Dosen Pengampu :
Hj. Mugni Muhit, S.Ag., M.Ag.
2114097901
Disusun oleh :
Rifa Rihadatulaisy Sadiah NIM 20201018
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Al Qur‟an sebagai dasar agama Islam memuat beberapa macam perilaku orang
mukallaf. Pertama: perilaku vertikal yaitu urusan manusia dengan Tuhannya
(Ibadah), kedua: perilaku horisontal yaitu urusan manusia dengan manusia
(Mu‟amalah). Maka, fiqh sebagai produk dari Al-Quran ikut serta mengatur
perilaku-perilaku tersebut.
Kaidah atau prinsip-prinsip dalam fiqh menghimpun seluruh persoalan fiqh.
Menurut Imam An-Nadwi prinsip-prinsip fiqh adalah dasar-dasar fiqh yang
mencakup berbagai hukum-hukum syari'ah dari berbagai bab pembahasan fiqh.
Dengan berlandasan pada Al Quran dan As Sunnah, maka lahirlah lima prinsip
universal yang menjadi rujukan permasalahan-permasalahan Fiqh ( baik Fiqh
Ibadah maupun Muamalah ).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dalam surat Al-Mu‟min ayat 60 :
4
Adapun prinsip keadilan Allah SWT menegaskan dalam Al-Quran
surat Al-Baqarah ayat 143 :
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam)
“umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat)
kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan
kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk
oleh Allah SWT. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa umat Muhammad adalh umat
yang dijadikan oleh Allah sebagai umat yag berdiri dengan
keseimbangan, dan menegakan keadilan untuk menjadi saksi seluruh
umat manusia. Keseimbangan atau keadilan juga berlaku untuk semua
alam ciptaan-Nya. Sebagaimanan Allah ciptakan gunung, lautan,
hamparan tanah, air, api, dan sebagainya secara berpasangan, agar
keadilan dan keseimbangan alam terjaga dan terpelihara dengan baik
(Abu Ridha, 2004:38). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat
Arrahman ayat 6-8 :
Dan tetumbuhan dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya).
Dan langit telah ditingikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan agr
kamu janan merusak keseimbangan itu.
Surat Asy-Syura ayat 17 :
Allah yang menurunkan Kitab (Al-Qur‟an) dengan (membawa)
kebenaran dan neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari
kiamat itu sudah dekat.
5
Prinsip keadilan berpijak pada pandangan bahwa seluruh makhluk
Allah tercipta dengan keseimbangan. Manusia diberikan alat untuk
mempertahnkan keseimbangannya dengan akal dan hati. Nilai-nilai
kemanusiaan membangun prinsip persamaan di mata Allah dan sesama
manusia. Evaluasi tentang derajat manusia bergantungpada hak
prerogatif Allah , yaitu ketakwaannya, sebagamaimana difirmankan
dalam Al-Qur‟an surat Al-Hujurat ayat 13 :
Wahai manusia ! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan besuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yan paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.
Prinsip kemanusiaan membangun al-musawwah antara kaum fakir
dan kaum yang kaya. Hukum Islam tidak mebenarkan upaya
diskriminatif antara kaum borjuis dan proletar.
Untuk menyebarluaskan prisnip persamaan hak dan kewajiban,
dalam hukum Islam ditanamkan prinsip amr ma‟ruf nahy al-munkar.
Dengan demikian, semua umat Islam berkewajiban meberikan contoh
yang patut diteladani dan mengajak pada kebenaran. Allah SWT
menyatakan hal itu dalam Al-Quran surat Asy-Syura ayat 38 :
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan
melaksanakan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarah antara mereka dan mereka menginfakan sebagian dari
rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Akn tetapi, kewajiban amar ma‟ruf nahy munkar harus merujuk
pad prinsip toleransi dan tidak ada paksaan, sehingga kebenaran harus
diterima dengan kesadaran yang tinggi dari pemeluk ajaran Islam.
6
Dengan keikhlasan menerima ajran Allah, kepribadian umat Islam akn tampak
dalam jihad dan kehusyukannya beribadah.
10
11
Dalam hukum Islam, adat dibagi dua yaitu yaitu sebagai berikut.
1. Adat shahihah, yaitu kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan
dengan hukum yang lebih tinggi, yang bersumber dari Al-Quran dan As-
Sunnah. Tidak bertentangan dengan akal sehat masyarakat. Adat tersebut
juga tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku, yang
apabila dilaksanakan mendatangkan kemaslahatan bagi umat.
2. Adat fasidah, yakni adat kebiasan yang bertentangan dengan hukum yang
lebih tinggi yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah, bahkan
bertentangan dengan akal sehat dan undang-undang yang berlaku.
Menurut Rachmat Syefe‟I dalam hukum Islam adat disebut dengan
istilah „urf yang secara harfiyah adalah suatu keadaan, ucapan, perbuatan
atau ketentuan yang telah dikenal manusia dan telah menjadi tradisi
untuk melaksanakan atau meninggalkannya. Setiap adat atau‟urf akan
mengalami perubahn sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga „urf
tidak berlaku universal, tetapi sifatnya persial. Berlaku di desa tertentu,
tetapi bertentangan dengan desa lainnya.
Kaidah kaidah yang berkaitan dengan adat di antaranya adalah
kaidah :
Semua yang diatur oleh syara‟ secara mutlak, namun belum ada
ketentuan dalam agama serta dalam bahasa maka semua itu
dikembalikan kepada urf (Abdul Hamid Haki)
Kaidah al-yaqin layuzal bi al-syak artinya keyakinan tidak dapat
dihilangkan oleh keraguan. Menurut Abdul Majid yakin adalah sesuatu
yang tetap baik dengan penganalisisan ataupun dengan dalil.
Ragu adalah semua yang tidak menentu antar ada yang tidak adanya,
dan dalam ketidaktentuan itu sama antar batas kebenaran dan kesalahan,
tanpa dapat dimenangkan oleh salah satunya.
12
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Fiqih : pengetahuan tentang hukum-hukum syari‟at yang
berkaitan dengan perbuatan mukallaf (mereka yang sudah terbebani
menjalankan syari‟at agama), yang diambil dari nash-nash Al-Qur‟an dan
Prinsip fiqh Islam adalah titik tolak pelaksanaan ketetapan Allah SWT
yang berkaitan dengan mukalaf, baik yang berbentuk perintah, larangan
maupun pilihan. Prinsip yang paling utama adalah ketauhidan, keadilan,
dan kemanusiaan. Prinsip ketauhidan diartikan oleh Hasbi Ash-Shidiqie
sebagai tolak ukur perbuaan manusia. Dengan prinsip ini semua manusia
dikumpulkan di bawah panji-panji kalimat al-thoyibah, la ilaha illa Allah.
Tujuan utam fiqh Islam adalah tergalinya pesan-pesan hukum yang
termuat dalam nash Al-Quran dan As-Sunnah sehingga memudahkan umat
Islam mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari debagaimana yang
menjadi tuntunan dari Allah dan Rasululloh SAW.
Dengan adanya fiqh Islam, dalil-dalil yang berkaitan dengan syariat
mudah dimengerti sehingga umat Islam yang awam tidak mengalami
kesulitan melaksanakan perintah Allah dan Rasululloh SAW dalam
pengamalan ibadah ataupun muamalah.
Ada lima kaidah fiqhiyah yang disebut sebagai pancakaidah. Kaidah-
kaidah tersebut adalah sebagai berikut.
Al-umur bimaqasidih,. Al-dharar ,Al-„adah muhakkamah , Al-yaqin
layazulau layuzal bi al-syak , Al-musyaqah tajlib al-taisir .
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari pada pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
16