Anda di halaman 1dari 35

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH


PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

 Tujuan Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami Pancasila
dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

 Tujuan Pembelajaran Khusus


Mahasiswa diharapkan dapat melakukan telaah kritis tentang
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, kronologis sejarah
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pembukaan UUD dan
Pasal-pasal UUD 1945
Menjelaskan dinamika pelaksanaan UUD 1945
PANCASILA DALAM SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA PRA KEMERDEKAAN


INDONESIA PRA KEMERDEKAAN
 Sebagai sebuah bangsa, embrio Bangsa Indonesia dapat
dilacak sejak abad ke-7M. Hal ini diawali dengan
berdirinya kerajaan-kerajaan di bumi nusantara seperti
kerajaan Kutai, Mataram Kuno, Sriwijaya, Singosari,
Majapahit, Demak, Samudera Pasai, Banten, Tidore, dll.
 Setiap Kerajaan/Daerah yang ada dalam wilayah
nusantara memiliki jiwa yang sama yakni mencapai
kemakmuran.
Menurut Moh. Yamin, Negara Kebangsaan Indonesia
terbentuk melalui 3 tahap :
1. Zaman Sriwijaya  bercirikan kedatukan
2. Zaman Majapahit  bercirikan keprabuan
3. Zaman Indonesia  kebangsaan modern

• Zaman Kerajaan Kutai (400 M)


Masyarakat Kutai menampilkan nilai-nilai sosial
politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri
serta sedekah kepada brahmana.

• Zaman Kerajaan Sriwijaya (Abad VII)


Berkembang pesat, mempunyai letak strategis menjadi
pusat perdagangan, pusat agama dan kebudayaan yang
disegani di Asia Tenggara. Dan merupakan Kerajaan
Maritim yang disegani.
 Zaman Kerajaan sebelum Majapahit
Merupakan kerajaan-kerajaan kecil secara silih berganti.
Refleksi puncak budaya Jawa Tengah ditandai dengan
berdirinya Stupa Borobudur dan Candi Prambanan.
- Jawa Tengah
Kerajaan Kalingga  candi Kalasan & vihara
Dinasti Syailendra  borobudur & prambanan
- Jawa Timur
Kerajaan Airlangga  bangunan keagamaan,
toleransi beragama, pertanian, musyawarah,
dan dagang.
 Zaman Kerajaan Majapahit
Majapahit berdiri pada tahun 1292 di Jawa Timur,
mencapai puncak pada pemerintahan Raja Hayam
Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dan Laksamana Nala
dengan armadanya mampu mempersatukan Nusantara.

Ciri kehidupan Majapahit :


Bhinneka Tunggal Ikan Tan Hana Dharma Mangrua,
yang tertulis di Kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular.
Pancasila Krama, tertulis di Kitab Negarakertagama
oleh Mpu Prapanca (1365).
Majapahit kehilangan kedaulatannya pada tahun 1478.
Pada masa kerajaan, istilah Pancasila telah ada. Hal ini
ditemukan dalam Buku Nagarakertagama hasil karangan
Empu Prapanca dan Buku Sutasoma hasil karangan Empu
Tantular. Dalam ke 2 buku tersebut, istilah Pancasila
mempunyai arti yakni “Berbatu Sendi Lima” (pengertian
secara harafiah dalam bahasa Sansekerta), juga mempunyai arti
“pelaksanaan lima kesusilaan” (Pancasila Krama), yaitu :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan;
2. Tidak boleh mencuri;
3. Tidak boleh berjiwa dengki;
4. Tidak boleh berbohong;
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.
Pada awal Abad ke 16, Nusantara mulai kedatangan kaum

penjajah (kolonial). Peristiwa ini ditandai dengan


datangnya Portugis ke bumi Indonesia pada tahun 1509
yang dipimpin oleh Diego Lopez Squiera dan diikuti oleh
Belanda pada 27 Juni 1596 di Banten yang dipimpin oleh
Cornelis de Hautman.
Pada masa ini, sumber daya alam nusantara mulai dikuras

habis-habisan. Setiap daerah/kerajaan dipecah-belah dan


diperbudak. Sejak saat itu terjadi berbagai pemberontakan
di daerah sebagai bentuk perlawanan kepada penjajah.
 Kebangkitan Nasional
 Kebangkitan dunia timur yang menghilangkan
keraguan atas kesanggupan berdiri sendiri
sebagai bangsa yang terhormat.
 Republik Philipina  Jose Rizal (1898)
 Kemenangan Jepang atas Uni Soviet di Tsusima
(1905)
 Partai Kongres India  Tilak & Gandhi
 Boedi Oetomo di Indonesia  Dr. Wahidin
Sudirohusodo (1908)
 Gerakan Sun Yat Sen (1911) dengan Republik
China
 Boedi Oetomo (20 Mei 1908-Hari Kebangkitan Nasional)
 Merupakan pelopor pergerakan nasional yang bergerak dalam bidang
pendidikan dan sosial.
 Gerakan aktif dalam politik praktis.
 Melahirkan “Generasi 1908” yang merintis hari depan bangsa
Indonesia.

Tumbuhnya berbagai organisasi dan gerakan sosial :


 Serikat Dagang Islam (1909)  H.O.S. Cokroaminoto
 Indische Partij (1913)  Tiga Serangkai
 Perserikatan Komunis Indonesia (1920)
 PNI (1927)  Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono
 Partindo (1931)
 Pendidikan Nasional Indonesia (1933)  Moh. Hatta dan

Sutan Sjahrir.
 Sumpah Pemuda (1928)

28 Oktober 1928, Lahir Sumpah pemuda yang merupakan


tonggak bangkitnya jiwa kebersamaan para pemuda-pemudi
bangsa Indonesia yang sebelumnya terpendam oleh paham
kolonialisme
◦ Semula pemuda berjuang dalam organisasi yang bersifat
kedaerahan.
◦ Golongan muda tampil dipelopori Moh. Yamin, Wongsonegoro,
Kuncoro Purbopranoto, dll mengikrarkan Sumpah Pemuda.
◦ Sikap pemuda Indonesia dipengaruhi oleh perkumpulan
mahasiswa Indonesia di negeri Belanda yang bernama
“Perhimpunan Indonesia” yang dipimpin oleh Moh. Hatta, Ali
Sastroamidjojo, Nasir Datuk Pamuncak dan lain-lain serta
Partai Nasional Indonesia.
◦ Tanggal 31 Desember 1930 berdiri wadah fungsi pergerakan
pemuda bernama “Indonesia Muda”.
SUMPAH PEMUDA
Sumpah Pemuda yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 yang
berbunyi :
“Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
Tanah Air Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia;
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda menjadi awal kemunculan eksistensi bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang tidak terkotak-kotak dalam sifat
kedaerahan, tetapi sebagai satu kesatuan yang utuh.

Lahirnya organisasi dan tokoh-tokoh yang mulai


memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia seperti M.
Yamin, Ir. Soekarno dan tokoh lain.

Proses perumusan jiwa bangsa sebagai dasar negara dilakukan


dalam sidang BPUPKI.
SIDANG BPUPKI
Sidang BPUPKI berlangsung pada 29 Mei-1 Juni 1945, melahirkan beberapa usulan
secara perorangan, yakni :
M. Yamin mengusulkan (29 Mei 1945) :
a. Peri Kebangsaan,
b. Peri Kemanusiaan,
c. Peri Ketuhanan,
d. Peri Kerakyatan dan
e. Kesejahteraan Rakyat
Mr. Soepomo (30-31 Mei 1945) :
Mengemukakan teori-teori Negara, yaitu: 1) Teori negara perseorangan
(individualis), 2) Paham negara kelas dan 3) Paham negara integralistik. Soepomo
mengusulkan :
f. Persatuan;
g. Kekeluargaan;
h. Keseimbangan lahir dan batin;
i. Musyawarah
j. Keadilan Rakyat
Soekarno (1 Juni 1945) :

a. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)


b. Internasionalisme (peri kemanusiaan),
c. Mufakat (demokrasi),
d. Kesejahteraan sosial, dan
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
• Sidang BPUPKI tidak mencapai kata MUFAKAT tentang konsep siapa yang
akan dipakai menjadi konsep dasar negara. Akhirnya digunakan jalan
alternatif yakni merumuskan pendapat ketiga tokoh ini tentang konsep dasar
negara menjadi Tri-Sila meliputi: socio-nationalisme, socio democratie dan

ke-Tuhanan dan diperas lagi menjadi Eka Sila yakni “Gotong Royong”.
PIAGAM JAKARTA
• Perumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI masih bersifat usulan
perseorangan. Dalam sidang tersebut lahir konsep Eka Sila, namun kata
mufakat tentang konsep siapa yang akan dipakai sebagai dasar negara
belum dicapai.
• Dibentuk Panitia 9 yang diketuai oleh Soekarno, wakilnya M. Hatta yang
pada awalnya bertujuan menampung usulan-usulan yang bersifat
perorangan
• Dalam perjalannya ternyata Panitia 9 berhasil merumuskan Rancangan
Mukadimah (Pembukaan) Hukum Dasar Negara yang dinamakan ‘Piagam
Jakarta’ pada 22 Juni 1945 :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
• Rumusan “tujuh kata”: “…dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya” dalam piagam Jakarta, mendapat respon kurang
sepakat dari sebagian anggota Panitia 9 berdasarkan aspirasi dari para tokoh
nasional lainnya diluar panitia ini yang berasal dari golongan non muslim.
• Dalam proses pengesahan UUD 1945 pada tangal 18 Agustus 1945 dilakukan
peniadaan tujuh kata dengan kerelaan hati dari para tokoh nasional yang
berasal dari golongan muslim demi kepentingan nasional. Keputusan ini
diambil dalam rapat yang dipimpin oleh M. Yamin dengan mengubah
ketentuan sila pertama menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.
• Perumusan UUD 1945, dirumuskan oleh BPUPKI pada Sidang ke II yang
berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945. Dalam merumuskan UUD 1945,
BPUPKI membentuk Panitia Perancang UUD untuk menyetujui isi Piagam
Jakarta setelah perubahan sebagai Pembukaan UUD 1945 yang diketuai oleh
Ir. Soekarno. Hasil kerja Panitia Perancang UUD yakni :
1. Pernyataan Indonesia Merdeka;
2. Pembukaan UUD 1945;
3. Batang Tubuh UUD 1945
Istilah Pancasila muncul pertama kali pada tanggal 1 Juni

1945 yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno, sehingga 1 Juni


1945 diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila
Pancasila bukan diciptakan tetapi dirumuskan oleh para

pendiri bangsa dalam satu semangat persatuan.


Pancasila sejatinya terdapat dalam setiap jiwa bangsa

Indonesia yang terwujud dalam nilai-nilai kebiasaan, adat,


agama, watak warga negara bangsa Indonesia.
PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA

Pancasila Era Kemerdekaan, Orde Baru,


Orde Lama, dan Era Reformasi
ERA KEMERDEKAAN
• Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan di kota
Hiroshima
• Sehari kemudian 7 Agustus 1945, BPUPKI berganti nama menjadi
PPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) karena badan tersebut telah selesai
menjalankan tugasnya. Diketuai oleh Ir. Soekarno dan M.Hatta
• Pada tanggal 9 Agustus 1945, Soekarno, Hatta dan Radjiman
Wedyodiningrat sebagai ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat-
Vietnam untuk dilantik secara simbolis. Bom atom kedua
dijatuhkan di atas kota Nagasaki yang menyebabkan Jepang
menyerah kepada sekutu. Dikabarkan bahwa pasukan Jepang
sedang diambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia
• Tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita
lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi

Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia


dan menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24
Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke

tanah air dari Dalat-Vietnam, Sutan Syahrir mendesak agar


Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyerah kepada

Sekutu di atas Kapal USS Missouri.


Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Golongan muda membawa

Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9


bulan) dan M.Hatta, ke Rengasdengklok.
• Merealisasikan tekad kemerdekaan, pada 16 Agustus 1945 terjadi
perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam
penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat, mulai pukul
02.00-04.00.
• Teks proklamasi sendiri disusun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan
Mr. Ahmad Soebardjo di ruang makan rumah Laksamana Tadashi
Maeda tepatnya di jalan Imam Bonjol No. 1
• Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
diproklamirkan
• Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menyelesaikan sidang pertamanya
dengan menghasilkan beberapa poin yakni :
a. Mengesahkan dasar negara dan UUD 1945;
b. Mengangkat Ir. Soekarno menjadi presidan dan Moh. Hatta sebagai
wakilnya;
c. Membentuk Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) membantu
Presidan dalam menjalankan pekerjaannya.
BPUPKI / Dokuritsu Junbi
Cosakai
1 Maret 1945
Merumuskan konsep Dasar Negara
Ketua : Dr.Radjiman
GAGAL
Wedyodingrat
Sidang I (29 Mei – 1 Juni
Dibentuk Panitia Sembilan dan berhasil
1945)
membuat Piagam Jakarta
Sejarah
perumusan Sidang II (10-16 Juli 1945) Merumuskan konsep UUD
pancasila
dan UUD
1945
PPKI / Dokuritsu Junbi Iinkai
7 Agustus 1945
Ketua : Ir.Soekarno
Mengesahkan UUD 1945
Memilih presiden dan wakil presiden
Sidang I (18 Agustus 1945)
Membentuk KNIP

Membagi 8 provinsi
Sidang II (19 Agustus 1945) Menetapkan 12 departemen
Membentuk Komite Nasional

Pembentukan Komite Nasional


Sidang III (22 Agustus 1945) Membentuk PNI
Pembentukan BKR
• Pada 23 Agustus 1945, Inggris bersama tentara Belanda mendarat

di Sabang, Aceh. Pada 15 September 1945, tentara Inggris selaku

wakil Sekutu tiba di Jakarta. Kehadiran tentara Sekutu ini,

diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration-

pemerintahan sipil Hindia Belanda) dengan maksud menjajah

kembali Indonesia. Sejak saat itu terjadinya pertumpahan darah

untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Salah satunya

peristiwa 10 November, di Palangan Ambarawa, yang kemudian

dikenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api.


Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam (tepatnya 21 Juli

1947) Belanda melancarkan agresi militer I, kemudian pada 19


Desember 1948 Belanda melancarkan agresi militer II.
23 Agustus hingga 2 November 1949 terjadi Konferensi Meja

Bundar sebagai wujud perjuangan diplomatis Indonesia dalam


mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember

1949, terbentuk Republik Indonesia Serikat.


ERA ORDE LAMA
• Republik Indonesia Serikat dibubarkan pada 17 Agustus 1950
• Berlaku UUDS Tahun 1950
• Mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
• Pembentukan MPRS dengan suatu PenPres serta lembaga-lembaga tinggi lainnya
• Pemusatan kekuasaan dengan mendirikan badan-badan yang tidak dikenal dalam
UUD 1945, yaitu Front Nasional dan Badan Pengawasan Aparatur Negara
• Pengangkatan Presiden Soekarno menjadi Pemimpin Besar Revolusi dan sebagai
Presiden seumur hidup oleh MPRS
• Dibentuk Badan Konstituante
• Ada dua pandangan besar terhadap Dasar Negara yang berpengaruh terhadap
Badan Konstituante:
a. Kembali ke Undang-Undang Dasar 1945” dengan Pancasila sebagaimana
dirumuskan dalam Piagam Jakarta sebagai Dasar Negara;
b. Kembali ke Undang-Undang Dasar 1945”, tanpa cadangan, artinya dengan
Pancasila seperti yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
• Kedua usulan tersebut tidak mencapai kuorum dalam keputusan sidang
konstituante.
ERA ORDE BARU
 Orde baru bercita-cita melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
secara Murni dan Konsisten.
 Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan TAP MPR Nomor
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa), yang
meliputi 36 butir. Pada Pasal 4 menjelaskan: “Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan pancasila (P4) merupakan
penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia,
setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah
dan dilaksanakan secara bulat dan utuh”.
 Nilai-nilai Pancasila yang terdiri atas 36 butir, Pada 1994
disarikan/dijabarkan kembali oleh BP-7 (Badan Pembina
Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila) Pusat menjadi 45 butir P4.
 P4 merupakan hasil tafsir tunggal Orde Baru terhadap
Pancasila. Hasil tafsir sepihak Orde Baru terhadap Pancasila,
dijadikan ideologi tunggal dan satu-satunya sumber nilai serta
kebenaran. Nilai-nilai hasil tafsiran orde baru selalu
ditanamkan dalam benak masyarakat melalui doktrinasi.
 Warga negara yang berbeda tafsir, tidak sepemahaman, dan
tidak melaksanakan hasil tafsir sepihak Orde Baru dianggap
melanggar ideologi dan dasar negara.
 Melalui berbagai legitimasi hukum, Orde Baru menjadikan
Pancasila sebagai alat legitimasi politik. Menjadikan Pancasila
dan UUD 1945 sebagai tameng pelanggaran HAM dan
pelanggaran hukum lainnya. Hal ini menjadikan seolah
Pancasila selalu identik dengan rezim Orde Baru.
 Melaksanakan Trikora, untuk memasukan Irian Barat
ke wilayah RI
 Bagaimana dengan Timor Timur?
 Mengadakan sidang MPRS IV tahun 1966, sidang
istimewa tahun 1957, dan sidang MPRS V tahun 1968
sebagai suatu koreksi prinsip terhadap
penyelewengan yang telah dilakukan oleh Orde Lama
 Sidang MPR tahun 1973, sebagai upaya MPR untuk
mengatur kembali, melengkapi, dan
menyempurnakan ketentuan-ketentuan UUD 1945
serta melampirkan Pelita dan Repelita II dalam
rangka pelaksanaan GBHN
ERA REFORMASI
 Puncak dari Rezim Orde Baru ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional,
yang kemudian melahirkan Gerakan Reformasi di segala bidang politik,
ekonomi dan hokum
 Pengangkatan wakil Presiden B.J. Habiebie sebagai Presiden dan pembentukan
kabinet Reformasi
 Mengeluarkan TAP MPR-RI No X/MPR/1998 tentang pokok-pokok Reformasi
Pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan
nasional sebagai haluan negara
 Era Reformasi memunculkan fobia terhadap Pancasila. Segala hal yang berbau
Pancasila seolah harus dihindari karena merepresentasikan Orde Baru. Segala
kesalahan Orde Baru dilimpahkan kepada Pancasila. Adanya fobia terhadap
Pancasila sebagai jiwa bangsa melahirkan berbagai konflik yang mengancam
disintegrasi bangsa pada masa awal Reformasi. Misalnya konflik Ambon, Poso,
Sambas dan Sampit, GAM, Banyuwangi, dll
 Diskursus tentang Pancasila kembali menghangat dan meluas mulai tahun
2006.
 Pemerintah Republik Indonesia, pada tahun 2008/2009 secara intensif
melakukan diskusi-diskusi untuk merevitalisasi dan sosialisasi nilai-nilai
 Tahun 2009 Dirjen Dikti, membentuk Tim Pengkajian Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi. Di perguruan tinggi pendidikan
Pancasila kembali disajikan sebagai bagian mata kuliah
pengembangan kepribadian.
 MPR-RI melakukan kegiatan sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang
dikenal dengan sebutan “Empat Pilar Kebangsaan”, yang terdiri dari:
Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
 Menetapkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011).
 Sosialisasi dan pengamalan kembali nilai-nilai Pancasila secara
Perlahan meredakan konflik yang terjadi pada awal masa Reformasi.
The End
TUGAS...!!!
SOAL…!!!

1) Bagaimana implementasi Pancasila saat ini?


Berikan contoh!
2) Bagaimana pendapat anda tentang implementasi
Pancasila pada masa Orde Lama dan Orde Baru?

Anda mungkin juga menyukai