Disusun Oleh :
Utari Rifdah
053121083
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya kami diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan “Tugas Besar PTM &
Alat Konstruksi”.
Adapun maksud membuat laporan ini untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah PTM &
Alat Konstruksi. Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Ir. Puji Wiranto M.T selaku
dosen dan Bapak M. Syukur selaku asisten dosen yang telah memberikan materi dan tugas sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang saya tekuni.
Dengan laporan ini semoga mendapatkan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya sekedar bagi
diri sendiri, melainkan kepada semua pihak dan dapat memberikan sedikit kontribusi dalam rangka
mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari, laporan saya
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan laporan Tugas besar ini.
Utari Rifdah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 2
1.2.1 Maksud ...................................................................................................................... 2
1.2.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 3
2.1 Umum ............................................................................................................................... 3
2.2 Produktifitas ..................................................................................................................... 3
2.3 Pengenalan Dasar dan Pengertian Alat-Alat Berat .......................................................... 3
2.4 Dasar Bekerjanya Peralatan ............................................................................................. 5
2.4.1 Tahanan Gelinding (Rolling Resistance= RR) ......................................................... 5
2.4.2 Lantai Permukaan (Grade) ........................................................................................ 5
2.4.3 Koefisien Traksi ........................................................................................................ 6
2.4.4 Pengaruh Ketinggian ................................................................................................. 6
2.4.5 Tenaga Tarik (Drawbar Pull = DBP) ........................................................................ 6
2.4.6 Tenaga Roda (Rimpull)............................................................................................. 7
2.4.7 Kemampuan Mendaki (Gradability) ......................................................................... 7
2.5 Alat Berat Menurut Fungsinya ......................................................................................... 7
2.6 Sifat-Sifat Tanah .............................................................................................................. 8
2.7 Produksi Alat Berat ........................................................................................................ 10
2.8 Efisiensi Kerja ................................................................................................................ 10
2.9 Alat Berat Yang Dipergunakan ...................................................................................... 11
2.9.1 Excavator ................................................................................................................ 11
2.9.2 Dump Truck ............................................................................................................ 14
2.9.3 Bulldozer ................................................................................................................. 17
2.9.4 Vibration Roller ...................................................................................................... 21
iii
2.10 Biaya Kepemilikan dan Operasi ..................................................................................... 23
2.11 Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan Alat-Alat Berat ...... 24
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang konstruksi, yang disebut alat berat adalah alat yang digunakan untuk
memudahkan manusia mengerjakan pekerjaan konstruksi sehingga hasil yang diharapkan
dapat tercapai lebih mudah dan dalam waktu yang relatif lebih singkat.
Keberadaan alat berat dalam proyek, baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur
sangatlah penting guna menunjang proyek-proyek pemerintah ataupun swasta baik dalam
pembangunan infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan
batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu
yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis. Kemajuan teknologi dan
material industri saat ini juga mempengaruhi perkembangan kemajuan peralatan (Alat-alat
berat) akan jenis atau model yang diperlukan mengikuti fungsinya di lapangan.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan
akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal
atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh
karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya
dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur
bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek- proyek
konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.Alat berat
yang umumnya dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain : Dozer, Excavator (Alat
Menggali) seperti Backhoe, Front Shovel, Clamshell, alat Pengangkut seperti Loader, Truck
dan Conveyor Belt, alat pemadat tanah seperti Roller, Compactor, dan lain-lain.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun Maksud yang akan dicapai dengan adanya tugas dari mata
kuliah PerencanaanPTM dan Alat Konstruksi ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis alat konstruksi.
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat konstruksi sesuai dengan kebutuhan
konstruksi.
3. Mengkaji penggunaan alat konstruksi untuk pekerjaan tanah yang optimal.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dengan adanya tugas dari mata
kuliah PTM dan AlatKonstruksi ini, yaitu :
1. Untuk mendapatkan definisi tentang pemindahan mekanis dan
cara kerja alatkonstruksi.
2. Untuk menghitung produktivitas alat-alat konstruksi yang akan digunakan.
3. Untuk mengetahui perencanaan dalam proses pekerjaan galian
dan timbunan dalamsegi biaya dan waktu.
Alat konstruksi yang ada dalam tugas ini pun dibatasi, yaitu :
a. Backhoe type Caterpillar 320D.
b. Dumptruck type Mitsubishi Fuso FN527MS.
c. Bulldozer type Caterpillar D6G Series 2.
d. Vibration Roller type Caterpillar CB24 Utility Compactor.
2
1.4 Rumusan Masalah
Begitu luasnya aspek yang ditinjau dalam menganalisa produktifitas alat-alat berat
pada
pekerjaan tanah, maka ruang lingkup permasalahan dalam penyusunan tugas ini
dibatasi, yaitu :
1. Menghitung volume tanah
2. Menghitung produktifitas alat berat
3. Menghitung jumlah alat berat,
4. Menghitung Biaya operasi alat berat,
5. Menghitung time scdule
Alat berat yang ditinjau adalah alat berat pada pekerjaan tanah, terutama pekerjaan
pembersihan
lapangan galian dan timbunan, yang dalam pembahasannya dibatasi untuk 4 alat saja,
yaitu excavator, dump truck, buldozzer, dan vibration roller.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah Semua pekerjaan yang berhubungan dengan
kegiatan Penggalian (Digging, Breaking, Loosening), Pemuatan (Loading), Pengangkutan
(Hauling, Transporting), Penimbunan (Dumping, Filling), Perataan (Spreading, Leveling) dan
Pemadatan (Compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis(alat-alat
berat/besar). Dalam pekerjaan pemindahan tanah, sebelumnya perlu dilakukan LandClearing
selanjutnya pengupasan Top soil (Lapisan atas) atau Stripping, Penggalian (Excavating),
Hauling dan Drumping, pada pengerjaanya selain harus menggunakan operator dan
pengawasan yang professional, harus juga memiliki standar alat yang digunakan.
Mencari jumlah alat berat secara umum bertujuan untuk mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan sebelum pelaksanaan proyek dimulai, sehigga pada saat pelaksanaan proyek
akan lebih mudah, guna tercapainya hasil yang efisien.
2.2 Produktifitas
Produktifitas alat berat adalah batas kemampuan alat berat untuk bekerja. Hubungan antara
tenaga yang dibutuhkan, tenaga yang tersedia dan tenaga yang dapat dimanfaatkan adalah
sangat penting diketahui, karena kita dapat menentukan berapa kapasitas alat yang harus kita
pilih untuk suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan sangat berpengaruh pada produktifitas
suatu alat berat.
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor yang
mempengaruhi Produktivitas alat, yaitu efisiensi alat. Efisiensi alat bergantung pada beberapa
hal berikut:
1. Kemampuan operator pemakaian alat
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat
3. Perencanaan dan pengaturan letak alat
4. Topografi dan volume pekerjaan
5. Kondisi cuaca
6. Metode pelaksanaan alat
4
Alat berat merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses pekerjaan pemindahan tanah
mekanis. Alat-alat berat dapat dibedakan menjadi berbagai kategori, yaitu berdasarkan
kedudukan dan fungsinya. Alat berat juga dapat dikategorikan kedalam beberapa klasifikasi.
Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat
berat.Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi menjadi
alat pengolah lahan, alat penggali, alat pengangkut material, alat pemindahan material, alat
pemadat, alat pemroses material, dan alat penempatan akhir material. Alat-alat berat dalam
pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat
digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi menjadi
alat dengan penggerak dan alat statis.
g. Pembasahan (watering)
Yaitu usaha membasahi tanah sebelum dipadatkan agar pada saat pelaksanaan
pemadatan diperoleh kepadatan yang maksimum dalam waktu yang singkat.
5
2.4 Dasar Bekerjanya Peralatan
Suatu alat dapat bergerak bila mendapatkan gaya atau tenaga. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi gerakan peralatan, yaitu:
2.4.1 Tahanan Gelinding (Rolling Resistance= RR)
Tahanan gelinding didefinisikan sebagai tenaga tarik (kg) yang diperlukan untuk
menggerakan tiap ton berat kendaraan termasuk muatannya di atas permukaan datar.
Untuk kendaraan beroda ban, besarnya tahanan gelinding dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
a. Ukuran ban
b. Tekanan angin
c. Bentuk kembang dari permukaan ban
Sedangkan untuk kendaraan beroda rantai biasanya hanya tergantung pada sifat permukaan
tanah. Sesuai dengan definisi tersebut maka gaya tarik (kg/ton) dibagi dengan berat total
kendaraan (kg) adalah besarnya nilai tahanan gelinding (Rolling Resistance).
6
2.4.3 Koefisien Traksi
Tenaga mesin hanya dapat dijadikan tenaga traksi yang maksimal apabila ada gesekan yang
cukup antara permukaan ban/roda dengan – permukaan tanah tempat alat tersebut bekerja.
Apabila gesekan antara tanah dengan roda/ban kurang, maka tenaga berlebih yang dilimpahkan
kepada roda hanya akan menyebabkan selip.
Koefisien traksi adalah besarnya tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat
kendaraan keseluruhan untuk kendaraan beroda rantai (crawler) atau besarnya tenaga tarik
yang menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan yang terlimpah pada roda geraknya.
Besarnya koefisien traksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya untuk kendaraan
roda karet, kembang ban, bentuk dan ukuran ban,keadaan permukaan tanah dan sebagainya
sangat mempengaruhi besarnya nilai koefisien traksi.
7
2.4.6 Tenaga Roda (Rimpull)
Tenaga gerak yang dapat disediakan mesin kepada roda-roda gerak suatu kendaraan yang
dinyatakan dalam kg atau lbs disebut dengan tenaga roda. Jika secara rinci tidak disediakan
oleh pabrik pembuat alat/kendaran, tenaga roda secara umum dapat dihitung dengan rumus:
Efisiensi nilainya berkisar 80-85 %, sedangkan HP adalah tenaga mesin dalam Horse
Power (Tenaga Kuda).
2.4.7 Kemampuan Mendaki (Gradability)
Kemampuan mendaki tanjakan adalah landai maksimal yang dapat ditempuh sebuah
traktor atau kendaraan yang dinyatakan dalam % landai. Kemampuan mendaki berbeda pada
masing-masing keadaan traktor atau kendaraan yang kosong atau yang isi muatan atau dalam
keadaan menarik muatan atau kecepatan pada gigi yang dipilih dan sebagainya. Gerakan maju
traktor sebagai alat penarik (prime mover) dibatasi oleh :
a. Daya tarik (DBP atau Rimpull) yang disediakan oleh mesin.
b. Rolling Resistance pada permukaan jalan.
c. Berat total dengan muatan.
d. Landai permukaan jalan yang dilalui.
Untuk crawler traktor, kemampuan mendaki dihitung berdasarkan sisa DBP yang ada,
setelah dari DBP seluruhnya dikurangi dengan DBP yang dibutuhkan untuk menanggulangi
rolling resistance.
• Alat Pengangkut :
- Dump Truck
- Lori
- Wagon Trailer
- Belt Conveyor
8
• Alat Pemadat :
- Vibrator Roller
- Sheep Foot Roller
- Three Wheel Roller
- Tandem Roller
- Pneumatic Tired Roller
Beberapa sifat- sifat tanah yang berhubungan dengan pekerjaan pemindahan, penggusuran
dan pemadatan perlu diketahui, karena tanah yang akan dikerjakan akan mengalami perubahan
dalam volume dan kepadatannya.
Keadaan tanah yang mempengaruhi volume tanah yang kita jumpai dalam pekerjaan-
pekerjaan tanah antara lain :
a) Keadaan tanah yang kita jumpai sebelum tanah tersebut terusik atau tanah dalam kondisi
sebelum mengalami gangguan, jadi keadaan yang sesuai dengan keadaan alam. Keadaan
ini yang disebut dengan keadaan asli (bank), dan ukurannya dinyatakan dalam
bankmeasure (BM). Keadaan yang demikian ini meliputi juga keadaan sejumlah tanah
yang akan dikerjakan, jadi tidak mutlak keadaan alam yang sebenarnya.
b) Keadaan tanah yang lepas (loose), ialah keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha
pengusikan, misalnya digusur, digali, diangkut, dan sebagainya. Ukuran tanah dalam
keadaan lepas biasanya dinyatakan dalam % BM (BM + swell), jadi volume tanah loose
lebih besar dibanding volume asli pada berat tanah yang sama.
c) Keadaan tanah yang padat, ialah keadaan tanah setelah diberikan usaha- usaha pemadatan
dengan bermacam cara, baik dengan alat maupun dengan tenaga manusia. Besar ukuran
tanah dalam keadaan padat (compacted) ini, jika dibandingkan dengan BM, sangat
tergantung dari usaha pemadatan yang diberikan, jadi mungkin lebih besar atau mungkin
lebih kecil.
9
Tanah liat (A) 1.00 1.25 0.90
Berpasir/tanah (B) 0.80 1.00 0.72
Biasa (C) 1.11 1.39 1.00
Keterangan :
A = Tanah Asli
B = Tanah Lepas
C = Tanah Padat
10
2.7 Produksi Alat Berat
Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, ada satu hal
yang sangat penting bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Biasanya
kapasitas dari suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m3/jam atau cuYd/jam. Produksi
didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah siklus dalam
satu jam, misalnya :
Q = qxNxE=qx 60 xE
𝐶𝑀
Dimana :
Dalam merencanakan suatu proyek, produktifitas perjam dari suatu alat yang diperlukan
adalah produktifitas standar dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan dengan suatu
faktor.
Efisiensi kerja tergantung pada banyaknya faktor seperti, topografi, keahlian operator,
pemilihan standar pemeliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat. Dalam
kenyataannya memang sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar
pengalaman- pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
Pemeliharaan Mesin
Kondisi
Operasi Alat Baik Buruk
Sekali Baik Sedang Buruk Sekali
11
Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil
dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini:
a. Apakah alat sesuai dengan topografi yang bersangkutan.
b. Kondisi dalam pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peralatan, cuaca saat
pelaksanaan dan penerangan pada tempat dan waktu yang diperlukan.
c. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antar peralatan dan mesin.
d. Metode operasional dan perencanaan persiapan.
e. Pengalaman dan kepandaian operator dan pengawasan untuk pekerjaan.
2.9.1 Excavator
Excavator adalah alat yang berfungsi sebagai penggali, maupun pemuat tanah tanpa harus
banyak berpindah tempat dengan menggunakan tenaga power take off dari mesin yang
dimilikinya.
Keuntungan excavator ini dibanding dengan dragline dan clamshell ialah karena excavator
dapat menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik, karena kekakuan
konstruksinya. Excavator ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan
memuat hasil galian ke dalam truk.
Kapasitas excavator, dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :
1. Jenis material tanah
2. Kedalaman galian
3. Persyaratan teknis galian
4. Sudut putaran bucket
5. Kondisi mesin excavator
6. Kondisi lapangan kerja
12
• Produksi Excavator
Untuk menghitung produksi excavator, faktor yang mempengaruhi adalah
kapasistas bucket, dalam galian, jenis material, sudut swing, dan keadaan medan. Produksi
excavator secara umum dapat ditentukan dengan rumus :
q X 3600 X E
Q =
𝐶𝑀
Kedalaman gali
0 m – 2m 6 9 15 28
2m–4m 7 11 17 28
4 m – lebih 8 13 19 30
13
Sudut Putar Waktu Putar
45o-90o 4-7
90o-180o 5-8
Untuk beberapa jenis pemuatan tanah, besarnya factor bucket dapat dilihat pada tabel:
14
Pemuatan Batu bongkah besar dengan bentuk yang tidak
sulit beraturan dengan banyak ruangan diantara
tumpukannya, batu hasil peledakan, batu
bundar yang besar, pasir campuran, batu-batu 0.4-0.5
15
• Pemilihan Dump Truck
Besar kecilnya kapasitas dump truck yang akan dipilih hendaknnya disesuaikan
dengan jumlah bahan atau muatan yang diangkut, karena hal ini menyangkut dari jumlah
truk yang akan dipilih. Untuk membandingkan antara keuntungan dan kerugian
penggunakan besar kecilnya truk yang akan dipakai, berikut ini diberikan data-data yang
akan diperlukan :
1. Truk Kecil
a. Keuntungan :
- Lebih lincah dalam operasi.
- Kecepatan tinggi.
- Berkurangnya produksi tidak terlalu terasa bila salah satu truk ada yang mogok atau
rusak.
- Mudah menyesuaikan banyaknya truk dengan produksi alat gali atau alat pemuat.
b. Kerugian :
- Alat gali sulit mengisi muatan.
- Waktu hilang banyak, karena banyaknya truk yang digunakan.
- Pengemudi atau operator banyak.
- Menimbulkan bahaya yang besar bila truk banyak menunggu ditempat gali atau jalan
angkut untuk menunggu giliran.
- Biaya investasi dan pemiliharaan besar.
2. Truk Besar
a. Keuntungan :
- Jumlah sedikit sehingga biaya investasi dan pemeliharaan kecil.
- Pengemudi atau operator sedikit.
- Baik untuk angkut jarak jauh, bahaya berkumpulnya truk disatu tempat dapat
dihindari.
- Pemuatan dari alat gali lebih mudah sehingga waktu hilang kecil.
- Bahan baker biasanya relative kecil.
- Memperkecil frekuensi menunggu ditempat gali.
b. Kerugian :
- Biaya angkut besar, waktu muat besar khususnya bila alat gali ukurannya kecil.
- Muatan yang besar akan cepat merusak jalan angkut, sehingga pemeliharaan jalan
angkut besar.
- Sulit menentukan keadaan yang seimbang antara jumlah truk dengan produksi alat
gali.
16
• Produksi Dump Truck
Untuk menghitung produksi perjam total dari beberapa dump truck yang
mengerjakan pekerjaan yang sama secara simultan dapat dihitung dengan rumus :
𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
Q =
𝐶𝑀
T1 = 𝐶𝑑 x K x Cml
𝑞1
17
c. Waktu kembali (Returning time) = Tr
Th = 𝐷
𝑉2
30 50 20 40 20 40
2.9.3 Bulldozer
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai tempat dudukan
dengan penggerak utamanya. Bulldozer bersifat serba guna dan dapat melakukan tugas-tugas,
antara lain :
a. Pembersihan lapangan pekerjaan dari pepohonan, kayu-kayu, puing-puing bekasbangunan
dan sebagainya, pekerjaan ini sering disebut clearing.
b. Pembukaan jalan-jalan kerja darurat menuju ketempat lokasi pekerjaan.
c. Pembukaan atau penggusuran tanah dalam jarak dekat.
d. Mendorong scraper pada waktu memuat.
e. Meratakan tanah pada daerah fill, megisi kembali galian atau parit.
f. Memelihara jalan kerja atau jalan angkut.
18
g. Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengembalian material.
h. Mengupas bagian tanah yang jelek, striping.
i. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata,
finishing.
19
• Macam – Macam Pisau Bulldozer
Beberapa jenis pisau (blade) yang dipakai pada bulldozer, antara lain:
a. Universal blade (U-blade), ialah pisau yang berguna untuk efektifitas produksi. Hal ini
memungkinkan bulldozer dapat mendorong atau membawa muatan lebih banyak,
karena kehilangan muatan yang relative lebih kecil dalam jarak angkut cukup jauh.
b. Straight blade (S-blade), ialah pisau yang cocok untuk segala jenis medan, blade ini
merupakan modifikasi dari U-blade.
c. Angling blade (A-blade), ialah pisau yang digunakan untuk posisi lurus dan menyudut.
d. Cushion blade (C-blade), ialah pisau yang dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan
karet) untuk meredam tumbukan.
e. Bowdozer, ialah pisau yang dibuat untuk membawa/ mendorong material dalam
jumlah kehilangan sesedikit mungkin, hal ini dimungkinkan karena adanya dinding
baja samping dan bagian bawah.
f. Light material U-blade (U-blade untuk material ringan), ialah pisau yang direncanakan
untuk pekerjaan material lepas (non kohesif) yang ringan.\
• Produksi Bulldozer
Untuk menghitung produksi bulldozer beberapa pabrik membuat alat pemeriksa
tabel estimasi untuk model bulldozer tertentu, tetapi apabila tidak memberikan estimasi
maka dapat dihitung dengan rumus :
Q = qxNxE=qx 60 xE
𝐶𝑀
20
a. Produksi Persiklus
q = L x H2 x a
Faktor
Derajat Pelaksanaan Penggusuran blade
Penggusuran agak sulit Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir
bercampur kerikil, tanah liat yang
0.6-0.7
sangat kering,dan tanah asli.
21
b. Waktu siklus (Cm)
Waktu yang dibutuhkan untuk bulldozer menyelesaikan satu siklus menggusur,
mengganti perseneling dan mundur, dapat dihitung sesuai dengan rumus di bawah ini:
Cm = D + D +Z
F R
Dimana : F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
D = Jarak angkut (m)
Z = Waktu pindah gigi (menit)
Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur antara 5-7 km.
Waktu yang diperlukan untuk ganti perseneling.
Mesin gerak langsung
22
• Produksi Vibration Roller
Untuk menghitung produksi perjam vibration roller dapat dihitung dengan rumus :
𝑊 𝑥 𝑉 𝑥 𝐻 𝑥 1000 𝑥 𝐸
Q =
𝑁
Jenis Kecepatan
23
Jenis W
Mesin Gilas roda ban Jarak antara dari luar dari ban-ban
paling luar = 0.3 m
Biaya kepemilikan terdiri dari biaya-biaya penyusutan, biaya bunga,biaya pajak danbiaya
asuransi. Perhitungan biaya-biaya pemilikan sering menimbulkan salah pengertian, karena
adanya kata memiliki dalam setiap menghitung biaya pemilikan,apakah untuk penggunaan
alat-alat yang disewa biaya pemilikan juga harus dihitung. Namun yang jelas biasanya pihak
penyewa akan selalu menghitung biaya pemilikan yang dijadikan sebagai dasar untuk
menentukan besarnya harga sewa yan ditetapkan. Bila biaya pemilikan tidak dihitung dan
dimasukan sebagai biaya operasi alat berat penawaran harga satuan pekerjaan maka kerugian
sudah menunggu.
Sedangkan biaya operasi adalah biaya untuk kebutuhan bahan bakar, pelumas, filter, ban,
reparasi, dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk upah operator juga pembantu operator.
Biaya pemilikan merupakan dasar untuk menentukan biaya operasi alat di lapangan.
24
• Biaya Kepemilikan
Biaya Kepemilikan terdiri dari :
1. Biaya penyusutan per jam :
Nilai penyusutan (Rp.)
Biaya penyusutan per jam =
Umur ekonomis alat (jam)
3. Biaya asuransi :
Premi asuransi persatan waktu
Biaya asuransi =
Perkiraan penggunaan mesin persatuan waktu
• Biaya Operasi
Biaya Operasi terdiri dari :
25
4.7 Tabel perhitungan jumlah alat
KETERANGAN :
1 Pekerjaan persiapan dan mobilisasi dilaksanakan pada minggu ke 1 (satu), dengan jangka waktu 1 Minggu.
2 Dilanjutkan dengan pelaksanaan penggalian tanah pada minggu ke 2 (dua), dengan jangka waktu 15 Minggu.
3 Pada minggu ke 5, dilanjutkan pengangkutan tanah dengan jangka waktu 5 Minggu.
4 Pada minggu ke 3, dilanjutkan perataan tanah dengan jangka waktu 13 Minggu.
5 Pada minggu ke 17, dilanjutkan pemadatan tanah dengan jangka waktu 16 Minggu.
6 Demobilisasi dilakukan pada minggu ke 20, dengan jangka waktu 1 minggu