Anda di halaman 1dari 10

PEMBENTUKAN JENIS TANAH DAN

PERSEBARAN JENIS TANAH


A. Pengertian Tanah
• Pedosfer adalah lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari lithosfer.
Pedosfer adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat
berlangsungnya proses pembentukan tanah.
• Tanah (Soil) adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan
organik, air, dan udara. Tanah merupakan media tumbuhnya tanaman.
• Tanah tersusun dari beberapa komponen. Komponen tanah pada setiap tempat
tergantung pada jenis tanah, lapisan tanah, pengaruh cuaca, iklim, dan campur
tangan manusia. Komponen utama penyusun tanah adalah sebagai berikut
a) Bahan mineral (45%), berasal dari pelapukan secara mekanis dan diteruskan oleh
proses kimiawi yang pada akhirnya membentuk mineral pembentuk tanah yang
terdiri atas mineral primer dan sekunder. Mineral primer adalah mineral yang
berasal langsung dari batuan yang lapuk. Mineral primer umumnya terdapat dalam
fraksi pasir dan debu. Contoh mineral primer adalah Mg, Fe, K, Ca, P, dan Na.
Mineral sekunder adalah mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses
pembentukan tanah berlangsung. Mineral sekunder umumnya terdapat dalam
fraksi liat. Contoh mineral sekunder yaitu Al oksida dan Fe oksida.
b) Bahan organik (5%), berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan, dan mikroorganisme
yang mengalami pelapukan. Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik
kasar dan bahan organik halus/ humus. Humus merupakan senyawa yang resisten
berwarna hitam atau coklat, mempunyai daya menahan air, dan unsur hara yang
tinggi. Tanah yang banyak mengandung humus adalah tanah lapisan atas (top soil).
c) Udara (25%) yang terdapat dalam tanah tidak sama dengan yang terdapat pada
atmosfer. Udara yang berada dalam tanah selalu tetap termasuk kelembapannya.
d) Air (25%) terdapat dalam tanah karena ditahan/ diserap oleh masa tanah, tertahan
oleh lapisan kedap air, atau karena drainase yang kurang baik.
B. Faktor Pembentuk Tanah
• Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut
Keterangan:
T : Tanah
f : Faktor
i : Iklim
o : Organisme
b : Bahan induk
t : Topografi
w : Waktu
• Faktor-faktor utama pembentuk tanah yaitu
a) Bahan induk
Bahan induk pembentuk tanah adalah hasil pelapukan batuan. Bahan induk pembentuk
tanah berasal dari bahan induk residual dan angkutan. Bahan induk residual berasal dari
tempat dimana tanah itu berada, sedangkan bahan induk angkutan berasal dari tempat lain
yang diangkut oleh air, angin, es atau grafivitasi. Bahan induk juga merupakan salah satu
faktor penentu sifat tanah, contohnya tanah yang berasal dari pelapukan batu pasir akan
memiliki sifat berpasir.
b) Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua yaitu
- Suhu atau temperatur berpengaruh pada proses pelapukan bahan induk. Apabila
perbedaan suhu siang-malam tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat
sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
- Curah hujan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah. Pencucian tanah
yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
c) Organisme
Aktivitas hewan dan tumbuhan serta dekomposisi sisa jasad hewan dan tumbuhan
turut mempengaruhi pembentukan tanah. Contohnya mikroorganisme juga
membantu pembentukan tanah dengan menguraikan materi organik dan melarutkan
mineral. Hewan-hewan penggali lubang yang tinggal di dalam tanah mempengaruhi
kondisi perlapisan tanah.
d) Topografi
Toprogafi atau bentuk muka bumi terkait dengan keberadaan air dan suhu. Topografi
suatu daerah mempengaruhi jumlah air hujan yang dapat diserap oleh tanah,
kedalaman air tanah, gerakan air, kondisi drainase dan permukaan air tanah (ground
water table) dan erosi tanah. Akumulasi bahan organik biasanya terjadi pada tanah-
tanah tergenang. Warna tanah pada daerah rendah berubah dari kuning kemerahan
dan coklat (drainase baik) menjadi kelabu (drainase jelek).
e) Waktu
Faktor waktu berpengaruh dengan tingkat perkembangan tanah. Kondisi ideal lapisan
tanah, umumnya terbentuk dalam kurun waktu 200 tahun. Mohr dan van Baren telah
memperkenalkan bahwa ada 5 fase yang terlibat dalam perkembangan tanah-tanah
tropis, yaitu
• Fase pemula : bahan induk belum dilapuki,
• Fase juvenil : pelapukan mulai terjadi, namun sebagian besar bahan aslinya belum
dilapuki,
• Fase viril : kebanyakan mineral mulai pecah-pecah, kandungan liat meningkat, dan
pelapulan msh berjalan lambat,
• Fase senil : dekomposisi tiba pada fase akhir, hanya mineral-mineral yang tahan
lapuk yang masih bertahan,
• Fase akhir : perkembangan tnh telah sempurna dan telah melapuk menurut
kondisinya.
C. Proses Pembentukan Tanah
• Tanah merupakan hasil pelapukan batu-batuan menjadi bahan induk tanah
yang disebabkan oleh pengaruh iklim dan organisme.
• Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan
fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan
menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk
belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (REGOLITH)
karena masih menunjukkan struktur batuan induk.
• Proses pelapukan yang berlangsung pada batuan diikuti oleh proses
percampuran bahan organik dengan bahan mineral di permukaan tanah,
pembentukan struktur, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah yang menghasilkan horizon tanah.
• Horizon tanah adalah lapisan lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari
proses pembentukan tanah.
KARAKTERISTIK TANAH
a) Kesamaan tanah
• Tanah yang subur adalah tanah yang memiliki sifat netral, yaitu pH antara 6,0- 7,0. Tanah
yang memiliki pH kurang dari 6,0 bersifat asam, sedangkan bila lebih dari 7,0 bersifat basa.
b) Warna
• Warna setiap jenis tanah berbeda-beda sesuai dengan kandungan mineral dan bahan
organik. Semakin gelap warna tanah, maka tingkat kesuburannya semakin baik. Urutan
warna tanah berdasarkan tingkat kesuburannya dari yang tertinggi adalah hitam, coklat,
karat, merah, abuabu, kuning, dan putih.
c) Tekstur
• Tekstur tanah adalah ukuran partikel tanah, yaitu pasir, debu, dan liat. Tanah bertekstur liat
bersifat lengket dan menyerap banyak air sehingga sulit untuk diolah. Tanah yang cocok
untuk pertanian adalah tanah yang mempunyai perbandingan pasir, debu, dan lempung
yang hamper seimbang.
d) Struktur tanah
• Struktur tanah adalah ikatan butiran-butiran pasir, debu, dan liat, sehingga
membentuk suatu gumpalan, seperti berbutir, kubus, lempeng, remah, dan prisma.
e) Permeabilitas tanah
• Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Tanah pasir
memiliki pori-pori lebih kasar daripada tanah liat, sehingga sulit untuk menahan air.
Akibatnya, tanaman pada tanah pasir menjadi kekeringan.
f) Konsistensi tanah
• Sifat tanah ini berpengaruh pada pengolahan tanah yang akan dilakukan oleh
manusia. Tanah dapat dibedakan menjadi tanah gembur dan tanah teguh pada saat
tanah dalm kondisi basah. Tanah pada saat kering dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
tanah lunak dan keras.

Anda mungkin juga menyukai