D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
LATAR BELAKANG
Manusia adalah insan yang hidup berkelompok (zoon politicon). Nalar dan naluri hidup
berkelompoknya adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sebagai insan yang berfikir,
maka berdasarkan cipta, rasa, dan karsanya seseorang akan memiliki pandangan hidup yang
akan menjawab permasalahan yang berkaitan dengan hidupnya.
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. kemerdekaan
Indonesia tersebut diraih atas berta rahmat Allah yang Maha Kuasa dan perjuangan seluruh
rakyat Indonesia. Segenap bangsa Indonesia bersatu menngusir penjajah dari bumi pertiwi
Indonesia. Untuk membentuk suatu Negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar Negara.
Oleh sebab itulah, para pendiri Negara berupaya sekuat tenaga untuk membentuk sebuah dasar
Negara Indonesia yaitu pancasila.
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhaan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan secara tertulis suatu rancangan
UUD Negara Indonesia merdeka yang didalamnya memuat dasar Negara, sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kebangsaan, persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang penjelasan
dasar Negara, yang isinya sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Kemudiaan pada tanggal 01 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usulan mengenai calon dasar
Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu :
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme.
2. Sosio demokrasi.
3. ketuhanan.
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Sidang ini ditutup pada tanggal 01 Juni 1945. Sebelum ditutup, sidang menetapkan sembilan
orang yang diberi nama Panitia Sembilan ( panitia kecil) yang akan bertugas untuk
merumuskan pandangan-pandangan yang telah dikemukakan dalam sidang, terutama
menyangkut rumusan sila-sila pancasila.
Kesembilan orang tersebut adalah ;
Ir. Soekarno
Drs. Muhammad Hatta
Mr. A.A. Maramis
KH. Wahid hasyim
AbdulKahar Muzakir
Abikusno Tjokrosujoso
Haji Agus Salim
Mr. Achmad Subardj
Mr. Muhammad yamin
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dokumen Piagam
Jakarta ( Jakarta Charter ), yakni Preambul yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia
merdeka.
Adapun rumusan pancasila sebagai asas dasar Negara Indonesia merdeka yang tercantum dalam
piagam Jakarta itu adalah, sebagai berikut :
PENGERTIAN NORMA
Norma merupakan aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi sehingga merupakan satu
perintah, keharusan, anjuran, dan atau larangan. Dalam setiap lingkungan masyarakat
terdapat norma-norma yang mengatur perilaku anggota- anggotanya. Norma digunakan
sebagai perautran hidup manusia dalam pergaulan masyarakat. Beberapa pengertian norma
sebagai berikut:
a. Norma adalah aturan/ketentuan yang menjadi pendoman bagi segala tingkah
laku manusia dalam pergaulan.
b. Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat.
c. Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pendoman, panduan, dan
tuntunan manusia dalam bertingkah laku dalam kehidupan.
Dalam norma terdapat dua macam isi pokok, yaitu adanya perintah dan larangan.
a. Perintah adalah yang berupa keharusan bagi seseorang untuk berbuat atau untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik.
b. Larangan adalah yang berupa cegahan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
karena akibat-akibatnya dianggap tidak baik
Perintah berisi ketentuan untuk melakukan suatu perbuatan, sedangkan larangan berisi
ketentuan untuk tidak melakukan suatu perbuatan. Jika ada yang melanggar norma, akan
mendapatkan sanksi bagi pelanggarannya. Adapun sanksi akan diberikan apabila perintah
tidak dilaksanakan atau larangan dilakukan. Sanksi yang diberikan bisa ringan dan bisa
juga berat tergantung pelangarannya.
MACAM-MACAM NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT.
Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu
atau dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu.
Namun demikian ada pula norma yang bersifat universal, yang berlaku di semua wilayah
dan semua umat manusia, seperti misalnya larangan mencuri, membunuh, menganiaya,
memperkosa, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam norma. Jenis-jenis norma antara
lain:
1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma
susila menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong
manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk
berbuat tidak baik, karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal.
Contoh-contoh norma susila antara lain:
c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.
Contoh Pelenggaran Norma Kesusilaan
Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan
sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.
2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama
atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:
c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran disekolah.
Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap
kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan
menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.
3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang
isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu
Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain,
seperti norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum.
Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti,
yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.
4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.
5. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.
6. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.
7. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.
a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu barang
yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang luar biasa.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki sejarah perjuangan yang panjang untuk
mencapai kemerdekaan dan kesatuan. Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang
persatuan dan kesatuan Indonesia, serta karakteristik daerah dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia. Poin-poin utama yang akan dibahas dalam artikel ini adalah:
Sejarah perjuangan menuju kesatuan Republik Indonesia, termasuk sidang BPUPK dan
PPKI
Contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya dalam masyarakat global
Pembahasan
Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Negara kesatuan adalah
negara yang memiliki satu pemerintahan pusat yang berdaulat atas seluruh wilayahnya. Ciri-
ciri negara kesatuan adalah:
Hanya ada satu konstitusi atau undang-undang dasar yang mengatur seluruh wilayah
negara
Hanya ada satu lambang negara, bendera negara, bahasa nasional, dan mata uang
nasional
Hanya ada satu kepala negara dan kepala pemerintahan yang dipilih secara demokratis
oleh rakyat
Hanya ada satu sistem hukum yang berlaku bagi seluruh warga negara
Hanya ada satu sistem pertahanan dan keamanan yang menjaga kedaulatan negara.
Sidang BPUPK dan PPKI merupakan tonggak sejarah penting dalam perjuangan
menuju kesatuan Republik Indonesia. Sidang-sidang tersebut menunjukkan bahwa rakyat
Indonesia memiliki kemauan dan kemampuan untuk menyelenggarakan negara sendiri
dengan menghormati keberagaman yang ada.
Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia,
serta samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia memiliki letak geografis yang strategis karena
berada di jalur perdagangan internasional dan memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah.
Letak astronomis Indonesia adalah antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
Letak astronomis Indonesia menentukan iklim dan musim di Indonesia. Iklim di Indonesia
adalah tropis basah dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim
hujan biasanya berlangsung dari Oktober sampai April, sedangkan musim kemarau
berlangsung dari Mei sampai September.
Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam
Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini, Palau, dan Australia
Indonesia memiliki karakteristik daerah yang sangat beragam dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia. Karakteristik daerah meliputi karakteristik wilayah dan
karakteristik kebudayaan.
Karakteristik wilayah adalah ciri-ciri fisik suatu daerah yang meliputi aspek geografis,
geologis, hidrologis, klimatologis, biologis, dan ekologis. Karakteristik wilayah menentukan
potensi sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah. Contoh karakteristik wilayah di
Indonesia adalah:
Pulau Jawa memiliki karakteristik wilayah berupa dataran rendah subur, gunung-
gunung api aktif, sungai-sungai pendek, tanah-tanah vulkanik, sawah-sawah irigasi,
serta industri-industri besar
Pulau Sulawesi memiliki karakteristik wilayah berupa bentuk pulau yang menyerupai
huruf K, pegunungan berapi aktif, lembah-lembah sungai, danau-danau vulkanik,
hutan-hutan tropis, serta pertanian kakao dan kopi
Pulau Bali dan Nusa Tenggara memiliki karakteristik wilayah berupa pegunungan
berapi aktif, pantai-pantai berpasir putih, terumbu karang, hutan-hutan kering, serta
pariwisata budaya dan alam
Pulau Maluku dan Papua memiliki karakteristik wilayah berupa kepulauan yang terdiri
dari ribuan pulau kecil dan besar, pegunungan tinggi, hutan-hutan hujan tropis, rawa-
rawa bakau, serta sumber daya alam yang melimpah seperti rempah-rempah, emas,
tembaga, dan nikel
Karakteristik kebudayaan adalah ciri-ciri sosial budaya suatu daerah yang meliputi aspek
bahasa, agama, seni, adat istiadat, nilai-nilai, dan pandangan hidup. Karakteristik
kebudayaan menentukan identitas dan keunikan suatu daerah. Contoh karakteristik
kebudayaan di Indonesia adalah:
Pulau Jawa memiliki karakteristik kebudayaan berupa tiga kelompok budaya utama
yaitu Jawa Barat (Sunda), Jawa Tengah (Jawa), dan Jawa Timur (Madura). Masing-
masing kelompok budaya memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-
nilai, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang
terkenal dari Jawa adalah wayang kulit, batik, dan keris.
Pulau Sulawesi memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku bangsa seperti
Bugis, Makassar, Toraja, Minahasa, Gorontalo, dan lain-lain. Masing-masing suku
memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-nilai, dan pandangan hidup
yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang terkenal dari Sulawesi adalah
tari kipas dari Bugis, rumah tongkonan dari Toraja, dan pakaian bodo dari Gorontalo.
Pulau Bali dan Nusa Tenggara memiliki karakteristik kebudayaan berupa mayoritas
penduduknya beragama Hindu, serta memiliki seni dan adat istiadat yang khas. Contoh
seni dan adat istiadat yang terkenal dari Bali dan Nusa Tenggara adalah tari kecak dari
Bali, rumah adat Sasak dari Lombok, dan tenun ikat dari Sumba.
Pulau Maluku dan Papua memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku
bangsa yang memiliki ciri fisik dan budaya yang berbeda dengan suku-suku lain di
Indonesia. Masing-masing suku memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat,
nilai-nilai, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang
terkenal dari Maluku dan Papua adalah tifa dari Maluku, rumah honai dari Papua, dan
pakaian koteka dari Papua.
Indonesia memiliki nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya yang sangat beragam dan
kaya. Nilai tradisi adalah nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek
moyang suatu daerah. Kearifan lokal adalah pengetahuan lokal yang dimiliki oleh
masyarakat suatu daerah tentang lingkungan hidupnya. Budaya adalah hasil karya cipta
manusia yang mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu daerah.
Nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia harus dilestarikan agar tidak hilang
atau tergerus oleh pengaruh globalisasi. Pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya
Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
Mengadakan festival-festival budaya yang menampilkan seni dan adat istiadat daerah
Menerbitkan buku-buku atau media lain yang mengandung informasi tentang nilai
tradisi, kearifan lokal, dan budaya daerah
Mengajarkan nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya daerah kepada generasi muda
melalui pendidikan formal maupun informal
Contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dalam masyarakat
global adalah:
Festival Rambu Solo’ di Toraja Sulawesi Selatan yang merupakan upacara pemakaman
adat Toraja yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional
Industri batik di Jawa yang merupakan industri kreatif yang menghasilkan produk-
produk tekstil dengan motif-motif tradisional Jawa yang telah mendapat pengakuan
UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
Persatuan dan kesatuan Indonesia adalah modal dasar bagi terwujudnya cita-cita
nasional Indonesia. Persatuan dan kesatuan Indonesia juga merupakan jaminan bagi
keutuhan dan kedaulatan negara Indonesia. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan
Indonesia harus dipertahankan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam
membentuk karakter anak-anak
Keluarga harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada anak-
anak sejak dini, seperti menghormati perbedaan, toleransi, gotong royong, dan cinta
tanah air
Keluarga harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari, seperti berinteraksi dengan tetangga yang berbeda suku,
agama, atau golongan
Sekolah adalah tempat pendidikan formal yang memiliki peran penting dalam
membekali pengetahuan dan keterampilan siswa-siswa
Sekolah harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada siswa-
siswa melalui kurikulum, ekstrakurikuler, dan lingkungan sekolah
Sekolah harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kegiatan belajar mengajar, seperti menggunakan bahasa nasional, menghargai
prestasi siswa-siswa yang berbeda latar belakang, atau mengadakan kegiatan bersama
dengan sekolah-sekolah lain yang berbeda daerah
Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang hidup bersama dalam suatu wilayah
yang memiliki peran penting dalam membentuk budaya daerah
Masyarakat harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, seperti menjaga kerukunan antar umat beragama,
menyelesaikan konflik secara damai, atau melakukan kerjasama antar daerah
Bangsa adalah kumpulan orang-orang yang memiliki ikatan sejarah, bahasa, budaya,
dan cita-cita bersama yang memiliki peran penting dalam membentuk identitas
nasional
Bangsa harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada seluruh
warga negara melalui media massa, politik, hukum, dan pemerintahan
Bangsa harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan bernegara, seperti mengamalkan Pancasila, menjunjung tinggi
konstitusi, menghormati hak asasi manusia, atau menegakkan kedaulatan negara
Negara adalah organisasi politik tertinggi yang memiliki wilayah kedaulatan yang
memiliki peran penting dalam membentuk tatanan dunia
Negara harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada seluruh
dunia melalui diplomasi, perdagangan, pertahanan, dan kerjasama internasional
Negara harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan global, seperti menjadi anggota aktif PBB, ASEAN, G20, atau OIC;
menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga; atau berkontribusi dalam
penyelesaian masalah-masalah global seperti perdamaian dan kemiskinan