Anda di halaman 1dari 11

TUGAS DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI

untuk memenuhi tugas dasar-dasar rekayasa transportasi

Disusun oleh :

Dendi Raka Sanjaya (7011200057)

Teknik Sipil 2B

PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

CIAMIS – JAWA BARAT

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai Transportasi Publik. Makalah ini
merupakan suatu tugas khusus untuk saya Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil pada mata kuliah
Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi. Adapun penulisan makalah ini dapat terampung dengan
baik melalui bimbingan,bantuan dan dorongan dari Dosen mata kuliah, dan berbagai pihak
secara langsung maupun tidak langsung. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan Anugerah
dan limpahan Rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat.

Panulisan, 29 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

2.1 Jalur Gerak .............................................................................................................. 2

2.2 Jalan Raya ............................................................................................................... 2

BAB 3 KESIMPULAN ................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prasarana (infrastruktur) sistem transportasi merupakan komponen berbentuk fasilitas


fisik yang bersifat tetap yang menjadi media untuk menjalani, memulai atau mengakhiri
pergerakan pindah seperti jalan raya, rel, air (sungai, danau dan laut), udara, terminal bus, stasiun
kereta api, pelabuhan, bandar udara dan sebagainya. Ruang lingkup pengangkutan darat itu
sepanjang dan selebar negara,maksudnya adalah ruang lingkupnya sama dengan ruang lingkup
negara, sedangkan angkutan itu sendiri dapat dilakukan dengan jenis-jenis angkutan. Untuk
dapat berjalannya dengan baik proses pengangkutan sangatlah dibutuhkan dukungan
infrastruktur yang baik dari pemerintah daerah maupun pemerintahpusat. Beberapa sarana
prasarana hal yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan yang baik dalam pengangkutan
yaitu ;

1. Jalan.

2. Terminal atau stasiun.

3. Kendaraan.

4. Unsur tenaga penggerak atau unsur non fisik yaitu pengemudi.

Berarti di sini terdapat dua sub-komponen prasarana transponasi sesuaidengan manfaat


media yang diembannya yang sudah diutarakan di atas yaitu:

1.Jalur gerak untuk melakukan pergerakan pindah.

2.Terminal untuk memulai dan mengakhiri pergerakan pindah.

1.2 Rumusan Maslalah

1. Bagaimana pengelompokan sub-komponen prasarana transportasi darat?

1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan sub-komponen prasarana transportasi darat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jalur Gerak

Dalam teknologi ada dua jalur gerak yaitu diatas tanah (jalan raya), diatas baja (rel).

2.2 Jalan Raya

Jalan raya merupakan salah satu sub-komponen prasarana sistem transportasiyang paling
dominan dan sering digunakan setiap hari oleh masyarakat yangmelakukan perjalanan. jalan raya
dapat dimanfaatkan dengan memakai kendaraanbermotor (mobil alau sepeda motor) dan
kendaraan tak bermotor (tenaga manusia,tenaga hewan atau jalan kaki). Fungsi utama jalan raya
adalah untuk mengalirkanarus pergerakan semua alat transportasi yang memakainya. Untuk
mengaturpengadaan dan tata cara pemakaian jalan raya ini telah ditetapkan sebuah
peraturanberupa Undang-undang No.13 Tahun 1980 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah(PP)
No.26 Tahun 1985. Undang-undang No.13 Tahun 1980 tentang jalan ini mengatur tentang
pengertian, klasifikasi, tipe, karakteristik fisik rancangan geometrik (penampang melintang),
pemeliharaan dan lain-lain.

1. Pengertian

Jalan raya, menurut Undang-undang No.13 Tahun 1980 tentang jalan, adalahsuatu prasarana
perhubungan darat dalam bentuk apa pun yang melipuli segalabagian jalan temasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yangdiperuntukkan bagi lalu limas. Dalarn pengertian ini yang
dimaksud dengan:

•Bangunan pelengkap aalah bangunan yalng melekat dan tidak dapatdipisahkan dari badan jalan
itu sendiri, misalnya Jembatan, ponton, lintasatas, lintas bawah, tempat parkir, gorong-gorong
tembok Penahan tanah(lebing), saluran air.

•Perlengkapan adalah bangunan yang dapat dibongkar-pasang dandipindahkan dari jalan. Tanpa
bangunan ini jalan masih dapat digunakan. Misalnya rambu lalu lintas, marka jalan, pagar
pengaman lalu lintas, patok daerah milik jalan, dan lampu lalu lintas.

2. Klasifikasi

1. Undang-undang N0. 13 Tahun 1980 tentang jalan membagi struktur jalantransportasi jalan
raya berdasarkan:1.

Sistem (pelayanan penghubung). Sebagai sistem pelayanan penghubung, jaringan jalan dibagi
lagi menjadi:

2
• Sistem jaringan jalan primer adalah system jaringan jalan yangmenghubungkan kota (wilayah)
ditingkat nasional atau, alampengertian lain, ruas yang menghubungkan simpul-simpul
jasadistribusi yang kemudian berwujud kota ditingkat nasional, dan

• Sistem jaringan jalan sekunder adalah system jaringan jalan yangmenghubungkan zona-zona
(Kawasan-kawasan), titik-titik simpuldidalam kota.

2. Peranan (jamur)

Berdasarkan fungsinya, jaringan jalan dapat dibagi atas :

• Jalan arteri adalah Jalan yang melayani angkutan jarak jauh dengankecepatan rata-rata tinggi
dan jumlah jalan masuk (persimpangan)

sebidang dibatasi secara efisien atau ditiadakan

• Jalan pengumpul adalah jalan yang melayani angkutan jarak sedang (angkutan pengumpul atau
pembagi) dengan kecepatan rata-rata sedangdan jumlah jalan masuk (persimpangan sebidang)
masih dibatasi.

• Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan jarak dekat dengan kecepatan rata-rata rendah
dan jumlah jalan masuk (persimpangan sebidang) tidak dibatasi.

3. Peruntukan

Berdasarkan peruntukannya sebuah jaringan jalan hanya dibedakan atas dua jenis:

• Jalan umum adalah jalan yang sudah bagi lalu lintas umum.

• Jalan hus usadalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum atau jalan yang tidak sudah
bagi lalu lintas umum seperti jalan yang terdapat dikompleks-kompleks perumahan,
perkebunan,kehutanan ,pertambangan, kompleks hankam, jalan pipa, jalan inspeksi (irigasi NS
gas)

4. Klasifikasi Teknis

Klasifikasi teknis jaringan jalan dapat juga dibedakan berdasarkan klasifikasi teknis atau kelas
jalan terkait kemampuan teknis setiap-tiap kelas jalan dalam mendukung beban lalu lintas berat
kendaraan) yang melewatinya. Berdasarkan pembagian ini, jalan dapat dikategorikan menjadi
enam kelas yang biasanya terkait langsung dengan kelompok jaringan jalan lain.

3
5. Status (wewenang pembinaan)

Dalam hal status dan berwenang pembinaannya, jalan dibedakan atas jalan nasional
(negara), jalan provinsi, jalan kabupaten (kota), dan jalan desa. Pembagian jalan berdasarkan
status ini juga dapat lalu langsunguntuk kelompok jaringan jalan berdasarkan sistem, peran
(fungsi), dan berdasarkan klasifikasi teknisnya:

- Jalan nasional (negara) adalah jangngan jalan primer, arteri, dan kelas Sayayang pembinaanny
adilakukan oleh pemerintah pusat (Kementerian PUcq. Direktorat Jenderal Bina Marga)

- Jalan provinsi biasanya merupakan jalan pengumpul primer dan kelas yang pembinaannya
dilakukan oleh pemerintah provinsi (dinasPrasarana Jalan).

- jalari kabupaten (kota) biasanya berupa jalan pengumpul dan lokal primer,kelas itu paling jalan
kelas.

- Jalan desa umumnya merupakan jalan lokal dan jalan akses untukmencapai pekarangan rumah.
Jalan desa ini bisa berupa jalan lokalprimer dan jalan akses yang pembinaanya dilakukan oleh
pemerintahandesa setempat melalui swadaya masyarakat dan bantuan dan daripemerintahan
yang lebih tinggi.

6. Kualitas/bentuk permukaan

Kualitas permukaan membedakan jalan atas jalan aspal dan jalan campuran aspal bertaruh, jalan
kerikil dan jalan tanah. Pembedaan jalan menurut jenis permukaan ini dapat lalu langsung
dengan kelompok jalan yangberdasarkan pada sistem peran.

3. Tipe

Di Indonesia, menurui Standar MKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia), tipe jalan
rayadibedakan atas:

-Jalan urban (dalam kota) ditandai derigan kegiatan yang padat (intensitas tinggi) di kiri-kanan
jalan dan ukuran jalan lebih lebaran

-Jalan antar kota (Iuar kota) ditandai oleh kondisi di kiri-kanan jalan dengan kegiatan yang
sedikit (intensitas rendah) dan ukuran Jalan yang relatif lebih sempit.

4
4. Karakteristik Fisik

Ada dua aspek karakteristik fisik jalan yaitu:

1. geometrik jalan. geometrik jalan meliputi:

-Lengkung (penyelarasan) horisontal (belokan/tikung an).

-Lengkung (penyelarasan) vertikal (tanjakan)

-Penampang melintang.

2. konstruksi perkerasan jalan terbagi atas:

-Perkerasan model lama (Telford) yang terdiri dan bahan batu pecah(kerikil), batu pirang, pasir,
tanah dasar. Perkerasan ini banyakterlihat pada jalan-jalan di lingkungan desa.

-Perkerasan modern yang terbagi atas perkerasan lentur dan perkerasan kaku.

5. Penampang Melintang

Penampang melintang jalan merupakan konstruksi ruas jalan secara melintangmulai dari sisi
pertama ke sisi seberang jalan tersebut. Penampang melintang jaian terbagi atas:

-Jalur lalu lintas yang berfungsi sebagai tempat kendaraan meluncur. Jaur inidiberi kemiringan
dari pusat ke setiap sisi agar air dapat mengalir ke selokanpinggir jalan; disebut juga badan jalan.

-Bahu jalan yang berfungsi sebagai konstruksi uniuk memperkuat jalur lalulintas, memberi
tempat (ruang) kendaraan berhenti (parkir), danmemberikan keleluasan pandangan.

-Selokan pinggir yang berfungsi untuk menurunkan muka air tanah dalambadan jaian,
mengalirkan limpasan air permukaan, dan mengantisipasigenangan air (banjir).

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Prasarana (infrastruktur) sistem transportasi merupakan komponen berbentuk fasilitas


fisik yang bersifat tetap yang menjadi media untuk menjalani, memulai atau mengakhiri
pergerakan pindah seperti jalan raya, rel, air (sungai, danau dan laut), udara, terminal bus, stasiun
kereta api, pelabuhan, bandar udara dan sebagainya. Ruang lingkup pengangkutan darat itu
sepanjang dan selebar negara,maksudnya adalah ruang lingkupnya sama dengan ruang lingkup
negara, sedangkan angkutan itu sendiri dapat dilakukan dengan jenis-jenis angkutan.

SARAN

Saya harap dari para pembaca makalah ini dapat memberikan kritik yang membangun. Saya tau
makalah ini belum sempurna. Terimakasih 

6
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/31688/4/BAB%20I.pdf

http://eprints.ums.ac.id/16384/2/BAB_I.pdf

https://www.google.com/search?
q=contoh+contoh+moda+transportasi&oq=contoh+contoh+moda+transportasi&aqs=chrome.
.69i57j0i22i30l4.9117j1j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.academia.edu/37609573/MAKALAH_PRASARANA_TRANSPORTASI_DARAT_1

Anda mungkin juga menyukai