Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
3. Bagus Sajiwo
5. Hilma Nabila
2022
KATA
KATA PENGAN
PE NGANTAR
TAR
1. Bapak Imron Sholih, M.Pdi, selaku dosen mata kuliah Materi PAI di SMP dan
SMA
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu per satu yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Penulis
10 September 2022
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ..........................................
................................................................
............................................
..........................
.... i
A. Kesimpulan .........................................
...............................................................
............................................
..........................
.... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah unsur yang sangat
sa ngat urgent sekali
dalam kelangsungan hidup setiap manusia karna pada dasarnya seseorang
itu membutuhkan persiapan yang matang dalam merencanakan dan
melangsungkan masa depan. Dari usaha dan hasil yang di tempuh itu
berhasil atau tidaknya tergantung pada setiap usaha yang di lakukan,
manusia di bekali oleh ALLAH SWT sebuah akal yang pada fitrahnya di
gunakan untuk berfikir dan bagaimana untuk melangsungkan kehidupanya
yang kelak dari hasilnya itu dapat di pertanggung jawabkan pada hari
akhir.
Pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai upaya membuat peserta
didik dapat belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus
menerus mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum agama
Islam sebagai kebutuhan peserta didik secara menyeluruh yang
mengakibatkan beberapa perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku
seseorang baik dalam kognitif, efektif dan psikomotorik.
Orientasi pendidikan islam adalah Suatu cara penyebaran islam yang
dilakukan secara intensif atau secara bersungguh-sungguh. Para pendahulu
dalam rangka perpaduan antara konteks keIndonesiaan dengan keIslaman.
Tak heran jika pada awalnya pendidikan islam tampak sangat tradisional.
Namun, dijaman modernisasi, pendidikan islam mulai tampak dengan
diambilnya bentuk madrasah sebagai salah satu pendidikan islam selain
pesantren.
B. Rumusan Masalah
1. Apa landasan Pendidikan agama islam ?
2. Apa tujuan Pendidikan agama islam ?
3. Bagaimana ruang lingkup pendidikan agama islam ?
1
4. Apa saja yang termasuk karakteristik Pendidikan agama islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui landasan Pendidikan agama islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan Agama Islam
Dasar Yuridis/Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang
secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan
agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga
macam, yaitu:
Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama;
Ketuhanan yang Maha Esa.
Dasar Struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 Bab XI pasal 29 ayat 1 dan
2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa; 2)
yang bersumber dari Al-quran dan Hadis. Bagi umat Islam melaksanakan
pendidikan agama Islam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah di dalam
surat At-Taubah
At-Taubah ayat 122 sebagai
s ebagai berikut: “Tidak sepatutnya bagi mukminin
itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.” (Q.S At-Taubah/9: 122)1
3
Ayat diatas turun ketika nabi Muhammad SAW tiba kembali di Madinah
dan kemudian beliau mengutus pasukan ke beberapa daerah untuk berperang,
akan tetapi karena banyaknya yang ingin terlibat dalam pasukan, dan apabila
nabi mengizinkannya niscaya tidak ada lagi yang tinggal
ti nggal di Madinah kecuali
beberapa orang, kemudian ayat di atas turun agar sebagian kaum muslimin
tetap tinggal untuk memperdalam pengetahuan tentang agama sehingga
mereka dapat memperoleh manfaat untuk diri mereka dan untuk orang lain. 2
Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia
2
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran,
Al -Quran, (Jakarta: Lentera Ha,
2002), hlm. 288
3
Abdulhlm.
2004), Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Rem
133. Remaja
aja Rosdakarya,
4
manusia sebagai hamba Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an
al-Qur ’an
yang artinya : Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembahku (Q.S. Adz. Dzariyat ayat: 56).
4
Athiyah Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hal. 1
1-2.
-2.
5
Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang, Biro
B iro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel, 1983), hal. 45.
6
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grando Persada, 1998), hal. 181-
182. 1 81-
5
Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal
7 s/d 11 Mei 1960, di Cipayung Bogor adalah sebagai berikut : “tujuan
pendidikan Islam
Isl am adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta
s erta menegakkan
7
M. Arin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1991),
19 91), cet. Ed., hal. 41.
8
Chabib Thoha
Pendidikan & Abdul
Agama Islam,Mu’, PBM PAI
PAI
(Yogyakarta: di Sekolah
Pustaka Eksistensi
Pelajar
Pelajar,
, 1998), dan 179.
1998 ), hal. Proses Belajar Mengajar
6
dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan
aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang terkandung
makhluk lainnya.
Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia,
dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan
manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi,
sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek,
olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh.
9
Zuhairini dan Abdul Ghar,. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Malang: UM Press,2004) h. 48
7
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup
manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha beribadah, bermuamalah,
dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu-pannya yang
10
11 Erwa Aziz, Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. (Solo : Tiga serangkai pustaka mandiri, 2003) h. 99
Ibidh. 100
8
ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang
di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan
tingkat pendidikannya.
D. Fikih
Penekanan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah
i badah dan muamalah yang
benar dan baik.
E. Sejarah Kebudayaan Islam
Penekanan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa
bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-
lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
9
D. Karakteristik Pendidikan agama islam
Sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum
maupun yang khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik
yang membedakannya
membedakannya dengan pelajaran lainnya. Apabila diringkas adalah
sebagai berikut :
A. Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah pasti.
Pendidikan Agama Islam mengikuti aturan atau garis-garis yang sudah
jelas dan pasti serta tidak dapat ditolak dan ditawar. Aturan itu adalah al-
Quran dan al-Hadits. Pendidikan pada umumnya bersifat netral, artinya
pengetahuan itu diajarkan sebagai mana adanya dan terserh kepada
k epada manusia
yang hendak mengarahkan pengetahuan itu. Ia hanya mengajarkan, tetapi
tidak memberikan petunjuk kearah mana dan bagaimana memberlakukan
pendidikan itu.
Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang bersifat relative, sehingga tidak bisa diramalkan ke arah mana
pengetahuan keterampilan dan nilai itu digunakan, disertai dengan sikap yang
tidak konsisten karena terperangkap oleh. perhitungan untung rugi,
sedangkan Pendidikan Agama Islam memiliki arah dan tujuan yang jelas,
tidak seperti pendidikan umum.
B. Pendidikan Agama Islam selalu mempertimbangkan dua sisi kehidupan
duniawi dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.
10
karena memang Pendidikan Agama Islam mengacu kepada kehidupan dunia
dan akhirat.
C. Pendidikan Agama
Agama Islam bermisikan pembentukan akhlakul karimah.
Pendidikan Agama
Agama Islam selalu menekankan pada pembentukan akhlakul
karimah, hati nurani untuk selalu berbuat baik dan bersikap dalam kehidupan
sesuai dengan norma-norma yang berlaku, tidak menyalahi aturan dan
berpegang teguh pada dasar Agama Islam yaitu A
Al-Qur’an
l-Qur’an dan Hadits.
D. Pendidikan Agama Islam diyakini sebagai dakwah atau misi suci.
Pada umumnya, manusia khususnya kaum muslimin berkeyakinan bahwa
penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari dakwah,
oleh karena itu mereka menganggapnya sebagai misi suci.
Karena itu dengan menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam berarti
12
hps://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/makalah-ruang-lingkup-dan-
karakterisk.html?m=1 diakses pada 10 september 2022 pukul 11.48
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan Pendidikan agama islam yaitu dasar yuridis atau hukum, dasar
religious, dan aspek psikologis. tujuan pendidikan agama Islam adalah agar peserta
pesert a
didik menjadi muslim sejati yang memiliki pengetahuan luas, nilai, sikap, tingkah
laku yang sesuai dengan tuntutan Islam, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa,
negara dan agama yang mendapat Ridlo Allah SWT.
Ruang lingkup suatu mata pelajaran kususnya mata pelajaran PAI jadi bisa
memudahkan guru PAI dalam menyampaikan ilmunya karena batasan batasan
itulah yang akan dicapai dan yang akan diberikan
diberi kan kepada peserta didik. Nampaknya
dari beberapa ruang lingkup mata pelajaran PAI sudah mencakup semua aspek
keagamaan mulai dari Tauhid, Akhlak,
Akhlak, Fikih, Sejarah dan Al Qur’an.
Dari semua itu pula juga saling berkaitan dan saling mendukung satu sama
yang lain. Selain ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga
mempunyai karakteristik seperti halnya pelajaran yang lain. Dengan adanya
karakteristik mata pelajaran
pelajar an khususnya PAI
PAI akan memudahkan guru untuk berbagi
ilmu tentang mata pelajaran PAI dikarenakan dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan, karakteristik mata pelajaran
pelajar an sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan
mata pelajara serta menjadikan identitas
identitas mata pelajaran tersebut..
12
itu, dengan segenap kerendahan hati, pemakalah bermaksud meminta kritik dan
saran dari para pembaca, yang tentu saja kritik dan saran yang tetap pada koridor
membangun bagi sang pemakalah, dan semoga Allah selalu senantiasa meridhoi
13
DAFTAR PUSTAKA
Chabib Thoha & Abdul Mu’ti. 1998. PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses
Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Pustaka Pelaj
Pelajar.
ar.
https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/makalah-ruang-lingkup-dan-
karakteristik.html?m=1 diakses pada 10 september 2022.
Majid abdul. 2004. Pendidikan agama islam berbasis kompetensi. Bandung : PT
remaja rosydakarya.
Shihab Quraish . 2002. Pesan,kesan dan keserasian al qur’an. Jakarta : lentera hati
Zein, Muhammad. 1990. Methodologi Pengajaran Agama, Y
Yogyakarta,
ogyakarta, AK Group
dan Indra Buana.
Zuhairini, et.al, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang, Biro Ilmiah
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.
Zuharini dan Abdul Ghafir. 2004. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Malang :
UM pres
14