Anda di halaman 1dari 33

DINAMIKA

KEKUASAAN
PEMERINTAHAN
DI INDONESIA

O 1. Rizki Putri Utami (06)


L 2. Angga Restu Yulianto (11)
3. Vitrah Cherry Yuandita (19)
E 4. Ani Lailatul Isnaini (23)
H 5. Fatimatuz Zahro (26)
POKOK BAHASAN
A. Kekuasaan Negara di Pusat dan di Daerah

B. Teori Tujuan Negara

C. Tujuan Negara Republik Indonesia

D. Pengelolaan Kekuasaan Negara di Tingkat Pusat

E. Pengelolaan Kekuasaan Negara di Tingkat Daerah

F. Pembagian Urusan Pemerintahan


A. Kekuasaan Negara di Pusat dan di
Daerah
Pemerintah bertugas
menyelenggarakan pemerintahan
negara, atau dengan kata lain
mengelola kekuasaan negara untuk
TUGAS mencapai cita-cita dan tujuan
DAN negara. Pemerintahlah yang
KEWENANGAN mempunyai kewenangan untuk
mengatur seluruh rakyat dan
menjaga keutuhan wilayah negara
untuk mencapai kemakmuran
rakyat.
Pemerintahan Pusat

Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh setiap lembaga negara


yang tugas dan kewenangannya sudah diatur dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta peraturan
perundang-undangan yang lainnya, sedangkan dalam arti
Pemerintahan sempit Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh lembaga
Negara eksekutif, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Kementerian Negara
dan Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian.
Kesatuan
Republik Pemerintahan Daerah
Indonesia Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri atas Pemerintahan
Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota. Pemerintahan
daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah (yang dipimpin
oleh Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
B. Teori Tujuan Negara
1. Teori Plato
Teori Plato menyatakan bahwa negara bertujuan untuk
memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makhluk sosial.

2. Teori Negara Kekuasaan


Shang Yang
TEORI Tujuan negara adalah mengumpulkan kekuasaan yang
sebesar-besarnya dengan cara menyiapkan tentara yang
PARA kuat, berdisiplin dan bersedia menghadapi segala
AHLI kemungkinan sehingga negara akan kuat. Sebaliknya,
rakyat harus lemah sehingga tunduk kepada negara.
Machiavelli
Tujuan negara adalah menghimpun dan memperbesar
kekuasaan negara agar tercipta kemakmuran, kebesaran,
kehormatan dan kesejahteraan rakyat.
3. Teori Teokratis (Kedaulatan Tuhan)
Tujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan
kehidupan aman serta tentram dengan taat kepada dan
di bawah pimpinan Tuhan.
Penganut : Thomas Aquinas dan Agustinus.
4. Teori Negara Polisi
Tujuan negara adalah semata-mata menjaga keamanan
dan ketertiban negara serta pelindung hak serta
TEORI kebebasan warganya. Negara tidak boleh turut campur
dalam urusan pribadi dan ekonomi warganya.
PARA Teori ini digulirkan oleh Immanuel Kant

AHLI 5. Teori Negara Hukum


Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban
hukum dengan berdasarkan dan berpedoman pada
Hukum.
Teori ini digulirkan oleh Krabbe
6. Teori Negara Kesejahteraan
Tujuan negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan
umum.
Pencetus teori ini adalah Mr. Kranenburg.
7. Roger H. Soltau
Tujuan negara adalah mengembangkan agar rakyat
berkembang serta mengembangkan daya ciptanya
sebebas mungkin.
8. J. Baren
J. Baren mengklasifikasikan tujuan negara dalam dua
hal :
TEORI a. Tujuan sebenarnya yaitu memelihara keamanan,
ketertiban, dan penyelenggaraan kepentingan
PARA umum.
b. Tujuan tidak sebenarnya yaitu pertahanan diri yang
AHLI berkuasa untuk tetap berada dalam kedudukannya.
9. Aristoteles
Negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik
dari warga negaranya.
10. Charles E Miriam
Tujuan negara adalah mencapai keamanan, ketertiban,
keadilan, dan kesejahteraan umum.
1. Teori Fasisme
Tujuan negara fasis adalah "Imperium Dunia"
pemimpin bercita-cita untuk mempersatukan semua
bangsa di dunia menjadi satu tenaga atau kekuatan
bersama.
2. Teori Individualisme
Individualisme atau liberalisme dalam arti luas dapat
Tujuan dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju
kebebasan.
Negara 3. Teori Sosialisme
Menurut teori sosialisme negara mempunyai hak
Menurut campur tangan dalam berbagai segi kehidupan
masyarakat.
Teori Sosialisme menantang kemutlakan milik perseorangan
dan mendukung pemakaian milik tersebut untuk
kesejahteraan umum.
4. Teori Integralistik
Menurut Soepomo paham integralistik merupakan
aliran pemikiran yang paling sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia yang bersifat
kekeluargaan (paguyuban).
C. Tujuan Negara Republik Indonesia

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan


Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
TUJUAN melaksanakan ketertiban dunia dengan berdasar kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial......
NEGARA RI
Tujuan negara sekaligus tugas yang harus dilaksanakan oleh
DALAM negara, yakni sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
PEMBUKAAN darah Indonesia
UUD 1945 2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
ALINEA 4 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia dengan berdasar
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
TUJUAN
NEGARA RI
DALAM Negara Indonesia adalah negara hukum.
Undang-
Artinya, Indonesia bukan negara yang berdasarkan kepada
Undang Dasar kekuasaan belaka. Semakin jelaslah bahwa Indonesia adalah
negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan
Negara kesejahteraan umum, membentuk suatu masyarakat adil
Republik dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan demikian, jika
ditinjau dari aspek tujuan negaranya, Indonesia berkedudukan
Indonesia sebagai negara hukum dan negara kesejahteraan.

Tahun 1945
Bab I, Pasal 1
Ayat (3)
D. Pengelolaan Kekuasaan Negara di
Tingkat Pusat
1. Kekuasaan Membentuk Undang-Undang (Legislatif)
TIGA Sebelum perubahan Undang-Undang
 Dipegang oleh Presiden
KEKUASAAN Ditegaskan oleh ketentuan Pasal 5 Ayat (1) yang
NEGARA menyatakan Presiden memegang kekuasaan
membentuk undang-undang dengan persetujuan
Undang- Dewan Perwakilan
Rakyat.
Undang Dasar Setelah perubahan Undang-Undang
Negara  Dipegang oleh DPR
Ditegaskan oleh ketentuan Pasal 20 Ayat (1) yang
Republik menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat
memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang.
Indonesia  DPR begitu besar kekuasaannya dalam mengontrol
Tahun 1945 setiap kebijakan pemerintah. Hak interpelasi, hak
angket, dan hak menyatakan pendapat.
2. Kekuasaan Pemerintahan Negara (Eksekutif)
Sebelum perubahan Undang-Undang
 Presiden memegang kekuasaan eksekutif, kekuasaan
TIGA legislatif dan yudikatif
Dalam diri Presiden melekat berbagai kekuasaan
KEKUASAAN berikut:

NEGARA a. Kekuasaan pemerintahan


b. Kekuasaan membentuk undang-undang
Undang- c. Panglima tertinggi angkatan bersenjata yang
terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Undang Dasar Angkatan Udara
d. Kekuasaan untuk menentukan keanggoatan MPR
Negara dari unsur Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Republik  Presiden berhak memberikan grasi, amnesti, rehabilitasi
dan abolisi kepada seorang terpidana
Indonesia
Tahun 1945
Setelah perubahan Undang-Undang
 Presiden hanya memegang kekuasaan eksekutif
Hal ini sebagai konsekuensi dari dialihkannya
TIGA kekuasaan membentuk undang-undang kepada
DPR. Presiden berhak untuk mengajukan,
KEKUASAAN memberikan persetujuan dan mengesahkan
NEGARA rancangan undang-undang yang telah ditetapkan
oleh DPR menjadi Undang-Undang.
Undang-  Presiden tidak lagi berwenang untuk mengangkat
Undang Dasar anggota MPR dari utusan golongan, utusan daerah
maupun unsur TNI.
Negara  Presiden mesti memperhatikan pertimbangan DPR
Republik ketika akan memberikan amnesti dan abolisi, dan
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung ketika
Indonesia akan memberikan grasi dan rehabilitasi.

Tahun 1945
3. Kekuasaan Kehakiman(Yudikatif)
Sebelum perubahan Undang-Undang
 Kekuasaan kehakiman dijalankan oleh Mahkamah Agung
TIGA beserta lembaga peradilan yang ada di bawahnya.
Ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (1) yang menyatakan
KEKUASAAN Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman
NEGARA menurut undang-undang.
Undang- Setelah perubahan Undang-Undang
Undang Dasar  Kekuasaan kehakiman dipegang oleh Mahkamah Agung
dan Mahkamah Konstitusi
Negara Ditegaskan dalam Pasal 24 Ayat (2) menyatakan
Republik Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
Indonesia di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
Tahun 1945 militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi
E. Pengelolaan Kekuasaan Negara di
Tingkat Daerah
1. Perkembangan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di Indonesia
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
PEMERINTAHAN Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
DAERAH 1945
A. Landasan hukum penyelenggaraan pemerintahan daerah
 UU RI Nomor 1 Tahun 1945 Tentang Peraturan Mengenai
Komite Nasional Daerah
 UU RI Nomor 22 Tahun 1948 Tentang Penetapan Aturan-
Aturan Pokok Mengenai Pemerintahan Sendiri di Daerah-
daerah yang Berhak Mengatur dan Mengurus Rumah
Tangganya Sendiri
 UU RI Nomor 1 Tahun 1957 Tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah
Landasan hukum  Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 Tentang Pemerintahan
Daerah
penyelenggaraan  UU RI Nomor 18 Tahun 1965 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
Daerah
pemerintahan  UU RI Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan
di Daerah
daerah  UU RI Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah
 UU RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
 UU RI Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-
 UU RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
 UU RI Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas
 UU RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah
B. Susunan pemerintahan daerah

Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1945

 Badan Perwakilan Rakyat Daerah yang merupakan


Undang- penjelmaan dari Komite Nasional Daerah.
 Badan eksekutif daerah yang dipilih oleh Komite Nasional
Undang RI Indonesia bersama dengan dan dipimpin oleh kepala
Nomor 1 Tahun daerah dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari.
 Kepala daerah merupakan ketua lembaga legislatif di
1945 daerah.
Undang-  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
 Pemerintah daerah yang dipilih dan bertanggungjawab
Undang RI kepada kepala daerah yang diangkat oleh Presiden
untuk provinsi, Menteri Dalam Negeri untuk
Nomor 22 kabupaten, dan kepala daerah provinsi untuk desa.
Tahun 1948
 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
 Dewan Pemerintah Daerah (DPD)
Undang-  Dipilih oleh dan dari anggota DPRD atas dasar
perwakilan berimbang dari partai-partai politik
Undang RI dan diketuai oleh kepala daerah (ex-officio).
Nomor 1 Tahun  Kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat.
1957  DPD dan kepala daerah bertanggung jawab secara
kolegial kepada DPRD.
A. Kepala Daerah
 Gubernur diangkat dan diberhentikan oleh Presiden,
bupati/walikotamadya oleh Menteri Dalam Negeri dan
Otonomi Daerah.
 Pengangkatan kepala daerah berasal dari calon yang
diajukan dari DPRD yang bersangkutan, dan dapat
Penetapan dimungkinkan dari luar DPRD.
 Kepala daerah adalah alat Pemerintah Pusat sekaligus
Presiden Pemerintah Daerah.
Nomor 6 Tahun  Kepala Daerah dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh Badan Pemerintah Harian yang diangkat dari calon-
1959 calon yang diajukan dari DPRD (baik calon dari anggota
DPRD maupun dari luar anggota DPRD).
Pemerintah B. DPRD-GR
daerah  Terdiri dari wakil golongangolongan politik dan
golongan-golongan karya.
 Anggota DPRD-GR diajukan oleh kepala daerah kepada
instansi atasan mereka masingmasing (golongan politik
dan golongan karya).
 Kepala daerah secara ex-officio adalah Ketua DPRD-GR
(bukan anggota).
A. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
DPRD bertanggung jawab kepada Pemerintah
Daerah.
Pemerintah Daerah adalah DPRD dan kepala
Undang- daerah.
Undang RI Komposisi keanggotaan adalah 40-75 orang
untuk provinsi (Daerah Tingkat I), 25-40 orang
Nomor 18 untuk kabupaten/kotamadya (Daerah Tingkat
II), dan 15-25 orang untuk kecamatan/kotapraja
Tahun 1965 (Daerah Tingkat III).
B. Kepala daerah, sebagai alat Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, yang dalam menjalankan
pemerintahan sehari-hari dibantu oleh Badan
Pemerintah Harian (BPH).
1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
2. Kepala Daerah
Undang-  Kepala Daerah Tingkat I karena jabatannya
adalah kepala wilayah provinsi yang disebut
Undang RI gubernur.
Nomor 5 Tahun  Kepala Daerah Tingkat II karena jabatannya
adalah kepala wilayah kabupaten/kotamadya
1974 yang disebut bupati/walikotamadya.
 Kepala daerah provinsi (gubernur), kepala daerah
kabupaten (bupati), kepala daerah kota (walikota)
camat, lurah/kepala desa.
 Di daerah dibentuk DPRD (sebagai badan legislatif
daerah) dan pemerintah daerah (sebagai badan
Undang- eksekutif daerah).
 Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah dan
Undang RI perangkat daerah lainnya.
Nomor 22  DPRD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra
dari pemerintah daerah.
Tahun 1999  Dalam menjalankan tugasnya, gubernur
bertanggung jawab kepada DPRD provinsi, bupati
dan walikota bertanggung jawab kepada DPRD
kabupaten/kota
1. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2005
2. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008
 Pemerintahan Daerah
 Pemerintahan daerah provinsi terdiri atas
pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi.
Undang-  Pemerintahan daerah kabupaten/kota terdiri atas
pemerintah daerah kabupaten/kota dan DPRD
Undang RI kabupaten/kota.
Nomor 32  Pemerintah daerah sebagaimana dimaksud di atas
terdiri atas kepala daerah dan perangkat daerah.
Tahun 2004  DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat
daerah dan berkedudukan sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang
memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan
2. Peran Pemerintahan Daerah dalam Mewujudkan Tujuan
Negara
Untuk mendukung program Pemerintah Pusat dalam mencapai tujuan
nasional, berdasarkan ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
pemerintahan daerah selaku pengelola kekuasaan negara di daerah
otonom mempunyai kewajiban ataupun peran sebagai berikut:

• Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan


nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
PERAN • Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat;
• Mengembangkan kehidupan demokrasi;
PEMERINTAHAN • Mewujudkan keadilan dan pemerataan;
DAERAH • Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;
• Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
• Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak;
• Mengembangkan sistem jaminan sosial;
• Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;
• Mengembangkan sumber daya produktif di daerah;
• Melestarikan lingkungan hidup;
• Mengelola administrasi kependudukan;
• Melestarikan nilai sosial budaya;
• Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan kewenangannya;
• Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
• Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;
• Memilih pimpinan daerah;
• Mengelola aparatur daerah;
• Mengelola kekayaan daerah;
• Memungut pajak daerah dan retribusi daerah;
HAK • Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam
PEMERINTAHAN dan sumber daya lainnya yang berada di daerah;
• Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan
DAERAH mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
F. Pembagian Urusan
Pemerintahan

1. Urusan Pemerintahan Absolut


Urusan pemerintahan absolut adalah Urusan
Berdasarkan UU Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat
Nomor 23 Tahun
Urusan pemerintahan absolut meliputi:
2014 tentang • Politik luar negeri;
Pemerintahan • Pertahanan;
• Keamanan;
Daerah • Yustisi;
• Moneter dan fiskal nasional; dan
• Agama.
2. Urusan Pemerintahan Konkuren

Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan


Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dan menjadi
dasar pelaksanaan otonomi daerah serta didasarkan pada
prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta
kepentingan strategis nasional. Urusan pemerintahan
Berdasarkan UU konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas
Nomor 23 Tahun Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan
Pilihan.
2014 tentang
Pemerintahan 3. Urusan Pemerintahan Wajib

Daerah Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan


Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar.
4. Urusan Pemerintahan Pilihan

Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi:


Kelautan dan perikanan;
• Pariwisata;
• Pertanian;
• Kehutanan;
• Energi dan sumber daya mineral;
Berdasarkan UU • Perdagangan;
Nomor 23 Tahun • Perindustrian; dan
• Transmigrasi.
2014 tentang
5. Urusan Pemerintahan Umum
Pemerintahan
Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan
Daerah yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala
pemerintahan. Urusan pemerintahan umum dilaksanakan
oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja
masing-masing dibantu oleh Instansi Vertikal.
Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum,
gubernur bertanggung jawab kepada Presiden melalui
Menteri dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada
Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
6. Penyelenggara Pemerintahan
Penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi dan kab/kota
terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu oleh Perangkat
Daerah. Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat
daerah, sekretaris DPRD, dinas daerah, dan lembaga teknis
daerah. Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas
sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga
Berdasarkan UU teknis daerah, kecamatan, dan kelurahan.

Nomor 23 Tahun 7. Pilkada


2014 tentang Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu
pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis
Pemerintahan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
Daerah dan adil.Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
adalah warga negara Republik Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu.
Anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak
memilihnya dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala
daerah sepanjang belum diatur dalam undang-undang.
8. Perda dan Perkada
 Peraturan daerah ditetapkan oleh kepala daerah setelah
mendapat persetujuan bersama DPRD
 Perda dibentuk berdasarkan pada asas pembentukan
peraturan perundangundangan.
 Perda yang bertentangan dengan kepentingan umum
dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
Berdasarkan UU dapat dibatalkan oleh Pemerintah pusat.
 Peraturan kepala daerah dan atau keputusan kepala daerah
Nomor 23 Tahun tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum,
2014 tentang
9. Keuangan Daerah
Pemerintahan
Sumber pendapatan daerah terdiri atas:
Daerah  Pendapatan asli daerah ( PAD), yang meliputi:
hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain
PAD yang sah;
 Dana perimbangan yang meliputi: Dana Bagi Hasil, Dana
Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus; dan
 Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
10. Pertimbangan Otonomi

Dewan yang dipimpin Menteri Dalam Negeri bertugas


memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden
antara lain mengenai rancangan kebijakan:
 Pembentukan, penghapusan dan penggabungan
daerah serta pembentukan kawasan khusus;
 Perimbangan keuangan antara pemerintah dan
Berdasarkan UU pemerintahan daerah,
Nomor 23 Tahun
11. Daerah Khusus
2014 tentang Daerah-daerah yang memiliki status istimewa diberikan
Pemerintahan otonomi khusus diatur dengan Undang-Undang Ketentuan
dalam Undang-Undang ini berlaku bagi Provinsi Daerah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Aceh, Provinsi Papua
termasuk provinsi hasil pemekarannya, dan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
12. Dasar Hukum Pemerintahan Daerah
 UUD 1945 Pasal 18, 18A, dan 18 B
 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
 UU Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh
 UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Berdasarkan UU bagi Provinsi Papua
Nomor 23 Tahun  UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
 UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
2014 tentang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai
Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintahan
Daerah

Anda mungkin juga menyukai