A. Latar Belakang
Kebudayaan sebagai suatu wujud dari hasil cipta, rasa, dan karsa yang terbentuk
dari suatu interaksi yang tercipta dalam lingkup manusia tertentu sebagai symbol entittas
dari kesatuan manusia tersebut. Dalam setiap lingkup kesatuan masyarakat pasti akan
menciptakan dan memiliki kebudayaan tersendiri sebagai resultan dari sifat dasar, yang
memunculkan adaptasi kebutuhan terhadap lingkungan, hingga menghasilkan budaya
yang dijalankan dalam proses menjalani kehidupannya. Dengan demikian, tidak dapat
dikontradiksikan bahwa budaya akan selalu melekat dalam suatu kehidupan masyarakat
yang mejadi identitas dari keberadaannya
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai suatu kesatuan organisasi manusia
yang besar dan kompleks juga memiliki kebudayaan tersendiri yang secara sadar atau
tidak sadar, dan secara formal atau non formal telah membentuk pola kehidupan di dalam
tubuh Polri dalam menjalankan tugas pokok, fungsi, dan perannya. Budaya tersebut
terbentuk berdasarkan proses pengalaman dan adaptasi kebutuhan terhadap
tanggungjawabnya baik itu sebagai suatu hal yang normatif maupun aktual. Adanya
budaya normatif dan aktual dalam tubuh Polri menjadi suatu hal yang perlu di kaji dalam
menghadapi tugas, fungsi, dan peran sebagai seorang anggota Polri untuk dapat memilih
setiap budaya yang dapat diterima dan dilaksanakan dalam mendorong terwujudnya Polri
yang professional, modern, dan terpercaya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan budaya Polri normatif dan aktual?
2. Mengapa dapat terbentuknya budaya Polri normatif dan aktual?
3. Bagaimanakah pengaruh budaya Polri normatif dan aktual tersebut terhadap
organisasi Polri?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan budaya Polri normatif dan aktual
2. Mengetahui proses dan latar belakang terbentuknya budaya Polri normatif dan aktual
3. Mengetahui pengaruh budaya Polri normatif dan aktual terhadap organisasi Polri
BAB II
METODE PENULISAN
A. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini dilakukan melalui metode penulisan deskriptif kualitatif,
dengan pendekatan antropologi. Penulisan karya tulis ini berisi mengenai deskripsi
terhadap topik yaitu budyaa Polri normatif dan aktual yang dilakukan secara kualitatif
dengan megambil sumber data dan informasi dari sumber-sumber pustaka tertentu yang
berhubungan dengan bahasan dalam karya tulis ilmiah ini.
BAB III
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN
B. Proses dan Latar Belakang Terbentuknya Budaya Polri Normatif dan Aktual
Pada dasarnya proses dari terbentuknya budaya normatif dan aktual di dalam
kepolisian sama degan proses terbentuknya kebudayaan pada umumnya. Kebudayaan
sebagai suatu hal yang terbentuk dari hasil interaksi manusia dalam suatu lingkungan
berupa cara pandangnya terhadap posisi, peran, dan adaptasi kebutuhannya terhadap
tujuan dalam kehidupan dilingkungannya. Dalam hal ini, tentunya polri sebagai suatu
organisasi juga memiliki kebudayaan yang lahir dari cara pandang dan adaptasi
kebutuhan terhadap tugas, fungsi, dan peranannya. Kebudayaan dalam polri ini menjadi
identitas polri dan dasar bagi anggota polri dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat
keamanan di Indonesia.
Kebudayaan normatif dalam polri lahir dari adanya rasa untuk memajukan dan
menteraturkan organisasi polri sebagai sebuah organisasi yang besar dan signifikan
terhadap negara Indonesia. Dengan demikian, perlu adanya penyeragaman dalam tubuh
polri dalam cara bertindak yang dibakukan dan dilegalkan sebagai panduan untuk
terciptanya tertib dalam dunia kepolisian. Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya
kebudayaan normatif sebagai produk baku dalam polri.
Sementara itu, kebudayaan aktual lahir dari adanya hasrat atau rasa manusia Polri
terhadap cara pandangnya mengenai kebutuhan dan adaptasinya terhadap tugas dan peran
yang dijalankannya. Hal itu, kemudian dilakukan secara berpola dan mengulang dalam
waktu yang berbeda walaupun tidak dibakukan atau bahkan bertentangan dengan
kebudayaan normatif yang telah dibakukan, namun telah menjadi kebudayaan karena
dilakukan secara mempola dan berulang dalam waktu yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan sebagai suatu hasil cipta, rasa, dan karsa, dari cara pandang terhadap
dirinya, posisi dirinya dan peranannya di dalam sebuah lingkungan. Dengan hal
tersebut, kebudayaan menjadi sebuah hal yang mutlak lahir dalam suatu lingkup
kehidupan yang menjadi identitas terhadap entitas lingkup kehidupan tersebut.
termasuk di dalamnya ialah dunia kepolisian. Dalam dunia kepolisian pun juga
memiliki kebudayaan yang lahir dari proses adaptasi kepolisian terhadap tugas,
fungsi, dan perananya.
Kebudayaan dalam kepolisian juga dibedakan menjadi dua yaitu kebudayaan
normatif dan aktual. Kebudayaan normatif sebagai sebuah kebudayaan yang
dibakukan sebagai norma, aturan, untuk menyeragamkan dan diakui keabsahannya
sebagai pedoman bagi setiap anggota polri. Sementara itu, kebudayaan aktual lahir
dari perilaku mempola dalam kehidupan kepolisian diluar produk formal, yang
dijalankan secara berulang dalam waktu berbeda hingga menjadi budaya.
Kebudayaan normatif maupun kebudayaan aktual tersebut telah memberikan banyak
pengaruh terhadap kepolisian baik negative maupun positif.
BAB IV
DAFTAR REFERENSI
https://polmas.wordpress.com/2011/03/30/kode-etik-dan-profesionalisme-polisi/
http://portal.divkum.polri.go.id/Berita/Pages/PEMBENTUKAN-MAJELIS-KEHORMATAN--YANG-
MENJALANKAN-FUNGSI-KEHAKIMAN-DI-LINGKUNGAN-POLRI.aspx