Disusun oleh:
Kelompok 4
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah laporan
pendahuluan asuhan keperawatan ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini merupakan
salah satu tugas dari keperawatan anak.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak
yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber
lainnya sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kamii menyad
Kam menyadari
ari bahwa
bahwa makalah
makalah ini masih
masih banyak
banyak kekura
kekuranga
nganny
nnyaa dan jauh
jauh dari
dari
kesempurna
kesempurnaan
an karena
karena keterbatasan
keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan
pengetahuan yang kami miliki.
miliki.
Makaa itu kami
Mak kami dari
dari pihak
pihak penyus
penyusun
un sangat
sangat mengha
mengharap
rapkan
kan saran
saran dan kritik
kritik yang
yang dapat
dapat
memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Saran ..........................................
.................................................................
.............................................
............................................
...................................
.............34
34
BAB IV STUSI KASUS..........................................
KASUS................................................................
......................................................
.......................................
.......35
35
1. Pengakjian.....................................
Pengakjian...........................................................
............................................
......................................................
.................................35
.35
2. Analisa Data.........................................
Data...............................................................
............................................
..........................................
..........................42
......42
3. Diagnose Keperawatan...........................................
Keperawatan.................................................................
....................................................43
..............................43
4. Intervensi Keperawatan ............................................
..................................................................
.................................................44
...........................44
5. Implementasi............................................
Implementasi..................................................................
..................................................................
............................................46
46
6. Evaluasi.........................................
Evaluasi...............................................................
............................................
......................................................
.................................51
.51
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Latar Belakan
Belakang
g
Tumorr (Neoplasma)
Tumo (Neoplasma) adalah pertumbuh
pertumbuhan
an baru jaringan yang tidak terkontro
terkontroll
da
dan
n prog
progre
resi
sif.
f. Tumo
Tumorr da
dan
n ka
kank
nker
er da
dapa
patt di
diak
akib
ibat
atka
kan
n ol
oleh
eh fakto
faktorr ge
gene
neti
tika
ka at
atau
au
diwari
diwariskan
skan kecend
kecenderu
erunga
ngan
n geneti
genetika
ka un
untuk
tuk karsin
karsinoge
ogen
n mungk
mungkin
in diseba
disebabka
bkan
n oleh
oleh
rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan terhadap inisiator dan promotor, kesalahan
enzim
enzim pengor
pengoreks
eksii atau gagaln
gagalnya
ya sistem
sistem imun.
imun. Kecend
Kecenderu
erunga
ngan
n geneti
genetik
k kita
kita dapat
dapat
positif atau negatif terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan
lingkungan (kamu
(kamuss kedok
k edokter
teran
an dorland
dorl and ).
Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms
adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur
embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun.
Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi
dengan
dengan frekuensi
frekuensi hampir
hampir sama
sama pada
pada kedua
kedua jenis
jenis kelami
kelamin
n dari
dari semua
semua ras, dengan
dengan
indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran tumor
Wilms yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang paling
umum
umum adalah
adalah anomal
anomaly
y urogen
urogenota
otall (4,4%)
(4,4%),, hemihi
hemihipert
pertrof
rofii (2,9%)
(2,9%),, dan anirid
aniridia
ia
sporadic (91,1%).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
a. Apa definis
definisii dari penyakit
penyakit tumor
tumor wilm’s?
wilm’s?
b. Apa saja etiologi dari penyakit tumor wilm’s?
c. Apa saja
saja klasifikasi
klasifikasi dari
dari penyakit
penyakit tumor
tumor wilm’s?
wilm’s?
d. Bagaimana
Bagaimana patofisiolo
patofisiologi
gi dari penyakit
penyakit tumor wilm’s?
wilm’s?
e. Apa saja pemeriksaan
pemeriksaan penunjang
penunjang yang dapat
dapat dilakukan
dilakukan untuk penyakit
penyakit tumor
wilm’s?
f. Bagaimana
Bagaimana penatalaks
penatalaksanaan
anaan untuk
untuk penyaki
penyakitt tumor wilm’s?
wilm’s?
g. Bagaimana
Bagaimana pathway
pathway penyakit
penyakit tumor
tumor wilm’s?
wilm’s?
1
h. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
penyakit tumor
wilm’s?
C. Tujuan
Tujuan
a. Untuk
Untuk mengetahu
mengetahuii defisini
defisini dari tumor
tumor wilm’s
wilm’s
b. Untuk mengetahui etiologi dari tumor wilm’s
wilm’s
c. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui klasifik
klasifikasi
asi dari tumor
tumor wilm’s
wilm’s
d. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui patofisiologi
patofisiologi dari penyakit
penyakit tumor
tumor wilm’s
e. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui pemeriksaan
pemeriksaan penunjang
penunjang yang dapat dilakukan
dilakukan untuk penyakit
penyakit
tumor wilm’s
f. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui bagaimana
bagaimana penatalaksan
penatalaksanaan
aan untuk penyaki
penyakitt tumor wilm’s
wilm’s
g. Untuk
Untuk mengetahui
mengetahui pathway
pathway penyakit
penyakit tumor
tumor wilm’s
h. Untuk mengetaui
mengetaui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
penyakit tumor
wilm’s
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ganas ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive di ginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak
yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih
besar atau orang dewasa. Tumor Wilms merupakan tumor ganas intra abdomen
yang tersering pada anak-anak dan tumbuh dengan cepat (progesif).
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,
terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima
2. Etiologi
a. WAGR sy
syndrome:
a) Aniridia
Aniridia – bayi
bayi lahir
lahir tanpa
tanpa iris mata
mata
b) Genitourinary malformation
c) Retard
Retardasi
asi mental
mental
Orang
Orang dengan
dengan sindro
sindrom
m WAGR
WAGR mem
memilik
ilikii kemung
kemungkin
kinan
an 45 sampai
sampai 60
persen untuk bisa terjadi tumor Wilms, bentuk kanker ginjal yang langka.
Jenis
Jenis ka
kank
nker
er ini
ini pa
pali
ling
ng serin
sering
g di
didi
diag
agno
nosi
siss pa
pada
da an
anak
ak-a
-ana
nak
k na
namu
mun
n
3
terkadang terlihat pada orangdewasa.
4
b. Deny-Drash Syndrome
Sindrom ini menyebabkan kerusakan ginjal sebelum umur 3 tahun dan sangat
langka. Didapati perkembangan genital yang abnormal. Anak dengan sindrom
ini berada dalam resiko tinggi terkena tipe kanker lain, selain Tumor Wilms.
3. Klasifikasi
a. Penyeb
Penyebaran
aran tumo
tumorr wilms
wilms menurut
menurut TMN
TMN sebaga
sebagaii berikut
berikut :
a) T : Tum
Tumor
or pr
prim
imer
er
1) T1 : Unilateral
Unilateral permukaan
permukaan ( termasuk
termasuk ginjal
ginjal ) < 80cm
2) T2 : Unilate
Unilateral
ral permukaan
permukaan > 80cm
3) T3 : Unilateral
Unilateral ruptur
ruptur sebelum
sebelum penanganan
penanganan
4) T4 :Bilat
:Bilateral
eral
b) N : Metastasislimfa
1) N0 : Tidak
Tidak ditemu
ditemukan
kan metastasis
metastasis
2) N1 : Ada
Ada metasta
metastasis
sis limfa
limfa
c) M : Metas
Metasta
tasis
sisja
jauh
uh
1) M0 : Tidak
Tidak dite
ditemuk
mukan
an
2) M+ : Ada
Ada metastas
metastasis
is jauh
jauh
5
b. The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi lima stadium tumor
Wilms, yaitu:
1) Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor
ini dapat direseksi dengan lengkap.
2) Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan
sekitar
sekitar ginjal
ginjal yaitu
yaitu jaring
jaringan
an perire
perirenal
nal,, hilus
hilus renali
renalis,
s, vena
vena renali
renaliss dan
kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat di reseksi dengan lengkap.
3) Stadium II
III
Tumorr menyebar
Tumo menyebar ke rongga
rongga abdomen
abdomen (perkontinu
(perkontinuitatum
itatum),
), misalnya
misalnya ke
hepar, peritoneum, dll.
4) Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru, otak,
tulang.
4. Manifest
Manifestasi
asi Klinis
Klinis
a. Hipertensi
Hipertensi diduga
diduga karena penekanan
penekanan tumor
tumor atau hematom
hematom pada pembuluh-
pembuluh-
pembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi
jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri
mengeluarkan renin.
b. Anemia
c. Penuru
Penurunan
nan berat
berat bada
badan
n
d. Infeksi
Infeksi salu
saluran
ran kenci
kencing
ng
e. Mala
alaise
f. Ano
Anore
rek
ksi
siaa
7
5. Pemeriks
Pemeriksaan
aan Penunjan
Penunjang
g
Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di
abdome
abdomen.
n. Pada
Pada 10-25%
10-25% kasus,
kasus, hematu
hematuria
ria mikros
mikroskop
kopik
ik atau
atau makros
makroskop
kopik
ik
memberi kesan tumor ginjal.
a. IVP → Dengan
Dengan pemerik
pemeriksaan
saan IVP tampak
tampak distor
distorsi
si sistem
sistem pielokal
pielokalises
ises
(perubahan
(perubahan bentuk sistem pielokalises)
pielokalises) dan sekaligus
sekaligus pemeriksaan
pemeriksaan ini
berguna untuk mengetahui fungsi
fungsi ginjal.
b. Foto thoraks merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya
metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk
pasien dengan tumor Wilms bilateral
c. Ultrasonogr
Ultrasonografi
afi → USG merupakan
merupakan pemeriksaan
pemeriksaan non
non invasif
invasif yang dapat
memb
membed
edak
akan
an tu
tumo
morr so
soli
lid
d de
deng
ngan
an tu
tumo
morr ya
yang
ng meng
mengan
andu
dung
ng caira
cairan.
n.
Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di
daerah ginjal. USG juga dapat digunakan
digunakan sebagai
sebagai pemandu
pemandu pada biopsi.
biopsi.
Padaa poton
Pad potongan
gan sagita
sagitall USG bagian
bagian ginjal
ginjal yang
yang terdap
terdapat
at tumor
tumor akan
akan
tampak mengalami pembesaran, lebih predominan digambarkan sebagai
massa hiperechoic dan menampakkan area yang echoteksturheterogenus.
d. CT-Sca
CT-Scan
n → member
memberii beberap
beberapaa keuntu
keuntunga
ngan
n dalam
dalam mengev
mengevalu
aluasi
asi tumor
tumor
wilms.
wilms. Ini melipu
meliputi
ti konfirm
konfirmasi
asi mengen
mengenai
ai asal tumor
tumor intra
intra renal
renal yang
yang
biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel;
penentuan perluasan tumor, termasuk
ter masuk keterlibatan pembuluh darah besar
dan evaluasi dari ginjal yang lain. Pada gambar CT-Scan Tumor Wilms
pada anak laki-laki usia 4 tahun dengan massa di abdomen.
abdomen.
e. CT scan memperlihat
memperlihatkan
kan massa heterogen
heterogenus
us di ginjal kiri dan metastasis
metastasis
hepar multiple. CT scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan
metastasis hepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta.
f.Magnetic Resonance Imaging (M
(MRI
RI)) → MRI
MRI da
dapa
patt menu
menunj
njuk
ukka
kan
n
informasi
informasi penting
penting untuk menentuk
menentukan
an perluasan
perluasan tumor
tumor di dalam vena
cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada MRI tumor
Wilms akan memperlihatkan hipointensitas (low density intensity) dan
hiperintensitas (high densityintensity)
g. Labora
Laborator
torium
ium → Hasil
Hasil pemerik
pemeriksaan
saan laborato
laboratoriu
rium
m yang
yang pentin
penting
g yang
yang
menunjang untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH)
8
meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis
juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia
dapat juga terjadi, terlebih pada pasien dengan perdarahan subkapsuler.
Pasien dengan metastasis di hepar dapat menunjukkan abnormalitas pada
analisaserum.
6. Penatala
Penatalaksan
ksanaan
aan
Tujuan
Tujuan pengobatan
pengobatan tumor wilms adalah mengusahakan
mengusahakan penyembuh
penyembuhan
an
dengan
dengan komplikasi
komplikasi dan morbiditas
morbiditas serendah
serendah mungkin.B
mungkin.Biasany
iasanyaa dianjurkan
dianjurkan
kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.Dengan terapi kombinasi
ini dapat diharapkan hasil yang memuaskan. Jika secara klinis tumor masih
berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral normal,
dilakukan nefrektomiradikal.
Ukuran tumor pada saat datang menentukan cara pengobatan. masing-
masing jenis ditangani secara berbeda, tetapi tujuannya adalah menyingkirkan
tumor dan memberikan kemoterapi atau terapi radiasi yang sesuai. Apabila
tumor
tumor besar
besar maka
maka pembed
pembedaha
ahan
n defini
definitiv
tivee mungki
mungkin
n harus
harus di tunda
tunda sampai
sampai
kemote
kemoterap
rapii atau radiasi
radiasi selesai.
selesai.Kem
Kemote
oterapi
rapi dapat
dapat memper
memperkeci
kecill tumor
tumor dan
memungkinkan reaksi yang lebih akurat dan aman.
a. Penata
Penatalak
laksan
sanaan
aan Medis
Medis
a) Farmakologi
1) Kemotera
rap
pi
Tumor
Tumor Wilms
Wilms ter
termas
masuk
uk tum
tumor
or yan
yang
g paling
paling pek
pekaa ter
terhad
hadap
ap obat
obat
kemoterapi. Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat
sitosta
sitostatik
tikaa yang
yang berkha
berkhasia
siatt sitotok
sitotoksik
sik tin
tinggi
ggi ter
terhad
hadap
ap sel gan
ganas
as dan
mempunyai efek samping yang rendah terhadap sel yang normal.
Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah
didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang mudah
ruptur.
ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah
prabedah selama 4 – 8 minggu.
Jadi tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko
ruptur intraoperatif dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih
midah direseksi total.
Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam
pengobatan tumor Wilms, yaitu Aktinomisin D, Vinkristin,
9
Adriamisin, Cisplatin dan siklofosfamid. Mekanisme kerja obat
ter
ersseb
ebu
ut adalah menghambat sin
sintesa DNA sehingga
pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak terbentuknya
sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel
kanker tidak terjadi.
2) Akti
Aktino
nomi
misi
sin
nD
Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces,
diberi
diberikan
kan lima
lima hari
hari bertur
berturut-t
ut-turu
urutt dengan
dengan dosis
dosis 15 mg/KgB
mg/KgBB/h
B/hari
ari
se
seca
cara
ra intr
intrav
aven
ena.
a. Dosi
Dosiss to
tota
tall tida
tidak
k mele
melebi
bihi
hi 50
500
0 mikr
mikrog
ogra
ram.
m.
Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan sebagai
terapi prabedah.
3) Vin
Vincr
cris
isti
tine
ne
Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan
dalam satu dosis 1,5 mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak
lebih dari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat menimbulkan
neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi
pada waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat dikombinasi
dengan obat lain karena jarang menyebabkan depresi hematologi,
sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal dapat
menyebabrelaps.
4) Adri
Adriam
amis
isin
in
Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces pencetius,
diberikan secara intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga
hari berturut-turut.Dosis maksimal 250 mg/m2.obat ini tidak dapat
melewati sawar otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard bila
melebihi dosis. Dapat dikombinasi dengan AktinomisinD.
5) Cisplatin
Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20
mg/m2/hari selama lima hari berturut-turut.
6) Cycl
Cyclop
opho
hosp
spam
amid
idee
Dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250 – 1800
mg/m2/hari secara intravena dengan interval 3-4 mg. Dosis peroral
100-300mg/m2/hari.
10
b) NonFarmakologi
1) Pemb
Pembed
edah
ahan
an
2) Keperawatan
Keperawatan perioperativ
perioperativee
Karena banyak anak dengan tumor wilms mungkin mendapat obat
kemoterapi kardiotoksik, maka mereka harus diperiksa oleh ahli onkologi dan di
izinkan untuk menjalani operasi.Mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung
yang menyeluruh untuk menentukan status fungsi jantung. Tumor wilms jangan
di palpasi untuk menghindari rupture dan pecahnya sel-sel tumor. Pasien di
letakkan dalam posisi telentang dengan sebuah gulungan di bawah sisi yang
terkena.Seluruh abdomen dan dada dibersihkan.
3) Hasil akhir
akhir pada
pada pasienpascao
pasienpascaoperatif
peratif
Pasien tumor wilms menerima kemoterapi dan terapi radiasi yang sesuai
dengan lesi.Gambaran histologik lesi merupakan suatu indicator penting untuk
prognosis, karena gambaran tersebut
tersebut menentukan derajat anaplasia.Anak yan
a. Meredakan
Meredakan kecemasan
kecemasan yang
yang dihadapi
dihadapi pasien
pasien dankeluarga
dankeluarga
11
b. Memberikan informasi tentangproses/ kondisipenyakit,
c. prognosis,
prognosis, dan
dan kebutuh
kebutuhanpen
anpengobat
gobatan.
an.
d. Mengalihkan
Mengalihkan rasa
rasa nyeri yang
yang dihadapipa
dihadapipasien
sien
e. Melakukan
Melakukan kompres
kompres untuk
untuk menurunk
menurunkan
an suhupasien
suhupasien
f. Membantu
Membantu aktivitas
aktivitas pasien
pasien karena sebagian
sebagian besar
besar terganggu
terganggu dengan
dengan
adanya tumordiperut
g. Melakukan
Melakukan pemasangan
pemasangan infus untuk
untuk menjaga keseimban
keseimbangan
gan cairan
pasien
12
8. PATHW
PATHWAY
AY
Kelainan genetika
Tumor Wilm
Berdiferensiasi
Pre op post op
Resiko
Tumor Ansietas
Penekanan pada EritrositInfeksi
menurun
mendesak gaster
Penekanan
ginjalginjal pada
Merangsang N
Anemia
Vagal
Nyeri Akut
Suplai 02 & nutrisi
menurun
Rasa mual
Metabolisme
Anoreksia Menurun ATP menurun
Kelemahan
Intake kurang
Intoleransii Aktivitas
Intolerans
Defsit nutrisi
13
B. Konsep
Konsep Dasar
Dasar AsuhanKe
AsuhanKepera
perawata
watan
n
1. Pengkajian
Pe
Pent
ntin
ing
g dila
dilaku
kuka
kan
n Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an terh
terhad
adap
ap Klie
Klien
n se
seca
cara
ra ho
holi
list
stik
ik
(Biologis, Psikologis,Social dan Spiritual ) untuk mendapatkan data yang
1) Persepsi
Persepsi dan Penang
Penanganan
anan Kesehatan
Kesehatan
Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi
terh
terhad
adap
ap arti
arti ke
keseh
sehata
atan,
n, da
dan
n pe
pena
nata
ta laksan
laksanaan
aan ke
keseh
sehata
atan,
n, ke
kema
mamp
mpua
uan
n
menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan.
Komponen:
a) Gambar
Gambaran
an keseha
kesehatan
tan secara
secara umu
umum
m dan saat
saat ini,
ini,
b) alasan kunjungan dan harapan,
c) gamb
gambar
aran
an terh
terhad
adap
ap sa
saki
kitt dan
dan pe
peny
nyeb
ebab
abny
nyaa da
dan
n pe
pena
nang
ngan
anan
an ya
yang
ng
dilakukan:
1) Kepatuhan
Kepatuhan terhadap
terhadap pengob
pengobatan
atan
2) Pencegahan
Pencegahan/tinda
/tindakan
kan dalam menjaga kesehatan
kesehatan
3) Penggunaan
Penggunaan obat
obat resep dan warung
warung,,
4) Peng
Penggu
guna
naan
an pr
prod
oduk
uk atau
atau zat di
dida
dala
lam
m ke
kehi
hidu
dupa
pan
n sehari
sehari-h
-hari
ari da
dan
n
frekuensi (misal : rokok, alkohol)
5) Penggu
Penggunaa
naan
n alat
alat keaman
keamanan
an diruma
dirumah/s
h/seha
ehari-h
ri-hari
ari,, dan faktor
faktor resiko
resiko
timbulnya penyakit
6) Gambaran kesehatan keluarga
2. Nutris
Nutrisi-M
i-Met
etabo
abolik
lik
23
menelan, mual / muntah, kebutuhan julah zat gizi, masalah / penyembuhan
kulit, akanan kesukaan.
Komponen:
a. Gambaran
Gambaran yang biasa
biasa dimakan (Pagi,sia
(Pagi,siang,so
ng,sore,snac
re,snack)
k)
b. Tipe dan intake cairan
c. Gamb
Gambar
aran
an bag
agai
aima
man
na nafafsu
su mak
makan
an,, kesu
kesuli
lita
tan
n dan kel
eluh
uhan
an ya
yang
ng
mempengaruhi makan dan nafsu makan
d. Penggu
Penggunaa
naan
n obat
obat diet
diet
e. Makanan
Makanan Kesukaa
Kesukaan,
n, Pantangan,
Pantangan,alergi
alergi
f. Penggu
Penggunaa
naan
n suplem
suplemen
en makan
makanan
an
g. Gambaran
Gambaran BB, peruba
perubahan
han BB dalam
dalam 6-9 bln,
bln,
h. Perubahan
Perubahan pada kulit
kulit (lesi, kering, membeng
membengkak,g
kak,gatal)
atal)
i. Proses
Proses penyem
penyembuh
buhan
an luka (cepat
(cepat-lam
-lambat
bat))
j. Adakah faktor resiko terkait ulcer kulit (penurunan sirkulasi, defisit
sensori,penurunan mobilitas)
3. Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan kulit.
Komponen :
a. Berapa kali
kali miksi
miksi dalam
dalam sehari,
sehari, karakterist
karakteristik
ik urin
b. Adakah masalah dalam proses miksi, adakah penggunaan alat bantu untuk
miksi
c. Gambaran
Gambaran pola BAB, karakteritik
karakteritik
d. Penggu
Penggunaa
naan
n alat
alat bantu
bantu
e. Bau bdn,
bdn, Keringat
Keringat berlebi
berlebih,lesi
h,lesi & pruritus
pruritus
4. Akti
Aktivi
vita
tas-L
s-Lat
atih
ihan
an
Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Komponen:
a. Gambaran
Gambaran level aktivita
aktivitas,
s, kegiatan
kegiatan sehari-hari
sehari-hari dan olahraga
olahraga
b. Aktivitas saat senggang/waktu luang
c. Apak
Apakah
ah meng
mengal
alam
amii kesu
kesuli
lita
tan
n da
dala
lam
m be
bern
rnaf
afas
as,, le
lema
mah,
h, ba
batu
tuk,
k, ny
nyer
erii
dada,palpit
dada,palpitasi,n
asi,nyeri
yeri pada tungkai, gambaran
gambaran dalam pemenuhan
pemenuhan ADL :
Level Fungsional (0-IV), Kekuatan Otot (1-5)
5. Tidur-
Tidur-Isti
Istirah
rahat
at
Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi.
24
Komponen:
a. Berapa
Berapa lama
lama tidur
tidur dimal
dimalam
am hari
hari
b. Jam berapa tidur-Bangun
c. Apakah
Apakah terasa
terasa efektif
efektif
d. Adakah
Adakah kebiasaan
kebiasaan sebelum
sebelum tidur
tidur
e. Apakah
Apakah mengalami
mengalami kesulitan
kesulitan dalam
dalam tidur
tidur
6. Kognit
Kognitif-P
if-Perse
ersepsi
psi
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil, penciuman,
persepsi nyeri, bahasa, memori dan pengambilan keputusan.
keputusan.
Komponen:
a. Kemamp
Kemampuan
uan menul
menulis
is dan membac
membacaa
b. Kemampuan berbahasa
c. Kema
Kemamp
mpua
uan
n belaja
belajarr
d. kesulit
kesulitan
an dalam
dalam mendeng
mendengar
ar
e. Penggunaan
Penggunaan alat bantu
bantu mendeng
mendengar/meli
ar/melihat
hat
f. Baga
Bagaim
iman
anaa visus
visus
g. Adakah
Adakah keluhan
keluhan pusing bagaimana
bagaimana gambarann
gambarannya
ya
h. Apakah
Apakah mengalami insensitivi
insensitivitas
tas terhadap dingin,
dingin, panas,nyeri
panas,nyeri
i. Apakah
Apakah merasa
merasa nyeri(Skala
nyeri(Skala dan karaketeristik
karaketeristik))
7. Persep
Persepsi
si Diri
Diri – Konsep
Konsep Diri
Diri
Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap kemampuan,harga
diri,gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri.
Komponen:
a. Bagaimana
Bagaimana mengg
menggambark
ambarkan
an diri
diri sendiri
sendiri
b. Apakah ada kejadian yang akhirnya mengubah
mengubah gambaran terhadap diri
c. Apa hal
hal yang
yang paling
paling menjad
menjadii pikiran
pikiran
d. Apak
Apakah
ah se
seri
ring
ng mera
merasa
sa mara
marah,
h, ce
cema
mas,
s, dep
depre
resi
si,, ta
taku
kut,
t, ba
bag
gai
aima
mana
na
gambarannya
8. Peran
Peran – Hubu
Hubunga
ngan
n
Menggambark
Menggambarkan
an keefektifan
keefektifan hubungan
hubungan dan peran dengan
dengan keluarga-lain
keluarga-lainnya.
nya.
Komponen:
a. Bagaimana
Bagaimana gambaran pengaturan
pengaturan kehidupa
kehidupan
n (hidup sendiri/bersam
sendiri/bersama)
a)
25
d. Bagaimana
Bagaimana dalam mengambil
mengambil keputusan
keputusan dan penyelesaian
penyelesaian konflik
konflik
e. Bagaim
Bagaimana
ana keadaa
keadaan
n keuanga
keuangan
n
f. Apakah
Apakah mempu
mempunya
nyaii kegiatan
kegiatan sosia
sosial?
l?
9. Seksua
Seksualit
litas
as – Reprod
Reproduks
uksii
Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.
seksualitas-re produksi. Komponen:
a. Apakah
Apakah kehidu
kehidupan
pan seksual
seksual aktif
aktif
b. Apakah menggunakan alat bantu/pelindung
bantu/pelindung
c. Apakah
Apakah mengalami kesulitan/
kesulitan/peruba
perubahan
han dalam pemenuhan
pemenuhan kebutuhan
kebutuhan seks
d. Khusus
Khusus wanita
wanita : TMA,
TMA, gambar
gambaran
an pola
pola haid,
haid, usia
usia menark
menarkhe/
he/ menopaus
menopausee
riwayat kehamilan, masalah terkait dengan haid
10. Koping
Koping – Tolera
Toleransi
nsi Stres
Stres
Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan menggunakan sistem
pendukung. Komponen:
Komponen:
a. Apakah
Apakah ada perubahan
perubahan besar dalam
dalam kehidupan
kehidupan dalam bbrp thn
thn terakhir
terakhir
c. Pemeri
Pemeriksa
ksaan
an Fisik
Fisik
1) Inspeksi
Pengamatan secara seksama setatus kesehatan Klien dari kepala sampai kaki.
Pada Klien dengan yang mungkin akan ditemukan antara lain:
a. Ruam
Ruam wajah dalam pola malar
malar (seper
(seperti
ti kupu-k
kupu-kupu
upu)) pada
pada daerah
daerah pipi dan
hidung.
b. Lesi dan kebiruan di ujung jari akibat buruknya sirkulasi dan hipoksia
26
kronik
c. Lesi berskuam
berskuamaa di kepala,
kepala, leher
leher dan pungg
punggung,
ung, pada beberap
beberapaa penderita
penderita
ditemukan eritema atau sikatrik.
d. Luka-luka
Luka-luka di selaput
selaput lender
lender mulut atau
atau pharing.
pharing.
e. Dapa
Dapatt terl
terlih
ihat
at tand
tandaa pera
perada
dang
ngan
an sa
satu
tu at
atau
au le
lebi
bih
h pe
pers
rsen
endi
dian
an ya
yait
itu
u
tangan
2. Nyeri tekan
tekan pada
pada daerah sendi
sendi yang
yang meradang
meradang
3. Oedem
Oedem mata
mata dan kaki,
kaki, mungki
mungkin
n menand
menandaka
akan
n keterli
keterlibat
batan
an ginjal
ginjal dan
hipertensi
3) Perkusi
Peme
Pemerik
riksaa
saan
n pisik
pisik de
deng
ngan
an meng
menget
etuk
uk ba
bagi
gian
an tu
tubu
buh
h te
tert
rten
entu
tu;; un
untu
tuk
k
mengetahui Reflek, atau untuk mengetahui kesehatan suatu organ tubuh
misal
misalny
nyaa : Perk
Perkus
usii or
orga
gan
n da
dada
da un
untu
tuk
k meng
mengeta
etahu
huii ke
kead
adaan
aan Pa
Paru
ru da
dan
n
jantung.
4) Aus
usku
kult
ltas
asii
Pemeriksaan pisik dengan cara mendengar, biasanya menggunakan alat
Stetoskup, antara lain untuk mendengar denyut jantung dan Paru-paru.
2. Diagnosa
Diagnosa Keperawa
Keperawatan
tan
a. PRE OP
1. D.0077
D.0077 Nyeri akut berhubung
berhubungan
an dengan
dengan agen injury biologis
biologis
2. D. 0056
0056 Intoleransi
Intoleransi aktifit
aktifitas
as berhubungan
berhubungan dengan
dengan ketidakseim
ketidakseimbanga
bangan
n
suplai oksigen
3. D.0019
D.0019 Defisit
Defisit Nutrisi
Nutrisi : Kurang
Kurang dari Kebutu
Kebutuhan
han berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan
27
peningkatan kebutuhan metabolisme, kehilangan protein dan penurunan
intake
4. D. 0080
0080 Ansietas
Ansietas (orang tua) berhubung
berhubungan
an dengan
dengan kurang
kurang pengeta
pengetahuan
huan
b. POST OP
1. D. 0077
0077 Nyeri
Nyeri Akut
Akut berhubung
berhubungan
an dengan
dengan terput
terputusnya
usnya kontinuit
kontinuitas
as jaringan
jaringan
2. D. 0141
0141 Resiko
Resiko infeksi
infeksi berhubu
berhubungan
ngan dengan
dengan adanya
adanya luka operasi
operasi
3. Intervensi
Intervensi Keperawatan
Keperawatan
a. PRE OP
No NDX NOC NIC
1 Nyeri akut Pain level Paint Management
berhubungan dengan
dengan Pain control 1. Laku
Lakuka
kan
n peng
pengka
kaji
jian
an seca
secara
ra
efek fisiologis dari Comfort level komperhensif
neoplasia 2. Obse
Observ
rvasi
asi rea
reaks
ksii no
non
n ve
verb
rbal
al
menggunakan 6. Bant
Bantu
u pa
pasi
sien
en da
dan
n ke
kelu
luar
arga
ga
manajement nyeri dengan menemukan dukungan
Mam
Mampu
pu mengen
mengendal
dalikan 7. Kontrol lingkungan yang dapat
ikan
nyeri
nyeri (ska
(skala,
la, int
intens
ensitas
itas,, memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi nyer
nyerii seper
seperti
ti
frek
eku
uensi
si,, dan tanda suhu
suhu ruan
ruanga
gan,
n, keca
kecaha
haya
yaan
an,,
nyeri) kebisingan
interpersonal)
9. Ajark
Ajarkan
an ten
tenta
tang
ng tekn
teknik
ik no
non
n
28
farmakologi
10. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
11. Tingkatkan istirahat
12. Moni
Monito
torr pene
peneri
rima
maan
an pasie
pasien
n
Vita
Vitall si
sign
gn da
dala
lam
m ren
enta
tan
ng 5. Kolaborasi dengan tenaga
normal rehabilitasi medic dalam
Mamp
Mampu
u be
berp
rpin
inda
dah
h de
deng
ngan
an mere
merenc
ncan
anak
akan
an pr
prog
ogra
ram
m tera
terapi
pi
Status
Status respir
respirasi
asi : pertuk
pertukara
aran
n
gas dan ventilasi adekuat
3 Defisit Nutrisi : Nutritional Status : Nutrition Management
Kurang dari Nutritional status : food 1. Kaji
Kaji ada
adany
nyaa alerg
alergii maka
makana
nan
n
Kebutuhan and fluid intake 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan dengan Nutritional status : un
untu
tuk
k men
menen
entu
tuka
kan
n ju
juml
mlah
ah
peningkatan nutrient intake kalori dan nutrisi yang
kebutuhan Weight control dibutuhkan pasien
metabolisme, Kriteria Hasil : 3. Beri
Berika
kan
n sub
subst
stan
ansi
si gu
gula
la
ke
kehi
hila
lang
ngan
an pr
prot
otei
ein
n Adanya
Adanya pening
peningkatan BB 4. Ajarkan
katan pasien bagaimana
dan penurunan intake sesuai dengan tujuan memb
membu
uat cata
catata
tan
n mak
makan
anan
an
BB idea
ideall se
sesu
suai
ai de
deng
ngan
an harian
Mampu mengidenti
mengidentifikasi
fikasi kandungan kalori
Tida
Tidak
k ad
adaa tand
tandaa – ta
tand
ndaa kebutuhan nutrisi
29
malnutrisi 7. Nutrition Monitoring
Menunjukkan peningkatan 8. BB pas
pasien
ien da
dala
lam
m bata
batass norm
normal
al
fu
fung
ngsi
si pe
peng
ngeca
ecapa
pan
n dari 9. Moni
dari Monito
torr adany
adanyaa penur
penurun
unan
an BB
menelan 10. Monitor tie dan jumlah
Tida
Tidak
k terja
terjadi
di pe
penu
nuru
runa
nan
n aktivitas
Mengidentifikasi, prosedur
men
eng
gun
ungk
gkap
apk
kan
an,, dan 4. Paha
Paham
mi per
ersp
spek
ekti
tiff pasi
pasien
en
Vi
Vita
tall si
sign
gn da
dala
lam
m ba
bata
tass menemani anak
normal 6. Dengarkan penuh perhatian
Postu
Posturr tubuh,, ekspre
tubuh ekspresi
si 7. Dorong pasien
menunjukkan 8. Ints
Intstr
truk
uksi
sika
kan
n pasi
pasien
en
kecemasan. relaksassi
c. POST
POST OP
30
dengan terputusnya Pain control 1. Laku
Lakuka
kan
n peng
pengka
kaji
jian
an seca
secara
ra
kontinuitas jaringan Comfort level komperhensif
2. Obse
Observ
rvasi
asi rea
reaks
ksii no
non
n ve
verb
rbal
al
Kriteria Hasil : dari ketidaknyamanan
Mampu mengontrol nyeri 3. Guna
Gunaka
kan
n tek
tekni
nik
k komu
komuni
nika
kasi
si
(tah
(tahu
u peny
penyeb
ebab
ab nyer
nyeri,
i, terapeutik
mamp
mampu
u meng
menggu
guna
nakan 4. Eval
kan Evalua
uasi
si peng
pengal
alam
aman
an nyer
nyerii
teknik
teknik non farm
farmako
akolog
logii masa lampau
untuk
untuk mengu
mengurangi nyeri,, 5. Evalua
rangi nyeri Evaluasi
si ber
bersam
samaa pas
pasien
ien dan
mencari bantuan) tim
tim kese
keseha
hata
tan
n lain
lain tent
tentan
ang
g
menggunakan 6. Bant
Bantu
u pasi
pasien
en da
dan
n kelu
keluar
arga
ga
Mampu
Mampu mengen
mengendal
dalika
ikan
n 7. Kontrol lingkungan yang dapat
nyeri
nyeri (ska
(skala,
la, int
intens
ensitas
itas,, memp
mempen
enga
garu
ruhi
hi nyer
nyerii seper
seperti
ti
frek
eku
uensi
si,, dan tanda suhu
suhu ruan
ruanga
gan,
n, keca
kecaha
haya
yaan
an,,
nyeri) kebisingan
farmakologi
10. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
11. Tingkatkan istirahat
12. Moni
Monito
torr pene
peneri
rima
maan
an pasie
pasien
n
tentang manajeen nyeri
31
Risk control 2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
Kriteria Hasil : 4. Instruksikan pengunjung untuk
Kl
Klie
ien
n be
beba
bass da
dari
ri ta
tand
ndaa mencuci tangan saat
dan gejala infeksi berkunjung dan setelah
Mendeskrips
Mendeskripsikan
ikan proses berkunjung meninggalkan
penularan penyakit, pasien
men
ence
cega
gah
h tim
timbu
buln
lny
ya sebagai pelindung
infeksi 8. Pertah
ahaankan lingkungan
Juml
Jumlah
ah le
leuk
ukos
osit
it da
dalam
lam asept
aseptic
ic selam
selamaa pema
pemasan
sanga
gan
n
batas normal alat
Menun
Menunjukka
jukkan
n ku 9. Berika
perilaku
perila Berikan
n ter
terapi
api ant
antibi
ibioti
oticc bil
bilaa
Infection Protection
1. Monitor tan
and
da dan gejala
infeksi iskemik dan local
2. Monito
Monitorr ker
kerent
entana
anan
n terh
terhada
adap
p
infeksi
3. Berika
Berikan
n per
perawa
awatan
tan kul
kulit
it pad
padaa
area epidema
4. Inspeks
Inspeksii kul
kulit
it dan mem
membra
brane
ne
mukosa
mukosa ter
terhad
hadap
ap kem
kemera
erahan
han,,
panas, drainase
5. Inspeksi luka / insisi bedah
6. Dorong masukan nutrisi yang
cukup
32
9. Inst
Instru
ruks
ksik
ikan
an pas
asie
ien
n untu
untuk
k
minum antibiotic sesuai resep
4. Implemen
Implementasi
tasi
Implementas
Implementasii adalah pengolahan
pengolahan dan perwujudan
perwujudan dari rencana
rencana keperawatan
keperawatan
5. Evalua
Evaluasi
si
Evalua
Evaluasi
si merup
merupaka
akan
n tahap
tahap akhir
akhir yang
yang bertuj
bertujuan
uan untuk
untuk menilai
menilai apakah
apakah
tindak
tindakan
an keperaw
keperawata
atan
n yang
yang telah
telah dilaku
dilakukan
kan tercap
tercapai
ai atau tidak
tidak untuk
untuk mengat
mengatasi
asi
suatu
suatu masala
masalah.(
h.(Mei
Meirisa
risa,, 2013).
2013).Pad
Padaa tahap
tahap evalua
evaluasi,
si, perawa
perawatt dapat
dapat menget
mengetahu
ahuii
seberapaa jauh
seberap jauh diagno
diagnosa
sa keperaw
keperawata
atan,
n, rencan
rencanaa tindak
tindakan,
an, dan pelaks
pelaksana
anaan
an tel
telah
ah
tercapai.
33
BAB III
PENUTUP
c.1 Kesimpulan
Tumor ginjal adalah massa abnormal yang berkembang di ginjal. Tumor Ginjal
terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya, sel yang lebih tua mati
dan diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau, sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel
baru tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan, membuat tumor. Faktor resiko
res iko lainnya antara
lain : kegemukan, hipertensi, lingkungan kerja, dialisa, faktor genetik. Penatalaksanaan
medis
medis bagi
bagi pender
penderita
ita tumor
tumor ginjal
ginjal yaitu
yaitu : nefrek
nefrektom
tomi,
i, ho
hormo
rmonal
nal,, imunot
imunoterap
erapi,
i, radias
radiasii
Eksterna, sitostatika.
Dalam
Dalam pember
pemberian
ian asuhan
asuhan kepera
keperawat
watan
an pada
pada anak
anak dengan
dengan Tumor
Tumor Wilm’s
Wilm’s akan
akan
menentukan untuk kelansungan hidup anak, mengingat masalah yang komplex yang dapat
terj
terjad
adii pa
pada
da an
anak
ak de
deng
ngan
an Tumo
Tumorr Wilm
Wilm’s.
’s. Ol
Oleh
eh ka
kare
rena
na itu
itu pe
pera
rawa
watt ha
haru
russ memi
memilik
likii
keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan yang luas tentang konsep dasar perjalanan
penyakit Tumor Wilm’s. Sehingga dapat menentukan diagnosa yang tepat sehingga nantinya
angka kesakitan dan kematian dapat ditek
c.2 Saran
Pemberian
Pemberian asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan harus dissesuaik
dissesuaikan
an dengan respon dan
dan kondisi
kondisi
pasien, begitu pula dengan pasien nefrotik sindrom pada anak. Maka diharapkan bagi
seorang perawat untuk lebih memahami serta menambah pengetahuan lebih dalam lagi
akan perkem
akan perkemban
banaga
agan
n penyak
penyakit
it nefrot
nefrotik
ik sindro
sindrom
m sehing
sehingga
ga dapat
dapat member
memberika
ikan
n asuhan
asuhan
keperawatan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak serta kebutuhan anak yang
belum terpenuhi
34
BAB IV
STUDI KASUS
Seorang anak laki-lakibernama (An.UFC) berusia 4 tahun diantar oleh ibunya ke Rumah
Sakit X pada tanggal 23 Oktober 2017 dengan keluhan sakit pada perut saat telentang, sakit
sepertii ditusuk-tu
sepert ditusuk-tusuk,
suk, sesak, mual dan tidak nafsu makan. Pasien post kemoterapi
kemoterapi tanggal
28September 2017. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2017.
1. Pengka
Pengkajia
jian
n
Identitas Pasien
Nama : An. UFC
Usia : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Alamat : Madiun
Agama : Islam
Diagnosa : Tumor Wilm’s dan Efusi Pleura
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Hindu
Pekerjaan : IRT
Hubu
Hubung
ngan
an den
denga
gan
n pasie
pasien
n : Ibu
Ibu
Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas
a. Status
Status Kesehata
Kesehatan
n
1. St
Statu
atuss kese
keseha
hata
tan
n saat
saat ini
ini
Pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya sakit pada perutnya, dan dada
sesak
sesak jika
jika telent
telentang
ang,, sakit
sakit seperti
seperti tertusu
tertusuk-tu
k-tusuk
suk,, terden
terdengar
gar suara
suara mering
meringis
is
ke
kesak
sakit
itan
an,, an
anak
ak U tida
tidak
k na
nafsu
fsu maka
makan,
n, mual
mual setel
setelah
ah maka
makan.
n. Anak
Anak U suda
sudah
h
menjala
menjalani
ni progra
program
m terapi
terapi kemote
kemoterap
rapii Doxoru
Doxorubic
bicin
in 20mg
20mg yang
yang pertam
pertamaa pada
pada
tanggal
tanggal 28 September
September 2017. Program
Program kemoterapi
kemoterapi dilakukan
dilakukan 2 minggu sekali.
sekali.
Pasien terpasang O2 nasal kanul 3lpm.
35
2. St
Statu
atuss kese
keseha
hata
tan
n masa
masa lal
lalu
u
Padaa bulan
Pad bulan Juni
Juni 2017
2017 anak
anak permah
permah ter
terjatu
jatuh
h kes
kesand
andung
ung kaki
kaki sen
sendir
dirii dir
diruma
umahny
hnyaa
dengan posisi tengkurap, anak U menangis dan pucat, anak mengeluh sakit kemudian
orang tua membawa anak U ke bidan terdekat dan dikasih obat paracetamol. Kesokan
harinya anak mengeluh sakit perutnya, anak U mengeluh tidak bisa BAK dan BAB, ibu
membawanya kedukun pijat setelah itu anak U bisa BAK 1x, sore harinya perut anak U
semakin membesar dan orang tua langsung membawanya ke Rumah Sakit Panti Waluyo
Madiun dan dilakukan USG diperoleh hasil limfa bocor dan di RS tersebut dilakukan
operasi kemudian rawat inap selama 4 hari hingga akhirnya sembuh dan pulang kerumah.
2 bulan kemudian ibu mengatakan anak U mengeluh sesak dan perutnya membesar,
kemudian orang tua membawanya ke Rumah Sakit Caruban Madiun untuk diperiksa hasil
rontgen thoraks diperoleh efusi pleura masif kiri, anak dilakukan operasi karena adanya
efusi pleura pada tanggal 4 september. Setelah 2 minggu operasi anak mengalami
sakit dibagian pinggangnya, dan disertai perut anak membesar akhirnya dokter RS
Caruban meminta keluarga untuk merujuk anak U ke RSUD dr. Moewardi.
3. Ri
Riwa
waya
yatt penya
penyaki
kitt kelua
keluarg
rgaa
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien
4. Riwaya
Riwayatt k
keha
ehamil
milan
an dan
dan kelahi
kelahiran
ran
Ibu pasien
pasien rutin
rutin memeri
memeriksak
ksakan
an kehami
kehamilan
lannya
nya ke bidan
bidan secara
secara teratu
teratur.
r. Pada
Pada
trimes
trimester
ter I mengal
mengalami
ami hiperem
hiperemesis
esis gravid
gravidaru
arum.
m. Selama
Selama hamil
hamil ibu tidak
tidak ada
demam, tidak pernah minum obat-obatan yang tidak dianjurkan bidan, hanya obat
penambah darah dan obat sakit kepala sekali-kali, tidak pernah mendapatkan
radiasi, tidak merokok, tidak minum alkohol dan jamu-jamuan. Pasien lahir cukup
bulan, spontan, tidak ada penyulit
penyulit dan langsung menangis.
5. Riwa
Riwaya
yatt imu
imuni
nisa
sasi
si
Imunisasi lengkap
Umur < 7 hari : HB 0
Umur 1 bulan : BCG, Polio I
Umur 2 bln : DPT / HB I, Polio II
Umur 3 bln : DPT / HB II, Polio III
Umur 4 bln : DPT / HB III, Polio IV
Umur 9 bln : Campak
36
b. Pola kebutuha
kebutuhan
n dasar
dasar
1. Pola
Pola persep
persepsi
si dan
dan manaj
manajeme
emen
n keseha
kesehatan
tan
Keluarga
Keluarga pasien mengatakan
mengatakan jenis makanan yang dikonsum
dikonsumsi
si adalah nasi, sayuran
sayuran
seperti : bayam, wortel, kangkung, kol, dll. lauk seperti : tahu, tempe, daging dan
ikan dan buah-buahan
buah-buahan kadang susu. Minum sedikit-sedikit setiap harinya. Pasien
tidak mampu menghabiskan satu porsi makanan yang disediakan.
3. Pola
ola eli
elim
min
inas
asii
Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah dalam BAB dan BAK pasien. Pasien
BAB 1 kali/hari pada pagi hari dan BAK sebanyak 4 kali dalam sehari
4. Pola
ola ak
aktivi
tivita
tass
Pasien mudah lelah dan setelah beraktivitas berat, contohnya lari atau jalan cepat.
5. Pola
Pola kog
kogni
niti
tiff dan pe
perse
rseps
psii
Pada saat pengkajian pasien dalam kondisi sadar, dapat berkomunikasi dengan
baik, dapat mendengar dan melihat secara normal.
6. Pola
Pola perse
perseps
psii dan kon
konsep
sep diri
diri
Keluarga pasien pasrah dan sabar menerima cobaan dari Allah SWT dan yakin
bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya
7. Pola
Pola tidu
tidurr dan
dan is
isit
itrah
rahat
at
Keluarga mengatakan pasien biasanya tidur 11 jam dalam satu hari, tidur siang
selama 2 jam (14.00-16.00) dan tidur malam selama 9 jam (22.00-07.00). Sejak
sakit pasien mengeluh tidak bisa tidur karena sakit perut dan sesak nafas. Sakit
yang dirasakan hilang timbul, pasien biasa tidur miring kiri untuk mengurangi
sakit, skala nyeri 5(0-10)
8. Pola
Pola pe
peran
ran-- hu
hubu
bung
ngan
an
Pasien tidak dapat melakukan aktivitas seperti anak seusianya, misalnya bermain
karena pasien mudah lelah dan sesak. Namun masih dapat berkomunikasi.
37
9. Pola
Pola reprod
reproduk
uktif
tif –seksu
–seksuali
alitas
tas
Pasien belum terlalu paham tentang pola reproduktif - seksualitas
10. Pola toleransi
toleransi stress-copin
stress-coping
g
Untuk menghadapi semua ini keluarga selalu mendukung pasien agar semangat
untuk sembuh
c. Pemeriks
Pemeriksaan
aan fisik
A Keadaan Umum KU : Lemas
Kesadaran COmposmentis
B Tanda Vital S : 36,2 ºC,
HR : 120 x/menit,
RR : 35x/ menit
C Antropometri
Berat badan 10 Kg
Panjang/Tinggi Badan 94 cm
IMT 11,31
Percentile 10/11,31x 100% = 88,41%
Interpretasi Gizi Sedang
D Kulit Sawo matang , kering
Turgor kulit : < 2 detik
Suhu : 36,2ºC Tekstur : kering
Lesi/Benjolan : tidak ada benjolan dan lesi
Capilary refill : kembali dalam 3 detik
E Mata Konjun
Konj ungt
gtiv
ivaa puca
pucatt -/-,
-/-, Sk
Skle
lera
ra ikte
ikteri
rik
k -/-,
-/-,
hematom
Telinga palpebra +/-
Simetris kanan kiri, fungsi pendengaran baik,
tidakterdapat serumen pada telinga.
38
F Rambut dan Kuku
a. Rambut Warna : hitam, Distribusi : merata
b. Kulit Kepala Kebersihan : tidak kotor, Kualitas : tidak
c. Kuku rontok
Tidak berminyak, plak tidak bersisik
Warn
Warnaa merah
merah muda
muda,, CRT
CRT ke kemb
mbal
alii da
dala
lam
m 3
detik
G Kepala
Inspeksi Bentuk kepala ; mesochepal
Kesimetrisan wajah (Simetris), mata tampak
sayu
Palpasi Terasa massa solid ukuran 4x4cm, nyeri
tekan (-)
H Hidung dan Sinus Simetris kanan dan kiri, tidak terdapat
secret, tidak
ada tanda-tanda sinusitis, tidak ada nyeri
tekan.
Mulut
Bibir Warna kehitaman, simetris
Bibir kering
Tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan
Gigi gusi, pertumbuhan gigi tidak merata.
Membran mukosa kering
Membran Mukosa Warna merah muda, lidah bersih .
Lidah
Leher
Bentuk Simetris
Trakea/tiroid Pembesaran KGB (-) terasa masa diregio
colli
sinistra 5cm, konsistensi keras, immobile
ROM Rom aktif, tidak ada hambatan gerak
K Dada
Inspeksi Tampak regio hemithorak sinistra, terpasang
selang WSD pada dada sinistra
Palpasi Fermitus sulit dinilai
Perkusi Sonor pada lapang paru kanan
Auskultasi Vesikuler
L Jantung
Inspeksi Dada depan dan samping simetris, letak
apeks pada ICS 5
Palpasi Apikel impuls teraba
Perkusi Batas jantung kesan tidak melebar, Redup
Auskultasi S1/S2 sama, reguler, lup/dup tidak ada
bunyijantung tambahan
M Abdomen
Inspeksi Umbilikus Distended
Auskultasi Bising usus 13x/menit
Perkusi Hepar dan lien sulit dikaji
Palpasi Tidak terkaji
39
N Genitalia
Perempuan Distribusi rambut -
Pubis Tidak ada lesi
Vagina
ada
pembengkakan
P Ekstremitas
Ekstremitas Atas Kedua lengan lurus dan simetris
Jumlah jari 10
ROM : aktif
Kekuatan Otot 5/5
Ekstremitas Bawah Lutut simetris ( Ya ), Tungkai Lurus ( Ya )
ROM : aktif
Kekuatan Otot 5/5
Program Terapi
Nama Obat Dosis Rute
- Infus D5 ¼ NS 4ml/jam IV
- CefoperazoneSulbactam 700mg/12jam IV
- Vit C 100mg/24jam P.O
- Asam Folat 1mg/24jam P.O
- Zinc 20mg/24jam P.O
- Vit B Complex 1tab/24jam P.O
- Vit E 100g/24jam P.O
- Paracetamol 150mg/ klp P.O
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemerik
Pemeriksaan
saan Thor
Thoraks
aks PA
PA ( 13 Okto
Oktober
ber 2017
2017))
Klinis : Efusi Pleura
Foto thoraks AP (Asimetris, Kurang Inspirasi)
- Cor : besar dan bentuk normal
- Paru : tampak opasitas di hemitoraks kiri mendorong mediastimun Kekanan
- Sinus costopherinicus kanan tajam kiri tertutup opasitas
- Hemidiaphragma kanan normal kiri tertutup opasitas
- Trakhea terdorong kekanan
- Sistema tulang baik
Kesimpulan : efusi pleura masif kiri
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan Aspirasi
Aspirasi Jarum
Jarum Halus
Halus (FNAB)
(FNAB) (20
(20 Oktober
Oktober 2017)
2017)
Makroskopis : -
40
Mikroskopis
Mikroskopis : Sel-sel bulat berukuran
berukuran kecil yang tersusun berkelompok
berkelompok sebagian
tersebar. Sel-sel dengan sitoplasma sedikit. Inti dengan kroma granulasi sebagian
de
deng
ngan
an nu
nukl
kleo
eoli
li pr
prom
omin
inen
en,, dida
didapa
patk
tkan
an ba
bagi
gian
an ke
kelo
lomp
mpok
okan
an se
sel-s
l-sel
el ya
yang
ng
membentuk struktur tubular. Latar belakang : eritrosit merat, limfosit, leukosit
PMN.
41
2. Analis
Analisa
a Data
Data
Masalah
No Data Fokus Etiologi Keperawatan
1 DS : pasien mengatakan Nyeri Akut
saki
sakit,
saat
saat t, posi
sa
saki
po kit
sit terl
sisi bert
berlen
te rtam
amba
entabah
tangh.
ng. Tumor Wilm
Sa
Saki
kitt se
sepe
pertrtii ditu
ditusu
suk-
k-
tusuk
tusuk pada
pada perut,
perut, Skala
Skala Tumor belum
4, datang hilang timbul menembus
kapsul ginjal
DO :
- Pasien terlihat meringis
menahan sakit Berdiferensiasi
- Pasien tampak
memegang perut Tumor menempus
menahan sakit kapsul ginjal
- Pa
Pasi
sien
en teterl
rlih
ihat
at tidu
tidurr
miring kiri
- N : 120 x/menit, Penekanan pada
ginjal
- RR : 35x/ menit
- Hasi
sill FNAB mass ssaa
renal
renal : dida
didapa
patk
tkan
an sel
Nyeri akut
ganas
2 DS : Defisit nutrisi
- Pasien mengatakan
Tumor Wilm
perutnya sakit
42
3 DS : Pasien mengatakan Intoleransi Aktivitas
sesak Tumor Wilm
DO :
Disfungsi ginjal
- Pasien tampak lemah
Metabolisme menurun
ATP menurun
Kelemahan
Intoleransi Aktivitas
3. Diagnosa Keperawatan
Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis ditandai dengan Pasien
mengat
mengataka
akan
n sakit,
sakit, sakit
sakit bertam
bertambah
bah saat posisi
posisi terlent
terlentang
ang.. Sakit
Sakit sepert
sepertii ditusu
ditusuk-
k-
tusukpPada perut, Skala 5, datang hilang timbul. Pasien tampak meringis, S=36,2 0C,
RR= 35x/menit, N = 120x/menit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai kebutuhan oksigen
ditan
ditanda
daii de
deng
ngan
an pa
pasie
sien
n meng
mengat
atak
akan
an sesak
sesak,, Pa
Pasi
sien
en tampa
tampak
k le
lema
mah,
h, Pa
Pasi
sien
en te
terl
rlih
ihat
at
bedrest,Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga, Terpasang Oksigen Nasal canul 3 lpm,
RR : 35x/ menit , Hb: 10 g/dl, Eritrosit 1,85
43
3. Defisit nutrisi
nutrisi berhubung
berhubungan
an dengan penurunan
penurunan intake ditandai
ditandai dengan Pasien tampak
tampak
lemas Pasien makan habis ½ porsi, BB : 10 kg, TB : 94cm, IMT: 11,31, Hb : 10 mg/dl,
Pasien tampak Pucat.
44
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji
Kaji ke
keada
adaanan umum
umum d dan
an TTTV
TV
keperawat
keper awatan
an diharapkan
diharapkan nyeri 2. Kaji
Kaji ska
skala
la nyer
nyerii pad
padaa kli
klien
en
pada pasien dapat berkurang 3. Kaji
Kaji loka
lokasi
si pada
pada ny
nyeri
eri
dengan KH: 4. Ajarkan
Ajarkan te
tehnik
hnik no farm
farmakolog
akologii (di
(distrak
straksi)
si)
- Nyeri dalam batas normal (0- 5. Kolaborasi
Kolaborasi d dengan
engan dokter
dokter da
dalam
lam pem
pemberia
beriann analge
analgetik
tik
3) menggunakan wongbaker
- Tanda-tanda vital dalam batas
normal
- Klien tampak rileks
2. Intoleren Sete
Setela
lah
h dibe
diberrika
ikan asuh
asuhan
an 1. Bantu klien
klien untuk me
mengide
ngidentifi
ntifikasi
kasi akti
aktivita
vitass yang mampu di lakukan.
lakukan.
Aktivitas keperawatan selama 3 x 24 jam, 2. Bant
Bantuu un
untu
tukk me
memi
mili
lih
h akti
aktivi
vita
tass kons
konsisiste
ten
n yang
yang se
sesu
suai
ai deng
dengan
an
diharapkan kemampuan fisik,psikologi dan social.
Kriteria Hasil : 3. Bantu untuk
untuk mengident
mengidentifika
ifikasi
si aktiv
aktivitas
itas ya
yang
ng di sukai
sukai
- BerBerpa
parrtisi
tisipa
pasi
si da
dala
lam
m 4. Kolaborasi
Kolaborasikan
kan dengan tena
tenaga
ga rehabil
rehabilitasi
itasi medi
medicc dalam merencanak
merencanakan
an
aktivitas fisik tanpa disertai program terapi yang tepat, jika memang
memang diperlukan
peningkatan tekanan darah, 5. Pertim
Pertimban
bangka
gkann komitm
komitmen en klien
klien untuk
untuk men
meningingkat
katkan
kan frekue
frekuensi
nsi dan
nadi dan repirasi jarak aktifitas.
- Mampu melakukan 6. Anjurkan
Anjurkan kel
keluarga
uarga agar
agar klien
klien isti
istirahat
rahat de
dengan
ngan cu cukup
kup
aktivitas sehari-hari(ADLs)
secara mandiri
- Ta Tanda
nda tantanda
da vital
vital normal
normal
(pernapasan : 21-30x/menit,
nadi : 105kali/menit)
- Mamp
Mampu u berpindah:
berpindah: dengan
atau tanpa bantuan alat
3 Defisit
sit n
nu
utrisi Setelah d diiberikan aassuh
uhaan 1. Monitor
Monitor jum
jumlah
lah nu
nutrisi
trisi dan k
kandunga
andungann kal
kalori
ori
keperawatan selama 3 x 24 jam, 2. Kaji
Kaji ada
adanya
nya aler
alergi
gi ma
makan
kanan
an
diharapkan defisit nutrisi dapat 3. Kaji kemampu
kemampuan an pasie
pasien n untuk mendapatka
mendapatkan n nutrisi yang
yang dibutu
dibutuhkan
hkan
diatasi, dengan 4. Berikan
Berikan makan
makanan an yang terpilih
terpilih (sudah dik
dikonsult
onsultasika
asikann ke ahli gizi)
Kriteria Hasil : 5. Berikan
Berikan in
informa
formasi
si ten
tentang
tang k
kebutu
ebutuhan
han nut
nutrisi
risi
- Adanya peningkatan 6. Kolabo
Kolaboras
rasii den
dengan
gan ahli gizi untuk menentu
menentukankan jumla
jumlah h kal
kalori
ori dan
nafsu makan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
- Tidak ada tanda
terjadinya malnutrisi
4. Intervens
Intervensii Ke
Keperaw
perawatan
atan
5. Implementa
Implementasi
si
Hari/tanggal No implementasi Evaluasi formatif paraf
46
diagnosa
Senin, 23 1,2,3 Meng
Mengob
obse
serv
rvas
asii ke
kead
adaa
aan
n umum Pasien tampak sesak, keadaan umum lemas, Suhu :
umum
oktober
pasien dan tanda-tanda vital pasien 36,2, Respirasi : 35x/menit, Nadi : 120x/menit,
2017
Saturasi oksigen : 97%, menggunakan nasal kanul
3lpm.
3 Meng
Mengaj
ajar
arka
kan
n tekn
teknik
ik rela
relaksa
ksasi
si alergi terhadap makanan, minuman, obat-obatan,
(distraksi) untuk mengurangi nyeri maupun binatang
Menanyakan adanya alergi pada Pengambilan specime darah (+), hasil (+)
Darah Lengkap :
1,2 maka
makana
nan,
n, minu
minum
man,
an, ob
obaat,
Hb : 10 gr/dl, Ht : 18%, WBC : 57.000/ul, Eritrosit:
maup
maupun
un bina
binattang
ang ke
kepa
pada
da 1,85
47
keluarga pasien
Keluarga kooperatif. Pasien tampak makan biskuit
Kola
olabo
borrasi de
deng
ngan
an ana
analis
lis
3 kes
keseha
ehatan
tan untuk
untuk pen
pengam
gambil
bilan
an dan susu
specimen darah Keluarga mengatakan pasien hanya mampu
mengahabiskan ½ porsi makanan, 5 potog kecil buah
pepaya, kurang lebih 100ml air
Membantu pemen
Membantu pemenuhan
uhan kebut
kebutuhan
uhan
ADL pasien
Mend
Mendis
isku
kusi
sika
kan
n ke
kegi
giat
atan
an ya
yang
ng
disukai pasien dengan keluarga
48