BY:
ALSYA ATSHILA A
AQILAH AMALIA L
BRIGITTA PRAMESWARI
HASNA NUR FALIHAH Z
KENZA RAMDHANA S
MUHAMMAD ARIF N
MUHAMMAD IHSAN
YASMINE OCTA D
SAMUDRA PASAI
Didirikan : 1267 Masehi
Runtuh : 1521 Masehi
Letak : Sumatra,
Aceh
Bahasa : Melayu
Mata Uang : Dirham (koin
emas)
No PERIODE NAMA SULTAN
R 1
2
1267 – 1297
1297 – 1326
Sultan Malik as-Saleh
Sultan Al-Malik azh-Zhahir I R
A
3 1326 – 133? Sultan Ahmad I
4
5
133? – 1349
1349 – 1406
Sultan Al-Malik azh-Zhahir II
Sultan Zainal Abidin I
A
J 6
7
1406 – 1428
1428 – 1438
Ratu Nahrasyiyah
Sultan Zainal Abidin II J
1438 – 1462 Sultan Shalahuddin
A
8
9
10
1462 – 1464
1464 – 1466
Sultan Ahmad II
Sultan Abu Zaid Ahmad III A
No PERIODE NAMA SULTAN
R 11
12
1466 – 1466
1466 – 1468
Sultan Ahmad IV
Sultan Mahmud R
A
13 1468 – 1474 Sultan Zainal Abidin III
14
15
1474 – 1495
1495 – 1495
Sultan Muhammad Syah II
Sultan Al-Kamil A
J 16
17
18
1495 – 1506
1506 – 1507
1507 – 1509
Sultan Adlullah
Sultan Muhammad Syah III
Sultan Abdullah
J
A 19
20
1509 – 1514
1514 – 1521
Sultan Ahmad V
Sultan Zainal Abidin IV A
PENYEBAB RUNTUH
Pada abad ke-15 kerajaan Samudra Pasai kehilangan
kekuasaan perdagangan atas Selat Malaka, dan kemudian
dikacaukan Portugis pada tahun 1511-20. Akhirnya
kerajaan ini dihisab kesultanan Aceh yang timbul tahun
1520-an.
LATAR BELAKANG
R No
1
PERIODE
1496 – 1530
NAMA SULTAN
4
1537 – 1571
1571 - 1575
Sultan Alauddin al-Qahhar
A
PENYEBAB RUNTUH
1. Makin menguatnya kekuasaan dari negara penjajah yaitu
Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka.
2. Terjadinya perebutan kekuasaan di antara para pewaris
tahta dari kesultanan Aceh.
3. Menguatnya kekuasaan asing di daerah Aceh juga menjadi
faktor penting dibalik runtuhnya kesultanan Aceh.
4. Banyak pemisahan diri oleh kerajaan-kerajaan Kecil yang
pada mulanya adalah bagian dari kekuasaan kesultanan
Aceh.
5. Kemunduran dari Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam
terus terjadi karena naik tahktanya dari Sultan
Mahmudsyah yang sangat muda dan lemah menjadi
penguasa di Kesultanan Aceh.
MASJID TAMAN SARI
BAITURRAHMAN GUNONGAN
PENINGGALAN
BENTENG INDRA MERIAM
PATRA KESULTANAN ACEH
PENINGGALAN
DEMAK
• Didirikan : 1475 Masehi
• Runtuh : 1554 Masehi
• Letak : Jawa Tengah,
Bintara
• Bahasa : Jawa Kuno
• Mata Uang : Dinar (koin
emas)
R No PERIODE NAMA SULTAN
R
A
1 1475 - 1518 Raden Fatah
4
1521 - 1546
1546 - 1547
Sultan Trenggana
Sunan Prawata
J
A 5 1547 - 1554 Arya Penangsang
A
PENYEBAB RUNTUH
• Adanya perselisihan dalam perebutan kekuasaan dalam keluarga
kerajaan, menyebabkan munculnya pemberontakan-
pemberontakan dari daerah-daerah kekuasaan Demak.
PENINGGALAN
DAMPAR KENCANA
SOKO GURU
MASJID AGUNG
DEMAK
PENINGGALAN
PAJANG
Kesultanan Pajang adalah satu kesultanan yang berpusat di Jawa Tengah
sebagai kelanjutan Kesultanan Demak. Berdasar naskah-naskah babad,
bahwa negeri Pengging disebut sebagai cikal bakal Pajang. Putra Ki Ageng
Pengging, Jaka Tingkir mengabdi kepada kerajaan Demak.
LATAR BELAKANG
R No PERIODE NAMA SULTAN
R
A
1 1568 - 1583 Hadiwijaya
J
A A
PENYEBAB RUNTUH
• perebutan tahta kerajaan. Yaitu antara Pangeran
Benawa dengan Arya pangiri, yang dimenangkan oleh
Arya Pangiri.
• Namun pangeran Benawa bersekutu dengan
Sutawijaya untuk menyerang pajang. Pecahlah
perang dengan kekalahan Arya Pangiri. Pangeran
Benawa menjadi pemegang tahta selanjutnya.
Sepeninggalan Benawa tahun 1857. Tidak ada putra
mahkota yang menggantikannya.
MATARAM ISLAM
Pada tahun 1577 Sultan Adiwijaya menghadiahkan wilayah Mataram kepada Ki
Gede Pemanahan yang telah membantunya membunuh Arya Penangsang di
Jipang Panolan . Di tangan Ki Gede Pemanahan, Mataram menunjukkan
kemajuan.
LATAR BELAKANG
R No PERIODE NAMA SULTAN
R
A 1
2
1577 – 1584
1584 – 1601
Ki Gede Pamanahan
Panembahan Senopati/Sutawijaya
A
1601 – 1613
J
3 RM Jolang
4
5
1613 - 1645
1646 - 1676
RM Rangsang
Amangkurat I J
A 6 1677 - 1703 Amangkurat II
A
M Pada masa pemerintahan Sultan Agung
Hanyokrokusumo (RM Rangsang) 1613 J
A hingga 1646., wilayah kekuasaan kerajaan
mencangkup Pulau Jawa (kecuali Banten A
S dan Batavia), Pulau Madura, serta daerah
Sukadana di Kalimantan Barat. Y
A A
PENYEBAB RUNTUH
• kekalahan Sultan Agung dalam misi merebut Batavia serta menguasai
seluruh Jawa dari Belanda.
PENINGGALAN
PERTAPAAN KITAB SASTRA
KEMBANG LAMPIR GENDING
PENINGGALAN
MERIAM SEGARA WANA
DAN SYUH BRATA
PENINGGALAN
BANTEN
Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam yang ada di Provinsi
Banten dan pada awal mulanya berada di bawah kekuasaan Kerajaan
Demak. Namun kemudian, Banten melepaskan diri saat Kerajaan
Demak mundur dan pemimpin pertama Kerajaan Banten adalah Sultan
Hasanuddin. Sultan Hasanuddin lalu membuat Banten menjadi pusat
perdagangan dan memperluas wilayahnya hingga Lampung sebagai
penghasil lada di wilayah Sumatera Selatan.
LATAR BELAKANG
R No PERIODE NAMA SULTAN
R
A 1
2
1552-1570
1570 – 1580
Sultan Hasanudin
Maulana Yusuf
A
J
3 1580 – 1596 Maulana Muhammad
4
5
1596 – 1651
1651 – 1682
Abdul Mufakhir
Sultan Ageng Tirtayasa J
A 6 Sultan Haji
A
Tepat pada 1680, Sultan Ageng dan Puteranya, yaitu
P Sultan Haji, mereka berdua bersilisih karena masalah S
E
kekuasaan.
A
Perseteruan antara keduanya ini dimanfaatkan oleh VOC.
U
R VOC sendiri memberikan dukungan kepada Sultan Haji,
putera dari Sultan Ageng. D
A Sultan Haji mengirimkan dua orang utusannya, menemui A
N Ratu Inggris di London, pada tahun 1682, hal itu
dilakukan untuk mendapatkan dukungan, dan juga R
G mendapatkan bantuan persenjataan pada masa
perselisihan tersebut. A
M J
A A
S Y
A A
PENYEBAB RUNTUH
MASJID AGUNG ISTANA KERATON
BANTEN KAIBON
PENINGGALAN
BENTENG SPEELWIJK DANAU TASIKARDI
PENINGGALAN
CIREBON
Kesultanan Islam ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16
Masehi, dan merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan
dan pelayaran antar pulau membuatnya menjadi pelabuhan dan
"jembatan" antara kebudayaan Jawa dan Sunda. Kesultanan Cirebon
didirikan di dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan
negara islam kesultanan Cirebon, letak dalem agung pakungwati
sekarang menjadi keraton kasepuhan Cirebon.
LATAR BELAKANG
R No PERIODE NAMA SULTAN
R
A 1 1430 - 1479 Pangeran Walangsungsang
A
J
2 1479 - 1568 Sunan Gunung Jati
3
4
1568 - 1570
1570 - 1649
Fatahillah
Panemban Ratu I J
A 5 1649 - 1677 Panemban Ratu II
A
M J
A A
S Y
A A
PENYEBAB RUNTUH
KERATON MAKAM SUNAN
KASEPUHAN GUNUNG JATI
PENINGGALAN
KERATON KANOMAN MASJID AGUNG SANG
CIPTA RASA
PENINGGALAN
MAKASSAR (GOWA –
TALLO)
• Kerajaan Gowa dan Tallo merupakan dua kerajaan di Sulawesi Selatan. Pada
tahun 1605, raja dari kerajaan Gowa bernama Daeng Manrabia & raja Tallo
bernama Karaeng Matoaya telah memeluk agama Islam.
• Selanjutnya kedua kerajaan ini menyatukan wilayah mereka dengan raja Daeng
Manrabia. Sedangkan, Karaeng Matoaya menjabat sebagai seorang perdana
menteri. Raja Daeng Manrabia berganti nama menjadi Sultan Alauddin
sementara Karaeng Matoaya berganti nama menjadi Sultan Abdullah.
• Sultan Alauddin memiliki anak yang bernama Sultan Muhammad Said dan
cucunya Sultan Hasanuddin (ayam jantan dari timur).
LATAR BELAKANG
R R
A
No PERIODE NAMA SULTAN
A
• Saat era Sultan Hasanuddin 1653, perseteruan dengan VOC
PE memuncak. PE
• Tahun 1660, VOC bersekutu dengan bangsawan Bone
RI bernama Aru Palaka untuk melawan Sultan Hasanuddin. RI
• Sultan Hasanuddin kalah dan menandatangani Perjanjian
ST Bongaya (1667) yang berisi : ST
IW 1. VOC mendapatkan hak monopoli dagangnya di Makassar.
2. Belanda telah mendirikan Benteng Rotterdam di pusat
IW
A Kerajaan Makassar. A
3. Kota Makassar melepas Bone & pulau di luar Makassar.
4. Aru Palaka telah diakui menjadi Raja Bone.
5. Makassar membayar biaya perang VOC dengan hasil bumi
tiap tahun.
PENYEBAB RUNTUH
Sepeninggal Sultan Hasanuddin, takhta dilanjutkan ke
putranya, Napasomba. Namun, Napasomba
bersikeras mengusir Belanda dari Makassar dan
menolak untuk bekerja sama. Akhirnya, Belanda
melawan Napasomba dengan kekuatan sebesar-
besarnya.
BENTENG PEMAKAMAN RAJA
ROTTERDAM GOWA TALLO
PENINGGALAN
MASID KATANGKA
PENINGGALAN
TERNATE - TIDORE
• Pada abad ke-15, para pedagang dan ulama dari Malaka dan Jawa menyebarkan
Islam ke Maluku. Dari sini muncul empat kerajaan Islam di Maluku, yaitu : Maluku
Kie Raha (Maluku Empat Raja) yaitu Kesultanan Ternate/kerajaan gapi yang
dipimpin Sultan Zainal Abidin (1486-1500), Kesultanan Tidore yang dipimpin oleh
Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo, dan Kesultanan Bacan.
• Kedua kerajaan ini terletak di sebelah barat pulau Halmahera di Maluku Utara.
Namun, wilayah kekuasaannya meliputi sejumlah pulau di kepulauan Maluku dan
Irian.
LATAR BELAKANG
R R
A No
1
PERIODE
1486 - 1500
NAMA SULTAN
A
PE 1. Tahun 1512, Portugis bersekutu dengan PE
RI Kerajaan Ternate.
RI
2. Tahun 1521, Spanyol bersekutu dengan
ST Kerajaan Tidore. ST
IW 3. Tahun 1529, terjadi Perjanjian Saragosa yang
memindahkan Spanyol ke Filipina dan Portugis
IW
A tetap di Maluku dan mendirikan Benteng Sao A
Paulo untuk melindungi Ternate dari serangan
Tidore.
PE Tahun 1605, Belanda mengambil alih Maluku.
PE
RI Belanda melancarkan praktik, seperti hak RI
ST ekstirpasi, pelayaran hongi, dan penyerahan wajib
kepada VOC.
ST
IW IW
Tahun 1780, Sultan Nuku menyatukan Ternate dan
A Tidore melawan VOC. A
PENYEBAB RUNTUH
Sultan Zainal Abidin mengakui Islam sebagai agama resmi
kerajaan, syariat Islam diberlakukan, dan membentuk
lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan
para ulama. Langkah-langkahnya ini kemudian diikuti
kerajaan lain di seluruh Maluku. Sultan Zainal Abidin pernah
berguru pada Sunan Giri di Pulau Jawa.
Sebab Runtuh :
Politik adu domba (devide et impera) yang dilakukan
Belanda.
MASJID AGUNG SULTAN BENTENG
TERNATE TOLUKKO
PENINGGALAN