Anda di halaman 1dari 19

KABINET ALI SASTROAMIJOYO 1

Dyah Noviana Rahmawati


19407141025
Biografi Singkat

1 Ali Sastroamidjojo, (EYD: Ali Sastroamijoyo) (lahir di Grabag, Magelang, 21 Mei 1903
meninggal di Jakarta, 13 Maret 1976 pada umur 72 tahun) adalah tokoh politik,
pemerintahandan nasionalis.

2 Ia mendapatkan gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum) dari Universitas Leiden,


Belanda pada tahun 1927. Ia juga adalah Perdana Menteri Indonesia ke-8 yang sempat
dua kali menjabat pada periode 1953-1955 (Kabinet Ali Sastroamidjojo I) dan 1956-1957
(Kabinet Ali Sastroamidjojo II).

3 Selain itu, Ali juga sempat menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada Kabinet
Presidensial I, Menteri Pengajaran pada Kabinet Amir Sjarifuddin I Amir Sjarifuddin II,
serta Hatta I, dan Wakil Ketua MPRS pada Kabinet Kerja III, Kerja IV, Dwikora I, dan
Dwikora II.
PROGRAM
KERJA
Program Kerja Dalam Negeri

KEMAKMURAN
&
PRIORITAS PEMBEBASAN KEUANGAN KESEJAHTERAAN
UTAMA

Menjaga Keamanan Irian Jaya secepatnya Menyempurnakan hubungan 1. Menitikberatkan politik pembangunan dengan berbagai
antar alat-alat kekuasaan usaha untuk kepentingan rakyat jelata
negara 2. Memperbaharui perundang-undangan agrarian sesuai
dengan kepentingan petani dan rakyat kota
3. Mempercepat usaha penempatan bekas pejuang dan
kaum pengangguran terlantar untuk terlibat dalam
lapangan pembangunan
4. Memperbaiki pengawasan penggunaan uang negara

Kabinet Ali Sastroamijoyo I menyanggupi inti dari pelaksanaan Pemerintahan Indonesia


yang bersifat parlementer. Maka dari itu, Kabinet Ali Sastroamijoyo I menyanggupi untuk
DILAKSANAKANNYA PEMILU
menggelar Pemilihan Umum 1955.
Program Kerja Luar Negeri

POLITIK LUAR NEGERI


1. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk menuju perdamaian
dunia
2. Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas 
unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa,
mempercepat peninjauan
kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-
perjanjian yang pada
kenyataannya merugikan rakyat dan negara
3. Memperjuangkan dan mengusahakan kembali integrasi Irian Barat ke dalam
kekuasaan wilayah
Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya
4. Segera menyelesaikan pertikaian politik
KOMPOSISI
KABINET
• Kabinet ini dibentuk dengan - Perdana Menteri : Ali Sastroamidjojo
- Menteri Pekerja Umum &Tenaga :
keputusan presiden RI Nomor Prof Ir Rooseno, Mohammad Hasan
132 Tahun 1953 tertanggal 30 - Wakil Perdana Menteri : Wongsonegoro
& Zainul Arifin
Juli 1953 - Menteri P.P dan K : Mohammad
Yamin
- Menteri Luar Negeri : R Sunarjo
• Terhitung mulai tanggal 23 - Menteri Perburuhan : Sutan
- Menteri Dalam Negeri : Prof Dr Mr
Muchtar Abidin
Oktober 1954 berdasarkan Hazairin, Zainul Arifin, Soenarjo
keputusan presiden nomor 211 - Menteri Perekonomian : Dr Iskak
- Menteri Pertanian : Sadjarwo
tahun 1954 tertanggal 25 Oktober Tjokroadisurjo, Prof Ir Rooseno, Dr Ong
- Menteri Agama : K.H Masikur
1954, Ali Sastroamidjojo di Eng Die
- Menteri Kesehatan : FL Tobing, Dr
samping menjabat sebagai Lie Kiat Teng
- Menteri Pertahanan : Iwa
perdana menteri merangkap - Menteri Sosial : Pandji Suroso
Kusumasumantri
jabatan sebagai wakil perdana - Menteri Kehakiman : Djody
- Menteri Urusan Kesejahteraan
menteri I dan menteri Gondokusumo
Negara : Sudibjo,Wongsonegoro,
perhubungan ad-interim - Menteri Penerangan : FL Tobing
Zainul Arifin
- Menteri Perhubungan : Abikusno
Tjokrosujoso, Prof Ir Rooseno, Ali
- Menteri Utusan Agraria :
Sastroamidjojo, Dr A K Gani
Mohamad Hanafiah, I Gusti Gede
Rake
HASIL
1) Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 dinilai telah memberikan sumbangsih kepada negar
a dan kepada bangsa Asia Afrika (Hal ini didasarkan pada peristiwa yang terjadi
di Bandung pada 18-24 April 1955)
2) Ali berhasil mengalihkan situasi politik di Indonesia yang tidak stabil kala itu dan
mampu mengangkan nama Indonesia di dunia internasional.
3) Berhasil menetapkan pelaksanaan pemilu pada tanggal 29 September 1955.
KENDALA YA
NG DIHADAP
I
Kebangkitan semangat anti Cina
di masyarakat Indonesia.

02
Munculnya kekacauan-kekacauan di
daerah yang mengarah pada gerakan Dibatalkannya KMB oleh presiden
separatisme, yang ditandai dengan yang menimbulkan masalah baru
adanya pembentukan dewan militer khususnya yang menyangkut modal
antara lain Dewan Banteng di
Sumatera Tengah, Dewan Gajah di 01 03 pengusaha Belanda di Indonesia.
5. Perpecahan yang terjadi antara
partai politik yaitu Masyumi dan
Sumatera Utara, Dewan Garuda di
Sumatra Selatan, Dewan Lambung PNI.
Mangkurat di Kalimantan Selatan,
dan Dewan Manguni di Sulawesi
Utara
Krisis yang semakin memuncak di
04 berbagai daerah karena
pemerintah pusat dianggap
mengabaikan pembangunan di
daerah
BERAKHIRNYA
• Berakhirnya kabinet Ali Sastroamijoyo I karena adanya konflik dengan angkatan darat
yang disebabkan pergantian pimpinan TNI AD.
• Masalah lain yang mengakibatkan Kabinet Ali Sastroamidjoyo I menyerahkan
mandatnya adalah keadaan ekonomi yang semakin memburuk. Saat itu, kepercayaan
rakyat Indonesia merosot karena adanya kasus korupsi dan inflasi, terjadi pula keretakan
di dalam kabinet.
• Pada saat itu Nahdlatul Ulama (NU) memutuskan untuk menarik
kembali menteri-menterinya, yang langkah tersebut diikuti oleh partai-partai lainnya.
• Kabinet Ali Sastroamidjojo menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno pada
24 Juli 1955. Lalu, Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden menunjuk Burhanuddin Haraha
p
dari Masyumi sebagai Perdana Menteri untuk membentuk kabinet kerja yang disebut
sebagai Kabinet Burhanuddin Harahap yang resmi terbentuk pada 12 Agustus 1955.
SISTEM
EKONOMI
ALI BABA
Pengertian

• Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang berusaha untuk
membangkitkan wiraswasta lokal Indonesia.
• Definisi Sistem Ekonomi Ali Baba lainnya adalah sebuah kebijakan ekonomi yang dijalank
an di masa Demokrasi Liberal untuk berusaha memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia
yang hancur setelah perang kemerdekaan.
 
 
Tujuan

1. Memajukan pengusaha pribumi


2. Supaya para pengusaha pribumi bekerjasama untuk kemajuan ekonomi nasional
3. Menumbuhkan dan mengembangkan pengusaha swasta nasional lokal pribumi dalam ra
ngka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
4. Memajukan ekonomi Indonesia harus menjalin kerjasama antara pengusaha pribumi dan
non pribumi.
5. Kewajiban bekerjasama dengan pengusaha pribumi 
Langkah-Langkah yang Dilakukan

Pengusaha non pribumi harus dan


wajib memberi pelatihan untuk pekerja
01 pribumi supaya bisa menduduki
jabatan-jabatan staf di perusahaan
Pemerintah mendirikan perusahaan-perusahaan negara negara.

02

Pemerintah memberikan kredit dan lisensi

03 untuk usaha-usaha
swasta nasional
Kegagalan

01 Pengusaha non pribumi gagal memberdayakan pengusaha pribumi

02 Banyak pengusaha pribumi melakukan pengalihan perusahaanya kepada pengusaha non pribumi

03
Pengusaha non pribumi hanya “Meminjam nama” dari pengusaha pribumi untuk bisa mendapatkan
kredit dari pemerintah dan memenuhi kewajiban bekerjasama dengan pengusaha pribumi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai