PENDAHULUAN
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara. Tanah juga secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik
Cu, Zn, Fe, Mn, B, dan Cl). Tanah memiliki tekstur yang berbeda-beda,
seperti tanah liat, tanah gambut atau yang banyak mengandung unsur organik,
dan juga tanah pasir yakni tanah yang lebih banyak mengandung pasir. Tanah
kaitan yang mengenai status kesuburan tanah suatu daerah atau wilayah
berkelanjutan. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak. Secara umum tanah (dengan bahan induk mineral)
tersusun atas 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5% bahan organik),
25% air dan 25% udara. Sedangkan pada tanah organik (misalnya gambut),
bahan padatan tersebut terdiri atas 5 % bahan organik dan 45% bahan
1
10% dan humat 80 %, meskipun jumlahnya sedikit namun memiliki fungsi
sangat penting. Profil kesuburan tanah merupakan hal yang penting dalam
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara
yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses
pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai lain
yaitu dapat memperbaiki sifat – sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah,
porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation – kation tanah.
suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan
atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami
perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia.
protein, hal ini akan menghambat kegiatan jasad renik. Oleh karena itu
2
tingkat pelapukan dan kecepatan penguraian bahan organik serta ketersediaan
Salah satu sifat kimia tanah yang terkait erat dengan ketersediaan hara bagi
tanaman dan menjadi indikator kesuburan tanah adalah KTK atau Cation
Exchangable Capacity (CEC). KTK merupakan jumlah total kation yang dapat
negatif. Makin tinggi KTK, makin banyak kation yang dapat ditariknya.
Tinggi rendahnya KTK tanah ditentukan oleh kandungan liat dan bahan
organik dalam tanah itu. Besarnya KTK tanah tergantung pada tekstur tanah,
tipe mineral liat tanah, dan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kadar
liat atau tekstur semakin halus maka KTK tanah akan semakin besar.
Demikian pula pada kandungan bahan organik tanah, semakin tinggi bahan
organik tanah maka KTK tanah akan semakin tinggi (Ida Suryani. 2014).
pengambilan sampel tanah yang baik dan benar agar dapat mengatahui struktur
tanah.
3
Tujuan dari praktikum percobaan penetapan reaksi tanah (pH) adalah
mengetahui pH yang ada dalam tanah dan dapat mengatahui perbedaan pH yaitu
Organik Tanah adalah mengetahui perbedaan C-Organik dan Bahan organik yang
ada di dalam.
berapa banyak kandungan n yang ada di dalam tanah dan apa saja manfaat N bagi
tanaman.
Tujuan dari praktikum percobaan penetapan P2O5 dan K2O ekstrak HCL
25% adalah mengatahui cara penentuan dan carakerja P2O5 dan K2O ekstak HCL
25%.
adalah mengetahui pengertian KTK,kation kation apa saja yang dapat di tukar dan
Manfaat dari praktikum atau percobaan kali ini adalah agar praktikan
dapat mengetahui kandungan dan unsur unsur yang terdapat di dalam tanah,
perbedaan C-Organik dan Bahan Organik, kation kation yang ada didalam tanah,
dan kadar pH yang baik untuk tanah serta mengetahui jenis pupuk apa saja yang
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung
kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang
akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar
untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
tanah ≤ 30 cm dan 30-60 cm. Untuk tiap titik petak contoh diambil dua sampel
Reaksi tanah adalah parameter tanah yang dikendalikan kuat oleh sifatsifat
kebasaan tanah, yang derajatnya ditentukan oleh kadar ion hidrogen dalam larutan
tanah. Reaksi tanah (nilai pH) dapat berpengaruh terhadap penyediaan hara untuk
5
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah, yang dinyatakan
diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Elektrode gelas merupakan
Tingginya pH (H2O) tanah pada hutan primer dan perkebunan kopi menunjukan
adanya sumbangan seresah daun, akar, batang yang jatuh ke tanah dan
organik. Hal yang menarik pada ketiga lokasi penelitian adalah bahwa pH tanah
Hal ini di duga disebabkan oleh karena tercucinya basa-basa kelapisan bawah oleh
air hujan. pH tanah yang rendah akan menyebabkan ketersediaan hara menurun
utama dalam mengendalikan kualitas tanah baik secara fisik, kimia maupun
biologi. Bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik tanah seperti menurunkan
mengurangi energi kinetik langsung air hujan, mengurangi aliran permukaan dan
6
2.4. Penetapan N-Total Tanah
tanaman dan mikrobia selain itu juga N dalam bentuk nitrat sangat mudah tercuci
oleh air hujan . Pelepasan nitrogen dari bahan organik dipengaruhi oleh pH tanah.
N total tanah. Sehingga dikatakan tanah itu menjadi subur apabila nitrogennya
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang bersifat sangat mobil,
baik di dalam tanah maupun di dalam tanaman. Selain itu nitrogen bersifat sangat
mudah larut dan mudah hilang ke atmosfir maupun air pengairan. Kekurangan
Semakin baiknya kondisi hara tanah terutama P-tersedia ini diduga karena
lahan yang digunakan sebelumnya adalah lahan yang sudah digunakan secara
7
yang menyuplai terhadap ketersediaan P. Faktor lain yang dapat menghambat
relatif asam dan alkalis, serta jumlah dan dekomposisi bahan organik yang sedikit.
dengan KTK dan bahan organik, dan hal ini yang menyebabkan tanah menjadi
Kapasitas Tukar Kation (KTK) adalah jumlah muatan positif dari kation
yang diserap koloid tanah pada pH tertentu. Kapasitas tukar kation (KTK)
merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah.
Pada tanah dengan nilai KTK relatif rendah, proses penyerapan unsur hara oleh
koloid tanah tidak berlangsung relatif, dan akibatnya unsurunsur hara tersebut
akan dengan mudah tercuci dan hilang bersama gerakan air di tanah (infiltrasi,
Perkolasi), dan pada gilirannya hara tidak tersedia bagi tumbuhan tanaman. Nilai
KTK tanah sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri
8
BAB III
METODE PRAKTIKUM
tanggal 10 april 2021 mulai pukul 09:00 sampai 16:00 WITA dan senin tanggal
12 april 2021 pukul 14:30 sampai selesai. Bertempat di laboratorium Ilmu Tanah
Alat:
Sekop kecil, alat tulis menulis, neraca analitik, botol kocok 100 ml, pipet
ukur/volume, beaker glass, tabung digestion, ayakan 2 mm, ayakan 0,5 mm,
sendok, botol roll film, pipet mikro, tabung reaksi, kertas saring, vortex,
mesin pengocok, labu semprot, pH meter, buret, pengaduk magnit, labu ukur,
Bahan:
asam sulfat pekat (H2SO4), ferro sulfat ((FeSo4).7 H2O), asam fospat (H3PO4),
natrium florida (NaF), aquades, indicator difenilamin, asam klorida (HCL), asam
9
borat (H3BO3), sampel tanah, HCL 25%, Standar P, Preaksi P, Standar K,
campuran selenium/katalisator.
dimasukkan kedalam kantong plastoc sebanyak ± 1,0 kg contoh tanah diberi label
ditambahkan 50 ml air bebas ion (pH H2O) ke dalam botol A dan 50 ml KCL (pH
KCL) ke dalam botol B (volume air dan KCL bias berubah sesuai rasio
pH meter yang akan digunakan dengan larutan buffer pH 4,0 dan pH 7,0 kemudan
10
3.3.3 Penetapan C-organik Dan Bahan organic (BO) Tanah
Cara kerja dari pentepana C-Organik tanah yaitu menimbnag 0,5 gr contoh
tanah yang lolos ayakan 0,5 mm (0,5 – 0,1 gr untuk tanah organic/gambut) dan
indicator difenilamin, kemudian titrasi dengan ferro ammonium sulfat 0,5 N atau
ferro sulfat 1 N, pada tahap awal ion krom berwarna hitam, keungu-unguan dan
titik akhir penitraan adalah hijau terang, lalu lakukan cara y ang sama dan waktu
Perhitungan :
Cara kerja dari praktikum penetapan N-total tanah yaitu menimbang teliti
11
ml. Destilasi diakiri apabila volume destilat dalam penampung sudah mencapai
50-75 ml. destilat itu di titrasi dengan larutan borat baku, yaitu H2SO403050 N atau
HCl 1 N hingga titik akhir yaitu perubahan warna dari hijau menjadi merah
muda.
Perhitungan :
Cara kerja dari praktkum P-total dan K-total yaitu menimbang teliti 2 gr
sampel tanah yang tela dialuskan (lolos ayakan 2 mm) dan masukkan ke dalam
botol kocok (roll film). Tambahkan 10 ml larutan HCl 25% dengan menggunakan
pipet ukur atau pipet volume 10 ml. Kocok selama 30 menit (diamkan selama 1 x
larutan/filtratnya.
Perhitungan :
ml ekstrak 100 mg 94
%K2O total = ppm kurva x x x fp x x fk
1000 berat sampel 78
12
3.3.6 Kapasitas tukar kation (KTK)
contoh tana kering udara yang lolos ayakan 0,5 mm dan dimasukkan ke dalam
7,0 dan aduk dengan batang pengaduk dan diamkan selama satu malam, kemudian
saring dengan kertas saring pada corong dan tamping filtratnya dengan wadah
lain, lalu pindahkan semua tanah pada botol ke kertas saring dengan cara
botol semprot plastic atau pipet ukur, cuci tanah pada kertas saring dengan 20 –
sebanyak beberapa kali, kemudian cuci tanah pada kertas saring dengan 25 – 30
kertas saring ke dalam labu K jedah 800 ml, tambahkan aquades 200 ml dan,
kemudian pipet 25 ml H3BO3 ke dalam erlenmayer 250 ml, pasang labu K jeda
yang berisi contoh tanah dan erlenmayer H 3BO3 pada alat destilasi dan mulai
150 ml, kemudian lepaskan erlemeyer dan titrasinya dengan larutan HCL 0,1 N
hingga warna hiaju berubah menjadi merah muda, setelah itu menggunakan
Perhitungan :
13
100
KTK (me/100 g tanah) = (t-b) x N HCL x
W
Parameter Kriteria
SR R S T ST
14
BAB IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
kesuburan tanah & pemupukan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan hasil
Tekstur
Kode Ph
No. C-Org N P K KTK
Sampel
Pasir Debu Liat
H2O KCl
4.2 Pembahasan
15
Berdasarkan hasil pengamatan yang di dapatkan pH tanah pada sampel A
yaitu 7,09. Hasil pH yang kita ukur berkriteria AA(Agak alkalis), sampel tanah
yang kita dapat berasal dari kebun akademik Fakultas Pertanian, Universitas
kebanyakan dari Na+ nya ada dalam bentuk dipertukarkan dan hanya sejumlah
kecil garam bebasnya terdapat dalam larutan tanah. Nilai pH tanah berkisar dari
8,5 hingga 10,0 sebagai akibat irigasi, kondisi akan sangat alkalin dapat terbentuk
pada tanah ini dan pH tanah setinggi 10 merupakan hal yang umum ditemukan
kemasaman tanah penting untuk diketahui. Pada tanah masam (pH rendah), tanah
didominasi oleh ion Al, Fe. Ionion ini akan mengikat unsur hara yang sangat
dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam
tanahnya banyak. Pada kondisi ini, derajat kemasaman tanah bernilai < 7. Selain
ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni
tanaman. Pada tanah masam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga
(Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. pH netral bernilai 7,
pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman
dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Pada tanah alkalis dengan nilai derajat
kemasaman (pH) >7 unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium) dan
16
Kemasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan hara yang dapat
Berdasarkan hasil pada pengamatan diatas dapat dilihat bahwa tanah yang
mengandung kandungan C-Organik tanah yang paling tinggi pada sampel A yaitu
1,54 yang dikriteriakan rendah, kandungan C-Organik yang paling rendah yaitu
peran bahan organik terhadap ketersediaan hara dalam tanah tidak terlepas dengan
proses mineralisasi yang merupakan tahap akhir dari proses perombakan bahan
mineralisasi N organik menjadi NH4+ dan NO3- sehingga nitrogen akan lebih
total memiliki kandungan jumlah yang sama pada sampel A dan B yaitu 0,056
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara esensial yang bersifat sangat mobil,
baik di dalam tanah maupun di dalam tanaman. Selain itu nitrogen bersifat sangat
mudah larut dan mudah hilang ke atmosfir maupun air pengairan. Kekurangan
merupakan siklus tertutup. Siklus ini merupakan siklus internal antara tanah,
17
Berdasarkan hasil pada pengamatan yang ada pada table diatas bahwa nilai
P yang tinggi pada sampel B yaitu 16,881 yang dikriteriakan rendah dan yang
Berdasarkan hasil pada nilai K yang tinggi pada sampel B yaitu 390,56
yang dikriteriakan sangat tinggi dan yang rendah pada sampel A yaitu 367,44
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel yang ada diatas bahwa nilai
KTK yang tinggi pada sampel A yaitu 14,082 yang dikriteriakan rendah dan yang
(koloid organik) sebagai sumber muatan negatif tanah juga semakin berkurang
juga semakin rendah sehingga daya menyimpan unsur hara akan rendah
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Nilai N-total memiliki nilai yang sama yaitu 0,056 dengan kriteria rendah
hal ini di sebabkan karena jumlah bahan organic dan mikroorganisme pada tanah
tersebut sama banyaknya yang berdampak pada keseimbangan nilai pada N-total
tersebut. Pada perhitungan Unsur P dan K juga nilai yang tinggi terdapat pada
sampel B sedangkan pada sampel A memiliki nilai yang lebih rendah. Pada KTK
yang memiliki nilai tinggi yaitu sampel A dengan nilai 14,082 hal ini dapat terjadi
dikarenakan tanah pada lahan tersebut mempunyai daya penyimpanan unsur hara
yang tinggi.
19
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdi Pandu Kusuma, et al., 2014. DSS Untuk Menganalisis pH Kesuburan Tanah
Menggunakan Metode Sigle Linkage. Jurnal EECCIS. Vol. 8, No. 1.
Fahmi Arifin, et al., 2010. Pengaruh Interaksi Hara Nitrogen dan Fosfor Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea May L) Pada Tanah Regosol dan
Latosol. Jurnal Berita Biologi. Vol. 10 No. 3.
Ida Syamsu Roidah. 2013. Manfaat pupuk organic untuk kesuburan tanah.
Ida Suryani. 2014. Kapasitas tukar kation (KTK) berbagai kedalaman tanah pada
Press, Bogor.
Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Padi Musim
Nelvia, 2012.
20
Hafsi, C, A Debez, and A Chedly. 2014. Potassium deficiency in plants: effects
21
LAMPIRAN
22
Penetapan C-organik dan bahan organic (BO) tanah :
8,3−6,24 0,30
%C-organik 1 = 0,5057 x 1 x 0,77
2,06
= 0,5057 x 1 x 0,38
8,3−6,3 0,30
%C-organik 2 = 0,5048 x 1 x 0,77
1,92
= 0,5048 x 1 x 0,38
14,01 x (0,72−0,3)
N(%) 1 = x 0,1
1,0063 x 10
23
0,42
= 14,01 x 10,063 x 01
ml ekstrak 100 mg 94
%K2O total = ppm kurva x 1000
x berat sampel
x fp x 78
x fk
10 100 mg 94
%K2O total 1 = 30,7 x 1000 x 2,0054 x 20 x 78 x 1
= 367,4
10 100 mg 94
K2O total 2 = 32,6 x 1000 x 2,0028 x 20 x 78 x 1
= 390,6
24
Penetapan kapasitas tukar kation (KTK) :
100
KTK (me/100 g tanah) = (t-b) x N HCL x W
100
KTK (me/100 g tanah) 1 = (1,78-0,36) x 0,1 x 1,0083
25
Gambar 1. Proses pengambilan Gambar 2. Sampel tanah
sampel
26
BIODATA PENYUSUN
STAMBUK: E28119059
EMAIL: nurfauzyatrn@gmail.com
27
28