Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

I. GEOLOGI
i. Definisi dan Pengertian Ilmu Geologi

Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Ilmu Geologi merupakan kelompok ilmu yang
membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang
bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah
perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.

Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang
menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua,
samudera, cekungan dan rangkaian pegunungan.

ii. Perkembangan Ilmu Geologi

Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan dimulai pada sekitar tahun 500 hingga 300
tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan
pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh pakar-pakar filsafat Yunani.

Namun geologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan modern tentang Bumi sejak abad ke 17 dan
18 setelah James Hutton, seorang ahli fisika Skotlandia menerbitkan bukunya yang berjudul Theory of the
Earth pada tahun 1795. Hutton mencetuskan doktrin Uniformitarianisme (keseragaman) yang menyatakan
bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa
lampau.

Karena luasnya bidang-bidang yang dicakup, maka Geologi umumnya dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok, yaitu :

1. Geologi Fisik (Physical Geology)

Geologi Fisik adalah suatu studi yang mengkhususkan mempelajari sifat-sifat fisik dari bumi, seperti
susunan dan komposisi dari pada bahan-bahan yang membentuk bumi, selaput udara yang mengitari bumi,
khususnya bagian yang melekat dan berinteraksi dengan bumi, kemudian selaput air atau hidros?r, serta
proses-proses yang bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi Matahari dan tarikan gaya berat
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

bumi. Proses-proses yang dimaksud itu, dapat dijabarkan sebagai pelapukan, pengikisan, pemindahan dan
pengendapan.

2. Geologi Dinamis (Dynamic Geology)

Geologi Dinamis adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan membahas tentang sifat-
sifat dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahan-perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan
oleh gaya-gaya yang dipicu oleh energi yang bersumber dari dalam bumi, seperti kegiatan magma yang
menghasilkan vulkanisme, gerak-gerak litosfer akibat adanya arus konveksi, gempa bumi dan gerak-gerak
pembentukan cekungan pengendapan dan pegunungan.

Dalam periode abad ke 20, bagian dari ilmu geologi ini dapat dikatakan sedang berada dalam
puncak perkembangannya yang semakin mempesona bagi para pakar ilmu kebumian, yaitu dengan
dicetuskannya Konsep Tektonik Global Yang Baru (The New Global Tectonic) dengan Teori Tektonik
Lempengnya.

Teori ini telah menimbulkan suatu revolusi dalam pemikiran-pemikirannya dan telah banyak
mempengaruhi cabang-cabang lainnya dari ilmu geologi seperti petrologi, stratigrafi, geologi struktur,
tektonik serta implikasinya terhadap pembentukan cebakan mineral, minyak bumi dan sebagainya.
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

II. TANAH

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari
mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi
habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup
dan bergerak.

 Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi,
meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.

Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian
dari tanah.

i. PEMBENTUKAN TANAH (PEDOGENESIS)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang
menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini
membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah.
Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui
tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat,
menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat
dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan
berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan
dapat dilakukan klasifikasi tanah.

Tanah terbentuk dari batuan dan batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi
tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan yaitu proses hancurnya batuan menjadi tanah.. Batuan
dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor
cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup
yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut yang disebut pelapukan biologi. Tanah
terbentuk dari beberapa faktor : batuan , iklim, jazad hidup, topografi dan waktu. Adanya berbagai berbedaan
dari faktor-faktor tersebut , maka proses pelapukan dan pembentukan tanah berbeda-beda. Hal ini
menyebabkan adanya perbedaan jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya.

ii. PENGURAI

Dekomposer atau pengurai adalah organisme yang memakan organisme mati dan produk-produk
limbah dari organisme lain. Pengurai membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem.

Dekomposer membuat tanah kaya dengan menambahkan senyawa organik dengan itu. Zat seperti
karbon, air dan nitrogen dikembalikan ke ekosistem melalui tindakan pengurai. Yang termasuk contoh
pengurai (dekomposer) adalah serangga, cacing tanah, bakteri, jamur, belatung, lactobacteria, kecoa, ragi,
siput, lumut, dan actinomycetes

Dekomposer atau pengurai adalah makhluk hidup yang memperoleh energi dengan cara
menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati

iii. KOMPONEN TANAH


Komponen Tanah adalah susunan dari proses terjadinya tanah. Tanah bukan merupakan timbunan
bahan padat dalam sistem yang mati dan statis, namun merupakan suatu sistem yang dinamis dan hidup
yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Setiap tanah tersusun dari bahan mineral/anorganik,
bahan organik , air tanah dan udara.

Bahan mineral berasal dari hasil pelapukan batuan , sedangkan bahan organik berasal dari hasil
penguraian organisme yang mati. Namun demikian perbandingan masing-masing bahan komponen
penyusun tanah itu berbeda-beda pada setiap tanah dan berubah-ubah setiap saat. Untuk perbandingan
komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman secara idealnya adalah bahan mineral 45% , bahan
organik 5%, air 25% dan udara 25%.

iv. MANFAAT TANAH

Manfaat tanah bagi kehidupan manusia antara lain tanah sebagai lahan, bahan baku industri dan
sumber energi.

1. Tanah sebagai lahan , dimanfaatkan untuk pemukiman, lahan industri, lahan pertanian dan lain-
lain.
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

2. Tanah sebagai bahan mentah industri antara lain : Tanah liat, lempung merupakan bahan
pembutan gerabah, bahan baku semen, bahan bangunan (genteng, bata), lumpur untuk
pengeboran minyak, cetakan pengecoran besi. Tanah kaolin sejenis liat, lunak, warnanya
putih/kuning/abu-abu kaya aluminium silikat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas,
tekstil, kimia dan keramik.

3. Tanah sebagai sumber energi. Tanah gambut merupakan salah satu sumber energi alternatif.
Daerah persebaran tahan gambut di Indonesia terdapat di Sumetera Timur, Kalimantan Barat,
Tengah , Selatan dan Papua.

v. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Proses terbentuknya tanah sangat berkaitan dengan faktor pembentuk tanah. Dimana faktor
pembentuk tanah akan mempengaruhi jenis-jenis tanah yang dihasilkan seperti tanah gambut, tanah
humus, tanah liat, tanah aluvial dan lainnya. Proses terbentuknya tanah ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, namun secara umum proses terbentuknya tanah terbagi menjadi 4 tahapan. 4 tahapan tersebut
adalah proses pelapukan batuan, proses pelunakan struktur, proses tumbuhnya tumbuhan perintis dan
yang terakhir adalah proses penyuburan. Berikut adalah penjelasan dari 4 tahapan proses terbentuknya
tanah tersebut.

1. Proses Pelapukan Batuan

Pelapukan adalah peristiwa hancurnya massa batuan, baik itu secara fisik, kimia ataupun
biologi. Pada proses pelapukan batuan ini membutuhkan waktu yang lama. Dimana setiap proses
pelapukan pada umumnya dipengaruhi oleh cuaca sehingga batuan yang telah mengalami
pelapukan akan berubah menjadi tanah. Berikut adalah 3 jenis proses pelapukan secara umum :

a. Pelapukan Fisik
adalah hancur dan lepasnya material batuan tanpa merubah struktur kimiawi dari batuan
tersebut. Pelapukan kimia ini merupakan proses penghancuran bongkahan batuan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisik
adalah :
 Perbedaan Temperatur
Temperatur disini berpengaruh terhadap pelapukan fisik, dimana batuan akan mengalami
proses pemuaian apabila temperatur panas dan akan mengalami pengecilan volume
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

apabila temperatur dingin. Apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka
lambat laun batuan tersebut akan terbelah dan pecah menjadi batuan-batuan kecil.

 Erosi
erosi dapat mempengaruhi pelapukan karena air yang membeku diantara batuan
volumenya akan membesar dan yang terjadi adalah air akan membuat tekanan yang dapat
merusak struktur batuan.

b. Pelapukan Kimiawi
adalah proses pelapukan massa batuan dimana perubahan susunan kimiawai batuan lapuk
ikut mengalami pelapukan. Proses pelapukan kimia dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Hidrasi
Hidrasi adalah proses pelapukan batuan yang terjadi di permukaan batuan saja.
2. Hidrolisa
Hidrolisa adalah proses penguraian air atas unsur-unsurnya yang berubah menjadi ion
positif dan denatif.
3. Oksidasi
Oksidasi adalah proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi pada
umumnya memiliki warna kecoklatan, hal ini disebabkan karena kandungan besi dalam
batuan akan mengalami pengkaratan. Proses ini memerlukan waktu yang sangat lama akan
tetapi batuan akan tetap mengalami pelapukan.
4. Karbonasi
adalah proses pelapukan batuan oleh gas karbondioksida. Dimana gas ini terdapat pada
air hujan ketika masih menjadi uap air. Contoh batuan yang mengalami proses karbonasi
adalah batuan kapur.

Tidak hanya itu saja, pelapukan secara kimiawi juga disebabkan oleh hujan asam dimana
hujan asam didapatkan dari kondensasi metana, sulfur dan klorida yang terbawa oleh hujan yang
bersifat korosif.

c. Pelapukan Biologi

adalah pelapukan yang terjadi disebabkan oleh makhluk hidup. Pelapukan ini terjadi secara
terus menerus setelah tanah terbentuk. Dimana pelapukan biologi ini merupakan pelapukan
penyempurna dari sifat-sifat tanah yang akan terbentuk.
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

2. Proses Pelunakan Struktur

Pada proses kali ini batuan rempahan yang terbentuk dari proses pelapukan akan mengalami
pelunakan. Dimana air dan udara adalah 2 komponen yang memegang peran penting dalam proses
ini. Air dan udara tersebut nantinya akan masuk di sela-sela rempahan batuan untuk melunakkan
strukturnya.

Selain dapat membantu dalam proses pelunakan struktur batuan sehingga dapat dijadikan
sebagai tempat hidup, air dan udara juga akan mendorong calon makhluk hidup untuk dapat tumbuh
di permukaan. Namun, perlu diingat bahwa organisme yang dapat berkembang dalam tahap proses ini
hanya beberapa saja, contohnya adalah mikroba dan lumut. Proses pelunakan struktur batuan ini
membutuhkan waktu yang lama seperti pada proses pelapukan.

3. Proses Tumbuhnya Tumbuhan Perintis

Setelah melewati proses pelunakan struktur batuan, maka akan dilanjutkan ke proses
tumbuhnya keanekaragam tumbuhan perintis. Tumbuhan yang dimaksud disini adalah tumbuhan
yang lebih besar dari lumut, sehingga akar-akar yang masuk di dalam batuan yang telah lunak akan
membantu proses pemecahan batuan tersebut. Selain itu, asam humus yang mengalir dari
permukaan batuan akan membuat batuan yang berada di bagian dalam melapuk dengan
sempurna. Pada tahap inilah proses pelapukan secara biologi akan dimulai.

4. Proses Penyuburan

Proses ini adalah proses terakhir dari proses terbentuknya tanah. Pada tahap ini tanah
yang terbentuk akan mengalami proses pengayaan bahan-bahan organik. Dimana tanah yang
awalnya hanya mengandung mineral yang berasal dari proses pelapukan akan bertambah subur
dengan adanya pelapukan organik. Pelapukan organik ini dapat berasal dari hewan ataupun
tumbuhan yang mati dipermukaan tanah. Dalam hal ini mikroorganisme tanah memiliki peran
penting dalam proses terbentuknya tanah.

Setelah melewati 4 tahapan tersebut maka tanah sudah terbentuk secara sumpurna.
Sehingga tumbuhan dan hewan autotrof akan mencari makanannya dalam tanah.
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

 JENIS TANAH

Setelah mengetahui proses terbentuknya tanah, berikut adalah beberapa jenis-jenis tanah yang
tersebar di wilayah Indonesia :

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial atau sering disebut dengan tanah endapan adalah tanah yang terbentuk atas dasar
material halus yang merupakan hasil dari endapan aliran sungai

2. Tanah Andosol

Tanah andosol sering disebut juga sebagai tanah vulkanis, yang artinya adalah tanah yang berasal
dari abu vulkanik yang telah mengalami proses pelapukan

3. Tanah Kapur

Tanah kapur sering disebut juga sebagai tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batu
kapur yang telah mengalami pelapukan

4. Tanah Regosol

Tanah regosol adalah jenis tanah yang memiliki fisik yang kasar dan berasal dari material gunung
berapi

5. Tanah Gambut

Tanah gambut atau argonosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah
mengalami pembusukan ( baca : Ciri-ciri Tanah Gambut )

6. Tanah Litosol

Tanah litosol atau azonal adalah tanah yang berasal dari batuan keras yang telah mengalami proses
pelapukan secara sempurna

7. Tanah Latosol

Tanah latosol adalah tanah yang memiliki zat besi dan alumunium, dimana tanah ini sangat tua
sehingga tingkat kesuburannya menjadi rendah
Pengantar Geologi --- fariska R, ST, MT

8. Tanah Grumusol

Tanah grumusol atau margalith adalah jenis tanah yang terbentuk dari meterial halus dan
berlempung

9. Tanah Humus

Tanah humus adalah jenis tanah yang terbentuk dari proses pelapukan tumbuhan sehingga tanah
jenis ini mengandung banyak unsur hara dan mineral yang subur

10. Tanah Laterit

Tanah laterit adalah jenis tanah yang berwarna seperti merah bata yang mengandung banyak zat
besi dan alumnium

Anda mungkin juga menyukai