Anda di halaman 1dari 26

SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK

MATERI PILAR NEGARA


Rabu, 06 Januari 2021

1. Berdasarkan catatan peninggalan sejarah Pancasila telah dikenal sejak zaman Sriwijaya dan
Majapahit. Pada zaman Majapahit (abad XIV), istilah Pancasila terdapat dalam buku Negara
Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. Istilah Pancasila
berasal dari bahasa Sansekerta, yang secara harfiah berarti:
a. Lima petunjuk
b. Sendi yang lima
c. Pelaksanaan kesusilaan yang lima
d. Lima pokok pikiran
e. Lima asas atau lima dasar

Pembahasan
Kata atau istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Panca berarti Lima dan Sila berarti
Dasar atau Asas. Jadi istilah Pancasila yang berasal dari bahasa Sansekerta berarti lima dasar atau
lima sila adalah nama Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Istilah Pancasila itu sendiri tidak terdapat dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal UUD 1945,
namun telah cukup jelas bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara adalah rumusan sila-sila
Pancasila yang tercantum dalam alinea ke.....
a. Satu
b. Dua
c. tiga
d. Empat
e. Lima

Pembahasan

Istilah Pancasila itu sendiri tidak terdapat dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal UUD
1945, namun telah cukup jelas bahwa Pancasila yang kita maksud sebagai Dasar Negara adalah
rumusan sila-sila Pancasila yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi sbb:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Jadi rumusan sila-sila Pancasila yang kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara adalah rumusan sila-sila Pancasila yang tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan UUD 1945.

3. Dalam periode penjajahan Barat, bangsa Indonesia terlibat dalam perjuangan untuk mengusir
penjajah sehingga melahirkan pahlawan-pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa, namun belum
berhasil mengusir penjajah, hal ini disebabkan oleh....
a. Belum adanya koordinasi, persatuan, dan kesatuan
b. Strategi perang yang masih konvensional
c. Peralatan perang yang kalah modern
d. Persenjataan yang tidak seimbang
e. Perjuangan non fisik

Pembahasan
Antara abad XVII–XX, Indonesia mengalami masa penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-
bangsa Barat dan Jepang. Dalam periode penjajahan Barat, bangsa Indonesia terlibat dalam
perjuangan fisik untuk mengusir penjajah, sehingga melahirkan pahlawan-pahlawan dan pejuang-
pejuang bangsa yang tak terbilang jumlahnya, seperti Sultan Agung, Sultan Hasanudin, Pangeran
Diponegoro, Teuku Umar, Cut Nya Dien, Sisingamangaraja XII dan sebagainya.

Perlawanan terhadap penjajahan Barat tersebut terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia,
namun belum terkoordinasikan dengan baik dimana perjuangan masih bersifat kedaerahan, belum
bersifat nasional dengan persatuan dan kesatuan yang kuat sehingga belum berhasil mengusir
penjajah. Sementara itu bangsa Indonesia mulai menyadari bahwa disamping perjuangan fisik,
harus dipikirkan pula mengenai perlawanan dalam bentuk lain, yaitu perjuangan non fisik untuk
menyadarkan bangsa Indonesia mengenai pentingnya hidup bernegara dan berbangsa. Maka
muncullah berbagai bentuk organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang
dipelopori oleh berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Budi utomo mengawali bangkitnya
semangat kebangsaan dalam proses sejarah pergerakan nasional mencapai kemerdekaan
Indonesia.
4. Dalam kondisi adanya tanda-tanda akan segera berakhir perang Pasifik dengan kekalahan Jepang
di mana-mana, untuk dapat mempertahankan dirinya, Jepang berusaha untuk menarik simpati
bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia dikemudian hari, apabila Indonesia
membantu Jepang memenangkan perang dengan membentuk BPUPKI pada....
a. 29 Juni 1945
b. 29 Juli 1945
c. 29 April 1945
d. 29 Mei 1945
e. 29 Maret 1945

Pembahasan
Dalam kondisi adanya tanda-tanda akan segera berakhir perang Pasifik dengan kekalahan
Jepang di mana-mana, untuk dapat mempertahankan dirinya, Jepang berusaha untuk menarik
simpati bangsa Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan Indonesia dikemudian hari, apabila
Indonesia membantu Jepang memenangkan perang.
Jepang mengalami kekalahan disemua medan pertempuran mulai tahun 1943-1944, dan dalam
perkembangan selanjutnya, menunjukkan adanya tanda-tanda akan segera berakhir perang Pasifik
dengan kekalahan Jepang di mana-mana. Dalam kondisi seperti itu, untuk dapat mempertahankan
dirinya, Jepang berusaha untuk menarik simpati bangsa Indonesia, yaitu pada tanggal 7 september
1944 Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia dikemudian hari, apabila Indonesia membantu
Jepang memenangkan perang. Sebagai tindak lanjut dari janji tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945
Jepang mengulangi janji kemerdekaan Indonesia namun tanpa syarat, dan Jepang mengumumkan
akan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu
Junbi Choosakai) yang dikenal sebagai BPUPKI. Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk
BPUPKI yang diketuai Dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, dengan dua orang Ketua Muda (Fuku
Kaityo).

5. Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI yang diketuai Dr.K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat, dengan dua orang Ketua Muda (Fuku Kaityo). Kemudian Pemerintah Jepang
melantik BPUPKI pada....
a. 28 Maret 1945
b. 28 April 1945
c. 28 Mei 1945
d. 28 Juni 1945
e. 28 Juli 1945

Pembahasan

Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI yang diketuai Dr.K.R.T. Radjiman
Wediodiningrat. Pada tanggal 28 Mei 1945 Jepang melantik BPUPKI dan keesokan harinya BPUPKI
melakukan persidangan yaitu sidang pertama dari tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 dan
sidang kedua dari tanggal 10 Juli 1945 hingga tanggal 16 Juli 1945.

6. Setelah BPUPKI dilantik oleh Pemerintah Jepang, keesokan harinya BPUPKI melakukan
persidangan. Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada....
a. 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945
b. 28 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945
c. 10 Juli 1945 hingga tanggal 16 Juli 1945
d. 10 Juli 1945 hingga tanggal 29 Juli 1945
e. 28 Mei 1945 hingga 2 Juni 1945

Pembahasan

Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI.

Pada tanggal 28 Mei 1945 Jepang melantik BPUPKI dan keesokan harinya BPUPKI melakukan
persidangan, dengan sidang pertama dari tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 .

7. BPUPKI dibubarkan setelah menyelesaikan tugasnya, dan pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) oleh Jepang, diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil
ketua Drs. Moh. Hatta yang bertugas menyelenggarakan Kemerdekaan Indonesia. Sebelum sidang
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dimulai, Drs. Moh. Hatta membicarakan usul penghapusan
tujuh kata dalam sila pertama Pancasila yaitu Sila Ketuhanan yang semula tertulis ”Ketuhanan
Dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi pemeluk-pemeluknya”, kepada....
a. K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singadimedjo dan Mr. Teuku M.
Hasan
b. K.H. Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
c. K.H. Wachid Hasyim, Drs. Rajiman Wedyadiningrat, Mr Kasman Singadimedjo dan Mr. Teuku M.
Hasan
d. K.H. Wachid Hasyim, Mr. Achmad Soebardjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Mr Kasman
Singadimedjo
e. Abdul Kahar Muzakir, Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singadimedjo dan Mr. Teuku M. Hasan

Pembahasan

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indoensia. Setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, datanglah utusan yang mewakili rakyat Indonesia Bagian Timur menghadap Drs.
Moh. Hatta yang merasa keberatan terhadap bagian kalimat yang terdapat dalam sila pertama
Pancasila yang terdiri dari tujuh kata yaitu “kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”. Karena pada saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945 tersebut, UUD yang didalamnya terdapat rancangan dasar Negara Pancasila belum
disahkan, disamping itu juga belum terpilih Presiden dan Wakil Presiden, maka keesokan harinya
dengan semangat persatuan dan kesatuan diadakan sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Sebelum sidang PPKI dimulai, Drs. Moh. Hatta membicarakan usul penghapusan tujuh kata
dalam sila pertama Pancasila yang berasal dari Piagam Jakarta kepada K.H. Wachid Hasyim, Ki
Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singadimedjo dan Mr. Teuku M. Hasan. Dengan mengkedepankan
persatuan dan kesatuan, mereka setuju dan mufakat untuk menghapus tujuh kata tersebut dalam
Sila Pertama Pancasila, yaitu Sila Ketuhanan yang semula tertulis ”Ketuhanan Dengan Kewajiban
Menjalankan Syariat Islam Bagi pemeluk-pemeluknya”, setelah dihapus tujuh kata tersebut, Sila
Pertama Pancasila menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.
SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK
MATERI PILAR NEGARA
Sabtu, 09 Januari 2021

1. Munir, dikenal sebagai pejuang HAM yang mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat bernama
“Kontras” (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) pada tahun 1996.
Kegiatannya adalah melakukan advokasi (pembelaan) bagi para aktivis yang menjadi korban
penculikan. Karena aktivitasnya tersebut, pada tanggal 7 September 2004 Munir kehilangan nyawa
(karena racun arsenik) di dalam pesawat yang ditumpanginya ke Amsterdam, Belanda untuk
melanjutkan pendidikan. Teladan yang diberikan oleh tokoh Munir tersebut memancarkan nilai-nilai
dalam sila.....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui
persamaan harkat, derajat, dan martabat manusia sebagai sesama mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi persamaan hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia.
Oleh karena itu perlu dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa atau
tepa selira. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tidak semena-mena terhadap orang lain,
gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, saling hormat-menghormati, serta berani membela
kebenaran dan keadilan.
Teladan yang diberikan oleh tokoh Munir tersebut memancarkan nilai-nilai dalam sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, yang merupakan perjuangan untuk menjunjung tinggi hak-hak
asasi kemanusiaan bagi para aktivis yang menjadi korban penculikan dengan melakukan advokasi
(pembelaan).

2. Bung Hatta, dikenal dengan pola hidupnya yang sederhana, dan memiliki prinsip bahwa taqwa
harus memancar dalam tindakan. Beliau tidak pernah mau mengambil uang yang menurut beliau
bukan haknya. Pada saat beliau menjadi Wakil Presiden, beliau pernah mengembalikan sejumlah
uang yang cukup besar pada negara. Padahal sebenarnya dana tersebut tidak perlu
dipertanggungjawabkan secara administratif, apalagi dikembalikan ke kas negara, karena memang
dana tersebut diperuntukkan bagi beliau. Meskipun demikian bagi Bung Hatta, bukan masalah
pertanggungjawaban kepada negara di dunia, melainkan juga dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan di akhirat. Teladan yang diberikan oleh tokoh Bung Hatta tersebut memancarkan nilai-nilai
dalam sila.....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius, bangsa yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa, memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya, tidak ada paksaan, dan antar pemeluk agama yang berbeda harus saling hormat
menghormati.
Teladan yang diberikan oleh tokoh Bung Hatta tersebut memancarkan nilai-nilai dalam sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan bentuk ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang memancar dalam tindakan (Beliau tidak pernah mau mengambil uang yang menurut beliau
bukan haknya karena beliau tau bahwa semua tindakan akan dipertanggungjawabkan kepada
Tuhan di akhirat).

3. Hoegeng Imam Santosa, ketika beliau dilantik sebagai Kepala Jawatan Imigrasi (sekarang, Dirjen
Imigrasi) th 1960, sehari sebelum dilantik beliau meminta sang isteri untuk menutup toko bunganya.
Alasannya, “Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan bunga di toko Ibu,
dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya”. Teladan yang diberikan oleh tokoh Hoegeng
Imam Santosa tersebut memancarkan nilai-nilai dalam sila.....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan
Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui
persamaan harkat, derajat, dan martabat manusia sebagai sesama mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi persamaan hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia.
Oleh karena itu perlu dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa atau
tepa selira. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tidak semena-mena terhadap orang lain,
gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, saling hormat-menghormati, serta berani membela
kebenaran dan keadilan.
Teladan yang diberikan oleh tokoh Hoegeng Imam Santosa tersebut memancarkan nilai-nilai
dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam bentuk tenggang rasa atau tepa selira dan
menegakkan keadilan untuk toko-toko kembang lainnya.

4. Gus Dur, (K.H. Abdurrahman Wahid), tokoh reformasi dan Presiden keempat RI, dijuluki sebagai
Bapak Pluralisme, tokoh yang menjunjung tinggi kebhinnekaan, adil, dan toleran. Pengakuan
Agama Konghucu dan pemberian kebebasan untuk menjalankan ibadah serta merayakan hari
besarnya terjadi pada masa pemerintahan beliau. Teladan yang diberikan oleh tokoh Gus Dur
tersebut memancarkan nilai-nilai dalam sila.....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan
Nilai persatuan Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan, serta
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Nilai persatuan Indonesia, juga mengembangkan rasa cinta, dan bangga bertanah air
Indonesia. Nilai persatuan Indonesia, mengembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia atas
dasar Bhinneka Tunggal Ika. “Bhinneka Tunggal Ika”, bangsa yang berbeda-beda suku, agama, ras,
dan kebudayaannya, namun satu jiwa. Jiwa nasionalisme yang memberikan arah dalam
pembinaan kesatuan bangsa Indonesia.
Teladan yang diberikan oleh tokoh Gus Dur tersebut memancarkan nilai-nilai dalam sila
Persatuan Indonesia dengan mengembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.

5. Kegiatan musyawarah RT 024 RW 005 Kecamatan Sako dilakukan untuk membahas permasalahan
yang menyangkut kepentingan bersama. Hal ini merupakan contoh implementasi nilai-nilai dalam
sila.....
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pembahasan
Kerakyatan dalam sila keempat Pancasila ini berarti kedaulatan rakyat (sistem demokrasi), jadi
rakyatlah yang berdaulat atau berkuasa. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan akal sehat atau
pikiran yang sehat, dengan selalu mempertimbangkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
bangsa dan negara. Permusyawaratan adalah tata cara yang khas kepribadian bangsa Indonesia
dalam memutuskan sesuatu hal yaitu melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Perwakilan,
adalah sistem demokrasi perwakilan yang dilaksanakan melalui suatu badan perwakilan rakyat
(contohnya DPR, DPD, dan MPR).
Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat, dan dilaksanakan melalui suatu badan perwakilan rakyat. Segala permasalahan sejauh
mungkin diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika tidak dicapai mufakat
barulah dengan pengambilan suara terbanyak.

6. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR dalam empat tahap, yaitu pada tahun,
kecuali ....
a. 1999
b. 1998
c. 2000
d. 2001
e. 2002

Pembahasan
Memasuki era reformasi, bangsa Indonesia bertekad menciptakan sistem pemerintahan yang
demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Konstitusi
memberikan pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif serta jaminan atas hak asasi
manusia dan hak-hak warga negara. Maka, dilakukanlah perubahan atau amandemen atas UUD
1945. Hal ini diharapkan dapat membentuk sistem pemerintahan yang lebih baik. Amandemen atas
UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR dalam empat tahap, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan
2002. UUD 1945 yang telah diamandemen ini menjadi pedoman bagi sistem pemerinatah Indonesia
sekarang

7. Salah satu penyebab perlunya aturan perubahan konstitusi (amandemen) dalam suatu konstitusi
adalah ....
a. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman
b. Sudah aturannya
c. Dinamika masyarakat
d. Ketentuan PBB
e. Bergantung pada pemegang kekuasaan pemerintah

Pembahasan
Amandemen menunjukkan adanya perubahan atau perbaikan atas apa yang telah ada.
Penambahan atau perubahan ini tidaklah dimaksudkan untuk memperbaiki UUD melainkan untuk
menambah atau perluasaan isi atau ketentuan yang telah ada dalam UUD tersebut. Sebagai
kesepakatan Pembukaan UUD 1945 tetap dipertahankan. Namun, terhadap batang tubuh dan
penjelasan perlu dilakukan pemekaran guna menyesuaikan dengan realitas zaman serta kebutuhan
generasi.
SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK
MATERI NASIONALISME
Kamis, 13 Januari 2021

1. Dalam rangka membina rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia, hendaknya


dilakukan dengan menghindari hal-hal berikut, kecuali…
a. Patriotisme
b. Sukuisme
c. Chauvinisme
d. Ekstrimisme
e. Jingoisme

Pembahasan
Patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela
berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa.
Sukuisme adalah suatu paham yang memandang bahwa suku bangsanya lebih baik
dibandingkan dengan suku bangsa yang lain. Orang tersebut biasanya memiliki rasa cinta yang
berlebihan terhadap suku bangsa sendiri. Ia akan selalu berusaha menciptakan perbedaan
terhadap suku bangsa yang lain.
Chauvinisme memiliki persamaan dengan Nasionalisme yaitu sama-sama mengajarkan
seseorang untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Namun, terdapat perbedaan yang
besar antara Chauvinisme dan Nasionalisme yaitu dalam tindakan, ucapan atau sikap yang
ditunjukkan dalam mencintai bangsa dan negaranya tersebut. Orang yang menganut paham
Chauvinisme akan berusaha mencintai dan memajukan bangsa dan negaranya walaupun dengan
cara menindas bangsa dan negara lain serta terlalu berlebihan merasa bangga dengan bangsa
dan negaranya sehingga menganggap bangsa dan negara lain lebih rendah martabatnya.
Ekstrimisme, secara harfiah artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau
“advokasi ukuran atau pandangan ekstrem”
Jingoisme, adalah patriotisme ekstrem dalam bentuk kebijakan luar negeri yang agresif.

Sehingga, dalam rangka membina rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia


hendaknya dilakukan dengan menghindari sukuisme, chauvinisme, ekstrimisme, jingoisme.
Kecuali Patriotisme.
2. Cita-cita Indische Partij (SP) adalah menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Beberapa
butir dalam programnya adalah .…
a. Memperbesar pengaruh pro-Hindia dalam pemerintahan
b. Meresapkan cita-cita nasional Hindia
c. Memberantas kebencian antar suku
d. Berusaha untuk memperoleh persamaan hak bagi semua orang Hindia
e. Pendidikan harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia

Pembahasan
Indische Partij adalah partai politik pertama di zaman Hindia-Belanda. Beberapa usaha yang
dilakukan adalah:
1) Menyerap cita-cita nasional Hindia (Indonesia)
2) Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik dalam bidang pemerintahan maupun
kemasyarakatan
3) Memberantas berbagai usaha yang mengakibatkan kebencian antar agama
4) Memperbesar pengaruh pro-Hindia di pemerintah
5) Berusaha mendapatkan hak bagi semua orang hindia
6) Dalam pengajaran, harus bertujuan bagi kepentingan ekonomi Hindia dan memperkuat
ekonomi mereka yang lemah

3. Pada jaman revolusi, pers nasional mempunyai andil yang besar bagi perjuangan menegakkan
kemerdekaan, dengan cara …
a. Memberikan informasi tentang kelemahan musuh
b. Meyakinkan negara-negara lain tentang tujuan perjuangan
c. Mengadakan per uangan masyarakat ke arah sasaran yang dituju
d. Menyebarluaskan tentang kebohongan musuh
e. Mengumumkan orang-orang yang menjadi antek Belanda

Pembahasan
Pers nasional mempunyai andil yang besar bagi perjuangan, yaitu Meyakinkan negara-negara
lain tentang tujuan perjuangan. Tujuannya agar negara lain mendukung perjuangan bangsa
Indonesia, karena dengan membaca berita perjuangan lewat pers, dukungan diharapkan semakin
banyak.
4. Sikap kritis dan inovatif sangat dominan pada era perkembangan zaman seperti saat ini, dengan
cara penyampaiannya harus tetap pada karakteristik dan budaya bangsa yang bersumber pada
norma …
a. Hukum
b. Kesopanan
c. Susila
d. Filsafat
e. Adat istiadat

Pembahasan
Norma susila yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma susila
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong manusia
untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik,
karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal.

5. Dalam mempertahankan kehidupan serta mengupayakan kehidupan yang lebih baik, manusia
hidup bermasyarakat. Dalam hidup bermasyarakat tersebut perlu dijaga keserasian hubungan
antar manusia dan ketertiban masyarakat itu sendiri. Untuk itu perlu sikap dan perbuatan …
a. Menghormati hak-hak orang lain
b. Semangat perjuangan yang tinggi
c. Tekad yang bulat
d. Pengendalian diri
e. Semena-mena

Pembahasan

Dalam hidup bermasyarakat perlu dijaga keserasian hubungan antar manusia dan ketertiban
masyarakat itu sendiri sehingga diperlukan rasa sosialisme dalam bermasyarakat. Untuk itu perlu
sikap dan perbuatan Menghormati hak-hak orang lain yang dapat menjaga keserasian
hubungan antarmanusia dan ketertiban masyarakat.

6. Patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat rela
berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa. Salah satu tanda
seseorang yang memiliki sikap dan perilaku patriotik adalah rasa cinta pada tanah air. Cinta
kepada tanah air dan bangsa dapat dibuktikan dengan cara …
a. Mengekspor semua hasil hasil bumi Indonesia dan mengimpor barang luar negeri
b. Tidak melakukan hubungan dengan negara lain dan melakukan proteksi
c. Tidak menggunakan produksi dalam negeri meskipun mampu membelinya.
d. Menggunakan produksi luar negeri meskipun mampu membelinya
e. Mengurangi impor barang dari luar negeri agar devisa tetap stabil.

Pembahasan
Mengurangi impor barang dari luar negeri akan membuat daya saing produk-produk lokal menjadi
baik sehingga perekonomian domestik menjadi meningkat dan devisa tetap stabil.

7. Memiliki harga diri (self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap
kepribadian dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya, yang merupakan semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan yang dijiwai
oleh prinsip nasionalisme yaitu ....
a. Kesatuan
b. Unity
c. Personality & identity
d. Liberty
e. Prestasi
Pembahasan

Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip nasionalisme, yakni:

1) Kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin kenegaraan,
sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem pertahanan keamanan, dan
policy kebudayaan
2) Kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan berpendapat
lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi
3) Kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban
4) Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self estreem), rasa
bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian dan identitas bangsanya yang
tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya
5) Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare) serta
kebesaran dan kemakmuran (the greatness and the glorification) dari bangsanya
SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK
MATERI NASIONALISME
Sabtu, 16 Januari 2021

1. Melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia terdapat perbedaan utama, yaitu kecuali
...
a. Proto-Nationalism
b. Nasionalisme Purba
c. Nasionalisme muda
d. Nasionalisme Tua
e. Archaic Nationalism

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia, yaitu:

1) Kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism)


2) Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism)

2. Dalam beragama, berbicara dan berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi
memiliki kebebasan, yang merupakan semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan yang
dijiwai oleh prinsip nasionalisme yaitu ....
a. Kesatuan
b. Unity
c. Liberty
d. Personality
e. Prestasi

Pembahasan

Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip nasionalisme, yakni:

1) Kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin kenegaraan,
sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem pertahanan keamanan, dan
policy kebudayaan
2) Kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan berpendapat
lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi
3) Kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban
4) Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self estreem), rasa
bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian dan identitas bangsanya yang
tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya
5) Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare) serta
kebesaran dan kemakmuran (the greatness and the glorification) dari bangsanya

3. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk membimbing
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaan, disebut ....
a. Pandangan nusantara
b. Wawasan negara
c. Wawasan kebangsaan
d. Pandangan kebangsaan
e. Wawasan nusantara

Pembahasan

Sebagai negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau, Indonesia mengembangkan sebuah
geopolitik nasional yaitu wawasan nusantara. Wawasan nusantara merupakan cara pandang
Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945. Wawasan nusantara juga diartikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan
negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
4. Nasionalisme yang dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang lebih terorganisir
seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok Intelektual yang
tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi Oetomo, Sumpah
Pemuda dan lainnya, merupakan bentuk kesadaran nasionalisme....
a. Purba
b. Muda
c. Tua
d. Archaic
e. Modern

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia.
Pertama; kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism), dan kedua; Nasionalisme Tua
(Proto-Nationalism).
Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism) dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang
lebih terorganisir seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok
Intelektual yang tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi
Oetomo, Sumpah Pemuda dan lainnya.

5. Kesadaran nasionalisme yang muncul dalam masyarakat yang masih sederhana, mengikuti
struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme, perkembangan sarana
komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial, merupakan bentuk kesadaran nasionalisme....
a. Purba
b. Muda
c. Tua
d. Proto
e. Modern

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia.
Pertama; kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism), dan kedua; Nasionalisme Tua
(Proto-Nationalism). Nasionalisme purba muncul dalam masyarakat yang masih sederhana,
dimana kesadaran tersebut mengikuti struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim
kolonialisme, perkembangan sarana komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial.

6. Nasionalisme Tua dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang lebih terorganisir
seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Boedi Oetomo, Sumpah
Pemuda dan lainnya. Meski terdapat heteregonitas dan konflik diantara kelompok-kelompok
tersebut, tapi ada dua faktor yang bisa menjadi pemersatu, yaitu ....
a. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan afiliasi (keanggotaan) ganda
b. Agenda bersama dan interkoneksi dengan jaringan kekuasaan
c. Interkoneksi dengan jaringan keagamaan dan afiliasi (keanggotaan) ganda
d. Adanya agenda bersama dan afiliasi (keanggotaan) ganda
e. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan agenda bersama

Pembahasan

Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism) dilandasi oleh kemunculan gerakan gerakan sosial yang
lebih terorganisir seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok
Intelektual yang tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi
Oetomo, Sumpah Pemuda dan lainnya. Meski terdapat heteregonitas dan konflik diantara
kelompok-kelompok tersebut, tapi ada dua faktor yang bisa menjadi pemersatu, yaitu:
1) Adanya agenda bersama yang menjadi titik temu dalam agenda publik yang berpusat pada isu
kemajuan, kesejahteraan umum dan pentingnya persatuan nasional.
2) Adanya afiliasi (keanggotaan) ganda yang berfungsi sebagai jembatan diantara perhimpunan
perhimpunan. Hal ini karena pada masa tersebut, seseorang bisa menjadi aktifis di beberapa
lembaga yang ada, sehingga bisa menjembatani berbagai kepentingan terkait masalah
masalah kebangsaan.

7. Nasionalisme purba muncul dalam masyarakat yang masih sederhana, dimana kesadaran
tersebut mengikuti struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme,
perkembangan sarana komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial. Bentuk kesadaran
nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu, gerakan
perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah lain karena
adanya ....
a. Interkoneksi dengan jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan keagamaan
antar pulau
b. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan agenda bersama
c. Agenda bersama dan afiliasi (keanggotaan) ganda
d. Agenda bersama dan interkoneksi dengan jaringan kekuasaan
e. Interkoneksi dengan jaringan keagamaan dan afiliasi (keanggotaan) ganda

Pembahasan

Bentuk kesadaran nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu,
gerakan perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah
lain karena adanya interkoneksi jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan
keagamaan antar pulau. Kesadaran Nasionalisme Purba juga banyak didukung dan dilakukan
oleh komunitas keagamaan. Hal ini disebabkan pada saat itu masih belum muncul
asosiasi/lembaga modern yang lebih terbuka sebagai ruang publik untuk mengartikulasikan
aspirasi politiknya secara bersamaan. Disisi lain, masyarakat membutuhkan panduan moral dalam
kehidupan publik dan bisa dipenuhi oleh jaringan komunitas keagamaan.

8. Perang Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830) merupakan reaksi perlawanan yang muncul dari
komunitas agama, ketika terjadi kolonialisme di bumi nusantara. Hal ini merupakan tumbuhnya
kesadaran nasionalisme di Indonesia yaitu kesadaran Nasionalisme...
a. Muda (Proto-Nationalism)
b. Tua (Proto-Nationalism)
c. Tua (Archaic -Nationalism)
d. Purba (Archaic Nationalism)
e. Purba (Proto-Nationalism)

Pembahasan

Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism)

Bentuk kesadaran nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu,
gerakan perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah
lain karena adanya interkoneksi jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan
keagamaan antar pulau. Kesadaran Nasionalisme Purba juga banyak didukung dan dilakukan
oleh komunitas keagamaan. Hal ini disebabkan pada saat itu masih belum muncul
asosiasi/lembaga modern yang lebih terbuka sebagai ruang publik untuk mengartikulasikan
aspirasi politiknya secara bersamaan. Disisi lain, masyarakat membutuhkan panduan moral dalam
kehidupan publik dan bisa dipenuhi oleh jaringan komunitas keagamaan. Ketika terjadi
kolonialisme di bumi nusantara, maka reaksi perlawanan pertama yang muncul adalah dari
komunitas agama, seperti Perang Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830), Perang Paderi di
Sumatera Barat (1821-1838), Perang Antasari di Banjarmasin (1859-1862), Perang Aceh (1873-
1903) dan Jihad Cilegon (9-30 Juli 1888).
SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK
MATERI BELA NEGARA
Rabu, 20 Januari 2021

1. Monumen Pancasila Sakti, terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Monumen
tersebut dibangun pada masa pemerintahan Presiden Suharto untuk mengenang perjuangan dan
pengorbanan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi Pancasila dari
ancaman ideologi komunis. Pahlawan Revolusi yang diabadikan dalam bentuk patung di
Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya antara lain kecuali....
a. Panglima Angkatan Darat Letjen. Ahmad Yani
b. Mayjen R. Suprapto
c. S.M. Kartosuwiryo
d. Mayjen. M.T. Haryono
e. Brigjen. DI Panjaitan

Pembahasan

Monumen Pancasila Sakti, terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, karena itu
terkenal dengan sebutan “Monumen Pancasila Sakti-Lubang Buaya”. Monumen tersebut dibangun
pada masa pemerintahan Presiden Suharto untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para
Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi Pancasila dari ancaman ideologi
komunis. Pahlawan Revolusi yang diabadikan dalam bentuk patung di Monumen Pancasila Sakti,
Lubang Buaya adalah; (1) Panglima Angkatan Darat Letjen. Ahmad Yani; (2) Mayjen R. Suprapto;
(3) Mayjen. M.T. Haryono; (4) Mayjen.S.Parman; (5) Brigjen. DI Panjaitan; dan (6) Lettu Pierre
Tendean.

2. Kebulatan tekad untuk mewujudkan "Persatuan Indonesia" kemudian tercermin dalam ikrar
"Sumpah Pemuda" yang dipelopori oleh pemuda perintis kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober
1928 di Jakarta. Wilayah yang dilambangkan untuk disatukan adalah wilayah pulau-pulau yang
tadinya bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah oleh Belanda. Ini untuk pertama kali secara
tegas para pejuang kemerdekaan mengklaim wilayah yang akan dijadikan wilayah Indonesia
merdeka, merupakan salah satu aspek Persatuan Indonesia berdasarkan Sumpah Pemuda
yaitu....
a. Aspek satu nusa
b. Aspek satu bahasa
c. Aspek satu bangsa
d. Aspek satu daerah
e. Aspek satu ideologi

Pembahasan

Kebulatan tekad untuk mewujudkan "Persatuan Indo- nesia" kemudian tercermin dalam ikrar
"Sumpah Pemuda" yang dipelopori oleh pemuda perintis kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober
1928 di Jakarta yang berbunyi:
1) PERTAMA, Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah darah Satu Tanah Air
Indonesia.
2) KEDUA, Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu Bangsa Indonesia.
3) KETIGA, Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan Sumpah Pemuda terdapat tiga aspek Persatuan Indonesia, yaitu:
1) Aspek Satu Nusa, yaitu aspek wilayah. Wilayah yang dilambangkan untuk disatukan adalah
wilayah pulau-pulau yang tadinya bernama Hindia Belanda yang saat itu dijajah oleh Belanda.
Ini untuk pertama kali secara tegas para pejuang kemerdekaan mengklaim wilayah yang akan
dijadikan wilayah Indonesia merdeka
2) Aspek Satu Bangsa, yaitu nama baru dari suku-suku bangsa yang berada di wilayah yang
tadinya bernama Hindia Belanda yang tadinya dijajah oleh Belanda memplokamirkan satu
nama baru sebagai Bangsa Indonesia. Ini adalah awal mula dari rasa nasionalisme sebagai
kesatuan bangsa yang berada di wilayah Sabang sampai Merauke
3) Aspek Satu Bahasa, yaitu agar wilayah dan bangsa baru yang berdiri dari berbagai suku dan
bahasa bisa berkomunikasi dengan baik maka dipakailah sarana bahasa Indonesia yang ditarik
dari bahasa Melayu dengan pembaharuan yang bernuansakan pergerakan ke arah Indonesia
yang Merdeka. Untuk pertama kali para pejuang kemerdekaah memplokamirkan bahasa yang
akan dipakai negara Indonesia merdeka yaitu bahasa Indonesia.

3. Proses perjuangan kemerdekaan sampai pada titik yang membahagiakan untuk mendirikan
negara yang berdaulat, merdeka, dan harus dipertahankan memiliki arti bahwa....
a. Bela negara merupakan amanat para pendiri negara
b. Bela negara adalah cara mencapai tujuan
c. Bela negara merupakan esensi yang hidup dalam nadir warga negara
d. Bela negara dapat mempersatukan keberagaman
e. Bela negara dapat merenggut kemerdekaan secara mutlak

Pembahasan

Bangsa Indonesia secara harfiah merdeka dan memproklamasikan diri pada tanggal 17 Agustus
1945 dan bertekad bulat untuk menegakkan, mempertahankan, dan memperjuangan kedaulatan
negara memiliki arti bahwa usaha pembelaan negara merupakan amanat dari para pendiri negara
sebagai pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan harus diisi dengan upaya
pembelaan terhadap kemerdekaan demi menjaga kedaulatan.

4. Alasan utama para pejuang kemerdekaan untuk merdeka hanya rasa cinta terhadap bangsanya
sehingga.....
a. Rela berkorban demi bangsa dan negara
b. Anti terhadap penjajahan di manapun dan kapan pun
c. Merasa senasib dan sepenanggungan
d. Tidak mau menerima perbedaan
e. Merasa hebat untuk memperoleh penghargaan

Pembahasan

Rasa cinta terhadap bangsa merupakan pondasi dasar para pejuang kemerdekaan untuk
mewujudkan cita-cita bersama tanpa pamrih dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

5. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Yang bukan merupakan nilai-nilai dasar
bela negara adalah....
a. Rasa cinta tanah air
b. Integritas terhadap negara
c. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
d. Memahami dan mengamalkan pancasila
e. Sadar berbangsa dan bernegara

Pembahasan

Nilai-nilai dasar bela negara


1) Rasa cinta tanah air
Menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui : Pengetahuan tentang sejarah perjuangan
kemerdekaan Indonesia, potensi SDA, SDM, posisi geografis , menimbulkan rasa bangga
2) Sadar berbangsa dan bernegara
Menciptakan nilai-nilai kerukunan, persatuan dan kesatuan dalam kebergaman, menjunjung
prinsip NKRI sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3) Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara
Memahami pengamalan nilai-nilai Pancasila
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Memahami aspek seperti konsepsi jiwa semangat dan nilai juang 45, tanggung jawab etik
moral dan konstitusi serta sikap mendahulukan kepentingan nasional diatas kepentingan
pribadi dan golongan
5) Mempunyai kemampuan awal bela negara
Potensi dan kesiapan untuk melakukan aksi bela negara sesuai dengan profesi dan
kemampuannya di lingkungan masing-masing atau dilingkungan publik yang memrlukan peran
serta upaya bela Negara
6) Mempunyai semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan Makmur
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia

6. Bella, seorang mahasiswa di suatu perguruan tinggi, setelah membaca berbagai referensi buku
sejarah, ia memiliki pengetahuan tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia sehingga
timbul rasa bangga dalam dirinya sebagai warga negara Indonesia, merupakan implementasi
dari....
a. Sadar berbanga dan bernegara
b. Rasa cinta tanah air
c. Mempunyai kemampuan awal bela negara
d. Mewujudkan negara yang berdaulat
e. Memiliki integritas terhadap bangsa

Pembahasan

Rasa cinta tanah air merupakan salah satu dasar bela negara. Menumbuhkan rasa cinta tanah air
dapat melalui pengetahuan tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, potensi SDA,
SDM, posisi geografis sehingga menimbulkan rasa bangga. Maka, implementasi dari sikap Bella
merupakan Rasa cinta tanah air.

7. Bela negara diperingati tiap tanggal 19 Desember untuk memperingati deklarasi Pemerintahan
Darurat Republik Indonesia, melalui keputusan presiden yang ditetapkan oleh....
a. Susilo Bambang Yudhoyono
b. Sjafruddin Prawiranegara
c. Soekarno
d. B. J. Habibie
e. Megawati Soekarnoputri

Pembahasan

Hari Bela Negara atau HBN adalah hari bersejarah Indonesia yang jatuh pada tanggal 19
Desember untuk memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia oleh Mr.
Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada tanggal 19 Desember 1948. Penetapan ini
dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dituangkan melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006.

8. Dalam upaya untuk mengusir penjajah barat, selain dilakukan melalui perjuangan fisik, dilakukan
pula perjuangan nonfisik. Hasil nyata dari perjuangan nonfisik tersebut antara lain....
a. Tergalangnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
b. Dibebaskannya para tahanan politik
c. Bersatunya para raja di Jawa
d. Diakuinya kedaulatan Indonesia oleh dunia Internasional
e. Bersatunya semua rakyat Indonesia

Pembahasan

Bangsa Indonesia mulai menyadari bahwa disamping perjuangan fisik, harus dipikirkan pula
mengenai perlawanan dalam bentuk lain, yaitu perjuangan non pisik untuk menyadarkan bangsa
Indonesia mengenai pentingnya hidup bernegara dan berbangsa. Maka munculah berbagai
bentuk organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial yang dipelopori oleh berdirinya
Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Para perintis kemerdekaan mulai merintis jalan untuk
menuju cita-cita perjuangan yaitu Indonesia merdeka, melalui organisasi-organisasi yang
didirikannya. Perjuangan pergerakan mereka mulai menampakkan hasilnya dengan
diselenggarakannya kongres pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Pada waktu itu pemuda-pemuda Indonesia yang dipelopori antara lain oleh Mr.
Muh. Yamin, Kuntjoro Purbopranoto, Wongsonagoro dan lain-lain; mengumandangkan Sumpah
Pemuda yang berisi ikrar dan pengakuan adanya satu bangsa, satu tanah air dan bahasa yang
satu, Indonesia. Dengan sumpah pemuda itu tegaslah apa yang diinginkan oleh bangsa
Indonesia, yaitu kemerdekaan tanah air dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai