Disusun oleh:
NAMA : Adiyogo Fauzien Prasetyo
NIM : 17.03.03.059
KELAS : TM 2 C
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan, sehingga Laporan Praktik Metrologi Industri ini bisa
terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari
tugas mata kuliah praktek metrologi industri
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Metrologi
metrology didefinisikan sebagai “science of measurement and its
application”. Metrologi mencakup semua aktivitas yang diperlukan untuk
dapat melakukan pengukuran yang benar, tertelusur dan diakui
kebenarannya dalam tingkat nasional, regional maupun internasional,
sedemikian hingga dapat menciptakan rasa saling percaya di antara pihak-
pihak yang melakukan atau berkepentingan dengan pengukuran.
Pengukuran yang salah atau tidak teliti dapat mengakibatkan pengambilan
keputusan yang salah, yang dapat berakibat serius dalam hal pemborosan
biaya atau bahkan membahayakan jiwa manusia. Dampak kemanusiaan
dan finansial sebagai konsekuensi keputusan yang salah akibat pengukuran
yang tidak tepat, dapat dikatakan sama pentingnya dengan perubahan
lingkungan dan polusi yang hampir tidak dapat dihitung. Oleh karena itu,
menjadi penting bagi semua negara di dunia untuk memiliki pengukuran
yang handal dan teliti, yang disepakati dan diterima oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan pengukuran di seluruh dunia. (ISO Guide
99:2007)
2.1 Kalibrasi
Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional
nilai enunjukkan alat ukur dan bahan ukur. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan
dengan cara membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi
terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur (traceable) kestandar nasional dan
atau internasional. Kalibrasi bertujuan untuk menentukan deviasi kebenaran
konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau deviasi dimensi nominal yang
seharusnya suatu bahan ukur. Nilai deviasi akan menunjukkan kualitas alat ukur,
semakin kecil nilai deviasinya maka semakin baik pula kualitas alat ukur tersebut.
Setiap pengukuran pasti mengandung kesalahan (error). Kesalahan tersebut
ditimbulkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah operator, instrumen ukur,
kondisi lingkungan, obyek ukur, metode pengukuran.
2.2.9 Pita
Baja dan kain kaset yang digunakan untuk pengukuran panjang lebih dari
satu meteran. Biasanya kaset baja tersedia dalam panjang 50 m, 100 m dan sampai
sekitar 500 m. Kaset kain yang tersedia sampai dengan panjang 100 m.
4. 1 Kesimpulan
1. http://fliphtml5.com/wmte/vxda/basic
2. Sudji, Munadi. 1988. Dasar-dasarMetrologi Industri, PengukuranLinear. Jakarta:
DIKTI.
3. Rochim, Taufiq. 2006. Spesifikasi,Metrologi & Kontrol KualitasGeometrik 2.
Bandung: ITB.
4. M u n a d i , S u d j i . 2 0 0 4 . Dasar-dasar Metrologi Industri : J a k a r t a :
P r o y e k P e n g e m b a n g a n Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan