Anda di halaman 1dari 12

DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

PERTEMUAN 2
MATERI POKOK
JENIS-JENIS PETA DAN PENGGUNANNYA

A. PETA KONSEP

Peta Kadaster

Peta Skala Besar

Peta
SKALASkala Sedang Peta Skala Kecil Peta Skala Geografis
Peta Umum

ISI
Peta Khusus

Peta Datar
JENIS-JENIS PETA
BENTUK Peta Timbul Peta Digital
Peta Stationer

SIFAT
Peta Dinamis

Peta Dasar
SUMBER
Peta Turunan
PENGGUNAAN PETA

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 1


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Jenis-Jenis Peta
Peta yang dapat kita temukan sangat banyak jenisnya, tergantung pada tujuan
pembuatan peta, jenis simbol dan skala yang digunakan, atau kecenderungan
bentuk fenomena yang akan digambarkan. Dari sekian banyak jenis peta, pada
dasarnya dapat dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu berdasarkan skala, isi,
dan bentuk. Berikut ini penjelasannya:
a. Jenis Peta Berdasarkan Skala
Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan dalam peta kadaster, skala
besar, skala sedang, skala kecil, dan skala geografi. Berikut ini penjelasannya:
1) Peta Kadaster

Peta Kadaster adalah peta yang memiliki skala sangat besar antara 1:100
hingga 1:5.000. Peta ini sangat detail dan banyak digunakan untuk
keperluan teknis, misalnya penentuan jaringan jalan, pembangunan
permukiman, dan sebagainya.

Gambar 26. Peta Guna Lahan dengan Skala 1: 3000

Peta pada Gambar 1. Di atas merupakan salah satu contoh peta kadaster
karena memiliki skala antara 1: 100 sampai dengan 1: 5.000.

2) Peta Skala Besar

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 2


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Peta skala besar adalah peta yang memiliki skala 1:5.000 hingga 1:250.000.
Peta ini biasanya digunakan untuk keperluan perencanaan wilayah taktis
dan pemetaan administrasi seperti desa atau kecamatan. Badan Informasi
Geospasial telah banyak memetakan wilayah indonesia dengan skala
1:25.000.

Gambar 27. Peta Administrasi Kecamatan Pengasih dengan Skala 1: 100.000

3) Peta Skala Sedang

Peta skala sedang adalah peta yang memiliki skala 1: 250.000 hingga 1:
500.000. Peta ini digunakan untuk menampilkan informasi yang lebih luas
dalam suatu daerah misalnya kabupaten dan provinsi.

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Gambar 28. Peta Wilayah Administrasi DIY dengan Skala 1: 500.000

4) Peta Skala Kecil

eta skala kecil adalah peta yang memiliki skala 1: 500.000 hingga 1:
1.000.000. Peta skala kecil digunakan untuk perencanaan umum dan studi
strategis.

5) Peta Geografis

Peta Geografi adalah peta yang memiliki skala lebih kecil dari 1: 1.000.000.
Contoh: Peta Indonesia dan Peta Dunia.

Gambar 29. Peta Indonesia dengan Skala 1: 20.000.000

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 4


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

b. Jenis Peta Berdasarkan Isi


Berdasarkan skalanya, peta dapat diklasifikasikan dalam peta kadaster, skala
besar, skala sedang, skala kecil, dan skala geografi. Berikut ini penjelasannya:
1) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan seluruh penampakan yang
ada di permukaan bumi. Penampakan tersebut dapat bersifat alamiah
misalnya sungai, maupun yang bersifat budaya atau buatan manusia,
misalnya jalan raya. Termasuk ke dalam jenis peta umum diantaranya:
a) Peta Dunia
Peta Dunia, menyajikan informasi dan letak wilayah setiap negara di
dunia.

Gambar 30. Peta Dunia


b) Peta Topografi
Peta Topografi, menyajikan informasi tentang permukaan bumi dan
reliefnya, ditambah penampakan lain seperti pengairan, fisik dan budaya
untuk melengkapinya. Relief muka bumi digambarkan pada peta dalam
bentuk garis-garis yang menghubungkan ketinggian tempat yang sama
(garis kontur).

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Gambar 31. Peta Topografi di KP Fabrik Komponen Industri Energi

Adapun ciri garis kontur :


 Semakin rapat jarak antar garis menunjukkan relief yang semakin
curam. Begitu sebaliknya, jarak antargaris yang semakin jarang
menunjukkan relief yang landai.
 Jika ditemukan garis kontur yang bergerigi, menandakan di daerah
tersebut terdapat lembah atau depresi.
 Jika ditemukan garis kontur yang sangat rapat menandakan terdapat
patahan di daerah tersebut.
c) Peta Korografi
Peta Korografi, menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang bercorak umum dan berskala kecil, seperti atlas. Berikut ini contoh
peta korografi:

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 31


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Gambar 32. Peta Provinsi DIY dengan Skala 1: 1.300.000


2) Peta Khusus
Peta khusus atau peta tematik yaitu peta yang menggambarkan atau
menyajikan iformasi penampakan tertentu (spesifik) di permukaan bumi.
Pada peta ini, penggunaan simbol merupakan ciri yang ditonjolkan sesuai
tema yang bergantung pada tujuan pemetaan. Berikut ini beberapa jenis
peta tematik, antara lain:
a) Peta Iklim, menyajikan tema iklim seperti halnya cuaca dengan
menggunakan simbol warna. Berikut ini contohnya:

Gambar 32. Peta Tematik Prakiraan Curah Hujan Juni 2014 di Indonesia

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

b) Peta Sumberdaya Alam di Indonesia, menyajikan tema potensi sumber


daya alam yang ada di Indonesia dengan menggunakan simbol-simbol
yang menggambarkan jenis-jenis sumber daya alam.
c) Peta Tata Guna Lahan, menyajikan tema pola penggunaan lahan suatu
wilayah dengan menggunakan sumbol-simbol yang menggambarkan
lahan pertanian, kawasan industri, permukinan, dan lain-lain.
c. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
Selain jenisnya, kita juga dapat mengenal peta berdasarkan bentuknya. Bentuk
peta adalah tampilan yang disajikan oleh peta. Secara umum, kita dapat
membedakan peta menjadi:
1) Peta Datar (2D)

Peta ini disebut juga peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang
datar, misalnya pada kertas. Unsur ruang yang apat dilihat pada peta datar
adalah panjang dan lebar. Untuk ruang yang dapat dilihat pada peta datar
adalah panjang dan lebar. Untuk menunjukan bentuk permukaan bumi
umumnya digambarkan dengan perbedaan simbol misal untuk menunjukan
ketinggian.

2) Peta Timbul (3D)

Peta ini disebut peta relief,atau peta timbul yaitu peta yang dibuat
berdasrkan bentuk permukaan bumi sebenarnya. Pada peta relief, selain
unsur ruang berupa panjang dan lebar disajikan pula unsur ketinggian.
Dengan kata lain, pada peta relief kita dapat melihat relief permukaan bumi
dengan jelas. Contohnya: Maket

Gambar 33. Peta Bali 2D ( kiri) dan 3D (kanan)

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

3) Peta Digital

Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk


ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Setiap objek pada peta digital
disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat. Sebagai contoh, 10
objek berupa lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai sebuah koordinat,
sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai sekumpulan
koordinat. Beberapa kelebihan penggunaan peta digital dibandingkan
dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan
lain), antara lain dalam hal :

a) Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat,
memuai atau sobek ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.

b) Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media


penyimpanan yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog
yang disimpan dalam bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya,
memerlukan ruangan yang lebih besar dibanding dengan jika peta
tersebut disimpan sebagai peta digital dalam sebuah CD-ROM atau
DVD- ROM.

Peta digital lebih mudah diperbaharui. Penyuntingan untuk keperluan


perubahan data atau perubahan sistem koordinat misalnya, dapat lebih
mudah dilakukan menggunakan perangkat lunak tertentu

d. Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya


Jenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:
1) Peta Stationer

Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data yang menggambarkan


permukaan bumi yang memiliki sifat data tetap atau relatif stabil. Contoh
peta stasioner misalnya peta batimetri (kedalaman laut),peta topografi, dan
peta jalur pegunungan atau jalur gempa.

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Gambar 34. Gunung Berapi di Indonesia

2) Peta Dinamis

Peta dinamis merupakan peta yang menggambarkan keadaan permukaan


bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contoh peta dinamis
antara lain peta petsebaran kepadatan penduduk atau peta jaringan jalan.

Gambar 35. Gunung Berapi di Indonesia

e. Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data


Berdasarkan sumber datanya peta dapat dibagi menjadi:
1) Peta Dasar (Basic Map)
Peta ini merupakan peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan
dan dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan secara
sistematis perlu adanya pembakuan dalam metode pemetaan,sistem
datum,sistem proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak
informasi tepi, derajat ketelitian dan kelengkapan isi, serta pembakuan

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

dalam kerangka geometris peta (grid and graticule). Berhubung peta ini
induk ini dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi,
maka peta ini dapat digolongkan sebagai peta dasar. Karena peta dasar
adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya,
khususnya acuan untuk kerangka geometris.
2) Peta Turunan (Devided Map)
Peta ini merupakan peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan acuan peta
yang sudah ada,sehingga survei langsung ke lapangan tidak diperlukan lagi.
Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan
topografi.
2. Penggunaan Berbagai Jenis Peta
Peta selain disajikan dalam bentuk lembaran terpisah dapat juga
dikumpulkan dalam satu buku, sehingga peta yang yang dibukukan disebut atlas.
Misalnya kumpulan peta-peta provinsi di Indonesia dapat dibukukan menjadi atlas
nasional Indonesia. Berdasarkan isinya, atlas dapat dibedakan menjadi dua yakni
atlas umum dan atlas khusus. Atlas umum adalah atlas yang memuat infotmssi
yang bersifat umum tentang wilayah tertentu. Berdasarkan cakupan wilayahnya,
atlas umum terdiri dari atlas nasional, atlas regional,dan atlas dunia. Sedangkan
atlas khusus adalah atlas yang memuat peta berisi informasi atau tema secara
khusus. Misalnya,atlas jalan Jakarta.
Beberapa informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca
peta yaitu:
a) Mengetahui posisi atau lokasi relatif
b) Letak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang
berdekatan di sebelahnya atau letak secara administrasi
c) Letak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau
orientasi pada peta. Secara kartografi,arah utara selalu menghadap ke atas
pada media peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan
orientasi peta tersebut. Contoh, desa Sukamanah menempati wilayah pada
bagian selatan Kecamatan Cianjur dan di sebelah timur Kelurahan Sayang.
d) Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara
astronomis.
e) Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada peta,
kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai, dan
luas suatu wilayah.
f) Mengetahui bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi
pada peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam,misalnya kota, gunung,

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 3


DASAR-DASAR PEMETAAN, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua


perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta. Misalnya
simbol titik warna hitam menggambarkan bangunan-bangunan,simbol garis
diperuntukkan pada sungai dan jalan serta simbol area menggambarkan area
pemukiman dan vegetasi (sawah,hutan, dan lain-lain).
g) Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau
lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian
maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai
angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan
fisik dari suatu wilayah atau relief dan kemiringan relief.
h) Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola aliran
sungai,persebaran hutan di Indonesia,dan sebagainya) maupun bentang
budaya (pola persebaran pemukiman,pola jaringan jalan dan kecenderungan
perkembangannya).
i) Mengetahui persebaran sumber daya alam dan hasil produksinya atau potensi
suatu daerah.
j) Membantu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi
jalan,navigasi, atau perencanaan
k) Membantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain,misalnya desain
jalan
Cara menggunakan peta dengan baik:
a) Pembaca peta harus memiliki pengetahuan dasar peta
b) Pembaca peta mengetahui cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
masalah peta
c) Pembaca peta memiliki sikap dan pandangan yang kritis
d) Pembaca peta mampu memiliki daya imajinasi yang kuat dan benar
e) Pembaca peta terus berlatih secara teratur dalam menafsirkan dan memahami
ta.

GEOGRAFI UNTUK SMA/MA 5

Anda mungkin juga menyukai