Anda di halaman 1dari 33

1

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

Oleh
MUHIBBUDDIN
C1G022115

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
2

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun oleh :


Nama : Muhibbuddin
NIM : C1G022115
Prodi : Agribisnis
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
Kelompok : 48
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa praktikan telah
melaksanakan praktikum dan sebagai salah satu syarat untuk lulus dalam
praktikum dasar-dasar ilmu tanah.

Menyetujui :
Co. Asisten, Asisten,

(Febriana Sri Wahyuni) (Nurul Huda Bahratul Ilmi)


NIM. C1B019016 NIM. C1G022115

Tanggal Pengesahan :
3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah merupakan lapisan atas kerak bumi yang melapuk, bangunan alami
yang tersusun atas horizon-horizon yang terdiri atas bahan mineral dan organik,
bersifat galir (tidak padu), dan mempunyai tebal yang tidak sama. Tanah
merupakan bagian kerak bumi yang memiliki susunan dari mineral serta bahan
organik. Tanah begitu vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi sebab
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan adanya hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar. Bentuk tanah yang memiliki rongga-rongga juga menjadi
lokasi yang baik untuk akar untuk bernafas serta tumbuhan. Tanah juga menjadi
tempat hidup berbagai mikroorganisme. Untuk sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan sebagai tempat bergerak dan hidup.
Kadar lengas tanah merupakan kandungan air (moisture) yang terdapat
dalam tanah, yang terikat oleh berbagai gaya ikat matriks, osmosis dan kapiler.
Kadar masing-masing jenis tanah berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dalam bidang keteknikan pertanian mempelajari kadar lengas
tanah menjadi suatu hal yang penting karena berhubungan dengan pertumbuhan
tanaman sebab air digunakan tumbuhan untuk menjalankan berbagai proses
biologi. Lengas tanah sangat berperan penting dalam menjaga kelembaban tanah
karena lengas tanah mengisi pori-pori tanah pada suhu kamar menjadi dua pertiga
bagian dan menjadi satu pertiga bagian jika suhu meningkat. Mengetahui kadar
lengas tanah sangatlah penting untuk dapat mengetahui kebutuhan tanah terhadap
air dan kemampuan tanah dalam menyimpan air. Oleh karena itu, pengetahuan
terhadap lengas tanah sangatlah penting sehingga perlu dilakukan pengujian kadar
lengas tanah dan dapat dianalisis melalui praktikum dilaboraturium.
Kemasaman tanah adalah ukuran aktivitas ion hidrogen dalam larutan
tanah. Kemasaman tanah sangatlah penting dalam mempengaruhi status
ketersediaan dan keseimbangan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pada
4

dasarnya setiap jenis tanaman menghendaki pH tanah yang tertentu. Hal ini
dikarenakan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Tetapi,
kebanyakan tanaman menghendaki pH tanah di sekitar netral. Kondisi pH tanah
tidak hanya berpengaruh terhadap produksi tanaman saja. Namun, pH tanah juga
berpengaruh terhadap mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman.
Selain itu juga, pH dapat menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat
racun. Pada tanah yang asam banyak mengandung unsur mikro yang dapat
meracuni tanaman. Sedangkan pada tanah yang basa banyak terkandung unsur Na
(Natrium) dan Mo (Molibdenum).
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (proposisi) dan komposisi fraksi-fraksi
penyusun. Fraksi-fraksi penyusun tanah yaitu, pasir, debu dan lempung. Fraksi yang
dominan pada suatu tanah tertentu merupakan ciri dari jenis tanah yang bersangkutan.
Teksturb tanah dapat mempengaruhi sifat fisik suatu tanah, antara lain daya dukung
tanah, daya serap atau daya simpan air, 2 permeabilitas, erodibilitas, kemudahan penetrasi
akar tanaman, drainase, kelekatan, plastisitas dll. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan tekstur yaitu bahanbahan induk, proses genesis, dan umur. Untuk
mengetahui komposisi fraksi dalam tanah dikenal beberapa metode yaitu penentuan
kualitas secara pilihan, analisis granuler, cara pipet, dan bouyous hydrometer.
Struktur tanah menggambarkan cara bersatunya partikel-partikel primer tanah
yaitu pasir, debu dan liat menjadi butir-butir (agregat) tanah. Agregat yang terbentuk
secara alami dinamakan ped. Struktur tanah memiliki banyak tipe, dimana setiap tipe
tersebut masing-masing mempunyai sifat yang berbedabeda antara tipe yang lainnya.
Setiap tanahpun punya tingkatan perkembangan struktur yang berbeda-beda. Ukuran dari
setiap struktur dapat dibedakan dalam beberapa kelas yaitu sangat halus, halus, medium,
kasar, dan sangat kasar.
Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat penting selain
tekstur. Struktur tanah menentukan Bulk Density. Porositas suatu tanah, tinggi
dan rendahnya suatu Bulk Density, Partikel Density, Porositas suatu tanah
bergantung pada keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman sangat
dipengaruhin oleh kelas struktur tanah tersebut. Tanah dengan struktur yang
sangat kasar biasanya tidak cocok untuk lahan pertanian karena kurang baik dalam
5

hal penyerapan air tanah sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh
pertumbuhan dan perkembanngan tanaman.
Tanah sangat penting bagi semua kehidupan di muka bumi. Dikarenakan
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur-unsur hara
dan air sekaligus sebagai penopang akar. Unsur-unsur mineral yang terkandung
dan bahan organik di dalam tanah dapat membantu proses penglarutan unsur hara
di dalam tanah. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang
baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat bagi
mikroorganisme dan bagi sebagian hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak. Oleh karena itu, praktikum ini sangat penting untuk dilakukan
supaya bisa mengetahui bagaimana kondisi tanah yang baik untuk ditanami
tanaman dan sesuai dengan kebutuhan bagi tanaman untuk tubuh dengan baik.

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk :
1. Mengetahui cara menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara dan
kapasitas lapang.
2. Mengetahui nilai pH tanah.
3. Menetapkan tekstur tanah secara kuantitatif (sedimentasi).
4. Menetapkan kerapatan butir tanah (BJ) dan menetapkan kerapatan massa
tanah (BV).
5.
6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kadar Lengas

Salah satu sifat fisika


f

tanah adalah
kelengasan tanah.
Lengas tanah
merupakan salah satu
sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
yang berkaitan dengan
kemampuan tanah
7

meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
tanah, serta tebal
selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
ini kadar liat (clay),
berpengaruh
terhadap kemampuan tanah
menyerap dan mengikat
air. Tanah dengan sifat
fisik
8

tanah yang berbeda


memiliki pola penurunan
lengas tanah yang berbeda.
Hasil
eksperimen menunjukkan
bahwa laju penurunan
lengas tanah kumulatif
pada
tanah dengan tekstur yang
berbeda memiliki pola
yang berbeda
Salah satu sifat
fisika tanah adalah
kelengasan tanah.
Lengas tanah
9

merupakan salah satu


sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
yang berkaitan dengan
kemampuan tanah
meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
10

tanah, serta tebal


selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
ini kadar liat (clay),
berpengaruh
terhadap kemampuan tanah
menyerap dan mengikat
air. Tanah dengan sifat
fisik
tanah yang berbeda
memiliki pola penurunan
lengas tanah yang berbeda.
Hasil
11

eksperimen menunjukkan
bahwa laju penurunan
lengas tanah kumulatif
pada
tanah dengan tekstur yang
berbeda memiliki pola
yang berbeda
Salah satu sifat fisika
tanah adalah kelengasan
tanah. Lengas tanah
merupakan salah satu
sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
12

kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
yang berkaitan dengan
kemampuan tanah
meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
tanah, serta tebal
selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
13

ini kadar liat (clay),


berpengaruh
terhadap kemampuan tanah
menyerap dan mengikat
air. Tanah dengan sifat
fisik
tanah yang berbeda
memiliki pola penurunan
lengas tanah yang berbeda.
Hasil
eksperimen menunjukkan
bahwa laju penurunan
lengas tanah kumulatif
pada
14

tanah dengan tekstur yang


berbeda memiliki pola
yang berbeda
Salah satu sifat fisika
tanah adalah kelengasan
tanah. Lengas tanah
merupakan salah satu
sifat fisik yang
berperan penting dalam
menjaga
kelembaban tanah.
Gerakan lengas tanah juga
dipengaruhi oleh sifat fisik
tanah
15

yang berkaitan dengan


kemampuan tanah
meloloskan air
(permeabilitas), yaitu
ukuran butir/tekstur,
bentuk dan pori-pori
tanah, serta tebal
selaput
lengas/hidratasi zarah.
Tekstur tanah, dalam hal
ini kadar liat (clay),
berpengaruh
terhadap kemampuan tanah
menyerap dan mengikat
16

air. Tanah dengan sifat


fisik
tanah yang berbeda
memiliki pola penurunan
lengas tanah yang berbeda.
Hasil
eksperimen menunjukkan
bahwa laju penurunan
lengas tanah kumulatif
pada
tanah dengan tekstur yang
berbeda memiliki pola
yang berbeda
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan uap air yang terdapat
dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas dapat berupa persen
berat atau persen volume. Kadar lengas tanah menentukan berapa banyak air yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Kapasitas menahan maksimal adalah jumlah air
maksimal yang dapat ditampung tanah sesudah hujan turun, kapasitas lapang
17

yakni keadaan air didalam tanah setelah air gravitasi turun sama sekali, titik layu
permanen karena tanaman tidak cukup kuat untuk menyerap air tanah, titik
higroskopis yakni jumlah air yang terkandung dalam tanah yang terikat sangat
kuat oleh tanah, dan kandungan air yang tersedia bagi tanaman yakni selisih
kandungan air antara kapasitas lapang dan titik layu tanaman (Mochtar, 2017).
Istilah lengas mengacu pada ada atau tidaknya air tanah. Air yang ditahan
pada tegangan <1500 kPa, dalam tanah atau dalam horizon spesifik pada waktu
tertentu dalam setahun. Air yang ditahan pada tensi >1500 kPa tidak tersedia bagi
tanaman. Lengas tanah bisa digunakan untuk mengelompokkan tanah dengan
morfologi dan sifat-sifat lainnya yang serupa (Mutmainnah, 2021).
Ada tiga titik pokok dalam dinamika lengas tanah, yaitu titik jenuh,
kapasitas lapang dan titik layu tetap. Pada titik jenuh semua pori tanah (makro dan
mikro) terisi penuh air. Pada kapasitas lapang tanah tinggal mengandung air yang
tertambat dalam pori mikro, sedangkan air yang semula mengisi pori makro telah
hilang terperkolasikan oleh kakas (force) gravitasi. Pori makro dapat membuat air
karena kakas kapilernya mampu mengimbangi kakas gravitasi. Pada kapasitas
lapang pori tanah terbagi menjadi pori aerasi dan pori lengas (Tioner, 2021).
2.2. pH Tanah
Kemasaman atau pH dikenal ada dua yaitu kemsaman aktual dan
kemasaman potensial. Kemasaman aktual disebabkan oleh ion Hydrogen dalam
larutan, sedangakan kemasaman potensial disebabkan ion Hydrogen yang terjerap
di permukaan kompleks jerapan. Reaksi tanah dapat dikategorikan menjadi 3
kelas yaitu masam, netral dan basa. Tanah pertanian yang masam jauh lebih luas
masalahnya daripada tanah yang bersifat alkalinitas. Tanah yang masam terjadi
akibat tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi serta akibat
bahan induk yang masam di dalam tanah (Eko, 2019).
Dalam bidang pertanian, peran tanah sangatlah penting untuk menentukan
keberhasilan dari suatu budidaya tanaman. Ini karena tanah berperan sebagai
tempat tumbuh, penyimpan unsur hara, udara, cadangan air serta sebagai rumah
bagi mikroorganisme pengurai tanah. Dengan memahami kesuburan tanah maka
kita dapat menentukan pengolahan lahan yang tepat. Tanah dapat dikatakan subur
18

apabila tanah memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung
pertumbuhan tanaman (Setiawati, 2019).
Tingakat kesuburan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah derajat keasaman tanah (pH tanah). pH adalah indikator yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman tanah atau suatu larutan. Derajat keasaman
didefinisikan sebagai aktivitas ion Hydrogen yang terlarut. Perhitungan nilai
Hidrogen didasarkan pada perhitungan teoritis (Jufriadi, 2019).
2.3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan fraksi pasir, debu, dan
lempung pada suatu massa tanah. Fraksi ini mengacu pada kisaran ukuran partikel
tanah. Tanah yang berupa bongkahan tanah terdiri dari bagian-bagian kecil yang
disebut partikel-partikel tanah dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok yaitu
debu, pasir, lempung dan bahan-bahan organik. Tanah juga dapat berasal dari
batuan induk yang mengalami pelapukan dalam jangka waktu yang lama. Ukuran
partikel tanah menurut USDA (United State Departmen of Agriculture) dibedakan
dalam ukuran garis tengahnya (Hasibuan, 2021).
Tekstur tanah adalah sifat yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
secara tidak langsung dapat memperbaiki peredaran air, udara dan panas. Tanah
yang bertekstur baik akan membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan
tanaman secara optimal. Sedangkan, tanah yang bertekstur jelek akan
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat
dikatakan baik apabila didalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik
(Mustawa, 2017).
Umumnya tanaman membutuhkan tekstur tanah yang bertekstur lebih
halus. Setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar, sehingga
kemapuan tanah menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Sebaliknya,
tanah-tanah yang bertekstur pasir karena butir-butirnya bertekstur besar maka
kemampuan menahan air dan unsur hara lebih kecil. Tanah yang bertekstur halus
lebih aktif dalam reaksi kimia dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar
(Hendra, 2023).
2.4. Struktur Tanah
19

Sruktur tanah adalah kombinasi atau pengaturan partikel-partikel tanah


kedalam suatu agregat atau bongkah yang dapat digolongkan atau diklasifikasikan
atas dasaar bentuk, ukuran dan tingkat perkembangannya secara tegas. Struktur
tanah menunjukkan agregasi partikel-partikel tanah primer (pasir,debu,liat) ke
dalam gabungan partikel. Struktur tanah menentukan hubungan air dan udara
tanah, ketersediaan unsur hara, aktivitas mikroorganisme dan pertumbuhan akar.
Tekstur dan struktur tanah mempengaruhi berat tanah dan ruang pori. Bila
kerapatan tanah meningkat volume ruang pori menurun, begitupun sebaliknya
(Benggu, 2022).
Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasar atas kemantapan atau
ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terhadap takanan. Ketahanan struktur
tanah dibedakan menjadi (1) tingkat perkembangan lemah (butir-butir struktur
tanah mudah hancur), (2) tingkat perkembangan sedang (butir-butir struktur tanah
agak sukar hancur, dan (3) tingkat perkembangan kuat (butir-butir struktur tanah
sukar hancur). Hal ini sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah.
Tanah-tanah permukaan yang banyak mengandung humus biasanya mempunyai
tingkat perkembangan yang kuat (Kironoto, 2021).
Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi
drainase atau aerasi tanah, karena susunan antara ped atau agregat tanah
menghasilkan ruang yang lebih besar ketimbang susunan antar partikel primer.
Oleh karena itu, tanah yang berstruktur baik akan mempunya kondisi drainase dan
aerasi yang baik pula, sehingga lebih memudahkan sistem perakaran tanaman
untuk berpenetrasi dan mengabsorpsi (menyerap) hara dan air, sehingga
pertumbuhan dan produksi menjadi lebih baik. Dalam pembentukan dan
pemantapan agregat, struktur tanah dipengaruhi oleh bahn induk penyusun tanah
tersebut mempengaruhi agregat tanah serta kemantapan tanah, bahwa organik
tanah sebagai bahan perekat (Nurhuda, 2021).
20

BAB III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah acara I-IV dilaksanakan pada
setiap hari Kamis mulai tanggal 4 Mei sampai 11 Mei 2023, pukul 17.00-
18.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah,
Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
3.2. Alat dan Bahan Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain botol kocok,
botol plastik, botol semprot, cawan, corong, gelas plastic, kain kasa, karet,
kertas label, labu ukur, oven, penggaris, rak tabung reaksi, ring sampel,
sendok, shaker, stik pH, tabung sedimentasi, dan timbangan. Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain aquades,
NaOH, dan tanah.
3.3. Prosedur Kerja Praktikum
3.3.1. Kadar Lengas Tanah
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:
1. Ditimbangan cawan kosong.
2. Cawan diisi tanah kering udara.
3. Ditimbang cawan yang berisi tanah.
4. Kemudian dimasukkan ke oven ±24 jam dengan suhu 105℃ -110℃ .
5. Setelah itu dikeluarkan, lalu ditimbang dan ditetapkan KL.
6. Satu sisi ring ditutup dengan kain kasa.
7. Kemudian diikat dengan menggunakan karet.
8. Ring diletakkan ke dalam corong yang diletakkan di atas gelas plastic.
1
9. Kemudian ring diisi tanah hingga ± ring.
2
10. Dituangkan aquades ke dalam ring hingga menetes.
11. Diamkan selama 2×24 jam, kemudian ditetapkan KL.
3.3.1. pH Tanah
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:
21

1. Ditimbang contoh tanah sebanyak 5 gram.


2. Kemudian dimasukkan ke dalam botol kocok.
3. Ditambahkan aquades sebanyak 25 ml untuk pH H2O.
4. Dikocok hingga homogen ±15 menit.
5. Kemudian diamkan selama ±30 menit.
6. Diukur pH menggunakan pH stik.
7. Kemudian ditentukan harkat.
3.3.1. Tekstur Tanah
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:
1. Dimasukkan contoh tanah sampai batas 15
2. Ditambahkan 1 ml NaOH.
3. Ditambahkan aquades sampai tanda pada garis 45, kemudian ditutup
rapat.
4. Dikocok 10 menit hingga homogen.
5. Diamkan selama 30 detik, kemudian dipindahkan pada tabung
sedimentasi kedua.
6. Diamkan selama 30 menit, kemudian dipindahkan ke tabung ketiga.
3.3.2. Struktur Tanah
3.3.4.1. Kerapatan Butir Tanah (BJ)
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:
1. Ditimbang labu ukur kosong (a).
2. Dimasukkan tanah ke dalam labu ukur, kemudian ditimbang (b).
3. Ditambahkan air hingga semua tanah tertutup oleh air.
4. Kemudian dikocok hingga homogen (hingga gelembung udara keluar).
5. Ditambahkan kembali air sampai batas labu ukur.
6. Ditimbang labu ukur yang berisi tanah dan air sebagai nilai c.
3.3.4.1. Kerapatan Massa Tanah (BV)
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu:
1. Ditimbang ring sampel (a).
2. Ditimbang ring sampel yang berisi tanah kering (c).
3. Dihitung nilai BV.
22

3.1.1.1.
23

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kadar Lengas Tanah


Kadar lengas adalah air yang terdapat di dalam tanah yang terikat oleh
berbagai kakas. Seperti kakas osmosis, kakas ikat matriks dan kapiler. Kakas ikat
matriks-dingkitkan oleh zarah tanah. Istilah lengs mengacu pada ada atau tidaknya
air tanah atau air yang ditahan dalam horizon spesifik pada waktu tertentu dalam
waktu setahun. Lengas tetap berada dalam ruang pori tanah karena memiliki
tegangan potensial. Berikut hasil data pengamatan kadar lengas tanah.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Kadar Lengas.


Sampel Tanah Jenis Tanah Kadar Lengas % FK

Kering Udara Inceptisol 2,8 % 1,0002


Kapasitas Lapang Inceptisol 38,4 % 1,003

Sampel tanah yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu tanah kering
udara dan kapasitas lapang yang masuk kedalam jenis tanah inceptisol. Tanah
kering udara adalah istilah yang mengacu pada kondisi tanah yang mengalami
kekurangan atau pengurangan kadar air melalui udara atau dikeringkan dengan
suhu udara. Sedangkan tanah kapasitas lapang adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan kemampuan maksimum tanah dalam menahan air yang
dapat diakses dalam tanah.
Faktor yang mempengaruhi kadar lengas tanah adalah perubahan iklim di
wilayah tanah. Selain itu cara pemberian air irigai juga sebagai faktor
mempengaruhi kadar lengas. Bahan organik yang terkandung dalam tanah juga
mempengaruhi jumlah kadar lengas yang ada dalam tanah. Selainitu fraksi
lempung tanah juga bisa sangat berpengaruh terhadap daya serap tanah terhadap
air.
Manfaat yang dapat kita peroleh setelah mempelajari dan mengetahui
kadar lengas tanah sangat banyak. Khususnya dalam bidang pertanian seperti
untuk menduga atau memperoleh perkiraan kebutuhan air sawah. Salain itu juga
24

kita bisa mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lrngas
atau air. Manfaat lainnya yaitu kita bisa memperkirakan kedalaman penanaman
tanaman yang sesuai.
4.2. pH Tanah
Derajat keasaman tanah (pH) adalah indikataor yang digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau tingkat kebasaan suatu larutan tanah. Derajat
keasaman didefinisikan sebagi aktivitas ion Hydrogen yang terlarut. Perhitungan
nilai Hydrogen didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH tidak termasuk
skala absolut nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan. Tanah yang
dinyatakan sebagai log [H+] merupkan elektrode selektif. Berikut dibawah ini
hasil pengmatan pH tanah.

Tabel 2. Hasil Pengamatan pH Tanah


Berat Sampel pH Tanah Harkat

5 gram 7,8-8 Sedikit Basa

pH tanah dibagi menjadi dua jenis yaitu pH H2O dan pH KCl. pH H2O
atau disebut juga pH aktual adalah pH yang menunjukkan konsentrasi H + di
dalam larutan tanah sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan pH KCl atau pH
potensial adalah pH yang menunjukkan nilai pH tanah setelah H + di dalam
jerapan tanah yang didesak keluar dan digantikan oleh kation K+.
Dalam mempelajari pH tanah kita bisa mendapatkan manfaat khususnya
pada bidang pertanian. Seperti kita bisa mampu menganalisis tinggi atau
rendahnya unsur hara yang diserap oleh tanaman. Selain itu kita juga mengetahui
bagaimana potensi perkembangan mikroorganisme. Sehingga kita bisa memonitor
pengolahan pertanian terhadapa penggunaan pupuk yang berasal dari bahan kimia
untuk menambah atau mengurangi pH tanah.
Pengaruh pH dalam pertumbuhan tanaman tidah terlepas dariyang
namanya unsur hara. Dengan mengetahui pH tanah kita bisa mengetahui mudah
atau tidaknya unsur ion-ion yang diserap oleh tanaman. Tanaman pada umumnya
akan mudah menyerap hara pada pH 6,5-7,5. Dengan mudahnya tanaman
25

menyerap hara maka pertumbuhan tanaman akan menjadi lebih baik yang
dikarenakan penyerapan ion terjadi dengan mudah.
4.3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang
terkandung pada tanah. Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu, dan
lempung. Ukuran partikel lebih dari 2 mm, bahan organik dan agen perekat seperti
kalsium karbonat harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur tanah. Tekstur
tanah ditentukan dilapangan dengan cara melihat gejala konsistensi dan rasa
perabaan menurut bagan alir dan di labolatorium dengan metode pipet atau
metode hidrometer. Berikut hasil pengamatan yang di dapat tentang tekstur tanah.

Tabel 3. Hasil Prngamatan Tekstur Tanah


NO Jenis Tanah Persentase Kelas
Pasir Debu Liat tekstur
1. KLU 60 % 23 % 17 % Sandy
(Inseptisol) Loam

Gambar 1. Segitiga Tekstur Sistem USDA


Keteranagan: Merah : debu
Biru : pasir
Hijau : liat
26

Pada praktikum kali ini untuk menentukan tekstur tanah menggunakan


metode sedimentasi. Metode sedimentasi adalah metode yang sering digunakan
dengan menggunakan larutan yang memiliki berat jenis yang lebih rendah. Dalam
praktikum ini menggunakan larutan NaOH. Penambahan larutan NaOH berfungsi
sebagai larutan yang digunakan supaya proses pengendapan dapat terjadi. Yang
dikarenakan tanah yang digunakan adalah tanah inceptisol. Tanah inceptisol
adalah tanah yang umumnya berumur masih muda dari pelapukan dan baru mulai
berkembang. Profilnya memiliki horizon yang pembentukannya agak lambat
sebagai hasil alterasi bahan induk.
Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain: (1) iklim. Jika iklim
hujan maka tanah selalu dalam keadaan basah, hal ini dapat mempengaruhi
keadaan tekstur tanah dan akan terjadi proses pencucian. (2) organisme.
Keberadaan organisme dapat menjadikan tekstur tanah menjadi semakin subur
karena organisme dapat menjadikan kompos dan pengurai. (3) bahan induk. Jika
bahan induk tanah berasal dari batuan maka tekstur tanah akan cenderung
memiliki pori-pori yang besar. (4) topografi. Berubahnya muka bumi akan
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada tekstur tanah, misalnya dalam
hal kepadatan dan bentuk strukturnya.
Dalam pertanian, tanah adalah media tumbuh bagi tanaman pertanian.
Tanah juga sebagai sumber penyedia nutrien serta zat hara untuk keperluan
makanan dan aktivitas tumbuhan. Tekstur tanah yang baik bagi pertanian adalah
tanah yang mampu menyediakan air dan hara yang cukup bagi tanaman pertanian
sehingga tanaman bisa hidup. Dengan kata lain, tanah berperan sebagai komponen
utama dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.4. Struktur Tanah
Berat jenis tanah (BJ) adalah berat massa tanah per satuan volume partikel
tanah (tanpa pori) kering oven. Berat jenis partikel (BJ) adalah perbandingan
antara massa total fase padat tanah Ms dan volume fase padat Vs. Kerapatan isi
atau berat volume tanah (BV) merupakan salah satu sifat fisika tanah yang paling
banyak dikaji. Nilai berat volume tanah berubah-ubah seiring dengan berubahnya
27

kadar air tanah. Sehingga untuk tanah yang mengembang dan mengerut, nilai BV
perlu disertai dengan data kadar air. Selain itu ada juga yang di namakan
porositas. Porositas adalah persentase total pori dalam tanah yang ditempati oleh
air dan udara, dibandingkan volume total tanah. Dibawah ini adalah hasil
pengamatan BJ, BV dan porositas tanah inceptisol.

Tabel 4. Hasil Pengamatan BJ, BV dan Porositas Tanah


Sampel Bulk Density Particle Density Porositas
Tanah (BV) (BJ)

Inceptisol 1,116 g/cm3 2,35 g/cm3 53%

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur tanah. Faktor pertama


yang mempengaruhi pembentukan tanah adalah bahan induk. Bahan induk dapat
berupa berbagai jenis batuan, mineral, vulkanik, dan juga bahan organik. Faktor
yang lainnya yaitu topografi. Topografi memengaruhi aliran air dan kemungkinan
erosi juga pelapukan dalam pembentukan tanah. Organisme yang hidup, baik
tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme memengaruhi pembentukan
tanah. Selain itu iklim seperti cuaca, suhu, kelembapan dan curah hujan
memengaruhi pembentukan tanah. Waktu merupakan faktor yang terakhir yang
memengaruhi pembentukan tanah, karena proses pelapukan membutuhkan waktu
yang panjang.
Bahan organik sangat berperan besar dalam meningkatkan kesuburan
tanah dan menentukan struktur tanah. Peran bahan organik tidak hanya berperan
sebagai penyedia hara tanaman saja, namun yang jauh lebih penting terhadap
perbaikan sifat fisik tanah, biologi dan kimianya. Berkaitan dengan kesuburan
fisika tanah, bahan organik berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui
agregasi dan aerasi tanah. Memperbaiki kapasitas menahan air, mempermudah
pengolahan tanah dan meningkatkan ketahanan tanah terhadap erosi.
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini yaitu nilai berat jenis tanah (BJ),
berat volume tanah (BV) dan porositas total. Berat jenis tanah yang merupakan
28

tanah inceptisol adalah 2,35 g/cm3. Berat volume tanah yang didapatkan pada
praktikum ini adalah 1,116 g/cm3. Demikian dari jumlah data dari berat jenis dan
berat volume tanah didapatkan jumlah porositas total tanah yang mencapai 53%.
29

BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Nilai kadar lengas dari tanah kering udara dan tanah kapasitas
lapang2,85% dan 38,4%. Oleh sebab itu nilai FK yang diperoleh dari
kedua sampel tanah tersebut adalah 1,0002 dan 1,003.
2. Nilai pH pada sampel tanah yang diuji pHnya menunjukkan sekitar 7,5-8.
Yang berarti sampel tersebut masuk kedalam tanah yang memiliki harkat
sedikit agak basa. Sehingga jauh dari kata normal akan tetapi masih bisa di
tanami tanaman dengan baik.
3. Tekstur tanah yang menjadi sampel termasuk kedalam tekstur Sandy
Loam yang dikarenakan berdasarkan hasil yang diperoleh fraksi pasir
berjumlah 60%, debu 23%, dan liat 17% yang memenuhi karakteristik
tekstur Sandy Loam.
4. Nilai dari BJ tanah dan BV tanah yaitu sebesar 2,35 g/cm3 dan 1,116
g/cm3. Serta besar dari nilai persentase porositas sampel tanah yang
tersedia adalah 53%.
5.2. Saran
Setelah melaksanakan serangkaian acara praktikum dan mendapat ilmu dan
pengetahuan dasar-dasar ilmu tanah maka sebagai saran untuk kita semua ketika
ingin memulai pengolahan dan penanaman dalam pertanian terlebih dahulu
mengetahui dan memahami tentang kadar lengas yang ada di dalam tanah,
kemasaman tanah, tekstur tanah, serta memahami struktur tanah yang akan diolah.
Supaya proses pertanian yang dijalankan berjalan dengan baik dan berhasil.
30

DAFTAR PUSTAKA

Benggu, Y,I,. Ishaq,L,F,. Pullo, R. 2022. Buku Dasar-Dasar Ilmu Tanah.


CV Media Sains Indonesia. Jawa Barat.
Eko, H, M,. Fiqri, A. 2019. Pengelolaan Kesuburan Tanah. UB press.
. Jawa Timur
Hasibuan, S,. Darfia, N, E,. 2021. Produktivitas Tanah Kolam. UR press.
Pekanbaru.
Hendra. Lawing, Y, H,. 2023. Reklamasi: Potensi Vegetasi Lahan Berkelanjutan.
CV Bintang Semesta Media. Yogyakarta.
Jufriadi, K,. Bambang, S,. Sulardi. 2019. Uji Keasaman Air Dengan Alat Sensor
pH. Jurnal Kacapuri Vol.2. No.1, juli 2019.
Kironoto, B, A,. Yulistianto, B,. Olii, M, R,. 2021. Erosi Dan Konservasi Lahan.
UGM press. Yogyakarta.
Mochtar, L, R,. 2017. Morfologi Dan Klasifikasi Tanah. UB press. Jawa Timur.
Mustawa, M,. Abdullah, S,. Putra, G, M, D,. Analisis Efisiensi Irigasi Tetes Pada
Berbagai Tekstur Tanah. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Biosistem Vol. 5
No.2, september 2017.
Mutmainnah, D,. Ayu, I, W,. Oklina, A, M,. Analisis Tanah Indikator Tingkat
Ketersediaan Lengas. Jurnal Agroteknologi. Vol.1. No.1, Juli 2021
Nurhuda, M,. Maryani, Y,. Kajian Struktur Tanah Rizosfer Tanaman Kacang.
Jurnal Pertanian Agros Vol.23. No.1, Januari 2021.
Setiawati, E. 2019. Karakteristik dan Kesuburan Tanah. Polliban press.
Banjarmasin.
Tioner, P,. Ningsih, H,. Purwaningsih. Abdus, S,. Gunawan, B,. Refa, F,. Arsi.
2021. Tanah dan Nutrisi Tanaman. Kita Menulis. Surabaya.
31

LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Kadar Lengas Tanah
a. Contoh Tanah Kering Udara
1. Kadar Lengas
b−c
KL ¿ x 100
c−a
62,865−47,484
KL ¿ x 100 %
47,484−8,750
KL¿ 38,4 %
2. Faktor Koreksi
100+ KL
FK¿
100
100+ 38,4 %
FK¿
100
FK¿ 1,003
b. Contoh Kapasitas Lapang
1. Kadar Lengas Kapasitas Lapang
b−c
KU¿ x 100 %
c−a
64,015−62,475
KU¿ x 100 %
62,475−8,53
KU¿ 2,85 %
2. Faktor Koreksi Kering Udara
100+ KU
FK¿
100
100+ 2,85 %
FK¿
100
FK¿ 1,0002
32

Lampiran 2. Perhitungan Tekstur Tanah


- Tekstur Tanah KLU
I
a. Pasir¿ x 100 %
15
9
Pasir¿ x 100 %
15
Pasir¿ 60 %
II
b. Debu¿ x 100 %
15
3,5
Debu¿ x 100 %
15
Debu¿ 23 %
c. Liat = 100% - (%Pasir + %Debu)
Liat = 100% - (60% + 23%)
Liat = 100% - 83%
Liat = 17%
33

Lampiran 3. Perhitungan Struktur Tanah


- Berat Jenis Tanah
b−a
BJ=
50−(c−b)
53,696−35,089
BJ=
50−(96,602−53,696)
BJ= 2,35 gram/ cm³
- Berat Volume Tanah
( c−a )
BV= 2
πr t
( 43,631−4,193 )
BV=
3,14.1,52 5
BV= 1,116 gram/ cm³
- Porositas Tanah
−BV
Porositas= ( 1 ) x 100%
BJ
−1,116
Porositas= ( 1 ) x 100%
2,35
Porositas= (1 – 0,47) x 100%
Porositas= 0,53 x 100%
Porositas= 53%

Anda mungkin juga menyukai