Anda di halaman 1dari 10

ilmu kimia sedang berkembang, seorang ahli kimia bernama Berzelius (1803) menyatakan bahwa

tanah merupakan laboratorium kimia alam dimana proses dekomposisi dan reaksi sintesis kimia
berlangsung secara tenang (Isa Darmawijaya. 1990:4).

Pada tahap ini tanah sudah tidak dipandang lagi hanya sebagai alat produksi pertanian, melainkan
sebagai tempatberlangsungnya segala reaksi kimia yang terjadi di alam Bersamaan dengan kemajuan
ilmu kimia dan fisika, seorang ahli fisikabernama Thaer (1909) menyatakan bahwa "permukaan bumi
kita terdiri atasbahan remah dan lepas yang dinamakan tanah". Tanah ini merupakan akumulasi dan
campuran berbagai bahan, terutama terdiri atas unsur-unsur Si, Al. Ca, Mg.Fe dan lain-lainnya (Isa
Darmawijaya, 1990:5). Dengan definisi ini. Thaer mengklasifikasikan tanah atas dasar partikelnya
seperti pasir, debu, dan lempung, yang ternyata masih tetap digunakan sebagai salah satu ciri dari
klasifikasi tanah terbaru.

Definisi tanah yang menggunakan dasar dari pengertian tanah, berbunyi sebagai

berikut: Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas yang menempati sebagian besar

permukaan planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat

sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk

dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula (Isa Darmawijaya,

1990:9). Dari definisi tersebut nampak bahwa terdapat lima faktor yang berpengaruh

dalam pembentukan tanah, yaitu iklim, jasad hidup, bahan induk, relief, dan waktu.

Tanah dapat terbentuk apabila tersedia bahan asal (bahan induk) dan faktor yang mempengaruhi
bahan asal. Bahan asal atau bahan induk terbentuknya tanah dapat berupa mineral, batuan, dan
bahan organik. Sedangkan faktor yang mengubah bahan asal menjadi tanah berupa iklim dan
organikme hidup. Terbentuknya tanah tersebut tentunya memerlukan suatu tempat (relief) tertentu
dan juga memerlukan waktu yang cukup lama. Apabila kita perhatikan definisi tanah yang
dikemukakan oleh Isa Darmawijaya (1990). maka akan nampak adanya lima faktor pembentuk tanah,
yaitu:

a. Bahan induk

b. Iklim

c. Organikme hidup d. Relief (topografi), dan

e. Waktu

Dari ke lima faktor tersebut faktor pembentuk tanah yang paling dominan adalah faktor iklim. Bahan
induk, organikme hidup, dan relief keberadaannya dipengaruhi oleh iklim. Oleh karena itu
pembentukan tanah sering disebut dengan istilah Pelapukan (Weathering).

8
Faktor-faktor pembentukan tanah:

A. Bahan induk (bahan asal)


Bahan induk bahan induk tanah dapat berasal dari batuan atau longgokan biomassa mati sebagai
bahan mentah. Yang berasal dari batuan akan menghasilkan tanah mineral, sedang yang berasal dari

longgokan biomassa mati akan menghasilkan tanah organik. Bahan penyusun tanah organik dirajai
oleh bahan organik dengan campuran bahan mineral berupa endapan aluvial.

Sifat bahan mentah dan bahan induk berpengaruh atas laju dan jalan pembentukan tanah, seberapa
jauh pembentukan tanah dapat maju, dan seberapa luas faktor-faktor lain dapat berpengaruh. Sifat-
sifat tersebut ialah susunan kimia, sifat fisik dan sifat permukaan. Dalam hal bahan mentah dan
bahan induk mineral sifat-sifat yang berpengaruh termasuk pula susunan mineral, dan dalam hal
bahan mentah dan bahan induk organik sifat-sifat yang berpengaruh termasuk pula susunan
jaringan. Sifat fisik berkenaan dengan struktur dan granularitas. Sifat permukaan berkenaan dengan
kemudahan kelangsungan reaksi.

B. Iklim

Iklim merupakan faktor yang paling dominan dalam pembentukan tanah, karena iklim bersifat aktif
dalam mempengaruhi bahan induk. Oleh karena itu istilah yang digunakan dalam proses
pembentukan tanah adalah "weathering". Unsur iklim yang berperan dalam proses pembentukan
tanah adalah temperatur udara dan curah hujan.

1. Temperatur udara

Temperatur udara merupakan derajat panas dinginnya udara. Dalam proses pembentukan tanah
(pelapukan), fluktuasi harian dari temperatur udara mempunyai peranan penting dalam proses
desintegrasi. Semakin besar fluktuasi temperatur harian semakin cepat proses desintegrasi
berlangsung. 2. Curah hujan

Curah hujan mempunyai peranan yang penting dalam proses pembentukan t anah. Aktivitas hujan
berpengaruh dimulai dari adanya tetesan air hujan yang mampu mengkikis batuan (bahan yang lain)
yang ada di permukaan tanah. Di samping itu adanya air hujan yang meresap ke dalam tanah akan
mempercepat berbagai reksi kimia yang ada dalam tanah, sehingga mempercepat proses
pembentukan tanah.

C. Organisme

Semua makhluk hidup. baik selama masih hidup maupun setelah mati mempunyai pengaruh dalam
pembentukan tanah. Di antara makhluk hidup yang paling berperan dalam pembentukan tanah
adalah vegetasi, karena vegetasi mempunyai kedudukan yang tetap dalam waktu yang lama, berbeda
dengan manusia dan binatang yang selalu bergerak atau berpindah tempat. 20 Vegetasi merupakan
organikme hidup yang mempunyai peranan paling besar dalam proses pembentukan tanah. Akar-
akar vegetasi mampu dalam melakukan pelapukan fisik karena tekanannya dan mampu melakukan
pelapukan kimia karena unsur-unsur kimia yang dikeluarkan oleh akar, sehingga tanah-tanah di
sekitar akar akan banyak mengandung bikarbonat. Di samping itu vegetasi yang telah mati akan
menjadi bahan induk terbentuknya tanah, terutama tanah-tanah organik (humus).

9
D. Relief/topografi

Topografi atau relief berpengaruh dalam mempercepat atau memperlambat proses pembentukan
tanah. Pada daerah yang mempunyai relief miring proses erosi tanah lebih intensif sehingga tanah
yang terbentuk di lereng seperti terhambat.Sedangkan pada daerah datar aliran air permukaan
lambat, erosi kecil, sehingga proses pembentukan tanah lebih cepat.Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa daerah semakin miring maka faktor penghambat pembentukan tanah semakin besar.

E. Waktu

Pembentukan tanah membutuhkan waktu. Lama waktu pembentukan tanah terutama tergantung
dari bahan induk dan iklim. Batuan yang keras lebih sulit terbentuk tanah daripada batuan yang
lunak. Demikian juga iklim di daerah tropis akan lebih mudah dalam proses pembentukan tanah
daripada iklim di daerah sedang atau arid. Oleh karena itu tanah-tanah di daerah tropis biasanya
lebih tebal dibandingkan dengan tempat lainnya.

Menurut Mohr, secara umum terdapat lima tahapan waktu pembentukan tanah, yaitu:
a. Tahap permulaan

Pada tahap ini bahan induk sedikit mengalami pelapukan, baik desintegrasi maupun dekomposisi.
Tanah yang terbentuk pada tahap ini adalah tanah regosol muda.

b. Tahap juvenil

Pada tahap ini bahan induk mengalami pelapukan lebih lanjut, baik

desintegrasi maupun dekomposisi. Tanah yang terbentuk pada tahap ini adalah

tanah regosol tua atau disebut juga tanah terapan.

c. Tahap viril Pada tahap ini bahan induk mengalami pelapukan secara optimum, baik desintegrasi
maupun dekomposisi. Tanah yang terbentuk pada tahap ini adalah tanah latosol coklat.

d. Tahap seril

Pada tahap ini pelapukan mulai merurun, baik desintegrasi maupun dekomposisi. Tanah yang
terbentuk pada tahap ini adalah tanah latosol merah. e. Tahap terakhir

Pada tahap ini pelapukan sudah berakhir, baik desintegrasi maupun dekomposisi. Tanah yang
terbentuk pada tahap ini adalah tanah laterit.

2.4 Komponen Penyusun Tanah

A.Batuan

Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral
dan senyawa dengan berbagai komposisi.

10
Para ahli geologi mengelompokan batuan menjadi tiga jenis berdasarkan proses terjadinya, yaitu
batuan beku, sedimen, dan matemorf.Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang
mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan
pembentuk tanah.

B.Udara

Meski tanah adalah benda yang kelihatan padat, sebenarnya di tanah-tanah tersebut terdapat
rongga-rongga yang terisi udara.Rongga udara tersebut terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di
antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara
akar tanaman dengan batuan.Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah,
misalnya cacing.

C.Humus

Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau
tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur.Humus adalah
tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan tanah humus akan memperoleh cukup
udara dan mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembap.Selain itu, humus
mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.

D.Air

Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembapan tanah. Kelembapan tanah
disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah.Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air
diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.

E.Komponen Organik

Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup, seperti bakteri, jamur, alga, serangga,
dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk
hidup sehingga menghasilkan material organik di dalam tanah.Tanah yang subur tidak hanya
ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya, tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah.

11
2.5 Pencemaran Tanah

1. Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial: penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan: kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan
dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian
terendap.sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah
kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.

2. Penyebab Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air,
makan sumber pencemaran udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan
penyebab pencemaran tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida
belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air
permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif. logam berat
dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari
daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada
tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang
tercemar tersebut.

3. Komponen Bahan Pencemaran Tanah

Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar


tersebut di atas antara lain berupa:

12
a.) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme. seperti sisa-sisa
makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

b.) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

c.) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2),
oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2). menghasilkan hujan asam yang akan
menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.

d.) Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbahindustri seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. e.) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari
percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.Pencemaran tanah bisa
disebabkan oleh Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih. Pestisida dan pupuk tersebut
akan terserap ke dalam tanah sehingga membuat tanah menjadi tidak subur.

4. Dampak Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah memiliki dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup, mulai dari segi kesehatan
hingga lingkungan. Toksin yang dilepaskan oleh polutan di tanah dapat berinterakasi dengan
ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya polutan tanah yang mencemari
air kemudian memengaruhi ekosistem perairan. Berikut ini adalah beberapa dampak pencemaran
tanah dari segi Kesehatan dan lingkungan :

a.) Kesehatan Pencemaran tanah menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan pada manusia,
di antaranya:

• Kanker - Kebanyakan polutan tanah mengandung zat karsinogenik yang dapat menyebabkan
kanker, seperti logam berat.

• Kerusakan Organ - Hal ini juga disebabkan oleh zat polutan tanah yang berbahaya. Salah satu
contohnya seperti kerusakan ginjal yang disebabkan oleh merkuri.

•Bioakumulasi – hal ini dapat terjadi apabila manusia memakan daging/sayur yang telah terpapar
polutan tanah. Kita harus mewaspadai hal ini karena berujung pada penyakit kronis laten (tidak
disadari).

13
b.) Lingkungan Efek pencemaran tanah terhadap lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan
ekosistem. Beberapa dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran tanah ialah: • Hilangnya
Keanekaragaman Hayati - Paparan polutan yang berbahaya dapat mematikan sejumlah jenis tanaman
atau hewan sehingga terjadi kelangkaan spesies. Menurunkan Kesuburan Tanah Hilangnya biota-
biota atau mikroflora tanah dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur seperti sedia kala.

• Perubahan Struktur Tanah - Struktur tanah dapat mengalami perubahan apabila terdapat polutan
yang mematikan komponen penting dalam tanah.

5. Solusi untuk Mencegah Pencemaran Tanah

• Makan makanan dengan benar, daur ulang baterai dengan benar, buat kompos buatan sendiri dan
buang obat-obatan di tempat yang diizinkan untuk tujuan ini.

• Mendorong model yang lebih ramah lingkungan untuk industri, pertanian dan peternakan, di antara
kegiatan ekonomi lainnya.

• Meningkatkan perencanaan kota dan perencanaan transportasi serta pengolahan air limbah.

• Meningkatkan pengelolaan limbah pertambangan, memulihkan lanskap dan melestarikan tanah


lapisan atas.

• Melibatkan masyarakat lokal dan masyarakat adat dalam desain, implementasi, dan penilaian
pengelolaan lahan dan tanah yang berkelanjutan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan di atas, kami memiliki beberapa kesimpulan,
diantaranya:

Tanah merupakan lapisan paling atas di permukaan bumi yang mengandung beberapa artikel seperti
batuan,mineral.dan partikel kimia lainnya. Tanah juga mendukung pertumbuhan tanaman dengan
mengikat akar dengan kuat dan menyimpan air dan nutrisi. Tanah memiliki peranan untuk kehidupan
antara lain:

a. Tempat hidup hewan dan bakteri

b. Penunjang kesehatan dan penyedia keperluan manusia

c. Penyedia dan penyaring air

Tanah mempunyai berbagai macam jenis bakteri dan organisme organisme hidup di dalamnya Di
mana mereka umumnya hidup 10 cm dari permukaan tanah keberadaan organisme tersebut akan
mempengaruhi kesuburan tekstur tanah serta kegemburan tanah ada beberapa peran organisme di
dalam tanah yaitu dekomposter,pereaksi kimia tanah,penguraian polutan di dalam tanah,mencegah
penyakit di dalam tanah,memberi efek tekstur pada tanah,sebagai pengatur struktur tanah dan
kegemburan tanah

Tanah dapat terbentuk apabila tersedia bahan asal (bahan induk) dan faktor yang
mempengaruhi.Bahan asal bahan asal atau bahan induk terbentuknya tanah dapat berupa mineral,
batuan, dan bahan organik. Sedangkan faktor yang mengubah bahan asal menjadi tanah berupa iklim
dan organisme hidup. Terbentuknya tanah tersebut tentunya memerlukan suatu tempat (relief) tertentu
dan juga memerlukan waktu yang cukup lama.

15

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik limbah industri dan
limbah pertanian.
Pada bagian penutup makalah ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran untuk pembaca agar
tanah tidak cepat tercemar,antara lain:

1. Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk dalam kegiatan pertanian.


2. Buang sampah dengan benar dan tidak membuang sampah ke tanah.
3. Lakukan perkebunan organik dan makan makanan organik tanpa menggunakan pestisida
4. Sadar akan konsep reduce,reuse,recycle

16

Anda mungkin juga menyukai