Bacaan 1.422
6.9. UNTING-UNTING
Unting-unting merupakan bandul yang terbuat dari besi atau
kuningan yang berbentuk kerucut dengan ujung bawah lancip dan
digantungkan pada bagian tengah tripod/statif tegak lurus titik.
6.7. CARA MENGGUNAKAN ALAT SIPAT DATAR
Unting-unting berguna untuk memproyeksikan suatu titik pada pita
ukur di permukaan tanah atau sebaliknya
1. Pasang kaki tiga penyangga/tripod/statip pada tempat yang
dikehendaki, biasanya pada titik ikat atau pada titik yang sudah
diketahui koordinat dan elevasinya.
2. Pastikan kaki tiga penyangga terpasang secara kuat dan stabil
serta posisi pelat tempat dudukan alat ukur (tribrach) pada
posisi semendatar mungkin.
3. Kencangkan sekrup-sekrup penguat yang ada pada masing-
masing kaki secukupnya.
4. Pasang waterpass pada dudukan atau tribrach dan kencangkan
sekrupnya.
5. Atur sumbu I vertikal dan sumbu II horisontal dengan 7. GLOBAL POSITIONING SYSTEM
menggunakan sekrup penyeimbang nivo kotak, yang biasanya
disebut sekrup A, B, C. Global Positioning System (GPS) merupakan salah satu metode
dalam geodesi satelit yang digunakan untuk penentuan posisi di
permukaan bumi secara 3D dimana penentuannya menggunakan
teknik trilaterasi dengan menggunakan jarak dari beberapa lokasi alat penerima yang berada dalam dalam ruang, di bawah
yang diketahui untuk menentukan koordinat lokasi yang tidak terowongan atau di dalam air.
diketahui.
Secara umum metoda pengukuran posisi dengan menggunakan Pada penentuan posisi menggunakan GNSS, hasil pengukuran di
pengamatan satelit disebut Global Navigation Satellite System permukaan bumi disajikan dalam koordinat kartesian tiga dimensi
(GNSS). GNSS terdiri sistem satelit: GPS dari AS, Glonass dari (X,Y,Z) dan sistem koordinat World Geodetic System 1984 (WGS84).
Rusia, Galileo dari Eropa, dan Beidou dari China. Pengamatan di
wilayah Indonesia hanya dapat menggunakan satelit GPS dan 7.2. PENGGUNAAN GNSS/GPS
Glonass saja.
• GNSS/GPS Geodetic dapat digunakan setiap saat tanpa
tergantung waktu dan cuaca
1 • Satelit-satelit GNSS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi
yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi serta dengan
jumlah yang relatif cukup banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat
meliput wilayah yang cukup luas sehingga dapat digunakan oleh
2 banyak orang sekaligus.
• Penggunaan GPS Geodetic dalam penentuan posisi relatif tidak
terlalu terpengaruh dengan kondisi topografis daerah survei
3 dibandingkan dengan penggunaan metode terestris.
6 • Posisi yang ditentukan oleh GNSS/GPS Geodetic mengacu ke
suatu datum global yang relatif teliti dan mudah direalisasikan,
4 yaitu datum WGS 84.
• GNSS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya
7 8 cukup luas. Dari yang sangat teliti (orde millimeter) sampai orde
5 meter.
• Pemakaian sistem GNSS tidak dikenakan biaya.
Prinsip Kerja GPS
• Lebih efisien dalam waktu, biaya operasional, dan tenaga.
• Celah untuk memanipulasi data pada pengukuran GNSS lebih sulit
7.1. PRINSIP KERJA GPS
dibandingkan menggunakan metode terestris
1. GPS adalah konstelasi 24 atau lebih satelit yang terbang pada • Relatif mudah dipelajari sekalipun oleh orang awam yang belum
ketinggian 20.350km diatas permukaan bumi. Setiap satelit pernah menggunakan.
mengelilingi bumi dua kali sehari pada salah satu dari enam orbit
yang tersedia sehingga setiap saat dibagian manapun di dunia 7.3. ALAT-ALAT PENERIMA (RECEIVERS) GPS
akan selalu ada satelit, sehingga sistem ini dapat dimanfaatkan
Alat-alat penerima sinyal GPS terdiri dari tiga kategori/tipe yaitu: tipe
kapan dan dimana saja
navigasi, tipe pemetaan dan tipe geodetik. Pengkategorian ini
2. Satelit GPS memancarkan sinyal radio yang mengandung
dikaitkan dengan gelombang yang diterima yang terdiri dari:
informasi lokasinya, status, waktu presisi (t1) dari jam atom satelit.
• gelombang L1, gelombang yang membawa dan merekam
3. Sinyal radio GPS menjalar melalui ruang angkasa dengan
data pseudorange dan data fase atau kode P (Y) dan C/A beserta
kecepatan cahaya (c), lebih dari 299.792 km/detik
pesan navigasi
4. Alat GPS menerima sinyal radio tersebut, mencatat waktu
• gelombang L2, gelombang yang membawa kode P(Y) dan pesan
penerimaannya (t2), dan menggunakannya untuk menghitung
navigasi.
jarak alat tersebut dari satelit.
5. Setiap kali alat GPS tersebut mengetahui jarak dari paling tidak Berdasarkan pada jumlah data yang dapat diamati, receiver GPS
empat satelit, alat GPS tersebut dapat menggunakan ilmu dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
geometri untuk menentukan lokasi alat GPS di permukaan bumi
dalam 3D. • receiver single frekuensi, receiver yang menerima gelombang L1
6. Untuk menghitung jarak alat GPS dari suatu satelit, digunakan disebut
rumus jarak = kecepatan cahaya x waktu, dimana kecepatan • dual frekuensi receiver yang menerima gelombang L1 dan L2
cahaya adalah c dan waktu adalah berapa lama sinyal menjalar di disebut receiver tipe.
ruang angkasa. Waktu menjalarnya sinyal adalah perbedaan
antara saat sinyal dipancarkan satelit t1 dan saat sinyal diterima Tipe Navigasi disebut juga tipe genggam (handheld receiver) yang
alat GPS t2. digunakan untuk penentuan posisi absolut secara instan yang tidak
7. Pengendali Utama GPS melacak semua satelit melalui jaringan menuntut ketelitian terlalu tinggi. Tipe ini menerima gelombang L1.
pelacak global dan mengelola kondisinya setiap hari. Antena yang Tipe navigasi memberikan ketelitian posisi 3-4 meter. Contoh adalah:
dipasang diseluruh dunia mengirim update data dan perintah Garmin e-trex, Maggelan, Garmin street, ED2GPS Lite dsb.
operasi ke satelit. Tipe Pemetaan merupakan receiver tipe single frekuensi dimana
8. Angkatan Udara Amerika Serikat meluncurkan satelit GPS dan data pseudorange (Kode C/A), data yang direkam dipindahkan
meluncurkan satelit pengganti bila satelit pertama habis masa atau didownload ke komputer untuk proses lebih lanjut, sehingga
pakainya. Satelit pengganti akan memiliki ketelitian dan kehadalan dapat digunakan untuk penentuan posisi secara diferential. Ketelitian
yang lebih baik. yang dapat diperoleh tipe tersebut adalah sekitar 1-2 meter.
Beberapa merk yang beredar di pasaran yang dapat diklasifikasikan
GPS mempunyai kelemahan, karena tidak dapat dimanfaatkan sebagai tipe pemetaan diantaranya: Leica GS-20, Trimble
ditempat dimana sinyal satelit GPS tidak dapat diterima oleh antena
Pathfinder, Magellan ProMark-X, Astech Reliance, ED2GPS Max
dsb.
Tipe Geodetik merupakan jenis receiver GPS yang relatif paling
canggih, paling mahal, serta memberikan data yang paling akurat.
Tipe ini merupakan receiver tipe single dan dual frekuensi yang
digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian tinggi dari
orde milimeter sampai orde centimeter. Contoh: Leica, Topcon,
Sokkia, ED2GPS Pro.
8. PUSTAKA
1. https://www.jasaukurtanah.com/pengenalan-gnss-dan-
aplikasinya-part-1.html
2. www.gps.gov
3. http://surveyor-surta.blogspot.com/2015/02/aplikasi-gps-cara-
mengoperasikan-gps.html