Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

STATISTIK DAN PROBABILITAS

DISUSUN OLEH :
KARTIKA MARPAUNG
2122201045
KELAS A

JURUSAN TEKNIK SIPIL S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Statistik dan Probabilitas
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Statistik dan Probabilitas. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang enzim katalase di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Alfian Saleh, S.T.,

M.Sc selaku Dosen Statistik dan Probabilitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, November 2021

Kartika Marpaung

2
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan dan Batasan Masalah Laporan
1.3 Tujuan Laporan
1.4 Jenis Survey
1.5 Manfaat Laporan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
2.2 Klasifikasi Jalan
2.3Klasifikasi jalan sesuai fungsinya
2.4 Klasifikasi jalan menurut statusnya
2.5 Karakteristik Geometrik Jalan
2.6 Kinerja Jalan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian
3.2 Tahapan Persiapan
3.3 Lokasi dan Waktu Survey
3.4 Pengumpulan Data dan Pelaksanaan
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Jalan Darma Bakti Kota Pekanbaru
4.2 Hasil Volume Lalu Lintas Jalan Darma Bakti Pekanbaru
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi Survey ......................................................................................................

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Emp Untuk Jalan Kota Tak Terbagi .......................................................................


Tabel 4.1 Volume Lalu Lintas Pada Hari Kamis ...................................................................
Tabel 4.2 Menentukan Nilai Kendaraan .................................................................................
Tabel 4.3 Tabel Jumlah Kendaraan ........................................................................................
Tabel 4.4 Tabel Nilai Maksimum ...........................................................................................
Tabel 4.5 Tabel Nilai Minimum .............................................................................................
Tabel 4.6 Tabel Lokasi Median ..............................................................................................
Tabel 4.7 Tabel Mean .............................................................................................................
Tabel 4.8 Analisis Statis Deskriptif ........................................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari statistika.
Para peneliti menggunakan statistika sebagai alat bantu dalam memahami gejala-gejala yang
diamatinya. Statistika membantu para peneliti mampu menyederhanakan kompleksitas suatu
gejala sehingga lebih mudah dipahami oleh pemikiran manusia yang terbatas. Atas bantuan
statistika, penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuan juga dapat dikomunikasikan ke
masyarakat secara kompak, singkat dan akurat.
Berbagai informasi di koran, majalah dan media masa lainnya tidak jarang disajikan
dalam bentuk grafik, table ataupun ukuran-ukuran tertentu baik dalam bentuk angka maupun
kata-kata. Informasi semacam ini menurut para pembaca untuk mampu memahami makna
lambing-lambang itu secara tepat. Kekeliruan penafsir terhadap lambing-lambang tersebut
dapat menimbulkan kesalahpahaman pembaca atas maksud informasi yang disampaikan.
Salah satu informasi dalam bentuk statistik adalah kinerja jalan. Kebutuhan akan
jalan dan sarana trasportasi lainnya semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi berdampak pada masalah lalu lintas
jalan raya seperti kemacetan, volume kendaraan yang tinggi dan hambatan lalu lintas.
Jalan Darma Bakti yang berada di Kota Pekanbaru merupakan salah satu ruas jalan
yang banyak dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Sehingga hal tersebut membuat penulis
bermaksud melakukan perhitungan volume kendaraan sebagai akibat dari pertumbuhan lalu
lintas dan kota.
Pada ruas jalan ini juga terdapat persimpangan dengan jalan akses menuju
pemukiman penduduk dan para penjual yang menimbulkan berbagai hambatan lalu lintas.
Jalan ini dilalui oleh beragam jenis kendaraan dari kendaraan berat, ringan, sepeda motor dan
tidak bermotor.

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah Laporan


Dari latar belakang dan identifikasi tersebut, maka dirumuskan :
1. Sekmen jalan yang diteliti adalah Jalan Darma Bakti Pekanbaru
2. Data lalu lintas meliputi hasil survey yang dilaksanakan setiap hari Kamis pada
jam 06.00-08.00, 11.00-13.00 dan 16.00-18.00.

6
1.3 Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah :
1. Mengetahui volume lalu lintas Jalan Darma Bakti.
2. Memberitahukan hasil volume kendaraan dalam bentuk grafik.
3. Mengetahui median, mean, jumlah kendaraan, nilai maksimum, nilai minimum
dan lokasi median.
4. Menganalisis data tersebut dengan analisis statistik deskriptif.

1.4 Jenis Survey


Pengenalan Teknik survei yang dilakukan mencakup keseluruhan jenis survey yang
berkaitan dengan menejemen lalu lintas maupun angkutan umum serta perilaku
pengguna jalan, namun pada laporan ini hanya terbatas pada pembahasan survey
volume lalulintas di ruas jalan Darma Bakti.

Gambar 1.1 Lokasi Survey

1.5 Manfaat Laporan

Adapun yang menjadi manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjadi masukan bagi pihak yang terkait mengenai kinerja Jalan Darma
Bakti.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kualitas kinerja jalan.
3. Hasil laporan ini dapat dijadikan bahan referensi untuk laporan selanjutnya.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Umum
Jalan raya adalah jalur – jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia dengan bentuk, ukuran- ukuran jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk
menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu ke
tempat lainnya dengan mudah dan cepat. (Clarkson, Oglesby,1999)

2.2 Klasifikasi Jalan


Klasifikasi jalan berdasarkan Undang – Undang No. 38 Tahun 2004 jalan
diklasifikasikan menjadi jalan umum, jalan khusus dan jalan tol.
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, Jalan khusus
adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha perorangan atau kelompok masyarakat
untuk kepentingan sendiri.

2.3 Klasifikasi Jalan Sesuai Fungsinya


1. Jalan arteri : jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan jarak
jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi serta jumlah akses yang dibatasi.
2. Jalan kolektor : jalan yang melayani lalu lintas terutama melayani angkutan jarak
sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih
dibatasi.
3. Jalan lokal : yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak pendek
dan kecepatan rata-rata rendah serta akses yang tidak dibatasi.
4. Jalan lingkungan : melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak
dekat dan kecepatan rata-rata rendah.

2.4 Klasifikasi Jalan Menurut Statusnya


Jalan menurut statusnya dikelompokkan kedalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan
kabupaten, jalan kota dan jalan desa (UU No. 22 tahun 2009).
1. Jalan Nasional

8
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam system jaringan
jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi dan jalan strategis
nasional serta jalan tol.

2. Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam system jalan primer yang
menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota atau antar ibu
kota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.
3. Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan primer yang tidak
termasuk jalan Nasional dan jalan Provinsi, yang menghubungkan ibu kota
kabupaten dengan ibu kota kecamatan, ibukota dengan pusat kegiatan, antar
pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam system jaringan jalan sekunder
dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
4. Jalan Kota
Jalan kota merupakan jalan umum dalamsistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil serta menghubungkan antar pusat pemukiman yang
berada di dalam kota.
5. Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan Kawasan dan atau
antar pemukiman yang berada didalam desa serta jalan lingkungan.

2.5 Karakteristik Geometrik Jalan


Menurut (Shirley L. Hendarsin, 2000), karakteristik geometric jalan terdiri dari tipe
jalan, tipe jalan menentukan jumlah lajur dan arah pada suatu segmen jalan, untuk jalan-jalan
dalam kota sebagai berikut :
a. 2 lajur 1 arah (2/1)
b. 2 lajur 2 arah tak – terbagi (2/2 TB)
c. 4 lajur 2 arah tak – terbagi (4/2 TB)
d. 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 B)
e. 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 B)

Bagian-bagian jalan terdiri dari :

9
a. Lebar Jalur
Lebar (m) jalur jalan yang dilewati lalu-lintas, tidak termasuk bahu jalan.

b. Lebar Bahu
Lebar bahu (m) di samping jalur lalu-lintas, direncanakan sebagai ruang untuk
kendaraan yang sesekali-kali berhenti, pejalan kaki dan kendaraan lambat.

2.6 Kinerja Jalan


Kinerja ruas jalan dapat didefinisakn, sejauh mana kemampuan jalan menjalankan
fungsinya. (Suwardi, Jurnal Teknik Sipil Vol. No.2, Juli 2010). Parameter kinerja ruas jalan
dinyatakan oleh besarnya derajat kejenuhannya. Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai
rasio volume arus arus lalu lintas. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
mempunyai masalah kapastas atau tidak.
Volume lalu lintas pada suatu jalan raya diukur berdasarkan jumlah kendaraan yang
dilewati titik tertentu selama selang waktu tertentu, sehingga volume lalu lintas didefinisikan
sebagai jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau penumpang (melintang) jalan dalam
satusatuan waktu, jumlah tersebut terdiri dari bermacam-macam jenis kendaraan, seperti
mobil penumpang bus dengan segala ukuran, truk ringan atau berat, kendaraan roda dua
(bermesin), kendaraan fisik, (seperti sepeda, becak dayung dan gerobak) dan pejalan kaki.
Masing masing kendaraan tersebut dihitung per unit dalam aliran lalu lintas (Oglesby and
Hick, 1982).
Volume lalu lintas adalah gerak kendaraan sepanjang jalan (Warpani,
Suwardjoko,1985). Perhitungan arus lalu lintas dilakukan per satuan jam untuk satu atau
lebih satu periode, misalnya didasarkan pada kondisi arus lalu lintas rencana jam puncak
pagi, siang dan sore.
Arus lalu lintas dihitung dengan ketentuan (Manual Kapasitas Jalan Indonesia)tahun
1997 sebagai berikut :
Q = Q LV +(Q HV x emp HV ) + (Q MCx emp MC)

Keterangan :
Q LV = Arus Kendaraan Ringan
Q HV = Arus Kendaraan Berat

10
Q MC = Arus Kendaraan Sepeda Motor
emp HV = Ekuivalen Kendaraan Berpenumpang
emp MC = Ekuivalen Kendaraan Sepeda Motor
Perhitungan lalu lintas diperlukan untuk mementukan volume lalu lintas harian rata-
rata, besaran volume lalu lintas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp) dengan
menggunakan wkuivalen mobil penumpang (emp) untuk tipe kendaraan berikut ini :
1. Kendaraan Ringan / Light Vehicle (LV) selalu diambil = 1,0
Yaitu kendaraan bermotor dua as beroda 4 dengan jarak as 2,0 – 3,0 m termasuk
mobil penumpang, minibus, pik-up, truk kecil dan jeep.
2. Kendaraan berat / High Vehicle (HV)
Yaitu kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih
dari 4 (termasuk truk dan bus).
3. Sepeda Motor / Motor Cycle (MC)
Yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga, termasuk sepeda motor dan
kendaraan beroda tiga.Pengaruh kendaraan tidak bermotor dimasukkan sebagai kejadian
terpisah dalam factor penyesuaian hambatan samping.
Nilai ekuivalen mobil penumpang (emp) untuk masing-masing tipe kendaraan
ditunjukkan dalam Tabel 2.1.

Indikasi penting tentang daerah perkotaan adalah karakteristik arus lalu lintaspuncak
pada pagi dan sore hari hari secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan komposisi lalu
lintas (dengan persentase kendaraan pribadi dan sepeda motor yang lebih tinggi dan

11
persentase truk berat lebih rendah dalam arus lalu lintas). Peningkatan arus jam puncak
menunjukkan perubahan distribusi arah lalu lintas (tidak seimbang). (Manual Kapasitas Jalan
Indonesia,1997).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses penelitian yaitu penjelasan mengenai
alur penelitian serta prosedur penelitian studi kasus yang akan dilakukan pada ruas jalan
Darma Bakti.

3.1 Alur Penelitian


Dari alur penelitian tahapan-tahapan dalam melakukan proses pengumpulan data
untuk melakukan perhitungan kinerja jalan berdasarkan manual kapasitas jalan Indonesia
(MKJI 1997) dimana, Observasi lapangan penulis lakukan dengan mengumpulkan berbagai
data pelengkap baik itu data skunder maupun data primer sebagai penunjang untuk
melakukan proses perhitungan kinerja jalan, data sekunder penulis kumpulkan dari berbagai
Instansi setempat. Dari data sekunder tersebut kemudian penulis lengkapi dengan melakukan
pengumpulan data primer dilapangan, dimana hasil volume kapasitas kendaraan pada ruas
jalan didapatkan sesuai dengan perhitungan kapasitas pada jam-jam sibuk. Dari kedua data
tersebut yaitu data primer dan data sekunder maka penulis melakukan proses perhitungan
kajian kinerja jalan berdasarkan manual kapasitas jalan Indonesia (MKJI 1997).

3.2 Tahapan Persiapan


Adapun tahapan–tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu :
1. Observasi lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data–data yang
dibutuhkan. Dalam pengumpulan data ini, dibagi menjadi 2 bagian :
A. Data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari lapangan.di bawah ini :
i. Geometrik jalan
ii. Volume kenderaan (Q)
iii. Data jenis kendaraan
B. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait
dengan penelitian ini. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik), Kecamatan dan
Kelurahan dimana data yang diambil dari berbagai instasi tersebut di
masukkan sebagai atribut seperti yang tertera di bawah ini:

12
i. Data Jumlah Penduduk
ii. Data Kendaraan
iii. Data Angkutan Kerja
2. Dari pengumpulan data–data tersebut dilakukan perhitungan kajian kinerja
jalan dengan menggunakan metode manual kapasitas jalan indonesia (MKJI 1997).

3.3 Lokasi dan Waktu Survey


Pada ruas jalan ini, lokasi survei lokasi ini diambil karena pada ruas jalan ini
memiliki arus lalu lintas yang padat terutama pada jam-jam sibuk. Lokasi ini juga memiliki
arus lalu lintas yang padat pada jam-jam sibuk di ruas jalan Darma Bakti. Survey volume lalu
lintas dilakukan selama tiga hari, diambil pada kondisi yang mewakili setiap minggu. Hari-
hari yang akan di survei yaitu, Kamis. Waktu survei dilakukan selama dua jam pada
penentuan jam-jam sibuk yang dapat mewakili jam biasa yaitu dari jam 06.00-08.00, dari jam
11.00-13.00, dan dari jam 16.00-18.00. Lokasi sesuai terdapat pada Gambar 3.1

3.4 Pengumpulan Data dan Pelaksanaan


Alat-alat dan perlengkapan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Stopwacth Pengatur waktu)
2. Alat Tulis
3. Lembar isian atau kertas
4. Kamera

a. Survey pendahuluan
Survey pendahuluan bertujuan untuk mengetahui kondisi daerah setempat sehingga
diperoleh gambaran untuk melaksanakan survey berikutnyaseperti untuk menentukan
jumlah surveyor yang dibutuhkan dan mendapatkan dimensi jalan.
b. Survey Volume Lalu Lintas
Survey volume lalu lintas dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencacah
kendaraan yang melewati garis penelitian kendaraan diklarifikasikan dalam 4 jenis
yaitu pejalan kaki, sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV), dan kendaraan berat
(HV). Jumlah surveyor yang berada di lokasi sebanyak 2 (dua) orang.

Survei volume lalu lintas merupakan pencatatan jumlah kendaraan yang melalui
segmen jalan tersebut per 2 jam. Selanjutnya untuk menentukan volume lalu lintas
13
maksimum di ruas jalan Darma Bakti, ditampilkan jumlah arus lalu lintas pada jam-jam sibuk
yang ditinjau berdasarkan data arus lalu lintas harian.

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Jalan Darma Bakti Kota Pekanbaru


Jalan Darma Bakti merupakan salah satu jalan dengan tipe 2 lajur 1 arah yang berada
di Kota Pekanbaru. Jalan ini sering mengalami kemacetan lalu lintas pada jam jalm sibuk.
Akibatnya kendaraan mengalami tundaan (delay), dimana kecepatan kendaraan relative
rendah sehingga waktu perjalanan menjadi tidak efisien.

4.2 Hasil Volume Lalu Lintas Jalan Darma Bakti Pekanbaru


Hasil arus lalu lintas pada Jalan Darma Bakti diperoleh dari survey lapangan, dengan
mengelompokkan beberapa kendaraan yaitu sepeda atau becak, sepeda motor, mobil pribadi
atau beroda empat dan mobil truck atau yang beroda lebih dari empat.

Untuk lebih jelas dapat dilihat perhutungan volume lalu lintas pada jam puncak dapat
dilipat pada Tabel 4.1 di bawah ini .

Tabel 4.1 Volume Lalu Lintas Pada Hari Kamis


JAM Sepeda/Becak Mobil Pribadi Motor Truk Standar Total
06.00 - 06.14 3 33 38 0 74
06.15 - 06.29 4 44 67 1 116
06.30 -06.44 2 50 100 1 153
06.45 - 06.59 2 56 126 3 187
07.00 - 07.14 1 41 134 2 178
07.15 -07.29 2 37 130 4 173
07.30 - 07.44 1 34 142 2 179
07.45 -08.00 1 30 148 1 180
11.00 - 11.14 2 64 168 5 239
11.15 - 11.29 3 61 155 6 225
11.30 -11.44 3 73 152 5 233
11.45 - 11.59 2 49 200 7 258
12.00 - 12.14 3 54 152 7 216
12.15 - 12.29 2 62 185 7 256
12.30 -12.44 0 45 176 4 225

14
12.45 - 13.00 5 58 185 9 257
16.00 - 16.14 2 89 302 8 401
16.15 - 16.29 4 93 308 10 415
16.30 -16.44 5 105 300 10 420
16.45 - 16.59 4 111 307 5 427
17.00 - 17.14 7 112 316 9 444
17.15 -17.29 5 110 330 7 452
17.30 - 17.44 7 126 324 9 466
17.45 -18.00 7 123 322 10 462

TOTAL 77 1660 4767 132 6636

Sumber : Hasil Survey lapangan, 2021

Tabel 4.2 Menentukan Nilai Kendaraan


  Sepeda/ Becak Mobil Pribadi Sepeda Motor Mobil Truck
n 24 24 24 24
nilai maksimum 0 30 38 0
nilai minimum 7 126 330 10
lokasi median 12,5 12,5 12,5 12,5
median 3 61,5 180,5 6,5
mean 3,2 69,2 198,6 5,5
Sumber : Hasil Perhitungan Sendiri

Tabel 4.3 Tabel Jumlah Kendaraan

TABEL JUMLAH KENDARAAN


25

20

15

10

0
Sepeda/ Mobil Pribadi Sepeda Motor Mobil Truck
Becak

15
Tabel 4.4 Tabel Nilai Maksimum

TABEL NILAI MAKSIMUM

40
35
30
25
20
15
10
5
0
Sepeda/ Mobil Pribadi Sepeda Motor Mobil Truck
Becak

Tabel 4.5 Tabel Nilai Minimum

TABEL NILAI MINIMUM


350
300
250
200
150
100
50
0
Sepeda/ Mobil Pribadi Sepeda Motor Mobil Truck
Becak

16
Tabel 4.6 Tabel Lokasi Median

TABEL LOKASI MEDIAN


14
12
10
8
6
4
2
0
k i or ck
ca ad ot ru
e rib T
/B lP a
M i l
ed
a
ob
i ed ob
ep M
S ep M S

Tabel 4.7 Tabel Nilai Mean

TABEL NILAI MEAN


200.0
180.0
160.0
140.0
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Sepeda/ BecakMobil Pribadi Sepeda Motor Mobil Truck

Tabel 4.8 Analisis Statistik Deskriptif


Jumlah Fi Jumlah xm.i fi*Xm.i
Kendaraan
(X) Sepeda/Becak Mobil Motor Truk Standar
1 - 50 24 9 1 24 58 25,5 1479,00
51 - 100 0 9 2 0 11 75,5 830,50
101 - 150 0 6 5 0 11 125,5 1380,50
151 - 200 0 0 8 0 8 175,5 1404,00
201 - 250 0 0 0 0 0 225,5 0,00
251 - 300 0 0 1 0 1 275,5 275,50
301-350 0 0 7 0 7 325,5 2278,50
351-400 0 0 0 0 0 375,5 0,00
401-450 0 0 0 0 0 425,5 0,00
451-500 0 0 0 0 0 475,5 0,00
0 0 0 0 0 525,5 0,00
TOTAL 96 RATA-RATA 119,5

17
Sumber : Hasil Perhitungan Sendiri
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi kinerja di lapangan penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Arus lalu lintas jam puncak tertinggi pada Jalan Darma Bakti terjadi pada hari
Kamis tanggal 28 Oktober 2021 jam 16.00-18.00 sebesar 3487 kendaraan.
2. Arus lalu lintas yang banyak di lalui oleh Jalan Darma Bakti adalah kendaraan
bermotor atau beroda 2
3. Pada Analisis Statistik Deskriptif memilini nilia rata-rata sebesar 119,5

5.2 Saran

Saran penulis berdasarkan pengamatan sebagai berikut :


Mengiat pesatnya pertumbuhan lalu lintas, maka harus dilakukan alternative yaitu merapikan
kegiatan di bahu jalan dengan memberikan rambu parkir terlebih dahulu di Jalan Darma
Bakti.

18
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum
Oglesby, Clarkson H & Hicks, R. Gary. 1982. Teknik jalan raya. Jakarta: Erlangga
Shirley L, Hendarsin. 2000. Penuntun praktis perencanaan teknik jalan raya. Bnadung:
Politeknik Negeri Bandung
Pemerintahan Indonesia. 2004. Undang – Undang No. 38 Tahun 2004. tentang Fungsi Jalan.
Jakarta
Pemerintahan Indonesia. 2009. Undang - Undang No 22 Tahun 2009. tentang jalan. Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai