Anda di halaman 1dari 18

BY : RISKA UTAMI, S.SOS.

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu panca berarti lima dan sila
berarti dasar. Jadi Pancasila berarti lima dasar.

A. Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara

 Istilah Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan


Empu Tantular. Menurut Sutasoma istilah Pancasila mempunyai dua
pengertian.
Pertama , berbatu sendi yang lima.
Kedua, pelaksanaan kesusilaan yang lima, yaitu
1. Dilarang melakukan kekerasan
2. Dilarang mencuri
3. Dilarang berjiwa dengki
4. Dilarang berbohong
5. Dilarang mabuk/ minuman keras
 Penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret
1942. sejak saat itu Indonesia diduduki oleh bala
tentara Jepang
 Mulai tahun 1944 jepang mulai kalah, kemudian
Jepang memberikan janji kemerdekaan yang
diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7
september 1944.
 Setelah didesak, pada tanggal 29 April 1945 Jepang
memberikan janji kemerdekaan yang kedua, yaitu
janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan
dalam Maklumat Gunseikan.
 Dalam Maklumat tersebut dimuat dasar pembentukan
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
 Sidang pertama BPUPKI( 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 )
 Pembahasan dalam sidang pertama mengenai dasar negara
untuk Indonesia merdeka.
 Pada sidang pertama 3 org anggota berbicara, yaitu M. Yamin,
Supomo dan Bung Karno. Masing masing mengusulkan dasar
negara untuk indonesia merdeka.
 Usulan pertama oleh M.Yamin tanggal 29 Mei 1945. beliau
mengajukan usul secara lisan yaitu ;
1) Peri Kebangsaan, 2)Peri Kemanusiaan, 3) Peri Ketuhanan,
4) Peri Kerakyatan, 5) Kesejahteraan Rakyat.
 M. Yamin juga mengajukan usulan secara tertulis, yaitu:
1) Ketuhanan yang Maha Esa, 2) Persatuan Indonesia, 3) Rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab, 4) Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, 5) Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
 Supomo menyampaikan 5 usul dasar negara pada
tanggal 31 Mei 1945, yaitu : 1) Persatuan, 2)
Kekeluargaan, 3) Keseimbangan lahir batin, 4)
Musyawarah, 5) Keadilan rakyat.
 Pada tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan
usulannya yang diberi nama Pancasila yaitu : 1)
Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia), 2)
Internasionalisme ( Perikemanusiaan), 3) Mufakat
atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, 5) Ketuhanan
yang Maha Esa.
 Bung Karno mengemukakan bahwa kelima sila dapat
dikemas menjadi Trisila, yaitu : 1) Sosio Nasionalisme,
2) Sosio Demokrasi, 3) Ketuhanan.
 3 hal tersebut dapat dikemas menjadi Ekasila yaitu
Gotong royong.
 Pada tanggal 1 Juni 1945 setelah sidang pertama, para
anggota BPUPKI sepakat membentuk panitia kecil untuk
menampung usul usul yang masuk dan memeriksanya
serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Adapun
anggota nya terdiri dari 8 orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasyim
4. M. Yamin
5. Sutardjo Kartohadikusumo
6. A. A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. M. Hatta
 Pada tanggal 22 juni 1945 diadakan rapat antara Panitia
kecil dengan anggota BPUPKI. Hasil yang dicapai adalah
dibentuknya Panitia kecil penyelidik usul usul perumus
dasar negara, yang beranggotakan 9 orang, yaitu :
1. Ir. Soekarno
2. Drs. M. Hatta
3. A. A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Ahmad Subardjo
9. M. Yamin
 Panitia 9 melanjutkan sidang dan berhasil
merumuskan calon mukadimah dasar yang lebih
dikenal dengan Piagam Jakarta. Dalam Piagam
tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai
berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Sidang kedua BPUPKI ( 10 Juli 1945 – 16 Juli 1945 )
• Hasil yang dicapai adalah merumuskan rancangan
hukum dasar.
• Pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
• Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa
syarat kepada sekutu.
• Keadaan ini dimanfaatkan oleh pemimpin Bangsa untuk
memproklamasikan Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945
• Sehari setelah Proklamasi, PPKI mengadakan sidang
dengan acara utama mengesahkan rancangan hukum
dasar dengan preambulnya(pembukaan) serta memilih
presiden dan wakil presiden.
 Sebelum mengesahkan preambul, Bung Hatta
mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945
sore hari, ada utusan dari Indonesia Timur yang
menemuinya. Intinya rakyat Indonesia timur
mengusulkan perubahan pada alinea keempat
preambul. Jika tidak rakyat Indonesia timur akan
memisahkan diri dari negara Indonesia.
 Hal tersebut disampaikan Bung Hatta pada sidang
Pleno PPKI. Oleh karena pendekatan yang terus
menurus dan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
 Akhirnya tokoh tokoh Islam merelakan dicoretnya
“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk pemeluknya”
 Diubah menjadi ketuhanan “Yang Maha Esa”
 Inpres Tentang Pancasila
Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden
No. 12 Tahun 1968 tentang urutan Pancasila sebagai
dasar negara yaitu:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B. Hakikat Pancasila
• Hakikat Pancasila mempunyai dua pengertian pokok
yaitu, sebagai dasar negara dan sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia.
A. Pancasila sebagai Dasar Negara
 Dasar negara adalah nilai atau norma untuk
mengatur pemerintahan suatu negara dan
merupakan dasar dalam menyelenggarakan negara.
 Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur
pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara.
 Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945 yang mempunyai
fungsi pokok sebagai Ideologi negara.
 Makna dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara
sebagai berikut:
1. Dasar berdiri dan tegaknya negara
2. Dasar kegiatan penyelenggaraan negara
3. Dasar partisipasi warga negara
4. Dasar dan sumber hukum nasional

 Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti


bahwa Pancasila memiliki kekuatan mengikat secara
hukum bagi:
1. Penyelenggara negara
2. Lembaga negara
3. Warga negara Indonesia
B. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
 Fungsi pokok Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia adalah sebagai pegangan hidup,
pedoman hidup dan petunjuk arah bagi semua
kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia
dalam berbagai aspek kehidupan.
 Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia adalah semua sila merupakan gambaran
dari sikap dan cara pandang manusia terhadap
keagamaan (sila pertama), terhadap sesama manusia
(sila kedua), terhadap bangsa dan negaranya (sila
ketiga), terhadap pemerintahan demokrasi (sila
keempat), dan terhadap kepentingan bersama (sila
kelima).
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa ( way of life,
weltanschuung, atau wereldbeschouwing) merupakan
perwujudan dari nilai nilai budaya bangsa Indonesia
sendiri yang diyakini kebenarannya dan kebaikannya.
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mencerminkan
jiwa dalam kepribadian bangsa Indonesia.
 Pancasila sebagai pandangan hidup berisi :
1. Konsep dasar mengenai kehidupan yang di cita citakan
2. Pikiran dan gagasan yang mendalam mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik oleh bangsa Indonesia.
3. Kristalisasi nilai yang dimiliki bangsa Indonesia, diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya.
C. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti
Pancasila merupakan gambaran tertulis dari pola sikap dan
prilaku, atau gambaran tentang pola amal perbuatan
bangsa Indonesia yang khas yang membedakannya dengan
bangsa bangsa lain.

D. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia


 Istilah ini muncul pada pidato kenegaraan Presiden
Soekarno pada 16 Agustus 1967.
 Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia berarti
Pancasila harus dibela untuk selama lamanya.
 Perjanjian luhur yang dimaksud telah dilaksanakan pada
tanggal 18 Agustus 1945 yakni pada saat PPKI menetapkan
dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam
Pembukaan UUD 1945.
E. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
 Dasar negara Pancasila yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 juga memuat cita cita dan tujuan
nasional. Yang kemudian dijabarkan dalam tujuan
pembangunan nasional.
 Gambaran Pancasila sebagai cita cita dan tujuan bangsa
Indonesia tampak dalam rincian dan tujuan bangsa
Indonesia dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945,
yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksnakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai