Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PPKN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

Nama: Mika Agnes Pintubatu


Kelas : VII-A

SMP NEGERI 2 DOLOK PARDAMEAN


TAHUN PELAJARAN
2023-2024
BAB I
SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA
A. PENDAHULUAN
 TUJUAN
Supaya kita mengetahui kronologi atau sejarah lahirnya pancasila. Pancasila sangat
dibutuhkan dalam kehidupan kita karena fungsi dan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia yang mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia ini.

 LATAR BELAKANG
Manusia adalah insan yang hidup berkelompok (zoon politicon). Nalar dan naluri hidup
berkelompoknya adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sebagai insan yang berfikir,
maka berdasarkan cipta, rasa, dan karsanya seseorang akan memiliki pandangan hidup yang
akan menjawab permasalahan yang berkaitan dengan hidupnya.
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. kemerdekaan
Indonesia tersebut diraih atas berta rahmat Allah yang Maha Kuasa dan perjuangan seluruh
rakyat Indonesia. Segenap bangsa Indonesia bersatu menngusir penjajah dari bumi pertiwi
Indonesia. Untuk membentuk suatu Negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar Negara.
Oleh sebab itulah, para pendiri Negara berupaya sekuat tenaga untuk membentuk sebuah dasar
Negara Indonesia yaitu pancasila.

B. PENGERTIANSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA


Sebelum Indonesia merdeka, ada beberapa Negara yang pernah menjajah Indonesia.
Diantaranya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Terhadap penjajahan tersebut,
bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun
politik.
Penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942. Sejak saat itu Indonesia
diduduki oleh bangsa Jepang. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu tentara
Jepang dalam melawan Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan dikelak kemudian hari.
Janji itu diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 07 September 1994. Sebagai
kelanjutan dari janji Jepang tentang kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 29 april 1945
dibentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Anggotanya sebanyak 62 orang dan dilantik pada tanggal 28 mei 1945. Ketuanya adalah Dr.
Radjiman Widyodiningrat.
Sidang I BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945. Dalam sidang
tersebut Dr. Radjiman Widyodiningrat meminta kepada segenap peserta sidang untuk
memikirkan tentang dasar Indonesia merdeka.
Muncullah tanggapan dari peserta sidang mengenai pemikiran dasar Negara Indonesia
merdeka. Mereka yang mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka diantaranya adalah
Mr. Muhammad Yamin. Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan terlebih dahulu
untuk mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka. Beliau mengajukan konsep dasar
Negara Indonesia merdeka yang berjudul “ASAS dan DASAR NEGARA KEBANGSAAN
REPUBLIK INDONESIA” sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan.
3. Peri Ketuhaan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteraan rakyat.

Selain itu, Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan secara tertulis suatu rancangan
UUD Negara Indonesia merdeka yang didalamnya memuat dasar Negara, sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Kebangsaan, persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang penjelasan
dasar Negara, yang isinya sebagai berikut :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Kemudiaan pada tanggal 01 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usulan mengenai calon dasar
Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu :

1. Nasionalisme ( Kebangsaan Indonesia ).


2. Internasionalis ( Perikemanusiaan ).
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:

1. Sosio nasionalisme.
2. Sosio demokrasi.
3. ketuhanan.

Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Sidang ini ditutup pada tanggal 01 Juni 1945. Sebelum ditutup, sidang menetapkan sembilan
orang yang diberi nama Panitia Sembilan ( panitia kecil) yang akan bertugas untuk
merumuskan pandangan-pandangan yang telah dikemukakan dalam sidang, terutama
menyangkut rumusan sila-sila pancasila.
Kesembilan orang tersebut adalah ;
 Ir. Soekarno
 Drs. Muhammad Hatta
 Mr. A.A. Maramis
 KH. Wahid hasyim
 AbdulKahar Muzakir
 Abikusno Tjokrosujoso
 Haji Agus Salim
 Mr. Achmad Subardj
 Mr. Muhammad yamin
Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dokumen Piagam
Jakarta ( Jakarta Charter ), yakni Preambul yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia
merdeka.
Adapun rumusan pancasila sebagai asas dasar Negara Indonesia merdeka yang tercantum dalam
piagam Jakarta itu adalah, sebagai berikut :

1. ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya


2. kemanusiaan yang adil dan beeradap
3. persatuan Indonesia
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam preambul dinyatakan: “….kemerdekaan indonesia suatu susunan Negara


republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya….” Selain itu
disepakati bahwa Islam adalah agama negara dan Presiden Republik Indonesia harus seorang
yang berasal dari agama islam. Pada tanggal 22 Juni 1945, kesepakatan tersebut
ditandatangani, bertepatan dengan hari jadi kota Jakarta. Karena itu, dokumen tersebut dikenal
dengan nama Piagam Jakarta.
Akan tetapi, Sehari setelah kemerdekaan ( 18 Agustus 1945 ) kesepakatan itu
dipersoalkan. Orang-orang Kristen yang sebagian besar berada diwilayah timur Indonesia
menyatakan tidak bersedia bergabung dengan republic Indonesia kecuali jika beberapa unsur
dalam piagam Jakarta dihapuskan. Unsur-unsur islam yang dipersoalkan itu adalah: “…dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya”. Para tokoh dari
Indonesia timur menghendaki agar ketujuh kata tersebut dihapus. Selain itu, mereka juga
menuntut agar kata-kata: “islam adalah agama negara” dan “presiden harus seorang
muslim” juga dihapus.
Keinginan masyarakat wilayah timur nusantara memaksa para perumus dasar Negara
kembali mengadakan musyawarah. Setelah melalui suatu proses yang melelahkan, akhirnya
kelompok islam bersepakat untuk menghapus unsur-unsur Islam yang telah mereka rumuskan
dalam Piagam Jakarta. Sebagai gantinya unsur “ketuhanan” dimasukkan kedalam sila pertama
dalam pancasila. Dengan demikian, sila pertama berbunyi; “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Sejak diterimanya usul perubahan tersebut, maka dasar Negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah PANCASILA, dengan lima sila: Ketuhanan Yang Maha esa,
Kemanusiaan yang Adil dan beradap, Persatuaan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadialan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan hasil karya yang besar, ide bangsa Indonesia. Pancasila itu sendiri
benar-benar merupakan kepribadian bangsa Indonesia sekaligus menjadi karakteristik bangsa
Indonesia yang membedakan dengan kepribadian bangsa-bangsa lain. Selain itu, sila-sila dari
pancasila merupakan kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu sila itu lepas atau hilang,
maka bukan pancasila namanya.
C. PENUTUP
 Kesimpulan
Perumusan pancasila dilakukan oleh para pendiri Negara melalui proses yang panjang
dan melelahkan. Mereka berjuang sekuat tenaga dan fikiran demi terwujudnya ideologi dasar
Negara Republik Indonesia. Jadi, sebagai warga Negara Indonesia kita wajib mengamalkan
sila-sila yang terkandung dalam pancasila di kehidupan sehari-hari. Pancasila digali dari jiwa
dan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh sebab itulah pancasila dijadikan dasar Negara/ideologi
bangsa Indonesia.
Pancasila bersifat dinamis dan fleksibel artinya pancasila dapat mengikuti
perkembangan jaman tanpa harus mengubah isi sila-sila dalam pancasila. Selain itu, pancasila
juga dapat mempersatukan warga Negara Indonesia yang berasal dariberbagai suku, ras,
budaya, serta agama. Sebagai contoh sila pertama “ ketuhanan Yang Maha Esa” isi sila tersebut
tidak hanya menyangkut agama islam namun seluruh agama yang ada di bumi pertiwi ini.
BAB II
NORMA DAN UUD NRI TAHUN 1945

PENGERTIAN NORMA

Norma merupakan aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi sehingga merupakan satu
perintah, keharusan, anjuran, dan atau larangan. Dalam setiap lingkungan masyarakat
terdapat norma-norma yang mengatur perilaku anggota- anggotanya. Norma digunakan
sebagai perautran hidup manusia dalam pergaulan masyarakat. Beberapa pengertian norma
sebagai berikut:
a. Norma adalah aturan/ketentuan yang menjadi pendoman bagi segala tingkah
laku manusia dalam pergaulan.
b. Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat.
c. Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pendoman, panduan, dan
tuntunan manusia dalam bertingkah laku dalam kehidupan.

Dalam norma terdapat dua macam isi pokok, yaitu adanya perintah dan larangan.

a. Perintah adalah yang berupa keharusan bagi seseorang untuk berbuat atau untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik.
b. Larangan adalah yang berupa cegahan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
karena akibat-akibatnya dianggap tidak baik

Perintah berisi ketentuan untuk melakukan suatu perbuatan, sedangkan larangan berisi
ketentuan untuk tidak melakukan suatu perbuatan. Jika ada yang melanggar norma, akan
mendapatkan sanksi bagi pelanggarannya. Adapun sanksi akan diberikan apabila perintah
tidak dilaksanakan atau larangan dilakukan. Sanksi yang diberikan bisa ringan dan bisa
juga berat tergantung pelangarannya.
MACAM-MACAM NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT.

Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu
atau dalam suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu.
Namun demikian ada pula norma yang bersifat universal, yang berlaku di semua wilayah
dan semua umat manusia, seperti misalnya larangan mencuri, membunuh, menganiaya,
memperkosa, dan lain-lain.
Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam norma. Jenis-jenis norma antara
lain:
1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma
susila menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong
manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk
berbuat tidak baik, karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal.
Contoh-contoh norma susila antara lain:

a. Jangan mencuri barang milik orang lain.

b. Jangan membunuh sesama manusia.

c. Hormatilah sesamamu.

d. Bersikaplah jujur.
Contoh Pelenggaran Norma Kesusilaan
Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan
sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.

2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama
atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:

a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.

b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.

c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran disekolah.

d. Janganlah meludah di dalam kelas.

Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap
kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan
menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.
3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang
isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu
Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain,
seperti norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum.

Contoh Implementasi Norma Agama Contoh-


contoh norma agama, antara lain:
a. Tidak boleh membunuh sesama manusia.

b. Tidak boleh merampok harta orang lain.

c. Tidak boleh berbuat cabul.

d. Hormatilah bapak ibumu.

Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti,
yang dapat berupa dimasukkan dalam neraka.

4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.

5. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.

6. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.

7. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per•gaulan hidup
di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber•masyarakat.

Pembunuhan merupakan contoh pelanggaran norma hukum:


Contoh beberapa norma hukum, antara lain:

a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa mengambil sesuatu barang
yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau denda paling banyak enam puluh rupiah.

b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan


sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.

c. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 (Undang-Undang tentang


Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang yang melaporkan
terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh
negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau hartanya,
termasuk keluarganya.

d. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang


Pemerintahan Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh Presiden
tanpa melalui Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan hukuman lima tahun atau lebih atau diancam dengan hukuman mati
sebagaimana Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara
ataupun denda maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau
perbuatan, dan sanksi tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang
berwenang.
BAB III
KESATUAN INDONESIA DAN KARAKTERISTIK WILAYAH.

Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang luar biasa.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki sejarah perjuangan yang panjang untuk
mencapai kemerdekaan dan kesatuan. Artikel ini bertujuan untuk mengulas tentang
persatuan dan kesatuan Indonesia, serta karakteristik daerah dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia. Poin-poin utama yang akan dibahas dalam artikel ini adalah:

 Makna persatuan dan kesatuan Indonesia, serta ciri-ciri negara kesatuan

 Sejarah perjuangan menuju kesatuan Republik Indonesia, termasuk sidang BPUPK dan
PPKI

 Letak geografis dan astronomis Indonesia, serta batas-batas wilayahnya

 Karakteristik daerah dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia, meliputi


karakteristik wilayah dan karakteristik kebudayaan

 Contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya dalam masyarakat global

 Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan keluarga,


sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara

Pembahasan

Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia, serta Ciri-Ciri Negara


Kesatuan

Persatuan adalah kondisi di mana sekelompok orang atau kelompok-kelompok orang


bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Persatuan Indonesia berarti seluruh rakyat
Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan bersatu untuk
mewujudkan cita-cita nasional. Persatuan Indonesia merupakan modal dasar bagi
terciptanya kesatuan Indonesia.
Kesatuan adalah kondisi di mana sekelompok orang atau kelompok-kelompok orang
memiliki ikatan yang kuat dan tidak mudah terpecah belah. Kesatuan Indonesia berarti
seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau, provinsi, kabupaten/kota, dan
desa/kelurahan memiliki ikatan yang kokoh sebagai satu negara. Kesatuan Indonesia
merupakan hasil dari perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan.

Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Negara kesatuan adalah
negara yang memiliki satu pemerintahan pusat yang berdaulat atas seluruh wilayahnya. Ciri-
ciri negara kesatuan adalah:

 Hanya ada satu konstitusi atau undang-undang dasar yang mengatur seluruh wilayah
negara

 Hanya ada satu lambang negara, bendera negara, bahasa nasional, dan mata uang
nasional

 Hanya ada satu kepala negara dan kepala pemerintahan yang dipilih secara demokratis
oleh rakyat

 Hanya ada satu sistem hukum yang berlaku bagi seluruh warga negara

 Hanya ada satu sistem pertahanan dan keamanan yang menjaga kedaulatan negara.

Sejarah Perjuangan Menuju Kesatuan Republik Indonesia, termasuk


Sidang BPUPK dan PPKI

Perjuangan menuju kesatuan Republik Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan


Belanda dan Jepang. Rakyat Indonesia tidak mau tunduk pada kekuasaan asing yang
mengancam identitas bangsa. Berbagai gerakan nasionalis muncul untuk menuntut
kemerdekaan dan persatuan Indonesia. Salah satu tokoh nasionalis yang paling berpengaruh
adalah Bung Karno.

Pada tahun 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan


Kemerdekaan (BPUPK) untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. BPUPK terdiri dari 67
anggota yang mewakili berbagai golongan dan daerah di Indonesia. BPUPK mengadakan
dua kali sidang pada bulan Mei-Juni 1945 dan Juli-Agustus 1945. Dalam sidang pertama,
BPUPK membahas tentang dasar negara, bentuk negara, dan bentuk pemerintahan
Indonesia. Dalam sidang kedua, BPUPK membahas tentang rancangan konstitusi atau
undang-undang dasar Indonesia.

Hasil dari sidang BPUPK adalah terbentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan


Indonesia (PPKI) yang bertugas untuk menyusun konstitusi dan membentuk pemerintahan
Indonesia. PPKI terdiri dari 21 anggota yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. PPKI mengadakan
tiga kali sidang pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945.
Dalam sidang pertama, PPKI menetapkan Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara. Dalam sidang kedua, PPKI menetapkan Ir.
Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden Republik
Indonesia. Dalam sidang ketiga, PPKI menetapkan susunan kabinet pemerintahan Republik
Indonesia.

Sidang BPUPK dan PPKI merupakan tonggak sejarah penting dalam perjuangan
menuju kesatuan Republik Indonesia. Sidang-sidang tersebut menunjukkan bahwa rakyat
Indonesia memiliki kemauan dan kemampuan untuk menyelenggarakan negara sendiri
dengan menghormati keberagaman yang ada.

Letak Geografis dan Astronomis Indonesia, serta Batas-Batas Wilayahnya

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia,
serta samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia memiliki letak geografis yang strategis karena
berada di jalur perdagangan internasional dan memiliki potensi sumber daya alam yang
melimpah.

Letak astronomis Indonesia adalah antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.
Letak astronomis Indonesia menentukan iklim dan musim di Indonesia. Iklim di Indonesia
adalah tropis basah dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim
hujan biasanya berlangsung dari Oktober sampai April, sedangkan musim kemarau
berlangsung dari Mei sampai September.

Batas-batas wilayah Indonesia adalah sebagai berikut:

 Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam
 Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini, Palau, dan Australia

 Sebelah selatan berbatasan dengan negara Australia dan Samudra Hindia

 Sebelah barat berbatasan dengan negara India dan Samudra Hindia

Karakteristik Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik


Indonesia, meliputi Karakteristik Wilayah dan Karakteristik Kebudayaan

Indonesia memiliki karakteristik daerah yang sangat beragam dalam kerangka negara
kesatuan Republik Indonesia. Karakteristik daerah meliputi karakteristik wilayah dan
karakteristik kebudayaan.

Karakteristik wilayah adalah ciri-ciri fisik suatu daerah yang meliputi aspek geografis,
geologis, hidrologis, klimatologis, biologis, dan ekologis. Karakteristik wilayah menentukan
potensi sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah. Contoh karakteristik wilayah di
Indonesia adalah:

 Pulau Sumatera memiliki karakteristik wilayah berupa pegunungan berapi aktif,


lembah sungai besar, hutan hujan tropis, perkebunan karet dan kelapa sawit, serta
cadangan minyak bumi dan gas alam

 Pulau Jawa memiliki karakteristik wilayah berupa dataran rendah subur, gunung-
gunung api aktif, sungai-sungai pendek, tanah-tanah vulkanik, sawah-sawah irigasi,
serta industri-industri besar

 Pulau Kalimantan memiliki karakteristik wilayah berupa dataran rendah luas,


pegunungan tengah rendah hutan hujan tropis, rawa-rawa gambut, serta tambang-
tambang emas, batu bara, dan timah

 Pulau Sulawesi memiliki karakteristik wilayah berupa bentuk pulau yang menyerupai
huruf K, pegunungan berapi aktif, lembah-lembah sungai, danau-danau vulkanik,
hutan-hutan tropis, serta pertanian kakao dan kopi

 Pulau Bali dan Nusa Tenggara memiliki karakteristik wilayah berupa pegunungan
berapi aktif, pantai-pantai berpasir putih, terumbu karang, hutan-hutan kering, serta
pariwisata budaya dan alam

 Pulau Maluku dan Papua memiliki karakteristik wilayah berupa kepulauan yang terdiri
dari ribuan pulau kecil dan besar, pegunungan tinggi, hutan-hutan hujan tropis, rawa-
rawa bakau, serta sumber daya alam yang melimpah seperti rempah-rempah, emas,
tembaga, dan nikel

Karakteristik kebudayaan adalah ciri-ciri sosial budaya suatu daerah yang meliputi aspek
bahasa, agama, seni, adat istiadat, nilai-nilai, dan pandangan hidup. Karakteristik
kebudayaan menentukan identitas dan keunikan suatu daerah. Contoh karakteristik
kebudayaan di Indonesia adalah:

 Pulau Sumatera memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku bangsa


seperti Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu, Jambi, Palembang, Lampung, dan lain-
lain. Masing-masing suku memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-
nilai, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang
terkenal dari Sumatera adalah tari saman dari Aceh, rumah gadang dari Minangkabau,
dan pakaian ulos dari Batak.

 Pulau Jawa memiliki karakteristik kebudayaan berupa tiga kelompok budaya utama
yaitu Jawa Barat (Sunda), Jawa Tengah (Jawa), dan Jawa Timur (Madura). Masing-
masing kelompok budaya memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-
nilai, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang
terkenal dari Jawa adalah wayang kulit, batik, dan keris.

 Pulau Kalimantan memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku bangsa


seperti Dayak, Banjar, Kutai, Kayan, Kenyah, Punan, dan lain-lain. Masing-masing
suku memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-nilai, dan pandangan
hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang terkenal dari Kalimantan
adalah tari ngajat dari Dayak, rumah betang dari Dayak, dan pakaian khas dari Banjar.

 Pulau Sulawesi memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku bangsa seperti
Bugis, Makassar, Toraja, Minahasa, Gorontalo, dan lain-lain. Masing-masing suku
memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat, nilai-nilai, dan pandangan hidup
yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang terkenal dari Sulawesi adalah
tari kipas dari Bugis, rumah tongkonan dari Toraja, dan pakaian bodo dari Gorontalo.

 Pulau Bali dan Nusa Tenggara memiliki karakteristik kebudayaan berupa mayoritas
penduduknya beragama Hindu, serta memiliki seni dan adat istiadat yang khas. Contoh
seni dan adat istiadat yang terkenal dari Bali dan Nusa Tenggara adalah tari kecak dari
Bali, rumah adat Sasak dari Lombok, dan tenun ikat dari Sumba.
 Pulau Maluku dan Papua memiliki karakteristik kebudayaan berupa berbagai suku
bangsa yang memiliki ciri fisik dan budaya yang berbeda dengan suku-suku lain di
Indonesia. Masing-masing suku memiliki bahasa daerah, agama, seni, adat istiadat,
nilai-nilai, dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Contoh seni dan adat istiadat yang
terkenal dari Maluku dan Papua adalah tifa dari Maluku, rumah honai dari Papua, dan
pakaian koteka dari Papua.

Contoh Pelestarian Nilai Tradisi, Kearifan Lokal, dan Budaya dalam


Masyarakat Global

Indonesia memiliki nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya yang sangat beragam dan
kaya. Nilai tradisi adalah nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek
moyang suatu daerah. Kearifan lokal adalah pengetahuan lokal yang dimiliki oleh
masyarakat suatu daerah tentang lingkungan hidupnya. Budaya adalah hasil karya cipta
manusia yang mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu daerah.

Nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia harus dilestarikan agar tidak hilang
atau tergerus oleh pengaruh globalisasi. Pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya
Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

 Mengadakan festival-festival budaya yang menampilkan seni dan adat istiadat daerah

 Membuat museum-museum budaya yang menyimpan benda-benda peninggalan sejarah


dan budaya daerah

 Menerbitkan buku-buku atau media lain yang mengandung informasi tentang nilai
tradisi, kearifan lokal, dan budaya daerah

 Mengembangkan industri kreatif yang mengolah produk-produk berbasis nilai tradisi,


kearifan lokal, dan budaya daerah

 Mengajarkan nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya daerah kepada generasi muda
melalui pendidikan formal maupun informal

Contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dalam masyarakat
global adalah:
 Festival Rambu Solo’ di Toraja Sulawesi Selatan yang merupakan upacara pemakaman
adat Toraja yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional

 Museum Nasional Indonesia di Jakarta yang merupakan museum tertua di Indonesia


yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dan budaya dari seluruh daerah di
Indonesia

 Buku Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia karya Dr. M. Koentjaraningrat yang


merupakan buku referensi ilmiah tentang berbagai suku bangsa di Indonesia

 Industri batik di Jawa yang merupakan industri kreatif yang menghasilkan produk-
produk tekstil dengan motif-motif tradisional Jawa yang telah mendapat pengakuan
UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

 Pendidikan karakter bangsa di sekolah-sekolah Indonesia yang merupakan pendidikan


formal yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan budaya
Indonesia kepada siswa-siswa Indonesia

Pentingnya Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Indonesia di


Lingkungan Keluarga, Sekolah, Masyarakat, Bangsa, dan Negara

Persatuan dan kesatuan Indonesia adalah modal dasar bagi terwujudnya cita-cita
nasional Indonesia. Persatuan dan kesatuan Indonesia juga merupakan jaminan bagi
keutuhan dan kedaulatan negara Indonesia. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan
Indonesia harus dipertahankan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan
negara.

Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan keluarga


adalah:

 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran penting dalam
membentuk karakter anak-anak

 Keluarga harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada anak-
anak sejak dini, seperti menghormati perbedaan, toleransi, gotong royong, dan cinta
tanah air
 Keluarga harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari, seperti berinteraksi dengan tetangga yang berbeda suku,
agama, atau golongan

Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan sekolah adalah:

 Sekolah adalah tempat pendidikan formal yang memiliki peran penting dalam
membekali pengetahuan dan keterampilan siswa-siswa

 Sekolah harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada siswa-
siswa melalui kurikulum, ekstrakurikuler, dan lingkungan sekolah

 Sekolah harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kegiatan belajar mengajar, seperti menggunakan bahasa nasional, menghargai
prestasi siswa-siswa yang berbeda latar belakang, atau mengadakan kegiatan bersama
dengan sekolah-sekolah lain yang berbeda daerah

Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan masyarakat


adalah:

 Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang hidup bersama dalam suatu wilayah
yang memiliki peran penting dalam membentuk budaya daerah

 Masyarakat harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada


anggota-anggotanya melalui adat istiadat, kearifan lokal, dan organisasi
kemasyarakatan

 Masyarakat harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, seperti menjaga kerukunan antar umat beragama,
menyelesaikan konflik secara damai, atau melakukan kerjasama antar daerah

Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan bangsa adalah:

 Bangsa adalah kumpulan orang-orang yang memiliki ikatan sejarah, bahasa, budaya,
dan cita-cita bersama yang memiliki peran penting dalam membentuk identitas
nasional

 Bangsa harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada seluruh
warga negara melalui media massa, politik, hukum, dan pemerintahan
 Bangsa harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan bernegara, seperti mengamalkan Pancasila, menjunjung tinggi
konstitusi, menghormati hak asasi manusia, atau menegakkan kedaulatan negara

Pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia di lingkungan negara adalah:

 Negara adalah organisasi politik tertinggi yang memiliki wilayah kedaulatan yang
memiliki peran penting dalam membentuk tatanan dunia

 Negara harus mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan Indonesia kepada seluruh
dunia melalui diplomasi, perdagangan, pertahanan, dan kerjasama internasional

 Negara harus memberikan contoh nyata tentang persatuan dan kesatuan Indonesia
dalam kehidupan global, seperti menjadi anggota aktif PBB, ASEAN, G20, atau OIC;
menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga; atau berkontribusi dalam
penyelesaian masalah-masalah global seperti perdamaian dan kemiskinan

Anda mungkin juga menyukai