Dosen Pengampu:
2. A. Zulfikar A. (22051111)
Ucapan terima kasih tak lupa kami tujukan kepada Bapak NURWINSYAH
ROHMANINGTYAS, S.H.I.,M.,SEI selaku dosen mata kuliah PANCASILA dan
seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini dapat dikatakan jauh dari kesempurnaan
dan banyak kekurangan serta kesalahan. Untuk itu, kami perlu kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Lamongan, 24 Oktober 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG...................................................................................................... 4
A. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 5
B. TUJUAN....................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia bergelaklah kebangkitan akan kesadaran berbangsa yaitu kebangkitan
Nasional 1908 di pelopori oleh Dr. Wahidin Sodirohusodo dengan Budi Utomonya. Gerakan
inilah yang merupakan awal gerakan nasional untukmewujudkan suatu bangsa yang memiliki
kehormatan akan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri.
Budi Utomo yang di dirikan pada 20 mei 1908 inilah yang merupakan pelopor
pergerakan nasional, sehingga setelah itu muncula h organisasi - organisasi pergerakan lainnya,
sepert Sarekat Dagang Islam (SDI) tahun 1909, yang kemudian dengan cepat mengubah
bentuknya menjadi gerakan politik dengan mengganti namanya menjadi Sarekat Islam(SI)
/ tahun *+ ++/ diba"ah '.3.S4okroaminoto, %ndis(he Partij *+ +5/, yang dipimpin oleh Tiga
Serangkai yaitu 6Dou"es Dakker, 4ipto Mangunkusumo, Su"ardi
Surya diningrat *yang kemudian lebih dikenal dengan nama! i'ajarde" antoro/.Sejak semula
partai ini menunjukkan keradikalannya, sehingga tidak berumur panjang k a r e n a pimpinannya
dibuang ke luar negeri *+ +5/.D al a m si tuasi yang men ggon(a ngkan i tu mun(ula h Parta i
Nasi onal%ndonesia *PN%/ *+ 27/ yang dipelopori oleh Soekarno,
4iptomangunkusumo,Sartono dan tokoh lainnya. Mulailah kini perjuangan %ndonesia
dititikberatkanpada kesatuan nasional dengan tujuan yang j elas yaitu %ndonesia merdeka.
Tujuan itu diekspesikannya dengan tujuan yan g jelas, kemudian diikuti dengantampi l nya go
longan pemu da yang tokoh tokohnya anta ra lain 6 M. Yamin,0ongsonegoro, !un(oro Purbap
ranoto, serta tokoh tokoh pemuda lainnya.Perjuangan rintisan !esatuan
Nasional kemudian
Sumpah Pemuda tanggal 2 Oktober + 2 , yang isinya satu baha s a, satu bang sa dan satu
ta nah air%ndonesia. 8agu %ndonesia 9aya pada saat ini pertama kali dikumandangkan
dansekaligus sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.Pada masa ini perjuangan
juga dilakukun se(ara kooperasi, antara lainmun(ulnya patindo dan parinda. Pada saat ini mun(ul
pula &raksi baru
dalam:olksraad yang diketuai olh M. 'usni Th amrin, yai tu ;ra ksi N a si onal yang men urut
jaminan kemerdeka an nasional, selai n i tu j ugaa me nurut adanyapelarangan sekolah s"asta.
$ntuk nanti mun(ul Petisi Sutarjo yang menuntutperbaikan %ndonesia serta "akil %ndonesia di
<olksraad. Tetapi tuntutan ini ditolakoleh pemeri n tah #elan da sehingga melahirkan 1)P% yang
tidak mendapa
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana tentang BPUPKI ?
2. Bagaimana usulan perorangan tentang Dasar Negara?
3. Bagaimana usulan kelompok Islam dan kebangsaan tentang Dasar Negara?
4. Bagaimana Peristiwa Rengasdengklok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang BPUPKI
2. Untuk mengetahui tentang usulan perorangan Dasar Negara
3. Untuk mengetahui tentang usulam kelompok Islam dan kebangsaan Dasar Negara
4. Untuk mengetahui peristiwa Rengasdengklok
BAB II PEMBAHASAN
A. BPUPKI
Pembentukan BPUPKI merupakan lanjutan dari pengumuman Panglima Balatentara Dai
Nippon di Jawa yang pada 1 Maret 1945, Saikoo Sikikan, Panglima Balatentara Dai Nippon
di Jawa, mengeluarkan pengumuman yang berisi rencana pembentukan badan untuk
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan. Pembentukan BPUPKI pada 29 April 1945
ditandai dengan dikeluarkanya Maklumat Gunseikan (Komandan Angkatan Darat Jepang)
Nomor 23 tentang pembentukan Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai yang (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). 1
Berita kemerdekaan Indonesia disambut dengan gembira oleh masyarakat Indonesia.
Kalangan nasionalis Islam yang sudah lama menginginkan kemerdekaan, menunggu janji –
janji Jepang. Keinginan kaum nasionalis ini mulai dilakukan ketika dibentuk BPUPKI oleh
pemerintah Jepang. Maka persiapan ini mulai dimanfaatkan dan dijalankan sebaik – baiknya
oleh kaum Nasionalis Islam.
Dokuritu Zyunbi Tyosa Kai sering diterjemahkan sebagai Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI memiliki dua masa sidang, yaitu
masa sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945 dan masa sidang kedua
pada tanggal 10 juli 1945 sampai 17 juli 1945.2
Dipersidangan ini kaum nasionalis mulai merumuskan ideologi dan dasar negara bangsa
Indonesia. Badan Penyelidik diumumkan oleh Jepang nama-nama para anggota.
Kebanyakan berasal dari pulau Jawa, tetapi terdapat beberapa dari Sumatra, Maluku,
Sulawesi dan beberapa orang Peranakan Eropa, Cina, Arab. Semuanya itu bertempat tinggal
di Jawa.3
1 Ahmad Basarah, Bung Karno Islam Dan Pancasila (Jakarta : Konpress, 2017), P. 23.
2 Aris Hardianto, Autentisitas Sumber Sejarah Pancasila Dalam Masa Sidang Pertama Badan Untuk Menyelidiki Usaha – Usaha Persiapan
Kemerdekaan Tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, Jurnal Konstitusi, Vol. 3, No. 1 (2016), P. 44 3 Kaelan, M.S, Pendidikan Pancasila (Yogyakarta
: Paradigma, 2004), P. 36. 4 Op. Cit. Matorji (2009)., hal. 35
B. Usulan Perorangan Dasar Negara
1. Sidang tanggal 29 Mei 19454, Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. berpidato
mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara Republik
Indonesia, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan dan
5. Kesejahteraan Rakyat”.
2. Sidang tanggal 31 Mei 1945,5 Prof. Mr. Dr. Soepomo berpidato mengemukakan
gagasan mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia, yang beliau
namakan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah dan
5. Keadilan Sosial.
3. Sidang tanggal 1 Juni 19456, Ir. Soekarno berpidato mengemukakan gagasan mengenai
rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang beliau namakan “Indonesia",
yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan
oleh Ir. Soekarno tersebut kemudian dikenal dengan istilah “Pancasila” masih menurut beliau
bilamana diperlukan gagasan mengenai rumusan Pancasila ini dapat diperas menjadi “Trisila”.
(Tiga Sila), yaitu: “1. Sosionasionalisme; 2. Sosiodemokrasi; dan 3. Ketuhanan Yang
Berkebudayaan”. Bahkan masih menurut Ir. Soekarno lagi, Trisila tersebut bila hendak diperas
kembali dinamakannya sebagai “Ekasila” (Satu Sila), yaitu merupakan sila: “Gotong-Royong”,
ini adalah merupakan upaya dari Bung Karno dalam menjelaskan bahwa konsep gagasan
mengenai rumusan dasar negara Republik Indonesia yang dibawakannya tersebut adalah berada
dalam kerangka "satu-kesatuan", yang tak terpisahkan satu dengan lainnya. Masa persidangan
BPUPK yang pertama ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila dan tanggal 1
Juni ditetapkan dan diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.