Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH

PENENTUAN SIFAT-SIFAT TANAH DILAPANGAN


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Dosen Pengampu : Dina Gustiana, SP.
Widyasari, SP.

Disusun Oleh :
Alya Aghni Rahmawati (1207060007)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG JATI BANDUNG
TAHUN 2020

I. DASAR TEORI
Tanah merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari mineral dan bahan
organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi, karena tanah
mampu mendukung kehidupan tumbuhan yang di mana tumbuhan menyediakan makanan
dan oksigen kemudian menyerap karbondioksida dan nitrogen. Dalam mendukung kehidupan
tanaman, tanah mempunyai fungsi yaitu untuk memberikan unsur hara dan sebagai media
perakaran, menyediakan air dan sebagai tempat penampungan (reservoar) air, menyediakan
udara untuk respirasi akar dan sebagai tempat bertumpunya tanaman [ CITATION Kem08 \l
1033 ].
Sebagai makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang, setiap tanaman tentu saja
memerlukan makanan. Makanan bisa didapat dari unsur hara yang dimana unsur hara
merupakan zat yang dapat memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga perkembangan
fisik pada tanaman. Semua tanaman harus mampu memenuhi kebutuhan unsur hara dalam
jumlah yang tepat agar dapat menyempurnakan pertumbuhan dan beberapa manfaat tersebut
demi perkembangan hidupnya. Sebab, unsur hara yang tidak terpenuhi dapat membuat
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu sehingga proses pertumbuhan
tak dapat berjalan normal dan maksimal. Unsur hara yang diperlukan bagi tanaman terdiri
dari 2 yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang
diperlukan dalam jumlah banyak sedangkan Unsur hara mikro adalah unsur hara yang
diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit [ CITATION Ros02 \l 1033 ].
Kandungan bahan organik tanah sangat bervariasi, dari yang rendah sampai tinggi. Tipe
penggunaan lahan juga berpengaruh pada penyediaan sumber bahan organik, hal ini
disebabkan oleh bentuk lahan yang dapat mempengaruhi pada proses pengumpulan atau
pencucian bahan organik[ CITATION Dwi16 \l 1033 ]. Kandungan bahan organik didalam
tanah dapat mencerminkan kualitas tanah yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh
pada kualitas tanah tersebut [ CITATION Edi07 \l 1033 ]. Bahan organik dalam tanah dapat
stabil karena terjadi berbagai proses kompleks yang menghalangi dekomposisi termasuk
selain karena kualitas senyawa organik, kondisi tanah juga kondisi biologi mikroorganisma.
Sifat senyawa termasuk rekalsitran dari molekul organik yang tahan terhadap degradasi oleh
mikroorganisma dan enzim, stabilisasi secara kimia karena berbagai interaksi molekul
organik, kondensasi permukaan atau serapan, sehingga mengurangi ketersedian substrat
molekul organik dan proteksi secara fisik dari substrat organik oleh dekomposesr karena
oklusi substrat dalam agregat. Dalam hal biologi ini termasuk proses biotik yaitu produksi
exo-enzim, penghancuran mekanis bahan organik, bioturbasi massa tanah, fiksasi C ke dalam
sel hidup. Selain itu juga proses ekologis termasuk kebutuhan energi sel mengendalikan
dekomposisi, hilang karena difusi menghalangi pertumbuhan dan mencegah terbentuknya
koloni baru yang akhirnya terhalang atau dapat tepat untuk mineralisai bahan organik tanah
[ CITATION Eks05 \l 1033 ].
II. ALAT DAN BAHAN
 Sampel Tanah
 Air
 Tabung Reaksi
 Cangkul
 H2O2 10%
 Munsell Soil Color Chart

III. LANGKAH KERJA


a) Kapasitas Tukar Kation (KTK)
 Campur 5 gr tanah dan 10 ml air masukkan kedalam tabung reaksi.
 Kocok dan biarkan beberapa menit.
 Tanah mengendap (terflokulasi): KTK tinggi dan bila tanah tidak mengendap
(terdeptasi) : KTK rendah.

b) Bahan Organik
 Basahi 5 gr tanah dengan 5 ml H2O2 10%.
 Amati reaksi tanah ketika diberi H2O2 10%. Jika Kandungan bahan organic tinggi
ditandai dengan banyaknya buih.

c) Bobot Isi
 Menggali tanah lalu ditimbun kembali.
 Bobot isi tinggi ditandai dengan timbunan tidak penuh (cekung) dan bobot isi rendah
timbunan penuh (cembung).

d) Warna Tanah
Penentuan warna tanah dilakukan dengan cara membandingkan tanah dengan warna buku
pada munsel soil color chart. Warna pada buku dinyatakan dalam tiga satuan yaitu
kilap(Hue), nilai(Value) dan Kroma(chroma).

IV. TUJUAN
Mahasiswa mampu menentukan sifat-sifat tanah dengan metode analisis secara
praktis dilapangan.

V. HASIL PENGAMATAN

NO SAMPEL TANAH KETERANGAN


1. Bahan Organik Memiliki buih yang banyak
sehingga dapat dikatakan
sampel tanah tersebut
memiliki bahan organik yang
cukup tinggi.

2. KTK Sampel tanah terflokulasi


KTK tinggi.

3. Warna Tanah 10 YR 3/6 warna yang


diperoleh dark red
4. Bobot Isi Bobot isi yang diperoleh dari
pengamatan yaitu cembung

VI. PEMBAHASAN
1. Bahan Organik
Pada praktikum penentuan bahan organik hasil sampel tanah yang telah ditetesi H202
10%, sampel tanah tersebut mengeluarkan buih/gelembung karena adanya reaksi
kimia. Hal ini menunjukan bahwa tanah tesebut memiliki bahan organik tanah dan
tergolong subur.

2. KTK
Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya
dengan kesuburan tanah. Pada praktikum penentuan KTK hasil sampel tanah
terflokulasi KTK tinggi, yang dimana KTK tinggi dapat menyediakan unsur hara
lebih baik daripada tanah dengan KTK rendah. Tanah yang memiliki kandungan KTK
tinggi bila didominasi oleh kation basa, Ca, Mg, K, Na (kejenuhan basa tinggi) dapat
meningkatkan kesuburan tanah, tetapi bila didominasi oleh kation asam, Al, H
(kejenuhan basa rendah) dapat mengurangi kesuburan tanah.
3. Warna Tanah
Dari hasil pengamatan diperoleh warna tanah yaitu 3 value / 6 chroma (10YR) yang
menghasilkan warna dark red. Hal ini disesuaikan dengan warna tanah yang tertera
pada buku Munsell Color Chart.

4. Bobot Isi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan diperoleh bahwa bobot tanah cembung.
Yakni menunjukan bahwa bobot isi dari tanah banyak. Menurut [ CITATION
SHa02 \l 1033 ] menyatakan bahwa bobot isi dapat menunjukan perbandingan antara
berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bobot isi
merupakan petunjuk kepadatan tanah. Semakin padat suatu tanah maka semakin
tinggi bobot isinya yang berarti tanah semakin sulit meneruskan air atau ditembus
akar tanaman. Untuk itu diperlukan penelitian tentang hubungan antara kepadatan
tanah yang dinyatakan dalam bobot isi dengan pertumbuhan kecambah tanaman.

VII. SIMPULAN
Berdasarkan praktikum dan juga pengamatan, diketahui bahwa sifat-sifat tanah
diantaranya terdiri dari bahan organik, KTK, warna tanah, dan juga bobot isi. Hasil
yang diperoleh dari pengamatan tersebut meliputi adanya bahan organik pada sampel
tanah dikarenakan memiliki buih yang banyak sehingga dapat dikatakan sampel tanah
tersebut memiliki bahan organik yang cukup tinggi. Lalu, pada pengamatan KTK
memiliki hasil sampel tanah terflokulasi KTK tinggi. Pada warna tanah mengasilkan
waran dark red, dan terakhir hasil dari bobot isi yang cembung menandakan bahwa
bobot isi dari tanah banyak.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Dwiastuti, S., Maridi, Suwarno, & Puspitasari, D. (2016). Bahan Organik Tanah di Lahan
Marjinal dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Vol 13(1) 2016: 748-751.

Editorial. (2007). Farming Carbon. Soil & Tillage Research 96, 1-5.
Ekschmitt, K., M, L., S, V., O, F., & V, W. (2005). Strategies used by soil biota to overcome soil
organic matter stability — why is dead organic matter left over in the soil? . Geoderma
128, 167-176.

Hanafiah, K. A. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.

Hardjowigeno, S. (2002). Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Rosmarkam. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai