Disusun Oleh :
Kelas :
C2
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis penjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas Asungkertawanugraha-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya. Pada tugas Metode Pelaksanaan Proyek Konstruksi kali ini penulis akan
mebahas tentang “Metode Konstruksi Pembangunan Gedung SDN 5 Kapal”.
Tugas ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah Metode Pelaksanaan
Proyek Konstruksi Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Warmadewa. Selesainya
penulisan tugas ini banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak berupa
bimbingan/dorongan moril dan materil.
Pada kesempatan ini juga penulis tidak lupa berterimakasih kepada Dosen pengajar
sekaligus dosen pembimbing Metode Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Bapak Ir. I Wayan Jawat
MT. yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian tugas ini.
Akhirnya, tidak lupa penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan
dalam tugas ini. Penyusun sadar bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang sekiranya
dapat digunakan untuk perbaikan pada tugas berikutnya. Untuk itu penyusun ucapkan terima
kasih.
Om, Santih, Santih, Santih Om.
Tim penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4.3. Metode Pelaksanaan Balok dan Plat Lantai ............................................................... 31
4.4. Perhitungan Pengadaan Tenaga Kerja dan Bahan ...................................................... 34
4.4.1. Perhitungan Produktivitas (P) dan Komposisi SDM (KSDM) ....................... 34
4.4.2. Perhitungan Pengadaan Tenaga Kerja ............................................................ 37
4.4.3. Perhitungan Pengadaan Bahan ....................................................................... 40
4.5. Pengendalian K3......................................................................................................... 44
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tugas ini antara lain :
1. Untuk mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat lantai pada
Proyek Pembangunan SDN 5 Kapal.
2. Untuk mengetahui kebutuhan sumber daya tenaga kerja, dan bahan pada pekerjaan
kolom, balok dan plat lantai pada Proyek Pembangunan SDN 5 Kapal.
1
3. Untuk mengetahui pengendalian K3 pada pekerjaan kolom, balok dan plat lantai pada
Proyek Pembangunan SDN 5 Kapal.
1.3. Manfaat
Manfaat yang di dapat dari pembuatan tugas ini diantaranya :
1. Menambah wawasan serta mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan kolom, balok
dan plat lantai pada Proyek Pembangunan SDN 5 Kapal.
2. Menambah wawasan serta mengetahui kebutuhan tenaga, dan bahan yang diperlukan
dalam pekerjaan kolom, balok dan plat lantai pada Proyek Pembangunan SDN 5
Kapal.
3. Menambah wawasan serta mengetahui pengendalian K3 pada pekerjaan kolom,
balok dan plat lantai pada Proyek Pembangunan SDN 5 Kapal.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Dilihat dari fungsinya, SOP berfungsi membentuk sistem kerja & aliran kerja yang
teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan; menggambarkan bagaimana tujuan
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; menjelaskan
bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung; sebagai sarana tata urutan dari
pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan;
menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik
antar Satuan Kerja.
Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme
dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan
instansi pemerintah. SOP sebagai suatu dokumen/instrumen memuat tentang proses dan
prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efisisen berdasarkan suatu standar yang sudah
baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa
proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintahan dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sebagai suatu instrumen manajemen, SOP berlandaskan pada sistem manajemen
kualitas (Quality Management System), yakni sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
suatu proses dan produk (barang dan/atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu.
Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini mencakup
beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja. Sistem ini berlandaskan pada
pencegahan kesalahan, sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat
reaktif. Secara konseptual, SOP merupakan bentuk konkret dari penerapan prinsip manajemen
kualitas yang diaplikasikan untuk organisasi pemerintahan (organisasi publik). Oleh karena itu,
tidak semua prinsip-prinsip manajemen kualitas dapat diterapkan dalam SOP karena sifat
organisasi pemerintah berbeda dengan organisasi privat.
Tahap penting dalam penyusunan Standar operasional prosedur adalah melakukan
analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan analisis prosedur kerja.
1. Analisis sistem dan prosedur kerja
Analisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan mengidentifikasikan fungsifungsi
utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan
fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk
keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah
4
prosedur yang diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan yang
terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.
2. Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang
mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap
perencanaan dan perbaikan organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat memberikan keterangan
mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan tanggung jawab pejabat. Di bidang
manajemen dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung dengan analisis tugas yaitu :
a. Analisa tugas, merupakan penghimpunan informasi dengan sistematis dan penetapan
seluruh unsur yang tercakup dalam pelaksanaan tugas khusus.
b. Deskripsi tugas, merupakan garis besar data informasi yang dihimpun dari analisa tugas,
disajikan dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan isi
tugas atau jabatan tertentu. Deskripsi tugas harus disusun berdasarkan fungsi atau posisi,
bukan individual; merupakan dokumen umum apabila terdapat sejumlah personel
memiliki fungsi yang sama; dan mengidentifikasikan individual dan persyaratan
kualifikasi untuk mereka serta harus dipastikan bahwa mereka memahami dan
menyetujui terhadap wewenang dan tanggung jawab yang didefinisikan itu.
c. Spesifikasi tugas berisi catatan-catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja untuk
tugas spesifik
d. Penilaian tugas, berupa prosedur penggolongan dan penentuan kualitas tugas untuk
menetapkan serangkaian nilai moneter untuk setiap tugas spesifik dalam hubungannya
dengan tugas lain
e. Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas merupakan prosedur penetapan waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan ukuran yang
dipergunakan untuk menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.
Melalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat pelaksanaan
tugas yang baku. Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam penyusunan standar
operasional prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan yang direncanakan dan
dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja dengan sistematis.
3. Analisis prosedur kerja
Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkahlangkah
pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana
hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya. Prosedur
5
diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-macam langkah yang dianggap
perlu untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian prosedur kerja dapat dirumuskan
sebagai serangkaian langkah pekerjaan yang berhubungan, biasanya dilaksanakan oleh lebih
dari satu orang, yang membentuk suatu cara tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu
keseluruhan tahap yang penting. Analisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu
diagram alur (flow chart) dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang akan
mempengaruhi keberhasilan organisasi. Aktivitas-aktivitas kritis ini perlu didokumetasikan
dalam bentuk prosedurprosedur dan selanjutnya memastikan bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas
itu dikendalikan oleh prosedur-prosedur kerja yang telah terstandarisasi.
Prosedur kerja merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan tujuan
organisasi sebab prosedur memberikan beberapa keuntungan antara lain memberikan
pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut
dilakukan; mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan; dan membuat
koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan. Dalam menyusun suatu
prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
1) Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban pengawasan;
2) Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya;
3) Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu;
4) Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya;
5) Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan;
6) Harus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap peraturan;
7) Mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu;
8) Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah; 9)
Pembagian tugas tepat;
10) Memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan;
11) Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya;
12) Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan
tujuan;
13) Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum;
14) Menggunakan prinsip pengecualian dengan sebaik-baiknya
Hasil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam “buku pedoman organisasi” atau
“daftar tugas”yang memuat lima hal penting, yaitu :
1) Garis-garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan);
6
2) Sistem-sistem atau metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan;
3) Formulir-formulir yang dipergunakan dan bagaimana menggunakannya;
4) Tanggal dikeluarkannya dan di bawah kekuasaan siapa buku pedoman tersebut
diterbitkan;
5) Informasi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut
Penyusunan Standar Operasional Prosedur terbagi dalam tiga proses kegiatan utama
yaitu Requirement discovery berupa teknik yang digunakan oleh sistem tersebut untuk
mengidentifikasi permasalahan sistem dan pemecahannya dari pengguna sistem; Data
modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan sistem data;
dan Process modeling berupa teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan
struktur dan data yang ada pada seluruh sistem proses atau logis, kebijakan prosedur
yang akan diimplementasikan dalam suatu proses sistem.
Dilihat dari ruang lingkupnya, penyusuan SOP dilakukan disetiap satuan unit kerja dan
menyajikan langkah-langkah serta prosedur yang spesifik berkenaan dengan kekhasan tupoksi
masing-masing satuan unit kerja yang meliputi penyusunan langkahlangkah, tahapan,
mekanisme maupun alur kegiatan. SOP kemudian menjadi alat untuk meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan secara efektif dan efisien. Prinsip dasar yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan SOP adalah :
1) Penyusunan SOP harus mengacu pada SOTK, TUPOKSI, serta alur dokumen;
2) Prosedur kerja menjadi tanggung jawab semua anggota organisasi;
3) Fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur, sehingga perlu dikembangkan diagram
alur dari kegiatan organisasi;
4) SOP didasarkan atas kebijakan yang berlaku;
5) SOP dikoordinasikan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kesalahan/penyimpangan;
6) SOP tidak terlalu rinci;
7) SOP dibuat sesederhana mungkin;
8) SOP tidak tumpang tindih, bertentangan atau duplikasi dengan prosedur lain; 9) SOP
ditinjau ulang secara periodik dan dikembangkan sesuai kebutuhan.
Berdasarkan pada prinsip penyusunan SOP di atas, penyusunan SOP didasarkan pada tipe
satuan kerja, aliran aktivitas, dan aliran dokumen. Kinerja SOP diproksikan dalam bentuk
durasi waktu, baik dalam satuan jam, hari, atau minggu, dan bentuk hirarkhi struktur organisasi
yang berlaku. Proses penyusunan SOP dilakukan dengan memperhatikan kedudukan, tupoksi,
7
dan uraian tugas dari unit kerja yang bersangkutan. Berdasarkan aspek-aspek tersebut SOP
disusun dalam bentuk diagram alur (flow chart) dengan menggunakan simbol-simbol yang
menggambarkan urutan langkah kerja, aliran dokumen, tahapan mekanisme, serta waktu
kegiatan. Setiap satuan unit kerja memiliki SOP sesuai dengan rincian tugas pokok dan
fungsinya, karena itu setiap satuan unit kerja memiliki lebih dari satu SOP.
8
2.4. Hal – Hal Yang Mempengaruhi Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam melaksanakan pekerjaan, biasanya dimungkinkan dengan berbagai metode.
Beberapa alternatif metode pelaksanaan yang ada, tentunya akan menghasilkan beberapa
alternatif biaya juga. Dalam hal ini, alternatif metode pelaksanaan yang harus dipilih tentunya
yang menghasilkan biaya yang paling rendah. Pemilihan ini dilakukan oleh pihak owner selaku
pengguna jasa maupun pihak Kontraktor selaku penyedia jasa, dengan maksud yang sama, yaitu
menurunkan biaya, hanya tujuannya saja yang berbeda. Bagi owner selaku pengguna jasa
tujuannya agar nilai kontrak proyek, yang akan merupakan investasi menjadi rendah, sedangkan
bagi pihak kontraktor selaku penyedia jasa, bukan untuk menurunkan nilai kontrak, tetapi untuk
menurunkan biaya pelaksanaan ( Jawat, I Wayan 2015 ).
Dimana metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, dalam pengembangan
alternatifnya, dipengaruhi oleh hal- hal sebagai berikut :
1. Design bangunan.
2. Medan/lokasi pekerjaan.
3. Ketersediaan tenaga kerja, bahan, dan peralatan.
9
7. Cara – cara pelaksanaan pekerjaan.
Dalam penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, perlu
pembahasan/diskusi. Oleh karena itu dianjurkan pada perusahaan kontraktor yang telah
mempunyai banyak tenaga kerja dari berbagai disiplin dan agar membuatan metode
pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi, dengan melibatkan berbagai pihak yang ahli
bidangnya, misal:
1. Menguasai peralatan konstruksi
2. Mengetahui sumber – sumber material/bahan
3. Mengerti masalah angkutan
4. Mengerti masalah jenis – jenis pekerjaan
5. Menguasai bahasa perbankan.
10
2.7. Alat-alat Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat
lantai diantaranya :
1. Theodolith
Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik -
titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring.
Gambar 1. Theodolith
2. Bar cutter
Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang diinginkan. Pada proyek
ini digunkan bar cutter litrik, keuntungan dari bar cutter listrik adalah dapat memotong
besi tulangan dengan diameter besar dengan mutu baja cukup tinggi,selain itu juga dapat
mempersingkat waktu pengerjaan.
3. Bar Bender
Bar bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan berdiameter
besar, seperti pada pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan pada
sambungan/overlap tulangan kolom, juga pada tulangan balok, plat dan dinding geser. Bar
bender dibutuhkan dalam suatu proyek besar untuk memenuhi kebutuhan pembesian baik
11
itu precast atau pasang di tempat. Alat ini bekerja dengan menggunakan daya listrik dari
genset dan memakai sistem hidrolis.
5. Truck Mixer
Truck Mixer adalah alat pengangkut beton dari tempat pembuatannya (Batching Plant) ke
lokasi proyek. Truk ini terus mengaduk dan selama proses pengangkutan Truck Mixer
harus selalu dalam keadaan berputar sesuai dengan berlawanan arah jarum jam dalam
perjalanannya agar pasta beton yang ada didalamnya tidak mengeras.
12
6. Concrete Vibrator
Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga memperkecil
rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar menyebar ke segala
arah. Terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel.
7. Kompressor Udara
Digunakan untuk pekerjaan pembersihan, diantaranya : bekisting yang akan dicor
dibersihkan supaya pada saat pengecoran diharapkan mutu dan kulitas beton tidak
terganggu.
8. Bekisting
Bekisting sangat diperlukan sebagai persiapan untuk pekerjaan pengecoran. Seperti
diketahui bahwa beton memerlukan waktu untuk merubah keadaan yang semula cair
menjadi keras sepeti batu, bekisting juga diperlukan untuk memberi bentuk pada struktur
yang akan dicor.
Gambar 8. Bekisting
13
9. Scaffolding
Scaffolding atau steger adalah suatu struktur penyangga sementara yang digunakan untuk
menopang pekerja dan material dalam suatu pengerjaan konstruksi bangunan atau
perbaikan gedung. Scaffolding biasanya berbentuk suatu sistem modular dari pipa – pipa
yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki kekuatan untuk menopang beban yang
berbeda diatasnya. Satu set scaffolding terdiri dari :
a. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang
diterima dari bekisting.
b. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak
berubah tempat dan stabil.
c. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame
sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam.
d. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame
sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di
bawahnya.
Gambar 9. Scaffolding
10. Base Balok, Adjustable kickers AVI, dan Adjustable Kickers RSS
Base Balok, Adjustable kickers AVI, dan Adjustable Kickers RSS merupakan satu
kesatuan dalam rangkaian bekisting kolom. Ketiganya berfungsi sebagai perkuatan dan
penstabil dari bekisting kolom.
14
11. Mobil Crane
Mobile Crane telah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembangun gedung.
Mungkin kita akan membutuhkan puluhan orang untuk memindahkan material berat. Dengan
mobile crane pekerjaan bisa lebih cepat dan tidak banyak membutuhkan tenaga manusia. Alat ini
sangat membantu dalam semua pekerjaan konstruksi. Bisa digunakan untuk memindahkan,
mengangkat material-material yang tidak terjangkau oleh Tower Crane.
16
Gambar 13. Readymix
2. Baja tulangan
Baja tulangan merupakan unsur utama yang akan menahan kekuatan tarik yang terjadi
akibat beban yang bekerja pada struktur beton. Baja tulangan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Semua baja tulangan harus bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat
seperti retak-retak
b. Penyimpanan material tidak boleh menyentuh muka tanah langsung dan tidak boleh
terkontaminasi material lain agar tidak mudah berkarat
c. Harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh konsultan perencana baik dari segi mutu
dan diameter tulangan
3. Kawat bendrat
Kawat bendrat ini digunakan dalam pemasangan tulangan untuk mengikat antar besi tulangan
agar bias membentuk suatu bentuk struktur yang dikehendaki. Kawat ini mempunyai diameter
1 mm dan dalam penggunaannya dipakai tiga lapis kawat supaya kuat.
17
4. Beton Decking
Setelah penyambungan selesai maka akan dipasang tahu beton atau beton decking,
berfungsi untuk menahan posisi tulangan sekaligus menjaga jarak tulangan dengan bekisting.
19
dapat menyebabkan terjadinya segregasi; hal ini berlaku untuk pengaduk dengan
pengungkit maupun tanpa pengungkit.
2.10.2. Cara uji slump beton
Slump Beton merupakan penurunan ketinggian pada pusat permukaan atas beton yang
diukur segera setelah cetakan uji slump diangkat.
1. Umum
Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di
lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan
digunakan sebagai standar.
Standar ini tidak memasukkan masalah keselamatan yang berkaitan dengan
penggunaannya. Pengguna standar ini bertanggung jawab untuk menyediakan hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan serta peraturan dan batasan-batasan dalam
menggunakan standar ini.
2. Arti dan kegunaan
Cara uji ini bertujuan untuk menyediakan langkah kerja bagi pengguna untuk menentukan
slump dari beton semen hidrolis plastis.
CATATAN 1 Sebetulnya, cara uji ini merupakan suatu teknik untuk memantau
homogenitas dan workability adukan beton segar dengan suatu kekentalan tertentu yang
dinyatakan dengan satu nilai slump . Dalam kondisi laboratorium, dengan material beton
yang terkendali secara ketat, nilai slump umumnya meningkat sebanding dengan nilai
kadar air campuran beton, dengan demikian berbanding terbalik dengan kekuatan beton.
Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan harus hati-hati, karena banyak faktor yang
berpengaruh terhadap perubahan adukan beton pada pencapaian nilai slump yang
ditentukan, sehingga hasil slump yang diperoleh di lapangan tidak sesuai dengan kekuatan
beton yang diharapkan.
Cara uji ini dapat diterapkan pada beton plastis yang memiliki ukuran maksimum agregat
kasar hingga 37,5 mm (1 ½ in.). Bila ukuran agregat kasar lebih besar dari 37,5 mm (1 ½
in.), metode pengujian dapat diterapkan bila digunakan dalam fraksi yang lolos saringan
37,5 mm (1 ½ in.), dengan agregat yang ukurannya lebih besar dibuang/disingkirkan sesuai
dengan Bagian “Additional Procedures for Large Maximum Size Aggregate Concrete”
dalam AASHTO T 141. Cara uji ini tidak dapat diterapkan pada beton non-plastis dan
beton nonkohesif.
20
CATATAN 2 Beton dengan nilai slump < 15 mm mungkin tidak cukup plastis dan beton
yang slumpnya > 230 mm mungkin tidak cukup kohesif untuk pengujian ini. Oleh karena
itu harus ada perhatian yang seksama dalam menginterpertasikan hasil pengujian.
3. Alat uji
Alat uji harus berupa sebuah cetakan yang terbuat dari bahan logam yang tidak lengket dan
tidak bereaksi dengan pasta semen. Ketebalan logam tersebut tidak boleh lebih kecil dari
1,5 mm dan bila dibentuk dengan proses pemutaran (spinning), maka tidak boleh ada titik
dalam cetakan yang ketebalannya lebih kecil dari 1,15 mm.
Cetakan harus berbentuk kerucut terpancung dengan diameter dasar 203 mm, diameter atas
102 mm, tinggi 305 mm. Permukaan dasar dan permukaan atas kerucut harus terbuka dan
sejajar satu dengan yang lain serta tegak lurus terhadap sumbu kerucut. Batas toleransi
untuk masing-masing diameter dan tinggi kerucut harus dalam rentang 3,2 mm dari ukuran
yang telah ditetapkan. Cetakan harus dilengkapi dengan bagian injakan kaki dan untuk
pegangan seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Bagian dalam dari cetakan relatif harus
licin dan halus, bebas dari lekukan, deformasi atau mortar yang melekat. Cetakan harus
dipasang secara kokoh di atas pelat dasar yang tidak menyerap air. Pelat dasar juga harus
cukup luas agar dapat menampung adukan beton setelah mengalami slump.
21
Gambar 18. Cetakan untuk uji slump (kerucut Abram)
4. Cetakan dengan material alternatif
Cetakan yang terbuat selain dari bahan logam diperbolehkan bila persyaratan berikut
dipenuhi. Cetakan harus memenuhi persyaratan ukuran sesuai Butir 5.1. Cetakan harus
cukup kaku untuk menjaga ukuran yang telah ditetapkan dan toleransi selama penggunaan,
tahan terhadap gaya tumbuk dan harus tidak menyerap air. Cetakan harus diuji coba untuk
mendapatkan hasil-hasil yang dapat dibandingkan dengan hasil-hasil yang diperoleh jika
menggunakan cetakan logam sesuai persyaratan Butir 5.1. Uji banding harus dilakukan
oleh laboratorium yang independen atas nama pembuat cetakan. Uji banding harus terdiri
minimum 10 sampel pada masing-masing dari tiga nilai slump yang berbeda dengan
rentang dari 50 mm sampai 125 mm. Tidak boleh ada hasil-hasil uji slump individual yang
berbeda lebih dari 15 mm dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan cetakan logam.
Hasil uji rata-rata dari masing-masing pengujian slump yang diperoleh dengan
menggunakan cetakan material alternaif tidak boleh berbeda lebih dari 10 mm dari hasil
uji rata-rata yang diperoleh dengan cetakan logam. Bila ada perubahan material atau
metode pembuatan, pengujian untuk uji banding harus diulangi. Bila kondisi cetakan
individual diduga telah menyimpang dari toleransi kondisi fabrikasinya maka suatu uji
perbandingan tunggal harus dilakukan. Bila hasil-hasil pengujian berbeda lebih dari 15 mm
(0.5 in) dari yang dihasilkan cetakan logam, maka cetakan tidak boleh digunakan.
22
5. Batang penusuk
Batang penusuk harus merupakan suatu batang baja yang lurus, penampang lingkaran
dengan diameter 16 mm dan panjang sekira 600 mm, memiliki salah satu atau kedua ujung
berbentuk bulat setengah bola dengan diameter 16 mm.
6. Langkah kerja
a. Basahi cetakan dan letakkan di atas permukaan datar, lembab, tidak menyerap air dan
kaku. Cetakan harus ditahan secara kokoh di tempat selama pengisian, oleh operator
yang berdiri di atas bagian injakan. Dari contoh beton yang diperoleh menurut Butir 6,
segera isi cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis sekira sepertiga dari volume cetakan.
CATATAN 3 Sepertiga dari volume cetakan slump diisi hingga keketebalan 67 mm ,
dua pertiga dari volume diisi hingga ketebalan 155 mm.
b. Padatkan setiap lapisan dengan 25 tusukan menggunakan batang pemadat. Sebarkan
penusukan secara merata di atas permukaan setiap lapisan. Untuk lapisan bawah akan
ini akan membutuhkan penusukan secara miring dan membuat sekira setengah dari
jumlah tusukan dekat ke batas pinggir cetakan, dan kemudian lanjutkan penusukan
vertikal secar spiral pada seputar pusat permukaan. Padatkan lapisan bawah seluruhnya
hingga kedalamannya. Hindari batang penusuk mengenai pelat dasar cetakan. Padatkan
lapisan kedua dan lapisan atas seluruhnya hingga kedalamannya, sehingga penusukan
menembus batas lapisan di bawahnya.
c. Dalam pengisian dan pemadatan lapisan atas, lebihkan adukan beton di atas cetakan
sebelum pemadatan dimulai. Bila pemadatan menghasilkan beton turun dibawah ujung
atas cetakan, tambahkan adukan beton untuk tetap menjaga adanya kelebihan beton
pada bagian atas dari cetakan. Setelah lapisan atas selesai dipadatkan, ratakan
permukaan beton pada bagian atas cetakan dengan cara menggelindingkan batang
penusuk di atasnya. Lepaskan segera cetakan dari beton dengan cara mengangkat dalam
arah vertikal secara-hati-hati. Angkat cetakan dengan jarak 300 mm dalam waktu 5 ± 2
detik tanpa gerakan lateral atau torsional. Selesaikan seluruh pekerjaan pengujian dari
awal pengisian hingga pelepasan cetakan tanpa gangguan, dalam waktu tidak lebih dari
2 ½ menit.
d. Setelah beton menunjukkan penurunan pada permukaan, ukur segera slump dengan
menentukan perbedaan vertikal antara bagian atas cetakan dan bagian pusat permukaan
atas beton. Bila terjadi keruntuhan atau keruntuhan geser beton pada satu sisi atau
23
sebagian massa beton (CATATAN 4), abaikan pengujian tersebut dan buat pengujian
baru dengan porsi lain dari contoh.
CATATAN 4 Bila dua pengujian berturutan pada satu contoh beton menunjukkan
keruntuhan geser beton pada satu sisi atau sebagian massa beton, kemungkinan adukan
beton kurang plastis atau kurang kohesif untuk dilakukan pengujian slump.
7. Laporan
Catat nilai slump contoh uji dalam satuan milimeter hingga ketelitian 5 mm terdekat.
Nilai Slump = Tinggi alat slump – tinggi beton setelah terjadi penurunan
Keterangan :
V = volume pekerjaan
d = durasi pekerjaan
2. Perhitungan kebutuhan komposisi sumber daya manusia / bahan (KSDM/SDB)
KSDM/SDB = Kt x P (2)
Keterangan :
Kt = kebutuhan komposisi sumber daya per satuan volume
3. Perhitungan pengadaan sumber daya bahan dan tenaga kerja
KSDB / SDM / hari= d x Kt (3)
KSDB / SDM total = d x KSDB / SDM dipakai (4)
Keterangan :
KSDB = Kebutuhan sumber daya bahan
24
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. (Armanda, 2016).
Peralatan standar keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi sangatlah
penting dan wajib digunakan untuk melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang
mungkin terjadi dalam proses konstruksi. Alat Pelindung Diri (APD) sangat diperlukan dan
dibutuhkan dalam proses pembangunan konstuksi untuk melindungi diri dari bahaya yang ada
saat bekerja dalam proyek. Adapun Alat Pelindung Diri (APD) sebagai berikut :
1. Helm safety melindungi kepala dari kejatuhan benda, benturan benda keras, diterpa panas
dan hujan.
2. Sepatu safety melindungi kaki dari benda tajam, tersandung benda keras, tekanan dan
pukulan, lantai yang basah, lincin dan berlumpur, disesuaikan dengan jenis bahayanya.
3. Kaca mata safety melindungi mata dari sinar las, silau, partikel beterbangan, serbuk
terpental, radiasi, cipratan cairan berbahaya.
4. Pelindung telinga safety / Earmuff melindungi telinga dari suara yang menyakitkan terlalu
lama, dengan batas kebisingan diatas 85 db.
5. Masker safety melindungi mulut dan hidung dari pekerjaan yang menggunakan
bahan/serbuk kimia, udara terkontaminasi, debu, asap, kadar oksigen kurang.
6. Sarung tangan safety melindungi tangan dari bahan kimia yang korosif, benda tajam/kasar,
menjaga kebersihan bahan, tersengat listrik.
7. Rompi safety melindungi badan dari benturan dengan benda keras, terjatuh dari ketinggian,
.
25
BAB III
METODELOGI
26
3.1.2. Waktu
Adapun waktu dalam pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat lantai pada Proyek
Pembangunan SDN 5 Kapal adalah 10 minggu.
27
BAB IV
PEMBAHASAN
28
Pekerjaan Kolom melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah :
1. Penentuan titik kolom
Titik-titik kolom disesuaikan kembali menggunakan alat Theodolith agar sesuai dengan
gambar rencana pada lampiran.
2. Pembesian Kolom
Untuk ketentuan tulangan kolom ada pada gambar pada lampiran tugas ini. Proses
pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
a. Pembesian & perakitan tulangan kolom dilakukan dengan membaca gambar kerja,
seperti pada lampiran.
b. Besi tulangan dan sengkang yang akan dipakai diukur terlebih dahulu lalu dipotong
menggunakan alat bar cutter sesuai panjang pada gambar rencana. Pemotongan besi
dilakukan dilapangan terbuka.
c. Setelah mendapat ukuran sesuai rencana kemudian besi dibengkokkan dengan alat Bar
bender dan di rakit sesuai ukuran pada gambar rencana.
29
Gambar 22. Pemasanan bekisting kolom dan pemasangan Adjustable Kickers
d. Periksa bekisting agar benar-benar tegak lurus.
e. Kemudian di pasang beton deking agar jarak antara besi dengan bekisting pada setiap
kolom tidak berubah saat di cor.
4. Pengecoran Kolom
Urutan pengecoran kolom adalah sebagai berikut :
a. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek kebersihannya.
b. Pengujian test slump dan kuat tekan beton di laboratorium sebelum dibawa ke lokasi
proyek dengan truck mixer. Pengujuan dilakukan agar beton sesuai rencana.
c. Setelah beton di uji kemudian di bawa ke lokasi proyek dengan truck mixer.
d. Tuangkan beton segar dari truck mixer kedalam Concrete Bucket.
e. Kemudian beton segar dituangkan dari Concrete Bucket ke dalam area kolom dengan
bantuan mobile crane.
f. Kolom yang pertama di corkan adalah kolom yang paling jauh hingga terdekat yang bisa
dijangkau mobile crane.
30
5. Pembongkaran Bekisting
Proses pembongkaran bekisting kolom :
a. Pembongkaran bekisting kolom dapat dilaksanakan pada umumnya 48 jam, namun
bisa juga 24 jam setelah pengecoran, dengan tenaga manusia.
b. Langkah pertama adalah mengendorkan Adjustable Kickers.
c. Kemudian bekisting di pukul-pukul pelan dari luar agar bekisting dengan beton benar-
benar terlepas.
d. Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan / dipasang pada kolom
berikutnya.
6. Perawatan Beton Kolom
Perawatan beton (curing) dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a. Beton dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
b. Beton dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran.
31
Pekerjaan balok dan plat lantai melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah :
1. Pemasangan Perancah dan Pembuatan Bekisting Balok
a. Memasang scaffolding sesuai ketinggian yang telah direncanakan. Pemasangan
sesuai gambar rencana scaffolding pada lampiran :
b. Memasang plywood sebagai bekisting untuk beton segar untuk balok dan plat lantai.
c. Setelah terpasang, maka kunci dengan sabuk pengunci dengan kayu usuk 4/6 dan
menggunakan Adjustable Kickers sebagai penyangga pada bekisting balok.
32
c. Setelah mendapat ukuran sesuai rencana kemudian besi dibengkokkan dengan alat Bar
bender dan di rakit sesuai ukuran pada gambar rencana.
33
e. Pembongkaran bekisting dapat dilaksanakan pada umumnya 48 jam, namun bisa
juga 24 jam setelah pengecoran, dengan tenaga manusia.
f. Langkah kedua adalah melepas Adjustable Kickers dan bekisting di pukul-pukul dari
luar agar lepas tempelannya dengan beton.
g. Kemudian bekisting tersebut diangkat dan dipindahkan.
34
Tabel 1. Perhitungan Produktivitas (P) dan Komposisi SDM (KSDM)
KEBUTUHAN
VOLUME SUMBER DAYA PER DURASI KOMPOSISI SDM
PRODUKTIVITAS
NO URAIAN PEKERJAAN PEKERJAAN SAT.VOLUME (KSDM)
(KT) (d)
Stn Vol. Stn Koef Hari Stn P Stn Koef
1 2 3 4 5 6 7 8 9= 4/7 10 11= 6*9
1 Pek. Kolom K1 30/45 (K 275)
a. Beton K.275 m3 20,49 14 m3 1,46
Pekerja OH 1,65 OH 2,415
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,402
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,041
Mandor OH 0,083 OH 0,121
b. Pembesian kg 4249,51 14 kg 303,54
Pekerja OH 0,007 OH 2,125
Tukang Besi OH 0,007 OH 2,125
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,212
Mandor OH 0,0004 OH 0,121
c. Begesting m2 227,7 14 m2 16,26
Pekerja OH 0,66 OH 10,734
Tukang Kayu OH 0,33 OH 5,367
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,537
Mandor OH 0,033 OH 0,537
2 Pek. Kolom K2 30/30 (K 275)
a. Beton K.275 4,97 14 0,36
Pekerja OH 1,65 OH 0,586
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,098
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,010
Mandor OH 0,083 OH 0,029
b. Pembesian kg 1003,87 14 kg 71,71
Pekerja OH 0,007 OH 0,502
Tukang Besi OH 0,007 OH 0,502
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,050
Mandor OH 0,0004 OH 0,029
c. Begesting m2 66,24 14 m2 4,73
Pekerja OH 0,66 OH 3,123
Tukang Kayu OH 0,33 OH 1,561
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,156
Mandor OH 0,033 OH 0,156
3 Pek. Kolom K2 20/20 (K 275)
a. Beton K.275 m3 0,86 7 m3 0,12
Pekerja OH 1,65 OH 0,203
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,034
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,003
Mandor OH 0,083 OH 0,010
b. Pembesian kg 183,3 7 kg 26,19
Pekerja OH 0,007 OH 0,183
Tukang Besi OH 0,007 OH 0,183
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,018
Mandor OH 0,0004 OH 0,010
c. Begesting m2 11,04 7 m2 1,58
Pekerja OH 0,66 OH 1,041
Tukang Kayu OH 0,33 OH 0,520
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,052
Mandor OH 0,033 OH 0,052
35
4 Pek. Kolom KP 15 x 15 (K 250)
a. Beton K.250 m3 2,3 21 m3 0,11
Pekerja OH 1,65 OH 0,181
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,030
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,003
Mandor OH 0,083 OH 0,009
b. Pembesian kg 508,98 21 kg 24,24
Pekerja OH 0,007 OH 0,170
Tukang Besi OH 0,007 OH 0,170
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,017
Mandor OH 0,0004 OH 0,010
c. Begesting m2 51 21 m2 2,43
Pekerja OH 0,66 OH 1,603
Tukang Kayu OH 0,33 OH 0,801
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,080
Mandor OH 0,033 OH 0,080
5 Pek. Balok B1 30/60 (K 275)
a. Beton K.275 m3 14,9 21 m3 0,71
Pekerja OH 1,65 OH 1,171
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,195
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,020
Mandor OH 0,083 OH 0,059
b. Pembesian kg 3314,41 21 kg 157,83
Pekerja OH 0,007 OH 1,105
Tukang Besi OH 0,007 OH 1,105
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,110
Mandor OH 0,0004 OH 0,063
c. Begesting m2 124,13 21 m2 5,91
Pekerja OH 0,66 OH 3,901
Tukang Kayu OH 0,33 OH 1,951
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,195
Mandor OH 0,033 OH 0,195
6 Pek. Balok B2 20/40 (K 275)
a. Beton K.275 m3 3,41 21 m3 0,16
Pekerja OH 1,65 OH 0,268
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,045
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,005
Mandor OH 0,083 OH 0,013
b. Pembesian kg 940,07 21 kg 44,77
Pekerja OH 0,007 OH 0,313
Tukang Besi OH 0,007 OH 0,313
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,031
Mandor OH 0,0004 OH 0,018
c. Begesting m2 42,6 21 m2 2,03
Pekerja OH 0,66 OH 1,339
Tukang Kayu OH 0,33 OH 0,669
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,067
Mandor OH 0,033 OH 0,067
7 Pek. Balok B3 20/35 (K 275)
a. Beton K.275 m3 6 21 m3 0,29
Pekerja OH 1,65 OH 0,471
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,079
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,008
Mandor OH 0,083 OH 0,024
b. Pembesian kg 1409,57 21 kg 67,12
Pekerja OH 0,007 OH 0,470
Tukang Besi OH 0,007 OH 0,470
Kepala Tukang OH 0,0007 OH 0,047
Mandor OH 0,0004 OH 0,027
c. Begesting m2 77,18 21 m2 3,68
Pekerja OH 0,66 OH 2,426
Tukang Kayu OH 0,33 OH 1,213
Kepala Tukang OH 0,033 OH 0,121
Mandor OH 0,033 OH 0,121
36
8 Pek. Pelat Lantai II (K 275)
a. Beton K.275 m3 28,33 21 m3 1,35
Pekerja OH 1,65 OH 2,226
Tukang Batu OH 0,275 OH 0,371
Kepala Tukang OH 0,028 OH 0,038
Mandor OH 0,083 OH 0,112
b. Pembesian Wiremesh M 8 kg 1539,1 21 kg 73,29
Pekerja OH 0,0025 OH 0,183
Tukang Besi OH 0,0025 OH 0,183
Kepala Tukang OH 0,0002 OH 0,015
Mandor OH 0,0001 OH 0,007
c. Pembesian Wiremesh M 10 kg 1981,43 21 kg 94,35
Pekerja OH 0,0025 OH 0,236
Tukang Besi OH 0,0025 OH 0,236
Kepala Tukang OH 0,0002 OH 0,019
Mandor OH 0,0001 OH 0,009
d. Floor Deck tbl. 0.75 mm kg 263,12 21 kg 12,53
Pekerja OH 0,05 OH 0,626
Tukang Besi OH 0,05 OH 0,626
Kepala Tukang OH 0,025 OH 0,313
Mandor OH 0,025 OH 0,313
37
Tabel 2. Tabel. Jadwal Kebutuhan Sumber Daya Tenaga Kerja
JADWAL PENGADAAN TENAGA KERJA
Waktu Pelaksanaan
Durasi Prod Kt per KS DM KS DM
NO URAIAN PEKERJAAN S at. Vol. KS DM / hr S at. Minggu VI Minggu VII Minggu VIII Minggu IX Minggu X Minggu XI Minggu XII Minggu XIII Minggu XIV Minggu XV Minggu XVI
(hr) (P)/hr hr Dipakai Total
M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S M T W T F S S
1 2 3 4 5 6 = 4/5 7 8 = 6x7 9 10 = 5*9 11
1 Pek. Kolom K1 30/45 (K 275)
a. Beton K.275 m3 20,49 14 1,46
Pekerja 1,6500 2,415 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,402 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,041 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,121 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 4249,51 14 303,54
Pekerja 0,0070 2,125 3 42 oh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tukang Besi 0,0070 2,125 3 42 oh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Kepala Tukang 0,0007 0,212 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,121 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 227,7 14 16,26
Pekerja 0,6600 10,734 11 154 oh 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
Tukang Kayu 0,3300 5,367 6 84 oh 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Kepala Tukang 0,0330 0,537 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,537 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Pek. Kolom K2 30/30 (K 275)
a. Beton K.275 m3 4,97 14 0,36
Pekerja 1,6500 0,586 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,098 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,010 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,029 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 1003,87 14 71,71
Pekerja 0,0070 0,502 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 0,502 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,050 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,029 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 66,24 14 4,73
Pekerja 0,6600 3,123 4 56 oh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Tukang Kayu 0,3300 1,561 2 28 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,156 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,156 1 14 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Pek. Kolom K2 20/20 (K 275)
a. Beton K.275 m3 0,86 7 0,12
Pekerja 1,6500 0,203 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,034 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,003 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,010 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 183,3 7 26,19
Pekerja 0,0070 0,183 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 0,183 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,018 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,010 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 11,04 7 1,58
Pekerja 0,6600 1,041 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Kayu 0,3300 0,520 2 14 oh 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,052 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,052 1 7 oh 1 1 1 1 1 1 1
4 Pek. Kolom KP 15 x 15 (K 250)
a. Beton K.250 m3 2,3 21 0,11
Pekerja 1,6500 0,181 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,030 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,003 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,009 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 508,98 21 24,24
Pekerja 0,0070 0,170 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 0,170 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,017 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,010 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 51 21 2,43
Pekerja 0,6600 1,603 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Kayu 0,3300 0,801 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,080 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,080 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Pek. Balok B1 30/60 (K 275)
a. Beton K.275 m3 14,9 21 0,71
Pekerja 1,6500 1,171 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,195 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,020 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,059 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 3314,41 21 157,83
Pekerja 0,0070 1,105 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 1,105 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,110 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,063 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 124,13 21 5,91
Pekerja 0,6600 3,901 4 84 oh 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Tukang Kayu 0,3300 1,951 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,195 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,195 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38
6 Pek. Balok B2 20/40 (K 275)
a. Beton K.275 m3 3,41 21 0,16
Pekerja 1,6500 0,268 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,045 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,005 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,013 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 940,07 21 44,77
Pekerja 0,0070 0,313 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 0,313 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,031 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,018 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 42,6 21 2,03
Pekerja 0,6600 1,339 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Kayu 0,3300 0,669 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,067 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,067 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Pek. Balok B3 20/35 (K 275)
a. Beton K.275 m3 6 21 0,29
Pekerja 1,6500 0,471 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Batu 0,2750 0,079 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0280 0,008 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,024 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian kg 1409,57 21 67,12
Pekerja 0,0070 0,470 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0070 0,470 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0007 0,047 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0004 0,027 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Begesting m2 77,18 21 3,68
Pekerja 0,6600 2,426 3 63 oh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tukang Kayu 0,3300 1,213 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0330 0,121 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0330 0,121 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Pek. Pelat Lantai II (K 275)
a. Beton K.275 m3 28,33 21 1,35
Pekerja 1,6500 2,226 3 63 oh 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Tukang Batu 0,2750 0,371 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kepala Tukang 0,0280 0,038 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0830 0,112 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b. Pembesian Wiremesh M 8 kg 1539,1 21 73,29
Pekerja 0,0025 0,183 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0025 0,183 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0002 0,015 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0001 0,007 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c. Pembesian Wiremesh M 10 kg 1981,43 21 94,35
Pekerja 0,0025 0,236 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0025 0,236 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0002 0,019 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0001 0,009 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d. Floor Deck tbl. 0.75 mm kg 263,12 21 12,53
Pekerja 0,0500 0,626 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 0,0500 0,626 2 42 oh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Kepala Tukang 0,0250 0,313 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
M andor 0,0250 0,313 1 21 oh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Pekerja 1134 oh 24 24 24 24 24 24 45 45 45 45 45 45 54 54 30 30 30 30 36 36 36 36 36 36 36 30 30 9 9 9 9 9 9 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Mandor 441 oh 6 6 6 6 6 6 15 15 15 15 15 15 19 19 13 13 13 13 16 16 16 16 16 16 16 13 13 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Kepala Tukang 441 oh 6 6 6 6 6 6 15 15 15 15 15 15 19 19 13 13 13 13 16 16 16 16 16 16 16 13 13 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA
Tukang Batu 259 oh 4 4 4 4 4 4 10 10 10 10 10 10 11 11 7 7 7 7 9 9 9 9 9 9 9 7 7 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Besi 378 oh 5 5 5 5 5 5 11 11 11 11 11 11 17 17 12 12 12 12 14 14 14 14 14 14 14 12 12 6 6 6 6 6 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tukang Kayu 294 oh 8 8 8 8 8 8 14 14 14 14 14 14 14 14 6 6 6 6 8 8 8 8 8 8 8 6 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39
4.4.3. Perhitungan Pengadaan Bahan
Perhitungan Pek. Kolom K1 30/45 (K 275) :
Di dokumen proyek didapatkan data-data sebagai berikut :
Volume = 20,49 m3
Durasi = 14 hari
Kt Semen Portland = 406,00 kg
Kt Pasir Beton = 684,00 kg
Kt Koral Beton = 1026,00 kg
Kt Air = 215,00 lt
Perhitungan :
Produktivitas = 20,49 m3 / 14 hari = 1,46 m3/hari
KSDB dipakai :
KSDB Semen Portland = 406,00 x 1,46 = 594,21 kg
KSDB Pasir Beton = 684,00 x 1,46 = 1001,08 kg
KSDB Koral Beton = 1026,00 x 1,46 = 1501,62 kg
KSDB Air = 215,00 x 1,46 = 314,67 lt
KSDB total :
KSDB total Pekerja = 594,21 x 14 hari = 8318,94 kg
KSDB total Tukang Batu = 1001,08 x 14 hari = 14015,16 kg
KSDB total Kepala Tukang = 1501,62 x 14 hari = 21022,74 kg
KSDB total Mandor = 314,67 x 14 hari = 4405,35 lt
Perhitungan ditabelkan pada tabel berikut ini :
40
Air
Air
Air
Air
Pasir Beton
Pasir Beton
Pasir Beton
Pasir Beton
Koral Beton
Koral Beton
Koral Beton
Koral Beton
Schaffolding
Kawat Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
c. Begesting
c. Begesting
c. Begesting
c. Begesting
b. Pembesian
b. Pembesian
b. Pembesian
b. Pembesian
Plywood 9 mm
Plywood 9 mm
Plywood 9 mm
Plywood 9 mm
Semen Portland
Semen Portland
Semen Portland
Semen Portland
a. Beton K.250
a. Beton K.275
a. Beton K.275
a. Beton K.275
Minyak Bekisting
Minyak Bekisting
Minyak Bekisting
Minyak Bekisting
lt
lt
lt
lt
ltr
ltr
ltr
ltr
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
lbr
lbr
lbr
lbr
m2
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m2
m3
Sat.
51
2,3
Vol.
0,86
4,97
11,04
183,3
66,24
227,7
20,49
508,98
1003,87
4249,51
7
7
7
21
21
21
14
14
14
14
14
14
(hr)
Durasi
2,43
0,11
1,58
0,12
4,73
0,36
1,46
24,24
26,19
71,71
16,26
303,54
0,310
0,350
0,018
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
215,000
692,000
384,000
215,000
684,000
406,000
215,000
684,000
406,000
215,000
684,000
406,000
1039,000
1026,000
1026,000
1026,000
0,75
0,85
0,04
0,49
0,97
0,10
0,36
0,55
0,02
0,32
0,63
0,06
0,39
1,66
0,07
0,95
1,89
0,19
1,08
5,69
0,24
3,25
6,51
0,65
4,55
25,45
23,55
75,79
42,06
27,50
26,41
84,03
49,88
75,29
76,33
113,80
126,05
364,23
242,82
144,13
318,71
314,67
594,21
1501,62
1001,08
Prod (P)/hr Kt per hr KSDB / hr
0,75
0,85
0,04
0,49
0,97
0,10
0,36
0,55
0,02
0,32
0,63
0,06
0,39
1,66
0,07
0,95
1,89
0,19
1,08
5,69
0,24
3,25
6,51
0,65
4,55
25,45
23,55
75,79
42,06
27,50
26,41
84,03
49,88
75,29
76,33
KSDB
113,80
126,05
364,23
242,82
144,13
318,71
314,67
594,21
1501,62
1001,08
Dipakai
0,92
2,04
0,00
7,63
0,00
3,86
0,17
2,21
4,42
0,44
0,00
2,75
0,00
0,99
2,65
0,00
0,00
3,42
9,11
15,81
17,85
10,20
20,40
23,18
13,25
26,50
15,06
79,70
45,54
91,08
63,74
534,43
494,50
883,20
192,47
184,90
882,36
588,24
349,16
2389,70
1591,60
1054,06
1068,55
5099,22
3399,48
2017,82
4461,99
4405,35
8318,94
Tabel 3. Jadwal Kebutuhan Sumber Daya Tenaga Bahan
21022,74
14015,16
KSDB Total
lt
lt
lt
lt
ltr
ltr
ltr
ltr
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
lbr
lbr
lbr
lbr
m2
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m2
m3
Minggu IV Sat.
M T W T F S
S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
M T W T F
Minggu V
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
Minggu VI
M T W T F S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
Minggu VII
M T W T F S
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
S
JADWAL PENGADAAN BAHAN
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
1,7 0,1 0,9 1,9 0,2 1,1 75,3 76,3 364,2 242,8 144,1 5,7 0,2 3,3 6,5 0,7 4,6 318,7 314,7 1501,6 1001,1 594,2
Minggu VIII
M T W T F S
S
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
Minggu IX
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
0,6 0,02 0,3 0,6 0,1 0,4 27,5 26,4 126,1 84,0 49,9
Waktu Pelaksanaan
M T W T F S S M T W T F
Minggu X
S
S
Minggu XI
M T W T F S
S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
Minggu XII
M T W T F S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
Minggu XIII
M T W T F S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
Minggu XIV
M T W T F S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
S
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
M
T
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 0,04 0,5 1,0 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
W T F
Minggu XV
S
S
41
Air
Air
Air
Air
Paku
Pasir Beton
Pasir Beton
Pasir Beton
Pasir Beton
Koral Beton
Koral Beton
Koral Beton
Koral Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
Kawat Beton
c. Begesting
c. Begesting
c. Begesting
b. Pembesian
b. Pembesian
b. Pembesian
Plywood 9 mm
Plywood 9 mm
Plywood 9 mm
Semen Portland
Semen Portland
Semen Portland
Semen Portland
a. Beton K.275
a. Beton K.275
a. Beton K.275
a. Beton K.275
Minyak Bekisting
Minyak Bekisting
Minyak Bekisting
Kayu Perancah/Kruing
Floor Deck tbl. 0.75 mm
Besi Beton (Polos/ Ulir)
Besi Beton (Polos/ Ulir)
Besi Beton (Polos/ Ulir)
b. Pembesian Wiremesh M 8
7 Pek. Balok B3 20/35 (K 275)
6 Pek. Balok B2 20/40 (K 275)
5 Pek. Balok B1 30/60 (K 275)
c. Pembesian Wiremesh M 10
lt
lt
lt
lt
ltr
ltr
ltr
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
lbr
lbr
lbr
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
6
42,6
3,41
14,9
28,33
77,18
263,12
1539,1
940,07
124,13
1981,43
1409,57
3314,41
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
1,35
3,68
0,29
2,03
0,16
5,91
0,71
12,53
94,35
73,29
67,12
44,77
157,83
0,100
0,005
1,200
0,005
1,020
0,005
1,020
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
0,350
0,015
0,200
0,400
0,040
0,015
1,050
215,000
684,000
406,000
215,000
684,000
406,000
215,000
684,000
406,000
215,000
684,000
406,000
1026,000
1026,000
1026,000
1026,000
1,25
0,07
0,37
0,37
1,29
0,06
0,74
1,47
0,15
1,01
0,71
0,03
0,41
0,81
0,08
0,67
2,07
0,09
1,18
2,36
0,24
2,37
15,04
74,76
74,76
70,48
61,43
47,00
34,91
65,93
290,05
922,75
547,71
293,14
195,43
116,00
166,60
111,07
165,72
152,55
727,97
485,31
288,07
1384,12
1,25
0,07
0,37
0,37
1,29
0,06
0,74
1,47
0,15
1,01
0,71
0,03
0,41
0,81
0,08
0,67
2,07
0,09
1,18
2,36
0,24
2,37
15,04
74,76
74,76
70,48
61,43
47,00
34,91
65,93
290,05
922,75
547,71
293,14
195,43
116,00
166,60
111,07
165,72
152,55
727,97
485,31
288,07
1384,12
1,42
9,91
7,70
1,16
3,09
0,64
8,52
1,70
1,86
4,97
26,31
27,01
15,44
30,87
21,14
14,91
17,04
14,10
43,45
24,83
49,65
49,72
315,74
987,07
733,15
2021,06
1569,88
6090,95
1480,05
1290,00
6156,00
4104,00
2436,00
3498,66
2332,44
1384,46
3480,13
3203,50
6049,40
29066,58
19377,72
11501,98
15287,40
10191,60
lt
lt
lt
lt
ltr
ltr
ltr
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
lbr
lbr
lbr
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
m3
m3
m2
m3
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7 1,3 0,1 0,7 1,5 0,1 1,0 70,5 61,4 293,1 195,4 116,0 0,7 0,0 0,4 0,8 0,1 0,7 47,0 34,9 166,6 111,1 65,9 2,1 0,1 1,2 2,4 0,2 2,4 165,7 152,5 728,0 485,3 288,1
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 0,4 74,8 0,4 74,8 290,0 1384,1 922,7 547,7
42
JUMLAH KEBUTUHAN BAHAN
Air
Paku
Pasir Beton
Koral Beton
Schaffolding
Kawat Beton
Plywood 9 mm
Kayu Kelas III
Minyak Bekisting
Kayu Perancah/Kruing
Besi Beton (Polos/ Ulir)
26,312
315,744
261,401
10,4379
298,744
149,372
29,8744
1,420848
3139,764
221,2415
14948,22
20207,85
96463,64
64307,56
38109,34
ltr
ltr
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
lbr
m3
m2
m3
m3
m3
m3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
7,3 0,3 8,4 4,2 0,8 5,6 394,0 391,0 1865,9 1243,9 738,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
11,4 0,5 13,0 6,5 1,3 9,7 677,2 639,9 3053,6 2035,7 1208,3
1,3 0,1 15,0 11,4 0,5 13,0 149,5 6,5 1,3 10,0 677,2 929,9 4437,7 2958,5 1756,0
1,3 0,1 15,0 11,4 0,5 13,0 149,5 6,5 1,3 10,0 677,2 929,9 4437,7 2958,5 1756,0
1,3 0,1 15,0 11,4 0,5 13,0 149,5 6,5 1,3 10,0 677,2 929,9 4437,7 2958,5 1756,0
1,3 0,1 15,0 4,1 0,2 4,6 149,5 2,3 0,5 4,4 283,2 538,9 2571,8 1714,6 1017,7
1,3 0,1 15,0 4,1 0,2 4,6 149,5 2,3 0,5 4,4 283,2 538,9 2571,8 1714,6 1017,7
1,3 0,1 15,0 4,1 0,2 4,6 149,5 2,3 0,5 4,4 283,2 538,9 2571,8 1714,6 1017,7
1,3 0,1 15,0 4,1 0,2 4,6 149,5 2,3 0,5 4,4 283,2 538,9 2571,8 1714,6 1017,7
1,3 0,1 15,0 4,1 0,2 4,6 149,5 2,3 0,5 4,4 283,2 538,9 2571,8 1714,6 1017,7
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 4,6 0,2 5,3 149,5 2,6 0,5 4,8 310,7 565,3 2697,9 1798,6 1067,6
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
1,3 0,1 15,0 149,5 0,4 0,0 290,0 1384,1 922,7 547,7
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
0,8 0,9 1,0 0,5 0,1 0,4 25,4 23,5 113,8 75,8 42,1
43
4.5. Pengendalian K3
Pengendalian k3 risiko pada pekerjaan kolom, balok, dan plat sebagai berikut :
Tabel 4. Pengendalian K3 pada pekerjaan kolom, balok, dan plat
Jenis Pekerjaan Identifikasi Risiko Mitigasi Risiko
Tergores besi Menggunakan APD lengkap
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Metode Pelaksanaan Kolom, Balok dan Pelat Lantai
Berikut adalah metode untuk pelaksanaan untuk masing – masing pekerjaan yang ditinjau
pada Proyek Pembangunan Gedung SDN 5 Kapal :
1. Metode Pekerjaan Kolom
a. Penyesuaian kembali titik kolom,
b. Pekerjaan pembesian dan pemasangan tulangan kolom,
c. Pembuatan bekisting dan pemasangan bekisting kolom,
d. Pengecekan tulangan dan bekisting sebelum di cor,
e. Pengecoran menggunakan beton ready mix K 275, dan beton konfensional K 250
untuk kolom praktis,
f. Pembongkaran bekisting secara manual, kemudian bekisting kolom tersebut diangkat
dan dipasang pada kolom berikutnya.
g. Perawatan dilakukan oleh pekerja dengan cara menyemprotkan air dan membasahi
seluruh permukaan beton selama 7 hari.
2. Metode Pekerjaan Balok dan Plat
a. Pemasangan scaffolding,
b. Pembuatan bekisting balok dan pelat dikerjakan bersamaan,
c. Pekerjaan pembesian dan pemasangan tulangan balok dan plat lantai,
d. Pengecekan tulangan dan bekisting sebelum di cor,
e. Pengecoran balok dan plat menggunakan ready mix K275,
f. Pembongkaran bekisting dilakukan secara manual,
g. Perawatan dilakukan oleh pekerja dengan cara menyemprotkan air dan membasahi
seluruh permukaan beton selama 7 hari.
5.1.2. Pengadaan Tenaga Kerja dan Bahan
Dapat disimpulkan untuk Pengadaan Tenaga Kerja dan Bahan pada pekerjaan kolom,
balok dan plat lantai sebagai berikut :
1. Pengadaan tenaga kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat lantai total tenaga kerja yang di
perlukan sebagai berikut :
45
Pekerja : 1134 oh Tukang Batu : 259 oh
Mandor : 441 oh Tukang Besi : 378 oh
Kepala Tukang : 441 oh Tukang Kayu : 294 oh
2. Pengadaan bahan
Dalam pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat lantai total bahan yang di perlukan
sebagai berikut :
Semen Portland : 38109,34 kg Jaring kawat baja dilas : 3139,764 kg
Pasir Beton : 64307,56 m3 Paku Biasa 5' - 12' : 298,744 kg
Koral Beton : 96463,64 m3 Kayu Usuk 4/6 : 10,4379 m3
Air : 20207,85 ltr Plywood 9 mm : 261,401 lbr
Besi Beton (Polos/ Ulir) :14948,22 kg Schaffolding : 15,81 m2
Kawat Beton :221,2415 kg Floor Deck tbl. 0.75 mm : 315,744 kg
Kayu Kelas III : 29,8744 m3 Kayu Perancah/Kruing : 1,420848 m3
Minyak Bekisting : 149,372 ltr Paku : 26,312 kg
5.1.3. Pengendalian K3
Untuk mengatasi risiko dalam pelaksanaan pekerjaan kolom, balok dan plat lantai lebih
ke penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti :
1. Helm safety 5. Kacamata safety
2. Sepatu safety 6. Masker safety
3. Sarung tangan safety 7. Pelindung telinga safety
4. Rompi safety
5.2. Saran
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada tugas ini khususnya pada metode
pelaksanaannya karena kami tidak melihat langsung kondisi proyek di lapangan, maka dari itu
kami menghimbau pada pembaca agar tidak terpaku pada tugas ini melainkan agar mencari
refrensi lain tentang metode pelaksanaan dan juga bisa melihat langsung dari proyek yang
dalam proses pegerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hendri Setiawan M. 2016. Laporan Akhir Praktik Kerja Proyek Pembangunan Apartemen
Candiland Jalan Dipenogoro No. 24-38 –Semarang. Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Katolik Soegijapranata : Semarang.
https://www.google.co.id/maps/@8.6662911,115.2130634,10501m/data=!3m1!13. Di akses
pada tanggal 04 Mei 2019.
Jawat, I Wayan. 2015. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi (Studi: Proyek Fave Hotel
Kartika Plaza).
Prasko. 2012. Pengertian dan Jenis Proyek Konstruksi. Retrieved 05 16, 2018, from Prasko
Tujuh Belas: ( http://prasko17.blogspot.co.id/2012/08/pengertian-dan-jenis-proyek-
konstruksi.html Di akses 13 Mei 2018 ).
Prayoga Agung. 2018. Laporan Kerja Praktek Pada Proyek Renovasi Gedung Bertingkat
Showroom Mobil Mitsubishi Di Medan. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Medan Area: Medan.
PT. "Dana Sularsa Cipta" JO.CV. "Permata Konsultan". 2017. Dokumen Pengadaan Proyek
Pembangunan RKB, R. Guru, UKS, Pelinggih Padmasari, Tembok Penyengker, Dan
Penataan Halaman SD. No 5 Kapal.
Revanno Yodith. 2017. Laporan Praktik Kerja Lapangan Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Pelat, Balok, Dan Kolom. Politeknik Negeri Malang.
SNI 03-2458-1991. Metode Pengujian Pengambilan Contoh Untuk Campuran Beton Segar.
47
LAMPIRAN