Anda di halaman 1dari 8

BAB I

A. Kasus-kasus pelanggaran HAM


Pengertian HAM
Istilah hak asasi manusia menurut bahasa Prancis droit dehome.
Menurut bahasa Inggris adalah human rights. Sedangkan menurut bahasa
Belanda memen rechten. Secara umum hak asasi manusia diartikan
sebagai hak-hak dasar yang dimiliki setiap manusia yang dibawa sejak lahir
sebagai anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa
Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud dengan
pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yang adil dan
benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran
HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk
aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
A. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

1.)

Pembunuhan masal (genosida)

Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud


untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan
tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM)

2.)

Kejahatan Kemanusiaan

Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan


berupa serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk
sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan,
penyiksaan, perbudakkan dll.

B. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


1. Pemukulan.
2. Penganiayaan.
3. Pencemaran nama baik.
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya.
5. Menghilangkan nyawa orang lain.

Contoh Peristiwa Pelanggaran Hak Asasi Manusia di


Indonesia:
1. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga
sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam
peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan
korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.

2. Peristiwa Aceh (1990)


Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan
korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak
berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik dimana
terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka

3. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)


Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan)
terhadap para aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1
orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih
hilang).

Upaya mengatasi pelanggaran hak asasi manusia


Upaya penanganan pelanggaran HAM di Indonesia yang bersifat berat,
maka penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan HAM, sedangkan
untuk kasus pelanggaran HAM yang biasa diselesaikan melalui pengadilan
umum. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari untuk menghargai dan menegakkan HAM antara
lain dapat dilakukan melalui perilaku sebagai berikut:
1. Mematuhi instrumen-instrumen HAM yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan hak asasi yang dimiliki dengan penuh tanggung
jawab.
3. Memahami bahwa selain memiliki hak asasi, setiap orang juga
memiliki kewajiban asasi yang harus dijalankan dengan penuh
tanggung jawab.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menghormati hak-hak orang lain.

B. Perlindungan & Pemajuan HAM


Untuk melindungi dan memajukan Hak Asasi Manusia maka pemerintah
membentuk lembaga perlindungan HAM, adapun lembaga tersebut adalah :
1. KOMNAS HAM
Komnas HAM adalah sebuah lembaga mandiri di Indonesia

yang

kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya dengan fungsi


melaksanakan kajian, perlindungan, penelitian, penyuluhan, pemantauan,
investigasi, dan mediasi terhadap persoalan-persoalan hak asasi manusia.
2. Pengadilan HAM
Pengadilan Hak Asasi Manusia (disingkat Pengadilan HAM) adalah
Pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
Pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan salah satu Pengadilan Khusus
yang berada di lingkungan Peradilan Umum.
3. Pengadilan HAM AAd Hoc

Pengadilan HAM ad hoc adalah pengadilan yang dibentuk khusus untuk


memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat yang
dilakukan sebelum adanya Undang-Undang No. 26 tahun 2000. Legitimasi
atas adanya pengadilan HAM ad hoc didasarkan pada Pasal 43 UndangUndang No. 26 tahun 2000 yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 43
(1) Pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum
diundangkannya Undang-undang ini, diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan HAM ad hoc.
(2) Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dibentuk atas usul Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden.
(3) Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana di maksud dalam ayat (1)
berada di lingkunganPeradilan Umum.

4. Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi (KKR)


Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi adalah sebuah komisi yang
ditugasi

untuk

menemukan

dan

mengungkapkan

pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan pada masa lampau oleh suatu pemerintahan,


dengan harapan menyelesaikan konflik yang tertinggal dari masa lalu.
Disamping lembaga-lembaga tersebut ada LSM yang berkecimpungan dalam
masalah pelindungan & pemajuan HAM, yaitu :

1. Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan (kontras).


2. Imparsial.
3. Lembaga studi dan advokasi masyarakat (ELSAM).
4. Lembaga penegakan Hukum dan strategi Nasional (LPHSN).
5. Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Dewasa ini hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai
perwujudan faham individualisme dan liberalisme. Hak asasi manusia lebih
dipahami secara humanistis sebagai hak-hak yang inheren dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras, etnik, agama, warna
kulit, jenis kelamin dan pekerjaannya.

C. Dasar Hukum HAM di Indonesia


Dasar hukum HAM adalah dasar yang mengatur Hak Asasi Manusia yang
dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan oleh siapapun.
Sebagai dasar hukum mengenai pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia
adalah Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia, dimana pasal 1 ayat 3 dari undang-undang tersebut menyebutkan
bahwa pengadilan Hak Asasi Manusia merupakan pengadilan khusus yang
bertugas dan berwenang memeriksa serta memutus perkara pelanggaran
hak asasi manusia yang berat seperti kejahatan genosida dan kejahatan
terhadap kemanusiaan.

Contoh dasar hukum penegakan HAM di indonesia


1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
2. TAP MPR Republik Indonesia Nomor : II/MPR/1993 tentang GBHN.
3. TAP MPR Republik Indonesia Nomor : XVII/MPR1998 tentang Hak Asasi
Manusia.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang
Pengesahan Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan
martabat manusia.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang
Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM) yang telah
diperbaharui dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2003 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia
(RANHAM).
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 tahun 1998 tentang
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 126 tahun 1998 tentang
menghentikan penggunaan istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam
semua perumusan dan penyelenggaraan, perencanaan program ataupun
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.

8. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tanggal 10 Desember 1945.


9. Deklarasi dan Program Aksi Wina tahun 1993.

D.Upaya Pemerintah Dalam Menegakkan HAM


1. Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM
di seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap
pelanggaran HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden
atas beberapa agresi militer di beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak,
Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia juga memaksa PBB untuk bertindak tegas
kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil,
wanita dan anak-anak.
2. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain
telah ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas)
dengan pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam hal
kelembagaan telah dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres nomor
50 tahun 1993, serta pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan

3. Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia , Undangundang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain
yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia .
Menjadi titik berat adalah hal-hal yang tercantum dalam UU nomor 39
tahun 1999 tentang hak asasi manusia adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman.
7. Hak atas kesejahteraan.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan.
9. Hak wanita
10. Hak anak
Ha-hal tersebut sebagai bukti konkret bahwa Indonesia tidak mainmain dalam penegakan HAM.

Peran serta pemerintah dalam penegakan HAM di Indonesia

kewajiban dan tanggung jawab pemerintah terhadap HAM sesuai dengan


UU No. 39 1999 tentang HAM adalah sebagai berikut:
a. pemerintah

wajib

bertanggung

jawab

menghormati,

melindungi,

menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia, sesuai peraturan


perundang-undangan, dan hukum internasional tentang HAM yang
diterima oleh negara Republik Indonesia (pasal 71).
b. Kewajiban

dan

tanggung

jawab

pemerintah

meliputi

langkah

implementasi yang efektif dalam hukum, politik, ekonomi, sosial,


budaya, pertahanan keamanan negara, dan bidang lain (pasal 72)

E. Partisipasi Masyarakat dalam Kemajuan


Penghormatan & Penegakan HAM di Indonesia
Kewajiban dasar manusia \ Indonesia terhadap HAM sesuai dengan UU No. 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pada bab VI adalah sebagai berikut:
a. Setiap orang yang berada di wilayah negera Republik Indonesia wajib
patuh terhadap peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan
hukum internasional mengenai HAM yang telah diterima oleh negara
Republik Indonesia (pasal 67).
b. Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain, moral, etika, dan tata
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 69 ayat
1).
c. Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab
untuk menghormati hak-hak orang lain secara timbal balik (pasal 69 ayat
2).
d. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada

pembatasan

yang

ditetapkan

oleh

undang-undang

dengan

maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan


kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai

dengan prertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam


suatu masyarakat demokratis (pasal 70).

Perilaku upaya, penghormatan, dan penegakan HAM


Dalam lingkungan masyarakat
1. Menjunjung tinggi harga diri bangsa dan negara Indonesia
2. Kesamaan harga diri antar pribadi
3. Tidak mencampur urusan pribadiorang lain
4. Tidak mencela dan menghina kekurangan orang lain
5. Saling menghargai antar sesama manusia

Anda mungkin juga menyukai