KESUBURAN TANAH Nama: Zulfikri Hakim NIM:C1M022028 Soal 1. Jelaskan mengapa bahan organik tanah itu penting 2. Apa pengaruh bahan organik tanah terhadap kesuburan tanah. 3. Jelaskan faktor2 yang mempengaruhi bahan organik tanah
1. Bahan Organik penting terutama terhadal]p kesuburan tanah karena daoat
mempengaruhi sifat fisik,kimia dan biologi Tanah.Adapun Pengaruh bahan organik tanah terhadap sifat fisik tanah diantaranyaa merangsang terbentuknya granulasi pada tanah, menurunkan plastisitas tanah, dan interaksi kohesi, serta meningkatkan kemampuan tanah dalammenahan air.kemudian Pengaruh bahan organik tanah terhadap sifat kimia tanah yaitu mampu meningkatkan Kapasitas tukar kation di dalam tanah dan meningkatkan sumber dan ketersediaan unsur hara seperti N, P dan S yg dibentuk dalam bentuk organik tanah.Terakhir pengaruhnya terhadap sifat biologi tanah yaitu merangsang aktivitas mikrooganisme tanah sehingga membantu ketersediaan unsur hara tanah seperti menambat nitrogen,melarutkan posfat dan lain2 Selain itu terdapat penjelasan yang ideal terkait pentingnya bahan organik tanah .Mempelajari tentang bahan organik tanah ada baiknya kita mempelajari atau mengetahui sedikit tentang jenis- jenis tanah, karena setiap jengkal tanah tidak sama kesuburannya. apalagi jika jenis tanah tersebut telah diusahakan untuk ditanami dan tanpa memperhatikan kelangsungan dan kesehatan tanah tersebut, maka pastilah akan memiliki tingkat kesuburan yang berbeda dari sebelumnya. Kadar bahan organik di dalam tanah dicerminkan oleh kandungan karbonnya. Karbon menjadi tolok ukur dalam pengelolaan tanah, bahkan dipercaya bahwa kandungan bahan organik merupakan ketahanan tanah terhadap kekeringan dan keberlanjutan suatu produksi tanaman pangan (Bot dan Benites, 2005). Kandungan organik di dalam tanah dipakai untuk tolok ukur menilai kerusakan tanah akibat erosi, dengan demikian dapat melihat besarnya kehilangan lapisan bagian atas yang terkikis. Kecilnya kadar organik pada tanah dapat dilakukan dengan penambaha. Penambahan bahan organik dapat berupa kompos yang dapat dibuat dari limbah hasil tanaman seperti kulit pisang, kulit kopi, daun-daun segar atau yang gugur, jerami padi, sekam padi, limbah kacang-kacangan, limbah jagung atau dengan menambahkan pupuk kandang (sapi, kambing, bebek, dan lain-lain). Penambahan bahan organik ini biasanya selain menambah bahan organik tanah juga dapat sedikit meningkatkan pH tanah.Tanah yang ideal mengandung bahan padat sebesar 50% (terdiri dari 45% mineral dan 5% bahan organik) dari seluruh volume tanah, terdiri dari udara (gas) 25% serta air 25%. Kondisi tanah seperti ini merupakan lapisan tanah yang sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan perakaran tanaman 2. Karbon organik dari suatu jenis tanah sebagai cermin kualitas tanah langsung maupun tidak langsung sehingga dapat tergambarkan besarnya kandungan bahan organik tanah (Editorial, 2007). Bahan organik tanah memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha budidaya tanaman. Bahan organik tanah akan berpengaruh pada indikator fisik, kimia dan biologi. Pada tanah yang memiliki kandungan bahan organiknya cukup tinggi akan tampak tanahnya gembur, bila dipegang tidak lengket. Sehingga jika tanah tersebut ditanami, maka akar akan mudah menembusnya hal ini dapat diketahui dari pengukuran volume akarnya, Beberapa referensi menyatakan bahwa bahan organik di dalam tanah biasanya berkisar 2 – 10%, namun walaupun persentase kandungan bahan organik seperti itu, tetapi peranannya sangatlah penting. Pada tanah anorganik atau mineral yang bahan organiknya sangat rendah, tanaman tampak mudah layu jika kondisi lingkungan bersuhu tinggi. Pengaruh bahan organik pada indikator fisik tampak jika tanah padat dengan adanya bahan organik, struktur tanah menjadi remah, daya ikat tanah terhadap air meningkat, sedangkan pengaruhnya kepada sifat kimia adalah membantu penyediaan unsur hara pada tanah selama beberapa musim, bahan organik dapat menyangga pH pada kisaran agak masam, netral dan alkalis. Adapun Pengaruh bahan organik terhadap indikator biologi ini banyak dari kita, maupun petani tidak menyadarinya bahwa bahan organik ini sangat penting dalam membantu binatang di dalam tanah seperti cacing tanah maupun mikroorganisme fungsional, seperti bakteri pelarut fosfat, bakteri pengikat nitrogen dan bakteri pelarut K dan mikroorganisme fungsional lainnya. Bahan organik di dalam tanah merupakan sumber energi bagi mikroorganisme untuk berkembang memperbanyak diri. Saat ini telah berkembang fungsi dari mikroorganisme fungsional untuk dijadikan sebagai bio fertilizer dalam membantu menyediakan unsur hari bagi tanaman. Mikroorganisme ini ada yang hidup bersimbiose maupun tidak bersimbiose dengan tanaman. Contoh mikroorganisme yang memerlukan simbiose pada tanaman yaitu bakteri rhizobium pada tanaman kacangkacangan, mikrooragnisme fungi yangm membutuhkan hidup di dalam akar tanaman, namun banyak mikroorganisme yang tidak bersimbiose seperti bakteri Azotobacter, Azosperillium, bakteri dari genus Bacillus, dll. 3. Kandungan bahan organik di dalam tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, tekstur tanah, reaksi tanah, pengelolaan tanah, penambahan bahan organik. • Suhu Kecepatan dekomposisi bahan organik dipengaruhi oleh suhu. Iklim tropika proses pelapukan bisa mencapai sampai 5 kali lebih cepat dibandingkan daerah subtropik (sedang). Sanchez (1976) menyatakan bahwa kenaikan temperatur 100C terjadi peningkatan pelapukan Temperatur yang tinggi yang diiringi dengan kelembaban yang tinggi ternyata juga mempercepat proses dekomposisi bahan organik, secara sederhana dapat dilihat jika kita sedang membuat kompos. Jika suhunya tinggi sementara kelembaban bahan rendah bahan kompos tampak seperti terbakar dengan warna putih, sehingga dalam membuat kompos perlu diperhatikan kadar airnya agar kelembabannya tercapai baik. • Tekstur tanah Tekstur tanah terdiri liat, pasir dan debu. Di antara ketiga komponen tekstur ini lihat ternyata memiliki fungsi menghambat proses dekomposisi bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme tanah. Dikatakan bahwa bahan organik cenderung meningkat • Reaksi Tanah Reaksi tanah yang dimaksud disini adalah kondisi kemasaman tanah, apakah masam, netral atau basa akan berpengaruh pada hasil biomassa dan kerja mikroba tanah. Tanah dengan pH ekstrim terlalu rendah atau tinggi menghambat mikroorganisme. Fungi bekerja lebih efisien dibandingkan bakteri walaupun lambat. • Adanya Input Bahan Organik Bahan yang akan di input ke dalam tanah untuk meningkatkan kualitas tanah agar dapat memberikan produksi tanaman yang tinggi pada tanah yang rendah bahan organiknya,Persentase perbandingan antara karbon dengan nitrogen kecil atau rendah < 25% proses pelapukan akan lebih cepat terjadi, dibandingkan bila persentase perbandingan tersebut tinggi. Namun bila tinggi menyebabkan struktur tanah meningkat, terjadi adanya humus, dan penumpukan materi organik, dan mendorong perubahan unsur hara dari anorganik menjadi senyawa organik. Bahan yang sulit dilakukan seperti mengandung serat yang tinggi akan sulit mengalami penguraian. • Pengolahan Tanah Pengelolaan tanah yang salah atau tidak memikirkan keberlanjutan usahanya akan menyebabkan tanah menjadi rusak. Kegiatan pengangkutan sisa tanaman, pembakaran, merupakan suatu kegiatan merusak, karena akan menurunkan bahan organik tanah. Pengolahan tanah yang tidak memperhatikan kondisi tanah menyebabkan kerusakan pada tanah, terutama pada sifat fisik tanah. Proses dekomposisi membutuhkan oksigen. Pengolahan tanah dengan bersamaan dengan membenamkan sisa tanaman yang bersama oksigen tadi, mempercepat proses penguraian melepaskan CO2 . Pengolahan yang berulangulang yang tidak dibarengi dengan input bersamaan dengan penurunan input bahan organik ke dalam tanah akan menyebabkan tanah peka dengan erosi dan mudah terjadi pemadatan.