Anda di halaman 1dari 10

KISI-KISI PIH UTS SEMESTER 1

Manusia: Makhluk sosial /’Zoon Politicon’, mahluk yang selalu ingin bergaul dan
berkumpul dengan manusia yang lain (bermasyarakat).

Masyarakat: setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja bersama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan
jelas.

PIH
*Pelajaran Dasar bagi setiap orang yang akan mempelajari hukum yang sangat luas
ruang lingkupnya;
* Memberikan dan menanamkan tentang pengertian-pengertian dasar dari berbagai
istilah/terminologi dalam ilmu hukum ;

*Pelajaran Dasar yang bertujuan untuk memperkenalkan Ilmu Hukum secara keseluruhan,
dalam garis besarnya.

MASYARAKAT HUKUM
 Masyarakat hukum (rechtsgemeen schappen) adalah sekelompok orang
yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dimana di dalam kelompok tersebut
berlaku suatu rangkaian peraturan yang menjadi tingkah laku bagi setiap
kelompok dalam pergaulan hidup mereka.
 Peraturan-peraturan itu dibuat oleh masyarakat itu sendiri.
 Suatu aturan tersebut kadang-kadang diciptakan dan dikehendaki oleh para
anggota masyarakat, adakalanya disebabkan oleh kebiasaan yang dilakukan
secara berulang-ulang dan masyarakat lainnya mengikutinya
 Menurut Ralph Linton, Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia
yang hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur
diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
 Menurut Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
 Menurut C.S.T Kansil Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari
kodrat yang sama. Jadi masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau
lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup timbul berbagai
hubungan yang mengakibatkan seorang dan orang lain saling kenal mengenal
dan pengaruh mempengaruhi.

Bentuk Masyarakat
Masyarakat sebagai bentuk pergaulan hidup atau bentuk kehidupan manusia bermasyarakat,
dapat dilihat dari berbagai hal, antara lain :

 Menurut Dasar Pembentukannya


Bentuk masyarakat dapat dibagi :
1. Masyarakat Teratur yaitu : masyarakat yang diatur dengan tujuan tertentu
(perkumpulan olah raga).
Masyarakat teratur yang terjadi dengan sendirinya , tidak dengan sengaja
dibentuk, tapi masyarakat itu ada karena kesamaan kepentingan (penonton bioskop,
penonton sepakbola dsb)
2. Masyarakat tidak teratur, masyarakat yang terjadi dengan sendirinya tanpa
dibentuk (orang2 di pasar)
 Menurut dasar hubungan yang diciptakan oleh para anggotanya :
1. (GEMEINSCHAFT) = masyarakat yang anggota2nya, ada hubungan pribadi,
sehingga menimbulkan ikatan batin (perkumpulan kematian, rumah tangga)
2. Masyarakat Patembayan (Gesellschaft), adalah masyarakat yang hubungan antara
anggota2nya tidak bersifat kepribadian, tetapi bersifat tugas dan bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan material/kebendaan (PT, FIRMA,PERSEROAN,
ORGANISASI KARYAWAN).

Sumber Hukum

 Sumber Hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan yang kalau
dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
 Sumber Hukum dapat kita tinjau dari beberapa segi :
i. Sumber-sumber hukum material,
dapat kita tinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya dari sudut ekonomi,
sejarah, sosiologi, filsafat dan sebagainya atau tempat dari mana materi
hukum itu diambil dan merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum. Dapat berupa kebiasaan, perjanjian, dan lain-lain
ii. Sumber-sumber hukum formal
a. UUPeraturan Tertulis yang dibuat pejabat berwenang dan
berlaku kepada seluruh rakyatnya
a. UU dibagi menjadi :
i. UU dalam arti formal
1. ialah setiap keputusan Pemerintah yang
memerlukan undang-undang karena cara
pembuatannya
ii. UU dalam arti material
1. ialah setiap keputusan Pemerintah yang
menurut isinya mengikat langsung setiap
penduduk.

b. Kebiasaan Sesuatu kebiasaan yang terjadi di masyarakat


secara berulang-ulang dan telah diterima oleh masyarakat
sehingga tindakan yang berlawanan dianggap melanggar.
Contoh :
a. Seorang komisioner sekali menerima 10% dari hasil
penjualan atau pembelian sebagai upah dan hal ini terjadi
berulang-ulang dan juga komisioner yang lain pun
menerima upah yang sama yaitu 10% maka oleh karena
itu timbul suatu kebiasaan (usance) yang lambat laun
berkembang menjadi hukum kebiasaan.

c. Jurisprudensi Keputusan-Keputusan Hakim terdahulu dapat


dijadikan sumber hukum untuk kejadian/perkara yang sama.
Dibagi menjadi 2 jenis Jurispdrudensi,yaitu :
a. Jurisprudensi Tetap
i. ialah keputusan hakim yang terjadi karena
rangkaian keputusan serupa dan menjadi dasar
bagi pengadilan (Standard arresten) untuk
mengambil keputusan.
b. Jurisprudensi Tidak Tetap

d. TraktatPerjanjian antar negara yang menimbulkan


keterikatan hokum terhadap negara yang bersangkutan. Dan
apabila melanggar akan mendapatkan sanksi internasional.
a. Jenis Traktat :
i. Traktat Bilateral (2 negara) dan Traktat
Multilateral (lebih dari 2 negara)
e. DoktrinAhli-ahli hukum memberikan pandangan, opini,
pendapat ahli bisa dijadikan sumber hokum. Bahkan seorang
hakim juga memutuskan atau mengambil keputusan terhadap
masalah berdasarkan teori dari parah Ahli ini. Pasal 38 (1)
Statuta Mahkamah Internasional yang selanjutnya sebagaimana
tercantum dalam Piagam PBB, tanggal 26 Juni 1945 mengakui
pendapat-pendapat ahli hukum sebagai pedoman dalam
mempertimbangkan dan memutuskan suatu sengketa atau
perselisihan.
f. LNsuatu Lembaran (kertas) tempat mengundangkan
(mengumumkan) semua peraturan-peraturan negara dan
pemerintah agar sah berlaku. Penjelasan daripada suatu undang-
undang dimuat dalam Tambahan Lembar Negara, yang
mempunyai nomor berurut. Lembaran Negara diterbitkan oleh
Departemen Kehakiman (sekarang Sekretariat Negara), yang
disebut dengan tahun penerbitannya dan Nomor berurut.
Misalnya:
a. L.N. tahun 1962 No. 1 (L.N. 1962/1)
b. L.N. tahun 1962 No. 2 (L.N. No.2 tahun 1962)
g. Berita Negara suatu penerbitan resmi Departemen
Kehakiman (Sekretariat Negara) yang memuat hal-hal yang
berhubungan dengan peraturan-peraturan negara dan pemerintah
dan memuat surat-surat yang dianggap perlu .
seperti: akta pendirian P.T., Firma, Koperasi, nama-nama orang
dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indinesia dan lain-lain.
Hierarki UU

DEFINISI HUKUM DAN PROSES TERBENTUKNYA HUKUM


Aristoteles (384-322 sebelum M.), seorang ahli fikir Yunani – Kuno
menyatakan bahwa dalam ajarannya, bahwa manusia itu adalah ZOON POLITICON,
artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam
berkumpul dengan sesama manusia lainnya, jadi makhluk yang suka bermasyarakat.
Dan oleh karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut
makhluk sosial.
Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama itu lazim disebut
masyarakat. Jadi masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup
bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian
yang mengakibatkan behwa yang seorang dan yang lain saling kenal mengenal dan
pengaruh mempengaruhi.
Apabila ketidak seimbangan perhubungan masyarakat yang meningkat menjadi
perselisihan itu dibiarkan, maka mungkin akan timbul perpecahan dalam masyarakat.
Oleh karena itu dalam masyarakat teratur, manusia/anggota masyarakat itu harus
memperhatikan kaedah-kaedah, norma-norma ataupun peraturan-peraturan hidup
tertentu yang ada dan hidup dalam masyarakat di mana ia hidup. Peraturan hidup itu
memberi petunjuk kepada manusia bagaimana ia harus bertingkah laku dan bertindak
di dalam masyarakat. Peraturan-peraturan hidup seperti itu disebut peraturan hidup
kemasyarakatan. Peraturan hidup kemasyarakatan yang bersifat mengatur dan
memaksa untuk menjamin tata-tertib dalam masyarakat, dinamakan peraturan hukum
atau kaedah hukum.
Menurut Montesqui (Jimly Asshiddiqie, 2010: 283) Pembentukan hukum
dilakukan oleh kekuasaan legislatif. Montesqui membagi kekuasaan negara dalam tiga
cabang yaitu : kekuasaan legislatif, eksekutif dan kekuasaan Yudikatif. Dimana
kekuasaan
1. Legislatif sebagai pembuat undang-undang.
2. kekuasaan eksekutif yang melaksanakan undang-undang
3. kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan menghakimi atau menyelesaikan
sengketa/konflik.
teori pembentukan hukum merupakan perintah dari aturan yang lebih tinggi
kepada lembaga pembentuk hukum. Lembaga tersebut mewakii rakyat sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Pembentukan hukum di Indonesia
pengaturannya terdapat dalam UndangUndang No. 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Memahami pembentukan hukum di
Indonesia sebelumnya harus dipahami tata urutan /hierakhie peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat pada pasal 7 UU No 10 tahun 2004:
1. UUD 5. Peraturan Presiden
2. TAP MPR 6. Peraturan Daerah
3. Undang-Undang / Perppu
4. Peraturan Pemerintah

Beberapa pendapat ahli mengenai hukum, antara lain :

 Prof. Mr. E.M. Meyers


semua aturan ditujukan utk tinglah laku manusia dlm bermasyarakat dan
sbagai pedoman penguasa utk menjalankan tugasnya
 Immanuel Kant
Berguna agar kebebasan satu orang dpt menyesuaikan dgn kebebasan org lain
 Drs. E. Utrecht
Peraturan2 yg berisi larangan agar masyarakat tertib dan hrs ditaati
 S.M. Amin SH
Kumpulan peraturan untuk ketertiban pergaulan manusia
 JCT Simorangkir dan Moeryono SH
Peraturan2 memaksa yg menentukan tingkah laku masyarakat dan dibuat
instansi resmi. Pelanggar akan dikenakan hukuman
 MH Tirtaamidjaja SH
Semua aturan yg hrs diikuti dlm pergaulan hidup

Undang-Undang
 Peraturan tertulis yang dibuat oleh alat perlengkapan Negara, dan tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
Perpu

 Perpu (Peraturan penggantu Undang-Undang) merupakan peraturan yang dikeluarkan


pemerintah ketika terjadi situasi atau kepentingan yang mendesak dan memaksa
sedangkan peraturan yang berada di undang-undang tidak relevan dengan situasi yang
ada tersebut.
 Ketentuan pembuatan perpu yaitu harus diajukan ke DPR setelah ditetapkan menjadi
Perpu. Apabila disetujui oleh DPR, akan disahkan menjadi Undang-Undang (Statue).

Unsur Unsur Hukum


a. Peraturan2 tingkah laku manusia dlm bermasyarakat
b. Dibuat instansi berwenang
c. Memaksa dan
d. Ada sanksi tegas

Ciri Ciri Hukum


a. Berisi perintah dan atau larangan
b. Hrs dipatuhi setiap orang
c. Sanksi hukumnya tegas

Sifat Hukum
 Mengatur : ditandai dg nada aturan yg jk tdk dilaksanakan tdk ada sanksi cth  UU
No.13 th.2003 ttg ketenagakerjaan(hk.perdata)
 Memaksa : ada sanksi tegas jk dilanggar cth  hk.pidana tentang menggunakan uang
Negara utk pribadi

Pembagian Hukum

 Menurut sumbernya:
 Hukum Formal
o UU
o Hukum Kebiasaan (Adat)
o Traktat (Instrument internasional)
o Yurisprudensi
o Doktrin
 Hukum Material
o Filosofis
o Sosiologis
o Yuridis
o Ekonomis
o Financial
o Syariah
o HAM (perlindungan wanita, anak, perbudakan, Human
trafficking)
o Kriminologi
o Politik
o Multidisiplin
o Dll.
 Menurut bentuknya:
 Hukum Tertulis
 Hukum tertulis yang dikodifikasikan
 Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan (tersebar dalam
perundang-undangan)
 Hukum Tidak Tertulis (Hukum Kebiasaan)
 Politik dan kekuasaan
 Konvensi (kebiasaan ketatanegaraan)
 Hubungan Luar Negeri
 Hukum adat/ kebiasaan setempat
 Menurut Tempat Berlakunya:
 Hukum Nasional (Undang-undang dll)
 Hukum Internasional (antar bangsa)
 Hukum Asing (negara/ daerah lain)
 Hukum Gereja (bagi penganut Nasrani)
 Hukum Islam/Syariah (bagi penganut Islam)
 Hukum Adat Setempat
 Menurut Waktu Berlakunya:
 Ius Constitutum (Hukum Positif)/sudah dan sedang berlaku
 Ius Constituendum/ belum dan akan diberlakukan
 Hukum azasi (Hukum Alam)/ asas-asas umum yang berlaku sepanjang
jaman
 Menurut Cara Mempertahankannya
 Hukum Material (berisi ketentuan-ketentuan hukum sesuai dengan
materi/ masalah-masalah yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan tertulis, sesuai bidang-bidang ilmu pengetahuan
 Hukum Formal hukum acara/ prosedur untuk menegakkan
berjalannnya hukum materiil
 Menurut Isinya:
 Hukum Privat (hukum perdata, hukum dagang, hukum bisnis)
 Hukum Publik (hukum pidana, hukum administrasi negara, hukum
kepabeanan dan cukai, dll.)
 Jenis lapangan hukum
 Hukum acara perdata
 Hukum acara pidana

Dari pembagian hukum di atas, yang terpenting adalah pembagian hukum sipil dan hukum
publik.

 Perbedaan antara hukum sipil dan hukum publik


 Dari Isinya:
 Hukum Sipil mengatur hubungan hukum antara orang yang satu
dengan orang lain dengan menitikberatkan kepada kepentingan
perseorangan.
 Hukum Publik, negara mengatur hubungan hukum antara
seorang anggota masyarakat (WN) dengan negara yang
mempunyai kekuasaan mengatur tata tertib masyarakat.
 Dari Pelaksanaannya:
 Pelanggaran terhadap norma hukum sipil baru diambil tindakan
oleh pengadilan setelah ada pengaduan oleh pihak yang merasa
dirugikan.
 Pelanggaran terhadap norma hukum pidana, pada umumnya
diambil tindakan oleh pengadilan tanpa ada pengaduan dari
pihak yang dirugikan. Kecuali dalam delik pengaduan.
 Dari Penafsirannya:
 Hukum Sipil menggunakan sebanyak mungkin penafsiran.
 Hukum Pidana, biasanya hanya penafsiran autentik.

Asas Hukum
Satjipto Rahardjo mengibaratkan asas hukum sebagai jantung peraturan hukum atas 2
alasan :

 Landasan terluas bagi lahirnya hukum


 Mengandung tuntutan etis

Lon L. Fuller, asas2 hukum adalah :


 Sistem hk. hrs mengandung peraturan dan tdk bersifat ad hoc(sementara)
 Peraturan yg sudah dibuat hrs diumumkan
 Tdk boleh ada peraturan yg surut
 Peraturan hrs dpt dimengerti
 Tdk boleh suatu sistem bertentangan satu sm lain
 Peraturan tdk boleh menuntut melebihi apa yg wajar dilakukan
 Tdk boleh terlalu sering ngubah peraturan
 Hrs cocok dgn peraturan sehari hari

Tujuan Hukum
Hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam
masyarakat, menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas
dirinya sendiri, tidak mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap setiap pelanggaran
hukum terhadap dirinya.

Teori Teori Tujuan Hukum


A. Teori Etis(Geny)
Hukum semata-mata bertujuan utk keadilan
Keadilan menyangkut : hakekat keadilan, isi keadilan
Menurut Aristoteles ada 2 macam keadilan :
>Keadilan distributif : semua orang mendapat hak secara proporsional (org
kaya bayar pajak besar, org miskin tdk bayar)
>Keadilan komutatif : smua org mendapat hak sama banyaknya(org kaya dan
miskin sm2 bayar pajak)
B. Teori Utilities
Hukum hanya bertujuan utuk mewujudkan yg bermanfaat bagi manusia dan
menjamin kebahagiaan manusia
C. Teori Campuran
Tujuan utama hukum adalah ketertiban dan kebahagiaan
D. Teori Normatif Dogmatif
Tujuan hukum adalah utk menciptakan kepastian hukum
Tujuan Hukum Menurut Para Ahli
1. Prof. Van Apeldoorn : Mengatur manusia secara damai, hukum
mengehndaki perdamaian
2. Prof. Van Kant : Hukum utk menjaga kepentingan tiap orang
3. Prof. Soebekti : Hukum uutk mencari keseimbangan berbagai
kepentingan
Intinya hukum bertujuan utk menjamin keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum
SISTEM HUKUM
Menurut Prof. Subekti,SH adalah “Suatu susunan atau tatanan yang teratur,
suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain,
tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu penulisan untuk mencapai
suatu tujuan. dapat pula dikatakan bahwa sistem hokum merupakan unsur-unsur
yang teratur secara sistematis yang saling berhubungan untuk mencapai suatu
tujuan yang sama.
Ciri-Ciri Sistem Hukum :
1. Masyarakat Hukum
2. Subjek Hukummanusia /orang atau persoon atau badan hukum
yang menurut hukum berhak atau berwenang melakukan perbuatan
hukum atau siapa yang mempunyai hak dan cakap untuk bertindak
dalam hukum.
Pengertian persoon sebagai subyek hukum dapat dibedakan menjadi 2
pengertian, yaitu :
a. Natuurlijk Persoon adalah mens persoon yang disebut orang
atau manusia pribadi.
b. Recht Persoon adalah berbentuk badan hukum yang dapat
dibagi lagi, yaitu :
i. Publik Recht Persoon, yang sifatnya ada kepentingan
umum seperti negara, daerah Tk.I, Tk.II dan Desa.
ii. Privaat Recht Persoon / Badan Hukum Privat, yang
mempunyai sifat unsur kepentingan indifidual.
3. Hak dan Kewajiban Dalam Hukum
4. Peristiwa Hukumsemua kejadian atau fakta yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat yang mempunyai akibat hukum.
Peristiwa hukum dibedakan menjadi :
a. Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukumsuatu
peristiwa hukum yang terjadi akibat perbuatan hukum,
contohnya pembuatan wasiat, hibah.
b. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum
atau peristiwa hukum lainnyaperistiwa hukum yang terjadi
dalam masyarakat yg bukan merupakan akibat dari perbuatan
subjek hukum. Misalnya, kelahir an, kematian.
Objek Hukum segala sesuatu (benda) yang berguna bagi subyek hukum dan yang
dapat menjadi obyek sesuatu perbuatan hukum.
Latihan soal 1
1. Apa itu pengantar ilmu hukum
2. Jelaskan sejarah pengantar ilmu hukum
3. Hakikat mempelajari pengantar ilmu hukum
4. Definisi hukum menurut para ahli
5. Tujuan hukum dibuat
Latihan soal 2
1. Sebutkan apa yang dimaksud masyarakat
2. Sebutkan dan jelaskan unsur unsur masyarakat
3. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat hukum
4. Apa saja faktor yang membuat manusia hidup berkelompok
5. Jelaskan macam macam bentuk masyarakat hukum
Latihan soal 3
1. Sebutkan dan jelaskan definisi hukum secara etimologi
2. Sebutkan dan jelaskan unsur dan ciri ciri hukum
3. Apa tujuan hukum
4. Sebutkan dan jelaskan peran dan fungsi hukum
Latihan soal 4
1. Bagaimana hukum terbentuk
2. Pandangan terbnetuknya hukum
3. Apa itu penafsiran atau interpretasi
4. Sebutkan dan jelaskan metode penafsiran hukum
Latihan soal 5
1. Sebab hakim melakukan konstruksi hukum
2. Apa itu konstruksi hukum
3. Penggolongan hukum
Latihan soal 6
1. Jelaskan yang dimaksud sumber hukum
2. Jelaskan sumber hukum formil dan materil
3. Sumber tertib hukum di indonesia
4. Sebutkan dan jelaskan hierarki perundang undangan di indonesia

Anda mungkin juga menyukai