Anda di halaman 1dari 9

Dep.

Budidaya Tanaman
FAKULTAS PERTANIAN
UNHAS
Tanah merupakan hasil evolusi dan perubahan sepanjang waktu dari
batuan induk yang dipengaruhi oleh faktor genetik (bahan induk),
iklim (curah hujan, kelembaban, suhu), organisme hidup (Tumbuha,
makro dan mikro organisme) serta topografi.
Pembentukan tanah menghasilkan produk tanah yang berbeda dengan
bahan asalnya dengan berbagai sifat-sifat kimia, fisik dan biologi
tanah.
Tanah mempunyai susunan yang teratur dan unik yang terdiri dari;
1. Horison A memiliki warna paling gelap, tempat akumulasi bahan
organik, paling labil karena dipengaruhi oleh cuaca dan erosi, tempat
akumulasi sistem perakaran yang paling tinggi dan proses pelakpuan
tanah yang paling aktif
2. Horison B memiliki warna yang lebih terang , Partikel-partikel koloid
tersuspensi dari horizon, terjadi pengendapan liat, pasir kuarsa
bahan organik dan oksidasi-oksidasi dari besi dan aluminium
3. Horison C merupakan lapisa dibawah horison B yang tidak
dipengaruhi oleh proses-proses pembentukan tanah. Horison C
umumnya terdiri dari sedimen dari batuan induk dibawahnya
Tanah sebagai media tumbuh tanaman mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Fungsi tanah sebagai tempat bertumpuhnya tanaman harus dapat
mendukung tegaknya tanaman, memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan akar dengan baik sehingga tanaman tidak mudah rebah
atau tumbang.
2) Tanah harus mampu menyediakan lingkungan di mana akar dapat
tumbuh dan berkembang seperti ruang pori yang memungkinkan
pergerakan udara dalam tanah , menyediakan oksigen untuk respirasi
akar, respirasi mikroorganisme yang dapat mendaur dan melarutkan
hara sehingga mampu dimanfaatkan oleh tanaman serta CO2 yang dapat
keluar
3) Tanah tidak boleh mengandung zat atau senyawa penghambat
pertumbuhan, seperti garam-garam yang bersifat racun (Kelarutan Al
dan Fe yang terlalu tinggi) dan mikroorganisme yang bersifat pathogen.
4) Tanah harus mamapu menyediakan nutrisi mineral yang dibutuhkan
tanaman dalam kondisi cukup dan seimbang
5) Tanah harus mempu menyediakan air bagi pertumbuhan tanaman
sebagai penyusun sel dan sebagai pelarut hara.
Kesuburan tanah dibedakan atas kesuburan fisik, biologis & kesuburan
kimia tanah berhubungan erat dengan sifat-sifat tanah, sbb;

Tekstur tanah menunjukkan


kasar atau halusnya suatu tanah, sedang Struktur tanah merupakan
cara di mana partikel tanah diatur bersama-sama. Struktur tanah
menunjukkan susunan partikel-partikel primer tanah (pasir, debu dan
liat) sampai pada partikel-partikel skunder yang biasa disebut agregat.

Tipe dasar Struktur


Tanahdan ukuran partikel
pasir, liat dan debu
➢ Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah
yang menggambarkan susunan ruangan
partikel-partikel tanah yang bergabung
satu dengan yang lain membentuk agregat
dari hasil proses pedogenesis.
➢ Struktur tanah berhubungan dengan
komposisi relatif partikel pasir, debu dan
liat dari suatu jenis tanah secara bersama-
sama dan menentukan kesuburan fisik
tanah
➢ Struktur tanah yang remah (ringan) pada
umumnya menghasilkan pertumbuhan dan
produksi yang lebih baik persatuan waktu
karena terjadi keseimbangan pori makro
dan mikro tanah yang terikat oleh humus
dan calsium
Segi tiga tekstur menurut klasifikasi USDA
➢ Penentuan tekstur dan struktur tanah
dilkukan dengan segi tiga tekstur
Tanah pada umumnya mengandung air (25%), udara (25%), BO(5%) dan
Mineral (45%).
➢ Bahan organik tanah berasaldari sisa-sisa tanaman dan hewan yang
telah melapuk di mana sebahagian berkembang menjadi unsur yang
relatif stabil dari sistem tanah berupa koloid tanah atau humus.
➢ Dekomposisi bahan organik pada tanah terjadi melalui proses
mineralisasi dan humifikasi dengan bantuan mikro organisme tanah.
➢ Pada proses dekomposisi, unsur karbon akan dibebaskan terlebih
dahulu menjadi CO2 pada keadaan aerob atau menjadi gas metan,
asam orgabik, alkohol dalam kondisi anaerob
➢ Koloid-koloid dan humus dapat memperbaiki kesuburan fisik, biologi
dan kimia tanah, memperbaiki struktur tanah dan membebaskan
unsur-unsur yang dapat diserap oleh tanaman

Bagan reaksi
dekomposisi bahan
organik
➢ Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 mikroba per
gram tanah yang terdiri dari bakteri aktinomicetes, fungi, protozoa,
alga, dan virus.
➢ Sebagian besar mikroba tanah berperan dalam menghancurkan
limbahorganik, re-cyling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen,
pelarut fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol pathogen &
membantu penyerapan unsur hara.
➢ Pendekatan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
merupakan pendekatan baru dalam mengatasi berbagai masalah yang
tidak dapat dipecahkan secara efisien dengan menggunakan teknologi
yang ada saat ini.
➢ Pemanfaatan mikroorganisme menawarkan teknik-teknik yang
memungkinkan untuk memantapkan agregat tanah, meningkatkan
serapan unsur hara, mengendalikan patogen dalam tanah dan
mempercepat pelapukan limbah organik padat tanpa menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan.
➢ Reaksi tanah merupakan salah
satu dari sifat-sifat tanah yang
banyak diamati, karena
mempunyai hubungan yang erat
dengan kesuburan tanah yang
lain seperti KTK, Kejenuhan
Basa dsb.
➢ Reaksi tanah mempunyai
korelasi yang erat dengan
kandungan & sifat aluminium
(Al) yang sering diistilahkan
dengan Al dapat ditukar (Al-dd)
karena berpengaruh langsung
terhadap pertumbuhan akar dan
keracunan tanaman sehingga
dijadikan dasar utama dalam
pengapuran pada lahan.
➢ Tanaman dapat tumbuh baik
pada kondisi pH tanah di sekitar
pH 5.5 – 6,5 karena pada pH ini
umumnya hara berada dalam
stus tersedia cukup dan
seimbang bagi pertumbuhan
tanaman
➢ Perbaikan pH tanah dapat dilakukan dengan penambahan kapur
(pengapuran) atau dengan pemberian pupuk organik.
➢ Salah satu sifat tanah yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan
pengapuran pada tanah-tanah masam adalah kapasitas penyanggah
tanah (KPT) yang dapat di definisikan sebaga kebutuhan kapur
(Ca(OH)2) untuk menaikkan nilai pH satu unit.
➢ Pada PH tanah yang rendah, KPT tanah akan tinggi karena terjadi
reaksi hidrolisa dengan kation Al+++
➢ Untuk menetralkan Al, selanjutnya pemberian kapur ditukar denga
kation (Ca++ atau Mg++). Al+++ + 3H2O = Al(OH)3 + 3H+.
➢ KPT selanjutnya akan turun dengan tajam pada pH 5,0 – 6,0, bila
semua Al telah dinetralkan dan KPT akan naik lagi pada pH di atas
6,0. Akibat pengaruh ion asam carbonat (HCO3).

Anda mungkin juga menyukai