OLEH:
KHAIRINA FAKHRY PARINDURY
170301203
AGROTEKNOLOGI 4
Meskipun komposisinya di dalam tanah sangat sedikit (kurang dari 5%), bahan organik
tanah (BOT) memegang peranan penting dalam menentukan sifat fisik, kimia, serta
aktivitas biologis di dalam tanah yang menentukan daya dukung dan produktivitas lahan
(Mulyanto, 2004). Pengaruhnya terhadap sifat fisik tanah di antaranya berperan dalam
peningkatan daya jerap tanah terhadap air (Hanafiah, 2005). Organisme tanah, baik flora
maupun fauna, memanfaatkan BOT sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas
bertindak sebagai pH buffer, peningkat kapasitas tukar kation (KTK), kapasitas tukar
anion dan sebagai sumber unsur hara bagi tanaman (Zech et al., 1997). Peranan bahan
organik dalam penyediaan unsur hara juga dapat melalui pelapukan mineral dan melalui
Bahan organik merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang besumber
dari sisa tanaman atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus
mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor fisika, biologi, dan kimia.
Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk
mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan
tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Menurunnya kadar bahan
organik merupakan salah satu bentuk kerusakan tanah yang umum terjadi.
Kerusakan tanah merupakan masalah penting bagi negara berkembang karena
jumlah maupun intensitasnya meningkat. Kerusakan tanah secara garis besar dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu: kerusakan sifat tanah kimia, biologi, dan fisika.
tanah yang dapat mengakibatkan tanah menjadi rusak. Namun, jika hal ini dibiarkan
kemasaman tanah akan mengakibatkan ketersediaan hara dalam tanah yang semakin
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah saya yaitu agar lebih memahami tentang pengertian
bahan organik dan peranannya dalam meningkatkan kesuburan tanah.
dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur-unsur yang dapat digunakan oleh
tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan
dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukandan
menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus
dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa
Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang,
ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses
fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik
tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti
selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen
merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena
merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses
perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi
dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan
tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk
hidup.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bahan organik tanah yaitu: Diantara
sekian banyak faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik dan nitrogen tanah,
faktor yang penting adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan
drainase.Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan N. Kadar bahan
kadar bahan organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik
memang terkonsentrasi di lapisan atas.Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan
curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N makin tinggi. Pada
kondisi yang sama kadar bahan organik dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu
tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan organik
dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme
tanah.Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi
kadar bahan organik dan N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir
memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat habis.Pada tanah
dengan drainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi
yang buruk. Hal ini menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada tanah
berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah dan adanya kapur dalam tanah
juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan
bahan organik bagi tanah adalah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah,
yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan organik merupakan pembentuk
granulasi dalam tanah dan sangat penting dalam pembentukan agregat tanah yang stabil.
Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang tiada taranya. Melalui
penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang
relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan
tanah dapat menyerap air lebih cepat sehingga aliran permukaan dan erosi diperkecil.
Demikian pula dengan aerasi tanah yang menjadi lebih baik karena ruang pori tanah
besar, hanya sekitar 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali.
Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation berasal dari bahan organik. Ia merupakan
sumber hara tanaman. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi bagi sebagian
besar organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan organik sangat
ditentukan oleh sumber dan susunannya, oleh karena kelancaran dekomposisinya, serta
hasil dari dekomposisi itu sendiri. Adapun pengaruh bahan organik pada sifat fisika
tanah yaitu:
– Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini meningkatkan penyerapan
Salah satu peran bahan organik yaitu sebagai granulator, yaitu memperbaiki
struktur tanah. Peranan bahan organik dalam pembentukan agregat yang stabil terjadi
karena mudahnya tanah membentuk kompleks dengan bahan organik. Hai ini
Peranan bahan organik terhadap perbaikan sifat kimia tanah tidak terlepas
dalam kaitannya dengan dekomposisi bahan organik, karena pada proses ini terjadi
perubahan terhadap komposisi kimia bahan organik dari senyawa yang kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses yang terjadi dalam dekomposisi yaitu
perombakan sisa tanaman atau hewan oleh miroorganisme tanah atau enzim-enzim
Akumulasi residu tanaman dan hewan sebagai bahan organik dalam tanah antara lain
terdiri dari karbohidrat, lignin, tanin, lemak, minyak, lilin, resin, senyawa N, pigmen dan
mineral, sehingga hal ini dapat menambahkan unsur-unsur hara dalam tanah.
mikroorganisme. Bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi
dengan kebutuhannya akan bahan organik karena bahan organik menyediakan karbon
Bahan organik segar yang ditambahkan ke dalam tanah akan dicerna oleh berbagai jasad
renik yang ada dalam tanah dan selanjutnya didekomposisisi jika faktor lingkungan
oleh sejumlah mikroorganisme (unsur biologi dalam tanah) dari senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana. Hasil dekomposisi berupa senyawa lebih stabil yang
disebut humus. Makin banyak bahan organik maka makin banyak pula populasi jasad
Bahan orgnik di samping berpengaruh terhadap pasokan hara tanah juga tidak
kalah pentingnya terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah lainnya. Syarat tanah
sebagai media tumbuh dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik. Keadaan fisik
tanah yang baik apabila dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai
tempat aerasi dan lengas t anah, yang semuanya berkaitan dengan peran bahan organik.
Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik tanah meliputi : struktur,
konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah
Bahan organik tanah merupakan salah satu bahan pembentuk agregat tanah,
yang mempunyai peran sebagai bahan perekat antar partikel tanah untuk bersatu menjadi
agregat tanah, sehingga bahan organik penting dalam pembentukan struktur tanah.
Pengaruh pemberian bahan organik terhadap struktur tanah sangat berkaitan dengan
tekstur tanah yang diperlakukan. Pada tanah lempung yang berat, terjadi perubahan
struktur gumpal kasar dan kuat menjadi struktur yang lebih halus tidak kasar, dengan
derajat struktur sedang hingga kuat, sehingga lebih mudah untuk diolah. Komponen
organik seperti asam humat dan asam fulvat dalam hal ini berperan sebagai sementasi
1982).
Mekanisme pembentukan egregat tanah oleh adanya peran bahan organik ini
dapat digolongan dalam empat bentuk: (1) Penambahan bahan organik dapat
pengikatan secara fisik butir-bitir primer oleh miselia jamur dan actinomycetes, maka
akan terbentuk agregat walaupun tanpa adanya fraksi lempung; (2) Pengikatan secara
kimia butir-butir lempung melalui ikatan antara bagian–bagian positip dalam butir
lempung dengan gugus negatif (karboksil) senyawa organik yang berantai panjang
(polimer); (3) Pengikatan secara kimia butir-butir lempung melalui ikatan antara bagian-
bagian negatif dalam lempung dengan gugusan negatif (karboksil) senyawa organik
berantai panjang dengan perantaraan basa-basa Ca, Mg, Fe dan ikatan hidrogen; (4)
Pengikatan secara kimia butir-butir lempung melalui ikatan antara bagian-bagian negatif
dalam lempung dengan gugus positif (gugus amina, amida, dan amino) senyawa organik
berantai panjang (polimer) (Seta, 1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam.
a. Meningkatkan hara,
b. Menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari senyawa sisa
c. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar dibandingkan
koloid anorganik,
oksida dan kation Al dan Fe yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah,
Bahan organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah.
Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi
dalam dekomposisi bahan organik adalah fungi, bakteri dan aktinomisetes. Di samping
mikroorganisme tanah, fauna tanah juga berperan dalam dekomposi bahan organik
antara lain yang tergolong dalam protozoa, nematoda, Collembola, dan cacing tanah.
Fauna tanah ini berperan dalam proses humifikasi dan mineralisasi atau pelepasan hara,
bahkan ikut bertanggung jawab terhadap pemeliharaan struktur tanah (Tian, G. 1997).
Mikro flora dan fauna tanah ini saling berinteraksi dengan kebutuhannya akan bahan
organik, kerena bahan organik menyediakan energi untuk tumbuh dan bahan organik
Pengaruh positif yang lain dari penambahan bahan organik adalah pengaruhnya
aktivitas biologis yang ditemukan di dalam tanah adalah senyawa perangsang tumbuh
(auxin), dan vitamin (Stevenson, 1982). Senyawa-senyawa ini di dalam tanah berasal
dari eksudat tanaman, pupuk kandang, kompos, sisa tanaman dan juga berasal dari hasil
aktivitas mikrobia dalam tanah. Disamping itu, diindikasikan asam organik dengan
dekomposisi bahan organik, dalam konsentrasi rendah dapat mempunyai sifat seperti
tanaman.
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena
memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Peranan-peranan kunci bahan organik tanah
1. Fungsi Biologi
mikroba) tanah
2. Fungsi Kimia
Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang lain.
Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang
repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55583/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
iihamidah24.blogspot.com/2014/11/makalah-pengaruh-bahan-organik-terhadap.html
https://anandaahda.wordpress.com/2012/01/15/makalah-bahan-organik/