NIM : 14416241029
A. Definisi Peta
Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara
berbagai perwujudan yang diwakili. Peta juga dapat diartikan sebagai sumber dari data
(informasi) yang diharapkan mendekati keadaan sesungguhnya. Data pada peta mengalami
penyederhanaan dan klasifikasi tergantung dari penggunaan/tujuan peta. (Aryono
Prihandito, 1989:1).
Dalam Diktat Kartografi Dasar (K. Endro Sariyono dan Muhammad Nursa’ban,
2010:2) menjelaskan beberapa pengertian peta dari beberapa sumber, yaitu:
1. Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara
berbagai perwujudan yang diwakili.
2. Menurut ICA (International Cartography Association), peta adalah gambaran
konvensional yang dibuat dengan menggambarkan elemen-elemen yang ada di
permukaan bumi dan gejala yang ada hubungannya dengan elemen-elemen tersebut.
3. Menurut Erwin Raisz (1948), peta adalah suatu gambaran konvensional dari
permukaan bumi, sepertinya kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan
ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.
Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan suatu signal atau saluran
antara pengirim pesan (pembuat peta) dengan penerima pesan (pembaca peta), dengan
demikian peta digunakan untuk mengirim pesan yang berupa informasi tentang realita
dalam wujud berupa gambar.
1
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
B. Jenis-jenis peta
Dalam buku Pengetahuan Peta (Subagio, 2003:2) dijelaskan bahwa peta topografi
merupakan gambaran sebagian kecil permukaan bumi di atas bidang datar (atau bidang
yang dapat didatarkan) yang dibuat dalam skala tertentu, serta dilakukan dengan metode
tertentu pula. Karena banyaknya data topografi yang dapat disajikan di atas suatu peta,
maka perlu dilakukan pemilihan data-data yang akan disajikan sehingga kerumitan isi peta
dapat dihindari. Dalam pemilihan data tersebut, perlu dipertimbangkan beberapa hal
seperti: skala peta yang akan dibuat, sumber data pemetaan, serta jenis data yang akan
disajikan (tujuan pemetaan). Berdasarkan ketiga pertimbangan di atas, suatu peta dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis peta, yaitu:
1. Berdasarkan sumber datanya, peta dapat dikelompokkam ke dalam dua golongan peta,
yaitu:
a. Peta induk (basic map) yaitu peta yang dihasilkan dari survey lapangan dan
dilakukan secara sistematis. Untuk melakukan pemetaan secara sistematis,
diperlukan adanya pembakuan dalam metode pemetaan, sitem datum, sistem
proyeksi peta, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi, derajat
penelitian serta kelengkapan isi, serta pembakuan dalam kerangka geometris peta.
Berhubung peta induk ini dapat digolongkan pula sebagai peta dasar (base map).
Peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan dalam pembuatan peta lainnya,
khususnya acuan untuk kerangka geometrisnya.
b. Peta turunan (derived map) adalah peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan acuan
peta yang sudah ada, sehingga survey langsung ke lapangan tidak diperlukan di
sini. Peta turunan ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan
topografi.
2. Berdasarkan jenis peta yang disajikan, peta dapat digolongkan dalam dua kelompok,
yaitu:
a. Peta topografi (topographic map) adalah peta yang menggambarkan semua unsur
topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam (seperti sungai, garis
pantai, danau, kehutanan, gunung, dll) maupun unsur buatan manusia (seperti jalan,
pemukiman, pelabuhan, pasar, tempat rekreasi, dll), serta menggambarkan pula
2
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
3
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
digambarkan dengan satu garis. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah skala
1:250.000, 1:100.000, 1:50.000, 1:25.000. skala sedang ini pada umumnya
digunakan untuk pemetaan dasar topografi nasional, seperti yang dilakukan
Bakosurtanal.
c. Skala kecil merupakan skala peta yang hanya dapat menyajikan data dalam ukuran
kecil pula, sehingga tingkat penyederhanaan penyajian data sudah semakin
membesar. Pada skala ini, luas daerah/kota sudah tidak dapat digambarkan secara
rinci, sehingga hanya dapat diwakili dengan symbol titik saja. Begitu pula dengan
data-data topografi lainnya, hanya dapat disajikan data-data yang besar saja,
misalnya jalan protocol, sungai besar, kehutanan, dan sebagainya. Contoh skala
kecil adalah 1:500.000, 1:1.000.000, atau skala yang lebih kecil lagi. Skala ini
umumnya digunakan untuk atlas.
C. Fungsi dan kegunaan peta
Dalam buku Kartografi (Aryono Prihandito, 1989:2) menjelaskan bahwa fungsi
peta adalah:
1. Menujukkan posisi atau lokasi relative (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan
tempat lain di permukaan bumi).
2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas
permukaan bumi).
3. Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua-benua, negara, gunung, dan lain-
lainnya) sehinnga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya dalam
suatu peta. Dalam hal ini dipakai symbol-simbol sebagai “wakil” dari data-data
tersebut, dimana kartografet menganggap symbol tersebut dapat dimengerti pengguna
peta.
D. Unsur-unsur peta
Unsur peta adalah hal hal atau bagian yang harus terdapat dalam gambar peta yang
baik dan benar. Jika ada salah satu unsur yang tidak ada di dalam sebuah peta maka peta
tersebut tidak baik atau kurang baik. Peta harus mudah dipahami sehingga tidak
membingungkan orang yang membaca atau melihat atau pengguna peta tersebut. Penyajian
informasi pada peta haruslah lengkap, teliti, dan sistematis.
4
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
5
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
dalam membaca dan memahami isi dari peta itu sendiri. Berdasarkan bentuknya,
simbol peta dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a) Simbol titik
Simbol titik pada peta terdiri atas bermacam macam ukuran dan bentuk, ada yang
berbentuk kotak, segitiga, lingkaran, dan bentuk lainnya.
6
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
c) Simbol warna
Simbol warna adalah simbol yang menggunakan warna. Warna yang digunakan
tidak setiap warna yang dapat digunakan, hanya warna warna khusus yang
digunakan. beberapa warna memiliki makna atau arti tertentu yang
menggambarkan keadaan alam yang tergambar pada peta. Keadaan alam dan
kenampakan sosial yang bisa dituliskan dengan simbol warna antara lain adalah :
hasil budaya manusia (seperti : kota, jalan, candi, dan lainnya), dataran tinggi,
dataran rendah, perairan, dan lain sebagainya.
Simbol warna
(sumber: gerbangilmu.com)
d) Simbol area atau wilayah
Bukan sembarangan gambar yang dapat digunakan untuk simbol peta bagian ini,
bentuk gambar unruk simbol peta adalah gambar gambar tertentu, seperti : pohon
kelapa, padi, hewan, dan lain sebagainya. Gambar yang digunakan juga bukan
gambar sebenarnya, biasanya dalam bentuk ilustrasi saja. Srtiap bentuk gambar
pada simbol peta melambangkan keadaan benda yang digambar pada daerah uang
dipetakan.
7
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
8
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
Legenda merupakan unsur atau bagian peta yang berisi keterangan simbol simbol
peta. Tempat legenda pada peta terdapat pada peta utama di tempat yang longgar / luas.
E. Sumber dan cara membuat peta
1. Sumber Peta
Dalam Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta (Satriyo Wibowo, 2010:9) dijelaskan
bahwa Penggambaran peta dapat dilakukan dengan mendasarkan pada beberapa
sumber, meliputi:
a) Penginderaan jauh (remote sensing)
Penginderaan jauh dilakukan dengan bantuan satelit untuk menentukan letak/posisi
suatu fenomena yang terjadi di permukaan bumi.
b) Pengukuran langsung di permukaan bumi (terestis)
Pengukuran langsung (terestis) dilakukan dengan menentukan letak/posisi suatu
fenomena yang langsung di ukur di permukaan bumi dengan alat bantu pengukuran
panjang (jarak) dan arah (kompas).
c) Semi-terestis.
Saat ini dikembangkan pengukuran langsung di permukaan bumi dengan alat bantu
satelit untuk menentukan posisi/letak suatu fenomena. Pengukuran ini katagorikan
sebagai pengukuran semi terestis. Alat bantu yang digunakan misalnya GPS
(Global Position System). GPS dapat digunakan di permukaan bumi dengan
menerima sinyal yang menginformasikan lokasi secara real time dari satelit.
Selain itu, dalam Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta (Satriyo Wibowo, 2010:16)
juga dijelaskan bahwa dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus
diperhatikan. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah:
9
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
Langkah pertama dalam pembuatan peta adalah menentukan daerah yang dipetakan.
Setelah ditentukan daerah yang akan dipetakan, maka langkah selanjutnya adalah mencari
data yang diperlukan untuk membuat peta. Sumber-sumber data tersebut bisa didapat
secara langsung, penginderaan jauh maupun dengan cara semi-serestis. Baru setelah data
tersebut sudah didapat, pembuatan peta dapat dilakukan. Peta yang dibuat masih berupa
peta dasar, yaitu peta yang belum diberi simbol.
Setelah peta dasar telah dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengklarifikasi dan
menggolongkan data-data sesuai dengan yang diperlukan, sebelum peta tersebut diberi
simbol-simbol. Pada peta, bentuk-bentuk permukaan bumi yang perlu digambarkan harus
sesuai dengan maksud pembuatan peta yang diminta pada awalnya sehingga data-data
dalam peta tersebut sesuai dengan apa yang diperlukan.
10
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
- kampung
- fasilitas lalu lintas
Kerangka
- batas-batas
Bentuk- - garis pantai, sungai
bentuk
planimetri - simbol bangunan
s
Proyeksi - simbol titik-titik pada tanah
- Simbol titik kontrol
Simbol
- Simbol keadaan daerah
Detail
- Simbol tanaman
- Simbol daerah perairan
- garis grid
- indeks lembaran peta
Keterangan - skala
tambahan - catatan peta bagian administrasi
- deklinasi magnit
- keterangan tambahan-nota penjelasan-judul rencana
11
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
12
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
12
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
13
DWI NUR FAJRIATI. P.IPS UNY 2014 A 😊 SERTAKAN SUMBER YAA
Daftar Pustaka:
Prihandito, Aryono. 1989. Kartografi. Yogyakarta: PT Gama Widya.
Sariyono, K. Endro, dan Nursa’ban, Muhammad. 2010. Diktat Kartografi dasar. Diunduh di
http:/staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.%20Kimpul%20Endro%20Sariyo
no/Kartografi%20Dasar.pdf pada hari Rabu 9 September 2015 pukul 15:55 WIB.
Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Bandung : Penerbit ITB.
Takasaki, Masayoshi. 1983. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan ( Terjemahan Suyono
Sosrodarsono). Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita.
Wibowo, Satriyo. 2010. Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Peta. Diunduh di
http://www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Satriyo%20Wibowo,%20S.Pd./
BAB%20II%20pembuatan%20peta.docx pada hari Kamis, 10 September 2015, pukul
20:50 WIB.
http://www.gerbangilmu.com/2015/01/pengertian-syarat-dan-unsur-peta-lengkap-dengan-
gambar.html diunduh pada hari Kamis, 10 September 2015, pukul 20:23 WIB.
14