Anda di halaman 1dari 32

A.

SEJARAH PANtASILA negara:

Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI. BPUPKI


dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Dalam
bahasa Jepang BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi
Cosakai. Anggota BPUPKI terdiri dari 62
orang Indonesia dan 7 orang perwakilan dari
Jepang. BPUPKI diketuai oleh Dr. KRT.
Radjiman Wedyodiningrat, dan diwakili oleh
Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan RP.
Soeroso. BPUPKI mengadakan dua kali sidang
secara resmi dan sekali sidang tidak resmi,
Sidang resmi pertama BPUPKI dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei—1 Juni 1945 yang membahas
tentang dasar negara.
Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yarn in
mengajukan usul secara lisan mengenai
rumusan dasar negara Republik Indonesia yang
terdiri dari lima hal:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Sela in secara tertulis, Mo h. Yarn in juga
mengajukan rumusan dasar negara Republik
Indonesia:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945
Prof. Dr. Mr. Soepomo, S.H. juga
mengemukakan lima asas tentang dasar
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
S. Keadilan sosial
Kem udian pada Tan ggal 1 Juni 1945
Ir. Soekarno juga berpidato menyampaikan
rumusan mengenai dasar negara yang
kemudian diberi nama dengan Pancasila yang
isinya adalah sebagai berikut.
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Lebih lanjut Ir. Soekarno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut
diperas menjadi Trisila yang kemudian
diperas lagi menjadi Ekasila, yaitu Gotong
Royong. Isi dari Trisila:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Dari usulan-usulan yang dikemu
kakan, Ir. Soekarno berhasil mensintesiskan
dasar falsafah negara dari gagasan dan
pendapat yang disebut Pancasila pada
Tanggal 1 Juni 1945. Pada sidang
pertamanya BPUPKI belum mencapai kata
sepakat tentang dasar negara, oleh karena itu
dibentuklah Panitia Sembilan.
Panitia Sembilan diketuai oleh Ir.
Soekarno da n be ra n g g ota k a n Moha
m ma d H a tt a, Mohammad Yamin, A.A.
Maramis, Soebarjo, K.H. Wachid Hasjim,
K.H. Ka har Moezakir, H. Agoes Salim, dan
R. Abikusno Tjokrosoejoso. Pada tanggal 22
Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan
rapat di kediaman Ir. Soekarno Jalan
Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Panitia
Sembilan bertugas untuk
menuntaskan berbagai masukan tentang 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
dasar negara. Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Indonesia.
Sembilan menetapkan hasil sidangnya yang di
Setelah rumusan Pancasila diterima
dalamnya mencakup rumusan hukum dasar
sebagai dasar Negara Republik Indonesia
serta rumusan dasar negara.
secara resmi dokumen penetapannya:
Rumusan dasar negara ini kemudian 1. Rum usan per tarn a: Piag am Jakarta
didadar kembali oleh panitia yang dibentuk [Jakarta Charter), tanggal 22 Juni
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha 1945
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) serta 2. Rumusan kedua: Pembukaan
dimasukkan ke Piagam Jakarta. Selanjutnya Undang- Undang Dasar, tanggal 18
pada tangg al 18 Agustu s 1945 Pancasila Agustus 1945
secara sah menjadi dasar negara yang 3. Rumusan ketiga: Mukaddimah Konstitusi
mengikat. Sebel um disahkan, terdapat Republik Indonesia Serikat, tanggal 27
bagian yang di ubah “KeTuhanan, dengan Desember 1949
kewajiban menjal an kan syar iat IsI am ba gi 4. Rum usan keempat: Muka ddima h
pemel uk- pemeluknya” diubah menjadi Undang- Undang Dasar Sementara,
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. tanggal 15 Agustus 1950
Rumusan hukum dasar yang dihasilkan 5. Rumusan kelima: rumusan kedua
oleh Panitia Sembilan tersebut oleh Mr. yang dijiwai oleh rumusan pertama
Mohammad Yamin dinamai dengan Piagam (merujuk Dekrit Presiden S Juli 1959)
Jakarta. Di dalam Piagam Jakarta terdapat Sidang resmi kedua BPUPKI
rumusan dasar negara yang berbunyi: dilaksanakan pada tanggal 10—17 Juli 1945
1. K e t u h a n a n den g a n k e w aj yang membahas tentang Rancangan
iba n menjalankan syariat Islam bagi Undang-U ndang Dasar. Pancasila secara
pemeluk- pemeluknya. resmi disahkan menjadi dasar negara pada
2. Kemanusiaan yang adil dan tanggal 18 Agustus 1945. Sebelum menjadi
beradab. Pancasila, rumusan dasar negara tersebut
3. Persatuan Indonesia. bernama Piagam Jakarta. Pada tanggal 1
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Juni 1945 dijadikan sebagai hari la hirnya
hikmat kebijaksanaan dalam Pancasila karena pada saat itu Ir. Soekarno
permusyawaratan/ perwakilan. menyampaikan pidatonya tentang
5. Kead ilan sosial bagi seluruh rakyat pemikirannya, yaitu lima dasar negara yang
Indonesia. disebut Pancasila.
D rs. Mohamm a d H atta menja di sala Rumusan Pancasila yang terdapat pada
h satu orang yang memprakarsai perubahan Pembukaan UUD 1945 merupakan rumusan
sila pertama rumusan dasar negara yang ada di yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa
dalam Piagam Jakarta setelah menerima rasa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945
keberatan dari utusan yang berasal dari dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia Timur. Kemudian rumusan dasar Indonesia (PPKI). Berdasarkan dari sejarah
negara tersebut berubah menjadi sebagai terdapat tiga macam rumusan Pancasila,
berikut. yaitu rumusan konsep Ir. Soekarno yang
1. Ketuhanan Yang Maha Esa dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945
2. Kemanusiaan yang Adil dan dalam sidang BPUPKI, rumusan oleh Panitia
Beradab. Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni
3. Persatuan Indonesia. 1945, dan rumusan pada Pembukaan Undang-
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Rangkaian
Perwakilan. dokumen
sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni
1945, hingga teks final 18 Agustus 1945 itu,
dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam
proses kelahiran falsafah negara, yaitu
Pancasila.
Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan dengan tradisi, adat-istiadat, kebudayaan,
MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu dan tata hidup keagamaan yang ada dalam
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh masyarakat Indonesia.
dari kelima silanya. Dikatakan sebagai
kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-
masing sila dari Pancasila itu tidak dapat
dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri,
terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Mem
ahami atau memberi arti setiap sila-sila secara
terpisah dari sila-sila lainnya akan
mendatangkan pengertian yang keliru tentang
Pancasila.

B. PA5CAfIfA SEBAGAI IDEOfOGI SEGARA


Pancasila sebagai ideologi mengandung
makna bahwa suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah manusia, masyarakat, dan Negara
Indonesia yang bersumber dari kebudayaan
Indonesia, dalam konteks ini sama den gan
pandangan hidup bangsa atau falsafa h hidup
bangsa. Pancasila sebagai ideologi Negara
mencakup ajaran tentang Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi mencakup:
1. Dimensi id ealita s memp unya i mak
na karena Pancasila mengandung nilai-
nilai yang dianggap baik, benar oleh
masyarakat Indonesia pada khususnya
dan manusia secara universal pada
umumnya.
2. Dimensi normatif artinya nilai-nilai dasar
yang ada dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam norma-norma atau
aturan-aturan sebagaimana tersusun
dalam tata aturan perundangan yang
berlaku di Indonesia dari yang tertinggi
sampai yang terendah.
3. Dimensi realitas artinya ideologi
Pancasila mencermin kan realitas hidup
yang ada di masyarakat sehingga
pancasila tidak pernah bertentangan
Ideologi sebagai suatu sistem menemukan“dirinya”serta“kepribadiannya”dalam
pemikiran (system of thought) maka ideologi tersebut. Jadi, jika ditinjau dari nilai-
ideologi terbuka itu merupakan suatu nilai dasarnya, Pancasila dapat dikategorikan
sistem pemikiran terbuka. Sedangkan sebagai ideologi terbuka.
ideologi tertutup dapat dikenali dari
beberapa ciri khas. Ideologi bukanlah
merupakan sebua h cita-cita yang sudah
hid up dalam masyarakat, melainkan seatu
cita-cita sekelompok orang yang mendasari
suatu program untuk mengubah dan
memperbarui masyarakat. Dengan demikian
ciri sebuah ideologi tertutup bahwa atas
nama ideologi dibenarkan pengorbanan-
pengorbanan dibebankan kepada
masyarakat. Demi ideologi masyarakat
harus berkorban dan kesediaan untuk
menilai kepercayaan ideologi para warga
masyarakat serta kesetiaan masing- masing
sebagai warga masyarakat.
Tanda pengenalan Iain dari ideologi
tertutup adalah bahwa isinya bukan berupa
nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan
intinya terdiri dari tuntutan konkret dan
operasional yang keras, yang diajukan
dengan mutlak bahwa orang harus taat
terhadap ideologi tersebut. Ciri dari
ideologi tertutup adalah betapapun besarnya
perbedaan antara tuntutan berbagai
ideologi yang mungkin hidup dalam
masyarakat itu akan selalu ada tuntutan
mutlak bahwa orang harus taat kepada
ideologi tersebut. Dan berarti juga orang
harus taat kepada para elite yang
mengembannya.
Sedangkan ideolog i terbuka adalah
nilai- nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, melainkan digali dan diambil dari
suatu kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakat itu sendiri. Dasarnya bukan
keyakinan ideologis sekelompok orang
melainkan dari hasil musyawara h serta
konsensus dari masyarakat tersebut.
Ideologi terbuka bukan diciptakan oleh
negara melainkan digali serta ditemukan oleh
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu,
ideologi terbuka merupakan milik seluruh
rakyat dan masyarakatla h yang
C 8STEMNkAlYANGTEDDAPAT Pancasila juga bersifat subjektif, artinya
bahwa nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada
DALAM pembawa dan pendukung nilai Pancasila
itu sendiri, yaitu

Sistem nilai merupakan bua h pemikiran


yang menyeluruh mengenai apa yang ada
dalam pikiran seseorang atau masyarakat
dalam skala mayoritas tentang sesuatu yang
dipandang baik, berharga, maupun penting
dalam berkehidupan. Sistem nilai mempunyai
fungsi sebagai pedoman untuk kehidupan
bermasyarakat. N ilai-nilai dasar Pancasila,
yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan
kerakyatan, keadilan yang bersifat universal,
bersifat objektif, artinya nilai-nilai tersebut
dapat dipakai dan diakui oleh negara- negara
Iain, walaupun tentunya tidak diberi nama
Pancasila.
Penjelasan nilai pancasila yang bersifat
objektif:
1. Hakikat rumusan dari setiap sila dalam
Pancasila menunjukkan sifat-sifat yang
universal dan abstrak karena pada hakikatnya
Pancasila adalah nilai.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
sudah berlaku sejak zaman dahulu, masa
kini, dan juga untuk masa yang akan
datang bagi bangsa Indonesia dan bisa
jadi untuk negara Iain secara tidak
langsung yang tercermin dalam adat
istiadatnya, kebudayaan, maupun tata hidup
ken egara an dan tata hidup beragama.
3. Pancasila yang tersurat dalam
pembukaan UUD 1945 merupakan sumber
hukum positif karena menurut ilmu hukum
di dalamnya memen uhi syarat-syarat
sebagai pokok- pokok kaidah negara
yang mendasar. Oleh karena itu, secara
hierar ki hukum yang berlaku di Indonesia
Pancasila berkedudukan di tempat yang
paling tinggi. Maka secara objektiftidak
diubah secara hukum, sehingga melekat
pada kelangsungan hidup Negara.
Konsekuensinya jika Pancasila diubah
maka sama halnya dengan membubarkan
Negara Proklamasi 17 agustus 1945.
masyarakat, bangs a, dan negara. Penjelasan
Pancasila bersifat subjektif:
1. Bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
karena nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
tersebut timbul dari bangsa Indonesia sendiri.
Jika dikaji lebih dalam, nilai-nilai yang ada
dalam Pancasila tersebut merupakan hasil
pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis
bangs a Indonesia. Pancasila mem iliki
perbedaan dengan ideologi-ideologi yang la
in. Perbedaan yang paling mendasar dengan
ideologi yang Iain adalah ideologi Iain
tersebut lahir dari hasil pemikiran orang
perorang atau hasil filsafat seseorang,
sedangkan Pancasila lahir dari refleksi filosofis
bangsa Indonesia terhadap kehidupan sosio-
kultural dan religius masyarakat Indonesia.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan
hidup bagi bangsa Indonesia sehingga
menjadi jatidiri atau identitas bangsa yang
diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran,
kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila
sesungguhnya merupakan nilai yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena
bersumber pada kepribadian bangsa.
Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan das
sollen atau merupakan cita-cita tentang kebaikan
yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan
atau das sein. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan
dalam produ k tata peraturan per undang an
yang berlaku di Indonesia. Ciri hukum bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh Pancasila inilah yang
membedakan dengan hukum di negara Iain.
Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup,
negara sebagai institusi mempunyai dua tugas
utama, yaitu:
1. Melindungi segenap dan seluruh warga
negara, salah satunya adalah membuat aturan
hukum.
2. Menciptakan kesejahteraan sosial.
D. BESTUK DAS SUSUflA5 PAflCASILA 3. Sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia
dibentuk setelah prinsip-prinsip kemanusiaan
Penjelasan mengenai Pancasila sebagai dijadikan Iandasan. Untu k mencapa i
sistem nilai yang mempunyai bentuk: tujuan yang dicita-citakan manusia perlu
1. Merupakan suatu kesatuan yang utuh, membentuk suatu masyarakat atau
jadi unsur-unsur yang ada dalam Pancasila negara dan perlu adanya persatuan di
menyusun suatu keberadaan yang utuh. antara manusia-manusia tersebut. Persatuan
Dalam masing-masing sila membentuk dalam konteks sila ketiga terbentuk bukan
pengertian yang baru namun kelima sila atas dasar persamaan suku bangsa,
yang ada di dalam Pancasila tidak dapat agama, ataupun bahasa, namun
dilepas antara satu dengan yang lainnya. dilatarbelakangi oleh faktor historis dan
Ini menunjukkan hubungan antara sila- etis. Historis di sini maksudnya adalah
sila dalam Pancasila merupakan hubungan persamaan sejarah, senasib, dan
yang organis. sepenanggungan. Etis disini dimaksud kan
2. Unsur-unsur yang membentuk Pancasila atas dasar keinginan luhur untuk
sifatnya mutlak, dan membentuk mencapai cita-cita moral sebagai bangsa
kesatuan buka n uns ur ya n g kom p yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
Iem en ter. Penjelasan nya ad ala h sala makmur.
h satu sila kedudukannya tidak akan 4. Sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin
lebih rendah dari sila yang lainnya. Namun oleh Hikmat dala m Perm usyawaratan/
demikian pada sila pertama yang perwakilan mempunyai maksud cara-
merupakan sila Ketuhanan tetap cara yang harus ditempuh oleh suatu
merupakan causa prima, tapi bukan negara jika ingin mengambil kebijakan.
berarti sila yang Iain dikesampingkan Kekuasaan bukan merupakan warisan,
atau dianggap sebagai pelengkap saja. namun berasal dari rakyat. Jadi, di sini
3. Sebagai satu kesatuan yang mutlak, sila- rakyatlah yang berdaulat.
sila dalam Pancasila tidak dapat 5. Sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi
ditambah ataupun dikurangi. Oleh karena seluruh rakyat Indonesia, ini merupakan
itu, Pancasila tidak dapat diringkas isinya. tujuan dari Negara Indonesia yang
Pancasila sebagai suatu sistem nilai merdeka.
tersusun atas urutan logis keberadaan unsur- Dalam Pancasila, sila yang menda hului
unsurnya. Dalam bahasa fiIsafat,Tuhan disebut lebih luas cakupan pengertiannya dengan isi
sebagai causa prima atau sebab pertama, pengertian yang lebih sedikit dari sila
artinya sebab yang tidak disebabkan oleh sesudahnya atau sila yang berada di
segala sesuatu. belakang. Sila yang di belakang merupakan
1. Pada sila Kemanusiaan yang Adil dan pengkhususan atau bentuk penjelmaan dari
Beradab ditempatkan pada silakedua karena sila-sila yang mendah uluinya. Namun
yang akan mencapai tujuan atau nilai yang Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh
didambakan adalah manusia sebagai tidak dapat dipisah-pisahkan pemahamannya.
pendukung dan pengemban nilai-nilai
tersebut. E. MAKSA fETIAP SIfA DALAg PANCAfIfA
2. Dalam konteks sila kedua, manusia bersifat
monodualis, yaitu makhluk yang 1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha
mempunyai susunan kodrat yang terdiri Esa
dari jasmani dan rohani. Sifat kodrat a. Pengakuan adanya couso prima
manusia, yaitu sebagai makh Iuk individu (sebab pertama), yaitu Tuhan Yang
dan makh Iuk sosial. Kedudukan kodrat Maha Esa.
manusia, yaitu sebagai makhluk otonom b. Menjamin penduduk untuk memeluk
dan makhluk Tuhan. agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
Tidak memaksa warga negara untuk
beragama tertentu, namun wajib
untuk

18
memeluk agama sesuai dengan Manusia sebagai makhluk yang
hukum yang berlaku. ada di dunia ini seperti halnya
d. A t h e i s m e d i I a r a ng h i d u p makhluk Iain pasti diciptakan oleh
da n berkembang di Indonesia. pencipta-Nya. Pencipta itulah yang
e. Menjamin berkembang dan tumbuh disebut couso prima yang mempunyai
suburnya kehidupan beragama, toleransi hubungan dengan yang
a nta r umat bera ga ma da n d al diciptakannya.Dalam konteks bernegara
a m beragama. dalam masyarakat yang didasari atas
f. Negara memberi fasilitator bagi Pancasila dengan sendirinya
tumbuh kembangnya agama dan
iman warga negara dan menjadi
mediator ketika terjadi konflik
antaragama.
g. B a ngs a Ind ones i a m en y a t
a k a n kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
h. Manusia Indonesia percaya dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan
kepercayaannya m a s i n g- m a s i
ng m en u r uI da s a r
Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
M en gem ba n gk a n s i ka p h or
m a t menghormati dan bekerjasama
antara pemel uk agama deng an
peng anut kepe rcaya a n ya ng
ber bed a -beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara
sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
k. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Ma ha Esa adala h
masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
Men gem ba n g k a n s i k a p s a I
i n g menghormati kebebasan
menjalankan i ba da h ses uai den
gan aga ma dan kepercayaannya
masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang Iain.
secara otomatis dijamin kebebasannya dalam
memeluk agamanya sesuai kepercayaannya.
Dengan payung sila Ketuhanan tersebut
maka bangsa Indonesia mempunyai satu asas
yang dipegang, yaitu bebas untuk memeluk
agama dan beribadah menurut agamanya
masing-m as ing. Oleh karena itu, sesuai
dengan sila Ketuhanan maka perintah Tuhan
merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan
karena pada dasarnya manusia diciptakan
oleh Tuhan. Oleh karena itu dalam masyarakat
Pancasila dengan sendirinya agama dijamin
ber kem ban g da n t umbuh s ubur dan
konsekuensi dari itu adalah toleransi antar
pemeluk-pemeluk agama.

2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan Yang Adil


dan Beradab
a. Menempatkan man usia sesuai pada
hakikatnya sebaga i makhIuk Tuhan.
Kemanusiaan mempunya i sifat yang
universal.
b. Menj u nj ung t inggi kem erdeka a n
sebagai hak segala bangsa. Hal ini juga
bersifat universal, dan jika diterapkan
dalam masyarakat Indonesia sudah tentu
bangsa Indonesia menghargai hak dari
setiap warga negara dalam masyarakat
Indonesia. Konsekuensi dari hal ini,
dengan sendirinya sila kemanusiaan
yang adil dan beradab mengandung
prinsip menolak atau menjauhi rasialisme
atau sesuatu yang bersumber pada ras
kemudian mengusahakan kebahagiaan
lahir dan batin.
Mewujudkan keadilan dan peradaban
yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa
yang m enja di t uj ua n ma s yar ak at
In dones i a a da I a h kea di Ia n da
n peradaban yang tidak pasif.
d. Mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
e. Me nga k u i p er s a m a a n der aj a
d, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap man usia, tan pa mem bed a-
bedakan s uku, ketur unan, a gam a,
kepercayaan, jenis kelamin, abadi, dan keadilan sosial.
kedudukan sosial, warna kulit, dan k. Mengembangkan persatuan Indonesia
sebagainya. atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
f. Mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia.
g. Mengembangkan sikap saling
tenggang rasa dan tepa selira.
h. Mengembangkan sikap tidak semena-
mena terhadap orang Iain.
M e nj u nj u n g I i n g g i n i I a i - n
i I a i kemanusiaan.
j. GemarmeIakukan k
e g i a t a n kemanusiaan.
k. Berani membela kebenaran dan
keadilan.
I. Bangsa Indonesia merasa dirinya
sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
m. M en gem ba ngk a n s i ka p h or m
a t menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa Iain.
3. Makna Sila Persatuan Indonesia
a. Nasionalisme.
b. Cinta bangsa dan tanah air.
c. Menggalang persatuan dan
kesatuan bangsa.
d. Menghilangkan penonjolan kekuatan
a ta u kekua s a a n, ket ur un a n
da n perbedaan warna kulit.
e. M e n u m b u h k a n r a s a s e n a
s i b sepenanggungan.
f. Ma mpu m en emp a t kan p ersa t
ua n dan kesatuan serta
kepentingan dan kesela ma ta n ba
ngsa da n n eg a ra sebagai
kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
g. Sangg up dan rela berkorban untuk
kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
h. Mengem bangkan rasa cinta kepada
tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan
ber keba ngsa a n dan bert ana h
a ir Indonesia.
j. Memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
I. Memajukan pergaulan demi berdasarkan Pancasila adalah
persatuan dan kesatuan bangsa. kebulatan mufakat sebagai hasil
Makn a persatuan pada kebijaksanaan. Oleh karena itu, jika
hakikatnya adalah satu, yang artinya kita ingin mencapai hasil yang
bulat tidak terpecah. Jika persatuan sebaik- baiknya maka harus
Indonesia dikaitkan dengan menempatkan nilai nilai kebijaksanaan
pengertian modern sekarang ini, maka musyawarah terlebih dahulu.
dapat dikatakan nasionalisme.
Nasionalisme adalah perasaan satu
sebagai suatu bangsa, satu dengan sel
uruh warg a yang ada dalam
masyarakat. Perlu diketahui bahwa
ikatan kekeluargaan dan
kebersamaan di Indonesia sejak dulu
sampai sekarang lebih dihormati
daripada kepentingan pribadi. Namun
tentunya semangat ini bagi bangsa
Indonesia mengalami dinamikanya
sendiri. Kadang menjadi kuat, kadang
pada saat tertentu juga melemah.
Pada saat seperti ini justru
nasionalisme bangsa Indonesia
sedang diuji karena memasuki kondisi
yang mulai rapuh. Kondisi ini
disebabkan karena banyak dari
elemen-elemen bangsa yang lebih
mementing kan kepentingan pribadi
atau golongan daripada kepentingan
bangsa.

Makna Sila Kerakyatan yang


Dipimpin OIeh Hi km at Kebij
aksanaan DaI am
Permusyawaratan/Perwakilan.
a. Hakikat dari sila ini adalah
demokrasi. D em okrasi dal a m
a rt i Iua s, ya it u pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
b. P e r m u s y a w a r a t a n , a r t i
n y a m engusa hakan put usa n
bers a ma secara bulat kemudian
bersama-sama mel aku kan t in
da ka n. Kes i mp ula n yang
pentin g dari poin ini adala h
mengusahakan putusan bersama
secara bulat. Dengan demikian
berarti bahwa demokrasi yang
C. D al a m m ela ksa na ka n kepuI us kesatuan demi kepentingan
a n diperlukan kejujuran bersama. bersama.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa n. Mem ber ikan kepercaya a n kepa
keputusan bersama dilakukan secara da wakil -wakil yang dipercaya i
bulat sehingga membawa konsensi untuk melaksanakan
adanya kejujuran. pemusyawaratan.
d. Perbedaan secara umum demokrasi di
barat dan di Indonesia terletak pada
permusyawaratan.
Permusyawaratan diusahakan agar
dapat menghasilkan keput us an
keput us an yang bulat. Bentuk
musyawarah di Indonesia telah
mentradisi dan mengakar pada
sendi- sendi masyarakat Indonesia.
e. Se ba gai warg an egara dan warg
a masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunya i keduduka
n, h ak d an kewajiban yang sama.
f. Tidak boleh memaksakan kehendak
kepada orang Iain.
Men gutamakan musyawara h dalam
m e n g a m b i I k ep u t u s a n u
nI u k kepentingan bersama.
h. Musyawarah untuk mencapai
mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan. Menghormati dan
menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
j. Dengan iktikad baik dan rasa
tanggung
jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
k. Di dalam musyawara h diutam akan
k ep en t i n g a n ber s a m a d i aI
a s kepentingan pribadi dan
golongan.
|. Musyawarah dilakukan dengan akal
sehat dan sesua i dengan hati nurani
yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat
di p e r t a n ggun gj a wa bka n
sec a ra moral kepada Tuhan Yang
Ma ha Esa, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nil ai-nilai
kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan
Permusyawaratan artinya
meng usa hakan putusan bersama secara
bulat, kemudian bersama-sama melakukan
tindakan. Kesimpulan yang penting dari point
ini adala h meng usa hakan putusan
bersama secara bulat. Dengan demikian
berarti bahwa demokrasi yang berdasarkan
Pancasila adalah kebulatan mufakat sebagai
hasil kebijaksanaan.

5. Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh


Rakyat Indonesia
a. Kemakmuran yang merata bagi i seluruh
rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
b. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya
dip erg una ka n ba gi keba ha gia a
n bersama men urut potensi masing-
masing.
Melindungi yang lemah agar kelompok
warga masyarakat dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya.
d. Mengembangkan perbuatan yang luhur,
yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
e. Mengembangkan sikap adil terhadap
sesama.
f. Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
g. Menghormati hak orang Iain.
h. Suka memberi pertolongan kepada
orang Iain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk
usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang Iain.
j. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-
hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
k. Tidak menggunakan hak milik untuk
bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
m. Suka menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
n. Suka melakukan kegiatan dalam realitas, idelitas, dan fleksibilitas menghendaki
rangka mewujudkan kemajuan yang adanya dialog yang tiada hentinya den gan
merata dan berkeadilan sosial. tantan gan tantangan masa kini dan masa
Kemakmuran yang merata bagi depan dengan
seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat m aks udnya iala h din a
mis d al a m art i diupayakan lebih tinggi
dan lebih baik. Seluruh kekayaan alam
tidak dikuasai oleh sekelompok or ang,
teta pi harus untuk kesejahteraan semua
orang, kepentingan bersama menurut
potensi potensinya masing masing. Dalam
masyarakat ada orang-orang yang
berkedudukan lemah, kemungkinan
potens i, bakat t id ak tin ggi dibanding
kelompok Iain, maka mereka ini
dilindungi, agar dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya masing-masing.Jadi,
sesuatu yang diberikan kepada orang
orang yang sesuai dengan kemampuan
sesuai dengan potensinya itulah yang
disebut adil.

F. PASCASILA SEBAGAI PARADIGMA


PEMBAflGU5Afl
Pembangunan yang sedang dilakukan
perlu adanya sebuah paradigma, yaitu sebuah
kerangka berfikir atau sebuah model mengenai
bagaimana hal-hal yang sangat esensial
dilakukan.

1. PancasiIaSebagaiParadig
ma
Pembangunan Pendidikan
Pendidikan nasional harus dipersatu kan
atas dasar pancasila. Tak semestinya
bagi penyelesaian-penyelesaian masalah-
masalah pendidikan nasional
dipergunakan secara langsung sistem-
sistem aliran-aliran ajaran, teori, filsafat,
praktik, dan pendidikan berasal dari luar.
3. P a n c a s i I a S e b a g a i P a r a d i g m
a
Pembangunan Ideologi
Pancasila sebagai paradigma
pembangunan ideologi mempunyai dimensi
tetap mengacu kepada masalah sosial.
pencapaian tujuan nasional dan
6. P a n c a s i I a S e b a g a i P a r a d i gm a
cita-cita nasional.
Pengembangan IImu dan Teknologi
3. P a n c a s i I a S e b a g a i P a r a d i gm a. Martabat manusia sebagai pribad i,
a sebagai subjek tidak boleh diperalat
Pembangunan Hukum untuk kepentingan iptek atau riset.
Sistem hukum menurut wawasan
Pancasila merupakan bagian integral
dari keseluruhan sistem kehidupan
masyarakat sebagai satu keutuhan dan
karena itu berkaitan dengan sistem-
sistem lainnya.
4. Pancasila Sebagai Idea Iogi Nasion
al Memberikan Ketentuan Mendasar
a. S i s t em h u k u m di k e m b a n
g k a n berdasarkan nilai-nilai
pancasila sebagai sumbernya.
b. Sistem hukum menunjukkan
maknanya sejauh mewujudkan
keadilan.
c. S istern hukum mem punya i
fungs i menjaga dinamika
kehidupan bangsa.
d. Sistem hukum menjamin proses
realisasi diri bagi para warga bangsa
dalam proses pembangunan.
5. PancasiIa Sebagai Parad
i gm a
Pembangunan Kehidupan
Beragama
a. Ke ara h pandangan yang lebih
luas, bukan ke arah pemahaman
agama yang sempit.
b. Menuju ke ara h kemampuan
untuk menghayati nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan
beradab dan hidup dalam
masyarakat yang plural.
c. Menuju ke ara h toleransi
antarumat beragama.
d. Ke ara h pemahaman yang kuat
dan menyel uruh tent an g a gam
a yang dia nut nya seh ingga
men cipta kan pemikiran yang
toleran.
e. Ke arah kepekaan dan
keprihatinan terhadap masalah-
b. Prinsip tidak merugikan harus dihindari bisa menghasilkan perilaku politik
karena dapat berefek kerusakan yang santun dan bermoral. Pancasila
yang akan mengancam manusia sebagai paradigma pengembangan
sendiri. sosial politik diartikan bahwa Pancasil
c. Iptek harus sedapat mungkin a bersifat sosial-politik bangsa dalam
membantu manusia melepas kan cita-cita
dari
kesulitan-kesulitan hidupnya.
d. Harus dihindari adanya monopoli iptek.
e. Diharuskan adanyakesa
m a a n pem a ha man anta ra il
mu wa n d an agamawan, yaitu bahwa
iman memancar dalam ilmu sebagai
usaha memahami takdir Ilahi, dan
ilmu menerangi jalan yang telah
ditunjukkan oleh iman.
7. PancasiIaSebagaiParadig
ma
Pembangunan Politik
Manusia Indonesia selaku warga
negara harus ditempatkan sebagai subjek
politik atau pelaku politik bukan sekedar
objek politik. Pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembangunan
politik harus dapat lebih meningkatkan
harkat dan martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari
manusia sebagai subjek harus mampu
menempatkan kekuasaan tertinggi pada
rakyat. Kekuasaan adala h dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik
Indonesia yang sesuai Pancasila sebagai
paradigma adala h sistem politik
demokrasi bukan otoriter sehingga
sistem politik Indonesia harus
dikembangkan dengan asas kerakyatan
(Sila IV Pancasila). Kemudian sistem
politik didasarkan pada asas-asas moral
daripada sila-sil a pada pancasila.
OIeh karena itu, secara berturut-turut
sistem politik Indonesia dikembangkan
atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan,
moral persatuan, moral kerakyatan, dan
moral keadilan. Perilaku politik, baik dari
warga negara maupun dari
penyelenggara negara harus dikembang
kan atas dasar moral tersebut sehingga
bersama yang ingin diwujudkan dengan
menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila.
Pemahaman untuk implementasinya dapat
dilihat secara berurutan-terbalik:
a. Penerapan dan pelaksanaan keadilan
sosial mencakup kead il an politik,
budaya, agama, dan ekonom i dalam
kehidupan sehari-hari.
b. M e m e n t i n g k a n k e p e n t i n g a
n rakyat (demokrasi) bilamana dalam
pengambilan keputusan.
c. Mela ksan akan kea dil an sosial dan p
en en t ua n pr i or ita s ke ra kya t a n
berdasarkan konsep mempertahankan
persatuan.
d. Dalam pencapaian tujuan keadilan
menggunakan pendekatan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
e. Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan
sosial, dem okrasi, per satuan, d an
kemanusiaan (keadilan-keberadaban) t e r
s ebut ber s um be r p a da n iIa i
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Di era globalisasi informasi seperti
sekarang ini, implementasi Pancasila tersebut
perlu direkonstru ksi kedalam pewujudan
masyarakat-warga (civil society) yan
mencakup masyarakat tradisional (berbagai ’
asal etnik, agama, dan golongan), masyarakat
industrial, dan masyarakat purna industrial.
Dengan demikian, nilai-nilai sosial politik
yang dijadikan moral baru masyarakat
informasi adalah
a. Nilai toleransi.
b. N i I a i I r a n s p a r a ns i h u k um
da n kelemba aan.
c. Nilai kejujuran dan komitmen (tindakan
sesuai dengan kata).
d. Bermoral berdasarkan konsensus.
8. P a n c a s i I a S e b a g a i P a r a d i gm a
Pembangunan Ekonomi
Sesuai dengan paradigma Pancasila
dalam pembangunan ekonomi maka sistem
dan pembangunan ekonomi berpijak pada
nilai moral daripada pancasila. Secara khusus,
sistem ekonomi harus mendasarkan pada
dasar moralitas Ketuhanan (sila I ekonomi ha r us se besa r-b e s a r unt
Pancasila) dan kemanusiaan (sila II uk kemakm uran/keseja hteraan rakyat
Pancasila). Sistem ekonomi yang yang
mendasarkan pada moralitas dan
humanistis akan menghasilkan sistem
ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem
ekonomi yang menghargai hakikat
manusia, baik selaku makhluk individu,
sosial, makhluk pribadi maupun makhIuk
Tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar
pancasila berbeda dengan sistem
ekonomi liberal yang hanya menguntung
kan individu-individu tanpa perhatian pada
manusia Iain. Sistem ekonomi dem ikian
juga berbed a dengan sistem ekonom i
dalam sistem sosialis yang tidak
mengakui kepemilikan individu.
Pancasila bertolak dari manusia
sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek
sehingga sistem ekonomi yang harus
dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan
pada kesejahteraan rakyat secara
keseluruhan. Sistem ekonomi yang
berdasarkan Pancasila adalah sistem
ekonomi kerakyatan yang berasaskan
kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia
juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai
moral kemanusiaan. Pemban gunan eko
nom i haru s mamp u menghindarkan
diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas,
monopoli dan bentuk lainnya yang hanya
akan menimbul kan penindasan,
ketidakadilan, penderitaan, dan
kesengsaraan warga negara.
Pa n ca s i I a seb a g a i p a ra di g
m a pengembangan ekonomi lebih
mengacu pada Sila Keempat Pancasila,
sementara pengembangan ekonomi lebih
mengacu pa da pem ban guna n sistem
ekonomi Indonesia. Dengan demikian,
ini merujuk pada pembangunan ekonomi
kerakyatan atau pembangunan
demokrasi ekonomi ata u pem ba
nguna n s i stem e konomi indonesia
atau sistem ekonomi Pancasila. Dalam
ekonomi kerakyatan, politik/kebijakan
harus mampu mewujudkan
perekonomian nasional yang lebih
berkeadilan bagi seluruh warga
masyarakat (tidak lagi yang seperti sel
am a Orde Baru yang tel ah berp ihak
pada ekonomi besar/konglomerat).
Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih
memberikan kesempatan, dukungan,
dan pengembangan ekonomi rakyat
yang mencakup koperasi, usaha kecil,
dan usaha menengah sebagai pilar
utama pembangunan ekonomi nasional.
Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Hal ini sesuai dengan
koperasi. Ekonomi Kerakyatan akan
mampu mengembangkan program-
program konkrit pemerintah daerah di
era otonomi daerah yang lebih mandiri
dan lebih mampu mewujudkan keadilan
dan pemerataan pembangunan daerah.
Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan
akan mampu memberdayakan da era
h/rakyat dalam berekonomi sehingga
lebih adil, demokratis, transparan, dan
partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan,
Pemerintah Pusat dalam hal ini adalah
negara yang demokratis berperanan
mema ksa ka n pe ma t uha n p eraI
ura n- peraturan yang bersifat
melindungi warga atau meningkatkan
kepastian hukum.
vuiuxx axx ruxssi vzs
xevzRi
PANCASILA
TMUANTES
1. Melalui tes ini diharapkan agar mengetahui sejarah lahirnya Pancasila.
2. Melalui tes ini diharapkan agar mengetahui makna dari setiap sila dari Pancasila. i
3. Melalui tes ini diharapkan agar mengetahui paradigma dari Pancasila. ,

1. Tes ini berfungsi agar mengetahui sejarah lahirnya Pancasila. ;


2. Tes ini berfungsi untuk melatih analisis makna dari setiap sila Pancasila.
3. Tes ini berfungsi untuk mengetahui paradigma dari Pancasila.

TIPS DAS TRIK MESGERJAKAS


Mempelajari sejarah lahirnya Pancasila, makna sila dari setiap Pancasila, serta paradigma
dari Pancasila.

'

C05T0k SOAL
Hari lahirnya Pancasila diperingati setiap tanggal .... ;
A. 1 Juni
B. 2 Juni
C. 1 Oktober ,
D. 18Agustus i
E. 30 September ,

, Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, sedangkan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai,
i Hari Kesaktian Pancasila. i

Politik ekonomi kerakyatan lebih berpihak pada di bawah ini, kecuali .... '
A. koperasi
B. usahakecil ,
C. konglomerat
D. pasartradisional ,
E. usahamenengah

i Politik ekonomi kerakyatan lebih berpihak pada koperasi, usaha kecil, usaha menengah, serta i
, pasar tradisional. ,
1. Yang merumuskan Pancasila adalah 6. Dalam bahasa Jepang, BPUPKI disebut ....
....
A. Keibodan
A. MPR
B. Seinendan
B. KNIP
C. lchibangase yosio
C. PPKI
D. Dokuritsu junbi inkai
D. BPUPKI
E. Dokuritsu junbi cosakai
E. DPR-GR
2. Yang memberikan usul tentang Dasar Negara 7. BPUPKI diketuai oleh ....
Pancasila adalah .... A. Soekarno
A. Moh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, B. Moh. Hatta
dan Ir. Soekarno C. Moh. Yamin
B. Moh.Yamin, Ir. Soekarno, dan Mr. D.A.A. Maramis
Ahmad Soebardjo E. Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodinigrat
c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. ,8 Wakil ketua BPUPKI yang merupakan
Ahmad Soebardjo orang Indonesia adalah ....
D. Moh. Yamin, Drs. Moh. Hatta, dan A. Soekarno
Mr. Ahmad Soebardjo B.R.P. Soeroso
E. Moh. Yamin, Ir. Soekarno, dan Drs. C. Moh. Hatta
Moh. Hatta D. Moh. Yamin
3. Pancasila secara sah sebagai dasar E. Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodinigrat
negara Indonesia sejak .... 9. Wakil ketua BPUPKI yang merupakan
A. 1 Juni 1945 orang Jepang adalah ....
B. 1 Oktober 1945 A. Laksamna Terauchi
C. 17 Agustus 1945 B. Laksamana Maeda
D. 18 Agustus 1945 C. lchibangase Yosio
E. 30 September 1945 D. Nakamura
4. Hari lahirnya Pancasila diperingati setiap E. Hirohito
tanggal .... 10. Sidang pertama BPUPKI membahas tentang
A. 1 Juni
B. 1 Oktober A. dasar negara
C. 17 Agustus B. bentuk negara
D. 18 Agustus C. anggota perlemen
E. 30 September D. bentuk pemerintahan
5. BPUPKI dibentuk pada tanggal .... E. sistem pemerintahan
A. 1 Juni 1945 11. Tindakan BPUPKI saat belum
B. 1 Maret 1945 menghasilkan keputusan pada sidang
C. 1 Agustus 1945 pertama adalah ....
D. 17 Agustus 1945 A. membentuk Panitia Sembilan
E. 18 Agustus 1945 B. melakukan debat terbuka
C. menunda sidang
D. musyawarah

26
E. voting D. menuntaskan pertengkaran di antara
12. Yang memprakarsai diubahnya sila anggota BPUPKI
pertama Piagam Jakarta adalah.... E. menuntaskan berbagai masukan tentang
A. Ir. Soekarno usulan hukum dasar
B.A.A. Maramis 18. Rap at panitia Sembilan berlang s ung di
C. Moh. Yamin kediaman ....
D.R.P. Soeroso A. Laksamana Maeda
E. Moh. Hatta B. Drs. Moh. Hatta
13. Yang memberi saran atas sebutan C.A.A. Maramis
rumusan hukum dasar yang dihasilkan D. Ir. Soekarno
oleh panitia Sembilan .... E. Moh. Yamin
A. Moh. Yamin 19. Berikut ini yang bukan merupakan
B. Ir. Soekarno anggota panitia Sembilan adalah ....
C.A.A. Maramis A. Mr. Ahmad Soebardjo
D. Drs. Moh. Hatta B. Drs. Moh. Hatta
E. Radjiman Wedyodiningrat C. H. Agus Salim
14. Sila di dalam Piagam Jakarta yang D. Moh. Yamin
mengalami perubahan adalah ke .... E. Ir. Soekarno
A. 20. Sebelum menjadi Pancasila, rumusan
B. II dasar Negara Indonesia bernama ....
C. III A. Declaration of Human Rights
D. IV B. Dasasila Bandung
E. V C. Piagam Jakarta
15. Sila pertama Piagam Jakarta berbunyi .... D. Panca Marga
A. Persatuan Indonesia E. Tri Sila
B. Ketuhanan Yang Maha Esa 21. Pancasil a dikategorikan dalam ideolog i
C. Kemanusiaan yang adil dan beradab terbuka karena ....
D. K e t u h a n a n den g a n k e w aj A. ideologi yang anti komunis
iba n menjalankan syariat Islam bagi B. mengarah ke ideologi sosialis
pemeluk- pemeluknya C. mengarah ke ideologi kapitalis
E. Kerakyatan yang dipimpin oleh D. gabungan ideologi besar dunia
hikmat kebijaksanaan dalam E. milik seluruh rakyat dan
permusyawaratan/ perwakilan masyarakatlah ya ng m en emukan
16. Panitia Sembilan menetapkan hasil “dir inya” se rta “kepribadiannya”
sidangnya pada tanggal .... 22. Pancasil a mengandung nilai-nilai yang
A. 22 Juni 1945 dianggap ba ik, benar oleh masyarakat
B. 21 Juni 1945 Indonesia pada khususnya dan man usia
C. 20 Juni 1945 secara universal pada umum nya disebut
D. 19 Juni 1945 dengan dimensi ....
E. 18 Juni 1945 A. normatif
17. Tugas utama Panitia Sembilan adalah .... B. universal
A. menyusun naskah proklamasi C. idealitas
B. menyusun strategi untuk merdeka D. realitas
C. menyusun rumusan anggota kabinet E. idealis
23. Pancasil a mencerm in kan realitas hid up mengalami perubahan adalah ....
yang ada di masyarakat sehingga
Pancasila tidak pernah bertentangan
dengan tradisi, adat-istiadat,
kebudayaan, dan tata hidup keagamaan
yang ada dalam masyarakat Indonesia
disebut dengan dimensi ....
A. normatif
B. universal
C. idealitas
D. realitas
E. idealis
24. Nilai-nilai dasar yang ada dalam Pancasila
perlu dijabarkan dalam norma atau aturan
sebagaimana tersusun dalam tata aturan
perundangan yang berlaku di Indonesia
dari yang tertinggi sampai yang terendah
disebut dengan dimensi ....
A. normatif
B. universal
C. idealitas
D. realitas
E. objektif

25. Ni Ia i-n i I a i Pan cas il a itu terlekat pa


da pembawa dan pendukung nilai
Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat,
bangsa, dan negara menunjukan bahwa
Pancasila bersifat ....
A. normatif
B. universal
C. idealitas
D. realitas
E. objektif

26. Berikut ini yang merupakan sila keempat


dari Piagam Jakarta adalah ....
A. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
B. K e t u ha n a n de n g a n k e w aj i
ba n menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk- pemeluknya
c. Kead ilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
D. Kemanusiaan yang adil dan beradab
E. Persatuan Indonesia
27. Alasan sila pertama pada Piagam Jakarta
A. dirasa terlalu panjang
B. para anggota tidak setuju
C. BPUPKI sulit mengambil keputusan
D. banyak rakyat Indonesia yang tidak tahu
E. karena p erjuangan kem erde ka
an Indonesia dilakukan oleh
pahlawan dari berbagai agama
28. Sila pertama Piagam Jakarta berbunyi ....
A. Persatuan Indonesia
B. Ketuhanan Yang Maha Esa
C. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
D. K eI u h a n a n d e n g a n K e w
aj i ba n Menjalankan Syariat Islam
bagi Pemeluk- pemeluknya
E. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
29. Berikut ini yang merupakan sila kedua
dari Piagam Jakarta adalah ....
A. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
B. K eI u h a n a n d e n g a n K e w
aj i ba n Menjalankan Syariat Islam
bagi Pemeluk- pemeluknya
C. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
D. Kemanusiaan yang adil dan beradab
E. Persatuan Indonesia
30. Berikut ini yang merupakan sila ketiga
dari piagam Jakarta adalah ....
A. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
B. K eI u h a n a n d e n g a n K e w
aj i ba n Menjalankan Syariat Islam
bagi Pemeluk- pemeluknya
C. Kead ilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
D. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
E. Persatuan Indonesia
31. Berikut ini yang merupakan sila
keempat dari piagam Jakarta adalah ....
A. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/
Perwakilan yang sesuai dengan sistem nilai dalam
B. K e t u h a na n denga n K e w aj i Pancasila ialah ....
ba n Menjalankan Syariat Islam bagi A. menjaga persatuan dan kesatuan
Pemeluk- pemeluknya tanpa membeda-bedakan suku,
C. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat ras, maupun
Indonesia
D. Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
E. Persatuan Indonesia
32. Berikut ini yang merupakan sila kelima
dari Piagam Jakarta adalah ....
A. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
perwakilan
B. K e t u h a na n denga n K e w aj i
ba n Menjalankan Syariat Islam bagi
Pemeluk- pemeluknya
C. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
D. Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab
E. Persatuan Indonesia
33. Tang gal 1 juni diper ingati sebagai hari
lahirnya Pancasila atas dasar ....
A. Sayuti Melik mengetik kembali
naskah Pancasila
B. Sayuti Melik mengetik kembali
naskah
Proklamasi
C. Moh. Hatta mengusulkan perubahan
Piagam Jakarta
D. Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya
atas usulan dasar negara
E. Moh. Yamin memberi nama dasar
negara dengan sebutan Piagam
Jakarta
34. Sumber dari Pancasila adalah ....
A. nilai-nilai luhur kebudayaan yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia
B. pemikiran pemikiranjenius para ahli
filsafat
C. turunan dari ideologi kapitalis
D. diambil dari nilai-nilai sosialis
E. gabungan dari ideologi barat
35. Di bawah ini yang termasuk perilaku
agama
B. melakukan demo disertai pengrusakan
karena tuntutan tidak dikabulkan
C. mem en ga r uhi ma sya ra ka t unt
uk mengikuti golongan tertentu
D. berse kolah di univers it as tern am a
mancanegara
E. bekerja menjadi TKI
36. Pancasila merupakan ideologi ....
A. terbuka
B. tertutup
C. liberalis
D. komunis
E. sosialis
37. Pancasila merupakan Philosofische Gronslag
yang berarti Pancasila ....
A. sumber dari segala sumber hukum
B. sumber dari kehidupan berbangsa
C. sumber undang-undang
D. sumber keputusan
E. sumber hukum
38. Yang merupakan salah satu anggota Panitia
Sembilan adalah ....
A. Adam Malik
B. Sri Sultan HB IX
C. Saudanco Singgih
D. Laksamana Maeda
E.K.H. Wahid Hasjim
39. Salah satu fungsi dari Pancasila adalah sebagai
filter dengan tujuan ....
A. agar budaya barat sulit masuk ke Indonesia
B.
Indonesia
C. agar budaya Indonesia tidak ketinggalan
zaman
D. agar budaya barat bisa dengan mudah
bercampur dengan budaya Indonesia
E. agar budaya yang masuk ke Indonesia
bis a dises ua ka n den ga n kond is i
masyarakat Indonesia dan berdasarkan
dengan Pancasila
40. Pancasila terjadi melalui proses kausalitas
yang mempunyai makna ....
A. m e n u m b u h k a n r a s a s e n a s i
b sepenanggungan
B. isinya merupakan nilai-nilai dan cita- C. hukum formal
cita tertentu yang diajukan mutlak
C. menghilangkan penonjolan kekuatan
a ta u kekua s a a n, ket ur un a n
da n perbedaan warna kulit
D. sebelum disahkan sebagai dasar negara
nilai-nilai Pancasila tela h menjadi
pandangan hidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari
E. isinya bukan berupa nilai-nilai dan
cita- cita tertentu melain kan intinya
terdiri dari tuntutan konkret dan
operasional yang kera s, yang
diajukan den gan mutlak bahwa
orang harus taat terhadap ideologi
tersebut
41. Pancasila merupakan sebuah ideologi yang
bersifat di bawah ini, kecuali ....
A. rigid
B. aktual
C. konkret
D. fleksibel
E. antisipatif
42. Pancasila merupakan ....
A. Ideologi Negara Republik Indonesia
B. Lambang Negara Republik Indonesia
C. Konstitusi Negara Republik Indonesia
D. Ideologi dan Konstitusi Negara Indonesia
E. Lambang dan ideologi Negara
Republik Indonesia
43. Nilai yang ter kandung dalam Pancasila
merupakan nilai-nilai asli dan
berkembang di Indonesia sejak Indonesia
belum merdeka menunjukan Pancasila
sebagai ....
A. suatu sistem
B. dasar filsafat negara
C. jati diri Bangsa Indonesia
D. ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
E. sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia
44. Pancasila merupakan sumber dari
segala sumber hukum yang meliputi di
bawah ini, kecuali ....
A. yurisprudensi hakim
B. undang-undang
D. traktat
E. diktat
45. Pancasila berasal dari bahasa ....
A. Cina
B. Melayu
C. Indonesia
D. Jawa Kuno
E. Sanskerta
46. Yang melambangkan Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab adalah gambar ....
A. bintang
B. rantai baja
C. padi dan kapas
D. pohon beringin
E. kepala banteng
47. Yang melambangkan Persatuan
Indonesia adalah gambar ....
A. bintang
B. rantai baja
C. padi dan kapas
D. pohon beringin
E. kepala banteng
48. Yang melambangkan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah
gambar ....
A. bintang
B. rantai baja
C. padi dan kapas
D. pohon beringin
E. kepala banteng
49. Pancasila yang bermakna "Lima
Kemoralan" sebagai sebuah Dharma
terdapat dalam ajaran agama ....
A. Islam
B. Buddha
C. Hindu
D. Katolik
E. Khonghucu
50. Pancasila terdapat di dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Anda mungkin juga menyukai