Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

(PARAGRAF PERTAMA TENTANG TEORI LEIBIG)

Dalam suatu proses pembangunan dengan melakukan pengoptimalan


pada sumber daya lahan meliputi tanah, air tanaman dan sumber daya
manusia seperti petani serta kan menyerasikan keduanya dalam setiap proses
pembangunan. Sehingga dalam hal ini proses pembangunan di dukung oleh
sumber daya lahan, kualitas tanah, dan manusia yang menjamin kualitas hidup
dari generasi kini hingga pada generasi yang akan dating. Sementara
ketersediaan sumber daya lahan terbatas dan tidak merata sedangkan
keperluan penggunaan semaki meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Penggunaan sumber daya lahan oleh manusia khusunya pda tanah
sangat perlu untuk di jaga kualitasnya karena sangat berpengaruh dalam
memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan sandang serta mendunkung segala
aktivitas social pada manusia

Tanah merupakan salah satu komponen terbesar yang ada di


permukaan bumi, dimana tanah menyediakan udara, air dan nutrisi untuk
kebutuhan mahluk hidup seperti tumbuhan, hewan, manusia bahkan
organisme yang berada di tanah. Melalui penggunaan tanah seperti lahan
pertanian, produksi bahan dari pertanian tersebut akan dapat menghasilkan
sumber pangan, sandang, pakan, papan dan energy yang mendukung
keberlangsungan hidup manusia. Oleh karenanya tanah memiliki sejarah yang
erat kaitanyya dengan sejarah kehidupan manusia. Kegagalan dan
keberhasilan membangun suatu peradaban tentunya di tentukan oleh kualitas
tanah dan tata cara pengelolahnya. Kehidupan manusia tidak akan terlepas
dari keadaan tempat dimana merek tinggal.

Tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan dan


mejaga stabilitas lingkungan baik dalam tingkat local ataupun pada tingkat
global melalui kemampuan tanah dalam menyaring bahan-bahan yang menjadi
pencemar sehingga keadaan sumber air menjadi terjaga atau tidak tercemar.
Melakukan oengontrolan pada pelepasan air di badan badan air seperti pada
danau atau sungai dan menyimpan karbon u Penurunan kualitas dan
kemampuan tanah dalam melaksanakan fungsi-fungsinya akan memberikan
dampak terganggunya kualitas tanah sehingga menyebabkan pertambahan
lahan kritis, penurunan produktivitas tanah, serta terjadi pencemaran
lingkungan. Salah satu penyebab turunya kualitas tanah adalah konservasi
lahan dan perubahan penggunaan lahan secar berlebihan.ntuk meminalisir
emisi gas rumah kaca
(UNTUK POINT PERTAMA PEMBAHASAN TTG TEORI LEIBIG)

Defenisi tanah

Dalam buku Haryono (2018), menyatakan bahwa kata tanah (soil) dari
bahasa prancis yang berasal dari bahasa asing yang berarti lantai atau dasar.
Sehingga memberikan pengertian bahwa tanah merupakan bagian dari lapisan
bumi pada bagian permukaan yang terpisah dari bumi dan bulan yang
kemudian di bedakan dari batuan yang padat. Tanah adalah sekumpulan
benda-benda alam yang ada dipermukaan bumi lalu tersusun dalam horizon,
yang terdiri dari bahan mineral.air, organic, udara sebagai tempat tumbuhnya
tanaman.

Teori yang dikembangkan oleh Justus von Leibig merupakan pakar


kimia jerman yang mempelopori teori hukum minimum leibig menyatakan
bahwa tanah merupakan tempat cadangan unsur hara yang mampu di serap
oleh tanaman dengan harus digantikan dengan pupuk kimia dan pupuk
kandang berkapur. Pencapaian dari teori tersebut yaitu unsur hara yang
memiliki jumlah yang sedikit akan menjadi factor pembatas pertumbuhan dan
perkembangan dari hasil yang akan di peroleh dari tanaman.

Menurut Rahman dalam Nugroho menyatakan bahwa tanah


merupakan batuan yang secara kimiawi telah dirombak menjadi partikel kecil
bersama dengan smahluk hidup lainnya (binatang dan hewan)
yang tumbuh di atasnya.

Dalam buku Haryono (2018), menyatakan bahwa kata tanah (soil) dari
bahasa prancis yang berasal dari bahasa asing yang berarti lantai atau dasar.
Sehingga memberikan pengertian bahwa tanah merupakan bagian dari lapisan
bumi pada bagian permukaan yang terpisah dari bumi dan bulan yang
kemudian di bedakan dari batuan yang padat. Tanah adalah sekumpulan
benda-benda alam yang ada dipermukaan bumi lalu tersusun dalam horizon,
yang terdiri dari bahan mineral.air, organic, udara sebagai tempat tumbuhnya
tanaman.

factor penentu Kesuburan tanah

Kesuburan tanah adalah keadaan dimana tatanan udara, air dan unsur
hara dalam keadaan yang cukup stabil dan seimbang sesuai dengan
kebutuhan tanaman, baik secara fisik, biologi dan kimia tanah. Keadaan tanah
secara fisik meliputi tekstur, kedalaman efektif, struktur tata udara tanah dan
kelembaban. Kondisi kimia pada tanah meliputi reaksi tanah (ph tanah), KB,
KTK, bahan-bahan organic, jumlah unsur hara, candangan unsur hara serta
ketersedian pada pertumbuhan tanaman.

Kualitas tanah yang tinggi menunjukkan kesuburan tanah yang tinggi.


Kualitas yang dimiliki oleh tanah merupakan kapasitas tanah yang bertujuan
untuk memperetahankan produktivutas pada tanaman, menjaga dan
mempertahankan kebutuhan dan ketersediaan air dan mendukung aktivitas
manusia. Tanah yang memiliki kualitas yang baik akan mendukung kerja fungsi
tanah itu sendiri sebagai pengatur dan pembagi aliran air, sebagai
pertumbuhan tanaman dan menjaga lingkungan agar tetap dalam kondisi
yang baik. Sedangkan sifat Biologi tanah meliputi aktivitas mikrobia perombak
bahan-bahan organic pada proses humifikasi dan pengikatan nitrogen pada
udara.

Kualitas tanah yang baik tidak akan menunjukkan polusi yang serius
dengan degrdasi yang terbatas, tidak meracuni tanaman sehingga
menghasilkan produk pangan yang aman untuk di konsumsi baik oleh manusia
maupun hewan dan juga memberikan keuntungan dalam jangka panjang bagi
petani. Perubahan pengelolahan tanah seperti pembakaran jerami,
penggunaan pupuk dan pestisida yang tidak rasional, intensitas tanaman yang
tinggi, penairan yang tidak teratur, menyebabkan kualitas tanah menjadi
merosot dan akan mempengaruhi ketersedian beras masyarakat.

Yang menjadi indicator kualitas tanah adalah berdasarkan dari sifat,


karakteristik baik secara proses kimia, biologi dan fisika tanah yang dapat
memberikan gambran kondisi tanah. Adapun yang menjadi indicator kualitas
tanah yaitu:

1. Tanah memadukan sifat kimia tanah, fisika tanah dan proses


biologis yang terjadi
2. Menunjukkan proses yang terjadi dalam suatu ekosistem
3. Memiliki kepekaan terhadap berbagai macam keragaman
pengelolahan tanah serta perubahan iklim yang terjadi
4. diterima oleh banyak pengguna sehingga hingga bisa diterapkan di
berbagai kondisi lahan.

Menurut Rewandi dkk (2017) dalam bukunya menyatakan bahwa


factor penentu dari kesuburan tanah terdiri atas factor pendukung dan factor
penghambat, factor pendukung ialah factor yang memberikan asupan berupa
bahan organic, kesuburan tanh, pupuk, iklim, dan sifat tanah. Sedangkan yang
di maksud dengan factor penghambat ialah factor yang mengakibatkan
kesuburan tanah menjadi berkurang atau rendah, seperti pada pengurangan
unsur hara, pelindian, kahat dan keracunan unsur hara, sifat yang dimiliki
tanah dan bahan induk lainnya.

Penurunan kualitas tanah

Penurunan kualitas dan kemampuan tanah dalam melaksanakan fungsi-


fungsinya akan memberikan dampak terganggunya kualitas tanah sehingga
menyebabkan pertambahan lahan kritis, penurunan produktivitas tanah, serta
terjadi pencemaran lingkungan. Salah satu penyebab turunya kualitas tanah
adalah konservasi lahan dan perubahan penggunaan lahan secar berlebihan.
Akibat dari bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan
meningkatkan kebutuhan manusia akan pangan, hal ini terjadi dari tahun
ketahun. Untuk meningkatkan usaha produksi biasanya dilakukan dengan
tekhnik fiksasi selain dari pada itu juga dilakukan dengan cara ektensi fikasi
atau perluasan ada areal tanam. Perluasan areal tanam ini mengharuskan
dalam membuka lahan pada areal hutan atau padang rumput yang tadinya
merupakan daerah konservasi menjadi lahan pertanian yangbaru. Konservasi
hutan yang kemudian di ubah menjadi lahan pertanian menyebabkan
penurunan kualitas tanah. Dimana hal ini disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya:

a. keadaan lahan semakin terbuka, yang akan menyebabkan erosi pada


permukaan yang semakin tinggi
b. penggunaan peptisida dan bahan kimia secara berlebihan akan
mencemari tanah dan lingkungan
c. intensitas penanaman yang tinggi akan menguras banyak ketersediaan
bahan organic dan unsur hara pada tanah.

Tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan dan


mejaga stabilitas lingkungan baik dalam tingkat local ataupun pada tingkat
global melalui kemampuan tanah dalam menyaring bahan-bahan yang menjadi
pencemar sehingga keadaan sumber air menjadi terjaga atau tidak tercemar.
Melakukan oengontrolan pada pelepasan air di badan badan air seperti pada
danau atau sungai dan menyimpan karbon untuk meminalisir emisi gas rumah
kaca

Berdasarkan fungsi tanah secara komlpeks tersebut, berbagai macam


bentuk kerusakan lahan atau tanah yang disebabkan oleh kurang
bijaksananya dalam pengelolahan tentunya akan berdampak pada merosotnya
kualitas tanah dan fungsi tanah sebagian besar akan hilang. Selain daripada itu
kegiatan penambangan terbuka juga menjadi factor utama dalam
pengurangan kualitas tanah dimana penambangan terbuka mampu mengupas
tanah sampai pada kedalaman puluhan meter dengan tujuan untuk
memperoleh bahan mineral yang diinginkan. Kegiatan ini akan menyebabkan
tercampurnya tanah pucuk dengan bahan bantuan over burden sehingga
menghasilkan hamparan tanah dengan kandungan bahan organic yang sangat
rendah, unsur hara yang rendah, esensi air, dan kandungan unsur yang
bersifat tiksik tinggi dan tidak berstruktur dengan baik

Mekanisme pencemaran tanah yang menyebabkan penurunan kualitas tanah

a. mekanisme pencemaran tanah akibat peptisida

dalam rangka melindungi tanaman dari berbagai macam hama dan


wereng berbagai upaya yang dilakukan dengan menggunakan bahan – bahan
kimia yang dianggap efektif mampu membunuh hama tersebut. dalam
pemberantasan hama menggunakan bahan kimi akan menyebabkan
terakumulasinya bahn kimi tersebut dari pemberantas hama di permukaan
tanah yang akan mengakibatkan tanah tersebut akan tercemar. Beragam obat
pemberantas ahama pada tanaman akan dimanfaatkan untuk memberantas
hama merupakan sumber utama dari pencemaran tanah.

b. Mekanisme pencemaran tanah berdasarkan subtansi pencemarnya


dengan bahan Senyawa organik

Senyawa organic merupakan unsur yang dapat membusuk seperti


misalnya sisa makanan, tumbuh-tubuhan, daun dan hewan yang sudah mati
semua mudah terurai dengan bantuan mikroorganisme yang terdapat di
dalam tanah sampah organic yang telah di urai tersebut dalam jumlah tertentu
sangat dibutuhkan oleh tanah karena banyak mengandung unsur yang mempu
menjaga keseimbangan dan struktur pada tanah, jika jumlah dari bahan
organic tersebut berlbihan dan di timbung pada suatu tempat dengan
tumpukan yang banyak akan mengakibatkan gangguan pada proses
penguraian , dalam hal ini peroses penguraian membutuhkan wakatu yang
lama dan menimbulakan cairan pada sisa penguraian lalu kana meningkatkan
tingkat keasaman tanah. Apa bila keasaman tanah meningkat maka
keseimbangan unsur hara dalam tanah menajdi terganggu. Keasaman tanah
tentunya sangat berkaitan dengan kesuburan tana, apabila tanah yang
memiliki keasaman yang sangat tinggi maka tidak akan cocok untuk
keberlangsungan kehidupan organisme dan tumbuhan. Nominasi tingkat
keasaman dan kebasahan suatu benda dapat di ukur dari skala Ph 0-Ph 14.
Suatu benda dapat dikatakan memiliki keasaman jika skala Ph kurang dari 7
dan basa dengan skla ph lebih dari 7.

Gambar sampah organik

c. Mekanisme pencemaran tanah berdasarkan subtansi pencemarnya


dengan bahan anorganik

Bahan anorganik yaitu bahan dengan unsur yang tidak dapat di uraikan
oleh mikroorganisme dalam tanah, contoh misalnya plastic, kermik, kaleng-
kaleng, serat, bahan bekas bangunan yang sulit untuk terurai atau membusus
yang tentunya akan menyebabkan tanah memiliki kualitas yang buruk atau
menajadi tidak subur. Pada sampah plastic memerlukan waktu puluhan
bahkan ratusan tahun untuk terurai. Sehingga dalam penggunaan nya harus
dibatasi dan pembuangan samoah plastic kelingkungan harus kita hindari.

Gambar stryform sampah anorganik

Stryform merupakan sampah anorganik yang tidak mampu di uraikan


oelh mikroorganisme sehingga apabila sampah ini di buang ke tanah lalu akan
menumopuk dan menganggu kualitas kesuburan tanah, karena sifatnya yang
tidak bisa di uraikan, jika tanah bercamputr dengan styroform maka tanah
tersebut tidak dapat di gunakan lagi menjadi lahan perkebunan dan pertanian

d. Mekanisme pencemaran tanah berdasarkan dari pencemaran udara


gas yang larut dalam air hujan berupa gas seperti oksida nitrogen ,
oksida karbon, oksida belereng, lalu menghasilkan hujan asam yang
kan mengakibatkan sifat asam tanah menjadi meningkat dan akan
merusak kesuburan tanaman. Ion-ion logam yang terlarut akan
memberikan toksik terhadap tumbuhan pada konsentrasi yang tinggi.
Pada umumnya volume suatu jenis tanah mencapai 25% yang disusun
dari pori-pori yang berisi udara atmosfer yang kering secara normal.
Dengan demikian keadaan udara dalam tanah mengandung oksigen
lebih sedikit secara proporsional dibandingkan dengan udara pada
atmosfer. Kandungan udara dalam tanah memiliki kandungan
oksigennya sekitar 15%, sehingga kandungan karbondioksidanya
meningkat sampai beberapa ratus kali dari udara dipermukaan tanah.
DAFTAR PUSTAKA

Gusman. M. Erwin. M.H & Hamidah. H (2019). . Peningkatan Produksi Tanaman


Kedelai (Glycine max L.) Berdasarkan Target Hasil dan Indeks Hara.
Jurnal pertanian tropic, 6. (2) : 319- 327

Haryono. P. & catur puspita. (2018). Bahan ajar kesehatan lingkungan


penyehatan tanah Jakarta: kementrian kesehatan repoblik Indonesia.

Juarti. (2016) Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol Pada Berbagai


Penggunaan Lahan Di Desa Sumber Brantas Kota Batu. Jurnal
pendidikan geografi, (2): 131-144.

Made. Adnyana (2011), Peningkatan Kualitas Tanah Dalam Mewujudkan


Produktivitas Lahan Pertanian Secara Berkelanjutan. Jurnal Bumi
Lestari, 11 (1): 131 – 137

Purnomo. N.H. (2015). Geografi tanah. Yogyakarta:

Rachman. A., Sutono, Irawan, dan Wayan Suastika (2017). Indikator Kualitas
Tanah pada Lahan Bekas Penambangan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 11 (1)
: 1-10

Riwandi, Prasetyo, Hasanuddin & indra. C. (2017). Bahan ajar kesuburan tanah
dan pemupukan. Bengkulu: Yayasan Sahabat Alam Rafflesia.

Sulaeman. S , Ulfiyah A., Rajamuddin, dan Isrun. (2016). Penilaian Kualitas


Tanah Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sigi
Biromaru Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis, 4 (6) : 712 – 718.

Sulakhudin, Denah. S., & Sutarman. G. (2014). Kajian status kesuburan tanah
pada lahan sawah di kecamatan sungai kunyit kabupaten menpawah.
Jurnal Pedon Tropika, 1 (3) : 106-114.
Widodo.A., Didi Saidi, & Djoko Mulyanto. (2018).Pengaruh Berbagai Formula
Pupuk Bio-Organo Mineral Terhadap N, P, K Tersedia Tanah Dan
Pertumbuhan Tanaman Jagung. Jurnal tanah dan air, 15 (1): 10-21

Anda mungkin juga menyukai