LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
Oleh
MUHIBBUDDIN
C1G022115
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
2
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
Co. Asisten, Asisten,
Tanggal Pengesahan :
3
BAB I. PENDAHULUAN
dasarnya setiap jenis tanaman menghendaki pH tanah yang tertentu. Hal ini
dikarenakan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Tetapi,
kebanyakan tanaman menghendaki pH tanah di sekitar netral. Kondisi pH tanah
tidak hanya berpengaruh terhadap produksi tanaman saja. Namun, pH tanah juga
berpengaruh terhadap mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman.
Selain itu juga, pH dapat menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat
racun. Pada tanah yang asam banyak mengandung unsur mikro yang dapat
meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah yang basa banyak terkandung unsur Na
(Natrium) dan Mo (Molibdenum).
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (proposisi) dan komposisi fraksi-fraksi
penyusun. Fraksi-fraksi penyusun tanah yaitu, pasir, debu dan lempung. Fraksi yang
dominan pada suatu tanah tertentu merupakan ciri dari jenis tanah yang bersangkutan.
Teksturb tanah dapat mempengaruhi sifat fisik suatu tanah, antara lain daya dukung
tanah, daya serap atau daya simpan air, 2 permeabilitas, erodibilitas, kemudahan penetrasi
akar tanaman, drainase, kelekatan, plastisitas dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan tekstur yaitu bahanbahan induk, proses genesis, dan umur. Untuk
mengetahui komposisi fraksi dalam tanah dikenal beberapa metode yaitu penentuan
kualitas secara pilihan, analisis granuler, cara pipet, dan bouyous hydrometer.
Struktur tanah menggambarkan cara bersatunya partikel-partikel primer tanah
yaitu pasir, debu dan liat menjadi butir-butir (agregat) tanah. Agregat yang terbentuk
secara alami dinamakan ped. Struktur tanah memiliki banyak tipe, dimana setiap tipe
tersebut masing-masing mempunyai sifat yang berbedabeda antara tipe yang lainnya.
Setiap tanahpun punya tingkatan perkembangan struktur yang berbeda-beda. Ukuran dari
setiap struktur dapat dibedakan dalam beberapa kelas yaitu sangat halus, halus, medium,
kasar, dan sangat kasar.
Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat penting selain
tekstur. Struktur tanah menentukan Bulk Density. Porositas suatu tanah, tinggi
dan rendahnya suatu Bulk Density, Partikel Density, Porositas suatu tanah
bergantung pada keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman sangat
dipengaruhin oleh kelas struktur tanah tersebut. Tanah dengan struktur yang
sangat kasar biasanya tidak cocok untuk lahan pertanian karena kurang baik dalam
5
hal penyerapan air tanah sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh
pertumbuhan dan perkembanngan tanaman.
Tanah sangat penting bagi semua kehidupan di muka bumi. Dikarenakan
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur-unsur hara
dan air sekaligus sebagai penopang akar. Unsur-unsur mineral yang terkandung
dan bahan organik di dalam tanah dapat membantu proses penglarutan unsur hara
di dalam tanah. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang
baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat bagi
mikroorganisme dan bagi sebagian hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak. Oleh karena itu, praktikum ini sangat penting untuk dilakukan
supaya bisa mengetahui bagaimana kondisi tanah yang baik untuk ditanami
tanaman dan sesuai dengan kebutuhan bagi tanaman untuk tubuh dengan baik.
tanah adalah
kelengasan tanah.
Lengas tanah
merupakan salah satu
sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
yang berkaitan dengan
kemampuan tanah
7
meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
tanah, serta tebal
selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
ini kadar liat (clay),
berpengaruh
terhadap kemampuan tanah
menyerap dan mengikat
air. Tanah dengan sifat
fisik
8
eksperimen menunjukkan
bahwa laju penurunan
lengas tanah kumulatif
pada
tanah dengan tekstur yang
berbeda memiliki pola
yang berbeda
Salah satu sifat fisika
tanah adalah kelengasan
tanah. Lengas tanah
merupakan salah satu
sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
12
kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
yang berkaitan dengan
kemampuan tanah
meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
tanah, serta tebal
selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
13
yakni keadaan air didalam tanah setelah air gravitasi turun sama sekali, titik layu
permanen karena tanaman tidak cukup kuat untuk menyerap air tanah, titik
higroskopis yakni jumlah air yang terkandung dalam tanah yang terikat sangat
kuat oleh tanah, dan kandungan air yang tersedia bagi tanaman yakni selisih
kandungan air antara kapasitas lapang dan titik layu tanaman (Mochtar, 2017).
Istilah lengas mengacu pada ada atau tidaknya air tanah. Air yang ditahan
pada tegangan <1500 kPa, dalam tanah atau dalam horizon spesifik pada waktu
tertentu dalam setahun. Air yang ditahan pada tensi >1500 kPa tidak tersedia bagi
tanaman. Lengas tanah bisa digunakan untuk mengelompokkan tanah dengan
morfologi dan sifat-sifat lainnya yang serupa (Mutmainnah, 2021).
Ada tiga titik pokok dalam dinamika lengas tanah, yaitu titik jenuh,
kapasitas lapang dan titik layu tetap. Pada titik jenuh semua pori tanah (makro dan
mikro) terisi penuh air. Pada kapasitas lapang tanah tinggal mengandung air yang
tertambat dalam pori mikro, sedangkan air yang semula mengisi pori makro telah
hilang terperkolasikan oleh kakas (force) gravitasi. Pori makro dapat membuat air
karena kakas kapilernya mampu mengimbangi kakas gravitasi. Pada kapasitas
lapang pori tanah terbagi menjadi pori aerasi dan pori lengas (Tioner, 2021).
2.2. pH Tanah
Kemasaman atau pH dikenal ada dua yaitu kemsaman aktual dan
kemasaman potensial. Kemasaman aktual disebabkan oleh ion Hydrogen dalam
larutan, sedangakan kemasaman potensial disebabkan ion Hydrogen yang terjerap
di permukaan kompleks jerapan. Reaksi tanah dapat dikategorikan menjadi 3
kelas yaitu masam, netral dan basa. Tanah pertanian yang masam jauh lebih luas
masalahnya daripada tanah yang bersifat alkalinitas. Tanah yang masam terjadi
akibat tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi serta akibat
bahan induk yang masam di dalam tanah (Eko, 2019).
Dalam bidang pertanian, peran tanah sangatlah penting untuk menentukan
keberhasilan dari suatu budidaya tanaman. Ini karena tanah berperan sebagai
tempat tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan air serta sebagai rumah
bagi mikroorganisme pengurai tanah. Dengan memahami kesuburan tanah maka
kita dapat menentukan pengolahan lahan yang tepat. Tanah dapat dikatakan subur
18
apabila tanah memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung
pertumbuhan tanaman (Setiawati, 2019).
Tingakat kesuburan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah derajat keasaman tanah (pH tanah). pH adalah indikator yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman tanah atau suatu larutan. Derajat keasaman
didefinisikan sebagai aktivitas ion Hydrogen yang terlarut. Perhitungan nilai
Hidrogen didasarkan pada perhitungan teoritis (Jufriadi, 2019).
2.3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan fraksi pasir, debu, dan
lempung pada suatu massa tanah. Fraksi ini mengacu pada kisaran ukuran partikel
tanah. Tanah yang berupa bongkahan tanah terdiri dari bagian-bagian kecil yang
disebut partikel-partikel tanah dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok yaitu
debu, pasir, lempung dan bahan-bahan organik. Tanah juga dapat berasal dari
batuan induk yang mengalami pelapukan dalam jangka waktu yang lama. Ukuran
partikel tanah menurut USDA (United State Departmen of Agriculture) dibedakan
dalam ukuran garis tengahnya (Hasibuan, 2021).
Tekstur tanah adalah sifat yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
secara tidak langsung dapat memperbaiki peredaran air, udara dan panas. Tanah
yang bertekstur baik akan membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan
tanaman secara optimal. Sedangkan, tanah yang bertekstur jelek akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat
dikatakan baik apabila didalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik
(Mustawa, 2017).
Umumnya tanaman membutuhkan tekstur tanah yang bertekstur lebih
halus. Setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar, sehingga
kemapuan tanah menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Sebaliknya,
tanah-tanah yang bertekstur pasir karena butir-butirnya bertekstur besar maka
kemampuan menahan air dan unsur hara lebih kecil. Tanah yang bertekstur halus
lebih aktif dalam reaksi kimia dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar
(Hendra, 2023).
2.4. Struktur Tanah
19
3.1.1.1.
23
Sampel tanah yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu tanah kering
udara dan kapasitas lapang yang masuk kedalam jenis tanah inceptisol. Tanah
kering udara adalah istilah yang mengacu pada kondisi tanah yang mengalami
kekurangan atau pengurangan kadar air melalui udara atau dikeringkan dengan
suhu udara. Sedangkan tanah kapasitas lapang adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan kemampuan maksimum tanah dalam menahan air yang
dapat diakses dalam tanah.
Faktor yang mempengaruhi kadar lengas tanah adalah perubahan iklim di
wilayah tanah. Selain itu cara pemberian air irigai juga sebagai faktor
mempengaruhi kadar lengas. Bahan organik yang terkandung dalam tanah juga
mempengaruhi jumlah kadar lengas yang ada dalam tanah. Selainitu fraksi
lempung tanah juga bisa sangat berpengaruh terhadap daya serap tanah terhadap
air.
Manfaat yang dapat kita peroleh setelah mempelajari dan mengetahui
kadar lengas tanah sangat banyak. Khususnya dalam bidang pertanian seperti
untuk menduga atau memperoleh perkiraan kebutuhan air sawah. Salain itu juga
24
kita bisa mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lrngas
atau air. Manfaat lainnya yaitu kita bisa memperkirakan kedalaman penanaman
tanaman yang sesuai.
4.2. pH Tanah
Derajat keasaman tanah (pH) adalah indikataor yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau tingkat kebasaan suatu larutan tanah. Derajat
keasaman didefinisikan sebagi aktivitas ion Hydrogen yang terlarut. Perhitungan
nilai Hydrogen didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH tidak termasuk
skala absolut nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Tanah yang
dinyatakan sebagai log [H+] merupkan elektrode selektif. Berikut dibawah ini
hasil pengmatan pH tanah.
pH tanah dibagi menjadi dua jenis yaitu pH H2O dan pH KCl. pH H2O
atau disebut juga pH aktual adalah pH yang menunjukkan konsentrasi H + di
dalam larutan tanah sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan pH KCl atau pH
potensial adalah pH yang menunjukkan nilai pH tanah setelah H + di dalam
jerapan tanah yang didesak keluar dan digantikan oleh kation K+.
Dalam mempelajari pH tanah kita bisa mendapatkan manfaat khususnya
pada bidang pertanian. Seperti kita bisa mampu menganalisis tinggi atau
rendahnya unsur hara yang diserap oleh tanaman. Selain itu kita juga mengetahui
bagaimana potensi perkembangan mikroorganisme. Sehingga kita bisa memonitor
pengolahan pertanian terhadapa penggunaan pupuk yang berasal dari bahan kimia
untuk menambah atau mengurangi pH tanah.
Pengaruh pH dalam pertumbuhan tanaman tidah terlepas dariyang
namanya unsur hara. Dengan mengetahui pH tanah kita bisa mengetahui mudah
atau tidaknya unsur ion-ion yang diserap oleh tanaman. Tanaman pada umumnya
akan mudah menyerap hara pada pH 6,5-7,5. Dengan mudahnya tanaman
25
menyerap hara maka pertumbuhan tanaman akan menjadi lebih baik yang
dikarenakan penyerapan ion terjadi dengan mudah.
4.3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah. Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu, dan
lempung. Ukuran partikel lebih dari 2 mm, bahan organik dan agen perekat seperti
kalsium karbonat harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur tanah. Tekstur
tanah ditentukan dilapangan dengan cara melihat gejala konsistensi dan rasa
perabaan menurut bagan alir dan di labolatorium dengan metode pipet atau
metode hidrometer. Berikut hasil pengamatan yang di dapat tentang tekstur tanah.
kadar air tanah. Sehingga untuk tanah yang mengembang dan mengerut, nilai BV
perlu disertai dengan data kadar air. Selain itu ada juga yang di namakan
porositas. Porositas adalah persentase total pori dalam tanah yang ditempati oleh
air dan udara, dibandingkan volume total tanah. Dibawah ini adalah hasil
pengamatan BJ, BV dan porositas tanah inceptisol.
tanah inceptisol adalah 2,35 g/cm3. Berat volume tanah yang didapatkan pada
praktikum ini adalah 1,116 g/cm3. Demikian dari jumlah data dari berat jenis dan
berat volume tanah didapatkan jumlah porositas total tanah yang mencapai 53%.
29
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Nilai kadar lengas dari tanah kering udara dan tanah kapasitas
lapang2,85% dan 38,4%. Oleh sebab itu nilai FK yang diperoleh dari
kedua sampel tanah tersebut adalah 1,0002 dan 1,003.
2. Nilai pH pada sampel tanah yang diuji pHnya menunjukkan sekitar 7,5-8.
Yang berarti sampel tersebut masuk kedalam tanah yang memiliki harkat
sedikit agak basa. Sehingga jauh dari kata normal akan tetapi masih bisa di
tanami tanaman dengan baik.
3. Tekstur tanah yang menjadi sampel termasuk kedalam tekstur Sandy
Loam yang dikarenakan berdasarkan hasil yang diperoleh fraksi pasir
berjumlah 60%, debu 23%, dan liat 17% yang memenuhi karakteristik
tekstur Sandy Loam.
4. Nilai dari BJ tanah dan BV tanah yaitu sebesar 2,35 g/cm3 dan 1,116
g/cm3. Serta besar dari nilai persentase porositas sampel tanah yang
tersedia adalah 53%.
5.2. Saran
Setelah melaksanakan serangkaian acara praktikum dan mendapat ilmu dan
pengetahuan dasar-dasar ilmu tanah maka sebagai saran untuk kita semua ketika
ingin memulai pengolahan dan penanaman dalam pertanian terlebih dahulu
mengetahui dan memahami tentang kadar lengas yang ada di dalam tanah,
kemasaman tanah, tekstur tanah, serta memahami struktur tanah yang akan diolah.
Supaya proses pertanian yang dijalankan berjalan dengan baik dan berhasil.
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Kadar Lengas Tanah
a. Contoh Tanah Kering Udara
1. Kadar Lengas
b−c
KL ¿ x 100
c−a
62,865−47,484
KL ¿ x 100 %
47,484−8,750
KL¿ 38,4 %
2. Faktor Koreksi
100+ KL
FK¿
100
100+ 38,4 %
FK¿
100
FK¿ 1,003
b. Contoh Kapasitas Lapang
1. Kadar Lengas Kapasitas Lapang
b−c
KU¿ x 100 %
c−a
64,015−62,475
KU¿ x 100 %
62,475−8,53
KU¿ 2,85 %
2. Faktor Koreksi Kering Udara
100+ KU
FK¿
100
100+ 2,85 %
FK¿
100
FK¿ 1,0002
32