Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN OBSERVASI BENGKEL

TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMK NEGERI 1 BULAKAMBA

Ditujukan untuk memenuhi Tugas Manajemen Bengkel

Disusun oleh:

1. Adhi Izhar Mutaqin 20021032


2. Faiz Zulkifli Annur 20021037
3. Ryamizard Gymnastiar Alkindi 20021055

D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TEGAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis berkesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang telah dibuat ini.

makalah ini merupakan bentuk dedikasi dalam dunia Pendidikan Tinggi dan
penulis berharap dengan penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
masyarakat baik itu taruna maupun pembaca.

Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah. Terkhusus ucapan
terimakasih penulis ucapkan kepada

1. Ibu Dra. Rr. Ismijarti Dwi Retnaningtyas selaku Kepala Sekolah SMK
Negeri 1 Bulakamba.

2. Bapak Hengki Irawan, S. Pd. selaku Kepala Bengkel Teknik Kendaraan


Ringan SMK Negeri 1 Bulakmba.

3. Bapak Dwiko Prasetio, S. Pd. Selaku guru pendamping observasi SMK


Negeri 1 Bulakamba.

4. Bapak Faris Humami, M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknologi


Rekayasa Otomotif serta Dosen Mata Kuliah Manajemen Bengkel.

Makalah ini dibuat dengan sebaik-baiknya, namun tentu saja tidak lepas dari
segala kekurangan. Karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang sifatnya membangun, guna pembelajaran yang dapat memperbaiki
kekurangan penulisan dimasa yang akan datang.

Tegal, 28 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
I.1 Latar Belakang...........................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
I.3 Tujuan Makalah.........................................................................................2
I.4 Waktu dan Tempat Observasi....................................................................3
I.5 Manfaat Makalah.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
II.1 Profil SMK Negeri 1 Bulakamba...............................................................4
II.1.1 Sekilas SMK Negeri 1 Bulakamba...........................................4
II.1.2 Identitas Sekolah.......................................................................5
II.1.3 Visi dan Misi.............................................................................6
II.1.4 Tujuan.......................................................................................6
II.2 Profil Jurusan dan Bengkel Teknik Kendaraan Ringan.............................8
II.3 Identifikasi Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba............................10
II.3.1 Sarana dan Prasarana..............................................................11
II.3.2 Identifikasi Bengkel................................................................11
II.3.3 Pembagian Ruang Bengkel.....................................................15
II.3.4 Aspek Perencanaan Peralatan.................................................18
II.3.5 Aspek Ketersediaan Peralatan dan Bahan Praktik..................18
II.3.6 Aspek Kelayakan Peralatan dan Bahan Praktik......................19
II.4 Struktur Organisasi Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba...............19
II.5 Prosedur Pada Bengkel............................................................................20
II.6 Aktivitas Praktik Siswa TKR SMK Negeri 1 Bulakamba.......................23
BAB III PENUTUP..............................................................................................27
III.1Kesimpulan..............................................................................................27
III.2Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
LAMPIRAN...........................................................................................................31

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 SMK Negeri 1 Bulakamba..................................................................4


Gambar II.2 Logo Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Bulakamba..............8
Gambar II.3 Layout Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba.............................12
Gambar II.4 Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba.........................................13
Gambar II.5 Pencahayaan Bengkel Melalui Jendela.............................................13
Gambar II.6 Pencahayaan Bengkel Melalui Lampu..............................................13
Gambar II.7 Sirkulasi Udara Melalui Ventilasi.....................................................14
Gambar II.8 Sirkulasi Udara Melalui AC..............................................................14
Gambar II.9 Warna Dinding..................................................................................15
Gambar II.10 Struktur Lantai.................................................................................15
Gambar II.11 Ruang Guru.....................................................................................16
Gambar II.12 Ruang Bahan Praktek......................................................................16
Gambar II.13 Ruang Alat Praktek..........................................................................17
Gambar II.14 Area Kerja Bangku..........................................................................17
Gambar II.15 Ruang Sarana Praktek......................................................................17
Gambar II.16 Ruang Tutorial.................................................................................18
Gambar II.17 Struktur Organisasi Bengkel TKR...................................................19
Gambar II.18 Cheklist Penggunaan Bengkel TKR................................................21
Gambar II.19 BON Peminjaman Alat dan Bahan..................................................23
Gambar II.20 Jadwal Pemakaian Wearpack..........................................................24
Gambar II.21 Latihan Menggunakan Engine Stand...............................................25
Gambar II.22 Latihan Membongkar dan Memasang Rem Thromol.....................25
Gambar II.23 Latihan Membongkar dan Memasang Rem Cakram.......................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2018)

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui


sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
prilaku objek sasaran. Menurut Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.

Bengkel merupakan sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan


perlatan untuk melakuakan kontruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki
benda (Deko Anggara, 2021). Bengkel tempat di mana seseorang mekanik
melakukan pekerjaannya melayani jasa perbaikan dan perawatan kendaraan.
Bengkel umum kendaraan bermotor adalah bengkel umum yang berfungsi untuk
membetulkan, memperbaiki, dan merawat kendaraan bermotor agar tetap
memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan (Kulkarni, 2013).

Hal ini memenuhi persyaratan PP. 44 1993 tentang Pasal 126, 127, 128
dan 129 tentang kendaraan dan pengemudi, bahwa setiap kendaraan bermotor
harus memenuhi persyaratan teknis dan pendaftaran kendaraan bermotor. Menurut
Good (Sukardi, 2015) bengkel atau workshop merupakan ruang atau tempat yang
digunakan untuk berlangsungnya sistem instruksional praktik bagi seorang
praktikan.

Bengkel merupakan suatu sarana kegiatan belajar mengajar yang


digunakan untuk menghubungkan teori yang didapat dan selanjutnya dipraktikan,
mengoptimalisasikan teori dan mengembangkannya, lebih lagi dibidang yang
mencakup suatu pengetahuan dan berkaitan langsung dalam kehidupan di
masyarakat, khususnya yang berhubungan dengan produk barang atau jasa. Para
guru atau instruktur dalam pembelajaran praktik bengkel menyiapkan dan
menyampaikan unsur yang keterkaitannya dengan pembinaan kepada siswa.
2

Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai bidang pendidikan serta


terdapat bermacam-macan jenis keahlian yang dapat membantu dalam mencari
pekerjaan ataupun memulai suatu usaha. Dalam bidang Pendidikan otomotif
banyak hal yang berkaitan dengan bidang ini semisal bengkel, alat-alat, mobil,
motor, mekanik serta masih banyak hal lain yang berkaitan. Salah satu hal yang
paling berkaitan adalah bengkel. Bengkel merupakan tempat yang sangat penting
dibidang otomotif. Terdapat berbagai macam bengkel dalam dunia pendidikan
diantaranya bengkel sepeda motor, bengkel mobil ataupun bengkel-bengkel yang
sejenis yang berkaitan dengan transportasi.

Dalam laporan observasi ini akan membahas tentang bengkel mobil lebih
khususnya tentang bengkel Pendidikan Teknik Kendaraan Ringan. Kita sendiri
pun tahu bahwa mobil merupakan salah satu moda transportasi yang paling
banyak digunakan di Indonesia. Mobil di Indonesia sekarang telah berkembang
pesat dan mulai digemari diberbagai kalangan. Dalam dunia Pendidikan otomotif
terdapat berbagai macam hal yang dapat dipelajari, diantaranya modifikasi mesin,
memperbaiki mesin serta mengenal fungsi mesin ataupun sensor. Biasanya
bengkel pendidikan otomotif dilakukan denganvtujuan untuk menjadikan
siswanya dapat lebih berkembang dalam mengenal mesin mobil dan fungsi-
fungsinya.

I.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang yang sudah disampaikan, maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu SMK Negeri 1 Bulakamba dan kenapa penulis memilih bengkel
TKR di sekolah tersebut ?
2. Bagaimana kondisi dan kelengkapan baik sarana atau prasarana yang
terdapat di bengkel TKR ini, apakah sudah cukup memadai sebagai
pendukung kegiatan praktikum siswa dan apa saja peraturan yang terdapat
di dalam bengkel tersebut serta prosedur yang di dalamnya ?
3. Bagaimana aktifitas para siswa SMK Negeri 1 Bulakamba khususnya
siswa jurusan TKR dalam melaksanakan pembelajaran di bengkel ?
3

I.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari laporan ini antara lain:
1. Mengetahui profil SMK Negeri 1 Bulakamba dan jurusan Teknik
Kendaraan Ringan serta alas an mengapa memilih sekolah tersebut sebagai
tempat observasi.
2. Mengerti dan memahami kondisi dan kelengkapan baik sarana atau
prasarana yang terdapat di bengkel TKR apakah bisa dijadikan contoh
maupun perbandingan untuk bengkel pendidikan lain khususnya bengkel
Pendidikan PKTJ.
3. Mengetahui secara nyata aktifitas yang dilakukan para siswa saat sedang
melakukan pembelajaran di bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba.

I.4 Waktu dan Tempat Observasi


Kegiatan Observasi dilakukan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 28 April 2023
Waktu : Pukul 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Bulakamba,
Kab. Brebes Prov. Jawa Tengah

I.5 Manfaat Makalah


Adapun manfaat yang diperoleh pada laporan ini adalah:
1. Bagi PKTJ
Laporan ini dapat menjadi bahan pembelajaran yang menarik dalam
perkembangan sistem manajemen dan juga dapat menjadi salah satu acuan
untuk bengkel PKTJ agar bisa lebih baik lagi.
2. Bagi Penulis
Laporan ini menjadi wadah bagi penulis dalam menuangkan ide yang
didapatkan guna kemajuan pengetahuan dalam sistem manajemen bengkel
khususnya bengkel pendidikan. Laporan ini juga menjadi salah satu bahan
memahami pembelajaran khususnya pada mata kuliah manajemen bengkel
di kampus.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Profil SMK Negeri 1 Bulakamba
II.1.1 Sekilas SMK Negeri 1 Bulakamba

Gambar II.1 SMK Negeri 1 Bulakamba


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan yang
menciptakan sumber daya manusia dengan keterampilan yang sesuai dengan
spesialisasi tertentu. Di tingkat pendidikan SMK, tujuannya adalah untuk lebih
mengembangkan keterampilan siswa untuk menjadi calon yang mampu untuk
pasar kerja. Dengan latar belakang tersebut, kegiatan praktikum di bengkel kerja
praktek memegang peranan yang sangat penting dalam mengembangkan
keterampilan mahasiswa dalam menghadapi kondisi kerja dunia industri. 

SMK Negeri 1 Bulakamba merupakan sekolah menengah kejuruan Negeri


pertama di kabupaten Brebes yang berbasis kejuruan teknologi. SMK Negeri 1
Bulakamba beralamat di Jalan Raya Kluwut kec.Bulakamba kab.Brebes dengan
akses yang mudah dicapai karena berada di jalur pantura kabupaten Brebes,
sekolah ini dapat ditempuh 14 km sebelah barat ibukota kabupaten Brebes, atau
13 km dari perbatasan Jawa Tengah- Jawa Barat.

Sekolah ini mulai berdiri pada tahun ajaran 1999-2000. Awalnya


sekolahan ini hanya terdiri dari empat program keahlian yaitu Teknik Mekanik
Otomotif, Teknik Audio Video, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, dan Agronomi
5

Tanaman Pangan Hortikultura. Namun semenjak tahun 2004 sudah bertambah


satu program keahlian yaitu nautika kapal penangkap ikan.

Sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional, SMK Negeri 1


Bulakamba memiliki tanggung jawab yang besar dalam membangun bansa
melalui pendidikan teknologi dan kejuruan, karena itu SMK Negeri 1 Bulakamba
senantiasa harus berada pada posisi terdepan dalam setiap upaya pembaharuan
pendidikan khususnya dalam bidang Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

Tujuan penyusunan Kurikulum SMK Negeri 1 Bulakamba ini adalah agar:

1. Menyiapkan peserta didik menjadi manusia disiplin, unggul, iman,


dan trampil agar mampu bersaing di era global.

2. Menyiapkan peserta didik agarmampu mengisi Iowongan kerja


maupun kerja mandiri.

3. Meningkatkan mutu dan hasil lembaga pendidikan dan latihan


(Lemdiklat) sesuai dengan standar pendidikan nasional.

4. Meningkatkan keterserapan tamatan oleh Dunia Usaha / Dunia


Industri (DU/DI) melalui pemsaran yang berbasis jaringan dan kerja
sama.

II.1.2 Identitas Sekolah


1. Nama Sekolah SMK Negeri 1 Bulakamba

2. NPSN 20326457

3. Alamat Sekolah Jl. Raya Kluwut, Kemuning, Bulakamba, Kec.


Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
52253
4. Telepon/Fax (0283) 870277 Fax -

5. E-mail smkbulak@yahoo.com
6. Website smkn1bulakamba.sch.id
6

7. SK Pendirian Nomor : 217 / 0 / 2000


Tanggal : 17 / 11 / 2000
8. Progam Keahlian Teknik Instalasi Tenaga listrik
Teknik Audio Vidio
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Sepeda Motor
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Nautika Kapal Penangkap Ikan

9. Akreditasi A

II.1.3 Visi dan Misi


Visi yang diterapkan dan dilaksanakan sebagai pedoman wajib di SMK
Negeri 1 Bulakamba adalah "Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan untuk
Mencetak Peserta Didik yang berkarakter Disiplin, Unggul, Terampil dan
Amanah serta Berwawasan Lingkungan".

Sedangkan Misi dari SMK Negeri 1 Bulakamba adalah :

1. Menyelenggarakan layanan pendidikan yang berkualitas.

2. Membentuk peserta didik yang berkarakter, Kompeten,Kompetitif dan


Mandiri yang Berwawasan Lingkungan Hidup.

3. Menciptakan budaya belajar yang kreatif, inovatif dan menyenangkan


dalam mendorong prestasi peserta didik.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan hijau (Clean and


Green).

5. Mempersiapkan tamatan yang siap Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha


sesuai bidang keahliannya.

6. Meningkatkan pemasaran dan keterserapan lulusan di Dunia Usaha,


Dunia Industri dan Dunia Kerja.
7

II.1.4 Tujuan
1. Meningkatkan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis
TIK.

2. Membudayakan pendidikan karakter yang religius, nasionalis, mandiri,


gotong royong dan integritas.

3. Mengembangkan kecakapan literasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif


dan kolaboratif dalam proses pembelajaran.

4. Mengembangkan kurikulum SMK berbasis industri.

5. Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan


Standar Minimal Pendidikan.

6. Meningkatkan dan memperluas kemitraan dengan dunia usaha dan


dunia industri.

7. Mengoptimalkan model pembelajaran Teaching Factory (TEFA) pada


setiap kompetensi keahlian.

8. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, ramah, dan nyaman


bagi warga sekolah.

9. Membangun sistem informasi manajemen dalam pengelolaan sekolah.

10. Meningkatkan penyerapan lulusan pada Dunia Usaha dan Dunia


Industri sesuai kempetensi keahlian.

11. Meningkatkan penelusuran alumni yang bekerja, melanjutkan


pendidikan dan berwirausaha.
8

II.2 Profil Jurusan dan Bengkel Teknik Kendaraan Ringan

Gambar II.2 Logo Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Bulakamba


Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Pavlova (2009:7) yang menyatakan bahwa: “...direct preparation for work was
the main goal of vocational education”. Tujuan utama Pendidikan kejuruan adalah
mempersiapkan peserta didik secara langsung untuk bekerja. Pendidikan kejuruan
tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan, akan tetapi juga
keterampilan dalam bidang keahlian tertentu.

Firdausi dan Barnawi (2012: 22) mengatakan bahwa tujuan SMK adalah
menyiapkan siswa sesuai dengan bidang keahlian tertentu untuk: (1) memasuki
lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup
keahliannya; (2) mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian yang dipilih dan ditekuni; (3)
menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
industri. SMK hendaknya mempunyai acuan yang jelas dalam menyelenggarakan
pendidikan kejuruan, sehingga lulusan SMK mudah diserap oleh pasar untuk
mengisi kekosongan lowongan kerja di dunia industri.

Teknik Kendaraan Ringan adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat


transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama mobil yang mulai
berkembang sebagai cabang ilmu seiring dengan diciptakannya mesin mobil.
Dalam perkembangannya, mobil semakin menjadi alat transportasi yang
9

kompleks yang terdiri dari ribuan komponen yang tergolong dalam puluhan
system dan subsistem. Oleh karena itu, Teknik Kendaraan Ringan pun
berkembang menjadi ilmu yang luas dan mencakup semua system dan subsistem.

Teknik Kendaraan Ringan yang dulunya adalah Teknik Otomotif, membekali


peserta didik dengan ilmu kendaraan ringan agar mampu melaksanakan perawatan
dan perbaikan komponen komponen mobil secara mandiri, merawat dan
memperbaiki mobil sesuai dengan sta ndar yang ditentukan oleh pabrik, merawat
dan memperbaiki mobil pada bengkel atau perusahaan dimana tempat ia bekerja,
serta menci ptakan lapangan kerja baru bagi dirinya dan orang lain.

Tujuan Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1


Bulakamba yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap, perilaku
dan ketrampilan agar kompeten dalam :

1. Bidang kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang diberikan,


sehingga mampu mengembangkan dan mengaplikasikan dalam pekerjaanya
secara mandiri dan dapat mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang handal.

2. Memiliki karakter, mampu berkompetisi dan mengembangkan sikap


professional dalam kompetensi keahlianTeknik Kendaraan Ringan.

3. Menciptakan Lapangan Kerja sendiri atau bewirausaha dalam bidang


kompetensi keahlian teknik Kendaraan Ringan.

4. Melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi sesuai kompetensi


yang dimiliki

Lulusan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1


Bulakamba bekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan
dan perbaikan motor otomotif, Perawatan dan perbaikan system pemindah tenaga
otomotif, Perawatan dan perbaikan chasis dan suspense otomotif, Perawatan dan
perbaikan system kelistrikan otomotif serta di bekali kemampuan dalam
berwirausaha sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, dunia industry.
10

Dasar hukum yang mendasari Panduan Norma dan Strandar


Laboratorium/Bengkel SMK adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2015 tentang Pembangunan


Sumber Daya Industri;

3. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi


Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber
Daya Manusia Indonesia;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018


tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1689);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020


tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 124);

II.3 Identifikasi Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba


Kelayakan Bengkel Otomotif yang ditinjau dari aspek kelengkapan dan
kelayakan fasilitas praktik dapat diketahui dengan cara membandingkan data hasil
observasi yang diperoleh di lapangan dengan data standarisasi yang digunakan
sebagai acuan dalam observasi ini.

Berdasarkan data observasi kelengkapan dan kelayakan fasilitas Bengkel


Otomotif dilihat dari aspek peralatan dan bahan praktik Bengkel Otomotif
meliputi kondisi ketersediaan dan kondisi fungsional fasilitas peralatan dan bahan
di Bengkel Otomotif SMK Negeri 1 Bulakamba didapat data dengan cara
membandingkan jumlah alat dan dan bahan yang ada dengan kebutuhan alat dan
bahan yang harus tersedia.
11

I.6 Sarana dan Prasarana


Prasarana adalah sesuatu yang ada sebelum adanya sarana. Prasarana
Pendidikan antara lain bangunan dan perabot, Adapun sarana meliputi tiga
macam yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran (Suharsimi
Arikunto, 1988). Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi
SMK/MAK (Permendikbud No. 32 Tahun 2018). Menurut Barnawi dan
M. Arifin (2012) dijelaskan bahwa prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan. Sedangkan dalam Kamur Besar Bahas Indonesia (KBBI),
prasarana diartikan sebagai segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb).
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa prasarana praktik adalah
semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung
menunjang pelaksanaan proses pembelajaran praktik untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

Pengumpulan data mengenai sarana dan prasarana di SMK Negeri 1


Bulakamba dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian
sarana pada tiga area kerja belum mencapai 100%. Pada area kerja mesin
otomotif tingkat kesesuaiannya mencapai 85%, area kerja chasis dan
pemindah tenaga 75%, dan area kerja kelistrikan otomotif juga hanya
70%, sedangkan untuk ruang penyimpanan dan instruktur mencapai 90%.
Tingkat kesesuaian yang sudah relatif baik tersebut sebagian besar
dikarenakan telah tersedianya jenis peralatan yang memadai pada masing-
masing area kerja, selain itu juga jumlah peralatan praktikum yang sudah
tersedia dapat memenuhi kebutuhan sejumlah peserta didik dalam 1 kelas.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilaksanakan, hubungan antara
penggunaan sarana dan prasarana dengan prestasi belajar siswa adalah
positif, saling berkaitan dan signifikan.

I.7 Identifikasi Bengkel


1. Layout Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba
12

Secara umum dapat dilihat denah lokasi bengkel TKR SMK Negeri
1 Bulakamba sebagai berikut :

Gambar II.3 Layout Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba


2. Kondisi Bengkel
a. Ruangan

Ruangan bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba memiliki bentuk


persegi Panjang. Di dalam bengkel TKR ini terdapat beberapa ruangan,
antara lain : ruang guru, ruang bahan praktik, ruang alat praktik, area
kerja bangku, ruang sarana praktik, ruang tutorial 1, area kerja las, area
kerja mesin, ruang SST, kamar mandi guru, dan kamar mandi siswa.

Gambar II.4 Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba


13

b. Pencahayaan

Kondisi pencahayaan pada bengkel TKR di SMK Negeri 1


Bulakamba yaitu menggunakan cahaya alami dari sinar matahari secara
langsung yang masuk melalui kisi kisi / celah pada jendela yang berada
di atas gedung dan di samping gedung selain itu terdapat juga lampu
penerangan yang cukup untuk menerangi seluruh sisi Gedung.

Gambar II.5 Pencahayaan Bengkel Melalui Jendela

Gambar II.6 Pencahayaan Bengkel Melalui Lampu


c. Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara pada bengkel SMK Negeri 1 Bulakamba


mengandalkan udara alami dari angin yang masuk melalui ventilasi dan
jendela yang jumlahnya cukup banyak pada samping-samping bengkel.
14

Khusus pada ruang guru menggunakan AC pada ruangannya untuk


sirkulasi udara.

Gambar II.7 Sirkulasi Udara Melalui Ventilasi

Gambar II.8 Sirkulasi Udara Melalui AC


d. Warna Dinding

Warna dinding pada bengkel TKR ini menggunakan paduan 2 warna


yaitu putih pada bagian atas dan biru bagian bawah sehingga membuat
rasa nyaman bekerja.
15

Gambar II.9 Warna Dinding


e. Struktur Lantai

Struktur lantai pada bengkel TKR ini menggunakan keramik


berwarna putih sehingga terlihat lebih bersih dan rapih. Namun dengan
penggunaan keramik ini berpotensi licin pada saat ada cairan tumpah
dan juga kurangnya jalur aman yang seharusnya ada pada bengkel pada
saat keadaan darurat.

Gambar II.10 Struktur Lantai


I.8 Pembagian Ruang Bengkel
a. Ruang Guru
Ruangan yang digunakan oleh kepala jurusan dan juga guru teknik
kendaraan ringan SMK Negeri 1 Bulakmba.
16

Gambar II.11 Ruang Guru


b. Ruang Bahan Praktek
Ruangan yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang akan
digunakan untuk menunjang pembelajaran praktek.

Gambar II.12 Ruang Bahan Praktek


c. Ruang Alat Praktek
Ruangan ini menyimpan alat-alat yang digunakan para siswa maupun
guru guna melakukan praktek di bengkel.
17

Gambar II.13 Ruang Alat Praktek


d. Area Kerja Bangku

Gambar II.14 Area Kerja Bangku


e. Ruang Sarana Praktek
Ruangan yang digunakan untuk menyimpan sarana-sarana yang
digunakan para siswa dan guru dalam pembelajaran praktek.

Gambar II.15 Ruang Sarana Praktek


18

f. Ruang Tutorial

Gambar II.16 Ruang Tutorial


I.9 Aspek Perencanaan Peralatan
1. Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba cukup memadai ditinjau
pada ruang ruang-ruang dan area kerja yang ada pada bengkel.
2. Perencanaan kebutuhan peralatan dan bahan praktik pada dasarnya
dilakukan pada awal tahun ajaran baru menggunakan dana BOS
ataupun bantuan langsung dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan.
3. Untuk merencanakan kebutuhan peralatan dan bahan praktik yang
dilibatkan adalah Kepala Sekolah, Wakil Sarana dan Prasarana, Kepala
jurusan dan bengkel, dan Guru SMK Negeri 1 Bulakamba

I.10 Aspek Ketersediaan Peralatan dan Bahan Praktik


1. Peralatan dan bahan praktik sudah cukup lengkap akan tetapi masih
perlu ditingkatkan untuk peneydiannya karena masih ada beberapa
peralatan dan bahan yang jumlahnya kurang, ditambah lagi pada
kurikulum baru terdapat materi mengenai kendaraan listrik sehingga
lembaga Pendidikan harus siap juga menyediakan untuk praktiknya.
2. Untuk penyediaan peralatan dan bahan praktik yang belum tersedia
dikarenakan terbatasnya anggaran dana yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sarana praktik dan pembaruan di bengkel TKR
SMK Negeri 1 Bulakamba.
19

I.11 Aspek Kelayakan Peralatan dan Bahan Praktik


1. Penyimpanan dan perawatan di bengkel TKR SMK Negeri 1
Bulakamba sudah cukup baik walaupun masih ada beberapa alat yang
sepertinya tidak terawat dan masih terabaikan.
2. Pemakaian peralatan oleh siswa terkadang kurang memperhatikan
faktor perawatan alat dengan baik, sehingga terdapat beberapa alat
yang rusak. Namun peralatan tersebut walaupun sedikit rusak masih
dapat digunakan untuk kegiatan praktik, terkadang juga rusaknya alat-
alat di bengkel dikarenakan faktor usia juga yang sudah cukup lama
namun belum diperbaharui. Oleh sebab itu setiap awal praktik guru
dan toolman selalu menekankan supaya para siswa menggunakan
peralatan sesuai SOP yang ada.

II.4 Struktur Organisasi Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba


Pada struktur organisasi Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba posisi
kepala prodi atau jurusan merangkap juga sebagai kepala Bengkel yaitu Bapak
Hengki Irawan, S.Pd.

Gambar II.17 Struktur Organisasi Bengkel TKR


20

II.5 Prosedur Pada Bengkel


Prosedur-prosedur yang terdapat di Bengkel TKR SMK Negeri 1 Bulakamba
sama seperti pada bengkel umumnya. Contohnya pada prosedur penggunaan
bengkel serta peminjaman alat-alat bengkel.

II.5.1 Prosedur penggunaan bengkel


a. Tujuan
Standard Operasional dan Prosedur ini memberikan pedoman
dalam pelaksanaanpenggunaan bengkel TKR oleh instruktur dan siswa
secara khusus dan semuapengguna bengkel TKR secara umum.
b. Ruang Lingkup
Standard Operasional dan Prosedur kerja ini berlaku untuk
instruktur dan siswa secarakhusus dan semua pengguna bengkel secara
umum.
c. Definisi
1. Kabeng adalah Kepala bengkel yang bertanggung jawab pada
manajemen bengkel.
2. Instruktur adalah Guru pengampu yang bertanggung jawab dalam
kegaiatan praktik.
d. Referensi
1. Daftar pengunaan ruang bengkel
2. Daftar inventaris bengkel
3. Surat permohonan penggunaan bengkel.
e. Garis besar Prosedur permohonan penggunaan bengkel
1. Instruktur mengajukan surat permohonan penggunaan bengkel
dengan mengisi form.
2. Siswa mengajukan surat permohonan penggunaan bengkel dengan
mengisi form.
3. Kabeng Memberikan persetujuan/penolakan kepada pemohon
penguna bengkel.
4. Kabeng mencatat permohonan pengguna bengkel yang disetujui
pada jadwal pengunaan bengkel.
21

5. Jika pemohon pengguna bengkel tidak disetujui, pemohon


mengajukan permohonanpenggunaan bengkel pada hari lain
dimana bengkel tidak digunakan.
6. Jika pemohon disetujui penggunaan bengkel pada hari dan jam
yang disetujui sertamentaati tata tertib penggunaan bengkel TKR.
7. Menggunakan peralatan dan media sesuai dengan prosedur
penggunaan.
8. Setelah selesai pengguna bengkel merapikan dan membersihkan
bengkel sepertisebelum digunakan dan melaporkan ke kabeng.
9. Toolman mengecek kembali alat dan bahan yang telah
dikembalikan oleh guru dansiswa dan menyesuaikannya dengan
formulir bon alat dan bahan sebelumnya.
10. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan terhadap alat yang dipakai,
sebagai akibat dariketeledoran, maka kepada guru/ siswa yang
bersangkutan dikenakan biaya untukpenggantian atau mengganti
peralatan yang rusak tersebut.
11. Jika alat dan bahan yang dikembalikan oleh guru/ siswa sudah
sesuai dengan formulirbon alat dan bahan maka peserta uji
dipersilahkan untuk meninggalkan ruang bengkel.

Gambar II.18 Cheklist Penggunaan Bengkel TKR


II.5.2 Prosedur peminjaman alat dan bahan praktik
22

a. Tujuan
Standard Operasional dan Prosedur ini memberikan pedoman dalam
pelaksanaanpenggunaan alat dan bahan di bengkel TKR oleh instruktur
dan siswa secara khususdan semua pengguna bengkel TKR secara umum.

b. Ruang Lingkup
Standard Operasional dan Prosedur kerja ini berlaku untuk instruktur
dan siswa secarakhusus dan semua pengguna bengkel secara umum

c. Definisi
1. Toolman adalah Petugas yang bertanggung jawab peralatan Bengkel
2. Instruktur adalah guru pengampu praktek yang bertanggung
jawabdalam kegiatan.

d. Tahapan
1. Siswa sebelumnya membaca terlebih dahulu membaca report sheet
yang telahdiberikan oleh instruktur/penguji.
2. Instruktur/ siswa meminta formulir peminjaman peralatan dan bahan
kepada Toolman.
3. Instruktur/ siswa menuliskan alat dan bahan apa saja yang
diperlukan untukpelaksanaan praktik sesuai dengan report sheet yang
telah diterima.
4. Instruktur/ siswa menyerahkan formulir bon alat dan bahan kepada
toolman.
5. Toolman menuliskan alat dan bahan yang di pinjam ke dalam Buku
peminjaman ala tdan bahan.
6. Toolman mengambil alat dan bahan sesuai dengan yang telah ditulis
oleh Instruktur/siswa dalam formulir bon alat dan bahan.
7. Instruktur/ siswa memeriksa kondisi alat dan bahan yang akan
digunakan.
8. Jika ada kerusakan atau ketidaksesuaian antara yang diformulir bon
alat dan bahanInstruktur/ siswa langsung menyampaikan kepada
Toolman.
23

9. Instruktur/ siswa menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsi


dan kapasitasalat tersebut.
10. Jika terjadi kerusakan pada alat dan bahan yang digunakan selama
melaksanakan praktek peserta uji harus segera menyampaikanya
kepada instruktur yang mengawasipraktek pada hari tersebut.
11. Setelah alat selesai digunakan, jika alat tersebut kotor maka wajib
untuk dibersihkanterlebih dahulu sebelum di simpan.
12. Toolman mengecek kembali alat dan bahan yang telah
dikembalikan oleh siswa danmenyesuaikannya dengan formulir bon
alat dan bahan sebelumnya.
13. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan terhadap alat yang dipakai,
sebagai akibat dari keteledoran, maka kepada siswa yang bersangkutan
dikenakan biaya untuk penggantian atau mengganti peralatan yang
rusak tersebut.
14. Jika alat dan bahan yang dikembalikan oleh siswa sudah sesuai
dengan formulir bon alat dan bahan maka siswa dipersilahkan untuk
meninggalkan ruang alat.

Gambar II.19 BON Peminjaman Alat dan Bahan


II.6 Aktivitas Praktik Siswa TKR SMK Negeri 1 Bulakamba
Aktivitas yang dilakukan para siswa TKR biasanya melakukan praktek secara
langsung dengan didampingi toolman atau guru pendamping. Praktek yang
24

biasanya para siswa lakukan adalah belajar mengenal sensor dan bagian bagian
mesin kendaraan pada engine stand, memahami kegunaan carlift sesuai beban
yang di tanggungnya, belajar membokar tromol pada kendaraan, dan masih
banyak lagi.

a. Pakaian kerja (Wearpack) siswa TKR saat praktik

Para siswa TKR SMK Negeri 1 Bulakamba wajib menggunakan


pakaian kerja atau wearpack saat melakukan praktik di bengkel dan juga
harus sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Gambar II.20 Jadwal Pemakaian Wearpack


b. Latihan menggunakan engine stand

Pada gambar II.21 siswa TKR sedang praktik mengenai sensor-


sensor yang terdapat pada kendaraan menggunakan engine stand di
damping instruktur atau guru.
25

Gambar II.21 Latihan Menggunakan Engine Stand


c. Latihan membongkar dan memasang rem thromol

Pada gambar dibawah ini 2 orang siswa sedang melakukan


pembongkaran dan pemasangan thromol pada roda belakang di mobil
kijang lama. Latihan ini guna mempersiapkan diri sebelum ujian praktek.

Gambar II.22 Latihan Membongkar dan Memasang Rem Thromol


d. Latihan membongkar dan memasang rem cakram

Siswa TKR SMK Negeri 1 Bulakamba sedang mempraktekan cara


penyetelan rem cakram roda depan.
26

Gambar II.23 Latihan Membongkar dan Memasang Rem Cakram


BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan pada BAB II, maka
penulis mendapat kesimpulan antara lain :

1. Perencanaan sarana dan prasarana bengkel Teknik Kendaraan Ringan di


SMK Negeri 1 Bulakamba sebagai berikut :

a. Dalam proses perencanaan prasarana bengkel Teknik Kendaraan


Ringan SMK Negeri 1 Bulakamba memperoleh persentase 90% dan
memenuhi persyaratan luas prasarana.

b. Dalam proses pengorganisasian sarana bengkel Teknik Kendaraan


Ringan memenuhi persentase rata-rata 85% dalam sudah dalam
kategori memenuhi persyaratan.

2. Pengorganisasian bengkel Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1


Bulakamba antara lain :

a. Pemenuhan Struktur Organisasi dan Tugasnya yang ada dalam bengkel


memperoleh rata-rata 76%. Dalam standar pengorganisasian ini sudah
memenuhi syarat tugas komponen organisasi.
b. Pengorganisasian sarana di bengkel Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 1 Bulakamba masuk dalam kategori cukup layak karena
mencapai 70%.

3. Pemenuhan proses pelaksanaan bengkel TKR di SMK Negeri 1


Bulakamba memperoleh persentase 78 % atau masuk dalam kategori
layak.

Bengkel / laboratorium di SMK Negeri 1 Bulakamba secara keseluruhan


standar ruangan bengkel meliputi, ukuran bengkel, sistem pencahayaan, sirkulasi
udara, warna dinding, dan lantai sudah cukup memenuhi standar. Bengkel SMK
Negeri 1 Bulakamba memenuhi standar untuk kefektifan dan keefisienan proses
pembelajaran praktik.
28
29

Selain itu banyak pengalaman dan pengetahuan yang dapat kami peroleh
dalam menerapkan ilmu manajamen sebuah bengkel pembelajaran antara lain :

1. Taruna jurusan teknologi rekayasa otomotif harus dapat menganalisa


sebuah bengkel pembeljaran otomotif, yang meliputi manajemen bengkel
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur.
2. Manajemen Bengkel sangat penting dalam kegiatan bengkel, karena
dengan manajemen bengkel penggerakan kegiatan perbengkelan akan
menjadi tertata dan berjalan dengan lancar. Penggerakan kegiatan
perbengkelan ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan juga
pengawasan.
3. Perencanaan perbengkelan adalah perencanaan untuk kegiatan bengkel itu
sendiri, pengorganisasian adalah seperti pengorganisasian instalasi listrik,
pembuangan limbah dan saluran air, sedangkan untuk pengawasan adalah
pengawasan terhadap sarana dan prasarana.
Selain ke 3 faktor yang ada di penggerakan kegiatan perbengkelan tersebut
terdapat faktor – faktor lain yang mendukung kegiatan perbengkelan, yaitu
keselamatan kerja dan perawatan sarana dan prasarana. Ternyata dalam
pengelolaan suatu sistem manajemen bengkel yang baik tidaklah mudah,
dikarenakan untuk membangun sebuah sistem manajemen bengkel yang baik
tentunya membutuhkan beberapa faktor yang harus diperhatikan dan mutlak untuk
dilaksanakan antara lain :

1. Menentukan sasaran dan tujuan dari didirikannya bengkel


2. Melakukan riset terkait kebutuhan bengkel
3. Menentukan lokasi bengkel
4. Mendesain dan menentukan tata letak (lay out) bengkel
5. Memelihara sarana dan prasarana bengkel
6. Melakukan inventarisasi alat dan bahan pada bengkel
Dalam proses pengoperasian bengkel tidak sedikit dijumpai kendala-
kendala yang menghadang baik dari segi sarana dan prasarana maupun dari segala
aspek. Seperti yang dialami oleh Bapak Hengki Irawan (Kepala Bengkel) bahwa
cukup banyak masalah yang dijumpai selama memimpin, mengelola, dan merawat
30

bengkel mulai dari bagaimana menentukan langkah langkah pengelolaan bengkel


yang berkelanjutan sampai dengan perawatan dan pemeliharaan sarana prasarana
bengkel.

Untuk jalannya operasional yang baik dalam suatu bengkel / laboratorium


hendaknya menerapkan sistem manajemen yang tepat dan akurat, agar semua
aktivitas dalam bengkel berjalan dengan lancar tanpa suatu permasalahan yang
berarti.

III.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka didapat beberapa saran
bagi pihak sekolah, antara lain:

1. Perlunya penataan ruang yang baik guna memenuhi standar minimal luas
serta rasio. Sehingga pembelajaran praktikum dapat berjalan dengan baik.

2. Pengadaan peralatan dan bahan yang jumlahnya masih belum memenuhi


hendaknya menjadi prioritas dalam rencana anggaran belanja.

3. Perawatan peralatan dan media pendidikan sebaiknya lebih digalakkan


agar kondisi alat tetap terjaga dan masa pemakaian bisa lebih panjang
(awet).

4. Bagi guru, toolman, serta kepala bengkel, sebaiknya pengetahuan dan


pengawasan terhadap penggunaan alat saat praktik lebih ditingkatkan guna
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta kondisi alat dan umur
pemakaiannya
DAFTAR PUSTAKA

(Teknik, Ringan and Ringan, 2016)


(Purwanto and Sukardi, 2015)
(Ahmad, 2020)
(Studi et al., 2015)
Ahmad (2020) ‘Optimalisasi Penggunaan Sarana Dan Prasarana Di Bengkel
Otomotif Smkn 7 Takalar’, eprint UNM [Preprint].
Purwanto, P. and Sukardi, T. (2015) ‘Pengelolaan Bengkel Praktik Smk Teknik
Pemesinan Di Kabupaten Purworejo’, Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, 22(3), p. 291. Available at: https://doi.org/10.21831/jptk.v22i3.6836.
Studi, P. et al. (2015) ‘Laporan observasi bengkel smk mikael surakarta’.
Teknik, J., Ringan, K. and Ringan, T.K. (2016) ‘STUDI KELENGKAPAN DAN
KELAYAKAN FASILITAS PRAKTIK TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI
BENGKEL OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 4 KLATEN TAHUN
AJARAN 2015 / 2016 THE STUDY OF COMPLETENESS AND
PROPERNESS ON PRACTICAL WORK FACILITY LIGHT VEHICLE
ENGINEERING MAJOR IN SMK MUH’, pp. 52–59.
LAMPIRAN
33

Anda mungkin juga menyukai