KOMPONEN TANAH
Disusun Oleh:
1
organik terdiri atas sisa dan rombakan jasad, terutama
tumbuhan, zat humik, dan jasad hidup penghuni tanah, termasuk
akar tumbuhan hidup (Darusman, 2006).
Komponen tanah yang terdiri dari bahan padatan, air dan
udara merupakan sumberdaya alam utama yang sangat
memengaruhi kehidupan. Tanah mempunyai fungsi utama
sebagai tempat tumbuh dan berproduksi tanaman. Kemampuan
tanah sebagai media tumbuh akan optimal jika didukung oleh
sifat fisika, kimia dan biologi yang baik, biasanya menunjukkan
tingkat kesuburan tanah (Sartohadi, dkk., 2012).
Tanah tersusun dari beberapa komponen. Komponen
penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap
pembentukan tanah, sehingga menjadi satu kesatuan bagian
yang utuh dan membentuk bagian yang baru.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dari penulisan makalah ini,
diantaranya sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian tanah.
2
2. Mengetahui proses pembentukan tanah.
3. Mengetahui macam-macam komponen utama tanah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pengaruh yang sangat besar pada ekosistem, terlebih ekosistem
daratan.
7
Selain itu, dengan adanya tumbuhan, material sisa
tumbuhan yang mati akan membusuk dan membentuk humus
(akumulasi asam organik). Pada dasarnya, humus memiliki sifat
keasaman. Proses pelapukan akan dipercepat salah satunya oleh
faktor keasaman. Oleh karena itu, dengan adanya humus akan
mempercepat terjadinya proses pelapukan. Pembentukan larutan
asam juga terjadi pada akar-akar tanaman. Akar tanaman
menjadi tempat respirasi (pertukaran antara 5/ dan 25/) serta
traspirasi (sirkulasi air).
Air yang masuk ke dalam lapisan tanah akan mengalirkan
unsur asam humus dari lapisan atas melalui celah-celah yang
ada. Ini juga akan mencapai lapisan batuan yang lebih dalam.
Hal ini akan menyebabkan tanah menjadi lebih asam, yang pada
gilirannya akan menyebabkan pelapukan pada tanah dan batuan
yang lebih dalam. Ini akan membentuk lapisan tanah yang lebih
tebal.
9
A. Bahan Mineral ( Anorganik ) Tanah
Mineral adalah penyusun komposisi tanah dan
persentasenya Tertinggi, sekitar 45%.Komponen tersebut
terbentuk akibat proses pelapukan Sebuah batu yang bertahan
lama.batuan lapuk Proses pembentukan tanah akan sangat
mempengaruhi jenis tanah menghasilkan.Umumnya ada tiga
jenis batuan yang dapat mengalami pelapukan dan perubahan ke
dalam tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf.
Mineral tanah terutama ada dalam bentuk senyawa
anorganik Zat dengan struktur kristal tertentu disebut
mineral.jumlah dan jenis Mineral tanah sebenarnya tidak
banyak.Dapat membedakan mineral tanah Atas dasar:
1. Ukuran;
2. Pelapukan; dan
3. Komposisi mineral.
Menurut ukurannya, bahan mineral tanah dibagi menjadi
3 bagian utama, yaitu:
1. fraksi berbutir kasar (2 – 0,05 mm) disebut pasir;
2. sebagian kecil (0,05 – 0,002 mm) disebut debu; dan
3. Fraksi yang sangat halus (< 0,002 mm atau < 2 μm), disebut
lempung.
Menurut tingkat pelapukan, bahan mineral tanah dapat
dibedakan sebagai:
10
1) Mineral primer, dan
2) Mineral sekunder.
Mineral primer merupakan hasil pelapukan batuan beku,
sedimen, dan batuan metamorf utamanya kerusakan pelapukan
fisik (pengurangan dimensi) Jadi komposisi kimianya tidak
banyak berubah.mineral Primer biasanya terdapat pada fraksi
pasir dan lanau, meskipun bisa juga Ditemukan pada fraksi
lempung tanah yang belum mengalami pelapukan lebih lanjut
atau tanah muda.Mineral utama yang paling umum di dalam
tanah adalah Kuarsa (SiO2) dan feldspar (MAlSi3O8), di mana
M menunjukkan kombinasi kation Na+, Kalium+dan
Ca2+.Mineral Primer Langka Lainnya Tanahnya adalah mika,
piroksen, hornblende dan olivin.
Mineral sekunder adalah mineral yang terbentuk Setelah
batuan mengalami pelapukan melalui reaksi suhu rendah (di atas
permukaan bumi), atau langsung dari batuan beku Sudah
tersusun dari mineral sekunder.Bagian tanah liat terutama terdiri
dari mineral sekunder.Mineral sekunder umum dalam sistem
Tanahnya berlapis mineral lempung silikat (seperti kaolinit,
halonit,montmorillonit), berbagai oksida, mineral belerang,
dll.karbonat.
B. Bahan Organik Tanah
Organik dalam tanah adalah hasil akumulasi dari sisa-sisa
makhluk hidup seperti tanaman dan hewan yang telah
terdekomposisi dan tercampur di dalam tanah. Humus adalah
jenis bahan organik yang paling penting, dihasilkan dari jaringan
makhluk hidup yang telah mati. Meskipun bahan organik juga
11
dapat berasal dari hewan, namun sumber utama di dalam tanah
adalah dari tanaman. Di lahan pertanian, bahan organik dapat
ditambahkan oleh petani dengan menggunakan pupuk kandang,
sisa-sisa tanaman yang ditanam, dan sisa-sisa dari gulma.
Bahan organik tanah yang dikenal sebagai humus adalah
senyawa yang tahan lama, berwarna kecoklatan, dan memiliki
kemampuan untuk menahan unsur hara dan air dalam jumlah
yang tinggi. Biasanya, humus terdapat di horison A, yaitu
lapisan atas tanah. Kandungan bahan organik dalam tanah
bervariasi antara 0,5 hingga 5%, tetapi pada tanah gambut,
kandungan bahan organik dapat mencapai hampir 100%.
Meskipun jumlahnya biasanya lebih sedikit daripada bahan
mineral, bahan organik seringkali memiliki pengaruh besar
terhadap sifat dan karakteristik tanah.
Kandungan bahan organik pada berbagai jenis tanah
sangat beragam. Tanah Andosol alami di daerah pegunungan,
dapat memiliki kandungan bahan organik lebih dari 5%.
Sedangkan, tanah bertekstur kasar dan tanah pertanian yang
digunakan secara intensif tanpa pengembalian cukup bahan
organik, kandungan bahan organiknya bisa kurang dari 1%.
Tanah yang berdrainase buruk di daerah dataran banjir,
kandungan bahan organiknya dapat mencapai lebih dari 10%.
Pada tanah gambut, kandungan bahan organik bahkan bisa
mencapai mendekati 100%. Meskipun pada umumnya lapisan
permukaan tanah mineral hanya mengandung sedikit bahan
organik, sifat koloidal aktif dari bahan organik tetap
mempengaruhi sifat-sifat tanah secara signifikan.
12
Bahan organik berperan penting dalam pertumbuhan
tanaman melalui pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah. Fungsi bahan organik ini dapat dibagi menjadi
empat kategori, yaitu:
1. Fungsi hara; sebagai sumber nutrisi, terutama N, P, S, B,
Zn, dan unsur mikro lainnya bagi pertumbuhan tanaman;
2. Fungsi biologi; secara signifikan mempengaruhi aktivitas
mikroba di dalam tanah;
3. Fungsi fisik; menunjang pembentukan struktur tanah yang
baik, menggemburkan tanah, meningkatkan kemampuan
tanah menahan air, dan meningkatkan infiltrasi tanah; dan
4. Fungsi kimia; sebagai penyumbang sifat aktif koloid tanah
dan meningkatkan kapasitas penyangga tanah.
C. Koloid Tanah
Pada bahan padatan tanah terdapat bagian yang paling
reaktif yang disebut sebagai koloid tanah. Koloid adalah fase
padatan yang terdiri atas partikel sangat halus dengan ukuran
mendekati ukuran molekul, tetapi tidak pernah mencapai ukuran
tersebut. Batas atas ukuran koloid adalah 0.2 μm dan batas
bawahnya mendekati 5 nm. Dikarenakan ukurannya yang halus
koloid memiliki muatan listrik dan total luas permukaan per
satuan berat yang sangat besar. Oleh karena itu koloid tanah
merupakan bagian yang paling reaktif dalam reaksi-reaksi dalam
tanah.
Koloid tanah terbagi dua, yaitu koloid mineral dan koloid
organik. Walaupun batas atas ukuran koloid adalah 0.2 μm,
13
fraksi liat mineral tanah (ukuran < 2 μm atau 0.002 mm)
seluruhnya dianggap sebagai koloid tanah. Bahan organik tanah
dan fase padat bahan tumbuhan juga dijumpai dalam kondisi
koloidal. Humus, protoplasma dan dinding sel, misalnya,
menunjukkan banyak sifat dan ciri dari sistem koloid.
III.3.2 Bahan Cair Tanah
Bahan cair yang dimaksud di sini disebut larutan tanah,
yaitu air Termasuk dalam tanah bersama dengan zat terlarut
dalam tanah. Dalam larutan tanah, zat terlarut ada sebagai kation
dan anion atau molekul, termasuk nutrisi.sumber utama air tanah
adalah air hujan atau air irigasi yang dihasilkan oleh partikel-
partikel tanah melalui proses adhesi dan Kohesi.Air juga dapat
tertahan di dalam tanah karena ada lapisan yang tidak Substrat
permeabel (lapisan kedap), atau karena drainase tanah buruk.
Air di lapisan bawah dapat menjadi air tanah karena gaya
kapiler. Jumlah air dalam tanah disebut kadar air
tanah.kandungan air yang tinggi Di tanah yang dipengaruhi oleh
tekstur, bahan organik, jenis vegetasi penutup, dan kadar air
tanah.Selain diserap oleh partikel tanah, larutan tanah juga
Mengisi ruang mikropori tanah, yaitu ruang pori di dalam unit
struktur tanah.
III.3.3 Bahan gas ( Udara Tanah )
Umumnya selain air, ada juga gas yang mengisi pori-pori
tanah. Spesies gas menempati ruang pori besar (pori > 10 μm),
yaitu di antar unit struktural.Komposisi gas yang ada di udara di
permukaan Ditentukan oleh hubungan tanah-air-tanaman.gas
utama yang menyusun udara Tanah sama dengan gas-gas
14
penyusun atmosfer, yaitu gas-gas seperti CO2 dan O2
nitrogen.Namun, karena respirasi akar dan proses mikroba
Tanah, dan penguraian bahan organik Kandungan CO2 yang
tinggi di udara tanah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi CO₂
atmosfer; sebaliknya, konsentrasi O₂ udara tanah lebih rendah
dari konsentrasi O2 atmosfer.
Table 1. Perbandingan Susunan Gas-gas Utama Udara
Tanah dan Atmosfir (% volume)
O2 CO2 Gas N
Udara Tanah < 20,6 >0,2 79
Atmosfir 20,95 0,03 79
15
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
19
Tioner Purba, H. N. (2021). Tanah Dan Nutrisi Tanaman.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
20
Sumber Internet :
21