Kabinet
Ali Sastroamidjojo
Yesaya Kristian Putra (30)
Susunan
Pemimpin Wakil Perdana Menteri
• Mohammad Roem
Kabinet
Wakil Perdana Menteri
II
• Idham Chalid
Anggota Kabinet
• 1. Menteri Luar Negeri: Roeslan Abdulgani
• 2. Menteri Dalam Negeri: Soenarjo
• 3. Menteri Pertahanan (Ad interim): Ali Sastroamidjojo
• 4. Menteri Kehakiman: Muljatno
• 5. Menteri Penerangan: Soedibjo
• 6. Menteri Keuangan: Jusuf Wibisono
Susunan
• 7. Menteri Perekonomian: Barhanuddin
• 8. Menteri Muda Perekonomian: F.F. Umbas
• 9. Menteri Pertanian: Eny Karim
Anggota •
•
10. Menteri Muda Pertanian: Sjech Marhaban
11. Menteri Perhubungan: Suchjar Tedjasukmana
Kabinet
• 12. Menteri Muda Perhubungan: A.S. de Rozari
• 13. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Pangeran Mohammad
• 14. Menteri Agraria: A.A. Suhardi
• 15. Menteri Sosial: Fattah Jasin
• 16. Menteri Tenaga Kerja: Sabilal Rasjad
• 17. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sarino Mangunpranoto
• 18. Menteri Kesehatan: H. Sinaga
• 19. Menteri Agama: Mohammad Iljas
• 20. Menteri Negara Urusan Perencanaan: Djuanda
• 21. Menteri Urusan Umum: Rusli Abdul Wahid
• 22. Menteri Negara Urusan Veteran: Dahlan Ibrahim
Program Kerja Kabinet
1. Pembatalan Konferensi Meja 2. Perjuangan Pembebasan Irian 3. Luar Negeri
Bundar (KMB) Barat • Menjalankan politik luar negeri
• Menyelesaikan pembatalan - • a. Meneruskan perjuangan yang bebas dan aktif. Program ini
seluruh perjanjian KMB secara - mewujudkan kekuasaan de facto bersandarkan kepentingan rakyat
unilateral, baik secara formal Republik Indonesia atas Irian dan menuju pada perdamaian
maupun material. Selain itu, Barat. Perjuangan ini dunia.
kabinet ini juga mengadakan bersandarkan pada kekuatan • Meneruskan kerja sama dengan
tindakan-tindakan untuk rakyat dan kekuatan-kekuatan negara-negara Asia-Afrika dan
menampung segala akibat yang anti-kolonialisme di dunia melaksanakan keputusan
ditimbulkan. internasional. Konferensi Asia Afrika yang
• Membentuk Provinsi Irian Barat dilaksanakan di Bandung.
Program Kerja Kabinet
4. Dalam Negeri
• Memulihkan keamanan,
membangun sektor ekonomi,
keuangan, industri, pertanian,
peternakan, perikanan,
perhubungan, pendidikan dan
kebudayaan, perburuhan dan
kepegawaian. Program kerja
lainnya yang juga dilakukan
adalah membentuk daerah-daerah
otonom dan meningkatkan
pertahanan dalam negeri.
Kemunduran Kabinet Ali Sastro Amidojo
Baru bertugas selama satu tahun kabinet ini harus mengembalikan mandat kepada Presiden Sukarno. Salah satu penyebab jatuhnya Kabinet
Ali Sastroamidjojo II adalah karena pecahnya koalisi antara PNI dan Masyumi.
Pada saat itu, kabinet ini menerima banyak tuntutan daerah yang didukung oleh Masyumi untuk menyerahkan mandatnya kepada presiden.
Setelah terjadi perbedaan pendapat, Masyumi memutuskan untuk menarik semua menterinya dari Kabinet Ali Sastroamidjojo II yang
menyebabkan kabinet ini semakin lemah.
Akhirnya Kabinet Ali Sastroamidjojo II dibubarkan melalui Keputusan Presiden Nomor 107 tahun 1957 tertanggal 9 April 1957. Presiden
Sukarno lalu mengesahkan Kabinet Djuanda yang dipimpin oleh Ir. H. Djuanda Kartawijaya. KH Idham Chalid tetap memegang jabatan
Waperdam II dalam kabinet baru ini.