Anda di halaman 1dari 7

Nama : Devina Humaira Putri

Nim : 1857301065

Kelas : TI 4B

Matkul : Geografis Information System

Soal GIS

1. Jelaskan definisi Geodesi !


2. Sebutkan dan jelaskan jenis data geodetic !
3. Apa yang dimaksud dengan peta dan pemetaan ?
4. Metode pemetaan terdiri dari tiga metode, yaitu : metode teresteris, fotogrametris dan
metode inderaja(remote sensing). Jelaskan ketiga metode tersebut !
5. Untuk apa penskalaan pada peta ?
6. Sebutkan jenis penskalaan dalam pemetaan yang sering dipakai di Indonesia !
7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis peta (berdasarkan isi, tujuan, dan skala) !
8. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen atau kelengkapan peta !

Jawab

1. Geodesy berasal dari bahasa Yunani, Geo (γη) = bumi dan daisia / daiein (δαιω) =
membagi, kata geodaisia atau geodeien berarti membagi bumi. Menurut IAG (International
Association Of Geodesy, 1979), Geodesi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan
waktu. Sejak zaman dahulu, Ilmu Geodesi digunakan oleh manusia untuk keperluan
navigasi. Kegiatan pemetaan bumi sebagai bidang ilmu Geodesi telah dimulai sejak banjir
sungai nil (2000 SM) oleh kerajaan Mesir Kuno. Perkembangan Geodesi yang lebih
signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi & ukuran bumi lebih dalam
oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal sebagai bapak Geodesi. Saat ini, dikarenakan
kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas.
2. Jenis survei geodetik berdasarkan ukurannya:
a. Plan surveying (pemetaan topografi): Bumi dianggap datar. Faktor kelengkungan Bumi
tidak diperhitungkan. Jarak area yang dipetakan kurang dari 55 km.
b. Geodetic surveying (survei geodetik): Penggambaran Bumi berdasarkan georeferensi.
Faktor kelengkungan Bumi harus diperhitungkan. Jarak area yang dipetakan lebih dari
55 km.

Jenis survei geodetik berdasarkan posisinya:

a. Pemetaan horizontal adalah datum geodetik yang dipergunakan untuk pemetaan


horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan
penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau
regional.
b. Pemetaan vertikal adalah anggota pustaka untuk sistem tinggi ortometris. Datum
vertikal dipergunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman.
Biasanya anggota pustaka yang dipergunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah
geoid.

Jenis survei geodetik berdasarkan ruang lingkupnya:

a. Survei pemetaan tanah atau Surta atau Surveying (darat dan laut)
b. Survei hidrografi adalah cabang sains terapan yang mengatur pengukuran dan
penjelasan fitur fisik bagian permukaan BUMI yang bisa dinavigasi dan wilayah
pantai, dengan referensi khusus untuk tujuan NAVIGASI. Secara etimologi,
Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air
dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan bumi yang
digenangi air.
c. Survei fotogrametri adalah teknik pemetaan melalui foto udara. Hasil pemetaan
secara fotogrametrik berupa peta foto dan tidak dapat langsung dijadikan dasar atau
lampiran penerbitan peta.
d. Survei gravimetri adalah geodetic yang mengacu pada metode survei geodetik
berdasarkan gravitasi bumi dan metode analisis kuantitatif dengan mengukur berat
komponen.
e. Survei satelit geodetik adalah satelit yang digunakan untuk keperluan
pemetaan bumi.

3. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan
skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar computer.

Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa fakta, dunia
nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala
peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka Bumi yang disajikan.

4. Metode pemetaan terdiri dari tiga metode, yaitu :


a. metode teresteris adalah kegiatan pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi di
mana pengamat melakukan kontak langsung dengan objek yang akan di petakan.
Metode pengukuran terestris mencakup pengumpulan data besaran arah, sudut, jarak,
dan ketinggian yang diperoleh langsung dari lapangan.

b. fotogrametris adalah suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang


menggunakan foto udara sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan
pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis maupun peta foto. Secara
umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan memanfaatkan data
geo-spasial yang diperoleh melalui pemotretan udara.

c. metode inderaja(remote sensing) adalah salah satu metode pengamatan atau


pengukuran unsur-unsur spasial permukaan bumi. Metode yang sangat efektif & efisien
ini banyak memiliki varians dalam menyediakan rekaman data spasialnya. Selanjutnya,
untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan data rekaman sensor-sensor terkait
hingga produksi akhir data spasialnya (hardcopy), dilakukanlah proses-proses
pengolahan citra digital. Dalam kaitan inilah hadir ER Mapper dengan peran
sentralnya.
5. Fungsi penskalaan pada peta yaitu untuk menghitung jarak antara dua lokasi dalam peta,
memproyeksikan ukuran sebenarnya pada peta. Dalam proses perencanaan, skala
peta menjadi hal yang sangat sensitif dan tidak boleh keliru. Alasannya
karena skala dijadikan ukuran patokan pada proses perencanaan wilayah. Sehingga
memungkinkan mengukur jarak secara langsung dengan hanya melihat pada peta tanpa
harus mendatangi lokasi sebenarnya dan melakukan pengukuran.

6. Skala peta yang biasanya digunakan di Indonesia :


a. Skala Pecahan (Numerik Scale atau Representative Fraction (RF))
Skala yang dinyatakan dengan cara ini merupakan cara yang paling mudah dimengerti
karena perbandingan jarak di peta terhadap jarak di permukaan bumi (di lapangan)
dinyatakan dalam bentuk pecahan yang sederhanya, misalnya:
Skala = 1 : 50.000 atau ditulis 1/50.000
Ini berarti 1 satuan jarak di peta sesuai dengan 50.000 kesatuan jarak yang sama di
permukaan bumi (di lapangan) skala 1 : 50.000 berarti:
1 cm di peta : 50.000 cm di permukaan bumi, atau
1 inci di peta : 50.000 inci di permukaan bumi, atau
1 yard di peta : 50.000 yard di permukaan bumi.

b. Skala Grafik (Graphyc scale)


Skala ini ditunjukkan oleh sebuah garis yang umumnya digambarkan pada tengah-
tengah sebelah bawah peta. Garis lurus tersebut dibagi dalam bagian yang sama secara
teliti, dan pada kedua ujung dari garis itu diberi angka yang menunjukkan jarak
sesungguhnya yang dimulai dengan angka 0 (nol). Skala ini biasa juga disebut Road
Scale atau Line Scale. Skala grafik ini memiliki keuntungan karena bila diperbesar atau
diperkecil dengan foto, maka perbandingan ukuran skala terhadap peta akan tetap, tentu
saja karena bagian skala ini ikut menjadi besar atau menjadi kecil. Skala grafik hanya
hanya digunakan pada peta-peta yang berskala besar.
7. Jenis Peta Berdasarkan Isinya
a. Peta Umum
Menampilkan seluruh permukaan bumi dari segi fisik alam maupun buatan manusia.
Peta ini memiliki gambaran informasinya secara umum. Contohnya peta topografi, peta
rupa bumi, peta korografi, dan lain-lain. Peta umum adalah jenis peta yang
menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum
dibagi tiga, yaitu peta topografi, peta chorografi, dan peta dunia atau geografi.
b. Peta Khusus (peta tematik)
Menampilkan informasi kenampakan tertentu. Penggunaan simbol sesuai dengan tema
pada judul peta. Contoh peta penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk, peta
persebaran objek wisata, dan lain-lain.

Jenis Peta Berdasarkan Tujuannya


 Peta Pendidikan (Educational Map).Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
 Peta Ilmu Pengetahuan.Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
 Peta Informasi Umum (General Information Map).Contohnya: peta pusat
perbelanjaan.
 Peta Turis (Tourism Map).Contohnya: peta museum, peta rute bus.

Jenis Peta Berdasarkan Skalanya


a. Peta kadaster
Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki skala antara 1 : 100 hingga 1: 5.000.
Biasanya, peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah maupun sertifikat
tanah.
b. Peta skala besar
Jenis peta ini adalah peta yang memiliki skala antara 1 : 5.000 hingga 1 : 250.000. Peta
ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan,
peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
c. Peta skala sedang
Peta skala sedang memiliki skala antara 1:250.001 sampai dengan 1:500.000. Cakupan
wilayah yang digambar dalam peta ini termasuk provinsi, pulau, dan sebagainya.
d. Peta skala kecil
Peta jenis ini memiliki skala antara 1:500.001 sampai dengan 1:1.000.000. Daerah yang
digambar pun cukup luas, misalnya satu negara.
e. Peta skala geografi
Jenis peta yang terakhir ini memiliki skala yang lebih kecil dari 1:1.000.000. Karena
skalanya yang kecil, wilayah yang termasuk ke dalam peta pun lebih luas. Peta yang
memiliki skala sekecil ini biasanya adalah peta benua dan peta dunia.

8. Berikut adalah komponen-komponen peta:


a. Judul
Peta harus memiliki judul. Tujuannya, untuk menjelaskan jenis peta. Judul biasanya
terletak di atas gambar.
b. Petunjuk Arah
Petunjuk arah biasanya berada pada bagian ruang kosong di peta. Petunjuk arah berisi
simbol arah mata angin.
c. Legenda
Legenda peta berfungsi untuk menjelaskan mengenai keterangan simbol-simbol yang
terdapat pada peta. Legenda biasanya berada di sudut kiri peta.
d. Skala Peta
Skala merupakan perbandingan jarak antara keadaan pada peta dengan keadaan
sebenarnya.Skala dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Skala Angka
Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta
dan jarak sebenarnya. Contohnya, skala 1: 50.000.Itu artinya setiap 1 centimeter
jarak pada peta sama dengan 50.000 kilometer satuan jarak sebenarnya. Jadi, jika
jarak 2 kota (A dan B) pada peta 20 centimeter, dan skala pada peta adalah
1:50.000, maka jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah: 20 cm x 50.000
=1.000.000 cm = 10 kilometer.
2. Skala Garis
Skala garis adalah skala yang ditunjukkan dengan garis lurus yang dibagi dalam
beberapa ruas. Setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.
3. Skala Verbal
Skala verbal adalah skala yang ditulis dengan kata-kata atau secara verbal (lisan).
Skala jenis ini sering digunakan di negara tertentu, seperti Inggris.

e. Simbol
Simbol peta berupa gambar tanda pada peta. Simbol berfungsi untuk mewakili keadaan
sesungguhnya, seperti simbol kota, simbol jalan kereta api, simbol gunung, dan simbol
sungai.
f. Inset
Inset merupakan sebuah peta berukuran kecil dan lebih detil yang disisipkan pada peta
utama. Fungsinya antara lain untuk penunjuk lokasi dan memperjelas suatu lokasi.
g. Warna Peta
Peta memiliki simbol-simbol warna. Tujuannya untuk menjelaskan keadaan tempat
atau obyek di permukaan Bumi. Misalnya, warna biru untuk perairan, warna cokelat
untuk pegunungan, dan warna kuning untuk dataran tinggi.
h. Garis Tepi
Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang pada peta, biasanya berbentuk
persegi empat. Garis tepi dibuat pada peta agar gambar berada tepat di tengah-tengah
dan meletakkan garis astronomi.
i. Sumber Peta
Sumber peta berfungsi menjelaskan keakuratan peta. Isinya berupa keterangan sumber
data yang digunakan.
j. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta dicantumkan agar penggunanya tahu kapan tahun dibuatnya
peta. Sehingga pengguna peta mengetahui, apakah peta masih layak digunakan atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai