Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Menjelaskan pancasila dalam konteks sejarah

Perjuangan bangsa indonesia

Dosen Pengampu :

JUENDRA PRISMA,PS.I M.PSI

Disusun oleh:

1. ISNA QORIMAH
2.NOBI ABANDI
3.AULIA DAROJATUNNISAQ

PROGRAM STUDI SEMESTER 1 PGSD

SKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZAR LOMBOK UTARA

2020/2021

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesakan makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah ini tidak dapat kami
selesaikan.

Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar pembaca lebih memahami
arti Pancasila sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
darisemua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
kami.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Pendidikan pancasila,


JUENDRA PRISMA,M.Pd.dan yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga
pembuatan makalah ini.

Akhir kata, semoga Makalah Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia ini
bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu meridhoi segala usaha
kami.

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………….i

Kata Pengantar …………………………………………………..ii


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….2
1.1 Latar Belakang………………………………………………………2
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….3
1. Sejarah Pancasila pada Masa Sebelum Kemerdekaan…………….3
2. Masa Kerajaan………………………………………………………….3
3. Masa Penjajahan ……………………………………………………….3
4. Masa Kebangkitan Nasonal ………………………....………………..4
7. Sidang BPUPKI Pertama ……………………………………………... 7
8. Sidang BPUPKI Kedua ……………………………………………….. 7
9. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan Sidang PPKI…7
10. Pembentukan Negara Replublik Indonesia Serikat (RIS) .…………10
11. Terbentuknya NKRI 1950 ………………………………….………….10
12. Dekrit Presiden ……………………………………………….………. ..11
13. Pancasila pada Masa Reformasi …………………………………….12
BAB III PENUTUP ………………………………………………………..14
1. Kesimpulan ……………………………………………………………14
2. Saran ……………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA……………………..………………………………….16

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggal 1 Juni 1945 disebut sebagai tanggal lahirnya Pancasila dari pidato Ir.Soekarno di
hadapan para anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Lima dasar/sila yang beliau ajukan beliau namakan sebagai filosofische grondslag.
Pancasila yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan dasar flsafat
Negara Republik Indnesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,


Kerakyatan serta Keadilan, Dalam kenyataannya secara objektif Pancasila telah dimilki oleh
Bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajan-
kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai Nampak
pada abad ke VII, yaitu ketika munculnya kerajan Kutai di Kalimantan, Sriwijaya di Palembang,
kerajaan Majapahit d Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa sebelum kemerdekaan?

2. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa orde lama?

3. Bagaimanakah Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

4. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa orde baru?

5. Bagaimanakah sejarah Pancasila pada masa reformasi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Pancasila pada Masa Sebelum Kemerdekaan

A. Masa kerajaan

Munculnya kerajaan-kerajan pada abad ke VII di Indonesia telah memberikan banyak


andil terhadap nilai-nilai Pancasila seperti nilai sosial politik dalam bentuk kerajaan, dan nilai
Ketuhanan dalambentuk kenduri, sedekah paa brahmana. Kerajaan Sriwijaya mengembangkan
bidang pendidikan terbukti dengan didirikannya semacam universitas agama Budha yang sangat
terkenal di Asia. Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit , hidup dan berkembang dua agama
yaitu Hindu dan Budha. Pada masa itu pula hidup Mpu Prapanca dan Mpu Tantular yang pada
kitab karangan mereka ditemukan istilah ‘’Pancasila’’ dan ‘’Bhineka Tunggal Ika’’.Keberadaan
Candi Borobudur sebagai wujud keberadaan masyarakat Buddha serta Candi Prambanan milik
masyarakat Hindu.

Nilai-nilai Pancasila yang terdapat saat itu ialah nilai religius, nilai toleransi beragama,
kekeluargaan dan musyawarah.

B.Masa Penjajahan

Pada masa penjajahan tercatat bahwa Belanda berusa dengan keras untuk memperkuat
dan mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Indonesia. Melihat hal tersebut munculah
perlawanan yang masih bersifat kedaerahan. Seperti di Maluku (1817), Imam Bonjol (1821-
1837), Pangeran Diponegoro dan mash banyak lagi lainnya.

Setelah Majapahit runtuh, mulailah bermunculan kerajaan-kerajan islam. Pada saat itu juga
berdatangan bangsa-bangsa asing seperti Portugis dan Spanyol untuk mencari rempah-rempah.
Untuk menghindarkan persaingan, Belanda mendirikan suatu perserikatan dagang yang diberi
nama VOC. Seiring berjalannya waktu, VOC mulai melakukan paksaan-paksaan sehingga rakyat
dari berbagai daerah melakukan perlawanan.

3
Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan belanda,
Namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan di antara merekadalam melawan
penjajah, maka perlawanan tersebut senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.

C. Masa Kebangkitan Nasional

Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi Utomo dipelopori oleh Dr. Wahidin
Sudirohusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Gerakan ini mrupakan gerakan awal gerakan
kemerdekaan dan kekuatan sendiri. Lalu mulailah bermunculan Indische Partij dan sebagainya.

Sejak saat itu perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia
merdeka.

sumpah-pemuda.jpg

Perjuangan diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.

D.Masa Penjajahan Jepang

Pada tahun 1943-1944 tentara Jepang mulai mengalami kekalahan. Dalam keadaan demikian
jepang berusaha mengambil hati bangsa-bangsa yang dijajahnya antara lain Indonesia dengan
menjanjikan kemerdekaan. Pada tanggal 29 April 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coesakai.

Diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan anggota 62 orang.

Tugas BPUPKI adalah mempelajari hal-hal yang diperlukan untuk menyelenggarakan suatu
negara yang merdeka.

D.Perumusan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

D. Sidang BPUPKI Pertama

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar Negara yang resmi, terdapat usulan-usulan
pribadi yang dikemukakan dalam BPUPKI yaitu

4
1. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya tanggal 29 Me 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negar
sebagai berikut:

I. Peri Kebangsaan

II. Peri Kemanusiaan

III. Peri Ketuhanan

IV. Peri Kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan, kebijaksanaan)

V. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial)

rancangan usulan sementara berisi rumuasan Undang Undang Dasar RI. Pada akhir pidatonya
Muh. Yamin menyerahkan

2. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)

Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori Negara sebagai berikut:

I. Teori Negara perseorangan (individualis)

II. Paham negara kelas (class theory)

III.Paham Negara integralistik

Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat Negara Indonesia, Soepomo mengusulkan
hal-hal mengenai: kesatuan,kekeluargaan, keseimbanagan lahir dan batin, musyawarah, keadilan
rakyat.

3. Ir. Soekarno (1Juni 1945)

Dalam hal ini Ir.Soekarno menyampaikan dasar Negara yang terdiri atas lima prinsip yang
rumusannya yaitu:

I. Nasonalisme (kebangsaan Indonesia)

II. Internasionalisme (peri kemanusiaan)

5
III. Mufakat atau demokarasi

IV. Kesejahteraan sosial

V. Ketuhanan yang Maha Esa

Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan
hidup bangsa Indonesia.

Soekarno mengubah nama Panca Dharma untuk kelima dasar tersebut menjadi Pancasila.

Pada akhir Sidang Pertama, Ketua Sidang BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil yang terdiri
dari delapan orang (Panitia Delapan) dan diketuai oleh Ir. Soekarno yang mempunyai tugas
antara lain, mengumpulkan dan menggolong-golongkan usul yang diajukan peserta sidang.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Delapan mengadakan pertemuan dengan 38 orang anggota
BPUPKI untuk mencari titik temu antara golongan paham kebangsaan dan golongan Islam.
Rapat tersebut membentuk pula suatu panitia kecil yang terdiri atas sembilan orang.

Panitia Sembilan itu mencapai hasil, yaitu dicapainya persetujuan antara pihak Islam dan
kebangsaan. Persetujuan itu termaktub dalam suatu naskah rancangan pembukaan hukum dasar
(rancangan preambul hukum dasar) yang berbunyi:

‘‘ …….. maka disusunlah kemerdekaankebangsaan Indonesa itu dalam suatu hukum dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaandalampermusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruhan rakyat Indonesia’’

Konsensus antara golongan kebangsaan dan golongan Islam pada tanggal 22 Juni 1945 itu
dikenal sebagai Piagam Jakarta.

Dalam rancangan preambul hukum dasar terdapat rancangan dasar negara yaitu :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

6
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Sidang BPUPKI Kedua

Panitia Delapan menyetujui sepenuhnya rancangan preambul hukum dasar yang disusun
oleh sembilan orang anggota BPUPKI dan menyampaikannya kepada sidang BPUPKI ke-II pada
tanggal 10 Juli 1945.

Pada tanggal 11 Juli 1945, ketua BPUPKI membentuk tiga panitia :

1. Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar

2. Panitia Pembelaan Tanah Air

3. Panitia Soal Keuangan dan Perekonomian

Hasil Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang disampaikan kepada siding BPUPKI terdiri
atas tiga naskah yaitu :

1. Rancangan pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas
Penjajahan Belanda.

2. Rancangan pembukaan yangdi dalamnya terkandung dasar Negara Pancasila.

3. Rancangan pasal-pasal Undang Undang Dasar.

Setelah selesai melaksanakan tugasnya BPUPKI melaporkan hasilnya kepada pemerintah Jepang
disertai usulan suatu badan baru yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),

I. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan Sidang PPKI

Pembentukan Badan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Dokuritsu Junbi


Iinkai 7 Agustus 1945.PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil Dr. Moh Hatta dengan 21 anggota.

7
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Pada 16 Agustus 1945
pemerintah Jepang memberitahukan bahwa PPKI dilarang untuk mengadakan rapat persiapan
pengumuman kemerdekaan. Dengan memanfaatkan kekosongan kekuasaan yang ada akibat
menyerahnya Jepang kepada sekutu itulah bangsa Indonesia mengambil keputusan sendiri/secara
sepihak dengan cara memproklamasikan kemerdekaan.Putusan sepihak yang diambil bangsa
Indonesia ini membuktikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bukan sebagai hadiah dari
Jepang, Melainkan kemerdekaan atas dasar perjuangan dengan kekuatan sendiri. Rancangan
pernyataan Indonesia merdeka yang disusun oleh BPUPKI tidak digunakan dan diganti dengan
naskah proklamasi yang baru.

Teks Proklamasi dirumuskan dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Dr. Moh. Hatta atas nama
Indonesia setelah disetujui oleh anggota-anggota PPKI dan para pemuda yang hadir di jalan
Imam Bonjol No. 1 Jakarta menjelang dini hari tanggal 17 Agustus 1945.

proklamasi[1].jpg

Teks tersebut dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 waktu
setempat di halaman rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, dengan didahului oleh
suatu pidato singkat.

PPKI menetapkan :

a. Menetapkan Undang-Undang Dasar dengan perubahan-perubahan dasar negara dirumuskan


menjadi : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang sah dan autentik.

b. Mengangkat Ir. Soekarno, Dr. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden

c. Tugas-tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya dengan suatu
Proklamasi Kemerdekaan .Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik kulminasi sejarah
perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang melahirkan negara kebangsaan yang berbentuk
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Pancasila.

8
J. Sejarah Pancasila pada Masa Orde Lama

Proklamasi kemerdekaan secara ilmiah mengandung pengertian sebagai berikut

a. dari sudut ilmu hukum (Yuridis), proklamasi merupakan saat tidak

berlakunya tertib hukum kolonial dan saat berlakunya hukum nasional.

b. secara politis ideologis, proklamasi mengandung arti bangsa Indonesia terbebas dari
penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri.

Setelah proklamasi kiemerdekaan 17 Agustus 1945, negara Indonesia masih menghadapi tentara
sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan
untuk mengakui pemerintahan NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Selain itu Belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah hadiah dari Jepang.

Untuk melawan propaganda tersebut, pemerintah Indonesia mengeluarkan tiga buah maklumat
sebagai berikut :

1. Maklumat Wakil Presiden No. x (iks) tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan
luar biasa dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya selama 6 bulan). Kemudian
maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden
kepada KNIP.

2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, tentang pembentukan partai politik


sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan bahwa salah satu ciri
demokrasi adalah multi partai. Maklumat ini juga sebagai upaya agar dunia luar menilai bahwa
negara Indonesia sebagai negara yang demokratis.

3. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, intinya maklumat ini mengubah sistem
kabinet Presidensial menjadi system kabinet Parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.

Keluarnya tiga maklumat tersebut mengakibatkan ketidakstabilan di bidang politik karena sistem
demokrasi liberal bertentangan dengan UUD 1945, serta secara ideologis bertentangan dengan
Pancasila. Akibat penerapan sistem kabinet parlementer maka pemerintahan Negara Indonesia

9
mengalami jatuh bangun sehingga membawa konsekuensi serius terhadap kedaulatan negara
Indonesia.

K. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Konferensi Meja Bundar di Den Haag tanggal 27 Desember 1949 merupakan suatu
persetujuan yang ditandatangani antara Ratu Belanda Yuliana dan Pemerintah Indonesia yang
menghasilkan keputusan antara lain :

a. Konstitusi RIS menentukan bantuk negara serikat (federal) yang membagi negara Indonesia
terdiri dari 16 negara bagian.

b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas demokrasi liberal, para
menteri bertanggung jawab kepada parlemen.

c. Mukadimah Konstitusi RIS menghapuskan jiwa dan isi Pembukaan UUD

1945.

d. Sebelum persetujuan KMB, bengsa Indonesia telah memiliki kedaulatan, oleh karena itu
persetujuan KMB bukan penyerahan kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan”.

L.Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia 1950.

politik untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu Negara persatuan dan kesatuan sebagaimana dalam alinea keempat,
bahwa pemerintah negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
negara Indonesia yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis
secara spontan dan rakyat membentuk negara kesatuan menggabungkan diri dengan negara
proklamasi RI yang berpusat di Yogyakarta.

Pada suatu ketika negara bagian RIS tinggal tiga buah saja yaitu Negara Bagian RI Proklamasi,
Negara Indonesia Timur (NIT), dan Negara Sumatra Timur (NST). Akhirnya berdasarkan
persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950 seluruh negara bersatu dalam Negara
kesatuan dengan konstitusi sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950 dengan nama UUD
Sementara 1950.

10
M. Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Hasil Pemilu 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi keinginan masyarakat bahkan
mengakibatkan ketidakstabilan pada bidang poleksosbudhankam, keadaan ini disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:

a. Makin berkuasanya modal-modal raksasa terhadap perekonomian Indonesia.

b. Akibat sering bergantinya sistem cabinet

c. Sistem liberal pada UUD Sementara 1950 mengakibatkan jatuh bangunnya


kabinet/pemerintahan.

d. DPR hasil Pemilu 1955 tidak mampu mencerminkan perimbangan kekuatan politik yang ada.

e. Faktor yang menentukan adanya dekrit presiden adalah gagalnya Konstituante untuk
membentuk UUD yang baru. Dari kegagalan tersebut diatas presiden akhirnya mengeluarkan
Dekrit 5 Juli 1959 yang isinya :

1. Membubarkan Konstituante

2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950.

3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Dengan berlakunya UUD 1945 selanjutnya terjadi pelaksanaan pemerintahan Orde Lama sampai
tahun 1966 akibat adanya pemberontakan PKI 1 Oktober 1965 atau yang dikenal dengan G.30 S/
PKI. Setelah pemberontakan dapat dikuasai oleh penerima Supersemar yaitu Letjen Suharto
maka pemerintahan melaksanakan ketentuan UUD 1945 secara murni dan konsekuen,
pemerintahan ini disebut sebagai pemerintahan Orde Baru yang berkuasa sampai tahun 1998,
kemudian digantikan dengan pemerintahan Reformasi sampai saat sekarang.

N. Sejarah Pancasila pada Masa Orde Baru

‘Orde Baru’ yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut
dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Munculny orde baru
diawali dengan aksi-aksi dari seluruh masyarakat antara lain : Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar

11
Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Ak Guru Indonesia
(KAGI), dan lainnya. Aksi tersebut menuntu dengartiga tuntutan yang dikenal dengan ‘Tritura’,
adapun isi tritura sebagai berikut:

1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya

2. Pembersihan cabinet dari unsure G 30 S PKI

3. Penurunan harga

Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Panglima tertinggi
memberikan kekuasaan penuh pada Panglima Angkatan Darat Jendral Soeharto dalam bentuk
suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perntah 11 Maret 1966’ (Super Semar). Tugas pemegang
super semar yaitu untuk memulihkankeamanan dengan jalan menndak pengacau keamanan yang
dilakukan oleh PKI. Orde baru berangsur-angsur melaksanakan programnya dalam upaya
merelisasikan pembangunan nasional sebagai wujud pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen.

O. Pancasila pada Masa Reformasi

Di zaman ini, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa pemerintah


belum sepenuhnya mampu membawa bangsa pada taraf demokratisasi seperti halnya yang
menjadi tuntutan di era reformasi. Sampai saat ini masih banyak terjadi korupsi yang justru
dilakukan oleh para pejabat negara, padahal mereka adalah wakil-wakil rakyat yang diharapkan
mampu dan kompeten untuk menyalurkan aspirasi-aspirasi rakyat dan membawa kepada
kesejahteraan. Selain itu, masalah kemiskinan, kekerasan atas nama agama dan kebebasan
beraspirasi pun masih terjadi di zaman ini. Franz Magnis Suseno, dalam tulisannya
mengungkapkan bahwa akar dari permasalahan kesejahteraan rakyat, kekerasan atas nama
agama, dan sikap kurang demokratis adalah perilaku korupsi yang semakin hari semakin
menggerogoti bangsa ini.

korupsi.jpgKorupsi itu merusak kejujuran bangsa, sehingga demokrasi dan kesediaan mengakui
perbedaan tidak bisa tercapai. Keadaan seperti itulah yang mencoreng nilai-nilai dan asas dasar
Pancasila. Keberadaan dan kedudukan Pancasila di zaman ini seakan disepelekan dan tak punya

12
arti lagi. Kesucian dan kesaktian Pancasila pun semakin tercemar. Tuntutan era reformasi pada
akhirnya tidak terwujud.

. Oleh karena itu, ”kembali pada Pancasila” sangat penting. ‘Kembali pada Pancasila’ berarti
kembali memurnikan jiwa bernegara sehingga nantinya dapat membawa rakyat pada
kesejahteraan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

A . Praktek VOC dilakukan dengan paksaan-paksaan sehingga mendapatkan perlawanan dari


rakyat dan kerajaan-kerajaan.

B. Di Indonsia kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo dengan
Budi Utomo

C. Naskah yang disusun oleh panitia Sembilan tersebut pada bagian akhir adalah sebagai berkut:

maka disusunlah kemerdekaankebangsaan Indonesa itu dalam suatu hokum dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi
pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’’

Ø ‘Orde Baru’ yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut
dilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Ø isi tritura sebagai berikut:

Ø Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya

Ø Pembersihan cabinet dari unsure G 30 S PKI

Ø Penurunan harga

3.2 Saran

· Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami

14
· Bagi para pembaca, apabila ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh,
maka penulis dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan
judul “PANCASLA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA’’

· Menjadikan Makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan
mahasiswi berfikir aktif dan kreatif

15
DAFTAR PUSTAKA

https://wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia

http://elearning.gunadarma.ac.id

http://bahasaku.xtgem.com

16

Anda mungkin juga menyukai