Bahan induk
Iklim
Waktu
Organisme
Topografi
3. Organisme
Aktivitas hewan dan tumbuhan serta dekomposisi sisa jasad hewan dan
tumbuhan turut mempengaruhi pembentukan tanah. Contohnya
mikroorganisme juga membantu pembentukan tanah dengan menguraikan
materi organik dan melarutkan mineral. Hewan-hewan penggali lubang yang
tinggal di dalam tanah mempengaruhi kondisi perlapisan tanah.
4. Topografi
Toprogafi atau bentuk muka bumi terkait dengan keberadaan air dan
suhu. Topografi suatu daerah mempengaruhi jumlah air hujan yang dapat
diserap oleh tanah, kedalaman air tanah, gerakan air, kondisi drainase dan
permukaan air tanah (ground water table) dan erosi tanah. Akumulasi bahan
organik biasanya terjadi pada tanah-tanah tergenang. Warna tanah pada daerah
rendah berubah dari kuning kemerahan dan coklat (drainase baik) menjadi
kelabu (drainase jelek).
5. Waktu
Faktor waktu berpengaruh dengan tingkat perkembangan tanah. Kondisi
ideal lapisan tanah, umumnya terbentuk dalam kurun waktu 200 tahun. Mohr
dan van Baren telah memperkenalkan bahwa ada 5 fase yang terlibat dalam
perkembangan tanah-tanah tropis,yaitu:
a. Fase pemula : bahan induk belum dilapuki,
b. Fase juvenil : pelapukan mulai terjadi, namun sebagian besar bahan aslinya
belum dilapuki,
c. Fase viril : kebanyakan mineral mulai pecah-pecah, kandungan liat
meningkat, dan pelapulan msh berjalan lambat,
d. Fase senil : dekomposisi tiba pada fase akhir, hanya mineral-mineral yang
tahan lapuk yang masih bertahan,
e. Fase akhir : perkembangan tnh telah sempurna dan telah melapuk menurut
kondisinya.
Gambar1.ase Perkembangan Tanah
3. Proses Pembentukan Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batu-batuan menjadi bahan induk
tanah yang disebabkan oleh pengaruh iklim dan organisme. Proses pembentukan
tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan
kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah
komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah,
tetapi sebagai bahan tanah (REGOLITH) karena masih menunjukkan struktur
batuan induk. Proses pelapukan yang berlangsung pada batuan diikuti oleh proses
percampuran bahan organik dengan bahan mineral di permukaan tanah,
pembentukan struktur, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah yang menghasilkan horizon tanah. Horizon tanah adalah lapisan-
lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukan tanah.
a. Karakteristik Tanah
Sifat fisik tanah yang dapat diamati adalah sebagai berikut:
1. Keasaman tanah
Tanah yang subur adalah tanah yang memiliki sifat netral, yaitu pH antara
6,0- 7,0. Tanah yang memiliki pH kurang dari 6,0 bersifat asam, sedangkan
bila lebih dari 7,0 bersifat basa.
2. Warna
Warna setiap jenis tanah berbeda-beda sesuai dengan kandungan mineral
dan bahan organik. Semakin gelap warna tanah, maka tingkat
kesuburannya semakin baik. Urutan warna tanah berdasarkan tingkat
kesuburannya dari yang tertinggi adalah hitam, coklat, karat, merah,
abu- abu, kuning, dan putih.
3. Tekstur
Tekstur tanah adalah ukuran partikel tanah, yaitu pasir, debu, dan liat.
Tanah bertekstur liat bersifat lengket dan menyerap banyak air sehingga
sulit untuk diolah. Tanah yang cocok untuk pertanian adalah tanah yang
mempunyai perbandingan pasir, debu, dan lempung yang hamper seimbang.
4. Struktur tanah
Struktur tanah adalah ikatan butiran-butiran pasir, debu, dan liat, sehingga
membentuk suatu gumpalan, seperti berbutir, kubus, lempeng, remah, dan
prisma.
5. Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Tanah
pasir memiliki pori-pori lebih kasar daripada tanah liat, sehingga sulit untuk
menahan air. Akibatnya, tanaman pada tanah pasir menjadi kekeringan.
6. Konsistensi tanah
Sifat tanah ini berpengaruh pada pengolahan tanah yang akan dilakukan
oleh manusia. Tanah dapat dibedakan menjadi tanah gembur dan tanah
teguh pada saat tanah dalm kondisi basah. Tanah pada saat kering dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu tanah lunak dan keras.