Anda di halaman 1dari 61

PRAKTIK PENGUKURAN OTOMOTIF

LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Praktikum Pengukuran Otomotif
yang dibina oleh Bapak Windra Irdianto, S.Pd., M.Pd

Oleh
Muhamad Diaul Fikri 180513626525
Febriyanto Naufal Putra Santoso 180513626509
M. Yul Ifanda Ahadi Al Mukarrom 180513626591

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
November 2019

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan Praktikum .................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan Praktikum ...................................... 2
1.4. Kegunaan Penulisan Laporan Praktikum ............................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 4
2.1. Aktifitas yang Dilakukan Selama Praktikum ......................................... 4
2.2. Masalah yang Dihadapi Selama Praktikum ......................................... 40
2.3. Alternatif pemecahan masalah yang terjadi ......................................... 41
BAB III PENUTUP...................................................................................... 42
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 42
3.2. Saran .................................................................................................... 43
Daftar Rujukan ............................................................................................. 44
Lampiran ...................................................................................................... 45

ii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong ............... 4


Tabel 2. Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Mikrometer .................... 6

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1 Benda Kerja 1 ................................................................................ 4


Gambar 2 Benda Kerja 2 ................................................................................ 6

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Jangka Sorong dan Mikrometer ................. 45


Lampiran 2. Hasil Pengukuran Komponen Otomotif .................................. 47

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan (1) Latar belakang, (2) Tujuan Penulisan Laporan
Praktikum, (3) Ruang Lingkup Laporan Praktikum, (4) Kegunaan Penyusunan
Laporan Praktikum. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing subbab
tersebut.

1.1. Latar Belakang


Pengukuran adalah tindakan melihat jumlah yang diukur oleh instrumen
pengukuran. Pengukuran adalah sesuatu yang penting, segala sesuatu yang dicetak
harus memiliki ukuran, terlepas dari apakah itu panjang, tinggi, berat, volume, atau
pengukuran suatu barang (Martubi, 2008). Penentuan ukuran pengukuran atau
batas, sebagai suatu peraturan pasti ada satuan pengukuran standar. Pengukuran
tidak hanya terbatas pada jumlah fisik. Sesuatu yang dapat diperkirakan dan dapat
dikomunikasikan dengan angka dikenal sebagai jumlah, meskipun pemeriksaan
dalam pengukuran dikenal sebagai satuan. Unit yang digunakan untuk membuat
pengukuran dengan hasil yang setara atau tetap untuk semua individu disebut unit
standar, sedangkan unit yang digunakan untuk mengambil pengukuran dengan hasil
yang tidak setara untuk berbagai individu disebut unit tidak standar.
Instrumen pengukuran pemisahan adalah salah satu perangkat pengukuran
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat dasar ini, penting
untuk mengukur instrumen yang tidak sulit untuk digunakan, baik menggunakan
dan meneliti hasilnya. Instrumen pengukuran saat ini belum menggunakan
perangkat manual. Tidak ada layar showcase untuk menampilkan hasil pengukuran
secara sah sehingga kesalahan dapat terjadi. Karena dalam meneliti ukuran
milimeter pemisahan sangat sedikit sehingga diperlukan ketelitian.
Dalam pemeriksaan ini, spesialis menyusun kemajuan lain dalam
memperkirakan pemisahan dengan menggunakan sensor enkoder yang berputar.
Eksplorasi ini diperlukan untuk mengganti gadget penaksir tradisional dengan
gadget penaksir terkomputerisasi. Instrumen pengukuran ini akan membuatnya
lebih mudah untuk membaca dengan teliti hasil pengukuran ketika membandingkan

1
dan memperkirakan pengukuran perangkat, dengan membuatnya lebih mudah
untuk meneliti hasil dengan tujuan bahwa klien dapat dengan cepat mengamati hasil
di layar.
Pengukuran dalam dunia otomotif sangatlah penting karena pada komponen
otomotif tidak lepas dari objek pengukuran. Dalam dunia otomotif pengukuran
dapat dilakukan dengan menggunakan alat maupun tanpa menggunakan alat, dalam
hal ini akan dibahas mengenai pengukuran yang mengunakan alat seperti jangka
sorong, mikrometer, multi tester, dial indikator, fuller guage, telescopic gauge dan
lain-lain.

1.2. Tujuan Penulisan Laporan Praktikum


Tujuan dari penulisan laporan praktikum ini antara lain:
a) Menunjukkan kegiatan/aktifitas apa saja yang dilakukan pada saat
praktikum pengukuran otomotif
b) Menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh pada saat melakukan praktikum
pengukuran otomotif
c) Menjelaskan mengenai masalah-masalah yang ditemui pada saat melakukan
praktikum pengukuran otomotif
d) Menjelaskan cara mengatasi masalah-masalah yang dialami pada saat
praktikum pengukuran motor bensin

1.3.Ruang Lingkup Laporan Praktikum


Ruang lingkup laporan praktikum pengukuran otomotif ini meliputi;
a) Pengukuran benda kerja menggunakan jangka sorong
b) Pengukuran benda kerja menggunakan mikrometer
c) Pengukuran silinder blok menggunakan alat ukur yang sesuai
d) Pengukuran dan piston beserta kelengkapannya dengan menggunakan alat
ukur yang sesuai
e) Pengukuran mekanisme katup menggunakan alat ukur yang sesuai
f) Pengukuran sistem kelistrikan yang meliputi sistem starter, sistem pengisian
dan sistem pengapian dengan menggunakan alat ukur yang sesuai

2
1.4. Kegunaan Penyusunan Laporan Praktikum
Kegunaan penyusunan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut
a) Mengetahui kegiatan/aktifitas apa saja yang dilakukan pada saat praktikum
pengukuran otomotif
b) Mengetahui hasil-hasil yang diperoleh pada saat melakukan praktikum
pengukuran otomotif
c) Dapat mengetahui masalah-masalah yang ditemui pada saat melakukan
praktikum pengukuran otomotif
d) Dapat mengatasi masalah-masalah yang bisa dialami pada saat praktikum
pengukuran motor bensin
e) Sebagai bahan untuk melengkapi kegiatan praktikum pengukuran otomotif
yang telah di lakukan

3
BAB II
HASIL PRAKTIK PENGUKURAN OTOMOTIF

Bab ini akan menjelaskan tentang (1) Aktifitas yang Dilakukan Selama
Praktik, (2) Masalah yang Dihadapi, (3) Alternatif Pemecahan Masalah. Berikut ini
penjelasan masing-masing subbab diatas.

2.1. Aktifitas yang Dilakukan Selama Praktik


2.1.1. Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong dan Micrometer
A. Praktek Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong
PRAKTEK PENGUKURAN MENGGUNAKAN JANGKA SORONG ( Kode Benda Kerja: D )

Gambar 1. Benda Kerja 1


Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong
Kelompok : 8 Kode Benda Kerja : D
Pengamat :
1. M. Diaul Fikri
2. Febriyanto Naufal P.S.
Tabel 1. Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong
Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamatan Rata-Rata Alat yang
No Bidang Pengukuran Digunakan
(Inch) (Metrik) (Inch) (Metrik) (Inch) (Metrik)
S. Utama 0,650 17,00 0,650 17,00 0,650 17,00 Jangka
1 A S. Nonius 0,021 0,06 0,020 0,16 0,0205 0,11 sorong
S. Total 0,671 17,05 0,670 17,05 0,6705 17,11

4
S. Utama 0,675 16,00 0,625 16,00 0,625 16,00 Jangka
2 B S. Nonius 0,005 0,10 0,005 0,00 0,005 0,05 sorong
S. Total 0,650 16,10 0,650 16,00 0,650 16,05

S. Utama 0,950 24,00 0,950 24,00 0,950 24,00 Jangka


3 C S. Nonius 0,022 0,70 0,021 0,70 0,0215 0,70 sorong
S. Total 0,927 24,70 0,971 24,70 0,9715 24,70

S. Utama 1,475 37,00 1,475 37,00 1,475 37,00 Jangka


4 D S. Nonius 0,005 0,58 0,005 0,58 0,005 0,58 sorong
S. Total 1,480 37,00 1,480 37,58 1,480 37,58

S. Utama 0,875 22,00 0,875 22,00 0,875 22,00 Jangka


5 E S. Nonius 0,024 0,80 0,024 0,80 0,024 0,80 sorong
S. Total 0,899 22,80 0,899 22,80 0,899 22,00

S. Utama 1,450 37,00 1,450 37,00 1,450 37,00 Jangka


6 F S. Nonius 0,024 0,42 0,024 0,46 0,024 0,44 sorong
S. Total 1,474 37,42 1,474 37,46 1,474 37,44
S. Utama 1,125 29,00 1,125 29,00 1,125 29,00 Jangka
7 G S. Nonius 0,022 0,10 0,20 0,22 0,021 0,16 sorong
S. Total 1,147 29,10 1,145 29,22 1,146 29,16
S. Utama 0,800 20,00 0,825 20,0 0,825 20,00 Jangka
8 H S. Nonius 0,024 0,94 0,000 0,98 0,0245 0,96 sorong
S. Total 0,824 20,94 0,825 20,98 0,8495 20,96
S. Utama 0,575 14,00 0,575 14,0 0,575 14,00 Jangka
9 I S. Nonius 0,004 0,72 0,005 0,70 0,0045 0,71 sorong
S. Total 0,79 14,72 0,580 14,70 0,5795 14,71
S. Utama 0,550 14,00 0,550 14,00 0,550 14,00 Jangka
10 J S. Nonius 0,022 0,70 0,023 0,50 0,225 0,60 sorong
S. Total 0,572 14,70 0,573 14,50 0,5725 14,60
S. Utama 0,500 12,00 0,500 12,00 0,500 12,00 Jangka
11 K S. Nonius 0,005 0,86 0,006 0,88 0,055 0,87 sorong
S. Total 0,505 12,86 0,506 12,88 0,5055 12,87
S. Utama 0,575 15,00 0,575 15,00 0,575 15,00 Jangka
12 L S. Nonius 0,018 0,08 0,020 0,08 0,19 0,04 sorong
S. Total 0,593 15,08 0,595 15,08 0,594 15,05
S. Utama 0,475 12,00 0,475 12,00 0,475 12,00 Jangka
13 M S. Nonius 0,009 0,36 0,008 0,24 0,0085 0,30 sorong
S. Total 0,484 12,36 0,483 12,24 0,4835 12,30
S. Utama 0,600 15,00 0,600 15,00 0,600 15,00 Jangka
14 N
S. Nonius 0,005 0,38 0,005 0,42 0,005 0,40 sorong

5
S. Total 0,605 15,38 0,605 15,42 0,605 15,40
S. Utama 0,575 14,00 0,575 15,00 0,575 14,50 Jangka
15 O S. Nonius 0,013 0,80 0,14 0,00 0,0135 0,40 sorong
S. Total 0,588 14,80 0,589 15,00 0,5885 14,90
S. Utama 0,425 10,00 0,425 10,00 0,425 10,00 Jangka
16 P S. Nonius 0,006 0,98 0,005 0,98 0,0055 0,98 sorong
S. Total 0,431 10,98 0,430 10,98 0,4305 10,98
S. Utama 0,175 5,00 0,175 5,00 0,175 5,00 Jangka
17 Q S. Nonius 0,021 0,10 0,022 0,00 0,0215 0,05 sorong
S. Total 0,196 5,10 0,197 5,00 0,195 5,05

B. Praktek Pengukuran Menggunakan Mikrometer


PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROMETER (Kode Benda Kerja: E )

Gambar 2. Benda kerja 2


Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Mikrometer
Kelompok : 8 Kode Benda Kerja :E
Pengamat:
1. M. Diaul Fikri
2. Febriyanto Naufal P.S.
Tabel 2. Hasil Praktek Pengukuran Menggunakan Mikrometer
Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat Rata-Rata Alat yang
No Bidang Pengukuran 3 Digunakan
(Metrik) (Metrik) (Metrik) (Metrik)
21,50 21,50 21,50 MIKROMETER
S. Utama
0,45 0,47 0,46
1 A
S. Nonius
21,95 21,97 21,96
S. Total

6
19,50 19,50 19,50 MIKROMETER
S. Utama
0,45 0,45 0,45
2 B
S. Nonius
19,95 19,95 19,95
S. Total
16,50 16,50 16,50 MIKROMETER
S. Utama
0,44 0,44 0,44
3 C
S. Nonius
16,94 16,94 16,94
S. Total
15,50 15,50 15,50 MIKROMETER
S. Utama
0,26 0,29 0,275
4 D
S. Nonius
15,76 15,79 15,775
S. Total
13,50 14,00 13,75
S. Utama
0,47 0,02 0,245
5 E
S. Nonius
13,97 14,02 13,995
S. Total MIKROMETER
11,50 11,50 `11,50 MIKROMETER
S. Utama
0,29 0,32 0,305
6 F
S. Nonius
11,79 11,82 11,805
S. Total
10,50 10,50 10,50 MIKROMETER
S. Utama
0,48 0,48 0,48
7 G
S. Nonius
10,98 10,98 10,98
S. Total
7,00 7,00 7,00 MIKROMETER
S. Utama
0,39 0,40 0,395
8 H
S. Nonius
7,39 7,40 7,395
S. Total

7
Pengukuran Komponen Otomotif

1. Pemeriksaan dan Pengukuran Silinder dan Kepala Silinder


1.1. Cylinder Block Side
- Bersihkan dan periksa kepala silinder dari kemungkinan retak atau tergores
- Dengan menggunakan alat pengukur kelurusan dan alat pengukur celah,
periksa permukaan bagian dalam dari kepala silinder dari kemungkinan
bengkok.

Spesifikasi : Maksimum (0,05 mm (0,0020 in)


Hasil Ukur : - Diagonal Kanan 0,05 mm
- Diagonal Kiri 0,05 mm
- Vertikal Atas 0,05 mm
- Vertikal Bawah 0,05 mm
- Horizontal Kanan 0,05 mm
- Horizontal Kiri 0,05 mm
Keterangan : komponen masih layak digunakan (komponen masih dapat
digunakan walaupun salah satu permukaan pada diagonal kanan melebihi
spesifikasi yang dianjurkan)

1.2. Exhaust Manifold Side


- Periksa permukaan sepanjang garis (pada gambar) dari kemungkinan
bengkok
- Periksa permukaan tempat terpasangnya manifold dari kemungkinan
bengkok

8
Spesifikasi : Maksimum 0,1 mm (0,0039 in)
Hasil Ukur : Diagonal Kanan 0,05
Diagonal Kiri 0,05
Keterangan : komponen masih layak digunakan (komponen masih dapat
digunakan karena belum melebihi spesifikasi maksimum (0,1 (0,0039 in)

1.3. Intake Manifold Side


- Periksa permukaan sepanjang garis (pada gambar) dari kemungkinan
bengkok
- Periksa permukaan tempat terpasangnya manifold dari kemungkinan
bengkok
- Jika kebengkokan melampaui limit, lakukan pembubutan pada kepala
silinder atau ganti kepala silinder

Spesifikasi : Maksimum (0,1 (0,0039 in)


Hasil Ukur : Diagonal Kanan 0,05
Diagonal Kiri 0,05
Keterangan : kerataan komponen masih baik (komponen masih dapat
digunakan karena belum melebihi spesifikasi maksimum (0,1 (0,0039 in)

2. Mekanisme Katup
2.1. Batang Katup
- Bersihkan dan periksa katup dari kemungkinan aus, tergores atau bengkok
- Ukur diameter batang katup

Spesifikasi:
In : 7,965 – 7,980 mm

9
Ex : 7,960 – 7,986 mm
Hasil Ukur :
In : 1. 7,95 mm Ex : 1. 7,94 mm
2. 7,95 mm 2. 7,91 mm
3. 7,94 mm 3. 7,91 mm
4. 7,95 mm 4. 7,92 mm

Keterangan: komponen sudah tidak layak digunakan (karena ukuran benda


yang tidak sesuai spesifikasinya)

2.2. Baling Keliling Kepala Katup

Spesifikasi:
In: 0,02 mm
Ex: 0,02 mm
Hasil Ukur:
In : 1) 0,06 mm Ex : 1) 0,07 mm
2) 0,04 mm 2) 0,07 mm
3) 0,06 mm 3) 0,07 mm
4) 0,05 mm 4) 0,05 mm
Keterangan : komponen kurang baik (karena dari hasil pengukuran katup
tidak rata)

2.3. Lebar Persentuhan Katup dan Dudukan Katup


- Periksa lebar dan posisi persinggungan katup dengan dudukannya
- Lapisi permukaan katup dengan bubuk biru atau merah
- Tentuan tempat persinggungan pada katup dengan memutar katup pada
dudukannya

10
Spesifikasi:
In: 1,1 – 1,8 mm
Ex: 1,2 – 1,8 mm
Hasil Ukur
In: 1) 2,75 mm Ex: 1) 2,65 mm
2) 2,70 mm 2) 2,60 mm
3) 2,70 mm 3) 2,55 mm
4) 2,75 mm 4) 2,55 mm
Keterangan : komponen kurang baik karena melebihi limit spesifikasi

2.4. Ketebalan Tepi Kepala Katup


- Periksa tebal pinggir kepala katup

Spesifikasi:
Ketebalan tepi kepala katup standar
In : 1,0 – 1,6 mm ( 0,039 – 0,063 in )
Ex : 1,2 – 1,8 mm ( 0,047 – 0,071 in )
Ketebalan tepi kepala katup minimum
In : 0,8 mm (0,031 in )
Ex : 0,9 mm (0,035 in)

11
Hasil Ukur
In: 1) 2,05 mm Ex : 1) 1,80 mm
2) 2,10 mm 2) 1,75 mm
3) 2,05 mm 3) 1,80 mm
4) 2,05 mm 4) 1,70 mm
Keterangan : tepi katup intake tidak sesuai dengan spesifikasi, tepi katup
exhaust masih bagus

2.5. Panjang Keseluruhan

Spesifikasi :
Standar
In : 99,9 mm (3,933 in)
Ex : 100,1 mm (3,941 in)
Minimum
In : 99,4 mm(3,913 in)
Ex : 99,5 mm (3,921 in)
Hasil Ukur :
In: 1) 99,6 mm Ex: 1) 99,9 mm
2) 99,6 mm 2) 99,8 mm
3) 99,7 mm 3) 99,7 mm
4) 99,6 mm 4) 99,9 mm
Keterangan : komponen masih baik karena masih sesuai

2.6. Kemiringan Pegas Katup


- Periksa kelurusan pegas katup menggunakan alat pengukur

12
Spesifikasi: Maksimum 1,6 mm
Hasil Ukur:
In: 1) 0,50 mm Ex: 1) 0,60 mm
2) 0,45 mm 2) 0,50 mm
3) 0,45 mm 3) 0,50 mm
4) 0,40 mm 4) 0,60 mm
Keterangan: Masih bagus karena kemiringan pegas kurang dari batas
maksimum

2.7. Panjang Bebas Pegas Katup


- Ukur panjang bebas pegas katup

Spesifikasi : 46,5 mm (1,831 in)


Hasil Ukur :
In: 1) 42,00 mm Ex: 1) 42,50 mm
2) 42,15 mm 2) 42,55 mm
3) 42,60 mm 3) 42,50 mm
4) 42,20 mm 4) 42,45 mm
Keterangan : pegas kurang baik karena kurang dari spesifikasi

2.8. Tegangan Pegas Katup


- Dengan menggunakan alat pengetes pegas, ukur tegangan pegas pada
panjang spesifikasi terpasang

13
Spesifikasi: Pada 38,4 mm (1,512 in): 296 – 328 N.m (30,2-33,4 kgf; 66,6-
73,6 lbf)
Hasil Ukur :
In; 1) 28 kg/62lbs Ex: 1) 28 kg/62lbs
2) 28 kg/62lbs 2) 28 kg/62lbs
3) 28 kg/62lbs 3) 28 kg/62lbs
4) 28 kg/62lbs 4) 28 kg/62lbs
Keterangan : pegas kurang baik karena tegangan dibawah spesifikasi

2.9. Diameter dalam rocker arm


- Ukur diameter dalam rocker arm
- Ukur celah oli antara rocker arm dengan rocker shaft

Spesifikasi : 15,97 – 15,99 mm (0,6287 – 0,6295 in)


Selisih diameter rocker arm dengan poros
Celah oli standar : 0,002 – 0,04 mm (0,0008 – 0,0016 in)
Celah oli maksimum : 0,04 mm (0,0018 in)
Hasil Ukur :-
Keteangan : tidak ada benda kerja rocker arm yang bisa diukur pada saat
praktikum pengukuran

14
2.10. Diameter rocker shaft
- Ukur diameter rocker shaft

Spesifikasi : 15,97-15,99 mm (0,6287-0,6295 in)


Selisih diameter rocker arm dengan poros
Celah oil standar: 0,002-0,04 mm (0,0008-0,0016 in)
Celah oli maksimum: 0,04 mm (0,0018)
Hasil Ukur : 15,97 mm
Keterangan : komponen masih baik

2.11. Runout rocker shaft


- Ukur runout rocker shaft

Spesifikasi : 0,30 mm (0,0118 in)


Hasil Ukur : 0,13 mm
Keterangan : komponen masih baik karena masih dibawah limit runout

2.12. Runout camshaft


- Periksa kelurusan poros cam (camshaft)
- Periksa kemungkinan aus atau cacat
- Ukur kelonjongan (runout) camshaft

15
Spesifikasi : 0,06 mm (0,0024 in)
Hasil Ukur : 0,08mm
Keterangan : komponen harus diganti (karena hasil dati pengukuran
menunjukkan run out melebihi ketentuan yang berlaku)

2.13. Ketinggian cam


- Ukur ketinggian tonjolan cam (cam lobe height)

Spesifikasi:
Ketinggian cam standar:
In : 36,47 – 36,57 mm (1,4358 – 1,4397 in)
Ex : 36,37 – 36,47 mm (1,4318 – 1,4358 in)
Ketinggian cam min ;
In : 36,17 mm (1,4240)
Ex : 36,07 mm (1,4201)
Hasil Ukur:
In: 1) 36,37 mm Ex: 1) 36,36 mm
2) 36,40 mm 2) 36,37 mm
3) 36,38 mm 3) 36,36 mm
4) 36,38 mm 4) 36,36 mm

16
Keterangan : komponen masih Baik (karena dari hasil pengukuran
komponen menunjukkan kuran belum melebihi spesifikasi yang ditentukkan)

2.14. Jurnal camshaft


- Ukur diameter jurnal camshaft
- Ukur celah oli jurnal camshaft

Spesifikasi : 36,469 – 36,569 mm


Hasil Ukur :
1) 36,20 mm
2) 36,94 mm
3) 36,70 mm
4) 36,44 mm
Keterangan : komponen kurang baik karena dibawah spesifikasi

3. Blok Silinder, Piston dan Crankshaft


3.1. Diameter silinder

Spesifikasi: 75,00 – 75,03 mm


Hasil Ukur : Silinder 1 Silinder 2
A1 : 77,500 mm A1 : 77,490 mm
A2 : 77,493 mm A2 : 77,500 mm
B1 : 77,515 mm B1 : 77,488 mm

17
B2 : 77,491 mm B2 : 77,482 mm
C1 : 77,485mm C1 : 77,470 mm
C2 : 77,464 mm C2 : 77,466 mm

Silinder 3 Silinder 4
A1 : 77,490 mm A1 : 77,502 mm
A2 : 77,491 mm A2 : 77,490 mm
B1 : 77,505 mm B1 : 77,511 mm
B2 : 77,496 mm B2 : 77,484 mm
C1 : 77,480 mm C1 : 77,469 mm
C2 : 77,467 mm C2 : 77,459 mm
Keterangan : komponen tidak layak (karena saat di ukur menggunakan
jangka sorong hasilnya diatas spesifikasi limit spesifikasi)

3.2. Diameter piston

Spesifikasi : 75,46 – 75,51


Hasil Ukur :
1) 75,43 mm
2) 75,37 mm
3) 75,39 mm
4) 75,36 mm
Keterangan : piston yang diukur kurang dari limit spesifikasi jadi perlu
diganti

3.3. Diameter Small End

18
Spesifikasi :-
Hasil Ukur : 19,00 mm
Keterangan : Belum jelas (Karena spesifikasi ukur tidak ditentukan)

3.4. Diameter piston pin

Spesifikasi :-
Hasil Ukur : 18,99 mm
Keterangan : Belum jelas ( Karena spesifikasi ukur tidak ditentukan )

3.5. Celah ring piston

Spesifikasi :
- Ring Atas : 0,23 – 0,52 mm
- Ring No.2 : 0,20 – 0,44 mm
- Ring oli : 0,10 – 0,79 mm
Hasil Ukur :

19
- Ring Atas : 0,55 mm
- Ring No.2 : 0,60 mm
- Ring oli : 0,90 mm
Keterangan : celah ring piston terlalu besar, perlu diganti

3.6. Celah ring piston dalam alur

Spesifikasi :
- Ring Atas : 0,03 – 0,07 mm
- Ring No. 2 : 0,02 – 0,06 mm
Hasil Ukur :
- Ring Atas : 0,15 mm
- Ring No. 2 : 0,05 mm
Keterangan : ring piston atas tidak sesuai limit spesifikas, ring piston no. 2
masih sesuai standar

3.7. Runout crankshaft

Spesifikasi : 0,03 mm
Hasil Ukur : 0,08 mm
Keterangan : runout melebihi spesifikasi,crankshaft perlu diperbaiki
atau di ganti

20
3.8. Diameter crank jurnal

Spesifikasi: 49,976 – 50,000 mm


Hasil Ukur :
1. 49,82 mm
2. 49,80 mm
3. 49,68 mm
Keterangan : crankjurnal tidak layak karena di bawah spesifikasi

3.9. Diameter crank pin

Spesifikasi: 41,976 – 42,000 mm


Hasil Ukur :
1. 41,82 mm
2. 41,80 mm
3. 41,68 mm
4. 41,71 mm
Keterangan : crankpin tidak layak karena di bawah spesifikasi

3.10. Lebar ujung besar dan pen crankshaft

21
Lebar ujung besar
Spesifikasi: -
Hasil Ukur :
1. 30,05 mm
2. 31,30 mm
3. 30,25 mm
Keterangan : Belum jelas ( karena spesifikasi ukur belum jelas )
Pen Jurnal
Spesifikasi: -
Hasil Ukur :
1. 26,30 mm
2. 26,10 mm
3. 26,05 mm
4. 26,50 mm
Keterangan : Belum jelas ( karena spesifikasi ukur belum jelas )

3.11. Celah crank jurnal

Spesifikasi: : 0,025 – 0,056


Hasil Ukur : 0,05 mm
Keterangan : Celah crank jurnal masih baik

22
4. Sistem Starter
4.1. Koil Armature
4.5.1. Pengetesan sirkuit terbuka
- Periksa hubungan antara segmen-segmen. Jika tak terdapat hubungan pada
setiap titik pengetesan berarti terdapat sirkuit terbuka dan armature harus
diganti.
- Hubungan antara segmen komutator dengan skala Ω x1, x10, x100, dan x1k

Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas


Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

4.5.2. Ground test (test kebocoran)

- Periksa komutator dan inti koil armature, jika terdapat hubungan armature
kontak bodi harus diganti
- Hubungan antara segmen komutator dengan skala Ω x1, x10, x100, dan x1k
Spesifikasi: : Tidak ada kontinuitas
Hasil Ukur : Tidak ada kontinuitas
Keterangan : Baik karena tidak ada kontinyuitas

4.2. Kelonjongan (runout) armature

23
- Perbaiki dengan bubut jika hasil runout melebihi limit
- Limit kelonjongan (runout) : 0,4 mm
Spesifikasi: : 0,04 mm
Hasil Ukur : 0,05 mm
Keterangan : Perlu diganti karena melebihi limit

4.3. Diameter armature

- Jika hasil pengukuran dibawah limit, armature perlu diganti


- Diameter luar komutator:
Spesifikasi: :
0,6 Kw STD 32,7 mm
Limit 31,0 mm
0,7 Kw (5K) STD 28,0 mm
Limit 26,0 mm
0,8 Kw STD 28,0 mm
Limit 27,0 mm
Hasil Ukur : 27,95 mm
Keterangan : Diameter armatur masih layak

24
4.4. Kedalaman segmen mica

- Kedalaman mica:
Spesifikasi: :
STD. Mesin 5K : 0,6 mm
Selain 5K : 0,4 – 0,8 mm
Limit : 0,2 mm
Hasil Ukur : 0,5 mm
Keterangan : kedalaman segmen mica masih layak

4.5. Koil Medan


4.5.1. Pengetesan terputus

- Periksa koil medan terhadap hubungan antara kawat-kawat ujung.


- Jika tidak ada hubungan berarti ada yang terputus pada koil medan dan harus
diganti.
Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas
Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

25
4.5.2. Ground test (test hubungan ke body)

- Periksa kemungkinan ada hubungan antara ujung koil medan dan frame
medan.
- Jika ada hubungan ganti koil medan
Spesifikasi: : Tidak ada kontinuitas
Hasil Ukur : Tidak ada kontinuitas
Keterangan : Baik karena tidak ada kontinyuitas

4.6. Pemegang sikat

- Periksa isolasi antara pemegang sikat (-) dan pemegang sikat (+)
- Lakukan perbaikan atau penggantian jika terdapat petunjuk adanya
hubungan.
Spesifikasi: : Tidak ada kontinuitas
Hasil Ukur : Tidak ada kontinuitas
Keterangan : Baik karena tidak ada kontinyuitas

26
4.7. Pegas sikat

- Ukur beban pegas sikat dengan alat “pull scale”


- Jika hasil pembacaan dibawah standar, pegas harus diganti.
- Catatan: pembacaan pull scale dilakukan tepat pada saat pegas sikat terpisah
dengan sikat.
Spesifikasi: :
0,6 Kw : 1,05 – 1,35 kg
0,8 Kw : 1,02 – 1,38 kg
Hasil Ukur :-
Keterangan : tidak ada benda kerja yang bisa di ukur (benda kerja
berbeda tipe pegas sikat)

4.8. Sikat

- Ukur panjang sikat dan ganti jika kurang dari limit


Spesifikasi: :
0,6 Kw STD : 19 mm
Limit : 10 mm
0,7 Kw STD ; 10 mm
(5K) Limit : 6 mm
0,8 Kw STD : 16 mm
Limit : 10 mm

27
Hasil Ukur :
1) 9,6 mm
2) 9,8 mm
3) 9,9 mm
4) 9,8 mm
Keterangan : sikat tidak layak untuk digunakan

4.9. Periksa kebocoran pull in coil

- Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan terminal C


Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas
Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

4.10. Periksa kebocoran hold in coil

- Periksa kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dan body switch.


Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas
Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

28
4.11. Test daya motor starter

Spesifikasi: : 30 – 60 A
Hasil Ukur : 45 A mm
Keterangan : daya motor starter masih baik

5. Sistem Pengapian
5.1. Resistor
5.2.1. External resistor

Spesifikasi: : 1,1 – 1,3 Ω

Hasil Ukur : 3,7 Ω


Keterangan : resistor tidak layak karena tahanan melebihi batas
spesifikasi

5.2.2. Internal resistor

29
Spesifikasi: : 0,9 – 1,2 Ω

Hasil Ukur : 2,2, Ω


Keterangan : resistor tidak layak karena tahanan melebihi batas
spesifikasi

5.2. Koil pengapian


5.2.1. Tahanan primer tanpa internal resistor

Spesifikasi: : 1,3 – 1,6 Ω


Hasil Ukur : 2,5 Ω
Keterangan : resistor tidak layak karena tahanan melebihi batas
spesifikasi
5.2.2. Tahanan primer dengan internal resistor

Spesifikasi: : 1,5 – 1,9 Ω

Hasil Ukur : 2,7 Ω


Keterangan : resistor tidak layak karena tahanan melebihi batas
spesifikasi

30
5.2.3. Tahanan sekunder tanpa internal resistor

Spesifikasi: : 10,7 – 14,5 Ω


Hasil Ukur : 10,75
Keterangan : tahanan sekunder tanpa internal resistor masih baik

5.2.4. Tahanan sekunder dengan internal resistor

Spesifikasi: : 13,7 – 18,5 Ω

Hasil Ukur : 14,63 Ω


Keterangan : tahanan sekunder tanpa internal resistor masih baik

5.2.5. Tahanan tak hingga tanpa internal resistor

Spesifikasi: : tak hingga


Hasil Ukur : 14,63 Ω
Keterangan : tahanan tak hingga tanpa internal resistor masih baik

31
5.2.6. Tahanan tak hingga dengan internal resistor

Spesifikasi: : tak hingga


Hasil Ukur : 8,99 Ω
Keterangan : tahanan tak hingga dengan internal resistor masih baik

5.3. Kabel tegangan tinggi

Spesifikasi: : maks. 25 KΩ
Hasil Ukur :
1) 11,5 KΩ

2) 6 KΩ

3) 13 KΩ
4) Putus
Keterangan : kabel busi nomor 1-3 masih baik sedangkan nomor 4 tidak
ada kontinyuitas

6. Sistem Pengisian
6.1. Rotor
6.5.1. Pengetesan kebocoran

32
Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas
Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

6.5.2. Pengetesan hubungan dengan massa (Ground Test)

Spesifikasi: : Tidak ada kontinuitas


Hasil Ukur : Tidak ada kontinuitas
Keterangan : Baik karena tidak ada kontinyuitas

6.2. Bantalan

Spesifikasi: :
Standar : 32,3-32,5 mm (1,2721,280 in)
Minimum.: 32,1 mm (1,264 in)
Hasil Ukur : 32,45 mm
Keterangan : diameter bantalan masih bagus

33
6.3. Stator
6.5.1. Pengetesan sirkuit terbuka

Spesifikasi: : Ada Kontinyuitas


Hasil Ukur : Ada Kontinyuitas
Keterangan : Baik karena masih ada kontinyuitas

6.5.2. Pengetesan hubungan dengan massa (Ground Test)

Spesifikasi: : Tidak ada kontinuitas


Hasil Ukur : Tidak ada kontinuitas
Keterangan : Baik karena tidak ada kontinyuitas

6.4. Rectifier
6.5.1. Pemegang sikat bagian positif

34
Spesifikasi: :-
Hasil Ukur : 400 Ω
Keterangan : Belum jelas ( karena spesifikasi ukur belum jelas )

6.5.2. Pemegang rectifier bagian negatif

Spesifikasi: :-
Hasil Ukur : 400 Ω
Keterangan : Belum jelas ( karena spesifikasi ukur belum jelas )

6.5. Regulator
6.5.1. Tahanan IG-F

Spesifikasi: :
Tertutup: 11 Ω
Terbuka: 0 Ω
Hasil Ukur : tidak ada kontinyuitas
Keterangan : regulator putus

35
6.5.2. Tahanan B-E

Spesifikasi: :
Tertutup: tak hingga
Terbuka: 0 Ω
Hasil Ukur : tidak ada kontinyuitas
Keterangan : regulator putus

6.5.3. Tahanan B-L

Spesifikasi: :
Tertutup: tak hingga
Terbuka: 0 Ω
Hasil Ukur : tidak ada kontinyuitas
Keterangan : regulator putus

6.5.4. Tahanan N-E

36
Spesifikasi: : 23 Ω
Hasil Ukur : tidak ada kontinyuitas
Keterangan : regulator putus

6.6. Batera/accu

Spesifikasi: : 12 -13,6 V
Hasil Ukur : 12, 82 V
Keterangan : Baterai masih bagus
7. Keausan permukaan plate koling

Spesifikasi: : >1 mm
Hasil Ukur : 0,60 mm
Keterangan : komponen tidak layak untuk dipakai

8. Keausan kanvas kopling

Spesifikasi: : >1 mm

37
Hasil Ukur :
1) 1,80 mm
2) 1,70 mm
3) 1,70 mm
4) 1,80 mm
5) 1,80 mm
6) 1,80 mm
Keterangan : komponen masih bagus dan layak untuk dipakai

9. Kerataan plate penekan kanvas kopling

Spesifikasi: : <0,05 mm
Hasil Ukur : <0,05 mm
Keterangan : komponen masih bagus dan layak untuk dipakai

10. Batas Ketebalan Brake Pad dan Brake Shoe

Spesifikasi: :
Disk Brake Pad : min 2 mm
Drum Brake Shoe : min 1 mm

38
Hasil Ukur :
Disk Brake Pad : 3,5 mm
Drum Brake Shoe : 3,90 mm
Keterangan : Brake pad dan brake shoe masih layak untuk digunakan

39
2.2. Masalah yang Dihadapi
Berikut ini beberapa masalah yang dialami selama praktikum:
1. Peralatan yang digunakan untuk praktek pengukuran beberapa ada yang kurang
akurat, dikarenakan tulisan sudah mulai hilang, alat ukur ada yang bengkok,
pengunci tidak berfungsi
2. Media yang digunakan untuk diukur kurang lengkap dan kurang sesuai dengan
yang ada di jobset praktek pengukuran
3. Media yang digunakan untuk diukur sebagaian ada yang rusak
4. Meja praktek kurang luas untuk pengukuran elektronik, karena membutuhkan
tempat yang luas untuk membongkar komponen elektronik seperti motor
starter dll
5. Tidak tersedia tempat unntuk menaruh tas, sehingga tas diletakan di lantai
bengkel
6. Tidak tersedia kursi di meja praktek, sehingga harus berdiri pada saat praktek
pengukuran
7. Tempat cuci tangan terkadang airnya tidak bisa mennyala
8. Perbaikan atau jika perlu diadakan penggantian alat dan perkakas Praktikum
khususnya AVO digital yang sudah rusak, Dial bore gauge yang replacement
rodnya beberapa sudah hilang dan kondisi pegas tester yang sudah rusak
9. Penambahan alat praktikum seperti plastic gauge, benda kerja berupa block
silinder, micrometer stand dan kain majun.
10. Kurangnya sarana dalam kegiatan praktikum, seperti kotak PPPK yang berisi
obat-obatan yang diperlukan mahasiswa jika terjadi kecelakaan kerja, sabun
untuk membersihkan badan setelah mahasiswa selesai melakukan praktik
pengukuran yang sering kehabisan, tissue atau pengering lainnya untuk
mengeringkan setelah mencuci tangan, serta penyediaan alat pelindung diri
yang kurang.
11. Perbaikan penataan alat dan bahan masih kurang. Bahan – bahan praktik tidak
diletakkan di satu tempat, namun tersebar sehingga mengurangi efisiensi waktu
jika harus mencari bahan yang tempatnya tidak diatur dengan baik.

40
2.3. Alternatif Pemecahan Masalah
Alternatif masalah yang dapat dilakukan yaitu:
1. Mungkin setelah praktek tidak hanya mengecek jumlah alat yang dipakai,
tetapi juga diperiksa fungsionalnya masih bagus apa tidak, jika ditemukan alat
yang sudah tidak akurat lagi, mungkin bisa digantikan dengan alat ukur baru
2. Tidak hanya alat ukur yang di cek, media yang diukur juga harus di cek, apakah
masih layak dipakai atau sudah sesuai dengan jobset yang diberikan
3. Meja yang digunakan untuk pegukuran elektronik mungkin diganti dengan
meja yang lebih luas
4. Disediakan tempat untuk menaruh tas di dekat tembok, agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan pada tas masing-masing siswa
5. Disediakan kursi pada meja praktek meskipun hanya beberapa, agar
memepermudah untuk mengukur atau menulis hasil pada jobset
6. Disediakan tempat cuci tangan yang memadai, karena biasanya sehabis praktek
tangan terkena kotoran dari media praktek seperti oli dll yang membahayakan
kesehatan siswa
7. Dalam praktik pengukuran para mahasiwa harus lebih bertanggung jawab
dalam penggunaan alat alat kerja.
8. Perlunya ketelitian dan kehati-hatian dalam melaksanakan praktik kerja
bangku, sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan
9. Perlunya kedisiplinan dalam melaksanakan piket
10. Mahasiswa harus menjaga kebersihan lingkungan kerja
11. Demi keamanan praktik mahasiswa diharapkan menerapkan prinsip K3.

41
BAB III
PENUTUP

Bab ini akan menyajikan (1) Kesimpulan, (2) Saran. Berikut ini kesimpulan
tersebut.

3.1. Kesimpulan
Pengukuran adalah tindakan melihat jumlah yang diukur oleh instrumen
pengukuran. Pengukuran adalah sesuatu yang penting, segala sesuatu yang dicetak
harus memiliki ukuran, terlepas dari apakah itu panjang, tinggi, berat, volume, atau
pengukuran suatu barang. Penentuan ukuran pengukuran atau batas, sebagai suatu
peraturan pasti ada satuan pengukuran standar. Pengukuran tidak hanya terbatas
pada jumlah fisik. Sesuatu yang dapat diperkirakan dan dapat dikomunikasikan
dengan angka dikenal sebagai jumlah, meskipun pemeriksaan dalam pengukuran
dikenal sebagai satuan.
Dari hasil pengukuran diatas ada beberapa komponen yang perlu diganti
karena kondisi kelayakannya sudah melewati limit, juga ditemui beberapa masalah
atau kendala selama praktikum antara lain;
1. Peralatan yang digunakan untuk praktek pengukuran beberapa ada yang kurang
akurat, dikarenakan tulisan sudah mulai hilang, alat ukur ada yang bengkok,
pengunci tidak berfungsi
2. Media yang digunakan untuk diukur kurang lengkap dan kurang sesuai dengan
yang ada di jobset praktek pengukuran
3. Media yang digunakan untuk diukur sebagaian ada yang rusak
4. Meja praktek kurang luas untuk pengukuran elektronik, karena membutuhkan
tempat yang luas untuk membongkar komponen elektronik seperti motor
starter dll
5. Tidak tersedia tempat unntuk menaruh tas, sehingga tas diletakan di lantai
bengkel
6. Tidak tersedia kursi di meja praktek, sehingga harus berdiri pada saat praktek
pengukuran

42
3.2. Saran
Penyusun sadar dalam penulisan laporan praktikum ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan-kesalahan.ole karena itu kritik dan saran dari pembaca
sangat berguna bagi penyusunan laporan praktikum kedepannya. Umtuk itu apabila
da kritik dan saran yang bersifat membangun bisa disampaikan kepada penulis.
Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran
yang mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara
lain sebagai berikut:
1. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktik.
2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan waktu sebaik mungkin.
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

43
Daftar Rujukan
Martubi. 2008. Job Sheet Pengukuran Teknik. Yogyakarta: Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Toyota. 1981. Pedoman Reparasi Mesin Seri K. PT. Toyota Astra Motor.
Job Sheet Praktik pengukuran. Malang: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang

44
Lampiran
1. Hasil praktikum pengukuran jangka sorong dan mikro meter

45
46
2. Hasil Pengukuran Komponen Otomotif

47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58

Anda mungkin juga menyukai