Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN DENGAN ALAT UKUR SEDERHANA

DISUSUN OLEH:
Muhammad Damei Kesuma
213010404011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN KEHUTANAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
Karununia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum
Fisika dasar mengenai Pengukuran Dengan Alat Ukur Sederhana.
Dalam laporan ini disajikan materi mengenai alat ukur sederhana,
fungsi serta bagaimana cara menggunakannya. Laporan ini ditujukan kepada
semua kalangan yang ingin mempelajari tentang materi yang ada dalam
laporan ini dan juga diajukan sebagai pemenuhan tugas praktikum.
Terselasaikannya laporan ini tidak terlepas dari dukungan beberapa
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah fisika yang telah membimbing.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan
ini, sehingga saran dan kritikan dari pembaca sangatlah penulis harapkan
untuk perbaikan laporan selanjutnya. Atas kekurangannya penulis mohon
maaf, semoga laporan ini bermanfaat. Terima kasih.

Palangka Raya, November


2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR GRAFIK................................................................................................v
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................1

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengukuran adalah teknik yang secara digital mengungkapkan
karakteristik fisik dengan membandingkannya dengan besaran standar yang
diterima sebagai satu unit. Tentu saja, pengukuran harus dilakukan dengan
alat ukur yang terkalibrasi dengan baik.(Ackroyd, J.E .2009)
Mengukur adalah membandingkn nilai suatu besaran yang di ukur
dengan besaran sejenis yang di pakai sebagai satuan. Misalnya menghitung
volume balok, maka harus mengukur untuk dapatmengetahui panjang, lebar
dan tinggi balok, setelah itu baru menghitung volume. Mengukur dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan karakteristik suatu
fenomenaatau permasalahan secara kualintatik. Dan jika dikaitkan dengan
proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran
menjadi jalan untuk mencari data-data yangmendukung. Dengan pengukuran
ini kemudian akan diperoleh data-data numeric yangmenunjukan pola-pola
tertentu sebagai bentuk karakteristik dari permasalahan tersebut.
Pentingnya besaran dalam pengukuran, maka dilakukan praktikum ini
yang dapat membantu untuk memahami materi dasar-dasar pengukuran.
Dalam mengamati suatu gejala tidak lengkap apabila tidak dilengkapi dengan
data yang didapat dari hasi pengukuran yang kemudian besaran- besaran yang
didapat dari hasil pengukuran kemudian ditetapkan sebagai satuan. Dengan
salah satu argument di atas, setelah dapat kita ketahui betapa penting dan
dibutuhkannya aktivitas pengukuran dalam fisika, untuk memperoleh hasil!
data dari suatu pengukuran yang akurat dan dapat dipercaya.

I.2 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum I yaitu mengetahui jenis, bagian-bagian, fungsi alat
ukur dan cara penggunaanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu cara untuk mengetahui besaran, dimensi
atau kapasitas suatu benda. Dengan cara membandingkan dengan standar atau
satuan ukuran tertentu. Hasil dari pengukuran adalah suatu pejelasan tentang
keadaan yang tingkat kualitas, kualitas secara eksitensi dari suatu keadaa
yang di ukur, yang menjelaskan dengan membandingkannya pada suatu
standar atau kriteria yang di tetapkan.
Hasil pengukuran difisika dapat berupa angka selanjutnya ditelaah
kembali dengn tingkat akurasi dan presisi untuk menentukan kualitas dari
suatu cara pengukuran. Pada proses pengukur dilaboratorium harus diketahui
ala-alat pengukur serta cara penggunaanya. Sasmito (2010), menjelaskan
bahwa alat ukur yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari berupa alat
ukur panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup, penggaris dan meteran),
alat ukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur suhu.

2.2 Alat Ukur

Alat ukur dalam fisika sangatlah dibutuhkan karna alat ukur dapat
membantu dalam mendapatkan data hasil pengukuran. Faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi proses pengukuran, antara lain benda yang di ukur,
proses dalam pengukuran, kondisi suatu lingungan dan orang yang
melakukan pengukuran (Mikrajuddin, 2016).

2.2.1 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur untuk menghitung panjang, lebar, tinggi,
diameter luar dalam, serta kedalaman lubang suatu benda.Jangka sorong
merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0.1 mm atau 0.01 cm. (Agustiana dan Tika, 2013).
Jangka sorong memiliki berbagai ukuran dengan rentang pengukuran dari 100
mm hingga 3000 mm (4 inci sampai 120 inci). (Flack, 2014:6).
2.2.2 Mikrometer Sekrup
Mikrometer adalah alat ukur dengan ketelitian tinggi (presisi).
Digunakan untuk benda kerja dengan jarak ukur tertentu yaitu 0-25mm, 25-
50mm, 50-75mm, dan ketelitian 0,01mm. (Hasner, 2011: 7). Mikrometer
adalah alat ukur untuk mengukur panjang atau tebal suatu benda, kedalaman
lubang, dan diameter lubang. Keakuratan mikrometer adalah 0,005 mm.
(Marcelo, 1994:15). Mikrometer digunakan untuk mengukur benda yang
sangat tipis, seperti ketebalan kain, ketebalan kabel listrik, ketebalan kertas,
dan bahkan sehelai rambut. (Tippler, 1998: 20)

2.2.3 Penggaris

Penggaris atau mistar adalah alat ukur panjang yang paing sederhana
dan memiliki dua skala ukuran yaitu skala utama dan skala terkecil. Skala
utama pada mistar adalah sentimeter (cm) dan satuan skala terkecil adalah
milimeter (mm). N ilai skala terkecil mistar yaitu 1mm. mistar memiliki
ketelitian sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm (Ihsan, 2006).

2.2.4 Meteran

Meteran biasanya digunakan untuk mengukur panjang pada bangunan


atau sesuatu yang akan di ukur panjangnya. Alat ukur panjang satu ini lebih
panjang dari pada penggaris atau mistar dan memiliki ketelitian meteran
mencapai 0,5 meter.

2.2.5 Timbangan Duduk

Timbangan duduk adalah timbangan yang mengukur benda dengan


menempatkan benda tersebut di atas timbangan. Timbangan duduk secara
beragam sesuai dengan batas berat pengukurannya.

2.2.6 Neraca Digital

Timbangan digital merupakan alat untuk mengukur berat suatu benda


secara akurat, cepat dn mudah digunakan.
2.2.7 Timbangan Kodok

Timbangan Kodok adalah timbangan yang sering ada di pasar.


Timbangan ini di pakai untuk barang yang di masukkan ke dalam wadah lalu
di seimbangkan dengan anak beban yang memiliki berat berbeda-beda.

2.2.8 Timbangan Gantung

Timbangan gantung adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur


massa anak-anak posyandu, massa buah dan sayu di pasar, dan juga barang
lainnya.

2.2.9 Timbangan Hybird


Timbangan hybrid merupakan timbangan yang cara kerjanya adalah
perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan ini sering kali
digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Selain itu
timbangan hybrid menggunakan diplay digital, tetapi bagian platform
menggunakan plat mekanik.

2.2.10 Stopwatch Analog


Stopwatch analog memiliki penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai
dua buah tombol yaitu tombol star/stop dan tombol kalibrasi/pembuat posisi
nol. Suatu perhitungan waktu pada stopwatch analog ini berdasarkan gerakan
mekanik. Dan sistem yang mekanik sangat sulit di ubah, karena peletakan
komponen-komponen yang memerlukan presisi yang sangat tinggi.

2.2.11 Stopwatch Digital

Stopwatch digital adalah jenis stopwatch versi baru yang mempunyai


layar LCD yang menunjukkan perhitungan waktunya. Stopwatch digital
dimulai ketika tombol dihidupkan (On), dan arus dari sumber tegangan
matahari (baterai) akan mengalir ke komponen elektronik pada stopwatch
digital. Ini adalah komponen elektronik yang menghitung waktu dan
menampilkannya dalam bentuk digital di layar (display). Stopwatch digital
banyak digunakan karena kesederhanaan penggunaannya, dan aplikasi seluler
juga memiliki fungsi stopwatch. (Marton dan Marton,1980)

2.2.12 Thermometer Air Raksa


Thermometer air raksa adalah thermometer yang dibuat dari air raksa
yang ditemparkan pada suatu Tabung kaca.Tanda yang dikalibrasi pada
tabung membuat tempratur dapat di baca sesuai panjang air raksa di dalam
gelas,bervariasi seseuai suhu.

2.2.13 Thermometer Digital


Thermometer digital adalah thermometer yang sangat praktis
digunakan,hanya perlu menunggu beberapa detik untuk melihat hasil
pengukuran di monitor tanpa harus menunggu lebih lama.Termometer digital
dapat digunakan di rektum, rongga mulut dan ketiak. Harap dicatat bahwa
termometer oral tidak boleh digunakan pada ketiak atau rektum.
III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu


Kegiatan praktikum di laksanakan di kost dari tanggal 25 November
sampai 1 Desember 2021.

3.2 Bahan Dan Alat

1. Referensi yang relevan yang berkaitan dengan alat ukur panjng, dan alat
ukur berat.

2. Alat tulis ketik.

3.3 Prosedur Kerja

1. Metode pratikum yang digunakan studi Pustaka


2. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur panjang yaitu a).
jangka sorong, b). mikrometer sekrup, c) penggaris dan d) meteran.
3. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur berat yaitu a)
Timbangan duduk, b). Neraca digital, c). Timbangan Digital, d).
Timbangan kodok, e). Timbangan gantung dan f) Timbang Hybrid.
4. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur waktu yaitu a).
stopwatch analog dan b) Stopwatch digital
5. Kumpulkan refrensi dan pelajari tentang jenis alat ukur suhu yaitu a).
Thermometer air raksa dan b) Thermometer digital
6. Gambarlah dan jelaskan bagian-bagi alat ukur pada bagian 1,2,3,4 dan 5
diatas. Serta jelaskan cara penggunaannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ALAT UKUR PANJANG


Alat ukur panjang merupkan alat yang digunakan untuk mengukur jarak
antara dua titik dan mengukur pada kegiatan teknik maupun penelitian yang
paling banyak dipaki dalam dunia industri dan perdagangan, Adam
wicaksono dn iwan DW Susanto,2015.

4.1.1 Jangka sorong


Jangka sorong adalah sebuah alat ukur panjang yang ada beberapa jenis
yaitu
No Alat ukur panjang Penjelasan
1. Jangka sorong Jenis-jenis: Jangka sorong
terdapar 3 jenis yaitu, jangka
sorong digital, jangka sorong
manual dan jangk sorong analog.
Bagian-bagian: jangka sorong
memiliki 2 bagian yaitu rahang
tetap dan rahang geser. Jangka
sorong juga memiliki dua skala
yaitu skala utama dan skala
nonius.
Fungsi: digunakan untuk
mengukur panjang benda,
diameter benda, ketebalan benda,
dan kedalaman benda.
Cara penggunanya:
- Geser rahang sejauh ukuran
benda.
- Kunci/rapatkan screw lock.
-Membaca nilai jangka sorong.
Cara membaca:Hasil
pengukuran ini sebesarcm. metode
memperoleh hasil pengukuran ini
merupakan dengan metode selaku
berikut:
1. Lihat serta baca skala utamanya
merupakan 1, 4 cm
2. Skala nonius yang berimpit
tegak lurus dengan satu ciri skala
utama merupakan garis ke-
sepuluh
3. Mengingat tingkatan ketelitian
jangka sorong merupakan 0, 1
milimeter, hingga nilai lebih
adalah 10 x 0, 1 milimeter= 1
milimeter= 0, 1 cm
4. Jadi, teks jangka sorong
merupakan 1, 4 centimeter
ditambah 0, 1 centimeter sama
dengan 1, 5 centimeter.
( Agustiana serta Tika, 2013: 9)
2. Mikrometer Skrup Jenis-jenis : Mikrometer terdapat
2 jenis yaitu,Mikrometer sekrup
manual,dan Mikrometer Digital
Bagian-bagian : mikrometer
Skrup memiliki 5 bagian antara
lain sebagai berikut : 1. Poros
tetap , 2. Poros geser , 3. Pengunci
, 4. Skala utama , 5. Skala nonius ,
6. Pemutar , dan 7. Bingkai
Fungsi :Fungsi mikrometer spiral
adalah untuk mengukur diameter
rambut kertas, dll. Mikrometer
spiral tidak dapat mengukur benda
yang sangat lebar, misalnya untuk
mengukur diameter beton suatu
lokasi konstruksi, Anda harus
terlebih dahulu menggunakan
ukuran untuk mengetahui bagian
dari mikrometer.
Fungsi mikrometer banyak
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari karena baik untuk
benda dengan panjang atau
ketebalan atau diameter yang
relatif kecil, seperti pelat baja,
koma aluminium, diameter kabel,
koma, diameter kawat, koma,
lebar 1 ke atas, dan banyak lagi.
Area koma adalah untuk lebih
akurat menekan angka. (Antika,
2012: 23)
Cara penggunaannya :
a. pastikan pengunci (lock not)
dalam keadaan terbuka
b.bukalah rahang dengan memutar
ke kiri pada skala putar
c.masukanlah benda yang akan
diukur pada rahang dan putar
kembali skala putar sampai tepat
(jangan terlalu kuat cukup sampai
benda tidak jatuh) sehingga bunyi
klik
d.putarlah pengunci (Lock nut)
hingga skala peta tidak dapat
digerakan.
e.jika sudah
pengukuran,keluarkan benda dan
baca hasil pengukurannya
(Ummu,2011:8)

Cara membaca :Cara pembacaan


hasil pengukuran mikrometer itu
tidak sulit,hanya saja butuh
ketelitian dalam melihat.karena
jenis mikrometer terdapat skrup
dan digital,cara pembacaannya
pun berbeda yaitu : mikrometer
skrup pembacaan mikrometer ini
dibutuhkan ketelitian dalam
melihat angka-angka,dan harus
melihat hasil pengukuran tepat
lurus ke depan mata adapun
langkah-langkahnya sebagai
berikut :a.tentukan skala utama
yaitu skala yang tepat berimpit
dalam skala nonius (Skala putar)
b.tentukan skala nonius
yaitu dengan melihat skala nonius
yang sejajar dengan garis
mendatar yang berada pada skala.
c. Lalu kalikan skala nonius
dengan skala terkecil dari
mikrometer (0,01 mm)
d. kemudian jumlahkan skala
utama dan skala nonius. (Soejoto,
1993: 23)
3. Penggaris Jenis-jenis :Jenis-jenis penggaris
ada 5 yaitu 1.penggaris bentuk ,
2.penggaris segitiga, 3.penggaris
skala kaki dan inchi, 4.Penggaris
skala Metrik, dan 5.penggaris
lingkaran
Bagian-bagian : a. Skala
Pada umumnya,terdapat 3 skala
dalam mistar atau penggaris
-Skala inci,merupakan skala
terbesar dalam mistar
-Skala centimeter, merupakan
skala yang paling sering di
gunakan
-Skala millimeter, merupakan
skala terkecil pada mistar
b.Angka
Angka pada mistar berfungsi
untuk menunjukan hasil
pengukuran
Fungsi : Mistar berfungsi sebagai
alat ukur ,alat bantu membuat
garis, dan alat bantu membuat
sudut
Cara Penggunanya : cara
menggunakan penggaris yaitu
tempatkan pada posisi tegak lurus
dengan benda kerja atau sejajar
dengan benda kerja kemudian titik
nol (0) mulai dari tepi pinggir
mistar,ambil batas akhir kerja
yang diukur dan ambil mistar dan
baca hasil penggukuran

Cara Membaca : pembacaan


skala pada mistar dilakukan
dengan kedudukan mata pengamat
tegak lurus dengan skala mistar
yang dibaca jika kedudukan mata
pengamat tidak tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca
bisa menyebabkan terjadinya
kesalahan paralaks.ketelitian hasil
pengukuran ditentukan oleh
beberapa hal diantaranya yaitu
kondisi alat ukur,cara penggunaan
dan pembacaan skala alat ukur,
serta kondisi lingkungan tempat
pengukuran dilangsungkan.

4. Meteran Jenis-jenis : Ada 4 jenis meteran


yaitu :
a. meteran gulung, b. meteran
tangan, c. meteran caliper,
d.meteran jalan atau dorong

Bagian-bagian : 1.pita meteran,


2.meteran atau pita besi tipis,
3.plat stainless pada ujung titik
meteran, 4.gantungan pada kotak
meteran

Fungsi : Berfungsi untuk


mengukur jarak atau
panjang.sudut membuat sudut
siku-siku dan juga dapat dipakai
untuk membuat lingkaran pada
ujung pegas lengkapi dengan
pengawet dan bermakna agar
lebih mudah ketika sedang
melakukan pengukuran dan pita
tidak lepas ketika mengukur.
Cara Penggunaannyan :
Cara Membaca :

Anda mungkin juga menyukai