Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemodelan Jaringan Jalan yang
diampu oleh:
Disusun oleh
201134009
2-TPJJ
Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat
40559
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Pancasila ini
sesuai waktunya.
Sebagai manusia biasa yang mempunyai kemampuan terbatas, jelas tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan, mengingat keterbatasan pengalaman maupun pengetahuan penulis
dalam Menyusun makalah ini. Walaupun demikian, penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan Makalah ini. Saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membaca
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
Jaringan Jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri atas
sistem jaringan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam
hubungan hierarkis. Sistem jaringan jalan adalah suatu sistem yang terdiri dari ruas-
ruas jalan yang saling berhubungan dan mengikat pusat-pusat kegiatan yang berada
di dalam pengaruh layanannya. Kinerja sistem jaringan jalan memiliki 3 (tiga)
indikator utama yaitu waktu perjalanan (smp-jam), panjang perjalanan (smp-Km),
dan kecepatan jaringan (km/Jam).
2
2. Kinerja Lalu Lintas
Untuk perencanaan jangka pendek dan operasi pada jalan perkotaan
biasanya perbaikan dilakukan pada geometrik jalan untuk menjaga tingkat kinerja
yang diinginkan
3. Pertimbangan Keselamatan Lalu Lintas
4. Median penghalang (digunakan jika tidak ada tempat yang cukup untuk
membuat median yang normal) mengurangi kecelakaan fatal dan luka berat
sebesar 10-30%, tetapi menaikkan kecelakaan kerugian material
• Di pusat kota selokan sepanjang jalan sebaiknya ditutup, dan trotoar dan kereb
disediakan
3
• Bahu jalan sebaiknya rata dan sama tinggi dengan jalur lalu lintas untuk dapat
digunakan oleh kendaraan berhenti
• Simpang jalan minor dan jalan keluar / masuk lahan di samping jalan
sebaiknya dibuat tegak lurus terhadap jalan utama, dan lokasinya menghindari
jarak pandang pandang yang pendek
4. Manajemen Persimpangan
Upaya perbaikan kinerja persimpangan dengan meningkatkan kapasitas
sebaiknya dilakukan secara berhierarki sbb:
• Penambahan lajur pendekat
Jika mungkin untuk menambah lajur pendekat, pengaruh terbaik dari tindakan
ini akan diperoleh jika pelebaran dilakukan pada pendekat-pendekat dengan
rasio arus simpang FR tertinggi
• Larangan gerakan belok kanan
Pelarangan bagi satu atau lebih gerakan belok kanan biasanya menaikkan
kapasitas terutama jika hal itu menyebabkan pengurangan jumlah fase yang
diperlukan. Meskipun demikian parancangan manajemen lalu lintas yang
tepat, perlu untuk memastikan agar pergerakan belok kanan tersebut tidak
malah mengakibatkan perjalanan yang lebih panjang dan menganggu simpang
yang berdekatan
5. Kapasitas Ruas Jalan
• Lebar lajur tidak kurang dari 3,5 M
• Kebebasan lateral tidak kurang dari 1,75 M
• Standar geometric jalan
• Hanya kendaraan ringan (light vehicle) yang menggunakan jalan tidak
ada Batasan kecepatan
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan jalan bersifat dinamis, tergantung pada kondisi dan keadaan daerah
tersebut, Pertumbuhan pusat-pusat kegiatan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kinerja jaringan jalan, maka perlu diperhatikan manajemen ruas
jalan, kinerja lalu lintas, pertimbangan keselamatan lalu lintas, manajemen
persimpangan, dan kapasitas ruas jalan untuk mendapatkan high performance untuk
jaringan jalan
3.2 Saran
Dengan apa yang sudah dipaparkan dalam makalah ini, penulis berharap kita
semua dapat mengetahui dan dapat mengimplementasikan untuk meningkatkan
performa untuk jaringan jalan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Zainal P. 2019. Giratori Lalu Lintas Sebagai Usaha Peningkatan Kinerja Jaringan
Jalan (Studi Kasis Kawasan Duta Mall Banjarmasin). Artikel dipublikasikan online
Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Bina Karya, Jakarta
(1997);
Anonim. 13 Januari 2014. Cara untuk meningkatkan kinerja jalan yang berkeselamatan.
https://romi-satriyo.blogspot.com/2014/01/cara-untuk-meningkatkan-kinerja-jalan.html