Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN 4

PANCASILA DALAM
KONTEK SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
BUB POKOK BAHASAN :
1. KARAKTERISTIK SETIAP PERIODE SEJARAH
INDONESIA UNTUK MENCARI KESINAMBUNGAN
SEJARAH INDONESIA

2. PERIODESASI TAHAP PERKEMBANGAN


SEJARAH INDONESIA

3. PANCASILA DALAM KONTEK SEJARAH


1. KARAKTERISTIK SETIAP PERIODE SEJARAH INDONESIA UNTUK
MENCARI KESINAMBUNGAN SEJARAH INDONESIA
A. Karakteristik Setiap Periode Sejarah Indonesia

 1.        Masa pra sejarah.


 Pada masa ini manusia Indonesia sudah memiliki konsep ketuhanan secara

sederhana berdasarkan tingkat kecerdasan manusia saat itu, yaitu dengan


menganggap adanya sebuah kekuatan diluar manusia yang mempengaruhi
kehidupan manusia, yang disebut  Animisme. Selain itu manusia pra sejarah
juga berkeyakinan setiap benda-benda memiliki kekuatan gaib yang dapat
memberikan pengaruh kepada kehidupan manusia, yang disebut
Dinamisme. Manusia pra sejarah juga sudah memiliki konsep
kepemimpinan  dengan memiliki seorang kepala suku atau kepala
kelompok. Diantara mereka juga sudah terjalin persatuan diantara setiap
kelompok.
Lanjutan
2.  Masa sejarah.
Pada masa ini kecerdasan manusia sudah berkembang, sehingga
kehidupannya pun berkembang. Manusia sudah memiliki konsep ketuhanan
yang lebih maju, yaitu dengan menganut sebuah agama. Agama yang mula-
mula berkembang di Indonesia yaitu Hindu dan Budha. Kemudian dikuti
berkembangnya agama Islam di nusasantara. Bersama berkembangnya
waktu, agama yang masuk di Indonesia pun bertambah dengan masuknya
agama katholik dan protestan

Konsep kepemimpinan juga berkembang dari kepemimpinan yang dijabat


kepala suku menjadi kepemimpinan yang dijabat seorang raja, prabu, atau
sultan yang membawahi sebuah kerajaan. Semakin berkembangnya waktu,
muncullah kepemimpinan yang di pegang oleh soeorang presiden.

Konsep keadilan juga sudah ditegakkan dengan adanya hukum-hukum yang


dibuat di setiap kerajaan baik masa Hindu-Budha maupun Islam.
1. PERBEDAAN ANTARA ILMU,PENGETAHUAN DAN

 Lanjutan
Sedangkan pada zaman modern, keadilan ditegakkan dengan
dibuatnya hukum-hukum tertulis dan ditegakkan dengan
dibuatnya beberapa lembaga penegak hukum.  

Konsep persatuan juga sudah ada sejak pada zaman


Singosari( Jawa Timur ) dibawah Raja Prabu Kertanegara yang
berusaha mempersatukan kerajaan di nusantara, salah satu
realisasinya adalah Ekspedisi Pamalayu. Muncul juga Kerajaan
Sriwijaya ( Sumatera selatan) Raja Wangsa Syailendra yang
berusaha menyatukan kerajaan-kerajaan nusantara, terutama yang
memiliki posisi maritim yang kuat.
 
lanjutan

Pada puncaknya adalah konsep kerajaan Majapahit


( jawa Timur ) Raja Hayam Wuruk dengan patihnya
GAJAHMADA yang berusaha mempersatukan seluruh
nusantara dibawah panji Kerajaan Majapahit, seperti
disebutkan dalam Sumpah Palapa. Konsep kerakyatan
yang dipimpin oleh kebijaksanaan juga sudah ada di
zaman kerajaan-kerajaan, baik itu kerajaan hindu-
budha maupun kerajaan Islam.
2. PERIODESASI TAHAP PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA
(Interpretasi Peristiwa Sejarah)


1.      Pada zaman sejarah Indonesia kuno,

terdapat dua Kerajaan yang bertujuan menyatukan Nusantara, yaitu Kerajaan Sriwijaya
dan Kerajaan Majapahit.

Majapahit meninggalkan beberapa karya besar, seperti Negarakertagama (1365) yang
terdapat didalamnya  istilah Pancasila karangan Mpu Prapanca,  kitab Sutasoma yang
terdapat didalamnya ungkapan ”bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrua” artinya
“walaupun berbeda, satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan yang
berbeda”


2.      Pada zaman sejarah Indonesia baru,

agama Islam mulai masuk dan mulai berdiri kerajaan Islam di Indonesia yang
mempengaruhi pola kehidupan dan sudut pandang masyarakat. Pada masa itu mulai timbul
keterbukaan atas perbedaan budaya dan agama sehingga mereka mulai saling toleransi.
3. Perjuangan sebelum abad ke-XX
 Kita mengenal nama-nama pahlawan bagsa yang berjuang
dengan gigih melawan pejajah. Pada abad ke-XVII dan XVIII
perlawanan terhadap penjajah digerakkan oleh Sultan Agung
(Mataram 1645), Sultan Ageng Tirta Yasa dan Ki Tapa di
Banten (1650), Hasanuddin di Makasar (1660), Iskandar
Muda di Aceh (1635), Untung Surapati dan Trunojoyo di
Jawa Timur (1670), Ibnu Iskandar di Minangkabau (1680),
dll.
4. Kebangkitan Nasional 1908
 Pada awal abad ke 20 adalah awal dari kebangkitan Indonesia
yang dimulai dengan berdirinya organisasi-organisasi seperti
Budi Utomo pada tanggal 20 mei 1908 dengan tokohnya yang
terkenal adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian muncul
organisasi Serikat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1909, dan
berubah nama menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun 1911,
dibawah pimpinan H.O.S.Tjokro Aminoto. Berikutnya muncul
pula Inddiche Partij pada tahun 1913 yang dipimpim oleh
Douwes Dekker, Cipto Mangun Kusumo, dan Ki Hajar
Dewantara. Dan pada tahun 1927 berdirilah sebuah partai
politik yang di pelopori Ir.Soekarno dan kawan-kawan yaitu
PNI (Partai Nasional Indonesia).
5. Sumpah Pemuda 1928
 Pada tanggal 28 oktober 1928 terjadilah penonjolan
peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia mencapai
cita-citanya. Pemuda-pemuda Indonesia yang di pelopori
oleh Muh. Yamin, Kuncoro Purbopranoto dan lain-lain
mengumandangka sumpah pemuda yang berisi pengakuan
akan adanya bangsa, tanah air, dan bahasa satu yaitu
Indonesia.
6. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang
 Pada tanggal 7 Desember 1941 meletuslah Perang Pasifik,
dengan di bomnya Pearl Harbour oleh Jepang. Kemudian pada
tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia menghalau
penjajah Belanda. Peristiwa penyerahan Indonesia dari Belanda
kepada Jepang terjadi di Kalijati Jawa Tengah tanggal 8 Maret
1942.
 Jepang mempropagandakan kehadirannya di Indonesia untuk
membebaskan Indonesia dari cengkraman Belanda. Oleh karena
itu, Jepang memperbolehkan pengibaran bendera merah putih
serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Akan tetapi, hal itu
hanya tipu muslihat agar rakyat Indonesia mau membantu
Jepang untuk menghancurkan Belanda.
 Kemudian Indonesia mendapatkan penderitaan dan penindasan
yang luar biasa. Kemerdekaan Indonesia semakin merasa
menjauh, bahkan tidak ada tanda-tandanya sama sekali.
Kekecewaan rakyat Indonesia ini menyebabkan adanya
perlawanan-perlawanan terhadap Jepang, seperti
pemberontakan Peta di Blitar.
 Kemudian Jepang membujuk bangsa Indonesia agar mendapat
bantuan dari rakyat Indonesia. Mereka mengumumkan janji
kedua berupa kemerdekaan tanpa syarat yang disampaika
seminggu sebelum Jepang menyerah. Bangsa Indonesia
diperkenankan memperjuangkan kemerdekaannya, bahkan
menganjurkan agar berani mendirikan negara Indonesia
meredeka di hadapan musuh Jepang.
3. PANCASILA DALAM KONTEK SEJARAH
 Proses perumusan Pancasila dan UUD 1945
 Sebagai tindak lanjut dari janji jepang, maka tanggal 1 Maret
1945 Jepang mengumumkan akan dibentuk Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
( BPUPKI ) (Dokuritsu Zyunbi Tyosakai). Badan Penyelidik
ini kemudian dibentuk pada tanggal 29 April 1945. yang
beranggotakan 60 orang dan anggota tambahan 6 orang, yang
diketuai oleh Dr.K.R.T. Wedyodiningrat.Radjiman
 Dengan adanya Badan Penyelidik ini Bangsa Indonesia telah
dapat secara legal mempersiapkan kemerdekaannya,
merumuskan syarat-syarat yang harus dipenuhi Negara
merdeka.
Lanjutan
 Pada tanggal 29 Mei 1945 Badan Penyelidik mengadakan
sidang pertama. Beberapa tokoh berbicara dalam sidang
tersebut.
 Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
 Beliau mendapatkan kesempatan pertama mengemukakan
pidatonya. Pidatonya berisikan lima asas dasar utnuk Negara
yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Lanjutan

Setalah berpidato beliau menyampaikan usulan tertulis


mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia yang berbunyi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kebangsaan persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terdapat perbedaan bahwa usul yang dikemukakan
Mr.Muhammad Yamin secara lisan dan yang dikemukakan
secara tertulis, hal itu dianggap sebagai bukti sejarah.
Lanjutan
 Mr. Soepome (31 Mei 1945)
 Mr. Supomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di
hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945.
Pemikirannya berupa penjelasan tentang masalah-masalah yang
berhubungan dengan dasar negara Indonesia merdeka. Negara
yang akan dibentuk hendaklah negara integralistik yang
berdasarkan pada hal-hal berikut ini:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial.
Lanjutan
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya  dihadapan
sidang pada hari ke-3 Badan Penyelidik. Dalam pidato nya diusulkan lima hal
untuk menjadi dasar negara merdeka yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan


Untuk lima dasar negara itu beliau usulkan pula agar diberi nama  Pancasila,

lima prinsip sebagai dasar negara. Lima prinsip ini kemudian diperas lagi

menjadi Tri Sila yaitu, (1) Sosio Nalisme (Kebangsaan), (2) Sosio Demokrasi

(Mufakat), (3) Ketuhanan. Kemudian Tri Sila ini diperas lagi menjadi Eka

Sila yang berinti gotong royong.


Lanjutan
Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan anggota PPKI mengadakan
pertemuan untuk membahas pidato dan usulan mengenai dasar
negara yang telah dikemukan dalam sidang sebelumnya. Setelah
mengadakan pembahasan kemudian tersusunlah sebuah piagam
yang kemudian dikenal dengan Piagam Jakarta, dengan rumusan
pancasila sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalakan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Karakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Kesembilan tokoh tersebut ialah
 1. Ir. Soekarno,
 2. Drs. Moh. Hatta,
 3. Mr. A. A. Maramis,
 4. Abikoesno Tjokrosoejoso,
 5. Abdul Kahar Moezakir,
 6. Haji Agus Salim,
 7. Achmad Soebardjo,
 8. K.H. Wachid Hasjim, dan
 9. Mr. Muh. Yamin.
 Piagam Jakarta ini kemudian diterima Badan
Penyelidik pada sidang ke-2 tanggal 14-16 Juli
1945.
 
 Pada tanggal 9 Agustus 1945 terbentuklah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) dalam bahasa Jepang
disebutDokuritu Zyunbi linkai. Ir. Soekarno
diangkat sebagai ketua dan wakilnya Drs.
Moh. Hatta. Panitia ini berfungsi sebagai :
1. Mewakili seluruh bangsa Indonesia.
2. Sebagai pembentuk negara.
3. Menurut teori hukum, badan ini mempunyai
wewenang. meletakkan dasar negara (pokok
kaidah negara fundamental).
 Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang
menyerah kalah pada sekutu. Pada saat itu
terajadilah kekosongan kekuasaan di
Indonesia. Situasi kekosongan ini tidak
disia-siakan oleh bangsa Indonesia dengan
mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia yang diselenggarakan oleh PPKI
sebagai wakil bangsa Indonesia. Naskah
proklamasi ditanda tangani Ir. Soekarno dan
Drs.Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia
bertanggal 17 Agustus 1945.
lanjutan
 Proklamasi mempunyai makna yang sangta penting bagi
bangsa Indonesia yaitu:
1. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai
titik puncak perjuangan bangsa Indonesia

2. Proklamasi kemerdekaam 17 Ahustus 1945


sumber lahirnya Republik Indonesia.

3. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan


norma pertama dan tata hokum Indonesia
   Sehari setelah proklamasi pada tanggal 18 Agustus 1945,
PPKI mengadakan sidangnya yang pertama dengan
menyempurnakan dan mengesahkan UUD 1945 yang
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pembukaan dan
bagian batang tubuh.  Hasil sidang pertama menghasilkan
keputusan sebagai berikut:
 Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 yang meliputi
sebagai berikut:
1. Melakukan beberapa perubahan pada Piagam Jakarta yang
kemudian berfungsi sebagai Pembukaan UUD 1945.
2. Menetapkam rancangan hukum dasar yang telah diterima
Badan Penyidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami
berbagai perubahan karena berkaitan dengan perubahan
Piagam Jakarta, kemudia berfungsi sebagai Undang-Undang
Dasar 1945.
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Pertama.
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) sebagai Badan Musyawarah Darurat
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai