Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISA TANAH

DISUSUN OLEH:
Nama :MUHAMMAD AFDHALUL IKHSAN
Stanbuk :09320230118
Kelas/Kelompok :C4/2(dua)

Asisten

(Nurul Makka Mustafa ST)

LABORATORIUM KIMIA DASAR


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKKASAR
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah mempunyai kedudukan yang penting bagi bangsa Indonesia. Tanah
dan masyarakat saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Pentingnya tanah
dalam kehidupan manusia dapat dilihat dimana tidak hanya dalam hidupnya saat
matipun manusia masih membutuhkan tanah.
Aset Negara Indonesia yang penting dan mendasar adalah Tanah, dan tak
dapat dipungkiri diatas tanah lah berkembangnya Negara dan bangsa. Masyarakat
Indonesia memposisikan tanah pada kedudukan dan dalam produktivitas agrarian
tanah adalah faktor pendukung utama. Kelebihan dari suatu tanah dilihat dari
suatu harga tanah itu yang terus saja meningkat dan mudah dijual dan dapat
dijadikan objek jaminan bagi perjanjian kredit. Saat ini banyak sekali terdapat
tanah ulayat yang diperjual belikan dengan berbagai alasan, dan sudah tidak
mengacu lagi kepada ketentuan adat suatu daerah tertentu .
Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum
adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa dengan sosialisme Indonesia serta dengan
peraturan perundang-undangan yang tercantum dalam undang- undang ini dengan
peraturan perundang-undangan lainnya. Segala sesuatu dengan mengindahkan
unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.
Poligon gaya merupakan metode pengukuran dengan rangkaian segi
banyak. Dalam menentukan suatu posisi atau titik yang dapat diketahui kecil
besarnya dengan menghitung dari pengukuran arah, sudut, dan jarak. Hasil
pengukuran ini digunakan sebagai kerangka pemetaan. Kerangka dasar adalah
sejumlah titik yang diketahui koordinatnya dalam sistem tertentu yang fungsinya
sebagai pengikat ukuran Analisis karakteristik kimia tanah menggunakan kriteria
penilaian status kimia tanah (Wulandari Dkk., 2020).
1.2 Tujuan Percobaan
A. Mengetahui pH tanah
B. Untuk mengetahui adanya SO4 , CI , dan NH4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tanah


Analisis tanah merupakan kegiatan berskala laboratorium yang bertujuan
mengetahui serta menetapkan kualitas atau kesuburan tanah. Kualitas dan
kesuburan tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi. Berbagai
lembaga pengujian tanah dapat memiliki standar sendiri mengenai berapa sampel
yang dibutuhkan perluas area.Penelitian ini menguji beberapa parameter fisika
dan kimia, di antaranya adalah kadar air, karbon organik, fosfor, nitrogen, kalium,
pH, dan tekstur tanah. Parameter biologi tanah, yaitu jumlah mikroorganisme di
dalam tanah, tidak diukur pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan berdasarkan
hasil penelitian sebelumnya kadar C-organik berbanding lurus dengan jumlah
mikroorganisme dari sebuah tanah (Indis Dkk., 2022).
Tanah merupakan salah satu komponen lahan yang mempunyai peranan
penting terhadap pertumbuhan tanaman, selain berfungsi sebagai media tumbuh
tanaman, konservasi tanah dan air dalam menahan dan menyediakan air bagi
tanaman, tanah juga berperan dalam menyediakan unsur hara yang diperlukan
bagi tanaman dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman.kandungan
unsur hara dalam tanah tergantung dari batuan induk serta mineral mineral yang
terdapat di dalamnya,mineral yang terdapat pada di dalam tanah berbeda beda.
Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh pengelolaan lahan itu sendiri.
Penggunaan lahan kelompok Tanah yang selalu ditanami suatu berbagai jenis
tanaman secara terus menerus, maka penyerapan hara baik makro maupun mikro
untuk tanaman tersebut selalu serupa, sehingga akan terjadi defisiensi hara
tertentu. oleh karena itu tingkat pemiskinan hara juga hampir sama. Berbeda
dengan tanah yang ditanami jagung kemudian bergiliran dengan tanaman kacang
tanah, maka penyerapan atau pemiskinan hara oleh tanaman berbeda karena
penyerapan hara antara jagung dan kacang tanah tidak sama, Tanah pertanian
yang dipupuk berarti mengganti kehilangan hara baik karena diserap tanaman
Dari sudut kimia, kesuburan tanah di artikan kemampuan tanah untuk
menyediakan hara yang cukup (Nopsagiarti Dkk., 2020).
Tanah merupakan lapisan permukaaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perkara penopang tumbuh tegaknya
tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara. Secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik
sederhana) dan unsur-unsur esensial. Sedangkan biologis berfungsi sebagai
habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan harta dan
zat-zat adiktif bagi tanaman. Ketiga hal tersebut secara integral mampu
menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomas.
Tanah memiliki arti penting dalam bidang pertanian, yaitu sebagai media
tumbuh kembang tanaman. Komposisi utama tanah antara lain bahan organik,
mineral, air, dan udara. Bahan organik tanah merupakan material organik yang
mengandung karbon sebagai sumber makanan dari mikroorganisme di dalam
tanah, yang terjadi melalui reaksi-reaksi kimia. Sedangkan material penting di
dalam tanah antara lain Fosfor (P), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), dan
sebagainya.Sifat biologis tanah menyangkut kandungan mikroorganisme
pengurai di dalam tanah. Pada tanah mineral juga memiliki karakteristik
kandungan bahan organic yang rendah dan kelarutan AI yang tinggi yang
berpotensi meracuni tanaman. Di daerah-daerah dengan lahan gambut yang luas,
tanah gambut berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai media semai alternatif
yang cukup baik untuk digunakan bagi petani (Indis Dkk, 2022).
Prinsip analisis tanah dapat dilihat dalam arti sempit dan juga secara luas.
Secara sempit (mikro) yaitu prinsip yang hanya menentukan status hara.
Sedangkan secara luas (makro) yaitu meliputi interpretasi, evaluasi, dan
rekomendasi pemupukan, pertimbangan lainnya. Analisis (jaringan) tanaman di
perlukan untuk penelitian untuk respon pemupukan, diagnosis penyakit yang di
sebabkan kekahatan atau keracunan unsur, dan rekomenda pemupukan pada
tanah
2.2 Pengambilan sampel
Hasil rata-rata analisa kadar air pada contoh tanah dengan kode 66, 67, dan
115 berturut turut adalah 11,65%; 6,62%; dan 8,25%. Kadar air tanah dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya kemiringan, pori-pori, tekstur, dan bahan
organik mudah lapuk. Tanah dengan posisi landai, memiliki kadar air yang lebih
tinggi, karena dapat menampung curah hujan yang lebih banyak dari pada tanah
dengan posisi miring.
Pori-pori tanah mempengaruhi laju pergerakan air dan kemampuan untuk
menyerap air. Tanah dengan jenis makro pori dan meso pori memliki pergerakan
air yang lebih cepat dan dapat menyerap air lebih banyak daripada tanah mikro
pori Tekstur tanah yang kasar memiliki kemampuan menyerap air lebih kecil dari
pada tekstur tanah halus, sehingga tanah berpasir memiliki kadar air lebih rendah
daripada tanah liat dan lempung Kandungan bahan organik mudah lapuk seperti
dedaunan dan kayu-kayuan juga mempengaruhi kadar air tanah. Semakin banyak
bahan organik mudah lapuk, dapat meningkatkan kadar air tanah (Indis dkk,
2022).
2.3
Hasil rata-rata analisa kadar air pada contoh tanah dengan kode 66, 67, dan
115 berturut turut adalah 11,65%; 6,62%; dan 8,25%. Kadar air tanah dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya kemiringan, pori-pori, tekstur, dan bahan
organik mudah lapuk. Tanah dengan posisi landai, memiliki kadar air yang lebih
tinggi, karena dapat menampung curah hujan yang lebih banyak dari pada tanah
dengan posisi miring.
Pori-pori tanah mempengaruhi laju pergerakan air dan kemampuan untuk
menyerap air. Tanah dengan jenis makro pori dan meso pori memliki pergerakan
air yang lebih cepat dan dapat menyerap air lebih banyak daripada tanah mikro
pori Tekstur tanah yang kasar memiliki kemampuan menyerap air lebih kecil dari
pada tekstur tanah halus, sehingga tanah berpasir memiliki kadar air lebih rendah
daripada tanah liat dan lempung Kandungan bahan organik mudah lapuk seperti
dedaunan dan kayu-kayuan juga mempengaruhi kadar air tanah. Semakin banyak
bahan organik mudah lapuk, dapat meningkatkan kadar air tanah (Indis Dkk.,
2022).
2.4 pH Muatan dalam tanah
Pori-pori tanah mempengaruhi laju pergerakan air dan kemampuan untuk
menyerap air. Tanah dengan jenis makro pori dan meso pori memliki pergerakan
air yang lebih cepat dan dapat menyerap air lebih banyak daripada tanah mikro
pori Tekstur tanah yang kasar memiliki kemampuan menyerap air lebih kecil dari
pada tekstur tanah halus, sehingga tanah berpasir memiliki kadar air lebih rendah
daripada tanah liat dan lempung Kandungan bahan organik mudah lapuk seperti
dedaunan dan kayu-kayuan juga mempengaruhi kadar air tanah. Semakin banyak
bahan organik mudah lapuk, dapat meningkatkan kadar air tanah. pH tanah atau
tepatnya pH larutan tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur
hara seperti nitrogen (N), Potassium/kalium (k), dan pospor (p) dimana tanaman
membutuhkan dalam jumlah g tertentu untuk tumbuh berkembang dan bertahan
terhadap penyakit. Jika pH larutan tanah meningkat hingga diatas 5,5 nitrogen
(dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Disisi lain pospor akan
tersedia bagi tanaman pada pH 6,0 hingga 7,0.
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapa dimanfaatkan N,P,K
dan zat hara lain yang di butuhkan . Pada tanah masam, tanaman mempunyai
kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat
mati karena keracunan tersebut. Jika tanah terlalu masam oleh karena
penggunaan pestisida, herbbsida, dan fungsida tidak akan terabsorbsi dan justru
akan meracuni air tanah serta air-air pada aliran permukaan,factor factor yang
mempengaruhi pH tanah adalah sistem tanah yang dirajai oleh ion H+ akan asam.
2.5 Kandungan fostor tanah
Tanaman sangat membutuhkan fosfor untuk tumbuh. Tanaman menyerap P
dalam bentuk ortofosfat primer (H2PO4) dan sebagian kecil dalam bentuk
ortofosfet sekunder (HPO4) .Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah
Sistem tanah yang dirajai oleh ion-ion H+ akan bersuasana asam.Penyebab
keasaman tanah adalah ion H+ dan Al3+ yang berada dalam larutan tanah unsur-
unsur yang terkandung dalam tanah, konsentrasi ion H+ dan ion OH-Bentuk P
dalam tanah dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu organik dan anorganik.
Bentuk P tersebut sangat bervariasi. Nilai P-organik antara 5-80% ai pH tanah.
Fosfor sebagian besar berasal dari pelapukan batuan mineral alami, sisanya
berasal dari pelapukan bahan organic Tanaman sangat membutuhkan fosfor untuk
tumbuh (Nia Dhasa and Mutiara, 2019).
2.6 Kejenuhan Basa(KB) Tanah
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kondisi tersebut
disebabkan karena lapisan ini mengandung bahan organik yang cukup tinggi pada
permukaan tanah yang tercampur dengan bahan mineral tanah dan mengalami
penguraian oleh mikroba yang mengakibatkan terbentuknya asam sulfida dan
asam nitrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim,(1986), bahwa rombakan
organik diserang oleh sebagian besar mikroorganisme yang diantara hasil
metabolisme akhirnya adalah asam organik dan bahan organik yang banyak. Bila
asam ini sampai kebagian mineral dalam tanah, mereka tidak memberikan H
tetapi menggantikan basa dan meningkatkan kemasaman tanah. Hal ini juga
disebabkan jumlah ion H dalam tanah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah
OH. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjowigeno, S. (1992), bahwa pH tanah
yang rendah dan tinggi dipengaruhi oleh adanya perbedaan kandungan ion H+
dan ion OH-, dimana jumlah ion H+ dan ion OH- juga menentukan kemasaman
suatu tanah. Jika jumlah ion H+ lebih tinggi dari jumlah ion OH- maka tanah akan
bersifat asam dan sebaliknya juga seperti itu.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

Anda mungkin juga menyukai