MASRIANA
6. Partai Buruh
Masa bakti : 3 April 1952-30 Juli 1953 (didemisionerkan pada tanggal 3 Juni 1953)
No Jabatan Nama Menteri Partai Politik
Perdana Menteri Wilopo PNI
1
Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito Masyumi
Wilopo (a.i.)
(sampai dengan 29
April 1952)[3]
2 Menteri Luar Negeri PNI
Mukarto
(sejak 29 April 1952)
Hamengkubuwono IX
(sampai dengan 2 Juni 1953) Independen
[4]
4 Menteri Pertahanan
Wilopo
PNI
(sejak 2 Juni 1953)
Anwar Tjokroaminoto
PSII
(sampai dengan 11 Mei 1953)
13 Menteri Sosial
Pandji Suroso
Parindra
(sejak 19 Mei 1953)
1. Organisasi Negara
2. Kemakmuran
a. Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan produksi
nasional, termasuk bahan makanan rakyat
b. Melanjutkan usaha perubahan agrarian
3. Keamanan
4. Perburuhan
5. Pendidikan
6. Luar Negeri
a) Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktifitas yang
sesuai dengan kewajiban bangsa Indonesia dalam kekeluargaan bangsa-
bangsa dan sesuai dengan kepentingan nasional menuju perdamaian
dunia
b) Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali
persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-
perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat dan negara
c) Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
dalam waktu sesingkat-singkatnya
2. Kegagalan
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Wilopo
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/14/165853179/kabinet-wilopo-latar-
belakang-susunan-dan-program-kerja?page=all
Makalah
Kabinet Juanda (Maret 1957 - Juli 1959)
DI
S
U
S
U
N
OLEH
SHINTYA WALANDARI
KELAS : XII – MIA 2
PEMERINTAH PROVINSI ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 MEULABOH
TAHUN 2021 / 2022
KABINET DJUANDA
Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10
sekaligus yang terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah
itu ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
Kabinet Djuanda, disebut juga Kabinet Karya, memerintah pada periode 9 April
1957 hingga 10 Juli 1959. Kabinet ini merupakan salah satu kabinet zaken.
Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya bertugas pada 9 April 1957 sampai 10 Juli
1959. Dipimpin oleh Ir. H. Djuanda Kartawijaya dan tiga wakilnya, Mr. Hardi,
Idham Chalid, dan dr. Leimana, kabinet ini dikenal sebagai Zaken Kabinet. Zaken
Kabinet adalah kabinet yang jajarannya tidak diisi oleh partai politik tertentu,
melainkan diisi oleh para tokoh yang ahli dalam bidangnya.
2. Partai –Partai Koalisi
PNI
Partindo
PETA
BPUPKI
o Pancasila
PPKI
Revolusi Nasional Indonesia
o Proklamasi Kemerdekaan
3. Lama Berkuasa
Kabinet Djuanda memerintah pada periode 9 april 1957 hingga 10 juli 1959.
4. Program Kerja
Pada 9 April 1957, Kabinet Djuanda - yang disebut juga Kabinet Karya -
dibentuk lewat Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1957. Djuanda
Kartawidjaja ditunjuk sebagai Perdana Menteri atau kepala pemerintahan
Indonesia. Kabinet Djuanda memiliki 5 pasal program kerja yang dikenal dengan
nama Pancakarya, yakni:
1. Membentuk Dewan Nasional
2. Normalisasi keadaan Republik Indonesia
3. Melanjutkan pembatalan KMB
4. Memperjuangkan Irian Barat kembali ke Republik Indonesia
5. Mempercepat pembangunan
KEBERHASILAN KEGAGALAN
1. Menumpaskan pemberontakan 1. Di masa Kabinet Djuanda
yang dilakukan oleh PRRI kegagalan utama adalah kegagalan
permesta.pemberontakan ini konstituante dalam membentuk
berhasil diredam oleh TNI. UUD baru, hal ini lebih disebabkan
2. Mengeluarkan deklarasi djuanda kondisi politik di negeri yang tak
yang mengatur batas wilayah stabil ditambah dengan munculnya
kepulauan diindonesia. deklarasi gerakan-gerakan yang mengancam
tersebut kemudian dikuatkan ketertiban dan keamanan Indonesia
dengan dikeluarkannya peraturan dan faktor terdapatnya sikap
pemerintah pengganti Undang mementingkan golongan atau partai
Undang no.4 prp.tahun 1960 politik yang berada dalam
tentang perairan. konstituante.
3. ada banyak yang sudah 2. kegagalan menghadapi pergolakan
diselesaikan seperti UU keadaan di daerah sebab pergolakan di
bahaya menggantikan SOB,UU daerah semakin meningkat. Hal ini
wajib militer,veteran pejuang menyebabkan hubungan pusat dan
republik indonesia (VPRI),UU daerah menjadi terhambat.
perjanjian perdamaian Munculnya pemberontakan seperti
PRRI/Permesta.
3. Keadaan ekonomi dan keuangan
yang semakin buruk sehingga
program pemerintah sulit
dilaksanakan. Krisis demokrasi
liberal mencapai puncaknya.
4. Terjadi peristiwa Cikini, yaitu
peristiwa percobaan pembunuhan
terhadap Presiden Sukarno di depan
Perguruan Cikini saat sedang
menghadir pesta sekolah tempat
putra-purinya bersekolah pada
tanggal 30 November 1957.
Pada saat itu pula, diumumkan Kabinet Kerja dengan Presiden Soekarno
menjadi Perdana Menteri dan Djuanda sebagai Menteri Utama. Demokrasi
Terpimpin mengatur secara tegas tentang partai politik, di mana tidak boleh ada
pejabat tinggi negara yang menjadi anggota partai politik. Hanya PKI-lah partai
yang masih memiliki kekuatan untuk dekat bersama Soekarno. Dengan kekuasaan
yang sangat besar atas diri Soekarno sebagai Presiden, maka demokrasi terpimpin
telah menggusur demokrasi parlementer.
SUMBER
https://www.ruangguru.com/blog/program-kerja-kabinet-djuanda
MAKALAH KABINET NATSIR
DI
S
U
S
U
N
OLEH
HALIL MULYA
KELAS : XII – MIA 2
PEMERINTAH PROVINSI ACEH
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 MEULABOH
TAHUN 2021 / 2022
KABINET NATSIR
Kabinet Natsir sendiri mulai memerintah pada tanggal 6 September 1950 dan
berakhir pada tanggal 21 Maret 1951. Kabinet Natsir adalah kabinet yang dibangun
atas dasar koalisi yang beranggotakan inti dari Partai Masyumi.
Mohammad Natsir
1
Hamengku Buwono IX
Mohammad Roem
Abdul Halim
(sampai dengan 17 Non partai
Desember 1950)
Mohammad Natsir
4 Menteri Keamanan Rakyat (ad-interim, sejak 17
Desember 1950)
Masyumi
Wongsonegoro
Sumitro Joyohadikusumo
Herman Johannes
Harsono Tjokroaminoto
17 Menteri Negara (sampai dengan 31 PSII
Desember 1950)[5]
3. Lama Berkuasa
4. Program Kerja
Kabinet Natsir mengundurkan diri karena tidak mau menerima mosi DPR,
walaupun Kabinet belum di jatuhi Mosi Tidak Percaya dari DPR ini menjadi sifat
dari Kabinet-kabinet pada masa UUDS 1950, walaupun sistem yang dianut oleh
UUDS 1950 adalah perlementer, dimana parlemen dapat menggulingkan Kabinet,
tetapi sepanjang 1950-1959 kabinet tidak hanya mosi tidak percaya , tetapi suara-
suara luar kabinet sudah menyebabkan Kabinet mengundurkan diri.
Daftar Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Natsir
MUHAMMAD RAYHAN
KABINET WILOPO
6. Partai Buruh
Pendidikan Wilopo
Karier
2. LAMA KERJA
Masa bakti : 3 April 1952-30 Juli 1953 (didemisionerkan pada tanggal 3 Juni 1953)
2. Kemakmuran
3. Keamanan
4. Perburuhan
5. Pendidikan
6. Luar Negeri
a) Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktifitas yang
sesuai dengan kewajiban bangsa Indonesia dalam kekeluargaan bangsa-
bangsa dan sesuai dengan kepentingan nasional menuju perdamaian
dunia
b) Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali
persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-
perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat dan negara
c) Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
dalam waktu sesingkat-singkatnya
1. Keberhasilan
2. Kegagalan
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Wilopo
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/14/165853179/kabinet-wilopo-latar-
belakang-susunan-dan-program-kerja?page=all
MAKALAH KABINET BURHANUDDIN
DI
S
U
S
U
N
OLEH
MARTINI
1. Nama Kabinet
Burhanuddin Harahap (ejaan lama: Boerhanoeddin Harahap; 27
Desember 1917 – 14 Juni 1987) adalah Perdana Menteri Indonesia ke-9 yang
bersama Kabinet Burhanuddin Harahap memerintah antara 12 Agustus 1955
sampai 24 Maret 1956. Burhanuddin Harahap merupakan keturunan Sultan Aru
Barumun yaitu Aminuddin Harahap gelar Baginda Pamenang, di wilayah Pasir
Pangaraian, Rokan Hulu. Ayahnya merupakan seorang jaksa di Medan, Sumatra
Utara, bernama Junus Harahap.
Pada masa jabatannya menjadi Perdana Menteri tahun 1955,
dilaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia yang pertama kali sejak masa
kemerdekaan dan pertama kali di Indonesia. Pemilu ini juga merupakan satu-
satunya Pemilu yang pernah dilaksanakan pada masa Pemerintahan Presiden
Soekarno. Burhanuddin Harahap juga berperan besar dalam pelaksanan Konferensi
Asia-Afrika. Burhan mengundang semua perwakilan negara Asia Afrika walaupun
terlaksana pada era Ali Sastroamidjojo.
4. Demokrat
5. Nahdlatul Ulama
8. Partai Buruh
13. Independen
3. Lama Berkuasa
Program tersebut diatas cukup praktis dan tidak terlalu banyak. Diantaranya
program kabinet ini ada yang dapat dilaksanakan, tapi juga ada yang belum dapat
terlaksana. Memang kita menyadari sekali bahwa kabinet ini tidak berumur
panjang, hanya sekitar 6,5 bulan saja
5. Keberhasilan
6. Kegagalan Kabinet
Pengembalian Irian Barat ke dalam Wilayah Negara Indonesia. Usaha ini baru
berhasil pada masa pemerintahan Kabinet Kerja III yaitu pada tanggal 1 Mei 1963.
7. Penyebab Jatuhnya Kabinet Burhanuddin Harahap
Begitu juga tidak ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi
kabinet ini, tidak seperti kabinet-kabinet sebelumnya. Sebaliknya kelompok oposisi
seperti : PNI dan sebagainya tidak terlalu berusaha menjatuhkan kabinet.
Sebenarnya kabinet ini masih berjalan baik. Cuma Presiden kurang merestui
kabinet ini, karena yang menunjuk Burhanuddin Harahap sebagai formatir kabinet
adalah drs. Muh. Hatta.
Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa selagi tidak
ada mosi tidak percaya dari parlemen. Tetapi secara Ethika politik demokrasi
parlementer, kabinet ini dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil
melaksanakan Pemilu baik untuk anggota DPR maupun konstituante.
Jadi kabinet ini jatuh tidak dikarenakan keretakan di dalam tubuh kabinet,
juga bukan karena dijatuhkan oleh kelompok oposisi yang mencetuskan mosi tidak
percaya dari parlemen, tetapi merasa tugasnya sudah selesai.
Sumber :
https://www.gurupendidikan.co.id/kabinet-burhanuddin-harahap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Burhanuddin_Harahap
MAKALAH KABINET ALI ASTROAMIJOYO
DI
S
U
S
U
N
OLEH
CUT ABYAT
PNI.
Partindo.
PETA.
BPUPKI. Pancasila.
PPKI.
Partai
No Jabatan Nama Menteri
Politik
Wongsonegoro
1 PIR
(sampai dengan 23 Oktober 1954)
Wakil Perdana Menteri
Zainul Arifin NU
Zainul Arifin NU
(sejak 23 Oktober 1954-19
November 1954)
R. Sunarjo
Independen
(sejak 19 November 1954)[6]
Dr. Iskak Tjokroadisurjo
PNI
(sampai dengan 8 November 1954)
4 Menteri Perekonomian
Prof. Ir. Roosseno
Soerjohadikoesoemo PIR
(sejak 8 November 1954)
FL Tobing
(ad interim sejak 1 Agustus 1953- S.K.I.
12 Oktober 1953)
15 Menteri Kesehatan
Wongsonegoro PIR
(sejak 29 September 1953-23
Oktober 1954)[3]
Zainul Arifin
NU
(sejak 23 Oktober 1954)
Mohammad Hanafiah
(sampai dengan 19 NU
November 1954)
18 Menteri Urusan Agraria
3. PROGRAM KERJA
Dalam Negeri
Keamanan
Pemilihan Umum
Organisasi Negara
Perburuhan
Perundang-undangan
1. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk menuju
perdamaian dunia
2. Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali
persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-
perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat dan negara
3. Memperjuangkan dan mengusahakan kembali integrasi Irian Barat ke dalam
kekuasaan wilayah Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya
Kebijaksanaan Pemerintah
Keberhasilan Kegagalan
1. Pembatalan KMB (Konferensi 1. Di bidang keamanan muncul
Meja Bundar) kekacauan akibat oposisi keras dari
2. Melaksanakan keputusan KAA PUSA (Persatuan Ulama Seluruh
( Konferensi Asia Afrika ) Aceh) di bawah Daud Beureueh,
3. Upaya perjuangan sebagai puncak kekecewaan mereka
mengembalikan Irian Barat ke terhadap pusat.
Pangkuan Republik Indonesia
2. Tidak memiliki hubungan baik
4. Usaha dalam memperbaiki nasib
dengan TNI
kaum buruh dan pegawai
5. Upaya pemulihan keamanan
https://idsejarah.net/2020/06/kabinet-ali-sastroamidjojo-i.html
Makalah
KABINET NATSIR
DI
S
U
S
U
N
OLEH
KABINET NATSIR
BIOGRAFI
Kabinet Natsir sendiri mulai memerintah pada tanggal 6 September 1950 dan
berakhir pada tanggal 21 Maret 1951. Kabinet Natsir adalah kabinet yang dibangun
atas dasar koalisi yang beranggotakan inti dari Partai Masyumi.
C. Lama Berkuasa
D. Program Kerja
Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan
Konstituante dalam waktu yang singkat.
Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta
membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam
Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai
dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta
melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai
usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan
kecerdasan.
Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan
anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan
wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.
E. Keberhasilan Natsir
Kabinet Natsir mengundurkan diri karena tidak mau menerima mosi DPR,
walaupun Kabinet belum di jatuhi Mosi Tidak Percaya dari DPR ini menjadi sifat
dari Kabinet-kabinet pada masa UUDS 1950, walaupun sistem yang dianut oleh
UUDS 1950 adalah perlementer, dimana parlemen dapat menggulingkan Kabinet,
tetapi sepanjang 1950-1959 kabinet tidak hanya mosi tidak percaya , tetapi suara-
suara luar kabinet sudah menyebabkan Kabinet mengundurkan diri.
Daftar Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Natsir
https://eprints.uny.ac.id/21336/11/BAB%20I%20fix.pdf
Nama : Sarah Ramadhani
Kelas : X – Mipa 3
Teks Eksposisi
PENINGKATAN PENDIDIKAN
Tesis :
merupakan sarana dimana kita bisa mepelajari banyak hal yang sangat bermanfaat
Argumentasi:
mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi membangun gedung sekolah dan
baik. Pemerintah telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi membangun
Penegasan Ulang :
Ketika fasilitas dan peran aktif peserta didik sudah bersatu maka kemungkinan
Tidak menutup kemungkinan juga akan banyak investor asing yg datang sehingga
Guru yang berkualitas dan mempunyai kompetensi juga akan sangat membantu
Abstraksi
Terdapat dua orang dari partai politik, sebut saja namanya Danu dan Zaky, yang
mempunyai niat yang sama dengan maksud untuk mencalonkan diri sebagai anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Orientasi
Krisis
Danu: Zak, kamu tahu kan di negara kita sudah terdapat banyak politis-politis yang
kaya raya?!
Zaky: Emm, masalah itu aku juga udah tahu, Dan!
Danu: Dengan kekayaan yang mereka miliki, mereka semua sanggup untuk membeli
baju yang termahal di Indonesia.
Zaky: Lho, maksud kamu apa ya?
Danu: Ya, apalagi kalo bukan baju tahanan KPK.
Reaksi
Zaky: Kok malah kaos tahanan KPK si dan, aku gak paham?
Danu: Ya iyalah, coba aja deh kamu pikir Zak, seorang politis terlebih dahulu harus
bisa mengambil uang negara minimal 1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan
kaos tersebut.
Wahyu: Ohh, aku baru paham kalau maksud kamu seperti itu, Dan.
Koda
Kemudian mereka memesan kopi untuk yang kedua kalinya dan mengingat masa lalu
mereka yang sudah pernah mengenakan kaos termahal KPK itu.
Nama: Nurul Maghfirah
NIM: 2005902020048
2. Penentuan jumlah zat gizi dalam makanan dapat diukur dengan analisis
proksimat, namun disisi lain analisis proksimat memiliki kelemahan.
Jelaskan !
Kelemahan analisis proksimat ialah hasil analisis lemak dan serat
kasar kurang tepat karena dalam analisis lemak, vitamin larut lemak
dan zat-zat pewarnanya ikut terhitung sebagai lemak, sedangkan
dalam analisis serat kasar, mineral volatil tidak menguap sehimgga
ikut terhitung sebagai serat kasar. Atau dapat dikatakan menguji
kualitas bahan yang telah diketahui dibandingkan dengan
standarnya.
3. Jelaskan perbedaan kadar air basis basah dan basis kering dan berikan
contohnya !
Perbedaannya adalah kadar air basis basah umumnya dipakai untuk
menentukan mutu produk atau dalam perdagangan. Sedangkan
kadar air basis kering umumnya diperuntukkan untuk analisis proses
pengeringan dan penelitian pengeringan.
Contoh kadar air basis basah : proses pemasaran bahan pangan basah
(misalnya pemasaran bahan pangan sayur)
Contoh kadar air basis kering: proses pembuatan ikan asin
Kelompok : 2
Cut rauzathul
Rini zahlya
vira pratiwi
veronica
Pembagian harta waris sesuai ketentuan
Pembagian harta warisan dalam islam diatur dalam Al Qur’an,yaitu pada An-
Nisa yang menyebutkan bahwa pembagian harta warisan dalam islam telah
ditentukan ada 6 tipe persentase pembagian harta waris,ada pihak yang
mendapatkan setengah (1/2),seperempat (1/4),seperdelapan (1/8),dua pertiga
(2/3),sepertiga (1/3) dan seperenam (1/6).
Terdiri dari ayah,anak laki laki,saudara laki laki,paman laki laki serta kakek.
2golongan perempuan
Lebih lanjutnya menurut pasal 181 seta pasal 182 KHI telah mengatur tentang
kondisi yang membuat saudara akhirnya berhak mendapat warisan tersebut,yaitu
ketika pewaris meninggal tapi tidak meninggalkan anak juga ayahnya
Pasal 181
Jika seseorang meninggal tetapi tidak meninggalkan seoranganak serta
ayah,maka saudara laki laki serta perempuan tapi seibu masing masing
akan dapat seperempat bagian.bila mereka berjumlah dua orang atau
lebih mereka akan bersama sama mendapat sepertiga bagian saja.
Pasal182
Jika seseorang meninggal tapi tidak meninggalkan anak serta
ayah,sedangkan ia memiliki satu saudara perempuan kandung atau
seayah,maka ia pasti nantinya akan paling tidak separuh bagian dan jika
saudara perempuan sekandung atau seayah dua orang atau lebih,maka
mereka akan bersama mendapat dua pertiga bagian.tentunya mengurus
warisan dan ahli waris adalah hal yang cukup susah dan ribet.
b. ahli waris berdasarkan hak memperoleh harta warisan
Setengah (1/2)
Ashhabul furudh yang berhak mendapatkan separuh harta warisan
peninggalan pewaris ada lima,yakni satu dari golongan laki laki dan
empat lainnya dari golongan perempuan.kelima ahhabul furudh tersebut
adalah suami,anak perempuan keturunan anak laki laki,saudara kandung
perempuan dan saudara perempuan seayah.
Seperempat (1/4)
Adapun kerabat pewaris yang berhak mendapatkan seperempat dari harta
peninggalannya hanya ada dua,yakni suami dan istri
Seperdelapan (1/8)
Ashhabul furudh yang berhak memperoleh bagian warisan seperdelapan
hanya istri.baik hanya seorang maupun lebih,akan mendapatkan
seperdelapan dari harta peninggalan suaminya.pembagian ini diikuti
syarat bahwa suami tersebut harus sudah mempunyai anak atau cucu,baik
anak tersebut telah lahir atau masih dalam kandungan istri yang satu
maupun yang lainnya.
Dua per tiga (2/3)
Ahli waris yang berhak mendapatkan bagian dua pertiga harta
peninggalan terdiri dari empat golongan yang semuanya adalah wanita :
1. Dua anak perempuan( kandung) atau lebih
2. Dua orang cucu perempuan keturunan anak laki laki atau lebih
3. Dua orang saudara kandung perempuan atau lebih
4. Dua orang saudara perempuan seayah atau lebih
Sepertiga (1/2)
Ashhabul furudh yang berhak mendapatkan warisan sepertiga bagian
hanya dua orang yaitu ibu dan dua saudara (baik laki laki maupun
perempuan yang seibu)
Seperempat (1/6)
Ashhabul furudh yang berhak mendapatkan bagian seperempat ada tujuh
orang.mereka adalah ayah,kakek asli (bapak dari ayah),ibu,cucu
perempuan keturunan anak laki laki,saudara perempuan seayah,nenek
asli,saudara laki laki dan perempuan seibu