0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
359 tayangan3 halaman
Wawancara dengan Bpk. Cepi Andrean Winarto membahas beberapa praktik hukum adat seperti bagi hasil tanah, sewa menyewa rumah, jual tanah tahunan, dan pembagian warisan. Bpk. Cepi menjelaskan pengalamannya melakukan keempat praktik hukum adat tersebut dan cara penyelesaian sengketa yang pernah terjadi.
Wawancara dengan Bpk. Cepi Andrean Winarto membahas beberapa praktik hukum adat seperti bagi hasil tanah, sewa menyewa rumah, jual tanah tahunan, dan pembagian warisan. Bpk. Cepi menjelaskan pengalamannya melakukan keempat praktik hukum adat tersebut dan cara penyelesaian sengketa yang pernah terjadi.
Wawancara dengan Bpk. Cepi Andrean Winarto membahas beberapa praktik hukum adat seperti bagi hasil tanah, sewa menyewa rumah, jual tanah tahunan, dan pembagian warisan. Bpk. Cepi menjelaskan pengalamannya melakukan keempat praktik hukum adat tersebut dan cara penyelesaian sengketa yang pernah terjadi.
Pewawancara: “ Apakah bapak Cepi benar Pernah melakukan bagi hasil
tanah dengan keluarga bapak? ” Bpk. Cepi : “ Iya, saya Memang sudah beberapa tahun melakukan bagi hasil Tanah Dengan Keluarga saya” Pewawancara: “ kalau boleh tau, hak milik tanah itu atas nama siapa ya pak? Bpk. Cepi : “Itu atas nama saya sendiri Cepi Andrean Winarto” Pewawancara: “Untuk yang mengurus atau mengerjakan tanah bapak siapa ya pak?” Bpk. Cepi : “Kebetulan yang mengurus tanah saya merupakan kerabat saya nama beliau Okantara Rusbandian “ Pewawancara: “untuk letak dan luas tanahnya berapa ya pak?” Bpk. Cepi : “Untuk letaknya ada di daerah P.Jawa dan luas tanahnya sekitar 1 hekatare” Pewawancara: “ Dari sejak kapan ya Pak, bapak sudah Melakukan Bagi hasil Dengan Keluarga bapak?” Bpk. Cepi : “ Saya sudah membagi hasil tanah sejak tahun 2013“ Pewawancara: “ Pernahkah Terjadi Sengketa dalam transaksi Bagi hasil Tersebut dan bagaimana bapak mengatasinya?” Bpk. Cepi : “ Pernah, dalam bagi hasil dengan keluarga saya pernah terjadi sengketa mengenai pembagiannya, dan masalahnya sudah Clear dengan menggunakan cara Musyawarah karena masih eratnya hubungan kekeluargan dan tidak membawa masalah sengketa sampai ke meja Hijau ( Pengadilan ) Pewawancara: “ baik pak, terimakasih ya pak”
2) Sewa menyewa
Pewawancara: “ Apakah bapak Cepi Pernah menyewakan tanah, rumah atau
sesuatu milik pak Cepi? Bpk. Cepi : “ saya pernah menyewakan rumah saya “ Pewawancara: “ Dari sejak kapan bapak menyewakannya?” Bpk. Cepi : “ Saya mulai Menyewakan baru mulai tahun 2017 lalu” Pewawancara: “Pernahkah terjadi Sengketa dari peenyewaan rumah Bapak tersebut?” Bpk. Cepi : “Pernah terjadi ketika si penyewa masih ingin tinggal, tetapi masa sewanya telah habis” Pewawancara: “Bagaimana bapak menyelesaikan masalah tersebut?” Bpk. Cepi : “ Awalnya saya melakukan asas kekeluargaan dengan musyawarah dan penyewa masih tidak ingin keluar, lalu saya membawanya ke pengadilan kasus perdata dengan tuntutan penyewa agar segera meninggalkan rumah atau bangunan tersebut tanpa syarat apapun. Dan masalah terselesaikan” Pewawancara: “ baik pak, Lanjut ke pertanyaan selanjutnya pak”
3) Jual Tahunan
Pewawancara: “Apakah bapak pernah melakukan Praktik jual tahunan?”
Bpk. Cepi : “saya pernah melakukan Jual Tahunan dengan tanah saya yang berada di desa untuk digunakan sebagai sawah” Pewawancara: “ Mulai sejak kapan bapak melakukan praktik jual Tanah Tahunan ini pak? Bpk. Cepi : “ Saya sudah melakukan Jual tanah tahunan ini sejak 12 tahun yang lalu, dan tanah itu kembali kepada saya dalam beberapa kali panen dari tanah tersebut” Pewawancara: “ Apa pernah terjadi sengketa pak?” Bpk. Cepi : “ sampai saat ini belum terjadi sengketa karena dari pihak pembeli juga mengembalikan tanah itu dalam kurun waktu yang sudah di tentukan” Pewawancara: “ baik pak”
4) Warisan
pewawancara: “ Apakah bapak Cepi Juga pernah masuk dalam pembagian
warisan keluarga? Bpk. Cepi : “Saya masuk dalam Nama penerima Warisan dari orangtua saya bersama 2 adik saya, dan saya pun nantinya juga akan memberikan warisan saya kepada anak anak saya” Pewawancara: “Tahun berapakah bapak menerima warisan bapak? Bpk. Cepi : “ pembagian Warisannya baru dibagi pada tahun 2020 kemarin namun untuk penyerahan warisannya belum “ Pewawancara: “ Pernah Terjadi sengketa dari pembagian warisan tersebut pak? Bpk. Cepi : “Untuk sengketa belum pernah terjadi dikarenakan saya dan adik adik saya pun belum menerima warisan tersebut” Pewawancara: “ Dalam pembagian Warisan tersebut menggunakan Hukum apa ya pak? Bpk. Cepi : “ keluarga saya menggunakan Hukum Adat” Pewawancara: “ Apa Alasan keluarga pak cepi mengunakan hukum adat ?” Bpk. Cepi : “ Dikarenakan yang paling pas dan paling cocok bagi pewarisan harta orangtua saya yaitu Hukum adat karena masih adanya hubungan kekeluargaan didalamnya” Pewawancara: “Baik pak, terimakasih atas waktunya serta ilmu yang telah bapak berikan “ Bpk. Cepi : “ Ya, sama-sama “