DISUSUN OLEH :
2) FaizSyaibatul H (P21345118024)
4) M. ArfanFadli (P21345118041)
KELAS : 2 D3 A
POLTEKKES KEMENKESJAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III BLOK F3, No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kby. Baru,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
Telepon: (021) 7397641
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang kesehatan tanah saudara perlu memahami berbagai hal yang
menjadi persyaratan tanah yang sehat dan subur antara lain : kapasitas absorbsi,
tingkat keasaman, kandungan liat dan kandungan bahan organik dalam tanah
Penyehatan Tanah dengan Modifikasi kondisi tanah akan selalu mengalami
perubahan karena tanah selalu kontak baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan kondisi lingkungan yang ada. Baik itu kondisi udara, air maupun tanaman dan
hewan yang selalu hidup di atas permukaan tanah. Kesemuanya akan mempengaruhi
kualitas tanah. Untuk memperbaiki kualitas tanah perlu pendauran hara yang sumber-
sumbernya berasal dari bahan-bahan yang tersedia di alam dan merupakan upaya
pemanfaatan sumberdaya yang tersedia secara alami. Bahanbahan yang tersedia
tersebut berupa bahan-bahan organik sisa-sisaa aktivitas kehidupan yang mudah
terurai dan tersedia banyak di alam: daun-daun yang berguguran, sisa hasil panen
baik dipertanian maupun perkebunan, sisa sayur-sayuran, dll.
1.2 Rumusan
1. Apa pengertian modifikasi tanah dan manipulasi tanah?
2. Apa saja jenis-jenis modifikasi tanah?
3. Apa saja manfaat modifikasi dan manipulasi tanah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Modifiksasi Tanah
2. Untuk mengetahui Pengertian Manipulasi Tanah
3. Unuk mengetahui Jenis-jenis Modifikasi & Manipulasi Tanah
4. Untuk mengetahui Manfaat Modifikasi & Manipulasi Tanah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manipulasi Tanah
Manipulasi tanah adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan
penambahan, pensembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap
bagian atau keseluruhan strukturtanah
2. Modifikasi Tanah
Modifikasi tanah adalah merubah struktur tanah dengan
menambahkan baqgian-bagian yang kurang dari tanah itu untuk mendapatkan
jeis tanah yag sesuai dengan yang diinginkan. Modifikasi tanah berguna untuk
membuat lapisan tanah menjadi sesuai yang diinginkan
Berbicara tentang kesehatan tanah saudara perlu memahami berbagai hal yang
menjadi persyaratan tanah yang sehat dan subur antara lain : kapasitas absorbsi,
tingkat keasaman, kandungan liat dan kandungan bahan organik dalam tanah.
a. Kapasitas Absorbsi
Kapasitas Absorbsi adalah kemampuan tanah untuk mengikat atau menarik
suatu kation oleh partikel-partikel kolloid tanah (partikel kolloid itu terdiri dari liat
dan organik), dan ini secara langsung mencerminkan kemampuan tanah melakukan
aktifitas pertukaran hara dalam bentuk kation yang dihitung dengan milli equivalent.
Kesehatan tanah semakin baik bila nilai kapasitas absorbsinya tinggi. Tanah yang
kandungan kationnya terlalu tinggi akan mengakibatkan tanah terlalu basa, sehingga
akan menghambat absorbsi dalam tanah oleh akar-akaran tumbuhan. Oleh karena itu
tanah yang terlalu basa tersebut perlu dimanipulasi dengan penambahan bahan
organik yang bersifat asam sampai pH mendekati norma 6-7. Tanah yang memiliki
absorbsi tinggi biasanya susunan kationnya didominasi oleh unsur K (Kalium), Ca
(Calsium) dan Mg (Magnesium), sehingga nilai pH tanah normal (berkisar 6,5).
b. Tingkat Keasaman (pH)
Salah satu sifat kimia tanah yang perlu dan harus diperhatikan serta di jaga
keseimabangnya adalah keasaman. Seperti telah kita bahas diatas bahwa pH memiliki
nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH-
didalam larutan tanah. Tanah disebut asam jika larutan tanah mengandung ion H+
lebih besar daripada ion OH- (pH<7), sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan
tanah lebih kecil dari pada ion OH- maka tanah disebut basa (alkali) (pH>7).
Tanah bersifat asam bila banyak mengandung bahan-bahan organik yang
berlebihan atau akibat berkurangnya kation yang dibutuhkan tanah dalam menjaga
keseimbangannya. Kation-kation tersebut anatara lain : Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), Kalium (K) dan Natrium (Na).
Unsur-unsur kation dapat berkurang kandungan didalam tanah karena terbawa
oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman.
Begitu pula bila kandungan kation didalam tanah berlebihan akibat adanya
akumulasi. Peningkatan kation dalam tanah akan meningkatkan nilai persen
kejenuhan basa mencerminkan semakin tingginya kandungan basa tanah pada posisi
nilai pH tanah yang tinggi >7 yang menyebabkan penurunan nilai kesuburan kimiawi
optimal secara menyeluruh. Nilai kesuburan kimiawi secara sederhana dicerminkan
oleh nilai pH, karena nilai pH akan mampu mempengaruhi dan mencerminkan
aktifitas kimiawi sekaligus aktifitas biologis dan kondisi fisik di dalam tanah. Dengan
demikian menjaga nilai pH tanah dalam keadaan netral (pH=7) merupakan kunci dari
upaaya mempertahankan kesuburan tanah.
c. Kandungan Liat
Kandungan liat tanah menjadi indikator kandungan partikel kolloid
tanah.Tanah yang memiliki kandungan liat pada komposisi dominan atau tinggi
menjadi tidak ideal untuk budidaya maupun pengolahan tanah sehingga tanah tidak
sehat. Kandungan liat yang tinggi menyebabkan perkolasi, inlfiltrasi, permeabilitas,
aerasi tanah menjadi lebih rendah yang mengakibatkan terjadinya kesulitan
peredaran air dan udara di dalam tanah. Oleh karena itu perlu adanya tindakan
manipulasi tanah dengan menambahkan bahan organik karena partikel kolloid itu
terdiri dari liat dan organik. Penambahan organik dapat berupa kompos, pupuk
kandang maupun bahan-bahan organik lain. Partikel tanah yang memiliki luas
permukaan dan ruang pori tinggi akan mempunyai kemampuan absorbsi yang tinggi
serta diikuti kemampuan saling tukar yang tinggi pula diantara partikel kolloid.
Kemampuan absorbsi ini bisa untuk air maupun zat hara, sehingga menjadi cermin
peningkatan kesehatan tanah.
3.1 Kesimpulan
Tanah yang sehat harus memenuhi persyaratan kapasitas absorbsi, tingkat
keasaman, kandungan liat dan kandungan bahan organik dalam tanah. Kapasitas
Absorbsi adalah kemampuan tanah untuk mengikat/ menarik suatu kation oleh
partikel-partikel kolloid tanah (partikel kolloid itu terdiri dari liat dan organik), dan
ini secara langsung mencerminkan kemampuan tanah melakukan aktifitas pertukaran
hara dalam bentuk kation yang dihitung dengan milli equivalent. Kesehatan tanah
semakin baik bila nilai kapasitas absorbsinya tinggi. Tanah yang kandungan
kationnya terlalu tinggi akan mengakibatkan tanah terlalu basa, sehingga akan
menghambat absorbsi dalam tanah oleh akar-akaran tumbuhan. Oleh karena itu tanah
yang terlalu basa tersebut perlu dimanipulasi dengan penambahan bahan organik
yang bersifat asam sampai pH mendekati norma 6-7. Untuk mengatasi tanah yang
tidak sehat dapat dilakukan berbagai upaya yang meliputi manipulasi sifat kimia
tanah, manipulasi pengolahan tanah minimum dan pengolahaan tanaah konservasi.
Dengan pengolahan tanah, tanah menjadi longgar dan lebih cepat menyerap air hujan
dengan demikian maka akan terjadi pengurangan aliran air di permukaan tanah.
Namun Tanah yang telah diolah menjadi lebih gembur dan longgar yang akan
menngakibatkan tanah mudah tererosi.
DAFTAR PUSTAKA