Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Penyusun :

Nama : WILDAN ARDIANSYAH

Kelas : IX (Sembilan)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN CILACAP

SMP PIUS SIDAREJA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


A. PENDAHULUAN
 TUJUAN
Supaya kita mengetahui kronologi atau sejarah lahirnya pancasila. Pancasila sangat
dibutuhkan dalam kehidupan kita karena fungsi dan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia yang mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia ini.
 LATAR BELAKANG
Manusia adalah insan yang hidup berkelompok (zoon politicon). Nalar dan naluri hidup
berkelompoknya adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sebagai insan yang berfikir,
maka berdasarkan cipta, rasa, dan karsanya seseorang akan memiliki pandangan hidup yang akan
menjawab permasalahan yang berkaitan dengan hidupnya.
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. kemerdekaan
Indonesia tersebut diraih atas berta rahmat Allah yang Maha Kuasa dan perjuangan seluruh
rakyat Indonesia. Segenap bangsa Indonesia bersatu menngusir penjajah dari bumi pertiwi
Indonesia. Untuk membentuk suatu Negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar Negara.
Oleh sebab itulah, para pendiri Negara berupaya sekuat tenaga untuk membentuk sebuah dasar
Negara Indonesia yaitu pancasila.

B. PENGERTIANSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA


Sebelum Indonesia merdeka, ada beberapa Negara yang pernah menjajah Indonesia.
Diantaranya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Terhadap penjajahan tersebut,
bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun
politik.
Penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942. Sejak saat itu Indonesia
diduduki oleh bangsa Jepang. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu tentara Jepang
dalam melawan Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan dikelak kemudian hari. Janji itu
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 07 September 1994. Sebagai kelanjutan dari
janji Jepang tentang kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 29 april 1945 dibentuk Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Anggotanya sebanyak
62 orang dan dilantik pada tanggal 28 mei 1945. Ketuanya adalah Dr. Radjiman Widyodiningrat.
Sidang I BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945. Dalam sidang
tersebut Dr. Radjiman Widyodiningrat meminta kepada segenap peserta sidang untuk
memikirkan tentang dasar Indonesia merdeka.
Muncullah tanggapan dari peserta sidang mengenai pemikiran dasar Negara Indonesia
merdeka. Mereka yang mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka diantaranya adalah
Mr. Muhammad Yamin. Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan terlebih dahulu
untuk mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka. Beliau mengajukan konsep dasar
Negara Indonesia merdeka yang berjudul “ASAS dan DASAR NEGARA KEBANGSAAN
REPUBLIK INDONESIA” sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhaan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan rakyat.

Selain itu, Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan secara tertulis suatu rancangan
UUD Negara Indonesia merdeka yang didalamnya memuat dasar Negara, sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kebangsaan, persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang penjelasan
dasar Negara, yang isinya sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Kemudiaan pada tanggal 01 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usulan mengenai calon dasar
Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu :

1. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia ).


2. Internasionalis ( Perikemanusiaan ).
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:

1. Sosio nasionalisme.
2. Sosio demokrasi.
3. ketuhanan.

Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Sidang ini ditutup pada tanggal 01 Juni 1945. Sebelum ditutup, sidang menetapkan sembilan
orang yang diberi nama Panitia Sembilan ( panitia kecil) yang akan bertugas untuk
merumuskan pandangan-pandangan yang telah dikemukakan dalam sidang, terutama
menyangkut rumusan sila-sila pancasila.
Kesembilan orang tersebut adalah ;
 Ir. Soekarno
 Drs. Muhammad Hatta
 Mr. A.A. Maramis
 KH. Wahid hasyim
 AbdulKahar Muzakir
 Abikusno Tjokrosujoso
 Haji Agus Salim
 Mr. Achmad Subardj
 Mr. Muhammad yamin
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dokumen Piagam
Jakarta ( Jakarta Charter ), yakni Preambul yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia
merdeka.
Adapun rumusan pancasila sebagai asas dasar Negara Indonesia merdeka yang tercantum dalam
piagam Jakarta itu adalah, sebagai berikut :

1. ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya


2. kemanusiaan yang adil dan beeradap
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam preambul dinyatakan: “….kemerdekaan indonesia suatu susunan Negara


republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya….” Selain itu
disepakati bahwa Islam adalah agama negara dan Presiden Republik Indonesia harus seorang
yang berasal dari agama islam. Pada tanggal 22 Juni 1945, kesepakatan tersebut ditandatangani,
bertepatan dengan hari jadi kota Jakarta. Karena itu, dokumen tersebut dikenal dengan
nama Piagam Jakarta.
Akan tetapi, Sehari setelah kemerdekaan ( 18 Agustus 1945 ) kesepakatan itu
dipersoalkan. Orang-orang Kristen yang sebagian besar berada diwilayah timur Indonesia
menyatakan tidak bersedia bergabung dengan republic Indonesia kecuali jika beberapa unsur
dalam piagam Jakarta dihapuskan. Unsur-unsur islam yang dipersoalkan itu adalah: “…dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya”. Para tokoh dari
Indonesia timur menghendaki agar ketujuh kata tersebut dihapus. Selain itu, mereka juga
menuntut agar kata-kata: “islam adalah agama negara” dan “presiden harus seorang
muslim” juga dihapus.
Keinginan masyarakat wilayah timur nusantara memaksa para perumus dasar Negara
kembali mengadakan musyawarah. Setelah melalui suatu proses yang melelahkan, akhirnya
kelompok islam bersepakat untuk menghapus unsur-unsur Islam yang telah mereka rumuskan
dalam Piagam Jakarta. Sebagai gantinya unsur “ketuhanan” dimasukkan kedalam sila pertama
dalam pancasila. Dengan demikian, sila pertama berbunyi; “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sejak diterimanya usul perubahan tersebut, maka dasar Negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah PANCASILA, dengan lima sila: Ketuhanan Yang Maha esa,
Kemanusiaan yang Adil dan beradap, Persatuaan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadialan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan hasil karya yang besar, ide bangsa Indonesia. Pancasila itu sendiri
benar-benar merupakan kepribadian bangsa Indonesia sekaligus menjadi karakteristik bangsa
Indonesia yang membedakan dengan kepribadian bangsa-bangsa lain. Selain itu, sila-sila dari
pancasila merupakan kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu sila itu lepas atau hilang,
maka bukan pancasila namanya.

C. PENUTUP
 Kesimpulan
Perumusan pancasila dilakukan oleh para pendiri Negara melalui proses yang panjang
dan melelahkan. Mereka berjuang sekuat tenaga dan fikiran demi terwujudnya ideologi dasar
Negara Republik Indonesia. Jadi, sebagai warga Negara Indonesia kita wajib mengamalkan sila-
sila yang terkandung dalam pancasila di kehidupan sehari-hari. Pancasila digali dari jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia. Oleh sebab itulah pancasila dijadikan dasar Negara/ideologi
bangsa Indonesia.
Pancasila bersifat dinamis dan fleksibel artinya pancasila dapat mengikuti perkembangan
jaman tanpa harus mengubah isi sila-sila dalam pancasila. Selain itu, pancasila juga dapat
mempersatukan warga Negara Indonesia yang berasal dariberbagai suku, ras, budaya, serta
agama. Sebagai contoh sila pertama “ ketuhanan Yang Maha Esa” isi sila tersebut tidak hanya
menyangkut agama islam namun seluruh agama yang ada di bumi pertiwi ini.

Anda mungkin juga menyukai