Disusun Oleh :
1803020030
Tasikmalaya, ...............................
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah
diberikan –Nya laporan Kerja Praktik ini dapat diselesaikan. Laporan Kerja Praktik yang
berjudul “PROYEK PEMBANGUNAN SUPERMARKET MARKET CITY KOTA
WISATA-BOGOR “TINJAUAN PEMBESIAN PADA STRUKTUR KOLOM” ini untuk
memenuhi persyaratan akademik. Laporan ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya
tanpa bimbingan serta doa dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan secara moril maupun
materil.
2. Bapak Dicky Nurmayadi, M. T., selaku Dosen Pembimbing kerja praktik yang telah
memberikan bimbinganya serta masukan kepada penulis.
3. Bapak Devi Sunendar selaku Pembimbing Lapangan dan seluruh staf PT. Putracon
yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis.
4. Penulis menyadari laporan ini sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini dan semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
5. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER HALAMAN....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktik ............................................................ 2
1.3. Ruang Lingkup Kerja................................................................................ 2
1.4. Manfaat Kerja Praktik ............................................................................... 2
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek ................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................... 3
BAB II. ORGANISASI PROYEK................................................................... 5
2.1. Deskripsi Proyek ....................................................................................... 5
2.2. Data Umum Proyek .................................................................................. 6
2.3. Bentuk dan Struktur Organisasi ................................................................ 11
2.3.1. Pemilik Proyek (Owner)....................................................... 12
2.3.2. Konsultan Perencana............................................................. 12
2.3.3. Konsultan Pengawas............................................................. 13
BAB III. LINGKUP PEKERJAAN PROYEK ................................................ 14
3.1. Landasan Teori.......................................................................................... 14
3.2. Peralatan .................................................................................................... 15
3.2.1. Bar Cutter ............................................................................. 15
3.2.2. Truk Molen........................................................................... 16
3.3 Material ...................................................................................................... 17
3.3.1. Besi Tulangan ....................................................................... 17
3.3.2. Troli ...................................................................................... 18
3.3.3. Concrete Vibrator ................................................................. 18
3.3.4. Kawat Besi atau Bendrat ...................................................... 19
3.4. Mutu Besi dan Metode Pelaksanaan ......................................................... 19
3.4.1. Kendali Mutu Besi................................................................ 19
3.4.2. Metode Pelaksanaan ............................................................. 20
3.4.2.1. Pekerjaan Persiapan ........................................................... 20
3.4.2.2. Pekerjaan Galian dan Urugan ............................................ 20
3.4.2.3. Pekerjaan Pemasangan/Plesteran dan Acian ..................... 20
3.4.2.4. Pekerjaan Beton ................................................................. 22
3.4.2.5. Persyaratan Beton .............................................................. 22
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pekerjaan yang diamati selama kerja praktik melaksanakan selama 30 hari dan
minimal memenuhi 120 jam. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan
mengenai metode pelaksanaan proyek yang dimulai dari pekerjaan struktur
kolom. Adapun pekerjaan yang diamati selama kerja praktik berlangsung
meliputi :
1. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
2. Pelaksanaan Pekerjaan Balok
3. Pelaksanaan Pekerjaan Plat Lantai
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan kerja
praktik, ruang lingkup kerja praktik,manfaat kerja praktik waktu dan pelaksanaan
serta sistematika penulisan.
Pada bab ini menjelaskan deskripsi dan gambaran umum mengenai proyek,
deskripsi proyek yang isinya merupakan identifikasi proyek, persiapan proyek,
struktur organisasi, dan nilai proyek, serta rencana pelaksanaan dam pembiayaan
proyek.
4
Pada bab ini berisi mengenai landasan teoritis dan mengemukakan unsur – unsur
kegiatan proyek secara menyeluruh sejak pekerjaan awal atau persiapan sampai
selesainya proyek sesuai Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS).
Pada bab ini penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran-saran dari segi
pelaksanaan pengawasan dan dari hasil akhir pembangunan Supermarket Market
City Kota Wisata, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
5
BAB. II
ORGANISASI PROYEK
5
6
Owner Proyek
PT. Gracia Mitra Selaras
Keterangan :
: Garis Kontraktual
: Garis Koordinasi
12
10. Mengadakan koordinasi dengan Sub Dinas lain dan instansi terkait sesuai
dengan bidangnya.
11. Mempelajari petunjuk-petunjuk teknis, peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai pedoman kerja.
BAB. III
LINGKUP PEKERJAAN PROYEK
14
15
3.2 Peralatan
Peralatan adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pekerjaan
agar hasil yang dicapai lebih maksimal jika erticalg hanya mengandalkan tenaga
manusia sehingga kita ert mendapatkan efisiensi waktu yang jauh lebih cepat
dan hasil pekerjaan yang lebih bagus. Dalam pekerjaan pembesian struktur
kolom berikut adalah peralatan yang dipakai yaitu :
3.2.1 Bar Cutter
Bar Cutter adalah alat pemotong besi elektrik yang portable untuk
memotong besi dengan aman, efisien dan bersih. Alat pemotong besi ini
merupakan alat yang bekerja dengan memotong besi agar mendapatkan besi
tulangan dengan ukuran panjang yang dibutuhkan. Alat ini sangat membantu
dalam pekerjaan pembesian di proyek karena sifatnya yang portable alat ini
dapat dilakukan di lapangan langsung atau di daerah pembesian langsung. Alat
ini mampu memotong banyak batang besi secara bersamaan.
Truk Molen beton bisa jadi tergolong pada mesin semi mobile dan
bisa juga bersifat full mobile dengan mesin yang statis. Bentuk dari mesinnya
adalah seperti molen yang besar, saat dipakai mesin tersebut akan memutar
pelan-pelan sampai beton bisa tercampur merata.
2
3
3.3. Material
Dalam sebuah proyek pekerjaan tidak dapat dilaksanakan jika
tidak adanya material atau bahan dari pekerjaan itu sendiri
khususnya dalam pembahasan kali ini adalah pekerjaan pembesian
kolom. Material menjadi bahan yang penting dan ertic yang penting
agar bangunan menjadi kuat dan aman sehingga pemilihan material
sangat berpengaruh terhadap hasil dari sebuah pekerjaan.
2
3
3.3
3.3.2. Troli
Troli merupakan alat bantu pemindahan dari satu area ke area lain
dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Troli memiliki struktur
bahan besi yang lebih tebal dan memiliki daya tahan beban yang sangat
baik. Gambar troli disajikan dalam Gambar 3.7
3.4.2.5 Persyaratan
Beton Persyaratan Beton
:
1. Untuk beton bertulang yang bersifat struktur, mutu beton yang
digunakan adalah K-300.
2. Untuk beton bertulang yang bersifat praktis, mutu beton yang
23
digunakan adalah K-225 atau campuran 1:2:3.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
\
4.1. Uraian Umum Pelaksanaan
Perencanaan dalam pembangunan proyek merupakan langkah awal
yang harus diketahui bagaimana suatu bangunan itu dapat terwujud dan
dapat berdiri sesuai rencana dengan melalui proses pelaksanaan yang baik.
Perencanaan sangat berpengaruh pada pelaksanaan suatu pekerjaan.
Perencanaan merupakan tahap yang penting dalam merealisasikan ide
ataupun hal yang akan dilaksanakan dalam suatu proyek. Pekerjaan
perencanaan ini sangat penting oleh karena itu di perlukan data-data yang
konkrit dan akurat bersifat teknis maupun non teknis. Perencanaan yang
tepat akan menghasilkan suatu rancangan yang baik, ekonomis, dan
mudah dalam proses pelaksanaannya.
Pada umumnya perencanaan suatu proyek harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Konstruksi yang kuat.
2. Mutu yang baik pada hasil pekerjaan.
3. Biaya proyek yang efisien dan ekonomis.
4. Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam struktur bangunan terdiri dari beberapa bagian yang saling
berkaitan dan mendukung satu sama lain. Struktur bangunan terdiri dari
dua bagian yaitu struktur bawah (sub structure) yang terdiri dari struktur
yang berada didalam tanah seperti pondasi, pile cap dan sloof, lalu ada
juga struktur atas (upper structure) yang terdiri dari struktur yang berada di
atas tanah seperti kolom, balok, plat lantai, dinding, hingga sampai atap.
Perencanaan yang akan di bahas kali ini adalah perencanaan
struktur pada pekerjaan pembesian kolom sehingga dapat diketahui
bagaimana proses pembesian, jenis dan ukuran tulangan yang dipakai dan
berat tulangan yang dipakai.
24
23
1. K1 (Lantai 1)
Dimensi : 60 x 60 cm
Posisi Tumpuan
- Tul. Utama : 20 D22
- Sengkang : D10 jarak 100mm
Posisi Lapangan
- Tul. Utama : 20D22
- Sengkang : D10 jarak 150mm
2. K3 (Lantai 1)
Dimensi : 70 x 70 cm
Posisi Tumpuan
- Tul. Utama : 28 D22
- Sengkang : D10 jarak 100mm
Posisi Lapangan
- Tul. Utama : 28 D22
- Sengkang : D10 jarak 150mm
3. K3 (Lantai 2)
Dimensi : 70 x 70 cm
Posisi Tumpuan
- Tul. Utama : 28 D22
- Sengkang : D10 jarak100mm
Posisi Lapangan
- Tul. Utama : 28 D22
- Sengkang : D10 jarak 150mm
4. K4 (Lantai 2)
Dimensi : 60 x 60 cm
Posisi Tumpuan
- Tul. Utama : 16 D22
- Sengkang : D10 jarak 100mm
Posisi Lapangan
- Tul. Utama : 16 D22
- Sengkang : D10 jarak 150mm
Besi beton terdapat 2 jenis, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir.
Besi beton polos biasa digunakan untuk dowels spiral dan pendukung
struktur pada kontruksi, sedangkan beton ulir digunakan untuk
pembangunan kontruksi infrastruktur yang membutuhkan daya tarik lebih
kuat seperti gedung pencakar langit, sirip-sirip pada besi beton ulir inilah
yang berfungsi untuk menghalangi pergerakan pada arah longitudinal
batang terhadap beton.
Baja tulangan yang dipakai pada pekerjaan struktur kolom di proyek
ini adalah tulangan ulir. Baja tulangan beton ini adalah baja berbentuk
batang berpenampang bundar yang digunakan untuk penulangan beton
(SNI-07-2052-2002), Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan
beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip
melintang dan rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan
daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara
ertical terhadap beton (SNI-07-2052-2002).
30
Permukaan batang baja tulangan ulir ini harus berulir teratur, setiap
batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang searah dan
sejajar dengan sumbu batang, serta ulir-ulir lain dengan arah melintang
sumbu batang, harus terletak pada jarak yang teratur, memiliki bentuk
dan ukuran yang sama dan tidak boleh membentuk sudut kurang dari 450
terhadap sumbu batang apabila membentuk sudut antara 450 sampai 700
arah ulir melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan.
Panjang baja tulangan yang biasa ada di pasaran berasal dari pabrik
dengan panjang 12 m dan ditekuk menjadi 2. Struktur balok yang ada di
proyek ini memiliki ukuran bentang yang bervariasi sehingga pada proses
pelaksanaan pekerjaannya, tulangan yang memiliki panjang 12 m
tersebut ada yang tidak ert digunakan sepenuhnya atau nantinya ertical
tulangan yang disambung atau dipotong.
Dalam penyambungan tulangan harus memperhatikan lokasi
penyambungan dan panjang penyambungan agar struktur kekuatannya
sesuai dengan yang kita rencanakan sebelumnya. Penyambungan
tulangan diupayakan diletakkan di daerah yang memiliki tegangan tarik
lebih rendah, untuk penyambungan tulangan longitudinal bawah
dilakukan didekat daerah kolom penyangga atau biasa disebut daerah
tumpuan, sedangkan untuk penyambungan tulangan longitudinal atas
dilakukan di tengah struktur balok atau biasa disebut daerah lapangan.
Hal ini di dasari oleh pada daerah tumpuan tulangan longitudinal
bawah mengalami tegangan tarik atau kuat tarik yang lebih rendah,
begitu juga pada daerah lapangan tulangan longitudinal atas mengalami
tegangan tarik atau kuat tarik yang lebih rendah. Untuk panjang
penyambungannya atau biasa disebut overlap biasanya dengan panjang
40 kali diameter.
31
4.4. Sengkang
Perencanaan geser untuk komponen struktur terlentur didasarkan
pada asumsi sebagian gaya geser ditahan oleh beton dan selebihnya
dilimpahkan pada tulangan geser. Penulangan geser dapat dilakukan
dalam beberapa cara seperti :
a) Sengkang ertical.
b) Sengkang miring atau diagonal.
c) Jaringan kawat baja.
d) Batang tulangan miring diagonal yang dapat dilakukan dengan cara
membengkokkan batang tulangan pokok balok ditempat-tempat
yang diperlukan.
e) Tulangan spiral, dan lain-lain.
32
Tujuan Kode Jml Dia Panjang Jumlah panjang setiap tanda Skema (cm) Ket Notes
btg mm per btg (m) D6 D8 D10 D16 D22 D28 Kolom
1 2 3 4 5 6 7 8 bx (m) 0,3
hy (m) 0,3
a 20 22 6,30 126 sa = 0,2 H1 (m) 6,3
a d’ (m) 0,02
b 63 10 0,36 22,68 6,3
H2 (m)
(9) Jml panjang (m) 0 0 22,68 0 126 0 (12) Berat per kolom (kg) 389,54
(10) Berat (Kg/m) 0,22 0,393 0,62 1,58 2,98 4,83 (13) Jumlah kolom (buah) 37
(11) Jml per kg 0 0 14,06 0 375,48 0 (14) Total 14.412,98
Tujuan Kode Jml Dia Panjang Jumlah panjang setiap tanda Skema (cm) Ket Notes
btg mm per btg (m) D6 D8 D10 D16 D22 D28 Kolom
1 2 3 4 5 6 7 8 bx (m) 0,3
hy (m) 0,3
a 28 22 6,30 176,4 sa = 0,2 H1 (m) 6,30
a d’ (m) 0,02
b 63 10 0,49 30,87 6,30
H2 (m)
b
(9) Jml panjang (m) 0 0 30,87 0 176,4 0 (12) Berat per kolom (kg) 545,072
(10) Berat (Kg/m) 0,22 0,393 0,62 1,58 2,98 4,83 (13) Jumlah kolom (buah) 5
(11) Jml per kg 0 0 19,14 0 525,672 0 (14) Total 2.725,36
Tujuan Kode Jml Dia Panjang Jumlah panjang setiap tanda Skema (cm) Ket Notes
btg mm per btg (m) D6 D8 D10 D16 D22 D28 Kolom
1 2 3 4 5 6 7 8 bx (m) 0,3
hy (m) 0,2
a 28 22 4,80 134,4 sa = 0,2 H1 (m) 4,8
a d’ (m) 0,02
b 48 10 0,49 4,8
23,52 H2 (m)
(9) Jml panjang (m) 0 0 23,52 0 134,4 0 (12) Berat per kolom (kg) 415,092
(10) Berat (Kg/m) 0,22 0,393 0,62 1,58 2,98 4,83 (13) Jumlah kolom (buah) 5
(11) Jml per kg 0 0 14,58 0 400,522 0 (14) Total 2.075,46
Tujuan Kode Jml Dia Panjang Jumlah panjang setiap tanda Skema (cm) Ket Notes
btg mm per btg (m) D6 D8 D10 D16 D22 D28 Kolom
1 2 3 4 5 6 7 8 bx (m) 0,3
hy (m) 0,2
a 16 22 4,80 76,8 sa = 0,2 H1 (m) 4,8
a d’ (m) 0,02
b 48 10 0,36 17,28 4,8
H2 (m)
b
(9) Jml panjang (m) 0 0 17,28 0 76,8 0 (12) Berat per kolom (kg) 239,57
(10) Berat (Kg/m) 0,22 0,393 0,62 1,58 2,98 1,56 (13) Jumlah kolom (buah) 30
(11) Jml per kg 0 0 10,71 0 228,86 0 (14) Total 7.187,21
Gambar 4.9.1
Gambar 4.9.2
37
Gambar 4.9.3.
Gambar 4.9.4.
38
BAB V
5.1. Kesimpulan
37
40
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
44
45
46
47
48
49