Disusun Oleh:
M.Irsadul Mubarak
213010404017
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa., yang atas berkat
dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah “ilmu tahah hutan” ini dengan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu
mata kuliah ilmu tanah hutan, ibu Ir. Yusintha Tanduh,MP yang telah memberikan tugas
kepada saya. Dan juga saya berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
pembuatan tugas makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya menerima kritik dan saran
yang membangun sehingga makalah ini dapat berguna bagi saya dan pihak yang
perkepentingan lainnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang.........................................................................................................1
1.2.Rumusan masalah....................................................................................................1
1. 3.Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
4.1.Kesimpulan.........................................................................................................4
4.2.Saran...................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kejenuhan basa adalah perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan
kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen. Kejenuhan basa rendah berarti tanah
kemasaman tinggi dan kejenuhan basa mendekati 100% tanah bersifal alkalis. Tampaknya
terdapat hubungan yang positif antara kejenuhan basa dan pH. Akan tetapi hubungan tersebut
dapat dipengaruhi oleh sifat koloid dalam tanah dan kation-kation yang diserap. Tanah
dengan kejenuhan basa sama dan komposisi koloidberlainan, akan memberikan nilai pH
tanah yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan derajatd isosiasi ion H+ yang diserap
pada permukaan koloid.
Secara umum jika pH tinggi, kejenuhan basa akan tinggi. Kejenuhan basa yang rendah
berarti kandungan ion H yang tinggi. Kejenuhan basa biasanya dapat digunakan sebagai
indikasi kesuburan tanah. Tanah sangat subur àdalah derajat kejenuhan basa lebih dari 80%.
Tanah kesuburan sedang àdalah derajat kejenuhan basanya antara 50%-80%, tanah tidak
subur àdalah derajat kejenuhan basa kurang dari 50%. Pengapuran meningkatkan kejenuhan
basa. Tanah dengan fraksi pasir tinggi, pencucian basa terjadi lebih intensif dibandingkan
tanah bertekstur halus. Sebagai akibat hubungan tidak langsung, maka C organik, kation
dapat ditukar, Kapasitas Pertukaran Kation tanah yang mempunyaikorelasi positif sangat
nyata dengan fraksi liat, juga berkorelasi positif sangat nyata dengan K potensial.Kandungan
basa dapat ditukar yang renda, menunjukkan bahwa tanah telah mengalami pencuciann lanjut
dan bahan induk tanah tergolong miskin basa dan unsur hara.
Kemampuan nilai tukar kation yang tinggi mencerminkan nilai kesuburan tanah.
Perbandingan antara basa-basa dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen
(%) disebut dengan kejenuhan basa. Secara skematik perbandingan antara basa-basa dangan
kapasitas tukar kation sepertidibawah ini.
Semakin tinggi kejenuhan basa berarti semakin tinggi kapasitas tukar kation dan semakin
rendah jumlah ion H+ yang ada di kompleks tanah. Kapasitas tukar kation merupakan
indikator penting daripengujian kesuburan dan potensial produktivitas tanah. Kapasitas tukar
kation mencerminkan berapa banyaknya kation yang dapat dipertukarkan pada kompleks
absorbsi tanah. Partikel liat dan bahan organik tanah merupakan permukaan mineral liat tanah
yang mengikat ion. Jumlah bahan organik, tipe tanah, dan jumlah mineral liat menentukan
kapasitas tukar kation pada kompleks absorpsi dan akan mempengaruhi pergerakan hara dari
tanah ke akar tanaman. Semakin tinggi kapasitas tukar kation semakin tinggi kemampuan
kompleks absorpsi tanah untuk mengikat kation-kation. Kemampuan nilai tukar kation yang
tinggi mencerminkan nilai kesuburan tanah.Kation-kation yang memegang peranan penting
adalah kalsium, magnesium, kalium, natrium,amonium dan hidrogen. Empat kation ini (Ca,
Mg, K, dan Na) merupakan nutrien penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Faktor yang mempengaruhi kapasitas tukar kation adalah tekstur tanah. Makin halus tekstur
tanah makin tinggi KTK nya. Pasir dan lempung berpasir sedikit mengandung liat koloid dan
juga miskin bahan organik dan humus, sebaliknya tanah bertekstur halus mengandung lebih
banyak liat dan juga humus. Dengan demikian tanah halus ini mempunyai KTK lebih tinggi
dibandingkan tanah pasir. Nilai tukar kation tanah terdapat di dalam fraksi liat dan fraksi
bahan organisme. Liat merupakan misel yang bermuatan negatif dan pengikatan kation tidak
mantap seperti kation H+, Ca++, Mg++, K+, dan Na+. Derajat kejenuhan koloidal misel
tanah merupakan ukuran penting bagi kesuburan tanah.
BAB III
3.1 Kesimpulan kejenuhan basa (KB) adalah persentase dari total kapasitas tukar kation
(KTK) yang ditempat ioleh kation-kation basa seperti kalium, kalsium, magnesium, dan
natrium. Nilai KB berhubungan erat dengan pH dan tingkat kesuburan tanah.Tingkat
kejenuhan basa suatu tanah mempengaruhi kation tanah. Hal ini terjadi karena adainteraksi
antara partikel kapur dengan partikel bahan organik hasil dari dekomposisi oleh
mikroorganisme. Partikel organik yang semula dipengaruhi oleh H+ digantikan oleh
Ca+.Semakin tinggi kejenuhan basa berarti semakin tinggi kapasitas tukar kation dan
semakin rendah jumlah ion H+ yang ada di kompleks tanah.kejenuhan basa yang rendah
berarti kandungan H+yang tinggi. Kejenuhan basa biasanya dapat Digunakan sebagai indikasi
kesuburan tanah :Tanah sangat subur derajat kejenuhan basa 80%,Tanah kesuburan sedang
derajat kejenuhan basa 50%-80%Tanah tidak subur derajat kejenuhan basa≤50
3.2 Saran
Sebaiknya dalam pemberian pupuk dan juga pengelolaan tanah, harus di perhatikan dosis dan
juga PH tanah tersebut agar tudak mengurangi ataupun meningkatkan kejenuhan basa tanah
itu agar zathara yang ada di dalam tanah tersebut tidak mudah rusak
DAFTAR PUSTAKA